BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Umum Pada era globalisasi saat ini, bisnis bukanlah sesuatu hal yang mudah untuk dijalankan. Perusahaan bersaing untuk menarik konsumen dengan berbagai cara melalui media promosi yang bervariasi serta ide-ide yang dapat memiliki efek persuasif. Hal ini mereka lakukan untuk meningkatkan penjualan produk semaksimal mungkin. Bervariasinya produk yang diproduksi oleh produsen mendorong pesaing untuk semakin giat dalam melakukan kegiatan promosi. Promosi ini bertujuan agar audiens mengenal hasil produksi mereka. Selain mengenalkan produk, promosi juga bertujuan untuk memunculkan keinginan audiens untuk menggunakan produk mereka. Produk yang banyak digunakan oleh audiens menjadi produk yang populer. Kepopuleran suatu produk dapat diukur dengan tingginya tingkat penjualan yang ada daripada produk tersebut. Salah satu contoh produk yang telah sukses hingga kini serta mendapatkan hasil yang maksimal dalam bentuk hasil penjualan produknya adalah seperti Coca-Cola. Situs CCBS menyebutkan bahwa Coca-Cola adalah produk minuman ringan terpopuler di dunia (2010 : 4 Juli 2011). Kepopuleran Coca-Cola ini membuat produk ini memiliki tingkat 1
penjualan yang tinggi. Situs Tempo Interaktif menyebutkan bahwa Coca-Cola memiliki pangsa pasar sebesar 40% dari seluruh pangsa penjualan sparkling tea dan jus di Indonesia (2010 : 04 Juli 2010). Brand yang kuat melekat dalam benak konsumen, diingat sebagai brand yang memiliki produk berkualitas, yang berbeda dengan produk kompetitornya yang lain. Untuk memperkuat brand, perusahaan melakukan branding. Branding dapat dilakukan melalui serangkaian kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka proses membangun dan menumbuhkan image serta merta untuk menarik target audience. Coca-Cola melakukan branding, salah satunya dengan menggunakan iklan televisi (above-the-line). Coca-Cola juga melakukan branding below-theline melalui materi promosi seperti brosur, poster dan merchandise. Materi promosi lain yang unik adalah benda-benda yang diimbuhi identitas Coca-Cola, yang dapat dikoleksi konsumen (collectible items) seperti jam, permainan meja, gambar teka-teki, boneka dan lain-lain (2010 : 4 Juli 2011). Kegiatan branding seperti ini dapat digunakan untuk menarik konsumen agar mengkonsumsi produk yang ada. Proses branding seperti yang telah dilakukan oleh Coca-Cola secara berkesinambungan membuat brand produk ini kuat tertanam dalam benak konsumen. Hal ini membuktikan bahwa branding perlu dilakukan oleh perusahaan yang ingin membangun dan menguatkan brand produknya. 2
1.1.2 Latar Belakang Khusus KamaGreen adalah produsen sayuran yang berdiri pada tahun 2009. Sejauh ini, Perusahaan ini memasarkan produknya melalui cara yang sederhana, melalui perkenalan dan presentasi langsung kepada calon konsumennya. Sejauh ini KamaGreen telah membangun brand-nya sebagai pemasok produk sayuran organik berkualitas untuk memenuhi permintaan restoran dan mini market lokal maupun asing. Namun dari hasil wawancara yang telah dilakukan, KamaGreen ingin memperkuat branding perusahaan mereka. Hal ini dilakukan agar KamaGreen dapat menjangkau konsumen yang lebih banyak, tidak hanya bagi restoran dan mini market lokal maupun asing tetapi juga masyarakat luas. Target pasar baru KamaGreen ini khususnya adalah ibu rumah tangga. Hal inilah yang menjadi bahan eksplorasi dan penelitian dalam proyek akhir ini. 1.2 Rumusan Masalah Melihat latar belakang yang telah diungkapkan pada bagian sebelumya, muncul beberapa permasalahan : 1. Apakah materi promosi yang sesuai untuk kebutuhan branding KamaGreen? 2. Bagaimana desain yang sesuai untuk kebutuhan branding KamaGreen? 3
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian proyek akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Menentukan materi promosi yang sesuai untuk kebutuhan branding KamaGreen. 2. Menghasilkan desain yang sesuai untuk kebutuhan branding KamaGreen. 1.4 Manfaat Penelitian Beberapa manfaat yang dihasilkan dari pembuatan proyek akhir ini adalah: 1. Perusahaan dapat lebih dikenal oleh banyak masyarakat (terutama target pasar) sehingga penjualannya meningkat. 2. Masyarakat dapat mengambil manfaat sayuran organik berkualitas seperti yang ditawarkan oleh KamaGreen. 1.5 Metode Penelitian Metode penelitian yang penulis lakukan terdiri dari beberapa tahap, yaitu : 1. Riset Pendahuluan Penulis melakukan wawancara dengan pemilik perusahaan KamaGreen untuk mengetahui latar belakang visi misi, status pasar, target jangka pendek dan target jangka panjang perusahaan. 4
2. Usulan Konsep Desain Penulis mengusulkan materi dan konsep desain yang dapat digunakan untuk branding KamaGreen. Materi dan konsep yang diusulkan dibuat atas pertimbangan dari hasil wawancara dan riset pasar yang telah dilakukan KamaGreen. 3. Proses Eksekusi dan Evaluasi KamaGreen mengevaluasi beberapa materi dan desain yang diajukan oleh penulis. Penulis mengolah kembali desain dan materi yang telah dievaluasi hingga tahap final art. Pengolahan kembali desain ini didasari dengan adanya pertimbangan feedback berupa masukan, saran, serta pilihan yang diambil oleh KamaGreen. 1.6 Sistematika Penulisan BAB I: PENDAHULUAN Dalam bab ini terdapat pembahasan mengenai masalah yang melatarbelakangi proyek yang dilakukan oleh penulis. Kemudian dicari dasar permasalahannya dari proyek ini, kemudian ditentukan tujuan dan manfaat proyeknya. Bab ini juga membahas mengenai metodologi proyek, yang berisi tentang tahapan-tahapan yang akan ditempuh dalam proyek ini. 5
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi teori yang mendasari proyek ini. Dasar teori ini bersumber dari studi pustaka. Kemudian teori-teori yang didapat, dikumpulkan di gunakan sebagai dasar untuk mendasari proyek ini. BAB III: PERANCANGAN, KONSEP VISUAL, DAN TEKNIS PRODUKSI MEDIA Pada bab ini dibahas tentang mengenai objek dari proyek ini yaitu KamaGreen. Kemudian ada pula pembahasan tentang media-media promosi yang dilakukan olek KamaGreen, baik itu dilakukan secara interaksi langsung maupun tidak. BAB IV: ANALISIS RANCANGAN DAN KONSEP VISUAL PENGUATAN BRAND KAMAGREEN Pada bab ini berisi tentang pengolahan data yang dilakukan, pembuatan sebuah media promosi yang dilakukan, dan bagaimana pengaruh media promosi yang dilakukan oleh KamaGreen terhadap penjualan beserta analisanya. BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan yang merupakan jawaban atas masalah proyek yang dilakukan penulis, dan dalam bab ini penulis menuliskan juga kritik dan saran terhadap KamaGreen. 6