BAB V PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang: a) pengaruh kreativitas mengajar guru SKI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. hipotesis penelitian; f) kegunaan penelitian; g) penegasan istilah.

BAB VI PENUTUP. Pada bab ini diuraikan tentang: a) kesimpulan penelitian b) implikasi penelitian c)

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia tengah menghadapi suatu masa dimana terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha berkesinambungan yang dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. adanya quality controll yang mengawasi jalannya proses dan segala. Sekolah adalah sebuah people changing instituation, yang dalam

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

MODUL PERKULIAHAN KREATIF FUNDAMENTAL. Tingkatan Kreativitas. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dari analisis data dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian. Berdasarakan rumusan

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrayogi, 2014

PENTINGNYA PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam

BAB VI PENUTUP. 1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi profesional guru

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan bangsa, mulai dari pembangunan gedung-gedung,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan Nasional sebagaimana yang tertuang dalam undang-undang No. 20

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan usia yang sangat baik bagi anak-anak untuk. mengembangkan bakat dan potensi yang dimilikinya. Prof. Dr.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Mata Pelajaran PAI, terhadap

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Fungsi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. Tujuan pendidikan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi dan informasi memiliki pengaruh besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dimana terjadi interaksi antara guru dengan siswa. Didalam

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dalam masyarakat, karena dengan pendidikan, manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar pada lembaga pendidikan formal merupakan

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam mengembangkan potensi dirinya, sehingga mampu. menghadapi segala perubahan dan permasalahan pada kemajuan jaman yang

BAB I PENDAHULUAN. demokratis, dan cerdas. Pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan berbagai pihak yang terkait secara bersama-sama dan bersinergi

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan tangguh bagi pembangunan nasional. Negara negara berkembang termasuk Indonesia. Selain masalah masalah

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Tentang Keterampilan Dasar Mengajar Guru, Motivasi Belajar

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengaplikasikan materi ajar yang didapatnya di kelas ke dalam kehidupan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 4 KESIMPULAN. 79 Universitas Indonesia. Materi dan metode..., Muhammad Yakob, FIB UI, 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat merubah pola pikir yang akan berpengaruh pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan. memanfaatkan semua komponen yang ada secara optimal.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan dalam pembukaan undangundangdasar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada intinya, guru adalah komponen penting yang menyelenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. Guru memiliki peran yang penting dan menempati posisi strategis dan

BAB I PENDAHULUAN. dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang. negara, dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Perilaku-perilaku yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong kemajuannya dengan kekreatifan guru dan murid. Selain itu,

I. PENDAHULUAN. rencana tentang pendidikan yang dikemas dalam bentuk kurikulum. Dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat Ilmu

BAB II KAJIAN TEORETIS

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. seorang manusia. Mulai dari manusia berada dalam kandungan sampai manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tahapan dalam memperoleh informasi dan pengetahuan

KOMPETENSI HAKIKAT KOMPETENSI. Kemampuan Profesional Guru. Mampu:

BAB I PENDAHULUAN. Masa sekarang masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai telah ditetapkan

BAB II KAJIAN TEORI. jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran. Guru berusaha mengatur lingkungan belajar agar dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah wahana untuk mengembangkan dan melestarikan. dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. tentang Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Iklim Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak mulia,

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa dan Negara (UUSPN No.20 tahun 2003).

BAB I PENDAHULUAN. BAB II pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa:

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Guru berperan penting dalam proses pendidikan anak di sekolah, bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap instansi yang didirikan mempunyai harapan bahwa kelak

BAB I PENDAHULUAN. Dinas pendidikan pemuda dan olahraga memiliki kebijakan mutu yaitu

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. Muhamad Kamaludin, Hubungan Persepsi Siswa Terhdap Kompetensi Pendagogik Guru Mata Pelajaran Alat Ukur Dengan

POLA SUPERVISI IDEAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGAMA JOMBANG. Qurrota A yuni

I. PENDAHULUAN. seorang guru itu belumlah terwujud dalam usaha mereka untuk. membelajarkan dengan pertimbangan-pertimbangan yang seksama.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN. PT. Pertamina (Persero) merupakan suatu perusahaan tambang minyak

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. tua, lingkungan masyarakat sekitarnya, dan negara. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasiona No 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Majid (2014: 1) menjelaskan bahwa hal tersebut sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya menyiapkan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Mutu pendidikan di Indonesia saat ini belum tercapai seperti yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan membentuk watak serta peradapan bangsa, yang bermartabat dalam rangka

I. PENDAHULUAN. sebagai pendidik secara langsung berperan aktif, membina dan mengembangkan

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

BAB 1 PENDAHULUAN. namun tergantung dari profesi dan kesenangan masing-masing individu

BAB I PENDAHULUAN. pembelajarannya. Keberhasilan guru dalam menjalankan tugas pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan khusus. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. tugas yang mudah, karena sumber daya manusia yang berkualitas bukan hanya

Transkripsi:

176 BAB V PEMBAHASAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) pengaruh kreativitas mengajar guru SKI terhadap prestasi belajar siswa b) pengaruh kemampuan guru SKI dalam mengelola kelas terhadap prestasi belajar siswa c) pengaruh kreativitas mengajar dan kemampuan mengelola kelas guru SKI terhadap prestasi belajar siswa. A. Pengaruh Kreativitas Mengajar Guru SKI terhadap Prestasi Belajar Siswa di MAN se Tulungagung Ada pengaruh yang signifikan antara kreativitas mengajar guru SKI terhadap prestasi belajar siswa di MAN se Tulungagung yang ditunjukkan dari t hitung > t tabel (12,972 > 2,365). Nilai signifikansi t untuk variabel kreativitas mengajar guru SKI sebesar 0.000 dan nilai tersebut lebih kecil dari pada probabilitas 0.05 (0,000 < 0,05). Sehingga dalam pengujian ini menunjukkan bahwa Ha 1 diterima. Dan dapat disimpulkan bahwa kreativitas mengajar guru SKI berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa di MAN se Tulungagung. Profesi guru sebagai bidang pekerjaan khusus dituntut memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan oleh karena itu nilai keunggulan yang harus dimiliki oleh guru adalah kreativitas. Kreativitas merupakan hasil dari pemikiran yang kreatif. Kreativitas diartikan sebagai kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang baru. Jika pengertian tersebut dikaitkan dengan kreativitas guru maka kreativitas merupakan menciptakan strategi mengajar yang baru dan orisinil (asli ciptaan

177 sendiri). Atau dapat juga berupa modifikasi dari strategi yang sudah ada sehingga menghasilkan bentuk baru. Seorang guru bisa dikatakan memiliki kreatifitas jika memiliki empat aspek sebagai berikut: 1. Person (pribadi): guru yang kreatif adalah guru yang mampu melihat masalah dari segala arah, memiliki hasrat ingin tahu yang besar, terbuka terhadap pengalaman baru, menyukai tugas menantang, memiliki wawasan luas, serta menghargai karya orang lain. 2. Process (proses), guru yang kreatif ditunjukkan kelancarannya dalam memberikan penjelasan materi pada siswa, kelancarannya dalam menjawab pertanyaan dari siswa tanpa harus menundanya, luwes, tidak memaksakan kehendak sendiri serta memberikan alternative jawaban untuk setiap masalah atau pertanyaan yang muncul dari siswa. 3. Product (produk), aspek produk kreativitas digambarkan sebagai sesuatu yang ditunjukkan dari sifat baru, unik, berguna, benar dan bernilai serta bersifat heuristik, menampilkan metode yang masih jarang digunakan sebelumnya atau mengkombinasikannya. Maksudnya adalah produk hasil idea tau pemikiran guru yang diterapkan didalam pembelajaran. Misalnya penggabungan metode belajar, penerapan strategi belajar yang masih jarang digunakan atau menciptakan cara belajar yang menarik siswa. 4. Press (dorongan), ada beberapa faktor pendorong dalam kreativitas, yaitu: kepekaan dalam melihat lingkungan; kebebasan dalam melihat lingkungan/ bertindak; komitmen kuat untuk maju dan berhasil, optimis

178 dan berani mengambil resiko termasuk resiko yang buruk; ketekunan untuk berlatih; hadapi masalah sebagai tantangan; serta lingkungan yang kondusif, tidak kaku dan otoriter. Maka, guru yang kreatif adalah guru yang mampu mengaktualisasikan dan mengekspresikan secara optimal segala kemampuan yang ia miliki dalam rangka membina dan mendidik anak didik dengan baik. Seorang guru yang kreatif akan memiliki sikap kepekaan, inisiatif, cara baru dalam mengajar, kepemimpinan serta tanggungjawab yang tinggi dalam pekerjaan dan tugasnya sebagai seorang pendidik. Dengan kata lain guru yang kreatif adalah guru yang kaya akan ide-ide dan menerapkannya dalam bentuk nyata, yang dalam realitanya kreativitas guru mampu mengatasi kebosanan pada siswa. kegiatan belajar mengajar yang baru, menarik serta unik yang dilakukan oleh pelajaran yang diampu oleh guru tersebut. Sehingga kreativitas adalah salah satu kunci yang perlu dilakukan oleh guru untuk memberikan layanan pendidikan yang maksimal sesuai dengan kemampuan dan keahlian bidang keguruan sebagaimana menjadi guru yang kreatif. Direktur Jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Dirjen PMPTK) Depdiknas Baedhow menyatakan bahwa untuk meningkatkan minat belajar siswa, maka seorang guru dituntut untuk mampu menerapkan cara belajar yang menarik. Jiwa entrepreneurship yang dimiliki oleh guru bukanlah seperti jiwa entrepreneurship yang dimiliki oleh pengusaha, namun terkait kreativitas.

179 Maka, untuk menumbuhkan minat belajar supaya prestasi belajar siswa meningkat, sebaiknya guru perlu untuk lebih kreatif dalam mengembangkan kemampuan mengajar dan kemampuan pedagogik dalam proses pembelajaran. Guru diharapkan untuk memperluas wawasan tidak hanya dari buku teks saja namun bisa dari internet atau fasilitas lainnya. Setiap guru memiliki potensi kreatif, namun juga harus berusaha mengembangkan kemampuan kreatifnya tersebut saat mengajar siswanya, supaya tujuan dari pengajaran bisa tercapai dengan hasil yang baik. Sebenarnya guru yang kreatif mengandung pengertian ganda, yakni guru yang mampu menggunakan berbagai pendekatan dalam proses belajar mengajar serta guru yang senang melakukan kegiatan-kegiatan kreatif dalam hidupnya. Kreativitas bagi seorang guru khususnya guru SKI sangat dibutuhkan untuk menemukan cara-cara baru, terutama cara untuk menanamkan nilai-nilai ajaran Islam yang ada pada sejarah Islam pada diri siswa. Sehingga guru yang memiliki kreativitas tinggi akan menumbuhkan motivasi belajar pada siswa supaya prestasi belajarnya juga meningkat. Dengan adanya motivasi belajar dari siswa maka tujuan dari pembelajaran SKI akan mudah untuk dicapai. B. Pengaruh Kemampuan Guru SKI dalam Mengelola Kelas terhadap Prestasi Belajar Siswa di MAN se Tulungagung Ada pengaruh yang signifikan antara kemampuan guru SKI dalam mengelola kelas terhadap prestasi belajar siswa di MAN se Tulungagung

180 yang ditunjukkan dari t hitung > t tabel (6,840 > 2,365). Nilai signifikansi t untuk variabel kemampuan mengelola kelas sebesar 0.000 dan nilai tersebut lebih kecil dari pada probabilitas 0.05 (0,000 < 0,05). Sehingga dalam pengujian ini menunjukkan bahwa Ha 2 diterima. Dan dapat disimpulkan bahwa kemampuan guru SKI dalam mengelola kelas berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa di MAN se Tulungagung. Kemampuan guru dalam mengelola kelas termasuk salah satu dari perwujudan kompetensi pedagogik. Terdapat empat komponen yang harus dikuasai oleh guru sebagai manajer kelas atau pengelola kelas diantaranya adalah 1. memilih dan menggunakan pendekatan dalam pengelolaan kelas 2. mengatur ruang kelas 3. membina kedisiplinan siswa 4. menciptakan iklim kelas yang kondusif Untuk menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan saat dikelas guru harus menguasai bidang keahliannya menjadi guru. Dengan menerapkan salah satu pendekatan pengelolaan kelas sebagai wujud dari peran guru sebagai manajer kelas yang harus mampu mengatasi gangguan yang terjadi di kelas saat guru mengajar. Ketrampilan mengatur ruang kelas juga harus dimiliki oleh seorang guru sebagai manajer kelas supaya siswa tidak mudah bosan. Ketrampilan dalam membina kedisiplinan siswa juga perlu dimiliki oleh guru karena ketika siswa di dalam kelas disiplin maka kelas akan menjadi kondusif sehingga keberhasilan kegiatan belajar mengajar dapat

181 tercapai dan karena kedisiplinan tersebut dapat mengontrol perilaku siswa. Dan yang terakhir adalah ketrampilan guru dalam menciptakan iklim kelas yang kondusif, dimana guru sebagai pengelola kelas perlu memahami kiat serta strategi untuk menciptakan kelas yang kondusif. Dengan adanya kelas yang kondusif, mampu membuat siswa gairah belajar karena betah dikelas sehingga tujuan dalam pembelajaran akan mudah tercapai. Istilah manajemen kelas yang mengacu kepada penciptaan suasana atau kondisi kelas yang membuat siswa dalam kelas tersebut dapat belajar secara efektif dengan seperangkat kegiatan untuk mengembangkan tingkahlaku siswa dan meniadakan tingkahlaku yang tidak diinginkan, mengembangkan hubungan interpersonal dan iklim sosio emosional yang positif. Dengan demikian guru memegang peranan kunci yaitu mengembangkan iklim sosio emosional melalui penumbuhan hubungan interpersonal guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Sementara itu, manajemen kelas atau pengelolaan kelas juga dapat diartikan sebagai ketrampilan guru yang berperan sebagai seorang leader sekaligus manajer dalam menciptakan iklim kelas yang kondusif untuk meraih keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Dalam rangka memperkecil masalah gangguan dalam pengelolaan kelas, beberapa prinsip-prinsip dalam pengelolaan kelas yang dapat dipergunakan adalah hangat dan antusias, tantangan, bervariasi, keluwesan, penekanan pada hal-hal yang positif serta penanaman disiplin diri.

182 Sebagai seorang leader di kelas, guru berupaya memotivasi siswa serta menanamkan nilai-nilai kebaikan yang harus diaplikasikan oleh siswa. Dan sebagai manajer di kelas, guru bertugas mengelola sarana yang ada di kelas (tempat duduk siswa, gambar dinding, dan lain-lain), potensi dari siswa, kedisiplinan siswa, ketepatan waktu dalam mengajar dan lain-lain supaya tercipta iklim kelas yang kondusif sehingga keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar dapat diraih. Untuk itu guru sebagai pengelola kelas harus mampu merubah suasana kelas menjadi menarik, supaya gairah belajar pada diri siswa bisa tumbuh dengan sendirinya dan siswa menjadi betah belajar di kelas. Guru yang memiliki kemampuan dalam mengelola kelas berarti dia mampu untuk merubah suasana kelas dari yang tidak nyaman menjadi nyaman agar siswanya menjadi betah belajar di kelas, sehingga minat belajar pada siswa akan tumbuh dengan sendirinya karena suasana belajar dikelas kondusif dan tidak terjadi gangguan. C. Pengaruh Kreativitas Mengajar dan Kemampuan dalam Mengelola Kelas Guru SKI terhadap Prestasi Belajar Siswa di MAN se Tulungagung Kreativitas mengajar guru SKI (X 1 ) dan kemampuan guru SKI dalam mengelola kelas (X 2 ) berpengaruh terhadap prestasi belajar (Y) secara simultan/bersama-sama yang menunjukan hasil nilai F hitung lebih besar dari F tabel yaitu sebesar 86,243 > 5,32 dengan nilai signifikan F sebesar 0.000 atau lebih kecil dari 0,05 (5%), sehingga Ha 3 diterima. Sehingga dapat

183 disimpulkan bahwa secara simultan semua variabel bebas yaitu variabel kreativitas mengajar (X 1 ) dan kemampuan mengelola kelas (X 2 ) berpengaruh signifikan secara simultan terhadap prestasi belajar (Y). Selanjutnya diperoleh nilai R sebesar 0,980. Hasil ini menunjukan bahwa semua variabel bebas yaitu variabel kreativitas mengajar guru (X 1 ) dan kemampuan mengelola kelas (X 2 ) mempunyai keeratan hubungan dengan variabel prestasi belajar (Y) sebesar 0, 980. Pada penelitian ini, untuk mengetahui kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat dilakukan dengan menggunakan besaran angka R square. Hasil R square didapat sebesar 0, 961 (di peroleh dari pengkuadratan R yaitu = 0,980 x 0,980). Angka ini menunjukkan bahwa kontribusi semua variabel bebas yaitu variabel kreativitas mengajar guru (X 1 ) dan kemampuan mengelola kelas (X 2 ) terhadap variabel prestasi belajar (Y) sebesar 96,1%, sisanya 3,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ada dalam penelitian ini. Untuk itu dari hasil pengujian hipotesis tersebut menyatakan Ha 3 diterima dan kesimpulannya adalah kreativitas mengajar dan kemampuan mengelola kelas guru SKI berpengaruh signifikan secara simultan terhadap prestasi belajar siswa di MAN se Tulungagung. Seiring berjalannya waktu suatu pendidikan berubah mengikuti perkembangan jaman. Sehingga sampailah pada saat dewasa ini, guru bukan merupakan satu-satunya kontrol sosial, melainkan dalam hal ini guru mempunyai posisi sebagai fasilitator setelah menjalankan fungsinya sebagai pelatih, pengajar dan pembimbing. Manusia sejak lahir sudah di anugrahi

184 fitrah, untuk membina dan mendidik serta melatih anak agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa. Ini ditegaskan dalam Al- Qur an QS. Ar-Rum ayat 30. Artinya: Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui Berdasarkan surat Ar Ruum ayat 30 diatas jika dikaitkan dengan tugas guru sebagai fasilitator maka guru harus menjalankan tugasnya secara optimal sebagai pendidik dan pengajar supaya diperoleh hasil pendidikan dan pengajaran yang maksimal pula. Keberhasilan seorang guru dalam mengajar ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri atas motivasi, kepercayaan diri, ketrampilan/ kemampuan dan kreativitas guru itu sendiri. Sedangkan faktor eksternal lebih ditekankan pada sarana serta iklim sekolah yang bersangkutan. Setiap kemajuan yang diraih manusia selalu melibatkan kreativitas dan ketrampilan. Hal ini sejalan dengan pendapat Munandar yang mengatakan bahwa,

185 ketika manusia mendambakan produktivitas, efektivitas, efisiensi, dan bahkan kebahagiaan yang lebih baik dan lebih tinggi dari apa yang sebelumnya di capai, maka kreativitas dan ketrampilan dijadikan dasar untuk menggapainya Oleh karenanya, kreativitas.dan ketrampilan dalam mengajar sebaiknya dimiliki oleh seorang guru agar tujuan dari pengajaran dapat tercapai. Dalam melakukan kegiatan belajar mengajar, guru tidak hanya mengawasi, tetapi mengarahkan kepada anak untuk mencapai tujuan, guru harus bisa menciptakan lingkungan di dalam kelas yang dapat merangsang belajar kreatif anak supaya anak merasa nyaman berada di dalam kelas, sehingga dengan begitu kreativitas anak dapat meningkatkan hasil prestasi belajarnya. Adapun aspek-aspek dari kreativitas antara lain adalah sebagai berikut: Person, Process, Press, Product. Person yang berarti kepribadian yang dimiliki oleh seorang guru, process maksudnya adalah berpikir kreatif (luwes, lancer, elaborative), press maksudnya adalah dorongan seorang guru untuk melakukan kegiatan kreatif serta product sebagai hasil dari buah kreativitas guru yang diterapkan dalam pembelajaran. kemampuan mengelola kelas ialah keterampilan guru yang berperan sebagai leader sekaligus manajer dalam menciptakan iklim kelas yang kondusif untuk meraih keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Ketrampilan guru dalam mengelola kelas meliputi: 1. memilih dan menggunakan pendekatan dalam mengelola kelas 2. mengatur ruang kelas 3. membina kedisiplinan siswa

186 4. menciptakan iklim kelas yang kondusif. 1 Prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor intrinsik) individu antara lain minat, kecerdasan, bakat, motivasi dan kemampuan kognitif, sedangkan faktor dari luar diri (faktor ekstrinsik) individu antara lain faktor lingkungan yaitu alam, sosial budaya dan keluarga dan faktor instrumental yaitu kurikulum, program, sarana dan fasilitas dan guru.prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai atau yang ditunjukkan oleh siswa sebagai hasil belajar, baik berupa angka maupun huruf serta tindakan yang mencerminkan hasil belajar siswa. Dari teori-teori di atas dapat diketahui bahwa guru merupakan salah satu dari faktor ekstrinsik yang dapat memberikan pengaruh pada prestasi belajar siswa. Seorang guru yang mempunyai kreativitas tinggi serta mampu mengelola kelas dengan baik dan benar yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan suasana (kondisi) kelas berfungsi menunjang program pengajaran guna meningkatkan prestasi belajar siswa. Begitu juga dalam pendidikan agama Islam bahwa seorang guru SKI yang kreatif dan mampu melakukan kegiatan pengelolaan kelas dengan baik maka akan menentukan hasil prestasi belajar siswa.