BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak. Irigasi dimaksudkan untuk mendukung produktifitas usaha tani guna meningkatkan produksi pertanian dalam rangka ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan masnyarakat, khususnya petani yang diwujudkan melalui keberlanjutan irigasi. Daerah Irigasi Suban ( D.I.Suban ) dilihat dari letak geografis, maka D.I Suban terletak pada posisi 1 15 20 LU dan 103 04 59 BT. Provinsi Jambi dengan luas daratan 53.435 Km² dan mempunyai luas daerah pertanian 18.222 Km². Daerah Irigasi Suban di Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah salah satu Daerah Irigasi Teknis terbesar di Provinsi Jambi, dengan tingkat produksi 5 (lima) kali tanam dalam 2 (dua) tahun dengan produktifitas ± 6 ton /ha, DI Suban sampai dengan saat ini yang telah berfungsi seluas 893ha dari 1.121 ha (sekitar 80%) potensi yang ada. Sisa lahan potensial 228 Ha atau ( 20% dari lahan potensial yang akan di kembangkan menjadi lahan pertanian sawah). Dalam Tugas Akhir sebelunya. Saputra, L, P, Bram. 2016. Analisis Evisiensi dan Kehilangan Air di Jaringan Irigasi Suban. Tugas Akhir Teknik Sipil. Universitas Mercu Buana Jakarta. I-1
. Dengan data yang telah ada sebagai berikut : 1 Debit Aktual Aliran Saluran Tabel 1.1 Debit aktual Aliran Saluran No. Tipe Saluran Luas Penampang Kecepatan Rata-Rata Q aktual (m 2 ) (Vav) (m 3 /dtk) (ltr/dtk) 1 P 1 2,536 0,236 0,607 607 2 P 2 2,418 0,25 0,606 606 3 S. Ka. 1 0,455 0,436 436 4 S. Ka. 2 0,356 0,341 341 5 S. Ki. 1 0,347 0,332 332 6 S. Ki. 2 0,301 0,288 288 7 T 1 0,038 0,538 0,02 20 ( Sumber : Tugas Akhir sebelunya. Saputra, L, P, Bram. 2016 ) 2 Dari hasil perhitungan kebutuhan air sawah maksimum adalah 3,15 liter/detik/hektar. 3 Kehilangan air pada saluran primer sebesar 0,001 m 3 /dt, sekunder kanan sebesar 0,095 m 3 /dt, sekunder kiri sebesar 0,044 m 3 /dt, tersier 1 (linning) sebesar 0,416 m 3 /dt, tersier 2 (linning) sebesar 0,161 m 3 /dt, dan tersier 3 (tanah) adalah sebesar 0,146 m 3 /dt. 4 Efisiensi penyaluran di saluran primer sebesar 1,00 atau 100 %, sekunder kanan sebesar 0,78 atau 78%, sekunder kiri sebesar 0,87 atau 87%, tersier 1 (linning) I-2
sebesar 0,05 atau 5%, tersier 2 (linning) sebesar 0,53 atau 53%, dan tersier 3 (tanah) adalah sebesar 0,49 atau 49%. 5 Sehingga efisiensi penyaluran di jaringan irigasi Suban adalah sebesar 0,65 atau 65% dan kehilangan air di jaringan irigasi Suban adalah sebesar 0,144 m 3 /dt. Dengan adanya hasil data tersebut, maka penulis ingin melanjutkan perhitungan kebutuhan air penambahan lahan sebesar 228 ha dan analisis pola tanam serta kebutuhan air tersebut perlu dilakukan analisis melalui Pola Tata Tanam (PTT) sehingga dapat diperoleh hasil produksi panen yang maksimal. Dengan memaksimalkan daerah pertanian yang ada secara tidak langsung perekonomian di daerah irigasi juga akan meningkat. Selain dapat mengoptimalkan hasil produksi panen, Pola Tata Tanam juga dapat mendapatkan pendapatan petani dan perekonomian di kabupaten Tanjung Jabung Barat. Gambar 1.1 Peta Lokasi Daerah Irigasi Suban (Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi) I-3
Gambar 1.2 Peta Daerah Irigasi Suban di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. (Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi) I-4
Gambar 1.3 Skema Jaringan (Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi) 1.2. Perumusan masalah Perumusan masalah pada penelitian ini, yaitu: a. Berapakah besar Debit Andalan Q80 dan Q50 untuk pengembangan lahan potensial 1.121 ha di Daerah Irigasi Suban? b. Apakah dengan dilakukannya pengembangan lahan menjadi 1.121 ha untuk ketersediaan air sekarang dapat mencukupi di Daerah Irigasi Suban? c. Bagaimana perencanaan Pola Tata Tanam berdasarkan ketersediaan air irigasi di Daerah Irigasi Suban? I-5
1.3. Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini, yaitu: a Menganalisis kebutuhan air untuk pengembangan lahan potensial 1.121 ha di Daerah Irigasi Suban. b Dapat mengetahui apakah dengan ketersediaan air sekarang dapat mencukupi untuk dilakukan pengembangan lahan. c Mengetahui perencanaan Pola Tata Tanam berdasarkan ketersediaan air irigasi di Daerah Irigasi Suban. 1.4. Manfaat penelitian Manfaat penelitian ini adalah : 1. Agar dapat memberikan informasi apakah dengan debit yang ada pada saat ini mencukupi atau tidak untuk mengairi lahan yang akan di kembangkan. 2. Dapat mengetahui Pola Tata Tanam apa yang baik untuk digunakan berdasarkan ketersediaan air. 3. Dapat mengoptimalkan hasil produksi panen petani dengan menggunkan Pola Tata Tanam ini 4. Sebagai bahan pertimbangan bagi Dinas Pekerjaan Umum Bidang Sumber Daya Air dan Dinas Pertanian Provinsi Jambi dalam mengambil kebijakan. 1.5. Pembatasan dan ruang lingkup masalah Pembatasan dan ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah : a. Penelitian ini dilakukan di Daerah Irigasi Suban, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi. I-6
b. Penulisan Tugas Akhir di lakukan pada tahun 2017, dengan menggunkan data curah hujan dan klimatologi tahun 2002 sampai 2011. 1.6. Sistematika Penulisan BAB I. PENDAHULUAN Bab ini menguraikan atau membahas mengenai latar belakang yang dengan singkat mengulas mengapa penelitian dilakukan, perumusan masalah, pembatasan dan ruang lingkup masalah, tujuan penelitian, dan manfaat dari hasil yang diharapkan, serta sistematika penulisan. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan semua rujukan yang termuat dalam Tugas Akhir dan berisikan teori dan batasan batasan yang menimbulkan gagasan dan mendasari teori. BAB III. METODA PENELITIAN Bab ini berisikan diagram alir (tahapan atau proses) penelitian atau kerangka kerja yang akan dilakukan beserta uraiannya. BAB IV. HASIL DAN ANALISIS Bab ini disajikan pengolahan data hasil penelitian dengan disertai pembahasan hasil penelitian tersebut, juga pengujian terhadap hipotesa yang disajikan. BAB V. SIMPULAN DAN SARAN Bab ini menguraikan kesimpulan yang didapat dari keseluruhan penelitian dan saran yang diberikan guna penelitian atau pengembangan lebih lanjut. I-7