Eni Yulianingsih F

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam kehidupan remaja, karena remaja tidak lagi hanya berinteraksi dengan keluarga

PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengarah pada suatu perkembangan jasmani maupun rohani. Perkembangan

HUBUNGAN ANTARA SIKAP PENYELESAIAN MASALAH DAN KEBERMAKNAAN HIDUP DENGAN SOMATISASI PADA WANITA KARIR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia memiliki fitrah untuk saling tertarik antara laki-laki dan

PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN. pada masa remaja, salah satunya adalah problematika seksual. Sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dewasa dikatakan waktu yang paling tepat untuk melangsungkan pernikahan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan mencari pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan kata lain masa dewasa adalah masa di mana seseorang semestinya sudah

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Setiap peristiwa

PENERIMAAN DIRI PADA WANITA BEKERJA USIA DEWASA DINI DITINJAU DARI STATUS PERNIKAHAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, olahraga merupakan hal sangat penting bagi kesehatan tubuh.

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI. A. Wanita

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN. FEAR of SUCCESS PADA WANITA BEKERJA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ditandai dengan adanya perkembangan yang pesat pada individu dari segi fisik, psikis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN. belajar sesungguhnya tidak ada pendidikan. Demikian pentingnya arti belajar,

PENGARUH PELATIHAN RELAKSASI TERHADAP KECEMASAN PADA ATLET KARATE

KEPUASAN PERNIKAHAN DITINJAU DARI KEMATANGAN PRIBADI DAN KUALITAS KOMUNIKASI

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU ASERTIF DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA PUTRI. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Peningkatan usia harapan hidup bangsa Indonesia diperkirakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi

BABI PENDAHULUAN. Pada dasamya manusia merupakan individu yang beikembang. Dalam

HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA DENGAN STRES KERJA PADA GURU WANITA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEBONARUM KLATEN

BABI PENDAHULUAN. menjelang saat-saat kematian, rasa cemas kerap kali singgah dalam diri manusia.

PERBEDAAN TINGKAT KESEPIAN BERDASARKAN STATUS PADA WANITA DEWASA AWAL. Dwi Rezka Kemala. Ira Puspitawati, SPsi, Msi

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN SEBELUM MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET FUTSAL NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan perkembangan seseorang, semakin meningkatnya usia

MODUL PERKULIAHAN. Kesehatan Mental. Kesehatan Mental yang Berkaitan dengan Kesejahketaan Psikologis (Penyesuaian Diri)

BAB I PENDAHULUAN. Pada rentang kehidupan manusia akan selalu terjadi proses perkembangan.

BAB I PENDAHULUAN. Kerja merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia. Seseorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. komunikasi menjadi lebih mudah untuk dilakukan. Teknologi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Mekanisme koping adalah suatu cara yang digunakan individu dalam

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah status yang disandang oleh seseorang karena

DUKUNGAN SOSIAL PADA PEMBANTU RUMAH TANGGA USIA REMAJA DI BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA DAN KEMANDIRIAN DENGAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH PADA REMAJA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja banyak permasalahan yang harus dihadapi, salah satunya

BABI. kehidupan yang memiliki tugas perkembangan yang berbeda-beda. Tahap-tahap

BAB I PENDAHULUAN. sebagai gangguan postpartum depression. Depresi postpartum keadaan emosi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Individu pada hakikatnya selalu mengalami proses pertumbuhan dan

KONFLIK INTERPERSONAL ANTAR ANGGOTA KELUARGA BESAR

Rina Setya Utami F

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis adalah impian

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM). Salah satu yang berperan dalam. peningkatan gizi remaja. Obesitas merupakan salah satu masalah gizi

BAB I PENDAHULUAN. fisik seperti sakit perut, jantung berdebar, otot tegang dan muka merah. Lalu

STRATEGI COPING IBU DALAM MENJALANI PERAN SEBAGAI ORANG TUA TUNGGAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tidak tahu kehidupan macam apa yang akan dihadapi nanti (Rini, 2008). Masa

BAB I. yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal. seorang wanita dan suatu proses alamiah. Berdasarkan hasil studi

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berpasang-pasangan. Allah SWT telah menentukan dan memilih jodoh untuk

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

PERBEDAAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE ANTARA IBU BEKERJA DENGAN IBU TIDAK BEKERJA

BAB I PENDAHULUAN. umum dan pola hidup. Penelitian Agoestina, (1982) di Bandung (dalam

Bab I Pendahuluan. Mahasiswa masuk pada tahapan perkembangan remaja akhir karena berada pada usia 17-

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN INTENSI PERILAKU ONANI PADA REMAJA LAKI-LAKI. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KOMUNIKASI DAN CITRA DIRI

BAB I PENDAHULUAN. tergantung bagaimana cara mereka mengembangkan kepercayaan. dirinya (Havighurst dalam Monks, dkk., 2002, h.22).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Ada banyak definisi mengenai lanjut usia (lansia), namun selama ini

erotis, sensual, sampai perasaan keibuan dan kemampuan wanita untuk menyusui. Payudara juga dikaitkan dengan kemampuan menarik perhatian pria yang

HUBUNGAN ANTARA OBESITAS DENGAN KONSEP DIRI DAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA REMAJA WANITA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan dalam kehidupan manusia. Perkembangan adalah perubahanperubahan

GAMBARAN KUALITAS HIDUP PADA WANITA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan berfungsinya organ-organ tubuh sebagai bentuk penyesuaian diri terhadap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BABI PENDAHULUAN. Sepanjang rentang kehidupan, setiap individu melewati beberapa fase

BAB I PENDAHULUAN. Diagnosis menopause dibuat setelah terdapat amenorea sekurang kurangnya satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bila dihadapkan pada hal-hal yang baru maupun adanya sebuah konflik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aisha Nadya, 2013

Rizky Rachmawati F

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan. Rentang kehidupan manusia terbagi menjadi sepuluh tahapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan rakyatnya rendah dan tidak berkualitas. Sebaliknya, suatu negara dan

Bab 1. Pendahuluan. Wirawan dalam Panudju dan Ida (1999:83) mengungkapkan bahwa masa remaja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Purwadarminta (dalam Walgito, 2004, h. 11) menjelaskan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERCERAIAN ORANG TUA DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA REMAJA KORBAN PERCERAIAN. Skripsi

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang menarik dibanyak negara, termasuk negara-negara berkembang seperti

BAB I PENDAHULUAN. bersiap-siap mengakses dan menangani klien-klien lansia. Terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. baik dari faktor luar dan dalam diri setiap individu. Bentuk-bentuk dari emosi yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KECEMASAN PADA WANITA YANG HENDAK MENIKAH KEMBALI

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. salah satu tanda dari kekuasaan dan kebesaran Allah SWT. Yang berlandaskan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekarang ini masyarakat banyak mendatangi restauran-restauran yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Pedologi. Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorder) Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

ITEM KECEMASAN WANITA MENGHADAPI MENOPAUSE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diperhatikan, seperti waktu latihan, waktu makan, dan waktu istirahat pun diatur

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan kesempatan untuk pertumbuhan fisik, kognitif, dan psikososial tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi merupakan salah satu jenjang yang penting dalam

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA OBESITAS DENGAN KECEMASAN MEMPEROLEH PASANGAN HIDUP PADA PEREMPUAN DEWASA AWAL Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Psikologi Diajukan oleh: Eni Yulianingsih F 100 040 111 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa awal adalah masa di mana seseorang dapat dikatakan sebagai masa memperoleh pasangan hidup, terutama bagi seorang perempuan. Hal ini sesuai dengan teori Hurlock bahwa tugas masa perkembangan pada dewasa awal adalah mulai bekerja, memilih seorang teman hidup, belajar hidup bersama dengan suami atau istri, membina suatu keluarga. Lebih lanjut Hurlock (1997) menyatakan konsekuensi yang serius dari kegagalan menguasai tugas-tugas tersebut adalah individu akan menjadi tidak adekuat dalam penguasaan tugastugas perkembangan berikutnya. Hal ini menyebabkan individu tertinggal dari teman sebayanya dan keadaan ini akan menambah perasaan tidak adekuat mereka. Oleh karena itu untuk mengejar ketinggalan atau menyamakan kedudukan dengan teman sebayanya mereka harus dapat menguasai tugas-tugas yang tepat bagi tahap perkembangan berikutnya dan pada saat yang sama mereka harus menguasai tugas yang tepat untuk tingkat usia yang baru saja ia lewati. Namun jika hal ini tidak dapat ditangani secara tepat maka akan menimbulkan kecemasan bagi individu tersebut. Chaplin (2001) berpendapat bahwa kecemasan akan menyertai di setiap kehidupan manusia terutama bila dihadapkan pada hal-hal yang baru maupun adanya sebuah konflik. Sebenarnya kecemasan merupakan suatu kondisi yang dialami oleh hampir semua orang, hanya tarafnya saja yang berbeda-beda. 1

2 Kecemasan merupakan perasaan takut dan keprihatinan mengenai masa-masa yang akan datang tanpa sebab khusus untuk ketakutan tersebut. Rosyidi dan Muchlas (1994) mengemukakan secara umum respon kecemasan dapat dilihat melalui respon psikologis dan fisiologis. Beberapa respon psikologis kecemasan ditunjukkan melalui rasa tegang, gelisah, mudah tersinggung, merasa tidak nyaman, konsentrasi menurun. Sedangkan menurut Weiten (1997) respon fisiologis antara lain ditandai dengan keringat dingin, tekanan darah meningkat, jantung berdebar-debar. Salah satunya konflik yang dialami perempuan yaitu Nina yang berumur 26 tahun, dalam usia 26 tahun Nina belum memperoleh pasangan hidup, Nina merasa takut bila dikatakan perawan tua karena menurut pendapat orang perempuan yang berumur 25 tahun ke atas dan belum memperoleh pasangan bisa dikatakan perawan tua (http://www.kecemasanmemperolehpasangan.com). Kecemasan dalam memperoleh pasangan hidup merupakan perwujudan dari berbagai perasaan baik secara fisik maupun psikis, seperti perasaan takut, khawatir, gelisah, tegang dan kurang percaya diri yang disebabkan belum mendapat pasangan hidup (Pangesti, 2002). Menurut survey yang dilakukan surat kabar Yomiuri di Jepang menunjukkan bahwa semakin tua manusia semakin sedikit yang mengatakan bahagia hidup melajang, mereka menyadari bahwa semakin tua semakin sepi hidup tanpa pasangan (Larasati, 2007). Kaum perempuan menyadari bahwa salah satu bentuk tampilan fisik yang menarik adalah dengan memiliki bentuk tubuh dan berat badan ideal, terutama pada masa-masa memperoleh pasangan yaitu masa dewasa awal, karena tubuh

3 ideal adalah dambaan bagi setiap wanita remaja dan dewasa, tubuh yang gemuk bukan lagi sebagai tanda kemakmuran atau kebahagiaan, tetapi kegemukan sudah menjadi masalah yang besar bagi individu salah satunya adalah sulitnya mendapat pasangan hidup. Jackson dkk (Asri dan Setiasih, 2004) mengemukakan bahwa wanita cenderung memperhatikan tampilan fisik secara keseluruhan, hal ini dilakukan dengan tujuan selain dari kesehatan juga agar mendapat menarik perhatian lawan jenis yang akan dipilih sebagai pasangan hidup. Obesitas menurut Mu tadin (2006) dan Purwati (2001) adalah keadaan dimana seseorang memiliki berat badan berlebih dibanding berat badan idealnya dan kegemukan mengakibatkan suatu keadaan yang mengganggu baik dari segi fisik maupun psikologis. Dari segi fisik, kegemukan mengakibatkan individu seringkali merasa terganggu pergerakannya, tidak nyaman dan leluasa dalam melakukan pergerakan sedangkan dari psikologis kegemukan mengakibatkan individu akan merasa tidak percaya diri dengan tampilannya yang kurang sempurna dan merasa dirinya tidak bisa menarik perhatian lawan jenis. Hal ini didukung hasil penelitian dari Wacholtz dalam (http://www.kadnet.info) menunjukkan kelebihan berat badan atau obesitas mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap dari individu misalnya mudah terjangkit penyakit dan sulitnya mendapatkan pasangan hidup. Pada penelitian Asri dan Setiasih (2004) dapat disimpulkan bahwa penurunan berat badan wanita penyandang obesitas berpengaruh, baik pada segi biologis maupun psikologis. Dari segi biologis penurunan berat badan dapat mengakibatkan wanita penyandang obesitas merasa lebih lincah dalam bergerak

4 dan mengurangi kecenderungan datangnya penyakit. Secara psikologis penurunan berat badan menimbulkan kepuasan bagi wanita penyandang obesitas, sehingga terjadi penurunan pada rasa tidak puas terhadap tubuhnya. Menurut Saeni (2006) seorang yang gemuk biasanya cenderung tertutup, mudah depresi dan merasa cemas karena manusia sebagai makhluk sosial selalu mencari orang lain, individu membutuhkan kontak dengan individu lain, ingin dicintai dan mencintai, dan dapat menarik lawan jenis dengan berpendapat punya berat badan ideal, namun keinginannya untuk dapat menarik lawan jenis tidaklah mudah karena dia mengalami obesitas, sehingga dia mengalami kecemasan. Berdasarkan teori di atas dapat ditengarai obesitas atau kelebihan berat badan berhubungan dengan kecemasan memperoleh pasangan hidup pada perempuan masa dewasa awal. Mengacu dari latar belakang di atas, yang menjadi rumusan masalah adalah: apakah ada hubungan antara obesitas dengan kecemasan memperoleh pasangan hidup pada perempuan dewasa awal?. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka penulis ingin mengadakan penelitian dengan judul: Hubungan antara Obesitas dengan Kecemasan Memperoleh Pasangan Hidup pada Perempuan Dewasa Awal B. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui hubungan antara obesitas dengan kecemasan memperoleh pasangan hidup pada perempuan dewasa awal.

5 2. Mengetahui pengaruh obesitas terhadap kecemasan memperoleh pasangan hidup pada perempuan dewasa awal. 3. Mengetahui tingkat obesitas pada perempuan dewasa awal. 4. Mengetahui tingkat kecemasan memperoleh pasangan hidup pada perempuan dewasa awal. C. Manfaat Penelitian Diharapkan agar penelitian yang dilakukan ini dapat memberikan manfaat bagi : 1. Subjek penelitian khususnya perempuan dewasa awal yang mengalami obesitas. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi yang berkaitan dengan obesitas dan kecemasan memperoleh pasangan hidup khususnya pada perempuan dewasa awal dengan memaksimalkan potensipotensi yang ada dalam diri sendiri. 2. Peneliti selanjutnya. Penelitian yang akan dilakukan ini diharapkan mampu menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya pada bidang psikologi klinis dan psikologi sosial yaitu keterkaitan antara obesitas dengan kecemasan memperoleh pasangan hidup pada perempuan dewasa awal.