BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk karya yang bereaksi langsung secara kongkret (Hasanuddin, 2009:1).

BAB I PENDAHULUAN. Mardwitanti Laras, 2014 Penerapan Teknik Parafrase dengan Pengandaian 180 Derajat berbeda dalam pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rizky Ananda Oktaviani, 2015

2015 PENERAPAN METODE SUGESTI-IMAJINASI DENGAN MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. Peneliti sebelumnya telah melakukan observasi awal berupa wawancara

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Bahasa juga pada umumnya digunakan untuk menyampaikan perasaan,

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB 1 PENDAHULUAN. membaca, dan menulis. Berbicara merupakan salah satu dari empat aspek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia masih sering dilaksanakan dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BILDERGESCHICHTE

2015 PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki keterampilan dalam berbahasa. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen keterampilan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dari kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitan Betta Anugrah Setiani, 2013

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Menggunakan Model Sugestopedia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui. hasil dengan menggunakan metode sugestopedia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menulis. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. ke jenjang menengah itu, pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nikke Permata Indah, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DENGAN MEDIA KARTU PELENGKAP DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS CERITA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum. Saat ini sempat diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yakni,

BAB I PENDAHULUAN. dan gaya penulisan. Menulis merupakan suatu kemampuan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa bertujuan agar seseorang dapat terampil berbahasa.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengajaran sastra sangat penting bagi kemajuan mutu pendidikan. Terutama

BAB I PENDAHULUAN. yaitu keterampilan menyimak, membaca, berbicara, dan menulis.

BAB I PENDAHULUAN. dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Kedua bahasa tersebut mempunyai. hubungan yang erat satu dengan lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan salah satu kompetensi harus dikuasai

2015 PENERAPAN TEKNIK COPY THE MASTER BERORIENTASI SILANG WATAK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA MORAL/FABEL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia meliputi empat aspek ketermpilan, yaitu mendengar,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dalam kurikulum satuan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa mencakup empat aspek keterampilan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. dapat terlaksananya pendidikan dan tersampainya ilmu pengetahuan. Dengan

2014 PENERAPAN METODE MENULIS BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bahasa Indonesia

2015 PENERAPAN METODE IMAGE STREAMING MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya dan hasil pengolahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. deskripsi, eksposisi, argumentasi, proposal, surat resi, surat dinas, rangkuman,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. langsung tetapi juga dapat memahami informasi yang disampaikan secara

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

2015 KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan bahasa yang digunakan dalam kelompok terebut.

2015 METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN (SAKUBUN)

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis naskah drama merupakan salah satu kegiatan atau bentuk dari

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia laninnya.

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan sebaik-baiknya guna mewujudkan harapan dan cita-cita bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. karangan terutama karangan narasi. Data yang diperoleh juga menunjukkan

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang penting untuk menjamin

2015 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

PENERAPAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2015 PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan serta meningkatkan kemampuan berbahasa. Tarigan (1994: 1) berpendapat bahwa.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu, menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat hal tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. baca-tulis bangsa Indonesia. Budaya baca-tulis di Indonesia masih kurang

BAB I PENDAHULUAN. mampu memahami ide, gagasan, maupun pengalaman penulisnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa,

BAB I PENDAHULUAN. didukung oleh keterampilan menyimak, membaca dan berbicara. membuat parafrasa lisan dalam kontek bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. Sari Pertiwi, 2014 EFEKTIVITAS MODEL SINEKTIK DENGAN MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2015 PENERAPAN MODEL SINEKTIK DALAM PEMBELAJARAN MENULISKAN KEMBALI DONGENG

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGONVERSI TEKS ANEKDOT MENJADI NASKAH DRAMA MELALUI MODEL BERPIKIR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi dalam hidup bermasyarakat bukan hanya melalui lisan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tujuan agar siswa terampil menyimak, terampil berbicara, terampil

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Upaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran bahasa Indonesia adalah dengan cara penguasaan segala aspek keterampilan berbahasa oleh peserta didik. Keterampilan berbahasa yang dimaksud adalah menyimak, berbicara, menulis, dan membaca. Idealnya siswa mampu menguasai empat aspek keterampilan berbahasa tersebut. Keterampilan menulis sebagai bagian dari empat aspek keterampilan berbahasa merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat aktif produktif. Idealnya, pembelajaran menulis di sekolah mampu menjadi sarana latihan siswa untuk melatih keterampilan menulis di ranah manapun. Siswa pun mampu menuangkan buah pikiran secara teratur dan terorganisir ke dalam sebuah tulisan agar pembaca mudah memahami. Salah satu produk tulisan adalah cerpen. Cerpen merupakan karya sastra prosa dan menjadi salah satu produk tulisan yang berasal dari hasil pikiran, gagasan, pengalaman, perasaan, dan peristiwa yang pernah dialami penulis. Menulis teks cerpen dapat menjadi sarana penyaluran dan memperkaya pengalaman hidup seseorang. Pembelajaran menulis teks cerpen tidak terbatas pada siapa dan kapan ia memelajarinya karena siapapun dapat menulis teks cerpen kapanpun dan dimanapun ia mau. Sekolah menjadi tempat awal seseorang memelajari bagaimana cara menulis teks cerpen dengan baik berdasarkan kaidah bahasa Indonesia yang benar. Manfaat yang dapat diperoleh siswa dari menulis teks cerpen adalah dapat mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan, serta

meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa. Selain itu, bila cerpen yang ditulis siswa bisa diterbitkan, akan menguntungkan dalam hal ekonomi kepada siswa. Faktanya di sekolah masih banyak siswa yang tidak mampu menulis teks cerpen dengan baik. Siswa merasa cepat bosan serta kesulitan dalam menemukan ide dan menyusun teks cerpen. Hal ini disebabkan banyak faktor yang memengaruhinya. Salah satunya adalah metode yang diterapkan guru. Terhadap hal tersebut, telah diadakan beberapa penelitian mengenai menulis teks cerpen, antara lain penelitian yang dilakukan oleh Ely Lisnawati yang berjudul Efektivitas Penggunaan Media Film Bertema Percintaan terhadap Kemampuan Siswa dalam Menulis teks cerpen, penelitian yang dilakukan oleh Tiara April Liza yang berjudul Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis teks cerpen dengan Menggunakan Media Webdite dan penelitian yang dilakukan oleh Lifia Pangelista yang berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis teks cerpen Melalui Model Experential Learning. Berdasarkan beberapa penelitian di atas dapat disimpulankan bahwa pembelajaran menulis teks cerpen harus disertai dengan penggunaan metode dan media yang baik. Fenomena di sekolah menyatakan bahwa pendekatan konvensional masih banyak diterapkan dalam pembelajaran di sekolah, yakni metode ceramah dan penugasan. Penerapan pendekatan ini menjadi pemicu kurangnya aktivitas siswa dalam pembelajaran sehingga siswa merasa cepat bosan serta kesulitan dalam menemukan ide dan menyusun teks cerpen. Siswa seringkali hanya dijejali teori menulis dan mencatatnya, namun tidak mempraktikkan pembelajaran menulis itu sendiri secara langsung. Selain itu, konsep pembelajaran ini telah menekan siswa untuk tidak bergerak aktif menciptakan pengalaman belajarnya sendiri. Pembelajaran konvensional cenderung membuat orang tidak aktif dan produktif. Banyak pendekatan, metode, model dan teknik dalam pembelajaran bahasa, salah satunya adalah metode sugestopedia. Metode dengan memanfaatkan alam

bawah sadar siswa. Metode ini diyakini akan membantu siswa berkonsentrasi, dan tanpa disadari siswa akan menyimpan berbagai macam aturan kebahasaan dan sejumlah kosakata yang pernah diajarkan (Iskandarwassid dan Sunendar, 2008: 65). Ada pun beberapa penelitian terdahulu yang menggunakan metode sugetopedia, antara lain penelitian yang dilakukan oleh Ninu Anggraeni yang berjudul Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Menggunakan Model Sugestopedia dan penelitian yang dilakukan oleh Ira Hamaerah Bithrah (2013) yang berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama Melalui Metode Sugestopedia Bermedia Lagu (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas XI IPA MA Tanwiriyyah Cianjur). Dalam penelitian ini siswa diberikan sugesti dengan lagu untuk dapat menentukan ide dalam menulis teks drama. Hasilnya nilai menulis teks drama mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I nilai rata-rata siswa adalah 58,75 dengan skor tertinggi siswa adalah 78,75 dan skor terendah 50, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 81,25, dengan skor tertinggi siwa adalah 88,75 dan skor terendah siswa adalah 71,25. Metode sugestopedia memiliki ciri-ciri yang paling mencolok, yaitu dengan memerhatikan dekorasi kelas dan penggunaan musik. Hal ini sejalan dengan (Tarigan, 2009: 90) yang menyatakan suatu ciri sugestopedia yang paling menonjol dan mencolok mata adalah sentralisasi atau pemusatan musik dan ritme musik bagi pembelajaran. Metode sugestopedia menitik tekankan pada suasana belajar yang santai, menimbulkan ketentraman dan menyenangkan dengan harapan siswa tidak akan merasa bosan. Lozanov dalam (Tarigan, 2009: 92) menyatakan penggunaan musik untuk membuat para pembelajar santai disamping memberi struktur, teladan, dan penjelasan penyajian materi linguistik.

Sudah sejak lama diketahui bahwa musik dapat membawa pengaruh perubahan pikiran pada manusia. Musik adalah pembawa informasi yang sangat baik ke dalam otak. Menurut (Eric Jensen 2008: 385) musik merupakan sebuah suasana yang sangat tangguh dalam membangun kekuatan berpikir, memori, dan inteligensia. Musik adalah perasaan atau emosi seseorang yang bisa didengar. Musik adalah sebuah instrumen yang efektif untuk meningkatkan suasana hati dan membangun sebuah kondisi yang reseptif terhadap pembelajaran. Musik dapat menata suasana hati, mengubah keadaan mental siswa, dan mendukung lingkungan belajar. Musik membantu pelajar bekerja lebih baik dan mengingat lebih banyak. Musik merangsang, meremajakan, dan memperkuat belajar baik secara sadar maupun tidak sadar. Di samping itu, kebanyakan siswa memang mencintai musik (Bobbi de Porter, 1999: 73). Ada berbagai cara yang digunakan untuk membawa pesan kepada pikiran pembelajaran yang reseptif. Salah satunya dengan menggunakan media musik disertai dengan lirik yang sederhana. Musik dan lirik lagu yang sederhana menciptakan suasana dan terekam dengan mudah ke dalam pikiran para siswa. Kemudian para siswa menuliskan kembali lirik lagu dengan menggunakan katakata yang merefleksikan apa yang sedang mereka rasa dan pelajari. Ada pun beberapa penelitian yang menggunakan lagu sebagai media, antara lain penelitian yang dilakukan oleh Risti Puji Yanti yang berjudul Pembelajaran Menulis teks cerpen melalui Media Lagu Daerah Jawa Barat, penelitian yang dilakuakan oleh Sofyan Nurhadi yang berjudul Keefektifan Media Lagu Karya Charly ST12 dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi dan penelitian yang dilakukan oleh Yudelin Novelan yang berjudul Penerapan Media Lagu untuk Meningkatkan Pembelajaran Menulis Drama. Berdasarkan penjelasan tersebut peneliti mencoba menerapkan metode sugestopedia dengan media lagu The Panas Dalam Bank pada pembelajaran

menulis teks cerpen untuk membantu peserta didik berpikir kreatif dan menuangkan gagasannya ke dalam cerpen. The Panas Dalam Bank merupakan group musik yang dibentuk oleh Pidi Baiq yang berprofesi sebagai seniman, penulis, pembicara memiliki beberapa lagu dengan lirik yang sederhana bermakna mendalam dan ritme musik yang sesuai dengan tema lagu menjadi alasan dipilihnya lagu The Panas Dalam Bank sebagai media belajar. Dengan metode sugestopedia, lagu The Panas Dalam Bank tidak hanya digunakan untuk menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan tetapi juga memberikan sugesti yang merangsang berkembangnya imajinasi siswa. Penelitian dengan metode sugestopedia dan media lagu sudah pernah dilakukan sebelumnya, namun pemilihan lagu The Panas Dalam Bank terbilang masih baru dilakukan. Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dan sejalan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Yudelin Novelan (2013) dengan judul Penerapan Media Lagu Untuk Meningkatkan Pembalajaran Menulis Naskah Drama (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas XI IPS 1 Negeri 5 Cimahi). Hasilnya nilai menulis teks drama mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I nilai terendah mencapai skor 35, dan pada siklus II naik menjadi 62. Nilai tertinggi mencapai skor 70 mengalami peningkatan menjadi 85 pada siklus II. Adapun nilai rata-rata siswa pada siklus I adalah 52,86, mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 73. penelitian yang dilakukan Yuledin memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian ini. Persamaannya adalah sama-sama menggunakan media lagu. Perbedaanya terletak pada jenis penelitiannya, pembelajarannya dan pada tidak adanya metode yang diterapkan. Penelitian ini menerapkan metode, sedangkan penelitian Yuledin tidak menerapkan metode. Penelitian berikutnya yang sejalan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Ira Hamaerah Bithrah (2013) yang berjudul Peningkatan

Keterampilan Menulis Naskah Drama Melalui Metode Sugestopedia Bermedia Lagu (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas XI IPA MA Tanwiriyyah Cianjur). Hasilnya nilai menulis teks drama mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I nilai rata-rata siswa adalah 58,75 dengan skor tertinggi siswa adalah 78,75 dan skor terendah 50, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 81,25, dengan skor tertinggi siwa adalah 88,75 dan skor terendah siswa adalah 71,25. Penelitian yang dilakukan Yuledin memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian ini. Persamaannya adalah sama-sama menggunakan media lagu. Perbedaanya terletak pada jenis penelitiannya, pembelajarannya dan pada tidak adanya metode yang diterapkan. Penelitian ini menerapkan metode, sedangkan penelitian Yuledin tidak menerapkan metode. Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Penerapan Metode Sugestopedia dengan Media Lagu The Panas Dalam Bank dalam Pembelajaran Menulis teks cerpen (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri 16 Bandung Tahun Ajar 2015-2016), sebagai alternatif solusi karena pembelajaran sebelumnya dirasa membosankan dan membuat siswa mengalami kesulitan menentukan tema dan cara dalam menulis teks cerpen yang baik dan benar. B. Identifikasi Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian, peneliti mengidentifikasikan masalah penelitian sebagai berikut. 1) Pembelajaran menulis dianggap sebagai pembelajaran yang sulit dan membosankan bagi sebagian siswa. 2) Kesulitan menemukan metode pembelajaran menulis yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan siswa

3) Kesulitan siswa dalam menemukan ide yang harus dituangkan dalam cerpen sehingga cerpen yang dihasilkan terkesan seadanya dan kurang baik penulisannya. C. Batasan Masalah Penelitian Penelitian-penelitian mengenai cerpen sudah banyak dilakukan dan cukup umum. Untuk menjaga dan menghindari pertanyaan dan penafsiran di luar konteks dan meluas, maka peneliti memberi batasan masalah ini mengenai penerapan metode sugestopedia dengan media lagu The Panas Dalam Bank dalam pembelajaran menulis teks cerpen kelas XI IIS 1 sebagai kelas eksperimen dan menjadi objek penelitian dan kelas XI IIS 3 sebagai kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional sebagai kelas pembanding. D. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah penelitian, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut. 1) Bagaimana kemampuan menulis teks cerpen siswa sebelum mengikuti pembelajaran yang menggunakan metode sugestopedia dengan media lagu The Panas Dalam Bank? 2) Bagaimana kemampuan menulis teks cerpen siswa setelah mengikuti pembelajaran yang menggunakan metode sugestopedia dengan media lagu The Panas Dalam Bank?

3) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks cerpen siswa pada kelas eksperimen dengan siswa pada kelas kontrol? E. Tujuan Penelitian Dengan diadakannya penelitian ini, peneliti ingin mendeskripsikan hal-hal berikut: 1) Kemampuan menulis teks cerpen siswa sebelum mengikuti pembelajaran yang menggunakan metode sugestopedia dengan media lagu The Panas Dalam Bank; 2) Kemampuan menulis teks cerpen siswa setelah mengikuti pembelajaran yang menggunakan metode sugestopedia dengan media lagu The Panas Dalam Bank; 3) Perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks cerpen siswa pada kelas eksperimen dengan siswa pada kelas kontrol. F. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini meliputi manfaat teoretis dan manfaat praktis. 1. Manfaat teoretis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan konseptual terutama pada studi pengembangan keterampilan menulis khususnya menulis teks cerpen, yaitu dengan memberikan wawasan dalam pengajaran menulis teks cerpen di sekolah, khususnya tentang metode sugestopedia melalui media lagu. Dan dapat memperkaya khazanah penelitian sastra, khususnya dalam menulis teks cerpen, bagi peneliti lainnya.

2. Manfaat praktis Dengan adanya penelitian ini, diharapkan (1) guru dapat menerapkan metode sugestopedia dengan media lagu, khususnya lagu The Panas Dalam Bank. dalam pembelajaran menulis teks cerpen; (2) siswa mendapatkan pengajaran yang baik dalam pembelajaran menulis teks cerpen sehingga siswa dapat belajar menulis teks cerpen dengan baik; dan (3) pembaca mendapatkan pengalaman tentang pembelajaran menulis teks cerpen khususnya penerapan metode sugestopedia dengan media lagu The Panas Dalam Bank. G. Definisi Operasional Untuk menghindari perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah dalam penelitian ini, ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan sebagai berikut. 1. Metode sugestopedia adalah penggunaan metode pembelajaran menulis dengan cara memberikan sugesti dan suasana nyamab lewat lagu. Dalam hal ini, lagu The Panas Dalam Bank digunakan sebagai pencipta suasana sugestopedia, stimulus, dan sekaligus jembatan bagi siswa untuk membayangkan atau menciptakan gambaran dan kejadian berdasarkan tema dan isi lagu. Respons yang diharapkan muncul pada siswa berupa rasa nyaman dan kemampuan melihat gambaran-gambaran kejadian dari lagu lalu mengungkapkan kembali ke dalam bentuk cerpen. 2. Media lagu adalah lirik yang menjadi bahan gambaran penulisan cerpen dan aransemen lagu yang efektif untuk meningkatkan suasana nyaman dan membangun sebuah kondisi yang reseptif terhadap pembelajaran. 3. Menulis teks cerpen merupakan salah satu kecakapan yang harus dikuasai siswa di sekolah. Cerpen sendiri dapat diartikan sebagai sebuah aktivitas menuangkan gagasan, ide, pemikiran, pengalaman, bahkan sebuah peristiwa

menjadi sebuah tulisan cerita atau narasi pendek yang dapat bersifat fiktif maupun nonfiktif dan memusatkan perhatian cerita pada satu peristiwa pokok. Keterampilan menulis teks cerpen dalam penelitian ini sesuai dengan standar kompetensi dasar dan indikator pencapaian berupa kemampuan memproduksi teks cerita pendek yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan. H. Struktur Organisasi Skripsi Skripsi ini terdiri atas lima bab. Masing-masing bab berisi hal-hal yang berhubungan dengan penelitian yang meliputi pendahuluan, kajian teori, metodologi penelitian, hasil penelitian dan pembahasan penelitian, simpulan dan saran, serta daftar pustaka dan lampiran-lampiran. Bab satu berisi tentang pendahuluan yang mencakup latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. Bab dua dalam penelitian ini berisi kajian pustaka berupa konsep teori mengenai bidang yang dikaji. Konsep teori yang digunakan dalam kajian pustaka meliputi teori tentang metode sugestopedia, media pembelajaran, dan media lagu, keterampilan menulis teks cerpen. Bab tiga dalam penelitian ini adalah perancangan metode penelitian yang akan diaplikasikan, yang meliputi tempat dan waktu penelitian, metode dan rancangan penelitian, populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian, dan pengumpulan data dan analisis data. Metode penelitian yang dipilih adalah eksperimen kuasi dengan desain penelitian pretest-posttest control group desain yang membagi penelitian menjadi dua bagian kelompok, yakni kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu instrumen perlakuan berupa RPP,

instrumen tes berupa soal, dan instrumen penilaian berupa format penilaian menulis teks cerpen. Bab empat merupakan hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri atas pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, rumusan masalah, dan tujuan penelitian, dan pembahasan atau analisis temuan. Bab ini di dalamnya akan memaparkan hasil penelitian yang telah diperoleh dari pengambilan data dan penelitian. Bab lima mencakup kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi. Bab ini menyajikan penafsiran dan pemaknaan terhadap hasil analisis temuan penelitian. Implikasi dan rekomendasi ditujukan untuk perbaikan-perbaikan dalam penelitian selanjutnya. Bagian terakhir dalam skripsi ini adalah daftar pustaka dan lampiranlampiran. Daftar pustaka memuat sumber yang pernah dikutip dan digunakan dalam penulisan skripsi. Lampiran-lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam penelitian dan penulisan skripsi.