LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 5 TAHUN : 1991 Seri : D. 5.

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 8 TAHUN 1990 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 7 TAHUN 1990

WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 20 TAHUN 1997 SERI D.2

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 1990

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 1996

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 7 TAHUN 1997 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI NOMOR 9 TAHUN 1997 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN NOMOR 08 TAHUN 1998 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 4 TAHUN 2000

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II PEKANBARU Nomor : 11 Tahun 1997

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR,

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 2 TAHUN 2002

PEMERINTAH PROPINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROPINSI RIAU NOMOR : 1 TAHUN 2000

L E M B A R A N D A E R A H

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 6 TAHUN : 1990 SERI : D6

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG Nomor : 19 Tahun1981 Seri D Nomor 19

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2002

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 03 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA TARAKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR : 2 TAHUN 1977 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 51 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUPANG

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR : 16 TAHUN 2001 T E N T A N G KEDUDUKAN KEUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANTUL

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

NOMOR : 36 TAHUN : 2004 SERI : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR : 8 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA KEDUDUKAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 03 TAHUN 2006

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT NOMOR 03 TAHUN 2004 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 12 TAHUN 2004 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BALIKPAPAN

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA

SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 03 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 1 TAHUN 2005

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR TINGKAT II BANJAR NOMOR : 1 TAHUN 1981 TENTANG : KEDUDUKAN KEUANGAN KETUA, WAKIL KETUA DAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN TENTANG : KEDUDUKAN KEUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SLEMAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 02 TAHUN 2005 SERI D NOMOR 01

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 34 TAHUN 2004 SERI : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 34 TAHUN 2004 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 74 TAHUN : 2007 SERI : A PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR : 16 TAHUN 2001 T E N T A N G KEDUDUKAN KEUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANTUL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA

BUPATI LOMBOK TENGAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 1978

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA ================================================================

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 51 TAHUN 2005 SERI : A PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2005 NOMOR 20

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 1 TAHUN 2008

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 8 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 01 TAHUN 2005 TENTANG

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT dan BUPATI BANDUNG BARAT MEMUTUSKAN:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR : 7 TAHUN : 1993 SERI D.4

PEMERINTAH KOTA PADANG

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT

Nomor : 159 Tahun 2004 Seri : D PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA)

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2005 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG

TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN ALOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 04 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2006 NOMOR 6 SERI E NOMOR SERI 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2006

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 3 TAHUN 2017 SERI E.3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 1981 TENTANG

PERATURAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 16 TAHUN 2006

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 2 TAHUN 1989 SERI : B.1

BUPATI JENEPONTO PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : 01 TAHUN 2005

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA. No : 25 TAHUN 1977

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 110 TAHUN 2000 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PESISIR SELATAN

WALIKOTA PRABUMULIH,

NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT NOMOR : 9 TAHUN 2004 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BREBES

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 5 TAHUN : 1991 Seri : D. 5. PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 5 TAHUN : 1991 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KETUA, WAKIL KETUA DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II SUMEDANG ; Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1990 tentang Kedudukan Keuangan Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, maka Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 4 Tahun 1987 sudah tidak sesuai lagi ; b. bahwa berdasarkan sebagaimana dimaksud pada butir a tersebut diatas, perlu ditetapkan dan diatur kembali tentang kedudukan Keuangan Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah di dalam Peraturan Daerah. 1. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974, tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Di Daerah; 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat; 3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1975 tentang Pengurusan Pertanggung Jawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1975 tentang Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha, Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 1974 tentang Bentuk Peraturan Daerah; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1990 tentang Kedudukan Keuangan Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 tahun 1990 tentang Ketentuan Tunjangan Purna Bhakti Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; 9. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah tingkat II sumedang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Penerbitan Lembaran Daerah dan Pengundangan Peraturan Daerah/Keputusan Bupati Kepala Daerah kepada Sekretaris Wilayah/Daerah; 10. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 2 Tahun 1990 tentang Pemberian Kuasa kepada Menteri Dalam Negeri untuk mendirikan dan mengelola Yayasan Purna Bhakti DPRD. DENGAN PERSETUJUAN DEWAN PEWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KETUA, WAKIL KETUA DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1. Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang; b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang; c. Dewan Perwakilan Rakyat adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang, selanjutnya disebut DPRD; d. Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Ketua dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; e. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah mereka yang diresmikan keanggotaannya dan telah mengangkat sumpah/janji berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku; f. Uang Refresentasi adalah Tunjangan yang diberikan kepada Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat setiap bulan sehubungan dengan kedudukannya; g. Uang Kehormatan adalah Tunjangan Jabatan yang diberikan kepada Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah setiap bulan sehubungan dengan jabatannya; h. Tunjangan Komisi adalah Tunjangan yang diberikan setiap bulan kepada Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris Komisi; i. Uang Paket adalah uang yang diberikan kepada Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah untu setiap kali mengahdiri rapat-rapat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang termasuk uang pengangkutan lokal di dalam kota dan uang makan; j. Dana Penunjang adalah Dana yang disediakan untuk menunjang kegiatan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; k. Tunjangan Purna Bhakti adalah Tunjangan yang diberikan kepada Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah setelah akhir masa bhaktinya atau diberhentikan dengan hormat atau meninggal dunia; l. APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang.

Pasal 2. (1). Tanggal mulai memangku jabatan Pimpinan dan Anggota DPRD adalah tanggal mereka mengangkat sumpah atau mengucapkan janji pada Pelantikan sebagai Pimpinan dan Anggota DPRD; (2). Saat berhenti memangku jabatan Pimpinan dan Anggota DPRD adalah tanggal mereka menyatakan berhenti, diberhentikan atau meninggal dunia; BAB II. STRUKTUR BIAYA KETUA, WAKIL KETUA DAN ANGGOTA DPRD Bagian Pertama Uang Representasi Pasal 3. (1). Besarnya Uang Representasi ditetapkan bagi : a. Ketua : Rp. 210.000,- / bulan / orang; b. Wakil Ketua : Rp. 180.000,- / bulan / orang; c. Anggota : Rp. 150.000,- / bulan /orang. (2). Selain Uang Representasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini, Pimpinan dan Anggota DPRD diberikan tunjangan keluarga dan tunjangan lainnya menurut ketentuan yang berlaku bagi Peagawai Negeri Sipil. Bagian Kedua. Uang Kehormatan Pasal 4. Besarnya Uang Kehormatan ditetapkan bagi : a. Ketua : Rp. 200.000,- / bulan / orang; b. Wakil Ketua : Rp. 175.000,- / bulan / orang.

Bagian Ketiga Tunjangan Komisi Pasal 5. Besarnya Tunjangan Komisi ditetapkan bagi : a. Ketua Komisi : Rp. 30.000,- / bulan / orang ; b. Wakil Ketua Komisi : Rp. 27.000,- / bulan / orang; c. Sekretaris Komisi : Rp. 25.000,- / bulan /orang. Bagian Kelima Biaya Perjalanan Dinas Pasal 7. (1). Bagi Pimpinan dan Anggota DPRD yang mengadakan perjalanan dinas, diberikan biaya perjalanan dinas; (2). Besarnya biaya perjalanan dinas sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, disesuaikan dengan biaya perjalanan dinas yang berlaku bagi Pegawai Negeri Sipil Golongan B; (3). Ketentuan Administrasi dan besarnya biaya perjalanan dinas sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, disesuaikan dengan ketentuan yang ditetapkan bagi Pegawai Negeri Sipil yang berlaku di daerah; (4). Peninjauan dalam daerah tidak diberikan biaya perjalanan dinas; (5). Bagi Pimpinan DPRD yang karena jabatannya harus pindah ke Ibu Kota Kabupaten Sumedang dan atau pada saat diberhentikan dengan hormat dari jabatannya, diberikan biaya perjalanan pindah yang besarnya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku bagi Pegawai Negeri Sipil dan yang berlaku di daerah. Bagian Keenam Biaya Pemeliharaan Kesehatan Pasal 8. (1). Bagi Pimpinan dan Anggota DPRD yang bukan Pegawai Negeri serta keluarganya, diberikan bantuan berupa penggantian Biaya Pemeriksaan, Pengobatan dan

Perawatan Dokter sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi Pegawai Negeri Sipil dengan bukti-bukti yang syah atas beban Pemerintah Daerah; (2). Bagi Pimpinan dan Anggota DPRD yang berstatus Pegawai Negeri beserta keluarganya, biaya pemeriksaan, pengobatan dan perawatan dokter, berlaku ketentuan sebagaimana terhadap Pegawai Negeri Sipil yakni atas beban Perum Husada Bhakti. Pasal 9. Bagi Pimpinan dan Anggota DPRD setiap bulan diberikan bantuan biaya pemeliharaan kesehatan yang besarnya adalah Rp. 35.000,00 / bulan / orang. Bagian Ketujuh Tunjangan Kematian Pasal 10 (1). Apabila ada Pimpinan dan atau Anggota DPRD yang meninggal dunia, kepada ahli warisnya diberikan tunjangan kematian sebanyak 3 (tiga) kali uang representasi, dan apabila meninggal dunia di dalam perjalanan tugas, diberikan tunjangan kematian sebanyak 6 (enam) kali uang representasi; (2). Biaya pengangkutan jenazah Pimpinan dan atau Anggota DPRD ke tempat kediaman semula sampai ke tempat pemakaman menjadi beban Pemerintah Daerah. Bagian Kedelapan Rumah Jabatan Pasal 11. (1). Kepala Pimpinan DPRD dapat disediakan sebuah Rumah Jabatan termasuk inventaris, biaya pemeliharaan termasuk biaya pemakaian air/listrik, telepon dan gas; (2). Apabila Pimpinan DPRD yang bersangkutan berhenti dari jabatannya, maka Rumah Jabatan termasuk barang-barang inventaris harus diserahkan kembali dalam keadaan baik kepada Pemerintah Daerah tanpa suatu kewajiban dari Pemerintah Daerah;

(3). Bagi Pimpinan DPRD yang belum disediakan Rumah Jabatan dapat diberikan tunjangan perumahan dan pemeliharaannya yang besarnya disesuaikan dengan standar yang berlaku pada Pemerintah Daerah. Bagian Kesembilan Sarana Mobilitas Pasal 12. Kepada Pimpinan DPRD selama memangku jabatan, dapat disediakan sebuah Kendaraan Dinas sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Bagian Kesepuluh Pakaian Dinas Pasal 13. Kepada Pimpinan dan Anggota DPRD dapat disediakan/ diberikan prioritas Pakaian Dinas berikut atributnya berupa : - PSH (Pakaian Sipil Harian) 2 (dua) kali setahun; - PSR (Pakaian Sipil Resmi) 1 (satu) kali setahun; - PSL (Pakaian Sipil Lengkap) 1 kali selama 5 (lima) tahun. Bagian Kesebelas Dana Penunjangan Pasal 14. (1). Untuk menunjang kegiatan DPRD dapat disediakan dana penunjang yang dikelola oleh Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; (2). Besarnya dana penunjang untuk kegiatan DPRD ditetapkan RP. 30.000.000,00 ; (3). Perubahan besarnya dana penunjang sebagaimana diatur ayat (2) Pasal ini ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

BAB III TUNJANGAN PURNA BHAKTI Pasal 15. (1). Pimpinan dan Anggota DPRD setelah berakhir masa baktinya atau diberhentikan dengan hormat atau meninggal dunia, diberikan tunjangan Purna Bhakti sesuai dengan baktinya; (2). Tunjangan Purna Bhakti dibiayai APBD dan dikelola oleh Yayasan Purna Bhakti ; (3). Ketentuan mengenai tunjangan Purna Bhakti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) Pasal ini akan diatur tersendiri dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri. BAB IV KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 16 (1). Pimpinan dan anggota DPRD yang berstatus sebagai Pegawai Negeri, tidak dibenarkan menerima penghasilan rangkap (ganda) ; (2). Apabila jumlah Uang Representasi Pimpinan dan Anggota DPRD lebih kecil daripada gaj waktu yang bersangkutan aktif sebagai Pegawai Negeri, maka ia menerima Uang Representasi ditambah selisih kedua penghasilan tersebut dari Instansi-instansi Induknya ; (3). Apabila jumlah gaji Uang Representasi lebih besar daripada gaji pada waktu yang bersangkutan aktif sebagai Pegawai Negeri, maka ia hanya menerima Uang Representasi ; (4). Apabila jumlah Uang Representasi sama dengan jumlah gaji yang diterima pada waktu yang bersangkutan aktif sebagai Pegawai Negeri, maka ia hanya menerima Uang Representasi. Pasal 17. Segala akibat keuangan dengan ditetapkannya Peraturan Daerah ini menjadi beban Pemerintah Daerah.

BAB V KETENTUAN PERALIHAN Pasal 18. (1). Sambil menunggu ditetapkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Tunjangan Purna Bhakti bagi semua Anggota DPRD, Maka kepada semua Anggota DPRD pada saat berakhir massa jabatannya atau diberhentikan dengan hormat atau meninggal dunia diberikan uang penghargaan sebagai berikut : a. Bagi Anggota DPRD yang masa baktinya 6 (enam) bulan, diberikan uang penghargaan 1 (satu) kali Uang Representasi ; b. Bagi Anggota DPRD yang masa baktinya belum mencapai 6 (enam) bulan, dihitung 6 (enam) bulan penuh ; c. Uang Penghargaan diberikan setinggi-tingginya 6 (enam) kali Uang representasi. (2). Dalam hal Anggota DPRD meninggal dunia maka Uang Penghargaan sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini diberikan kepada ahli warisnya ; (3). Sambil menunggu dikeluarkannya pedoman lebih lanjut mengenai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun!990, maka Peraturan/Ketentuan yang ada tetap berlaku. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 19 (1). Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai Peraturan Pelaksanaan, akan diatur kemudian dengan Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah setelah mendapat persetujuan Pimpinan DPRD ; (2). Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah atau Peraturan Lainnya yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini, dinyatakan tidak berlaku lagi; (3). Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.

Sumedang, 4 Februari 1991 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT BUPATI KEPALA DAERAH DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG, TINGKAT II SUMEDANG Ketua, Ttd.. ttd. OMO RACHMAT. Drs. H. SUTARDJA.. Peraturan Daerah ini disyahkan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat dengan Surat Keputusan tanggal 4 Mei 1991 Nomor : 188. 342/ SK.1027 Huk/91. GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT, Ttd. H. R. MOCH. YOGIE SM. Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 5 Tahun 1991 Seri D. 5. SEKRETARIS WILAYAH/DAERAH Drs. H. YITNO. NIP. 010 043 052