BAB I PENDAHULUAN. melakukan pekerjaan sertazazz mencegah terjadinya kerugian akibat kecelakaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. akibat nyeri punggung. Nyeri punggung bagian bawah merupakan penyebab

BAB I PENDAHULUAN. dimanapun selalu ada risiko terkena penyakit akibat kerja, baik didarat, laut,

HUBUNGAN SIKAP KERJA DUDUK DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PEKERJA RENTAL KOMPUTER DI PABELAN KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan produktivitas kerja akan tercapai jika semua komponen dalam

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi sekarang ini aktivitas penduduk semakin meningkat, dalam

SKRIPSI HUBUNGAN POSISI DUDUK DENGAN TIMBULNYA NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGEMUDI MOBIL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam pembangunan nasional. Tenaga kerja merupakan pelaksana

Low back pain ( LBP) atau nyeri punggung bawah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tempat kerja perlu terjamin pula keselamatannya. Dalam Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. sakit akibat pekerjaanya itu, baik itu berupa cedera, luka-luka atau bahkan

BAB I PENDAHULUAN. tergantung dari jenis produksi, teknologi yang dipakai, bahan yang digunakan,

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan. merupakan bagian pinggang atau yang ada di dekat pinggang.

BAB I PENDAHULUAN. dengan pekerjaan manual handling. Suatu hal yang sangat beralasan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan pada sistem otot rangka/musculoskeletal disorders (MSDs)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengalami nyeri pinggang dan Indonesia sendiri diperkirakan jumlahnya lebih

BAB I PENDAHULUAN. dan produktifitas tenaga kerja serta perbaikan mutu produk dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. atau man made disease. Penyakit Akibat Kerja menurut OSHA. tahun 1992, dimana sekitar 62% pekerja menderita Musculoskeletal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluhan muskuloskeletal adalah kerusakan pada bagian-bagian otot

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan. Posisi duduk adalah posisi istirahat didukung oleh bokong atau paha di

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih dominan dialami oleh para pekerja. secara fisik yang berat. Salah satu akibat dari kerja secara manual, seperti

BAB I PENDAHULUAN. kerja untuk mencapai tujuannya melalui kombinasi sumber daya yang dimiliki. Salah

BAB I PENDAHULUAN. 1 UU Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja) (Kuswana,W.S, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Dunia industri di Indonesia masih didominan dengan penggunaan tenaga

BAB 1 PENDAHULUAN. Nyeri Punggung Bawah (NPB) merupakan gangguan musculoskeletal yang

BAB V PEMBAHASAN. yang cukup kuat untuk menyebabkan peningkatan resiko keluhan low back

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan. sehingga dengan demikian walaupun etiologi LBP dapat bervariasi dari yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peranan tenaga kerja dalam pembangunan nasional sangat penting karena

BAB I PENDAHULUAN. dengan peraturan yang terdapat di masing-masing perguruan tinggi. Di

BAB I PENDAHULUAN. belum bisa dihindari secara keseluruhan. Dunia industri di Indonesia masih

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan setelah perang dunia kedua, tepatnya tanggal 12 Juli 1949 di Inggris

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI PINGGANG PADA PENGERAJIN BATIK TULIS DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA JAMBI TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghasilkan barang dan jasa yang bermutu tinggi. Namun, menurut Notoadmodjo

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam pembangunan nasional. Tenaga kerja merupakan pelaksana

BAB V PEMBAHASAN. lebih tinggi dari perempuan. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. sejak lama diterapkan di berbagai sektor industri, kecuali di sektor

BAB I PENDAHULUAN. dengan program pengembangan dan pendayagunaan SDM tersebut, pemerintah juga memberikan jaminan kesejahteraan, kesehatan dan

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kecelakaan, penyakit dan keluhan-keluhan kesehatan yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. pegal yang terjadi di daerah pinggang bawah. Nyeri pinggang bawah bukanlah

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, pada

BAB I PENDAHULUAN. berdiri yang di lakukan secara terus menerus atau dalam jangka waktu yang lama

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan perangkat komputer dalam menyelesaikan pekerjaan di

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia perindustrian di era globalisasi dan Asean Free Trade

HUBUNGAN LAMA BERKENDARA DENGAN TIMBULNYA KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGENDARA SEPEDA MOTOR

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki besar derajat kebebasan. Posisi ini bekerja mempromosikan

BAB 1 : PENDAHULUAN. nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pada pasal 86, menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. udara, bekerja disektor jasa,perusahaan, industri, rumah sakit, pertanian,

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu pekerjaan. Komputer yang banyak digunakan oleh segala kalangan untuk

ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK

BAB I PENDAHULUAN. Health Association) adalah beberapa kondisi atau gangguan abnormal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau

BAB I PENDAHULUAN. Low back pain atau nyeri punggung bawah merupakan salah satu kelainan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Bekerja sebagai tenaga kesehatan merupakan suatu profesi yang

BAB I PENDAHULUAN. (Maher, Salmond & Pellino, 2002).Low back pain dapat disebabkan oleh berbagai

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan. hidupnya, dan hampir sebagian besar dari waktunya dihabiskan di tempat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

untuk Mencegah Sakit Punggung

BAB I PENDAHULUAN. bawah sudah sangat umum di kalangan masyarakat, dari data populasi. pada waktu tertentu (Sambrook, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. manual yang memerlukan tuntutan dan tekanan secara fisik yang berat. Aktivitas

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perindustrian di era globalisasi dan Asean Free Trade

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan tersebut. Risiko-risiko tersebut dapat menimbulkan berbagai penyakit. Penyakit akibat kerja (PAK) adalah penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

ERGONOMI PENGGUNAAN KOMPUTER Ergonomi:

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam beraktifitas membutuhkan suatu alat yang dirancang atau

BAB I PENDAHULUAN. meningkat dan menjamur penggunaannya terutama perkantoran. Penggunaan personal computer (PC) secara global saat ini terus

BAB 1 PENDAHULUAN. lumbal atau lumbo-sakral dan sering disertai dengan penjalaran nyeri ke arah

BAB I PENDAHULUAN. negara. Industri sepenuhnya terintegrasi ke dalam rantai pasokan secara

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang merugikan terhadap kesehatan pekerja ( Naiem, 2010).

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Keluhan low back pain (LBP) dapat terjadi pada setiap orang, dalam kehidupan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja masih dominan dalam

A. Etika, Moral, dan Hukum dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sebaliknya kesehatan dapat mengganggu pekerjaan. Tujuan pengembangan ilmu dan

HUBUNGAN BERDIRI LAMA DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA PEKERJA KASIR

KAJIAN TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MENIMBULKAN KEJADIAN NYERI PUNGGUNG BAWAH (NPB) PADA KARYAWAN BAGIAN KEUANGAN R.S. SANTOSA TAHUN 2009

BAB I. gejala utama nyeri di daerah tulang punggung bagian bawah. 1

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya, untuk meningkatkan

terjadi karena kerja berlebihan (ougkverexertion) atau gerakan yang berulang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan perekonomian. Setiap pembangunan mall dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang memberikan sumbangan terbesar dalam industri tekstil pada

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi yang signifikan terhadap kecelakaan kerja. negara tersebut yang dipilih secara acak telah menunjukkan hasil bahwa

BAB I PENDAHULUAN. industri rumah tangga laundry. Saat ini industri rumah tangga laundry

BAB 1 : PENDAHULUAN. unsur penunjang keberhasilan pembangunan nasional. Ratusan tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 270 juta kasus kecelakaan kerja pertahun di seluruh dunia (Ferusgel,

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran

BAB I PENDAHULUAN. kelancaran operasional secara penuh. Sebagai suatu lingkungan kerja yang. Fasilitas pelayanan kesehatan khususnya Rumah Sakit telah

BAB 1 PENDAHULUAN. menyatakan bahwa setiap pekerja mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas

BAB I PENDAHULUAN. Dunia globalisasi menuntut masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. dalam mencari pengobatan (Kambodji, 2002). menyebabkan sekitar 12,5% dari seluruh angka sakit.

BAB I PENDAHULUAN. populasi pada usia>50 tahun dan sering terjadi pada usia didapatkan pada usia tahun. Di Amerika Serikat, kasusnyeri

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan multidisiplin ilmu yang menerapkan upaya pemeliharaan dan peningkatan kondisi lingkungan kerja, keselamatan kerja dan melindungi tenaga kerja terhadap resiko bahaya dalam melakukan pekerjaan sertazazz mencegah terjadinya kerugian akibat kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan kerja. Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja adalah melindungi keselamatan tenaga kerjadalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi dan menjamin keselamatn setiap orang lain yang berada ditempat kerja serta menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman dimana tenaga kerja bekerja dalam keadaan sehat,selamat dan produktif (Buchari. 2007) Hasil penelitian National Safety Council (NSC) di New York AmerikaSerikat tahun 2008 menunjukan bahwa terjadinya kecelakaan dirumah sakit di New York yaitu 41% lebih besar dari pekerja di industri lain. Kasus yang sering terjadi adalah tertusuk jarum dan terkilir (20%), luka bakar (7%), terpotong atau tergores (16%), penyakit infeksi (5%). Sakit pinggang akibat salah dalam mengangkat pasien terjadi pada suster dan sakit pinggang karna duduk terlalu lama dengan posisi yang tidak ergonomis yang dialami pada pekerja dibagian administrasi (52%)(Buchari, 2007) 1

Data di RSUP Prof. Dr. R D. Kandau Manado pada periode 1 Januari 2009 sampai dengan 31 Desember 2010 memperlihatkan jumlah penderita LBP sebanyak 203 (0,92%) dari total 22.307 seluruh penderita penyakit saraf yang datang di Poliklinik Saraf RSUP Prof. Dr. R D. Kandau Manado (Wulandari, 2014). Di negara barat misalnya inggris dan amerika serikat kejadian nyeri pinggang punggung (terutama nyeri pada punggung bagian bawah) telah mencapai proporsi epidemik. Satu survei telah melaporkan bahwa 17,3 juta orang di inggris sekitar populasi orang dewasa pernah mengalami nyeri punggung pada suatu waktu. Dari jumlah ini 1,1 juta orang mengalami kelumpuhan akibat nyeri punggung. Nyeri punggung bagian bawah merupakan penyebab paling sering dari keterbatasan aktivitas pada orang muda dan setengah baya, serta merupakan salah satu alasan paling sering untuk mendaparkan konsultasi medis (Bull, 2007). Survei yang pernah dilakukan pada 1.000 pekerja kantor berusia 18 atau lebih di seluruh Amerika Serikat, 2 dari pekerjaan kantor merasa sakit dan nyeri pada tubuhnya dalam 6 bulan terakhir ini. American Osteopathic Association (AOA) dalam survei menunjukan, bahwa dalam 30 hari terakhir sekitar 62% responden merasakan nyeri di punggung bawah, 53 % di leher, 38% di bahu, 33% di pergelangan tangan dan 31% di punggung bagian atas (American Osteopathic Association, 2013). Di Inggris tahun 2011 menyebabkan 11% populasi kerja terganggu aktivitas kerjanya sampai 4 minggu karena nyeri pinggang bawah dan lebih dari 50% penderita nyeri pinggang membaik dalam 1 minggu, sementara lebih dari 90% merasa lebih baik dalam 8 minggu, sisanya sekitar 5% mengalami keluhan yang berlanjut sampai lebih dari 6 bulan. Pengobatan nyeri punggung yang tepat adalah dengan mengobati penyebabnya. Untuk itu diperlukan pendekatan multidisipliner, sebab keluhan nyeri 2

punggung tidak selalu dapat diselesaikan hanya dengan medikamentosa saja, adakalanya diperlukan fisioterapi dan bahkan pendekatan operatif (Albar, 2011). Low Back Pain (LBP) atau nyeri punggung bawah merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik (Maher, Salmond & Pellino, 2009). LBP diklasifikasikan kedalam 2 kelompok yaitu kronik dan akut. LBP akut terjadi dalam waktu kurang dari 12 minggu, sedangkan LBP kronik terjadi dalam waktu 3 bulan (Rogers, 2009). Salah satu permasalahan ergonomi yang terjadi di instusi rumah sakit yaitu di bagian administrasi yang mempekerjakan karyawannya dengan posisi kerja duduk yang salah dan terlalu lama, statis, maka otot otot bekerja secara statis, hal ini menyebabkan pembuluh darah dapat tertekan sehingga mengakibatkan aliran darah dalam otot menjadi berkurang mengakibatkan otot menjadi lelah sampai menimbulkan rasa nyeri yang dirasakan di area pinggang bawah. (Iridiastadi, 2014 ) Dari sudut pandang ergonomi, antara tuntutan tugas dengan kapasitas kerja harus selalu dalam garis keseimbangan sehingga dicapai performansi yang tinggi dan sebaliknya apabila tidak adanya keseimbangan antara tuntutan tugas dengan kapasitas kerja, maka performansi seorang pekerja menjadi rendah.ketidakseimbangan dalam ergonomi merupakan salah satu potensi bahaya ditempat kerja. Bahaya ergonomi merupakan salah satu potensi bahaya dalam K3 yang kurang menjadi perhatian dalam suatu tempat kerja. Padahal bahaya ergonomi dapat menimbulkan kerugian di tempat kerja, dimana bahaya ergonomi dapat mengakibatkan produktivitas dan kualitas pekerja menurun serta dapat menimbulkan penyakit akibat kerja. (Tarwaka,2009) 3

Nyeri bekerja sebagai alarm tubuh, merupakan sinyal unntuk berhenti melakukan sesuatu yang menyakitkan, sehingga melindungi tubuh dari keadaan bahaya. Nyeri dapat dibedakan menurut tingkat keluhan yang dirasakan mulai derajat ringan sampai berat. Penderita nyeri ringan biasanya dapat menyesuaikan dengan keadaan alami, sedangkan nyeri berat dapat mengganggu cara hidup yang normal (BULL,2007). Salah satu yang sering terjadi pada menuasi adalah nyeri punggung. Sebagian besar nyeri punggung bersifat sederhana, yaitu berkaitan dengan kerja tulang, ligamen dan otot punggung. Gejala nyeri punggung dapat bervariasi pada tiap orang, meliputi sakit dan kaku otot, kebas (mati rassa), serta kesemutan. Nyeri punggung dapat menjalar ke bagian tubuh lain, seperti bokong,tungkai dan kaki (BULL, 2007). Nyeri punggung sangat umum terjadi dan sangat mungkin bahwa mayoritasdari kita akan mengalami nyeri punggung suatu saat nanti. Di inggris, kira kira 60 80% orang pernah mengalami nyeri punggung pada suatu waktu di kehidupannya. Nyeri punggung merupakan salah satu alasan utama tidak bekerja, dan setiap tahun jutaan hari kerja hilang akibat nyeri punggung ini (Bull, 2007) Sikap punggung yang membungkuk sambil menyamping posisi duduk yang kurrang baik dan didukung dengan desain kursi yang tidak ergonomis, beresiko menyebabkan penyakit akibat hubungan kerja berupa gangguan musculusceletal yang dapat menyebabkan kekakuan dan kesakitan pada punggung. Sikap kerja dengan posisi duduk dengan frekuensi yang lama pada kursi yang kurang ergonomis akan menimbulkan masalah kesehatan pada pekerja. Keluhan pada punggung atau musculuskeletal merupakan keluhan pada otot skeletal yang dirasakan dengan intensitas nyeri yang berbeda beda, dari nyeri ringan sampai nyeri sangat sakit (Iridiastadi, 2014). 4

Posisi kerja yang sering dilakukan oleh manusia dalam melakukan pekerjaan antara lain duduk, berdiri, membungkuk, jongkok berjalan dan lain lain. Sikap kerja tersebut dilakukan tergantung dari kondisi dalam sitem kerja yang ada. Sikap kerja duduk merupakan salah satu sikap kerja yang paling sering dilakukan. Duduk memerlukan lebih sedikit energi dari pada berdiri, karena hal ini dapat mengurangi banyaknya beban otot statis pada kaki (Nurmianto, 2015). Upaya peningkatan kesehatan dan keselamatan kerja dapat melalui penerapan ergonomi. Ergonomi dapat di definisikan sebagai suatu disiplin yang mengkaji keterbatasan, kelebihan serta karakteristik manusia dan memanfaatkan informasi tersebut dalam merancang produk, mesin,fasilitas, lingkungan dan bahkan sistem kerja dengan tujuan utama tercapainya kualitas kerja yang terbaik tanpa mengabaikan aspek kesehatan, keselamatan serta kenyaman penggunanya. (Iridiastadi, 2014). Sikap kerja yang sering dilakukan oleh manusia antara lain duduk, berdiri,membungkuk, jongkok, berjalan dan lain lain. Sikap kerja tersebut dilakukan tergantung dari kondisi dalam sistem kerja yang ada. Sikap kerja duduk merupakan slah satu sikap kerja yang paling sering dilakukan. Duduk memerlukan lebih sedikit energi dari pada berdiri, karena hal ini dapat mengurangi banyaknya beban otot statis pada kaki (Nurmianto, 2008) Sikap duduk pada otot rangka (musculuskeletal) dan tulang belakang terutama pada pinggang harus dapat ditahan oleh sandaran kursi agar terhindar dari rasa nyeri dan cepat lelah. Pada sikapduduk, tekanan tulang belakang akan meningkat dibanding berdiri atau berbaring, jika sikap duduk tidak benar. Sikap duduk yang keliru merupakan penyebab adanya masalah punggung (Nurmianto, 2008). 5

Kepres No.22 tahun 1993 (pasal 1) tentang penyakit yang timbul karena hubungan kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja. Di negara maju, faktor faktor fisik, kimiawi dan biologik sudah dapat dikendalikan, sehingga gangguan kesehatan akibat faktor tersebut sudah sangat jauh berkurang, namun akhir akhir ini justru ergonomik dan gangguan psikososial, yang menyebabkan gangguan musculuskelletal, stress dan penyakit psikomatis yang menjadi penyebab meningkatnya penyakit akibat hubungan kerja (Buchari,2007). RSIA Ypk Mandiri merupakan jasa yang bergerak dibidang kesehatan yang banyak memperkerjakan karyawan didalam beberapa bagian, diantaranya bagian Administrasi Medis yang bertugas menyediakan karyawan yang ditempatkan di bagian administrasi, baik di poliklinik rawat jalan, bagian rawat inap dan bagian rekam medis. Karyawan yang bekerja di administrasi memerlukan konsenterasi, yang di lakukan dalam posisi kerja duduk serta merupakan pekerjaan yang monoton. Pekerjaan ini membutuhkan posisi kerja duduk yang lama serta statis pada saat melakukan pekerjaannya. Berdasarkan observasi yang penulis lakukan di bagian administrasi RSIA YPK Mandiri dari 25 karyawan administrasinyang ditemui 18 orang diantaranya pernah mengalami nyeri pinggang bawah. Nyeri pinggang bawah yang dialami pekerja utamanya dirasakan setelah melakukan pekerjaan. Mayoritas pegawai mengeluh di daerah pinggang yang terasa nyeri, pegal, linu, ngilu dan rasa tidak enak pada daerah punggung bawah. Didapatkan bahwa karyawan yang bekerja dibagian administrasi medis Rsia ypk Mandiri, setiap hari bekerja dalam sikap duduk yang lama, statik, menulis, mengetik, didepan computer yang tidak sesuai dengan posisi yang ergonomis yaitu dengan posisi kerja duduk yang condong ke depan karena posisi monitor yanng rendah sehingga menyebabkan posisi badan menjadi bungkuk. 6

Pada dasarnya, posisi kerja duduk yang berlangsung selama 7-8 jam perhari, dapat menyebabkan beban pada pinggang menjadi lebih berat dan para pekerja dibagian administrasi medis banyak menyebabkan pegal pegal pada pinggang. Dengan pekerjaan yang rutin dilakukan kayawan dapat mengalami keluhan nyeri pinggang bawah yang dikarenakan sikap kerja duduk duduk yang tidak ergonomis. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk mengangkat persoalan ini menjadi bahan skripsi dalam rangka ikut membantu dalam bidang ergonomis mengenai Hubungan Sikap Kerja Duduk dengan Keluhan Nyeri Pinggang Bawah Pada Karyawan di Bagian Administrasi Medis RSIA YPK Mandiri 1.2 Identifikassi Masalah Permasalahan yang mungkin terjadi saat melakukan pekerjaan dengan posisi kerja duduk yang lama dan statik adalah terjadinya gangguan nyeri pinggang bawah. Keluhan nyeri pinggang bawah dapat terjadi pada bagian administrasi karena pada bagian ini pekerja diharuskan bekerja dengan posisi kerja duduk dan kebanyakan dari mereka tidak mengalami posisi yang sesuai dengan anatomi tubuh atau ergonomis, selain itu bekerja dengan posisi kerja duduk yang sifatnya menonton dan ruang gerak tubuh yang terbatas, serta lamanya waktu mereka bekerja, masih kurangnya kesesuaian desain tempat mereka bekerja dam juga faktor usia maka akan meningkatkan nyeri pinggang bawah (Ariansyah, 2010). Masalah yang terjadi pada karyawan di bagian Administrasi Medis RSIA YPK Mandiri yaitu tentang sikap kerja duduk yang salah sehingga dapat menimbulkan keluhan nyeri pinggang bawah. Hal ini diharapkan dapat mendorong para karyawan agar bekerja tidak pada sikap kerja dengan duduk yang salah, agar para pekerja lebih bisa mengatur sikapi kerja duduk yang baik dan lebih banyak bergerak untuk 7

melakukan penguluran otot-otot pinggang, juga pemilihan desain kursi yang ergonomis agar para pekerja lebih nyaman dalam bekerja dan tidak menimbulkan keluhan-keluhan disaat bekerja. Karyawan bagian Admnistrasi RSIA YPK Mandiri akan mengalami nyeri pinggang apabila: 1) posisi kerja duduk yang tidak benar jika dalam melakukan pekerjaann apapun dengan posisi kerja duduk yang tidak benar dapat menyebabkan kelelahan otot pinggang, baik bekerja kantor maupun pekerja lain yang lebih sering melakukan pekerjaan dengan posisi duduk (Ariansyah, 2010) 2) Duduk yang terlalu lama dan sikap duduk yang salah akibat dari duduk yang terlalu lama dapat menimbulkan keregangan pada otot pungguung. Kebanyakan orang dalam menjalankan aktivitasnya sehari hari sering melupakan masalah posisi tubuh. Sikap tubuh yang baik sangat penting karena akan membantu tubuh bekerja maksimal, juga membuat daya tahan dan pergerkan tubuh tidak baik selain tulang tulang jaadi tidak lurus, otot otot, ruas, serta ligamen ( jaringan pengikat sendi) pun akan tertarik lebih keras. Sikap yang tidak baik juga memicu cepat lelah, ketegangan otot, pegal pegal dan akhirnya rassa sakit (Rakel,2009) 3) Peralatan kerja yang tidak ergonomis Desain kursi yang digunakan sebaiknya kursi yang bisa naik turunkan agar dapat disesuaikan dengan kaki untuk istirahat langsung diatas lantai dan menghindari kelelahan pada saat bekerja. Apabila peralatan kerja yang tidak ergonnomis (seperti kursi yang terlalu tinggi dibandingkan meja kerjanya, ukuran terlalu sempit, ataupun 8

tidak ada sandarannya) akan menimbulkan berbagai masalah, anatara lain yaitu raa lelah, nyeri otot, pegal pegal, kelelahan bahkan kecelakaan (Ariansyah, 2010). 4) Postur tubuh Berat badan berlebihan (obesitas) akan menyebabkan tumpukan lemak yang lebihh banyak, sehingga tekanan pada tulang belakang menjadi lebih besar yang dapat menimbulkan resiko terjadinya Low Back Pain (Ariansyah, 2010) Mengingat sikap kerja duduk mempunyai keuntungan maupun kerugian, maka untuk mendapatkan hasil kerja yang lebih baik tanpa pengaruh buruk pada tubuh, perlu dipertimbangkan pada saat jenis pekerjaan apa saja yang sesuai dilakukan dengan posisi duduk kerja. Jenis pekerjaan yang baik dilakukan dengan posisi kerja duduk adalah pekerjaan yang memerlukan ketelitian pada tangan atau banyak menulis dan mengetik, diperlukan tikat kestabilan tubuh yang tinggi serta pekerjaan yang dilakukan pada waktu yang lama (Iridiastadi, 2014). Pekerjaan yang dilakukan pada sikap kerja duduk, tempat duduk yang dipakai harus memungkinkan untuk melakukan variasi perubahan posisi. Ukuran tempat duduk disesuaikan dengan dimensi 90 dengan telapak kaki bertumpu pada lantai atau pijakan kaki. Jika landasan kerja terlalu rendah maka tulang belakang akan membungkuk kedepan dan jika terlalu tinggi bahu akan terangkat dari posisi rileks, sehingga menyebabkan bahu dan leher menjadi tidak nyaman.(iridiastadi, 2014) 1.3 Pembatasa Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, penulis hanya membatasi masalahpokok yang mengkajinkaitan dengan sikap kerja duduk yang dilakukan karyawan administrasi medis dan membahas tentahan keluhan nyeri pinggang bawah yang terjadi. Hal ini dilakukan agar peneliti lebih fokus pada 9

pembahasan yang dimaksud, maka penulis memilih judul Hubungan Sikap Kerja Duduk Dengan Keluhan Nyeri Pinggang Bawah Pada Karyawan di Bagian Administrasi Medis RSIA YPK Mandiri. 1.4 Perumusan Masalah Apakah Ada Hubungan Sikap Kerja Duduk Dengan Keluhan Nyeri Pinggang Bawah Pada Karyawan di Bagian Administrasi Medis RSIA YPK Mandiri? 1.5 Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Mengetahui hubungan sikap kerja duduk dengan keluahan nyeri pinggang bawah pada karyawan di bagian administrasi medis RSIA YPK Mandiri. 2. Tujuan Khusus Mengidentifikasi sikap kerja duduk karyawan di bagian administrasi medis RSIA YPK Mandiri. Menganalisa karakteristik (usia, masa kerja,jenis kelamin dan riwayat penyakit) yang dilakukan karyawan Administrasi medis RSIA Ypk Mandiri. Mengidentifikasi keluhan terjadinya nyeri pinggang bawah pada karyawan di bagian administrasi medis RSIA YPK Mandiri. Menganalisis hubungan antara sikap kerja duduk dengan nyeri pinggang bawah pada karyawan di bagian administrasi medis RSIA YPK Mandiri. 10

1.6 Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Mahasiswa - Dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta pengalaman tentang posisi kerja duduk dalam hubungan dengan nyeri pinggang. - Memperluas pengetahuan dan keterampilan. - Menambah wawasan terhadap permasalahan di lingkungan kerja. 2. Bagi RSIA YPK Mandiri - Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam pengambilan kebijakan terhadap peraturan yang selayaknya dilakukan karyawan bagian admnistrasi medis dalam mengambil posisi kerja duduk dan hubungannya dengan nyeri pinggang baawah agar dihasilkan produktifitas yang optimal. - Menjalin kerjasama antara perusahaan dengan Universitas Esa Unggul. 3. Bagi FIKES Esa Unggul - Menanmbah kelangkapan pustaka tentang studi kasus di bidang kesehatan dan keselamatan kerja. - Meningkatkan kualitas pendidikan agar terciptanya Sumber Daya Manusia yang terampil dilingkungan kerja. - Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam memilih karyawan ilmiah di masa datang. 11