BAB III METODE PENELITIAN. sosial berdasarkan pada pengujian sebuah teori yang terdiri dari variable-variabel,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau tehnik dalam mengadakan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependen adalah minat beli konsumen.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan jenis penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. akan memperoleh jawaban atau pertanyaan-pertanyaan dalam penelitiannya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical atau angka yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional. 1 Identifikasi Variabel. variabel yang diteliti (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. datanya berwujud bilangan (skor atau nilai, peringkat atau frekuensi). Di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian Yang digunakan Metode penelitian merupakan unsur penting di dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. angka yang diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sejak awal hingga akhir penelitian. Pendekatan kuantitatif yaitu penlitian tentang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi, 2009 : 96).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. serta menguji hipotesis penelitian. Pada bagian pertama akan dijelaskan mengenai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. (dependent variabel) dan variabel bebas (independent variabel).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Tergantung : Kinerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel independent (X) : Iklim Organisasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu : 1. Variabel terikat : Komitmen Organisasi (Y)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan analisis regresi ganda atau regresi linear, yaitu merupakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan angka-angka yang diperoleh dari hasil analitik statistik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisisnya pada data data numerikal (angka angka) tentang perilaku. yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Kebermaknaan Hidup sebagai variabel tunggal. hidup, dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel Hubungan Resiliensi dengan Stres Kerja Anggota. Gambar 3.1. Hubungan antar Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data dan diakhiri dengan menjelaskan waktu dan tempat penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. 2. Variabel bebas : Kepemimpinan transformasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa nonparametric. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. Dilaksanakan pada 30 November sampai 15 Desember 2016.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

Transkripsi:

28 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian kuantitatif merupakan sebuah penyelidikan tentang masalah sosial berdasarkan pada pengujian sebuah teori yang terdiri dari variable-variabel, diukur dengan angka, dan dianalisis dengan prosedur statistic untuk menentukan apakah generalisasi prediktif teori tersebut benar (Creswell, 1944: 1-2). Metode penelitian kuantitatif sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2009) dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Populasi yang digunakan adalah karyawan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Dan diambil 62 karyawan sebagai sampling dengan teknik Proportionate. Stratified Random Sampling. B. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel merupakan pengelompokan secara logis dari dua atau lebih atribut dari objek yang diteliti ( Noor, 2011). Dalam penelitian ini melibatkan satu variabel yaitu variabel bebas (independent variable). Kedudukan variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Variabel bebas (X) : Faktor-faktor Quality Of Work Life 22

29 C. Definisi Operasional Faktor-faktor Quality Of Work Life (QWL): Quality of Work Life (QWL) merupakan persepsi-persepsi karyawan seperti bahwa karyawan merasa aman, secara relatif merasa puas serta mendapatkan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang sebagai layaknya manusia. D. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling Dalam penelitian, populasi digunakan untuk menyebutkan seluruh elemen/anggota dari suatu wilayah yang menjadi sasaran penelitian atau merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian (Noor, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Yang ada di departemen pengembangan perusahaan, penjualan dan SDM, Berjumlah 75 orang. Sampel merupakan bagian dari populasi yang karakteristiknya akan dijadikan obyek penelitian. Sampel adalah sebagian yang diambil dari seluruh objek yang diteliti yang dianggap mewakili terhadap seluruh populasi dan diambil dengan menggunakan teknik tertentu (Rianse dan Abdi. 2009). Subyek diambil dari departemen pengembangan perusahaan 10 orang, penjualan 30 orang dan SDM 35 orang, total populasi berjumlah 75 orang, sampel diambil berdasarkan teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Dari jumlah populasi yang ada peneliti mengambil sampel dengan menggunakan rumus: S = π 2.N.P.Q d 2 (N 1)+π 2.P.Q

30 Keterangan : π 2 dengan dk = 1, taraf kesalahan bisa 1%, 5%, 10% P = Q = 0,5 d= 0,5 s = jumlah sampel Dengan penghitungan menggunakan rumus, dapat dihitung dengan cara sebagai berikut: Pengembangan Perusahaan = 10/75 x 62 = 8,3 Penjualan = 30/75 x 62 = 25 SDM = 35/75 x 62 = 29 Jumlah sampel = 62, 3 Bila jumlah populasi 75, tingkat kesalahan 5%, maka jumlah sampelnya 62 subjek. Karena populasi berstrata, maka sampelnya juga berstrata. Stratanya ditentukan menurut Departemen. Dengan demikian masing-masing sampel untuk tingkat departemen harus proporsional sesuai dengan populasi. (Sugiyono,2010). E. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. (Sugiyono, 2010). Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata (Sugiyono, 2010). Subjek diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan dirinya. Format jawaban yang tersedia meliputi: Sangat Setuju (SS), Setuju (S),

31 Kurang Setuju (KS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Skala dalam penelitian ini tidak menggunakan pilihan jawaban tengah atau netral karena menurut De Vellis (dalam Shanda, 2012) memiliki alasan bahwa: (1) Alternatif jawaban tengah menimbulkan kecenderungan pada diri subjek untuk memilih jawaban tengah (central tendency); (2) Jawaban tengah memiliki arti ganda, yaitu memilih sesuai dan tidak sesuai dalam cakupan sama besar sehingga tidak dapat daiartikan sesuai atau tidak sesuai dengan keadaan subjek; (3) Penghilangan alternatif jawaban tengah memberikan kesempatan untuk melihat kecenderungan subjek ke arah positif atau negatif. Faktor faktor Quality of Work Life (QWL) a. Definisi Operasional Quality of Work Life Quality of Work Life (QWL) QWL merupakan persepsi-persepsi karyawan seperti bahwa karyawan merasa aman, secara relatif merasa puas serta mendapatkan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang sebagai layaknya manusia. b. Indikator Quality of Work Life (QWL) 1. Imbalan yang memadai dan adil a. Imbalan yang diberikan sesuai dengan pekerjaan yang dikerjakan b. Gaji yang diterima sesuai jika dibanding dengan perusahaan lain pada posisi jabatan/pekerjaanyang sama c. Gaji yang diterima cukup mencukupi kebutuhan pokok sehari-hari d. Gaji yang diterima sama dengan yang diterima karyawan lain, pada posisi/jabatan yang sama 2. Kondisi dan lingkungan pekerjaan yang aman dan sehat a. Kantin dan mushola yang bersih dan nyaman b. Ruang kerja dilengkapi dengan alat pengaman c. Ruang kerja selalu dibersihkan

32 3. Kesempatan untuk menggunakan dan mengembangkan kemampuan a. Terpakainya keahlian/ketrampilan yang dimiliki dalam bekerja b. Bertambahnya ilmu pengetahuan yang dimiliki karyawan c. Bebas untuk berkreasi dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan 4. Kesempatan untuk berkembang dan keamanan berkarya dimasa depan a. Ada kesempatan untuk menjadi orang penting diperusahaan b. Adanya kesempatan untuk berprestasi diperusahaan c. Posisi aman untuk bekerja tetap diperusahaan d. Ada peluang untuk maju dimasa mendatang 5. Integrasi sosial dalam lingkungan kerja a. Dekat dengan rekan kerja b. Saling membantu sesama rekan kerja c. Ada hubungan baik dengan rekan kerja diluar tempat bekerja d. Atasan bersedia menerima informasi, pendapat dan saran dari karyawan e. Ada hubungan baik antara atasan dan bawahan 6. Ketaatan pada berbagai ketentuan formal dan normatif. a. Puas terhadap peraturan yang ditetapkan karyawan b. Karyawan menerima prosedur yang ada di perusahaan c. Tidak ada kecenderungan untuk melanggar peraturan perusahaan 7. Keseimbangan antara kehidupan kekaryaan dan kehidupan pribadi. a. Kesamaan ketertarikan antara pekerjaan dengan kegiatan lain diluar perusahaan b. Pekerjaan tidak membebani kehidupan pribadi karyawan c. Ada kesempatan untuk melakukan kegiatan lain diluar perusahaan 8. Relevansi sosial kehidupan kekaryaan a. Keluarga mendukung pekerjaan yang dikerjakan b. Orang lain mendukung pekerjaan yang dikerjakan c. Karyawan merasa bangga jika orang lain tahu pekerjaanya

33 c. Blueprint faktor faktor Quality Of Work Life sebagai berikut: Perincian blueprint skala faktor-faktor quality of work life, adalah Tabel 3.1 Blue Print faktor faktor Quality of Work Life No Dimensi Indikator Imbalan yang diberikan sesuai dengan pekerjaan yang dikerjakan Aitem Total Favorable Unfavorable 1 1 1 Merasa puas dengan gaji yg diterima Gaji yang diterima sesuai jika dibanding dengan perusahaan lain pada posisi jabatan/pekerjaanyang sama Gaji yang diterima cukup mencukupi kebutuhan pokok sehari-hari 2 1 3 1 2 3 4 Puas terhadap kondisi lingkungan Adanya Kesempatan untuk berkembang Mendapat kesempatan untuk tumbuh dan berkembang Gaji yang diterima sama posisi/jabatan yang sama dengan yang diterima karyawan lain, pada 4 1 Kantin dan mushola yang bersih dan nyaman 5 1 Ruang kerja dilengkapi dengan alat pengaman 6,7 2 Ruang kerja selalu dibersihkan Terpakainya keahlian/ketrampilan yang dimiliki dalam bekerja Bertambahnya ilmu pengetahuan yang dimiliki karyawan 8 1 9,10 2 11 1 Bebas untuk berkreasi dalam menyelesaikan 12 1 pekerjaan yang diberikan Ada kesempatan untuk menjadi orang penting 13 1 diperusahaan Adanya kesempatan untuk berprestasi diperusahaan 14 1 Posisi aman untuk bekerja 15 1

34 tetap diperusahaan Ada peluang untuk maju dimasa mendatang Dekat dengan rekan kerja 16 1 17 1 Saling membantu sesama rekan kerja 18 1 5 Integrasi sosial dalam lingkungan kerja Ada hubungan baik dengan rekan kerja diluar tempat bekerja Atasan bersedia menerima informasi, pendapat dan saran dari karyawan 19 1 20 1 Ada hubungan baik antara 21 1 atasan dan bawahan Puas terhadap peraturan yang ditetapkan karyawan 22 1 6 7 Taat pada ketentuan formal dan normative Keseimbangan kehidupan pribadi dan kekaryaan Karyawan menerima prosedur yang ada di perusahaan Tidak ada kecenderungan untuk melanggar peraturan perusahaan Kesamaan ketertarikan antara pekerjaan dengan kegiatan lain diluar perusahaan Pekerjaan tidak membebani kehidupan pribadi karyawan Ada kesempatan untuk melakukan kegiatan lain diluar perusahaan 23 1 24 1 25 1 26 1 27 1 8 Relevansi sosial Kehidupan kekaryaan Keluarga mendukung pekerjaan yang dikerjakan 28 1 Orang lain mendukung pekerjaan yang dikerjakan 29 1 Karyawan merasa bangga jika orang lain tahu 30 1 pekerjaanya Jumlah 28 2 30

35 Berdasarkan Tabel 3.1 dapat dilihat bahwa terdapat 30 aitem dalam skala faktor-faktor quality of work, yakni 28 aitem favorable dan 2 aitem unfavorable. d. Skoring Skala Faktor-faktor Quality of Work Life Penelitian ini menggunakan skala likert dengan alternatif pilihan jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (ST), dan Sangat Tidak Setuju (STS), melalui pernyataan favorable dan pernyataan unfavorable. Berikut adalah tabel skoring skala kecemasan menghadapi penyusunan skripsi : Tabel 3.2 Skoring Skala Faktor-faktor Quality of Work Life Kategori Respon Skor Skala F Skor Skala UF SS 4 1 S 3 2 TS 2 3 STS 1 4 Berdasarkan Tabel 3.2, dapat dilihat bahwa pada pernyataan favorable nilai bergerak dari empat sampai satu, sebaliknya pada pernyataan unfavorable nilai bergerak dari satu sampai empat. e. Validitas dan Reliabilitas 1) Reliabilitas Skala Faktor-faktor Quality of Work Life Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur memiliki keajegan hasil, suatu hasil pengukuran dikatakan baik jika dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama (Azwar, 2006).

36 Teknik yang digunakan dalam menganalisis hasil reliabilitas skala quality of work life adalah rumus Alpha Cronbach dengan menggunakan bantuan program SPSS. Menurut Azwar (2002) tinggi rendahnya reliabilitas secara empirik ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Semakin tinggi koefisien korelasi antara hasil ukur akan semakin reliabel. Biasanya koefisien reliabilitas berkisar antara 0 sampai 1, jika koefisien mendekati angka 1.00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Menurut Sekaran (1992) kaidah reliabilitas 0.6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik (Priyatno, 2009). Uji reliabilitas ini menggunakan bantuan program SPSS. Berikut koefisiensi reliabilitas skala Faktor faktor Quality Of Work Life, sebagaimana tabel dibawah ini: Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas Skala Faktor-faktor Quality Of Work Life Variabel Reliabilitas Faktor-faktor Quality Of Work Life 0, 897 Berdasarkan Tabel 3.3, hasil uji coba reliabilitas menunjukkan bahwa skala tersebut reliabel. Koefisien reliabilitas untuk skala Faktorfaktor Quality of Work Life sebesar 0,897. 2) Validitas Skala Faktor-faktor Quality of Work Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2006).

37 Skala Faktor-faktor Quality of Work Life adalah modifikasi dari skala yang pernah disusun oleh Andini Dhamayanti (2007) yang disusun berdasarkan faktor-faktor Quality of Work Life. Uji coba alat pengukuran faktor faktor Quality Of Work Life ini dilakukan pada 62 karyawan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Dari hasil analisa terdapat beberapa aitem dengan daya beda yang tidak baik. Aitem yang diterima adalah aitem yang memiliki daya beda di atas 0,3 sedangkan aitem dengan daya beda kurang dari 0,3 menunjukkan aitem tersebut tidak baik. Hal ini sesuai dengan pengukuran validitas aitem yang dikemukakan oleh Azwar (2006). Perincian aitem-aitem hasil analisis dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Skala Faktor-faktor Quality Of Work Life No Dimensi Indikator Imbalan yang diberikan sesuai dengan pekerjaan yang dikerjakan Aitem Total F UF Gugur 1 1 1 Merasa puas dengan gaji yg diterima Gaji yang diterima sesuai jika dibanding dengan perusahaan lain pada posisi jabatan/pekerjaanyang sama Gaji yang diterima cukup mencukupi kebutuhan pokok sehari-hari 2 1 3 1 2 Puas terhadap kondisi lingkungan Gaji yang diterima sama posisi/jabatan yang sama dengan yang diterima karyawan lain, pada 4 1 Kantin dan mushola yang bersih dan nyaman 5 1 Ruang kerja dilengkapi dengan alat pengaman 6,7 2 Ruang kerja selalu 8 1

38 3 4 Adanya Kesempatan untuk berkembang Mendapat kesempatan untuk tumbuh dan berkembang dibersihkan Terpakainya keahlian/ketrampilan yang dimiliki dalam bekerja Bertambahnya ilmu pengetahuan yang dimiliki karyawan 9,10 2 11 1 Bebas untuk berkreasi dalam menyelesaikan 12 1 pekerjaan yang diberikan Ada kesempatan untuk menjadi orang penting 13 1 diperusahaan Adanya kesempatan untuk berprestasi diperusahaan 14 1 Posisi aman untuk bekerja tetap diperusahaan 1 Ada peluang untuk maju dimasa mendatang Dekat dengan rekan kerja 16 1 17 1 Saling membantu sesama rekan kerja 18 1 5 Integrasi sosial dalam lingkungan kerja Ada hubungan baik dengan rekan kerja diluar tempat bekerja Atasan bersedia menerima informasi, pendapat dan saran dari karyawan 19 1 20 1 6 7 Taat pada ketentuan formal dan normative Keseimbangan kehidupan pribadi dan kekaryaan Ada hubungan baik antara 21 1 atasan dan bawahan Puas terhadap peraturan yang ditetapkan karyawan 22 1 Karyawan menerima prosedur yang ada di perusahaan 23 1 Tidak ada kecenderungan untuk melanggar peraturan 1 perusahaan Kesamaan ketertarikan antara pekerjaan dengan kegiatan lain diluar 25 1 perusahaan Pekerjaan tidak membebani kehidupan pribadi karyawan 1 Ada kesempatan untuk 1

39 8 Relevansi sosial Kehidupan kekaryaan melakukan kegiatan lain diluar perusahaan Keluarga mendukung pekerjaan yang dikerjakan 28 1 Orang lain mendukung pekerjaan yang dikerjakan 29 1 Karyawan merasa bangga jika orang lain tahu 30 1 pekerjaanya Jumlah 28 4 26 Berdasarkan Tabel 3.4, dapat dilihat bahwa hasil uji validitas skala faktor-faktor quality of work life sebanyak 30 item yang diujikan kepada 62 karyawan tersebut, terdapat 26 aitem dengan daya beda yang baik dan 4 aitem dengan daya beda yang tidak baik. F. Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Analisis data untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Quality Of Work Life pada karyawan, analisis data dengan teknik Analisis. Analisis Faktor merupakan prosedur analisis yang digunakan untuk data reduction atau summarization, atau mereduksi dimensi Interdependence technique (teknik interdependen) untuk menguji hubungan sekumpulan variabel. (Noor,2011). Analisa faktor adalah suatu metode untuk menganalisis sejumlah observasi, dipandang dari sisi interkorelasinya untuk mendapatkan apakah variasivariasi yang nampak dalam observasi itu mungkin berdasarkan atas sejumlah kategori dasar yang jumlahnya lebih sedikit dari yang nampak. (Azwar,2002)