I. PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan, baik dalam kehidupan. seseorang, keluarga, maupun bangsa dan negara. Kemajuan suatu bangsa

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Seorang pendidik memiliki peranan yang penting dalam mengembangkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang

I. PENDAHULUAN. Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

I. PENDAHULUAN. Pengetahuan IPA yang sering disebut sebagai produk dari sains, merupakan

I. PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang. memungkinkannya untuk berfungsi secara menyeluruh dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. dengan aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

I. PENDAHULUAN. (Langeveld, dalam Hasbullah, 2009: 2). Menurut Undang-Undang Republik. Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

I. PENDAHULUAN. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

I. PENDAHULUAN. Pada saat ini pendidikan mengalami perkembangan yang pesat. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam proses. pendidikan di sekolah. Proses belajar menentukan berhasil tidaknya

I. PENDAHULUAN. formal (Mudyahardjo, 2006:6). Hal ini senada dengan yang diungkapkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan yang. dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat penting bagi

I. PENDAHULUAN. kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks melibatkan berbagai

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA

I. PENDAHULUAN. interaksi antara guru dan siswa (Johnson dan Smith di dalam Lie, 2004: 5).

I. PENDAHULUAN. tugas dan kewajiban guru. Oleh karena itu, seorang guru memerlukan strategi

I. PENDAHULUAN. satunya dipengaruhi oleh faktor kualitas pendidikan negara tersebut. Dalam

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu yang penting bagi manusia, karena melalui

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai arti yang penting dalam kehidupan. Negara

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang mempunyai tujuan, yang dengan. didik (Sardiman, 2008: 12). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

I. PENDAHULUAN. ketepatan guru dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran pada. banyak menggunakan model pembelajaran yang kurang efektif yang

I. PENDAHULUAN. Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan pemberian stimulus kepada

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa untuk belajar. Kegiatan

I. PENDAHULUAN. kecerdasan, (2) pengetahuan, (3) kepribadian, (4) akhlak mulia, (5)

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan juli 2013 tahun pelajaran. 2013/2014 di SMP Negeri 22 Bandar Lampung.

I. PENDAHULUAN. berbudi pekerti, dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. penentu kebijakan. Upaya peningkatan mutu pendidikan ini ditujukan untuk

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang penting dalam kehidupan. Negara

I. PENDAHULUAN. dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya. Dengan. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang

I. PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu upaya dalam meningkatkan sumber daya manusia dan

I. PENDAHULUAN. dan terkontrol (khususnya datang dari sekolah), sehingga dia dapat. memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses

I. PENDAHULUAN. Dunia pendidikan selalu mengadakan perbaikan ke jenjang yang lebih baik

I. PENDAHULUAN. Proses pembelajaran dirancang dan dilakukan semata-mata untuk. mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Undang-Undang Sisdiknas Pasal

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

1. PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), bahwa tingkat kelulusan ujian

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan, pengajaran dan latihan bagi perannya dimasa mendatang. Pendidikan di Indonesia diselenggarakan guna memenuhi kebutuhan

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar

I. PENDAHULUAN. pada kenyataan bahwa pendidikan merupakan pilar tegaknya bangsa, melalui

I. PENDAHULUAN. sejumlah pengetahuan sebagai mediumnya (Margono, 2005:27)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ASEP MUNIR HIDAYAT, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di. kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik, (Kemdikbud, 2012:17). PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. pendidikan. Proses pendidikan dipandang sebagai aktivitas yang dapat

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pemebelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kelulusan siswa dalam Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/sederajat tahun

I. PENDAHULUAN. manusia, karena melalui pendidikan manusia dapat berproses ke arah yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang. Menurut UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem

I. PENDAHULUAN. mengatur dan menyelesaikan tugas-tugas yang mempengaruhi kehidupannya

I. PENDAHULUAN. Umumnya proses pembelajaran di SMP cenderung masih berpusat pada guru

I. PENDAHULUAN. kegiatan pendidikan yang memadai, maka seorang peserta didik dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Biologi merupakan bagian dari IPA. Pendidikan Ilmu. hipotesis, menggunakan alat dan bahan secara benar dengan selalu

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. luas kedepan untuk mencapai suatu cita-cita yang diharapkan dan mampu

I. PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan. berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan (Trianto, 2007:3).

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dampak globalisasi saat ini sangat berpengaruh bagi perkembangan IPTEK dan

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Biologi berdasarkan Standar Isi (SI) memiliki peran penting

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan khususnya di sekolah dasar (SD) menjadi fokus perhatian dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi siswa

BAB 1 PENDAHULUAN. yang lebih baik. Sebuah proses perubahan yang dilakukan manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan proses pembelajaran yang optimal. Dalam menghadapi era

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kunci utama dalam kehidupan suatu bangsa, karena

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin maju mengakibatkan pesatnya. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan itu terjadi

I. PENDAHULUAN. diri setiap individu siswa. Mudah masuknya segala informasi, membuat siswa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

I. PENDAHULUAN. Materi pokok sistem pencernaan termasuk ke dalam mata pelajaran Biologi.

I. PENDAHULUAN. siswa ikut aktif berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Apriyanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam garis-garis besar

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kemana arah hidup dan cita-cita yang ingin masyarakat capai. memerlukan pendidikan demi kemajuan kehidupannya.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka memengaruhi peserta didik agar

I. PENDAHULUAN. kita lakukan. Bukan untuk mencari jawaban semata, tetapi yang terlebih utama

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses interaksi antara guru dan siswa yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. memberi dukungan dan perubahan untuk perkembangan masyarakat, bangsa,

I. PENDAHULUAN. Sains merupakan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, yang

I. PENDAHULUAN. mencapai tujuan tertentu (Sanjaya, 2008:26). Menurut Amri dan Ahmadi. (2010:89) bahwa dalam kegiatan pembelajaran guru harus memahami

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 bahwa. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

I. PENDAHULUAN. Pembahasan beberapa hal tersebut secara rinci disajikan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. IPA pada hakikatnya meliputi empat unsur utama yaitu sikap, proses, produk,

I. PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar merupakan proses kegiatan interaksi antara dua unsur

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan program pendidikan melalui proses belajar mengajar di sekolah

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

yang ditetapkan di sekolah yaitu 100% siswa memperoleh nilai 65.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang

PENGGUNAAN TEKNIK PEMETAAN KONSEP TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP ORGANISASI KEHIDUPAN. (Artikel) Oleh: Dian Yustie Anggraeni

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses untuk membantu seseorang dalam

I. PENDAHULUAN. bertujuan agar guru menjadi lebih profesional dalam melaksanakan tugasnya

I. PENDAHULUAN. Di dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat penting dalam kehidupan, baik dalam kehidupan seseorang, keluarga, maupun bangsa dan negara. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh pendidikan bangsa itu sendiri. Oleh sebab itu, hampir semua negara menempatakan pendidikan sebagai prioritas utama. Mengingat pentingnya pendidikan bagi kehidupan, maka pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat diperoleh hasil yang diharapkan (Kunandar 2007). Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 pada pasal 1 ayat 1 bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Depdiknas, 2003: 1). Pada kenyataannya masih ada beberapa masalah pembelajaran yang ditemui di lapangan menunjukkan bahwa kegiatan belajar mengajar belum maksimal sehingga berdampak pada lemahnya hasil belajar IPA siswa.

2 Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab rendahnya hasil belajar siswa di sekolah antara lain keterbatasan bahan ajar dan ketersediaan buku-buku pelajaran sehingga berdampak pada lemahnya hasil belajar IPA siswa (Mukhlis, 2010: 46). Bahan ajar ini tidak bervariasi sehingga menyebabkan proses belajar yang monoton sehingga dapat membuat siswa merasa jenuh, sehingga minat belajar siswa menjadi berkurang, maka dengan demikian minat siswa perlu dibangkitkan dalam proses pembelajaran dengan variasi bahan ajar pembelajaran yang menyenangkan dan dengan metode yang sesuai, sehingga nantinya dapat mengerjakan soal dengan benar. Hal tersebut juga ditemukan di SMP Muhammadiyah 1 Gadingrejo. Hasil observasi didapat bahwa hasil belajar siswa yang rendah dibuktikan dengan rata-rata nilai mata pelajaran IPA siswa khususnya pada materi sistem pencernaaan yaitu 60 di bawah nilai kriteria ketuntasan minimal yaitu 65. Hal ini disebabkan karena tidak bervariasinya bahan ajar yang digunakan oleh guru. Karena guru hanya menggunakan bahan ajar berupa buku IPA BSE tidak menggunakan bahan ajar bentuk lain. Hal ini juga didukung dengan fakta bahwa siswa tidak memiliki buku pegangan berupa LKS ataupun buku teks lain karena di sekolah ini tidak diwajibkan untuk membeli LKS. Dengan adanya keterbatasan bahan ajar berupa buku teks yang digunakan maka guru perlu mengembangkan dan memvariasikan bahan ajar yang menarik dengan harapan dapat meningkatkan minat baca siswa yang terlihat dari kemauan untuk membaca sumber-sumber belajar dan akhirnya berdampak pada meningkatnya hasil belajar siswa.

3 Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan suatu alternatif bahan ajar yang menarik sehingga siswa tidak bosan, serta sekaligus dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar yang dapat memberikan dampak positif terhadap hasil belajar siswa. Bahan ajar yang diduga efektif adalah bahan ajar leaflet. Leaflet sebagai bahan ajar cetak yang berisikan rangkuman materi pelajaran. Materi pelajaran tersebut diambil dari beberapa sumber belajar baik buku maupun internet yang dijadikan satu dalam bentuk leaflet ini. Leaflet terlihat menarik apabila didesain secara cermat dilengkapi dengan ilustrasi/ gambargambar dan menggunakan bahasa yang sederhana, singkat serta mudah dipahami. Leaflet juga memiliki manfaat untuk dijadikan referensi dan bahan diskusi pada proses pembelajaran (Sugiarto, 2010: 1). Serta diharapkan leaflet dapat mengakomodasi keterbatasan siswa dalam memperoleh pengetahuan. Hal ini didukung pula dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Aini (2010: 54) menemukan bahwa pembelajaran menggunakan bahan ajar leaflet memiliki pengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar siswa kelas VII SMP Negeri 5 Bandar Lampung materi pokok Ekosistem yaitu sebesar 18,44 Selain itu penelitian Ariyanti (2011: 59) menyimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan bahan ajar leaflet memiliki pengaruh yang signifikan terhadap aktivitas dan penguasaan konsep siswa kelas XI MAN 1 Metro materi pokok Sistem Pernapasan dan penelitian Khumaidah (2011: 1) menyimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan media leaflet dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI Sultan Fatah Wedug Demak materi pokok Sistem Pencernaan pada Manusia.

4 Berdasarkan fakta tersebut, maka peneliti sangat tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar Leaflet terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Sistem Pencernaan Makanan. (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Muhammadiyah 1 Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah penggunaan bahan ajar leaflet berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan hasil belajar kognitif oleh siswa? 2. Apakah penggunaan bahan ajar leaflet berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Pengaruh penggunaan bahan ajar Leaflet terhadap peningkatan hasil belajar kognitif siswa. 2. Pengaruh penggunaan bahan ajar Leaflet terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Peneliti yaitu dapat memberikan wawasan, pengalaman, dan bekal berharga bagi peneliti sebagai calon guru biologi yang profesional,

5 terutama dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran yang bermakna bagi siswa. 2. Guru yaitu dapat memberikan informasi mengenai bahan ajar leaflet dan metode diskusi sehingga dapat dijadikan alternatif dalam memilih bahan ajar dan metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Siswa yaitu dapat memberikan pengalaman belajar yang berbeda dalam mempelajari materi pokok sistem pencernaan. 4. Sekolah yaitu dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan ditingkat SMP/MTs. E. Ruang Lingkup Penelitian Untuk menjaga agar masalah ini lebih terarah dan lebih jelas sehingga tidak terjadi kesalahpahaman, maka perlu adanya batasan ruang lingkup penelitian yaitu: 1. Penyampaian materi dilakukan dengan menggunakan bahan ajar leaflet. Leaflet yaitu selembaran tercetak dengan ukuran kecil yang dilipat, berisikan informasi yang diharapkan untuk dijadikan diskusi pada proses pembelajaran (Sugiarto, 2010: 1) 2. Metode diskusi terdiri atas lima langkah yaitu: (1) merumuskan masalah secara jelas (2) siswa membetuk kelompok, (3) siswa melaksanakan diskusi, (4) siswa melaporkan hasil diskusi, (5) penguatan guru, dan tes/kuis. 3. Aktivitas belajar siswa yang diamati dalam penelitian ini meliputi (1) kemampuan mengemukakan pendapat/ide, (2) kemampuan bertanya, (3)

6 bekerjasama dengan teman dalam menyelesaikan tugas kelompok, (4) mempresentasikan hasil diskusi kelompok. 4. Hasil belajar yang diamati dalam penelitian ini adalah hasil belajar aspek kognitif siswa yang berupa nilai pretest dan posttest dan N-gain pada materi pokok Sistem Pencernaan Makanan. 5. Penelitian ini dibatasi hanya pada K.D 1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan manusia dan hubungan dengan kesehatan. 6. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Gadingrejo pada mata pelajaran IPA semester ganjil Tahun Ajaran 2013/2014. 7. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII 1 sebagai kelompok eksperimen dan kelas VIII 5 sebagai kelompok kontrol pada tahun pelajaran 2013/2014. F. Kerangka Pikir Kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar. Proses belajar mengajar yang ada merupakan penentu keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan. Faktor yang mendukung dalam keberhasilan yaitu terletak pada kesesuaian metode dan bahan ajar yang digunakan oleh guru. Di dalam kegiatan pembelajaran di kelas, guru mengutamakan keterlibatan aktif secara langsung seperti mendorong siswa mengungkapkan dengan awal dengan cara mengajukan pertanyaan,membimbing, menggunakan bahan ajar yang secara langsung dapat digunakan oleh siswa, dan melibatkan siswa dalam merangkum atau menyimpulkan informasi pesan pembelajaran.

7 Pada dasarnya siswa mempunyai kemampuan untuk menggali, mencari konsep, fakta, prinsip, dan hukum mengenai suatu materi pelajaran. Kemampuan tersebut dapat diwujudkan dengan memberikan kondisi yang sesuai dalam proses pembelajaran. Siswa memperoleh keuntungan jika mareka dapat melihat dan melakukan sesuatu yang daripada sekedar mendengarkan ceramah dari guru. Guru dapat membantu siswa dalam memahami konsep-konsep pada materi yang sulit dengan bantuan suatu bahan ajar. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menciptakan pembelajaran agar dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar adalah menggunakan bahan ajar leaflet pada pembelajaran IPA. Bahan ajar leaflet dapat digunakan secara efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan motivasi belajar dan memiliki pengaruh yang positif untuk siswa. Dengan meningkatkan motivasi maka keterlibatan langsung siswa dalam pembelajaran meningkat, keterlibatan secara langsung ini diharapkan juga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar ranah kognitif siswa secara maksimal. Variabel yang digunakan didalam penelitian ini adalah varibel bebas dan variabel terikat. Variabel bebasnya adalah penggunaan bahan ajar leaflet (X), sedangkan variabel terikatnya terdiri dari aktivitas siswa (Y 1 ), dan hasil belajar ranah kognitif siswa (Y 2 ).

8 Hubungan antara variabel tersebut digambarkan dalam diagram berikut ini: X Y1 Y2 keterangan: X: penggunaan bahan ajar leaflet,y1: aktivitas siswa, Y2: hasil belajar ranah kognitif siswa Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat G. Hipotesis penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah H 0 : Tidak ada pengaruh penggunaan bahan ajar leaflet terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi pokok Sistem Pencernaan Makanan. H 1 : Ada pengaruh penggunaan bahan ajar leaflet terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi pokok Sistem Pencernaan Makanan.