BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Electronic nose (e-nose) adalah sebuah instrument yang digunakan untuk mendeteksi bau atau aroma.

BAB I PENDAHULUAN BAB

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

11 BAB I 12 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi mempunyai peran penting dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya untuk aplikasi medis, industri, dan militer. keamanan dan keselamatan operator. Perangkat pendeteksi gas yang didesain

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan robotika di Indonesia cukup pesat dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. terhadap alkohol yang dikonsumsinya. Apabila orang tersebut. penyakit kanker, keracunan, bahkan kematian. Selain berdampak buruk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN ALKOHOL METER BERBASIS AVR ATMEGA Laporan Tugas Akhir. Oleh: Nadya Sukma Dewantie J0D006019

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Parrot AR. Drone

BAB I PENDAHULUAN. Sejak abad ke-20 inovasi di dalam teknologi instrumentasi dan kendali

BAB III METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN Latar Belakang Parrot AR.Drone

BAB 1 PENDAHULUAN. dan tidak mengenal lelah. Sistem otomatisasi dapat menggantikan manusia untuk

PREDIKSI KONSENTRASI INOKULUM DAN UMUR FERMENTASI PADA TEMPE MENGGUNAKAN LARIK SENSOR GAS DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Golongan A dengan kadar alkohol 1-5% 2. Golongan B dengan kadar alkohol 5-20% 3. Golongan C dengan kadar alkohol 20-55%

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDETEKSI JENIS TEH MENGGUNAKAN DERET SENSOR TIN OXIDE DAN NEURAL NETWORK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Polusi udara adalah salah satu masalah yang sangat meresahkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk dapat menyelesaikan permasalahan pencemaran udara yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data telah menjadi layanan utama pada sistem telekomunikasi.

Identifikasi Tahu Berformalin dengan Electronic Nose Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

Aditya Ciptadi Dosen Pembimbing 1 : Dr. Muhammad Rivai, ST., MT. Dosen Pembimbing 2 : Suwito, ST., MT.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kota di Indonesia saat ini semakin maju, seperti

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengembangan Hidung Elektronik untuk Klasifikasi Mutu Minyak Goreng dengan Metode Principal Component Analysis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN ALAT UKUR TSS (TOTAL SUSPENDED SOLID) AIR MENGGUNAKAN SENSOR SERAT OPTIK SECARA REAL TIME

RANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGGI BADAN OTOMATIS BERBASIS ARDUINO UNO DAN ULTRASONIK

PENGUJIAN RESPON SENSOR MQ2 DAN MQ8 DENGAN METODE ANALISIS TITIK PUSAT KLASTER BERBASIS BULBUS OLFACTORY ELECTRONIC (BOE)

BAB I PENDAHULUAN. Mikrokontroler merupakan pengontrol mikro atau disebut juga Single Chip

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas serta kuantitas produksinya. Dalam hal ini,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : NAMA : TIGOR ATAS SAPUTRO NIM : D

BAB I PENDAHULUAN. Dalam skala besar, proses pemindahan air tidak mungkin dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. digital untuk menunjang dunia teknologi industri. mengukur kecepatan kendaraan, yang merupakan perlengkapan standar setiap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rancang Bangun Electronic Nose untuk Mendeteksi Tingkat Kebusukan Ikan Air Tawar

BAB I PENDAHULUAN. menjaga jarak dan posisinya agar berada pada koordinat yang telah ditentukan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

Klasifikasi Kemurnian Daging Sapi Berbasis Electronic Nose dengan Metode Principal Component Analysis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya kemajuan teknologi yang sangat pesat pada saat ini, hampir

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Alas kaki tak hanya memengaruhi penampilan seseorang, juga kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGATUR KADAR ALKOHOL DALAM LARUTAN

SISTEM KROMATOGRAFI GAS MENGGUNAKAN SENSOR SEMIKONDUKTOR DAN NEURAL NETWORK UNTUK KLASIFIKASI MINYAK MENTAH

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Osiloskop merupakan alat ukur elektronika yang berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. negatif terutama bagi pemilik asli citra digital. Sisi positif dari kemudahan

BAB I PENDAHULUAN. maupun elektronika. Penggunaan transformator dalam sistem tenaga

BAB I PENDAHULUAN. vegetasi dan material karena ulah manusia (man made). Sedangkan menurut

USULAN PENELITIAN S1 RANCANG BANGUN CHAMBER SENSOR ELECTRONIC NOSE DESIGN OF SENSOR CHAMBER ELECTRONIC NOSE

IDENTIFIKASI AROMA TEH DENGAN E-NOSE MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam bab ini dijelaskan beberapa hal dasar yang meliputi latar belakang,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN SISTEM PENGUKURAN POLUTAN GAS H 2 S PADA LOKASI MANIFESTASI GEOTHERMAL GEDUNG SONGO MENGGUNAKAN SENSOR TGS 2602 TUGAS AKHIR

SISTEM PENGHITUNGAN JUMLAH PENGUNJUNG DAN SCORE BASKET BALL PADA TIME ZONE MENGGUNAKAN INFRARED, SEVEN SEGMEN DAN PORT PARALEL

Kromatografi Gas-Cair (Gas-Liquid Chromatography)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki luas wilayah yang sangat

PEMBUATAN ALAT PENDETEKSI KADAR POLUSI UDARA (CO) BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51 LAPORAN PROYEK AKHIR. Oleh : Wurianto Adi NIM

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aroma terbentuk dari berbagai macam molekul dan zat yang mudah menguap. Hampir semua aroma merupakan campuran gas kimia komplek dan mengandung ribuan unsur, perbedaan jumlah unsur inilah yang menentukan aroma (Gardner, 1992). Selama ini, pengukuran aroma masih menggunakan indra penciuman manusia hingga peralatan canggih, seperti HPLC (high performance liquid chromatography) (Theppakor, 2014), GC (gas chromatography) (Schulbach, 2004) dan CE (capillary electrophoresis) (Horie, 1998). Di samping itu, masing-masing metode tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan. Penggunaan hidung manusia bersifat praktis, dengan ambang penciuman yang terbatas dan subyektif sehingga sulit untuk melakukan standarisasi dengan metode tersebut. Sedangkan peralatan analitik kima canggih tersebut memang akurat, namun membutuhkan biaya yang besar dan memerlukan seorang ahli untuk mengoperasikannya. Hadirnya teknologi biomimetik telah melahirkan sebuah instrumen yang dapat berfungsi sebagai pengukur aroma yang dikenal dengan electronic nose (enose). E-nose digunakan untuk mengidentifikasi bau atau aroma dan tidak dapat memberikan informasi tentang sifat dan konsentrasi dari senyawa yang diselidiki. Aroma yang ditangkap oleh sensor kemudian ditransformasi menjadi sinyal-sinyal listrik oleh larik sensor gas menjadi sinyal pelacak digital (digital fingerprint) dari sampel. Secara keilmuan, e-nose dapat digolongkan ke dalam bidang ilmu kemometrika (chemometric). Kemometrika adalah ilmu yang berkaitan dengan pengukuran pada sistem kimia yang diterapkan dengan menggunakan pendekatan matematika atau statistika (Lelono, 2013). Secara umum e-nose terdiri atas larik sensor gas yang berbasis metal oxide semiconductor (MOS) dan sistem pengenalan pola. Pada larik sensor kimia atau gas umum (unselected gas sensor) terdiri dari beberapa sensor dengan sensitifitas 1

2 yang berbeda-beda. Kerja dari larik sensor gas ini tidak mendeteksi gas-gas dengan konsentrasi tertentu tetapi mendeteksi gas-gas secara umum, sehingga di dalam sebuah sensor tidak hanya satu gas saja, namun beberapa gas dapat dideteksi dan bersifat saling tumpang tindih (overlapping). Hal inilah yang menjadikan dasar sistem ini tidak hanya menggunakan sebuah sensor gas saja namun beberapa sensor gas yang tergabung dalam sebuah larik sensor. Secara umum berdasarkan jenisnya e-nose dibedakan menjadi dua, yaitu model statis (static e-nose) dan dinamis (dynamic e-nose). E-nose statis terdapat ruang sampel dan ruang sensor yang terletak pada satu ruang yang sama, sehingga aroma sampel tidak perlu dibawa dengan bantuan sistem udara mengalir. Sedangkan e-nose dinamis merupakan e-nose dengan ruang sampel dan ruang sensor yang terpisah. Oleh karena itu, ruang sensor atau disebut juga dengan chamber sensor yang didalamnya terdapat larik sensor terpisah dengan ruang sampel sehingga diperlukan media untuk membawa aroma dari ruang sampel menuju ruang sensor. Media tersebut berupa sistem gas mengalir. Salah satu bagian terpenting dari e-nose dinamis adalah ruang sesnor. Fungsi dari ruang sensor ini untuk menangkap aroma sampel yang di uji. Sebuah ruang sensor seharusnya mendapatkan profil respon sensor yang sama dalam pengukuran yang berulang dan waktu tempuh saat konsentrasi naik. Aroma sampel yang direspon oleh larik sensor akan optimal apabila peletakkan sensor dan ruang sensor yang dibuat juga optimal. Untuk mendapatkan hasil respon yang maksimal ini diperlukan perancangan peletakkan sensor dan ruang sensor. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana merancang ruang sensor dan peletakkan sensor pada e-nose model dinamis yang dapat mengoptimalkan stabilitas respon sensor.

3 1.3 Batasan Masalah Dalam pembuatan rancangan dan uji coba sistem ini, diberikan beberapa batasan masalah sebagai berikut : 1. Pada penelitian ini menggunakan e-nose model dinamis. 2. Bentuk ruang sensor berbentuk simetris dan tidak divariasi bentuknya. 3. Bahan baku pembuatan ruang sensor terbuat dari bahan yang terdapat dipasaran. 4. Larik sensor dalam ruang sensor tidak divariasi peletakkan dan posisinya dengan peletakkan secara paralel. 5. Ruang sensor ditempatkan pada tempat yang statis. 6. Jumlah sensor gas yang digunakan pada penelitian ini adalah 12 sensor gas jenis metal oksida yang mudah didapatkan di pasaran. 7. Sampel yang digunakan pada eksperimen penelitian ini adalah teh hitam jenis 1, jenis 2 dan jenis 3. 8. Dilakukan pengujian proses flushing, collecting dan purging untuk aroma teh yang diuji. 1.4 Tujuan Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah merancang bangun chamber sensor e-nose model dinamis dan peletakkan larik sensor gas didalamnya yang dapat mengoptimalkan stabilitas respon sensor terhadap aroma teh. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini diharapakan mampu menjadi alat penunjang untuk kebutuhan akan riset di laboratorium riset Elektronika dan Instrumentasi khususnya dan laboratorium riset lain pada umumnya yang berkaiatan dengan Electronic Nose.

4 1.6 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang dipakai dalam penelitian ini meliputi: 1. Melakukan identifikasi masalah dari tema yang dilatarbelakangi oleh keadaan dan permasalahan kondisi saat ini, menganalisis sebagai permasalahan yang masih ada, dan mencari solusi atas masalah yang ditemukan. 2. Merumuskan tujuan dari penelitian. Tujuan penelitian ini adalah merancang bangun chamber sensor Electronic Nose model sistem dinamis. 3. Melakukan pembelajaran lebih lanjut tentang sistem yang dibahas pada penelitian ini dengan metode: a. Studi literatur, yaitu mempelajari artikel, makalah, e-book, jurnal, karya tulis serta buku-buku terkait dengan sistem Electronic Nose, sensor gas, dan chamber sensor Electronic Nose. b. Studi konsultasi kepada dosen pembimbing mengenai rancangan sistem. c. Studi diskusi bersama tim yang melakukan penelitian yang serupa mengenai metode dan cara kerja sistem. 4. Membuat perancangan sistem yang terdiri dari hardware, yaitu: a. Merancang ulang desain hardware chamber sensor yang merupakan pengembangan dari ruang sensor pada instrumen Electronic Nose sebelumnya, dimana pada sistem menggunakan sensor gas TGS dan MQ sebagai input, mikrokontroler Arduino Mega 2560 sebagai pengolah sinyal masukan dari sensor, dan komunikasi dengan PC (Personal Computer). 5. Pengujian pada bagian sistem meliputi pembacaan tegangan keluaran sensor, pengujian respon sensor terhadap aroma teh dan membandingkan dengan respon sensor pada instrumen Electronic Nose sebelumnya. 6. Tahap terakhir adalah melakukan analisis data yang didapat dari pengujian alat saat melakukan pengambilan data. Dari semua proses ini akan didapat kesimpulan.

5 1.7 Sistematika Penulisan Laporan penelitian ini terdiri dari tujuh bab, di mana isi dari setiap bab adalah: BAB I : PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang masalah yang diteliti, tujuan dan manfaat penelitian, batasan masalah pada penelitian, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan laporan penelitian. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Memuat uraian sistematis tentang informasi hasil penelitian-penelitian terdahulu yang yang berkaitan dengan latar belakang masalah yang dikaji dan disajikan dalam pustaka. BAB III : LANDASAN TEORI Berisi mengenai teori dan penjelasan mengenai komponen-komponen yang diterapkan pada sistem, sebagai dasar penulis untuk melakukan penelitian. Teori-teori tersebut berupa teori mengenai perangkat keras dan perangkat lunak dari sistem. BAB IV : ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM Berisi penejelasan mengenai analisis dan perancangan sistem keseluruhan yang dibuat. Mulai dari penjelasan sistem secara umum, hingga penjelasan mengenai komponen yang digunakan dalam membangun sebuah sistem. BAB V : IMPLEMENTASI Berisi penjelasan tentang penerapan sistem dari rancangan yang telah dibuat sebelumnya yang meliputi implementasi rancangan perangkat keras dan integrasi dengan perangkat lunak.

6 BAB VI : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berisi hasil pengujian fungsionalitas sistem, baik perbagian maupun sistem secara keseluruhan. Hasil yang diperoleh kemudian dianalisis dan dibahas. BAB VII : KESIMPULAN DAN SARAN Memuat kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan masukan untuk perbaikan serta pengembangan sistem pada penelitian selanjutnya.