160 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh peneliti, secara umum dapat disimpulkan bahwa pengembangan berfikir kritis melalui media audio visual dalam pembelajaran sejarah di MA Al-Jawami masih belum maksimal dilakukan. Hal tersebut berdasarkan kajian, baik dari dokumendokumen pembelajaran, observasi pembelajaran dan hasil belajar siswa. Secara khusus, berdasarkan uraian pada pembahasan hasil penelitian, dan temuan-temuan yang yang diperoleh peneliti, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pertama, tentang desain perencanaan pembelajaran menunjukan bahwa pada dasarnya guru sejarah di MA Al-Jawami telah mulai mengembangkan desain pembelajaran sejarah dengan penggunaan media audio visual untuk mengembangkan kemampuan berfikir kritis. Tapi secara teoritis belum dikembangkan secara maksimal sesuai dengan tahapan-tahapan pengembangan berfikir kritis yang ada. Kesadaran akan pentingnya mengembangkan kemampuan berfikir kritis masih dalam tataran pandangan dan paradigma,. belum diwujudkan dalam desain pembelajaran sejarah yang mencakup aspek-aspek pengembangan berfikir kritis yang dikembangkan para ahli pendidikan. Desain pembelajaran harus dirancang sesuai dengan karakteristik, tujuan dan materi pembelajaran. Pemilihan pendekatan,
161 metode dan teknik pembelajaran harus disesuaikan dengan media audio visual yang akan disajikan. 2. Kedua, tahapan-tahapan pengembangan berpikir kritis melalui penggunaan media audio visual dalam proses pembelajaran sejarah yang dilakukan guru sejarah di MA Al-Jawami telah mulai berlangsung, walaupun pembelajaran sejarah yang dilakukan guru sejarah di sekolah tersebut belum secara eksplisit merancang dan melakukan tahapan-tahapan pengembangan berpikir kritis. Hal ini berarti penggunaan media audio visual dapat dijadikan media alternatif dalam mengimplementasikan tahapan-tahapan pengembangan berpikir kritis dalam pembelajaran sejarah. Tahapan-tahapan pengembangan berpikir kritis melalui penggunaan media audio visual di MA Al-Jawami di integrasikan dalam tahapan-tahapan proses pembelajaran secara umu, namun dengan penekanan-penekanan dalam upaya merangsang siswa untuk berpikir kritis, baik dengan bentuk pertanyaan-pertanyaan guru kepada siswa maupun pengembangan materi-materi kontroversial. 3. Ketiga, penggunaan media audio visual mampu meningkatkan kemampuan berpikir siswa, disamping mampu meningkatkan motivasi dan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran sejarah. Melalui penggunaan media audio visual berupa penayangan film-film mampu mendorong siswa untuk berfikir kritis, baik yang dilakukan oleh siswa sendiri secara spontan maupun melalui rangsangan guru dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tayangan dalam media. Siswa MA Al-Jawami sudah mampu berfikir abstrak sehingga mereka mampu berfikir secara kritis terhadap
162 masalah-masalah yang mereka anggap janggal dan tidak sesuai dengan nilainilai yang mereka anut. Selain itu, dari hasil kerja siswa dalam LKS menunjukkan bahwa siswa MA Al-Jawami mampu mengembangkan berpikir kritis berdasarkan tayangan film dan pengetahuan awal yang sudah mereka miliki mengenai materi tayangan film tersebut. Hasil evaluasi yang dilakukan di akhir pembelajaran sejarah menunjukan hasil yang cukup menggembirakan, di mana terdapat peningkatan hasil belajar yang diharapkan guru sejarah di MA Al-Jawami. B. Saran dan Rekomendasi 1. Untuk Guru a. Guru harus mampu mengembangkan pembelajaran sejarah dengan menggunakan media audio visual dalam mengembangkan kemampan berfikir siswa untuk : 1) Mendorong sikap kritis dan argumentatif terhadap masalah yang mereka hadapi 2) Membangun kesadaran kesejarahan pada diri siswa 3) Mengembangkan kesadaran akan nilai-nilai kemanusiaan yang harus dimiliki siswa sebagai anggota masyarakat. 4) Menumbuhkan dan menanamkan sikap kepedulian sosial, dan mampu mengaplikasikan nilai-nilai positif sejarah sebagai bagian pengembangan budaya dan karakter bangsa.
163 b. Guru sejarah harus kreatif dan inovatif dalam mengembangkan pembelajaran dengan menggunakan media visual untuk mengembangkan kemampuan berfikir kritis, sesuai dengan tanggung jawabnya sebagai guru profesional dan sebagai pengembang kurikulum. c. Guru sejarah harus mampu mengembangkan pendekatan, model dan metode pembelajaran sejarah untuk mengeksplor kemampuan berpikir kritis siswa melalui penggunaan media audio visual. d. Guru harus memberi kesempatan pada siswa untuk melakukan inkuiri dalam pembelajaran sejarah untuk mengembangkan kemampuan merekonstruksi pengetahuannya secara mandiri. e. Dengan upaya di atas guru akan mampu mengembangkan kemampuan berpiki kritis siswa menjadi sebuah kebiasaan. 2. Untuk Sekolah a. Sekolah memberikan ruang bagi guru sejarah untuk mengembangkan pendidikan sejarah di sekolah yang sesuai dengan kebutuhan siswa sesuai dengan karakteristik mata pelajarannya. b. Sekolah selalu memberikan motivasi kepada guru untuk berinovasi dalam melaksanakan tugas profesionalnya c. Sekolah harus memberikan kesempatan pada guru untuk mengoptimalkan fungsinya sebagai pengembang kurikulum di sekolah. d. Sekolah harus memberikan dukungan atas kreativitas guru baik moral maupun material.
164 e. Sekolah mengadakan upaya meningkatkan kemampuan pedagogik, profesional, dan kemampuan sosial guru dengan mengikutsertakan guru dalam berbagai kegiatan pendidikan dan latihan, baik di tingkat sekolah, MGMP, seminar nasional maupun internasional, maupun melalui pendidikan formal ke jenjang yang lebih tinggi.