BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penulis mengambil lokasi penelitian di Desa Sakti Pulau Nusa Penida Provinsi Bali. Untuk lebih jelas peneliti mencantumkan denah yang bisa peneliti dapatkan dari sumber yang relevan. Berikut denah Pulau Nusa Penida Provinsi Bali. Gambar 3.1 : Peta Pulau Nusa Penida Sumber : http://wdewa.wordpress.com/ Total luas area Nusa Penida termasuk Nuas Lembongan dan Nusa Ceningan adalah 202.840 hektar. Secara administratif, terdiri dari 16 desa dan 79 banjar (komunitas sosial). Total populasi Nusa Penida adalah 47.448 orang. Pulau Nusa Penida memiliki batas batas wilayah seperti : Utara : Selat Badung Selatan :Laut Indonesia Barat :Selat Lombok Timur : Selat Badung
27 B. Metode Penelitian Metode penelitian berhubungan erat dengan prosedur, teknik, alat, serta desain penelitian yang digunakan. Desain penelitian harus cocok dengan pendekatan penelitian yang dipilih. Prosedur, teknik, serta alat yang digunakan dalam penelitian harus cocok pula dengan metode penelitian yang ditetapkan. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti perlu menjawab sekurang-kurangnya tiga pertanyaan pokok (Nazir dalam Hariyanto 2012) yaitu: 1. Urutan kerja atau prosedur apa yang harus dilakukan dalam melaksanakan suatu penelitian? 2. Alat-alat (instrumen) apa yang akan digunakan dalam mengukur ataupun dalam mengumpulkan data serta teknik apa yang akan digunakan dalam menganalisis data? 3. Bagaimana melaksanakan penelitian tersebut? Jawaban atas ketiga pertanyaan tersebut memberikan kepada peneliti urutanurutan pekerjaan yang terus dilakukan dalam suatu penelitian. Hal ini sangat membantu peneliti untuk mengendalikan kegiatan atau tahap-tahap kegiatan serta mempermudah mengetahui kemajuan (proses) penelitian. Metode penelitian menggambarkan rancangan penelitian yang meliputi prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, serta dengan cara apa data tersebut diperoleh dan diolah/dianalisis. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif dengan pendekatan kualitatif. (Sugiyono, 2012) menjelaskan penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) yang menyatakan peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive sampling, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), teknik analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna daripada generalisasi. Sedangkan studi
28 deskriptif bertujuan untuk mengungkapkan fenomena, variabel dan permasalahan yang terjadi saat penelitian secara faktual. C. Subjek Penelitian Subjek penelitian menurut (Amirin, 1986) merupakan seseorang atau sesuatu mengenai yang mengenainya ingin diperoleh keterangan. Menurut (Suharsimi Arikonto, 1989) memberi batasan subjek penelitian sebagai benda, hal atau orang tempat data untuk variabel penelitian melekat, dan yang dipermasalahkan. Dalam sebuah penelitian, subjek penelitian memiliki peran yang sangat strategis karena pada subjek penelitian, itulah data tentang variabel yang penelitian akan amati. Kesimpulan dari kedua pengertian diatas Subjek penelitian adalah individu, benda, atau organisme yang dijadikan sumber informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian. Pada penelitian kualitatif, responden atu subjek penelitian disebut dengan istilah informan, yaitu orang memberi informasi tentang data yang diinginkan peneliti berkaitan dengan penelitian yang sedang dilaksanakannya. Subjek penelitian di bagi kepada dimensi sesuai variabel variabel yang ada dalam penelitian yang diharapkan para informan yang mengetahui seluk beluk Desa Sakti dan potensi potensi wisata yang terdapat didalamnya dapat membantu peneliti dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penelitian. D. Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu bentuk yang berbemtuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesmipulanya (Sugiyono, 2012). Dalam penelitian ini ada dua variabel yang digunakan. Variabel tersebut adalah : 1. Variabel 1 Variabel 1 dalam penelitian ini adalah Daya Tarik Potensi Alam,Flora dan Fauna.
29 2. Variabel 2 Variabel 2 dalam penelitian ini adalah Perencanaan Ekowisata. E. Instrumen Penelitian Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneiliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus divalidasi seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya turun ke lapangan. Peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif ada yang di sebut dengan ke absahan data. Dalam penelitian ini peneliti membutuhkan alat bantuan untuk mendapatkan informasi atau data yang di butuhkan. Beberapa alat bantu yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah : 1. Checklist Lapangan Checklist lapangan dibutuhkan untuk mencocokan keadaaan sekitar baik itu latar atau setting serta kejadian dan proses sesuai. 2. Pedoman wawancara Acuan atau tuntunan wawancara agar wawancara pada objek yang di teliti yaitu Narasumber yang ahli dalam pantai dan laut di area Desa Sakti dan dinas pemerintah Provinsi Bali. 3. Kamera Digital Kamera digital digunakan untuk mengambil data berupa gambar yang dibutuhkan oleh peneliti. Untuk lebih memperjelas dan mempermudah penelitian maka peneliti menjelaskan secara rinci variabel, sehingga dari variabel tesebut bisa melahirkan indikator-indikator yang akan di jabarkan dalam instrumen penelitian. Berikut adalah
30 instrumen penelitian berupa sub variabel dan pertanyaan yang diperlukan untuk penelitian ini : Instrumen Penelitian 1. Instrumen Potensi DTW Alam, Budaya, Flora dan Fauna. Tabel 3.2 Tabel Instrumen Daya Tarik Potensi Alam dan Budaya. Variabel Sub Variabel Dimensi Pertanyaan DTW Alam Gejala alam Keunikan -Apakah pantai dan laut disini memiliki sejarah yang berkaitan dengan kehidupan komunitas masyarakat sekitar? Kelangkaan Keindahan -Apakah pantai dan laut disini memiliki sesuatu yang berbeda dari pantai lain pada umumnya? -Apakah pantai dan laut disini memiliki nuansa yang berbeda dari pantai lain pada umumnya? Seasonality Sensitifitas Aksesibilitas -Apakah pantai dan laut disini dapat dikunjungi setiap waktu? -Apakah gejala alam di pantai dan laut disini terpengaruhi oleh kehadiran masyarakat / pengunjung? -Apakah pantai / laut disini dapat di
31 jangkau dengan kendaraan? -Apakah pantai / laut disini dapat dikunjungi dalam kondisi cuaca apapun? Flora Keunikan -Apakah flora disini memiliki keunikan dan atau cara penanaman yang berbeda dari flora di daerah lain? Kelangkaan Keindahan -Apakah flora disini tidak terdapat di provinsi lain? -Apakah bentuk flora disini berbeda dengan bentuk flora di daerah lain? Seasonability -Apakah kehadiran flora disini hanya ada pada saat waktu atau musim tertentu? Sensitifitas Aksesibilitas -Apakah daya dukung ekologis dan atau pertumbuhan flora disini terpengaruhi oleh kehadiran masyarakat / pengunjung? -Apakah lokasi flora tersebut dapat dijangkau oleh kendaraan umum? -Apakah lokasi flora tersebut dapat di kunjungi dalam kondisi cuaca apapun? Fauna Keunikan -Apakah ada keunikan fauna, cara berkembang biak dan waktu beraktifitas yang berbeda dengan fauna sejenis di daerah lain?
32 Kelangkaan Keindahan Seasonality Sensitifitas Aksesibilitas -Apakah Fauna disini tidak terdapat di daerah lain? -Apakah bentuk fisiologis fauna disini berbeda dengan bentuk fisiologis fauna sejenis di tempat lain? -Apakah kehadiran fauna disini terbatas pada musim atau waktu tertentu? -Apakah kehadiran fauna disini terpengaruhi oleh kehadiran masyarakat / pengunjung? -Apakah lokasi fauna disini dapat dijangkau dengan kendaraan umum? -Apakah lokasi fauna disini dapat di jangkau di segala kondisi cuaca apapun? DTW Material Keunikan -Bentuk dan dimensi material heritage Budaya Heritage sangat berbeda dengan material heritage lain pada umumnya. -Fungsi sosial dari material heritage sangat berbeda dengan fungsi sosial material heritage pada umumnya. -Pemanfaatan material heritage tersebut sangat berbeda dengan pemanfaatan material heritage pada umumnya.
33 Kelangkaan -Material heritage tersebut telah masuk dalam daftar kelangkaan internasional -Material heritage tersebut telah masuk dalam daftar kelangkaan nasional Keindahan -Keindahan komposisi dan nuansa bentuk dari material heritage tersebut. -Kepuasan psikologi pengunjung dari komposisi dan nuansa material heritage tersebut. Seasonality -Material heritage tersebut hanya dapat dinikmati pengunjung pada hari hari tertentu. -Material heritage tersebut hanya bisa dinikmati oleh pengunjung dengan kelompok umur, kondisi fisik, kepercayaan, atau status sosial tertentu. Sensitifitas -Fungsi dari material heritage tersebut tidak terpengaruh oleh kehadiran sedikit atau banyak pengunjung. -Kehadiran pengunjung untuk menikmati material heritage tersebut tidak menganggu fungsi dan nilai sosial budaya. Aksesibilitas -Lokasi material heritage dapat dijangkau
34 oleh kendaraan umum. -Lokasi matrial heritage dapat dijangkau pengunjung dalam segala cuaca. Fungsi Sosial -Material heritage tersebut masih digunakan untuk memenuhi dan menunjang dinamika kehidupan seharihari masyarakat setempat secara umum. -Material heritage tersebutt masih digunakan untuk melakukan upacara budaya pada saat tertentu. Sumber: Penilaian Potensi Objek Wisata; Aspek Dan Indikator Penilaian (Ricky Avenzora. 2003) 2. Instrumen Kondisi Fisik, Sosial, Ekonomi Tabel 3.3 Tabel Instrumen Kondisi Fisik, Sosial, Ekonomi Variabel Sub Variabel Data yang Dibutuhkan Sumber Data Tipe Data Kondisi Fisik Iklim -Curah hujan -Data BMKG Sekunder -kelembaban udara -Data BPS Provinsi Bali Letak -Posisi Pulau Nusa -Data Pemerintah Sekunder Geografis Penida -Luas Lahan -Topografi -Batas desa Daerah Provinsi Bali Hidrologi -Sumber mata air -Data Pemerintah Sekunder
35 -Jalur Daerah Provinsi pengembangan Bali distribusi air Aksesibilitas -sistem transportasi -Data Pemerintah Sekunder di Pulau Nusa Daerah Provinsi Penida Bali -Program pembangunan jalan di Nusa Penida Pemanfaatan -Zona areal -Data Pemerintah Sekunder Ruang perikanan tangkap Daerah Provinsi -Taman laut dan Bali rekreasi air -Data dan Arsip Dinas Pariwisata Provinsi Bali Kondisi Sosial Adat istiadat -Kebiasaan -Hasil survey Primer & Budaya penduduk lokal lapangan -Kesenian tradisional Pendidikan -Latar pendidikan -Data dan arsip Sekunder masyarakat kepala desa -Fasilitas setempat pendidikan formal, non formal -Pelatihan ketenagakerjaan administrasi -Jumlah Desa -Data Pemerintah Sekunder -Jumlah Banjar Daerah Provinsi
36 (komunitas sosial) Bali -Jumlah Penduduk -Mata Pencaharian Penduduk -Agama yang di anut Fasilitas -kemudahan akses -Data Pemerintah Sekunder pendukung air bersih Daerah Provinsi penduduk -kemudahan akses Bali listrik Faktor Oportunity -Mata pencaharian -Data dan arsip Sekunder Ekonomi penduduk kepala desa Primer -Ketersediaan setempat lapangan pekerjaan -Hasil survey -Industri kreatif lapangan skala mikro Sumber : Perencanaan Ekowisata (Damanik Janianton, 2006 ) F. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui informasi langsung dari sumbernya. Wawancara ini digunakan untuk mengetahui hal-hal secara mendalam mengenai pengembangan ekowisata di pulau Nusa Penida 2. Pengamatan (Observation) Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat secara dekat kegiatan yang dilakukan masyarakat dan melihat potensi-potensi daya tarik wisata alam dan budaya yang ada
37 3. Dokumentasi Dokumentasi ditunjukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film documenter, data yang relevan peneliti. G. Analisis tapak Analisis tapak digunakan dalam penelitian ini untuk memetakan hal hal yang berkaitan dengan perencanaan ekowisata di Desa Sakti, analisis tapak berfungsi untuk mengkaji segala aspek yang dapat membantu peneliti merumuskan perencanaan ekowisata didasari dengan hal itu analisis tapak yang diperlukan dalam penelitian ini berupa: 1. Analisis Potensi Wisata Analisis potensi digunakan untuk mengetahui sebaran potensi wisata yang dimiliki Desa Sakti untuk digunakan dalam perencanaan ekowisata. 2. Analisis Kendala Analisis kendala digunakan untuk mengetahui kendala yang ada di Desa dalam perencanaan ekowisata. 3. Analisis Topografi Analisis topografi digunakan untuk mengetahui besar dari kelerengan ataupun ketinggian dari suatu kawasan sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan fungsi kawasan dengan peletakan daerah yang akan dibangun. 4. Analisis Daya Dukung Sarana, Prasarana Analisis lingkungan digunakan untuk mengatahui perkembangan kondisi fisik yang berupa abiotik dan biotik yang ada di dalam site. 5. Analisis Aksesibilitas
38 Analisis aksesibilitas digunakan untuk mengetahui akses keluar masuk dalam kawasan maupun yang menghubungkan kawasan satu dengan kawasan lainnya. 6. Analisis Vegetasi Analisis vegetasi digunakan untuk mengetahui kesesuaian jenis tanaman yang tepat dan dapat dikembangkan pada kawasan yang ada dalam site sebagai pendukung seperti penunjuk arah dan pengurang polusi. 7. Analisis Sebaran Sumber Air Analisis sebaran sumber air digunakan untuk mengetahui titik titik sumber air yang berguna untuk merencanakan aliran air bersih ke kawasan atau pemukiman masyarakat lokal serta perencanaan drainase. Penggunaan analisis tapak dengan beberapa analisis dapat membantu peniliti dalam membuat overlay perencanaan zonasi kawasan ekowisata Desa Sakti dengan meninjau terlebih dahulu kondisi existing Desa Sakti seperti topografi, sumber mata air, vegetasi, sarana prasarana, aksesibilitas yang nanti digabungkan dengan identifikasi potensi wisata serta kendala yang dialami Desa Sakti sehingga dapat digabungkan menjadi satu kumpulan layer yang memudahkan peneliti untuk memilah milah lokasi Desa Sakti sesuai fungsi dan tujuan perencanaan ekowisata.