I. PENDAHULUAN. Lampung Pepadun yang berdialek nyow dan Lampung Saibatin yang berdialek

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. satu suku di Indonesia yang bertempat tinggal di ujung selatan Pulau Sumatera.

I. PENDAHULUAN. masyarakatnya. Salah satu adat budaya yang ada di Indonesia adalah adat budaya

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia dengan keanekaragaman adat istiadat yang terdiri dari berbagai macam

Provinsi Lampung memiliki dua masyarakat adat yaitu Lampung Saibatin (jurai saibatin) dan

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah Negara kepulauan, yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa, yang

I. PENDAHULUAN. Asal usul bangsa Lampung berasal dari Sekala Brak yaitu sebuah Kerajaan yang

I. PENDAHULUAN. salah satu faktor penyebab keinginan manusia untuk hidup. membentuk sebuah komunitas yaitu masyarakat. Dalam memenuhi kebutuhan

II.TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA FIKIR DAN PARADIGMA. Adok merupakan Sebuah Gelar Adat atau Nama Kebangsawanan pengganti dari

I. PENDAHULUAN. merupakan institusi yang otonom dengan tradisi, adat istiadat dan. Sejalan dengan kehadiran negara modern, kemandirian dan kemampuan

I. PENDAHULUAN. mungkin ada kebudayaan jika tidak ada manusia, setiap kebudayaan adalah hasil

1 PENDAHULUAN. dengan julukan Sang Bumi Ruwa Jurai yang berarti satu bumi yang didiami

Coding Kota / Kabupaten Kecamatan

I. PENDAHULUAN. adalah satu yaitu ke Indonesiaannya. Oleh karena itu maka adat bangsa

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Hukum Adat. Perkataan adat adalah istilah yang dikutip dari bahasa Arab, tetapi boleh dikatakan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang luas dan memiliki keragaman

I.PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang luas dan memiliki keragaman

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. Dalam tinjauan pustaka ini terdapat beberapa konsep yang diperkuat dengan pendapat para ahli,

I. PENDAHULUAN. adat Lampung Saibatin dan masyarakat adat Lampung Pepadun. Masyarakat adat

II. TINJAUAN PUSTAKA. para ahli. Makna berasal dari bahasa Jerman meinen yang artinya ada di pikiran atau benar

IV. GAMBARAN UMUM. Keratuan di Lampung terdiri dari 5 Keratuan, yaitu Keratuan Dipuncak, Keratuan

I. PENDAHULUAN. masing-masing sukunya memiliki adat-istiadat, bahasa, kepercayaan,

Propinsi LAMPUNG. Total Kabupaten/Kota

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang

TINJAUAN PUSTAKA. Kata tinjauan berasal dari kata tinjau yang berarti melihat, menjenguk, memeriksa,

II. TINJAUAN PUSATAKA. Sehingga kebudayaan dapat diartikan sebagai hal yang bersangkutan dengan. budi atau akal (Soejono Soekanto, 1996: 154 )

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. Untuk memberikan gambaran yang memperjelas permasalahan yang akan dibahas

II TINJAUAN PUSTAKA. Masyarakat hukum adat disebut juga dengan istilah masyarakat tradisional atau

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan. 1. Sejarah Singkat Kabupaten Lampung Selatan

DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN PER KECAMATAN (DAK2)

I. PENDAHULUAN. Sebagai bangsa yang multikultur Indonesia tidak dapat dilepaskan dari

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA

I. PENDAHULUAN. mempunyai keinginan untuk hidup bersama dan membina rumah tangga yaitu. dengan melangsungkan pernikahan atau perkawinan.

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT-8 EDISI 30 PERIODE APRIL 2017

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PERADIGMA. Digunakannya istilah hukum waris adat dalam skripsi ini adalah untuk

LOKASI DAN ALOKASI DANA PNPM MANDIRI TAHUN ANGGARAN 2009 LAMPUNG

II. TINJAUAN PUSTAKA. dalam kehidupan sehari hari, hal itu terbukti manusia sebagai individu ternyata

I. PENDAHULUAN. sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945

Lampiran I.18 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

ABSTRACT THE ROLES OF PUNYIMBANG ADAT LAMPUNG SAIBATIN S INSTITUTION IN SUSTAINING BUBALAH TRADITION. (Netika Wuri, Hermi Yanzi, Yunisca Nurmalisa)

BAB 1 PENDAHULUAN. Agama Republik Indonesia (1975:2) menyatakan bahwa : maka dilakukan perkawinan melalui akad nikah, lambang kesucian dan

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT 8 EDISI 26 PERIODE 7-22 FEBRUARI 2017

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT-8 EDISI 32 PERIODE MEI Luas Baku Sawah Kecamatan

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT-8 EDISI 35 PERIODE 1-16 JULI Luas Baku Sawah Kecamatan

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT-8 EDISI 38 PERIODE 18 AGUSTUS - 2 SEPTEMBER Luas Baku Sawah Kecamatan

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT-8 EDISI 39 PERIODE 3-18 SEPTEMBER Luas Baku Sawah Kecamatan

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT-8 EDISI 41 PERIODE 5-20 OKTOBER Luas Baku Sawah Kecamatan

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT-8 EDISI 42 PERIODE 21 OKTOBER -5 NOVEMBER Luas Baku Sawah Kecamatan

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT-8 EDISI 43 PERIODE 6-21 NOVEMBER Luas Baku Sawah Kecamatan

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT-8 EDISI 51 PERIODE MARET Luas Baku Sawah Kecamatan

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ratus) pulau-pulau yang tersebar di nusantara, masyarakat Indonesia terbagai

ABSTRAK PERANAN TOKOH ADAT DALAM MELESTARIKAN ADAT MEGO PAK TULANG BAWANG. (Juanda Hadi Saputra, Hermi Yanzi, Yunisca Nurmalisa )

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT 8 PERIODE 5-20 DESEMBER Tanam (1-3 HST) Vegetatif 1 (4-20 HST)

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT 8 EDISI I PERIODE 6-21 JANUARI Tanam (1-3 HST) Vegetatif 1 (4-20 HST)

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT 8 PERIODE 21 DESEMBER - 5 JANUARI 2016 Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tradisi adalah sebuah kata yang sangat akrab terdengar dan terdapat di

TINJAUAN PUSTAKA. Masyarakat Lampung Saibatin Marga Pugung Tampak di Kecamatan Pesisir Utara

1. PENDAHULUAN. bangsa yang kaya akan kebudayaan dan Adat Istiadat yang berbeda satu sama lain

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT 8 EDISI 29 PERIODE 27 MARET - 11 APRIL Luas Baku Sawah Kecamatan

PROSES PEMBERIAN GELAR SUTTAN PADA MASYARAKAT HUKUM ADAT LAMPUNG ABUNG MARGA BELIUK

II. TINJUAN PUSTAKA. Secara Etimologis kata Punyimbang berasal dari kata Pun dan Nyimbang, Pun

I. PENDAHULUAN. yakni sebagai pelabuhan pusat perdagangan rempah-rempah daerah Lampung.

Siger Sebagai Wujud Seni Budaya Pada Masyarakat Multietnik di Provinsi Lampung

1. PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa dan kebudayaan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian proses menurut Ariyono Soeyono (1985:335) dalam kamus Antropologi

BAB IV. Gambaran Umum Daerah Penelitian. Provinsi Lampung dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. antaranya, waris menurut hukum BW (Burgerlijk Wetboek), hukum Islam, dan. Ika ini tidak mati, melainkan selalu berkembang.

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki keanekaragaman kebudayaan suku bangsa yang merupakan

I. PENDAHULUAN. Suku Lampung terbagi atas dua golongan besar yaitu Lampung Jurai Saibatin dan

V. KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : meliputi, Himpun (meliputi : Himpun Kemuakhian dan Himpun Pemekonan),

I. PENDAHULUAN. dan hal ini menunjukkan betapa eksisnya kesadaran primordial dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. Manusia mengalami perubahan tingkat-tingkat hidup (the life cycle), yaitu masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV GAMBARAN UMUM. Provinsi Lampung dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 14

BAB I PENDAHULUAN. memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam pelaksanaan upacara perkawinan, setiap suku bangsa di Indonesia memiliki

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara etimologis, Hajimena sebenarnya berasal dari kata Aji, yang berarti ini dan Mena

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang sangat kompleks. Didalamnya berisi struktur-struktur yang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. demikian ini daerah Kabupaten Lampung Selatan seperti halnya daerah-daerah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, adat istiadat dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan salah satu sunnatullah yang berlaku untuk semua

I.PENDAHULUAN. kebiasaan-kebiasaan tersebut adalah berupa folklor yang hidup dalam masyarakat.

I. PENDAHULUAN. utama bagi pengambil kebijakan pembangunan. Laut hanya dijadikan sarana lalu

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan DKI Jakarta yang menjadi pusat perekonomian negara.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat merupakan suatu perwujudan kehidupan bersama manusia sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan negara berkembang lainnya, yaitu terdiri dari banyak. suku, adat, kebiasaan, dan budaya yang sangat beragam.

BAB III HASIL PENELITIAN. lainnya). Penduduk yang dimaksud adalah suku Buay Sebiay yang awal

BAB I PENDAHULUAN. Adat istiadat merupakan salah satu perekat sosial dalam kehidupan

Oleh: Andika Dian Ifti Utami NIM. S

Perkembangan harga Pangan Tingkat Pedagang Eceran

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah deskriptif yaitu penelitian dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. vital dalam kehidupan dan penghidupan bangsa, pendukung negara yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang tergabung dalam suku-suku, baik suku yang besar maupun. kepercayaan yang melandasi tata aturan hidup keseharian.

Secara Geografis Propinsi Lampung terletak pada kedudukan Timur-Barat. Lereng-lereng yang curam atau terjal dengan kemiringan berkisar antara 25% dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. termasuk etnis Arab yang mempengaruhi Negara Indonesia sejak 100 tahun

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. anggota masyarakat (Soerjono Soekanto, 2007:150).

I. PENDAHULUAN. Sejak tahun pertama masehi, Lampung telah dihuni oleh manusia. Hal ini dibuktikan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dokumen yang ada, Desa Natar dibuka Tahun 1803 oleh tiga orang barsaudara

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat Lampung sebagai salah satu suku di Indonesia yang bertempat tinggal di ujung selatan pulau Sumatra, memiliki dua masyarakat adat berbeda, yaitu Lampung Pepadun yang berdialek nyow dan Lampung Saibatin yang berdialek api. Dilihat dari segi geografisnya orang Lampung Pepadun mendiami daerahdaerah pedalaman seperti Abung, way Kanan, Sungkai, Tulang Bawang, serta Pubian. Sementara Lampung Saibatin pada umumnya menempati daerah sepanjang Teluk Betung, Teluk Semangka, Krui, Belalau, Liwa, Pesisir, Rajabasa, melinting dan Kalianda. (Hadikusuma, 1985;100). Adok merupakan suatu Gelar Kebangsawanan yang patut dijunjung tinggi dan diperhitungkan keberadaanya di dalam kehidupan sosial bagi seluruh masyarakat yang beradatkan suku Lampung, baik itu adat Lampung Pepadun maupun Adat Lampung Saibatin, Adok mempunyai Fungsi dan peran yang penting dalam menentukan setatus dan kedudukan sosial seseorang yang berpengaruh di ruang lingkup pergaulan masyarakat dalam Interaksi sosial di masyarakat sekitar. Adok memiliki bentuk dan jenjang serta tingkatan-tingkatan tertentu yang di mulai dari tingkat yang terendah yaitu Adok Radin sampai tingkat yang paling tinggi yaitu Adok Paksi yang dapat dilihat dari Kebudayaan Adat Masyarakat Lampung, semakin tinggi tingkat Adok yang disandang oleh seseorang tokoh masyarakat Lampung maka orang tersebut semakin terpandang kedudukannya

2 dalam kehidupan di Masyarakat sehingga ia dihormati dan disegani dalam pergaulan Kebudayaan Masyarakan Adat Lampung Pubian merupakan salah satu bentuk dari bagian kebudayaan adat Lampung Pepadun, Nama Lampung pubian, berasal dari nama Nenek Moyang Orang Lampung yang berasal dari Pubian yang pada awalnya masuk dari pinggiran sungai Pengubuan sampai ujung sungai Pubian, Lampung pubian terdiri atas Tiga Kesukuan Besar (Lampung Pubian Telu Suku), yaitu, Tambakh Pupus, Menyahakat, dan Buku Jadi, Masyarakat Pubian Telu Suku berasal dari keturunan dari Keratuan yang ada di wilayah Pugung (keratuan yang Berkedudukan di Gunung Pesagi) Keratuan Pugung ini merupakan daerah asal terbentuknya masyarakat adat Lampung Pepadun Pubian. Keratuan ini berpusat di Daerah Kolonialisasi Gedong Tataan Samampi Gading Rejo. dalam kehidupan di Masyarakat masalah menentukan Status atau Gelar Adat Kebangsawanan atau Adok pada Masyarakat Lampung Pubian yang akan diperoleh dan disandang oleh seorang tokoh adat, harus melalui peroses-peroses dalam Penyelenggaraan Upacara Adat seperti Upacara Pemberian Gelar dalam Upacara Pernikahan yang disebut dengan Upacara Pemberian Gelar Adok dan Ini Adok, Upacara Cakak Pepadun dan,upacara Begawi adat Pubian, Gelar atau adok yang diperoleh merupakan suatu cerminan atau gambaran dari sebuah jati diri seseorang yang dimilikinya serta peran, pekerjaan dan kedudukannya, di dalam Bermasyarakat sesuai dengan fungsi tokoh atau individu dalam kehidupannya di Masyarakat Lampung Pubian, jika ia telah dinobatkan sebagai

3 Paksi, Suttan, Pangeran, Raja, Ratu, Radin, Dalom, Batin, Minak, maka konsekuensi bagi penyandangnya Gelar atau Adok, Ia harus mampu memberikan Teladan yang bersifat Positif kepada Masyarakat yang ada disekitarnya yang berhubungan dengan Nama dari Adok dan pekerjaan yang dimilikinya, Stratifikasi Sosial pada Masyarakat Lampung bersumber dari perinsip umum yaitu, Adat istiadat Budaya Lampung, kepenyimbangan, dan keaslian, serta kedudukan umum serta sistem kekerabatan. Selain itu kehidupan Masyarakat Lampung Pubian pada umum sama dengan Masarakat Lampung Pepadun yang lainnya yaitu diatur oleh sistem Kekerabatan yang bersifat Genealogis Patrilineal Mengikuti Garis Keturunan dari Keluarga laki-laki (A yah) dimana di dalam sistem pelaksanaan Pemerintahan pada Ruang Lingkup wilayah kekuasaannya dilakukan secara Adat terutama yang mengenai pengaturan sistem mata pencaharian hidup, sistem kekerabatan, serta kehidupan sosial dan budaya. Mengenai masalah Fungsi Adok dalam Sistem Pelapisan Sosial pada Masyarakat Lampung Pepadun Pubian dapat dilakukan sebuah Penelitian mengenai Kajian Sosial dan Kebudayaan disalah satu lokasi Pedesaan yang Terletak di Wilayah Pesawaran yang Bernama Desa Kurungan Nyawa yang berada di Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran. di Desa ini mayoritas penduduknya merupakan Masyarakat yang beradatkan suku Lampung Pepadun Pubian yang kental adat Kebudayaan Pubian yang terlihat di dalam Aktivitas kehidupannya sehari-hari, Hukum Adat yang berlaku pada Masarakat Desa Kurungan Nyawa ini disebut dengan nama KUNTARA RAJA NITI. Desa Kurungan Nyawa sudah ada sejak abat ke17 sekitar tahun 1685 yang didirikan oleh Dua Orang Raja Besar

4 yaitu Raja Benguh 1 dan Batin Mirak Kehenak Yang Berasal dari Daerah Sekala Berakh. Kebudayaan Lampung Pepadun Pubian merupakan Kebudayaan yang sifatnya cukup menarik untuk diketahui oleh karena itu dapat dijadikan tolak ukur sebagai suatu bahan kajian Ilmu Pengetahuan dan Budaya serta merupakan suatu langkah di dalam menjaga dan Melestarikan Keluhuran Adat Kebudayaan Lampung serta memelihara agar tidak hilang seiring berkembangnya kemajuan zaman. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan secara singkat di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut: 1. Fungsi Adok di dalam Sistem Pelapisan Sosial pada kehidupan sehari-hari Masyarakat Lampung Pepadun Pubian pada di Desa Kurungan Nyawa Kabupaten Pesawaran 2. Pengaruh Adok di dalam Sistem Pelapisan Sosial pada Masyarakat Lampung Pubian di Desa Kurungan Nyawa Kabupaten Pesawaran ditinjau dari dua sudut pandang keilmuwan yaitu segi ilmu kebudayaan dan ilmu sosial. 3, Tata cara pemberian Gelar Adok pada Masyarakat Lampung Pubian di Desa Kurungan Nyawa Kabupaten Pesawaran.

5 1.3 Pembatasan Masalah Agar penelitian ini tidak terlalu luas maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu : Membahas mengenai Fungsi Adok ( Gelar) pada Sistem Pelapisan Sosial pada Masyarakat Lampung Pepadun Pubian di Desa Kurungan Nyawa Kabupaten Pesawaran 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka Rumusan Masalah yang akan dicari jawabannya dalam Penelitian tersebut adalah Bagaimanakah Fungsi Adok dalam Sistem Pelapisan Sosial pada masyarakat Lampung Pepadun Pubian di Desa Kurungan Nyawa Kabupaten Pesawaran? 1.5 Tujuan Penelitian Agar penelitian ini memiliki tujuan yang jelas, maka setiap penelitian tentunya harus memiliki tujuan yakni hasil akhir yang hendak dicapai dari suatu penelitian. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Fungsi Adok (Gelar) pada Sistem Pelapisan Sosial pada Masyarakat Lampung Pepadun Pubian di Desa Kurungan Nyawa Kabupaten Pesawaran. 1.6 Kegunaan Penelitian Dari tujuan yang ada di atas maka kegunaan Penelitian adalah Sebagai usaha dari seorang penulis dalam rangka memberikan sumbangan pemikiran dalam Hal Mengkaji dan mendalami Tentang permasalahan mengenai Fungsi Adok atau

6 Gelar Kebangsawanan di dalam sistem Pelapisan sosial Masyarakat Lampung Pepadun Pubian di Desa Kurungan Nyawa kabupaten Pesawaran Dalam Kajian Ilmu Pengetahuan Sosial dan budaya agar dapat di ketahui Masyarakat Umum. 1.7 Ruang Lingkup Penelitian Subjek Penelitian : Masyarakat Pepadun di Desa Kurungan Nyawa Kabupaten Pesawaran Objek Penelitian : Fungsi Adok pada Masyarakat Lampung dalam Sistem Pelapisan Sosial Masyarakat Lampung Pepadun Pubian Desa Kurungan Nyawa Kabupaten Pesawaran Tempat penelitian : Di Desa Kurungan Nyawa Kabupaten Pesawaran. Waktu Penelitian : waktu penelituan dilakukan pada tahun 2010-2011 Ilmu : Kajian Ilmu Sosial dan Budaya

7 REFERENSI Koentjaraningrat. 1985. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta. Aksara Baru. halaman 20 Josephs Roucek dan Warren Roland L. 1985. Pengantar Sosiologi. Jakarta. PT.Bina Aksara. halaman 26 Soerjono Soekanto. 1985. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta. CV Rajawali. halaman 144 Depdikbud. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. halaman 280 Rizani Puspowidjaja. 2006. Hukum Adat Dalam Tebaran Pemikiran. Bandar Lampung. Penerbit Universitas Lampung. halaman 4