BAB I PENDAHULUAN. Aliran sumber daya jenis ini entah dipakai atau tidak, terus menerus ada dan. diperbaharui ini dapat mengakibatkan kerugian.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa yang tidak ternilai

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, dinamis dan sangat prospektif dan penuh dengan persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan keberadaan anak sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.

PERANAN NOTARIS DALAM PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS. (Studi di Kantor Notaris Sukoharjo) S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi saat ini memiliki dampak yang positif, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila itu mencangkup sila atau prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

III. METODE PENELITIAN. sekali dalam mencari, menemukan dan menganalisa suatu masalah yang akan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan atau hukum (constitutional democracy) yang tidak terpisahkan

BAB III METODE PENELITIAN. Cabang USU. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan September 2015 sampai

BAB I PENDAHULUAN. tanah desa. Menurut Pasal 1 angka 26 Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan satu macam

BAB I. Tuhan telah menciptakan manusia yang terdiri dari dua jenis yang berbedabeda

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah

STUDI TENTANG TANGGUNG JAWAB KASIR TERHADAP KERUGIAN AKIBAT KELALAIAN DI SUPERMARKET WILAYAH SURAKARTA

TANGGUNGJAWAB PENERBIT DAN PERCETAKAN DALAM MELINDUNGI HAK CIPTA PENGARANG BUKU PADA CV MEDIATAMA COLOMADU

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dilahirkan, maka ia dalam hidupnya akan mengemban hak dan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan eksistensi pasar tradisional di Indonesia. Dalam pasar

BAB I PENDAHULUAN. Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini terlihat dalam pembukaan Undang-

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DAN TATA CARA PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA BANK BTN DI SURAKARTA

BAB I. Pembangunan perekonomian nasional yang diselenggarakan berdasarkan. demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi yang berkeadilan,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan yang tidak terbatas bagi para konsumen yang meliputi

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur oleh undang-undang. Daerah untuk mengurusi urusan rumah tangganya sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Negara Hukum. Secara substansial, sebutan Negara Hukum lebih tepat

III.METODE PENELITIAN. permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala bersangkutan. 1

PELAKSANAAN PERJANJIAN ASURANSI KESEHATAN DI PT.BUMIDA SURAKARTA

PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM PERUM POS DAN GIRO MENJADI PT POS INDONESIA (PERSERO)

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi rakyat Indonesia guna meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. musibah. Manusia dalam menjalankan kehidupannya selalu dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembangunan nasional merupakan suatu upaya dalam

BAB I PENDAHULUAN. negara dari segala ketidaknyamanan warga negaranya. Pembangunan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. hukum, tidak ada suatu tindak pidana tanpa sifat melanggar hukum. 1

BAB I PENDAHULUAN. Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) telah diatur mengenai. tugas dan wewenang serta masing-masing lembaga yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi atau pertanggungan timbul karena kebutuhan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. merata, baik materiil maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang- meningkatkan produksi dan produktifitas kerja.

III. METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu dengan cara menganalisanya. 1

BAB I PENDAHULUAN. dan isi ketentuan perundang-undangan yang berlaku. rakyat Indonesia, pemerintah telah mengeluarkan Undang-Undang nomor

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan begitu antusiasnya masyarakat jika ada event sepakbola,

BAB I PENDAHULUAN. material. Fungsinya menyelesaikan masalah yang memenuhi norma-norma larangan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu saat di lahirkan dan meninggal dunia, dimana peristiwa tersebut akan

BAB I PENDAHULUAN. terdapat dalam Pasal 1 ayat (3) dan Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 yang. menegaskan tentang adanya persamaan hak di muka hukum dan

BAB I PENDAHULUAN. oleh sektor hukum, yakni dilandasi dengan keluarnya peraturan perundangundangan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa setiap orang berhak. memperoleh pelayanan kesehatan. Hal ini sejalan dengan Pasal 34 ayat

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia dan keberlangsungan sebuah bangsa dan negara. Agar kelak

BAB I PENDAHULUAN. mempertimbangkan faktor lingkungan hidup. Melalui CSR perusahaan tidak

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang yang dilaksanakan secara terpadu dan terencana

BAB I PENDAHULUAN. kondisi perbankan yang tidak sehat diturunkan melalui Bank Indonesia sebagai Bank

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan nasional yang dilaksanakan selama ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. normatif empiris adalah penelitian hukum mengenai pemberlakuan ketentuan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat dilihat dari adanya indikasi angka kecelakaan yang terus

BAB I PENDAHULUAN. memiliki wilayah yang sangat luas dan beraneka ragam budaya. Selain itu Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan Negara kesejahteraan sosial (welfare state)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang memiliki persaingan usaha yang sangat ketat

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN. ataupun pekerjaan. Baik pekerjaan yang diusahakan sendiri maupun bekerja pada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan ruang adanya otonomi oleh masing-masing daerah untuk. adanya pemerintahan daerah yang menjalankan pemerintahan daerah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman, UUD 1945 telah empat kali mengalami perubahan. atau amandemen. Di dalam bidang hukum, pengembangan budaya hukum

BAB 1 PENDAHULUAN. Keberadaan tanah yang jumlahnya tetap (terbatas) mengakibatkan perebutan

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian Hak Cipta menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8

BAB I PENDAHULUAN. seperti: investasi dalam pembelian ternak, pembelian tanah pertanian, atau

BAB I PENDAHULUAN. seorang laki-laki, ada daya saling menarik satu sama lain untuk hidup

BAB I PENDAHULUAN. diiringi pembangunan disegala bidang yang meliputi aspek ekonomi, politik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak merupakan generasi penerus bangsa indonesia, mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. berbagai usaha yang terus berkembang di segala bidang. Usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sering diartikan sebagai keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis yang berskala kecil, menengah, maupun besar, orang -

BAB III METODE PENELITIAN. Penyusunan skripsi ini yang berjudul Tindakan Amerika Serikat dalam

BAB I PENDAHULUAN. menanggulangi terjadinya peredaran rokok ilegal dan pita cukai palsu.

BAB I PENDAHULUAN. fungsi yang amat penting untuk membangun masyarakat yang adil dan

BAB I PENDAHULUAN. sekali terjadi, bahkan berjumlah terbesar diantara jenis-jenis kejahatan terhadap

III. METODE PENELITIAN. Metode pendekatan yang akan digunakan dalam penulisan hukum ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum (rechtstaat) seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tanah sebagai salah satu sumber kekayaan alam memiliki hubungan erat

BAB I PENDAHULUAN. suatu usaha/bisnis. Tanpa dana maka seseorang tidak mampu untuk. memulai suatu usaha atau mengembangkan usaha yang sudah ada.

BAB I PENDAHULUAN. maju dan berkembang dengan pesatnya. Pertumbuhan internet yang dimulai

BAB I PENDAHULUAN. pidana korupsi. Dampak yang ditimbulkan dapat menyentuh berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. eksistensi negara modern, dan oleh karena itu masing-masing negara berusaha

BAB 1 PENDAHULUAN. Namun demikian perjanjian kredit ini perlu mendapat perhatian khusus dari

BAB I PENDAHULUAN. sebagai kebutuhan yang mutlak, oleh para pelaku pembangunan baik. disalurkan kembali kepada masyarakat melalui kredit.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) bersifat deskriptif

PENERAPAN AZAS SEDERHANA, CEPAT DAN BIAYA RINGAN DALAM PEMERIKSAAN PERKARA PERDATA MELALUI MEDIASI BERDASARKAN PERMA NO

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan masyarakat adil dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan hukum adalah sudah tentu pertama-tama, bahwa manusia juga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Jenis penelitian Dilihat dari sifat permasalahannya, jenis penelitian ini tergolong dalam jenis

BAB I PENDAHULUAN. gamelan, maka dapat membeli dengan pengrajin atau penjual. gamelan tersebut dan kedua belah pihak sepakat untuk membuat surat

KEKUATAN MENGIKATNYA SURAT PENETAPAN PENGANGKATAN ANAK DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pemanfaatannya haruslah di dasarkan pada prinsip-prinsip yang tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup umat manusia. Hubungan manusia dengan tanah bukan hanya

III. METODE PENELITIAN. empiris. Pendekatan yuridis normatif adalah pendekatan yang dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan semakin meningkatnya kegiatan pembangunan Nasional, peran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. di atas selanjutnya akan diatur dalam Peraturan Pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. besar. Oleh karena itu untuk memperoleh manfaat yang sebesarbesarnya. bagi kemakmuran dan kesejahteraan, bangsa Indonesia

III. METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu dengan cara menganalisanya. 1

BAB I PENDAHULUAN. penyimpanan dan peminjaman dana kepada anggota koperasi dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN WARALABA. (Studi Pada Perjanjian Waralaba Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo) S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN. mengenai segala jenis usaha dan bentuk usaha. Rumusan pengertian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya sumber daya alam itu dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok utama, yaitu kelompok sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dan kelompok sumber daya alam yang dapat diperbaharui. 1 Sumber daya alam yang dapat diperbaharui ini mempunyai sifat terus menerus ada, dan dapat diperbaharui baik oleh alam sendiri maupun dengan bantuan manusia. Yang termasuk dalam sumber daya ini salah satunya adalah air. Aliran sumber daya jenis ini entah dipakai atau tidak, terus menerus ada dan dapat diperkirakan. Walaupun demikian, kita harus dapat menggunakannya sebaik mungkin, sebab kesalahan dalam memanfaatkan sumber daya yang dapat diperbaharui ini dapat mengakibatkan kerugian. 2 Air dimanfaatkan oleh berbagai sektor ekonomi antara lain rumah tangga, industri, dan infrastruktur. Hal yang terpenting di sini adalah bagaimana mengalokasikan air ke berbagai sektor guna mendapatkan manfaat sosial yang optimal. Disamping itu juga harus diperhatikan jangan sampai ada penggunaan yang berlebihan diantara sektor-sektor yang menggunakan air, sedangkan sektor yang lain. kekurangan air. 3 Sesuai dengan UUD 1945 Pasal 33 angka (3) yang berbunyi: 4 1 M. Suparmoko, 1997, Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, hal. 81. 2 Ibid., hal. 83. 3 Ibid., hal. 221. 1

2 Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalam nya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Perusahaan Daerah (PD) merupakan semua perusahaan yang didirikan berdasarkan Undang-undang Nomor 5 tahun 1962 (Lembaran Negara 1962-10), yang modalnya untuk seluruhnya atau sebagian merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan, kecuali jika ditentukan lain dengan atau berdasarkan undang-undang. 5 Menurut ketentuan Undang-Undang Pemerintahan Daerah, dijelaskan bahwa Perusahaan Umum Daerah adalah BUMD yang seluruh modalnya dimiliki oleh satu daerah dan tidak terbagi atas saham. 6 Selain itu disebutkan juga bahwa, daerah dapat mendirikan sebuah Badan Usaha Milik Daerah dan bertujuan untuk: 7 1. Memberikan manfaat bagi perkembangan perekonomian daerah pada umumnya; 2. Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu bagi pemenuhan hajat hidup masyarakat sesuai kondisi, karakteristik, dan potensi daerah yang bersangkutan berdasarkan tata kelola perusahaan yang baik; dan 3. Memperoleh laba dan/atau keuntungan. Pendirian BUMD ini didasarkan pada: 8 4 Pasal 33 Angka (3) UUD 1945 Hasil Amandemen. 5 R.T. Sutantya Rahardja Hadhikusuma & Sumantoro, 1992, Pengertian Pokok Hukum Perusahaan, Jakarta: Rajawali Pres, hal. 115. 6 Pasal 334 UU RI No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah 7 Pasal 331 UU RI No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. 8 Penjelasan pasal 331 Angka (5) UU RI No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

3 1. Kebutuhan daerah Kebutuhan daerah dikaji melalui studi yang mencangkup aspek pelayanan umum dan kebutuhan masyarakat di antaranya air minum, pasar, transportasi. 2. Kelayakan bidang usaha BUMD yang akan dibentuk Kelayakan bidang usaha BUMD dikaji melalui analisis terhadap kelayakan ekonomi, analisis pasar dan pemasaran dan analisis kelayakan keuangan serta analisis aspek lainnya. Dalam hal ini contohnya adalah Perusahaan Daerah Air Minum, agar perusahaan daerah yang modalnya untuk seluruhnya merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan, hendaknya mengusahakan cabang-cabang produksi bagi daerah dan yang menguasai hajat hidup orang banyak di daerah yang bersangkutan. Namun demikian, terjadinya perusahaan daerah tidak selalu merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan, dapat pula terjadi karena penyerahan Perusahaan Negara kepada daerah. 9 PDAM Blora merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa penyediaan air bersih. Tujuan dibentuknya PDAM Blora ini adalah turut serta melaksanakan pembangunan ekonomi nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat, khususnya dalam rangka mewujudkan pelayanan kebutuhan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan. 10 9 Ibid., hal. 116. 10 Perusahaan Daerah Air Minum, 2016, dalam http://pdamblora.com/tujuan/, diunduh Jum at 23 September 2016, pukul 23.00 WIB

4 Tidak jarang pendistribusian air terkadang juga mengalami permasalahan, salah satunya yaitu kebocoran pipa air. Namun demikian setiap perusahaan pasti mengalami kendala dalam melakukan tugas dan fungsinya masing-masing, oleh sebab itu untuk mengetahui seberapa jauh tentang peran perusahaan daerah dalam mensejahterakan masyarakat serta menanggulangi segala permasalahan yang ada maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul: TINJAUAN YURIDIS TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PADA KANTOR PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM MENANGANI KEBOCORAN PIPA AIR (STUDI KASUS DI PDAM BLORA). B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah nantinya akan digunakan untuk menentukan dimana ruang lingkup atau lokasi penelitian untuk dikaji lebih dalam dan sesuai dengan sasaran. Bahwa dalam kasus kebocoran pipa air ini penulis membuat batasan yaitu di wilayah Kecamatan Cepu. 2. Perumusan Masalah Rumusan masalah digunakan untuk memberikan arahan penting bagi penulis untuk melakukan proses penelitian sehingga penulis dapat melakukan penelitian dengan mudah. Adapun rumusan masalah yang akan dikemukakan oleh penulis adalah:

5 a. Bagaimana hubungan yang terjadi antara kantor pelayanan pusat dengan kantor pelayanan daerah terkait dengan kebocoran pipa air PDAM? b. Bagaimana kendala penerapan pertanggungjawaban PDAM dalam menangani kebocoran pipa air? c. Bagaimana upaya yang dilakukan dalam menanggulangi kebocoran pipa air PDAM? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Setiap kegiatan yang dilakukan pasti tidak akan lepas dari suatu tujuan tertentu yang hendak dicapai. Penulis pada umumnya ingin menemukan dan mengembangkan kebenaran atau fakta yang ada. 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui hubungan yang terjadi antara kantor pelayanan pusat dengan kantor pelayanan daerah terkait dengan kebocoran pipa air PDAM. b. Untuk mengetahui kendala dalam penerapan pertanggungjawaban terkait dengan kebocoran pipa air PDAM. c. Untuk mengetahui upaya penanggulangan dalam menangani kebocoran pipa air PDAM. 2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan keilmuan mengenai hubungan antara kantor pelayanan pusat dengan

6 kantor pelayanan daerah serta mengenai sistem pertanggungjawaban pada kantor Perusahaan Daerah Air Minum dalam menangani kebocoran pipa air. b. Manfaat Praktis Bagi penulis, penelitian ini dapat dijadikan pengalaman penelitian mengenai pokok masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Bagi pembaca, hasil dari penelitian ini dapat memberikan sumbangan informasi secara tertulis maupun sebagai bahan referensi dalam pembuatan suatu karya ilmiah. D. Kerangka Pemikiran Menurut penelitian terdahulu kerangka teori yang dimaksudkan dalam penelitian adalah kerangka atau butir-butir pendapat, teori, tesis, dari para penulis ilmu hukum, yang menjadi bahan perbandingan, pegangan teoritis, yang mungkin disetujui atau tidak disetujui 11. Badan Usaha Milik Daerah yang selanjutnya disingkat dengan BUMD adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Daerah. 12 Perusahaan Daerah adalah satu kesatuan produksi yang bersifat: 13 a. memberi jasa, b. menyelenggarakan pemanfaatan umum, c. memupuk pendapatan. Menurut R. Soekardono, perusahaan yang menjalankan perusahaan daerah hendaknya bidang usahanya tidak termasuk dalam bidang usaha yang 11 M. Solly Lubis, 1994, Filsafat Ilmu dan Penelitian, Bandung: Mandar Maju, hal. 80. 12 Pasal 1 Angka (40) UU No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah. 13 Pasal 5 Angka (1) UU No.5 Tahun 1962 Tentang Perusahaan Daerah.

7 diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat. 14 Perusahaan daerah dipimpin oleh direksi yang susunan dan jumlahnya diatur dalam peraturan pendirian serta diangkat dan diberhentikan oleh kepala daerah setempat. 15 Seseorang atau badan hukum dalam menjalankan segala sesuatu haruslah disertai dengan tanggung jawab. Tanggung jawab ini dapat berlanjut terus, tetapi dapat pula berakhir dengan tercapainya suatu tindakan atau action sendiri. Perusahaan yang menerima kewajiban melakukan tugas-tugas yang ditetapkan baginya, dengan demikian menciptakan rasa tanggung jawab untuk melaksanakannya itu. 16 Terkait dengan perusahaan pasti banyak permasalahan yang terjadi didalamnya, entah terjadi antara perorangan maupun antar pihak yang lainnya. Dalam perusahaan air minum tentu kita tidak asing lagi dengan permasalahan kebocoran pipa, hal ini sering kali terjadi kapanpun dan dimanapun. Kebocoran pipa atau sering disebut dengan kehilangan air dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Kerusakan pada jaringan pipa distribusi disebabkan oleh faktor usia ataupun karena pengerjaan proyek lainnya, selain itu pemasangan sambungan pipa air yang kurang pas juga dapat memicu terjadinya kebocoran saluran air. Posisi saluran pipa air yang berada dijalan raya besar juga menjadi salah satu penyebab terjadinya kebocoran karena hal tersebut memungkinkan sering dan banyaknya intensitas kendaraan berat yang lalu lalang. 14 R. Soekardono, 1964, Hukum Dagang Indonesia, jilid 1 (bagian kedua), cetakan ketiga, Soeroengan, hal. 311. 15 R.T. Sutantya R. Hardhikusuma & Sumantoro, Op.Cit., hal. 125. 16 J. Panglaykim & Hazil Tanzil, 1986,Manajemen Suatu Pengantar, Jakarta Timur: Ghalia Indonesia, hal. 67.

8 E. Metode Penelitian Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari suatu atau beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisanya, serta dilakukan pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta hukum, kemudian mengusahakan suatu pemecahan atas permasalahanpermasalahan yang timbul didalam gejala yang bersangkutan. 17 Mengingat pentingnya metode penelitian dalam menemukan, menentukan, dan menganalisis suatu masalah, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan metode sebagai berikut: 1. Metode Pendekatan Berdasarkan jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian yuridis empiris, mengingat objek dari penelitian ini tidak hanya normanorma hukum yang mengatur perusahaan daerah khususnya ketentuan tentang pertanggungjawaban Perusahaan Daerah Air Minum dalam menangani kebocoran pipa air tetapi juga bersangkutan dengan para pihak yang bekerja di lapangan untuk menangani permasalahan tersebut. 2. Jenis Penelitian a. Penelitian Inventarisasi Hukum Positif Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui, apa saja sebenarnya norma-norma hukum (secara keseluruhan), yang mengatur bidang hukum tertentu, dari strata yang tertinggi (UUD atau 17 Soerjono, Soekanto, 2008, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press: Jakarta, hal. 8.

9 UU) sampai yang terendah secara hierarki (Surat Keputusan Menteri, Perda atau Surat Keputusan Bupati, Walikota). 18 Tahapan penulis dalam melakukan inventarisasi hukum positif yaitu: 1) Menetapkan kriteria identifikasi perundang-undangan dan peraturan tertulis lainnya yang berhubungan dengan perusahaan daerah; 2) Mengumpulkan berbagai bahan-bahan yang sudah diidentifikasi; 3) Melakukan klasifikasi terkait dengan peraturan perundangundangan dan peraturan tertulis lainnya yang berhubungan dengan perusahaan daerah. b. Penelitian untuk Menemukan Hukum In-Concreto Bertujuan untuk mengetahui/menguji sesuai atau tidaknya peristiwa konkrit yang diteliti dengan norma yang ada. 19 3. Lokasi Penelitian Dalam hal ini penulis mengambil lokasi diwilayah Kabupaten Blora. Pengambilan lokasi ini dengan pertimbangan bahwa ketersediaan data dan sumber data untuk dilakukan penelitian. 4. Jenis dan Sumber Data a. Data Primer Data primer adalah data dasar, yang diperoleh peneliti dari tangan pertama. 20 18 Khudzaifah Dimyati & Kelik Wardiono, 2015, Metode Penelitian Hukum, Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta, hal. 10. 19 Ibid., hal. 19.

10 b. Data Sekunder Mencangkup bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier 21 1) Bahan hukum primer yang digunakan adalah: a) Undang-Undang No. 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah. b) Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah c) Peraturan Daerah Kabupaten II Blora No. 1 Tahun 1991 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Daerah Tingkat II Blora. d) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 2 Tahun 2007 tentang Organ dan Kepegawaian Perusahaan Daerah Air Minum. e) Keputusan Bupati Blora No. 1 Tahun 2002 tentang Peraturan Kepengurusan dan Kepegawaian Perusahaan Daerah Air Minum Blora. f) Keputusan Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Blora No. 32 Tahun 2016 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perushaan Daerah Air Minum Kabupaten Blora 20 H. Hilman Hadikusuma, 1995, Metode Pembuatan Kertas Kerja Atau Skripsi Ilmu Hukum, Bandung: Mandar Mundur, hal. 65. 21 Ronny Hanitijo Soemitro, 1990, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Jakarta: Ghalia Indonesia, hal. 11-12.

11 2) Bahan hukum sekunder yang digunakan adalah Hasil penelitian yang berhubungan dengan Perusahaan Daerah, kepustakaan yang berhubungan dengan Perusahaan Daerah, makalah yang berhubungan dengan Perusahaan Daerah Air Minum. 3) Bahan hukum tersier yang digunakan adalah bahan yang berasal dari internet. 5. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis antara lain: a. Studi Kepustakaan Yaitu teknik pengumpulan data penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan dan memeriksa dokumen-dokumen atau kepustakaan yang dapat memberikan informasi atau keterangan yang dibutuhkan oleh peneliti. 22 b. Studi Lapangan Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menggali secara langsung dilapangan dengan cara wawancara 23 dengan informan yang akan memberikan gambaran secara rinci dan mendalam tentang apa yang dijadikan sebagai objek penelitian. 6. Teknik Analisis Data Penulis mencari data-data yang berkaitan dengan bahan penelitian, setelah data terkumpul kemudian dilakukan analisis. Sebab ini adalah hal terpenting untuk menghasilkan jawaban dari suatu penelitian. 22 M. Syamsudin, 2007, Operasionalisasi Penelitian Hukum, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, hal. 99. 23 Bambang Sunggono, 1997, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Raja Grafindo Persada, hal. 35.

12 Teknik analisis data yang sesuai adalah menggunakan analisis data kualitatif, yaitu pembahasan dilakukan dengan cara meperpadukan antara penelitian kepustakaan dengan lapangan serta menafsirkan dan mendiskusikan data yang diperoleh serta diolah menjadi satu kesatuan yang padu. F. Sistematika Skripsi Sistematika Skripsi ini disusun dalam format 4 (empat) bab untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh mengenai apa yang akan penulis uraikan dalam penelitian ini. Bab I berisi Pendahuluan, yang didalamnya menguraikan latar belakang, pembatasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka pemikiran, metode penelitian, metode analisis data, dan sistematika skripsi. Bab II berisi Tinjauan Pustaka, yang menguraikan tinjauan umum tentang perusahaan daerah dan tinjauan umum tentang hubungan dalam organisasi. Bab III berisi Hasil Penelitian dan Pembahasan, yang menguraikan tentang profil Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Blora, hubungan dalam organisasi Perusahaan Daerah Air Minum, penerapan pertanggungjwaban, dan upaya penanggulangannya. Bab IV berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran sebagai tindak lanjut dari penelitian.