BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Pesantren Rhoudlotul Quran di Kauman. Semarang dan waktu penelitian bulan Maret sampai Mei 2014.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian akan dilakukan di pondok pesantren Darut Taqwa

III. METODE PENELITIAN. sekaligus pada suatu waktu dengan tujuan untuk mengetahui hubungan

PENGARUH HIGIENE SANITASI DENGAN KEJADIAN TINEA KRURIS PADA SANTRI LAKI-LAKI DI PESANTREN RHOUDLOTUL QURAN KAUMAN SEMARANG

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup ruang lingkup disiplin Ilmu Kesehatan. Kulit dan Kelamin dan Mikrobiologi Klinik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup ilmu kedokteran khususnya bidang ilmu biologi dan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan Laboratorium Kulit RSUP dr. Kariyadi. tahun 2016 di Puskesmas Mangkang, Semarang.

BAB IV METODE PENELITIAN. Medikolegal serta Ilmu Kesehatan Masyarakat. Semarang yang memberikan ijin untuk dilakukannya penelitian.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

PENGARUH HIGIENE SANITASI DENGAN KEJADIAN TINEA KRURIS PADA SANTRI LAKI-LAKI DI PESANTREN RHOUDLOTUL QURAN KAUMAN SEMARANG

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah bidang ilmu kesehatan masyarakat,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif dengan pendekatan

BAB IV METODE PENELITIAN. 1. Ruang lingkup tempat. Bandarharjo, Semarang.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat, Ilmu

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut. Bandarharjo, Kota Semarang Jawa Tengah.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup penelitian bidang ilmu Fisiologi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Kampus Fakultas Kedokteran Undip pada

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang ilmu kesehatan anak. Penelitian ini dilakukan di SMP N 5 Semarang.

BAB IV METODE PENELITIAN. Universitas Diponegoro Tembalang dan Lapangan Basket Pleburan, Semarang.

BAB IV METODE PENELITIAN. Dilaksanakan pada bulan Maret Juni 2015 di klinik VCT RSUP Dr.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September sampai dengan. Desember 2013 di beberapa SMP yang ada di Semarang.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. khususnya Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu Psikiatri

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mencangkup keilmuan Biokimia, Geriatri, Neurosains.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak. Padang Sari, Puskesmas Pudak Payung, dan RSUP Dr Kariadi Semarang.

Setuju dalam mengikuti penelitian

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kerja Puskesmas Ngesrep, Semarang, pada bulan Juni 2015.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup ilmu kedokteran jiwa. Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 1. Ilmu kesehatan anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Unit Rehabilitasi Sosial Pucang Gading Jl. Plamongan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. membatasi banyaknya variabel yang akan dikaji, dan membatasi subjek penelitian.

BAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Fisiologi, khususnya

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 4-5 Sekolah Dasar Negeri di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Disiplin ilmu yang terkait dengan penelitian ini adalah ilmu psikiatri.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pasien penyakit ginjal kronik ini mencakup ilmu penyakit dalam.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dari penelitian adalah mencakup bidang Ilmu

BAB 4 METODE PENELITIAN. Semarang, dimulai pada bulan Mei 2014 sampai dengan Juni 2014.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam khususnya Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di RSUD RAA Soewondo Pati dan dilakukan. pada 1Maret 2016 sampai dengan bulan 1 April 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bandara Ahmad Yani Semarang pada periode

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup disiplin ilmu penelitian adalah ilmu kedokteran jiwa.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah bidang oftalmologi. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai bulan April 2015.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. kembang. Semarang. : Penelitian dan pengumpulan data dilakukan pada. bulan April-Mei 2015

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan di Puskesmas Ngesrep, Puskesmas Srondol,

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Bedah khususnya Bedah Ortopedi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kesehatan Jiwa. Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang Jawa Tengah.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kedokteran Jiwa.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu anestesi dan terapi intensif.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencangkup bidang Ilmu Kedokteran Jiwa. Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup disiplin Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah neurologi dan psikiatri.

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. - Tempat : RW X Kelurahan Padangsari, Banyumanik, Semarang, Jawa

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin dan Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak, khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Patologi Klinik dan Ilmu Penyakit Dalam. disetujuinya proposal sampai April 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam lingkup Ilmu Kesehatan Anak, khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Biologi dan Ilmu Kesehatan Anak.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kesehatan Anak. Semarang dan sekitarnya yang bersedia bekerja sama.

jenis penelitian deskriptif analitik dengan rancangan penelitian cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui gambaran profil penderita

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode

BAB IV METODE PENELITIAN. Ilmu Kesehatan Anak dan Ilmu Kesehatan Masyarakat. Di sembilan puskesmas Kota Semarang yaitu Puskesmas Ngaliyan,

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003)

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini bidang neuroscience mencakup

BAB IV METODE PENELITIAN. dan Medikolegal serta Ilmu Kesehatan Masyarakat. Penelitian ini akan di lakukan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. menitikberatkan pada prevalensi terjadinya DM pada pasien TB di RSUP

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di RSUP Dr. Kariadi Semarang bagian saraf dan rehabilitasi medik

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah RSUP Dr. Kariadi Semarang.

BAB IV METODE PENELITIAN. Telinga, Hidung, dan Tenggorok Bedah Kepala dan Leher. Tempat : Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang

BAB IV METODE PENELITIAN. Ilmu Kesehatan Anak dan Ilmu Kesehatan Masyarakat. Di sembilan Puskesmas Kota Semarang yaitu Puskesmas Ngaliyan,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu kesehatan jiwa.

BAB III METODE PENELITIAN. Kedokteran Universitas Diponegoro Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Kariadi

BAB 4 METODE PENELITIAN. Pulmonologi serta Ilmu Mikrobiologi Klinik.

Transkripsi:

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini mencakup bidang ilmu kesehatan kulit dan kelamin. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di Pesantren Rhoudlotul Quran di Kauman Semarang dan waktu penelitian bulan Maret sampai Mei 2014. 4.3 Jenis dan rancangan Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara dua variabel, yaitu varibel terikat dan variabel bebas. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran terhadap kedua variabel, dilakukan sekali dan dalam waktu yang bersamaan. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan metode yang digunakan adalah metode survey dengan pendekatan cross sectional. 25 4.4 Populasi dan sampel 4.4.1 Populasi target Santri yang tinggal di pondok pesantren. 4.4.2 Populasi terjangkau Santri laki-laki di pondok Pesantren Rhodlotul Quran yang berusia 16-25 tahun. 26

27 4.4.3 Sampel penelitian Santri laki-laki mukim tingkat SMP/SMK yang bertempat tinggal di pondok Pesantren Rhodlotul Quran yang memenuhi kriteria inklusi 4.4.3.1 Kriteria inklusi - Santri laki-laki berusia 16-25 tahun 4.4.3.2 Kriteria ekslusi - Santri laki-laki yang sedang mengalami kondisi tertentu yang dapat mempengaruhi perjalanan penyakit tinea kruris, misalnya mendapat pengobatan kortiksteroid, imunosupresan dan antibiotika yang lama. - Menderita penyakit kulit lainnya: Dermatitis Seboroik, Psoriasis, dan Ptiriasis rosea. 4.4.3.3 Besar sampel Sesuai dengan rancangan penelitian, yaitu cara cross sectional Besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus besar sampel untuk proporsi tunggal sebagai berikut: n = Zα2ᵪ p ᵪ q d 2 = 1,96. 1,96. 0,5. 0,5 = 24 (0,2)² n = Besar sampel = n = 24 santri z α 2 : Derivat baku normal α = 0,05, maka = 1,96 p : Proporsi kategori variabel yang di teliti =0,5 45 q : 1-P = 1-0,5 = 0,5 d : Kesalahan yang dapat diterima 20% (d = 0,2)

28 4.5 Varibel penelitian 4.5.1 Variabel bebas Varibel bebas dalam penelitian ini adalah faktor higiene sanitasi. 4.5.2 Varibel terikat Variabel terikat pada penelitian ini adalah kejadian tinea kruris. 4.5.3 Variabel perancu - Obesitas - Status imunitas - Penggunaan antibiotika, steroid, dan sitostatika 4.6 Definisi operasional Tabel 2. Definisi operasional no Varibel Definisi operasional skala Variabel Terikat 1 Tinea Kruris Tinea kruris adalah mikosis superfisial yang termasuk golongan dermatofitosis pada lipat paha, daerah perineum, dan sekitar anus. Positif (infeksi), bila ditemukannya gambaran klinis yang khas yaitu adanya kelainan kulit berupa lesi berbatas tegas dan peradangan dimana pada tepi lebih nyata daripada bagian tengahnya dan ditemukannya elemen jamur yang khas pada pemeriksaan kerokan kulit dengan mikroskop langsung menggunakan larrutan KOH 10-20%. Negatif, tidak ditemukannya gejala klinis maupun gambaran klinis yang khas. nominal

29 2 Variabel Bebas Higiene Tidak membersihkan diri setelah beraktivitas - Baik bila santri membersihkan diri setelah beraktivitas - Buruk bila santri tidak membersihkan diri setelah beraktivitas Melakukan praktik tukar menukar pakaian - Baik bila santri memakai pakaian milik pribadi - Buruk bila santri tukar menukar pakaian Higiene pakaian - Baik bila santri mengganti pakaian minimal 2 kali dalam sehari, pakaian dicuci setelah dipakai 1-2 hari dan pakaian dalam dicuci setelah 1 hari di pakai, kemudian pakaian dicuci terpisah dari pakaian santri lain. - Buruk bila santri tidak berganti pakaian dalam sehari, pakain dicuci setelah dipakai 3 hari, pakaian dalam dicuci setelah dipakai lebih dari 1 hari, pakaian dicuci bersama dengan pakaian santri lain. - baik - buruk Kebiasaan mandi - Baik apabila mandi minimal 2 kali sehari - Buruk apabila mandi kurang dari 2 kali sehari Kebiasaan cuci tangan - Baik bila santri cuci tangan setelah aktivitas dengan menggunakan sabun - Buruk bila santri cuci tangan tanpa menggunakan sabun

30 3 Sanitasi Kebersihan tempat tidur - Baik bila tidak tidur bersama sama santri lain di satu alas kasur, sprei dan sarung bantal diganti kurang dari 2 minggu sekali, menggunakan selimut milik pribadi dan rutin menjemur alas tidur dibawah sinar matahari 1 minggu sekali - Buruk bila santri tidur bersama santri lain di satu alas tidur, sprei dan sarung bantal di ganti lebih dari 2 minggu, menggunakan selimut bersama santri lain dan tidak rutin menjemur alas tidur kurang dari 1 minggu sekali Kebersihan ruangan - Baik bila adanya ventilasi dan pencahayaan diruangan. menyapu setiap hari lantai ruangan dan mengepel 2 hari sekali dalam satu minggu - Buruk bila tidak adanya ventilasi dan pencahayaan di ruangan. Tidak setiap hari menyapu lantai ruangan dan mengepel lantai lebih dari 1 minggu 1 kali Variabel perancu 4 Obesitas Obesitas bila index masa tubuh > 30 kg/m 2 BMI diukur melalui : - Tinggi badan (m) - Berat badan (kg) Status Imunitas Status imunitas diperiksa dengan melakukan anamnesis menggunakan sacred 7 fundamental 4 untuk mengetahui keadaan umum. Numerik

31 penggunaan antibiotika, steroid, dan sitostatika - Positif bila santri sedang mengkonsumsi antibiotika, steroid, dan sitostatika. - Negatif bila santri tidak sedang mengkonsumsi antibiotika, steroid, dan sitostatika. 4.7 Cara pengumpulan data 4.7.1 Jenis data Jenis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data primer, merupakan data yang di peroleh dari hasil kuesioner yang diisi oleh santri lakilaki dan pemeriksaan kerokan kulit. 4.7.2 Cara pengukuran Cara pengukuran dalam penelitian ini adalah dengan mengukur hasil penelitian dengan skor yang di peroleh dari jawaban responden dalam mengisi kusioner yang diberikan. Data mengenai kebersihan diri diperoleh dari kuesioner yang telah dikelompokan menjadi beberapa kategori: 1. mandi 2. cuci tangan 3. tukar menukar handuk dan pakaian 4. kebersihan pakaian 5. kebersihan tempat tidur 6. kebersihan ruangan Jawaban yang menunjang higiene sanitasi yang baik diberi skor 1. Sedangkan jawaban yang tidak menunjang higiene sanitasi di beri skor 0.

32 Jumlah skor maksimal 20 dan skor minimal 0. Tingkat higiene sanitasi untuk setiap aspek dan seluruh aspek di kategorikan sebagai berikut: 1. Praktik baik bila responden mendapat skor 75% dari total jumlah skor. 2. Praktik buruk bila responden mendapat skor 75% dari total jumlah skor. 4.7.3 Pengambilan dan penanganan sampel Responden yang telah mengisi kuesioner dan di diagnosis oleh residen ilmu kesehatan kulit dan kelamin menderita tinea kruris, diperiksa dan dilakukan kerokan kulit pada lesi, agar di dapatkan diagnosa pasti. Pemeriksaan dilakukan dengan mengambil kerokan kulit pada lesi yang di curigai tinea kruris. 4.7.4 Pemeriksaan sampel - Spesimen diambil dari daerah pinggir lesi yang paling aktif - Pindahkan bahan kerokan kulit (spesimen) pada object glass. - Teteskan 1-2 tetes larutan KOH 10 %, tutup dengan deck glass. - Tunggu 10-15 menit. - Diperiksa dibawah mikroskop dengan kondensor rendah, mula-mula dengan pembesaran 10 x 10 untuk mencari bagian spesimen yang diperiksa, kemudian dengan pembesaran 10 x 45, akan ditemukan elemen jamur yaitu hifa berupa hifa yang bercabang dan atau artrospora. 4.7.5 Materi/alat penelitian Alat/ instrumen yang dipakai dalam penelitian meliputi : - Skapel

33 - Object glass - Deck glass - Sarung tangan - Mikroskop - Kuesioner - Timbangan berat badan - Ukuran tinggi badan Kuesioner yang dipakai menggunakan skala Guttman yaitu memberi nilai 1 untuk yang mendukung higiene sanitasi baik dan memberi nilai 0 untuk yang tidak mendukung higiene sanitasi. Kuesioner dikonsultasikan kepada 3 ahli yang berkompeten (expert validity) kemudian akan dinilai validitasnya dengan menggunakan item analysis. Tiap item diberi skor : +1 = pertanyaan sesuai atau berhubungan 0 = tidak jelas hubungannya -1 = prtanyaaan tidak sesuai / tidak berhubungan Validitas diukur dengan rumus: rata rata skor item = Ʃ skor per item Ʃ pakar Pertanyaan dianggap valid bila nilai rata-rata skor lebih dari 0,5. Pertanyaan yang tidak valid dianggap tidak relevan dan tidak digunakan. Uji realibitas dilakukan dengan menggunakan rumus cronbach Alpha. Nilai baik apabila lebih dari 0,8

34 4.7.6 Alur penelitian Semua santri laki-laki di pesantren Rhoudlotul Quran. Kriteria inklusi membaca lembar keterangan penelitian dan pengisian informed consent Kuesioner dibagikan dan diisi oleh santri Pemeriksaan langsung oleh dokter yang bertanggung jawab dengan pengambilan sampel kerokan kulit penderita tinea kruris ANALISIS DATA Gambar 16.Alur penelitian

35 4.8 Pengolahan dan analisis data Pengolahan data meliputi pengeditan, pengkodingan, dan pemberian nilai (scoring) kemudian data dimasukan dalam program SPSS versi 21 for WINDOWS dan dihitung frekuensinya kemudian ditampilkan dalam tabel. Pengujian hipotesis menggunakan uji chi-square karena dalam penelitian ini skala yang digunakan adalah skala nominal. 4.9 Etika penelitian Sebelum penelitian dilakukan protokol akan dimintakan Ethical Clearance dari Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Seluruh calon subyek akan diminta persetujuan untuk diikutsertakan dalam penelitian. Persetujuan ikut serta dalam penelitian akan diminta dalam bentuk informed consent tertulis. Calon subyek penelitian akan diberi penjelasan tentang tujuan, manfaat dan protokol penelitian. Calon subyek dapat menolak untuk diikutsertakan dalam penelitian maupun berhenti sewaktu-waktu dari penelitian. Identitas subyek penelitian akan dirahasiakan dan tidak akan dipublikasikan tanpa seijin subyek penelitian. Seluruh subyek penelitian akan diberikan pengobatan sesuai kemampuan peneliti.

36 4.10 Jadwal penelitian Tabel 3. Jadwal penelitian Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Studi Literatur Penyusunan proposal Seminar Proposal Penelitian Analisis data dan Evaluasi Penulisan Laporan Seminar Hasil