BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mempublikasikan sustainability report pada tahun Adapun jenis sampel

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. 2 variabel atau lebih dengan mencari pengaruh variabel independen terhadap

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. gambaran suatu data yang dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB III DESAIN PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

BAB III DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun Pemilihan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III.METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan adalah Laporan Laba-Rugi, Laporan Posisi Keuangan, dan Catatan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan laporan keuangan (annual report) kepada publik periode 2013

BAB III METODE PENELITIAN

: Muhamad Henryzal Arief Wicaksono Npm : Dosen Pembimbing : Anne Dahliawati, SE., MM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

Muhammad Syukri Hamdi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. September 2013 s.d selesai pada perusahaan partisipan Indonesian. pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data

BAB IV HASIL PENELITIAN. telah di publikasikan melalui website Bank Panin Syariah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tinjauan teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA. Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan. PT. Indofood Tbk. Periode

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode tahun 2010 sampai 2014.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Efek Indonesia (BEI) mulai tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 dan telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. B. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi. manufaktur. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, ada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Garment dan Subsektor otomotif dan Komponen tahun Metode

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode. laporan keuangan tahun 2013 sampai tahun 2015.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu penentuan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB III METODE PENELITIAN. (Sujarweni, 2015). Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Dari 67 perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mempublikasikan laporan tahunan dan mempublikasikan sustainability report pada tahun 2013-2015. Adapun jenis sampel yang digunkan adalah purposive sampling. Dari 539 perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), hanya 25 perusahaan yang memiliki kriteria sampel yang telah dijelaskan pada bab III. Periode dalam penelitian ini adalah tahun 2013-2015, sehingga sampel yang digunakan sejumlah 75 perusahaan. Tabel 4.1 Deskripsi sampel KETERANGAN Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015 Perusahaan yang tidak mempublikasikan Sustainability Report Data perusahaan yang dijadikan sampel Data perusahaan dalam tiga periode (2013-2015) Data sampel yang terkena outlier Jumlah sampel akhir Sumber : data olah 2017 JUMLAH 539 Perusahaan (514) Perusahaan 25 Perusahaan 75 perusahaan 11 Perusahaan 64 Perusahaan 4.2 Analisis Data 4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif Pada variabel independen yang pertama yaitu Rasio Profitabilitas dari perusahaan sampel penelitian pada tahun 2013-2015 diperoleh rata-rata sebesar 6,7791. Rasio profitabilitas terendah sebesar 0,00 dimiliki PT. XL Axiata Tbk. 42

43 Perusahaan yang memiliki persentase rasio profitabilitas sebesar 0% disebabkan beberapa hal, salah satunya adalah seperti tidak diperolehnya keuntungan oleh perusahaan pada tahun tertentu. Rasio profitabilitas terbesar dalam penelitian ini diperoleh Perusahaan Gas Negara (Persero) Tb k. sebesar 28,81. Rasio profitabilitas dalam penelitian ini memiliki standar deviasi sebesar 6,41339. Variabel independen berikutnya adalah Likuiditas yang diukur menggunakan Rasio Lancar ( Current Ratio). Dalam penelitian ini dari perusahaan sampel pada tahun 2013-2015 rasio lancar memiliki rata-rata sebesar 162,0556. Persentaase rasio lancar yang terendah adalah sebesar 0,60 milik PT. XL Axiata Tbk, sedangkan persentase rasio lancar tertinggi sebesar 615,00 dimiliki oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Nilai standar deviasi rasio lancar dari seluruh perusahaan sampel dalam penelitian ini sebesar 107,91561. Variabel independen yang terakhir dalam penelitian ini adalah Rasio Leverage. Dalam penelitin ini diperoleh rata-rata rasio leverage sebesar 269,2872 dengan persentase terendah 0,50 yang dimiliki oleh perusahaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., sedangkan persentase rasio leverage tertinggi sebesar 1087,74 dimiliki Bank CIMB Niaga Tbk. Standar deviasi rasio leverage dari seluruh perusahaan sampel dalam penelitian ini adalah 316,01937. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah sustainability report dengan menggunakan tema pengungkapan dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan yang secara keseluruhan terdiri dari 91 item pada 6 aspek dalam indikator GRI-G4 Guidelines yang dipaparkan dalam sustainability report. Indeks Pengungkapan Sustainability Report pada penelitian ini sebesar 14,66808 atau sebesar 1466,808 %.

44 Artinya persentase pengungkapan Sustainability Report pada tahun 2013-2015 oleh perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini sebesar sebesar 1466,808 % pengungkapan dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan perusahaan. Peresentase terendah indeks pengungkapan sustainability report dimiliki PT. Indika Energy Tbk. yaitu sebesar 9,89 dan indeks pengungkapan sustainability report terbesar adalah PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dengan persentase sebesar 92,31. Penjelasan di atas dapat dilihat dari data hasil output pengolahan data yang menggunakan SPSS berikut pada Tabel 4.2 di bawah ini : Tabel 4.2 Hasil Uji Descriptive Statistics 4.2.2 Hasil Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Hasil pengolahan untuk menguji normalitas data menggunakan tabel One- Sample Kolmogorov-Smirnov Test menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2 -tiled) sebesar 0,003 yang artinya data tidak terdistribusi secara normal karena tingkat signifikansi kurang dari 0,05. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.3 dibawah ini :

45 Tabel 4.3 Hasil Uji Statistik Kolmogorov Smirnov Sebelum Outlier Untuk mengatasi ketidaknormalan data, peneliti perlu melakukan outlier. Adapun data outlier yang terdeteksi sebanyak 11 data, maka data tersebut harus di hapus dari sampel data. Data sampel yang semula 75 perusahaan dikurangi data outlier sebanyak 11, sehingga data sampel menjadi 64 data. Ghozali (2013) menyatakan, ada 4 penyebab timbulnya data outlier, yaitu : 1. Kesalahan dalam meng-entri data. 2. Gagal menspesifikasi adanya missing value dalam program komputer. 3. Outlier bukan merupakan anggota populasi yang kita ambil sebagai sampel, dan 4. Outlier berasal dari populasi yang kita ambil sebagai sampel, tetapi dalam populasi tersebut memiliki nilai ekstrim dan tidak terdistribusi secara normal.

46 Dari data sampel, dapat dilihat penyebab timbulnya outlier dalam penelitian yaitu pada nomor empat. Dimana outlier berasal dari populasi yang kita ambil sebagai sampel, tetapi dalam populasi tersebut memiliki nilai ekstrim dan tidak terdistribusi secara normal. Hasil olah data setelah di outlier dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.4 Hasil Uji Statistik Kolmogorov Smirnov Sesudah Outlier Hasil pengolahan untuk menguji normalitas data setelah di outlier menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2-tiled) sebesar 0,395 yang artinya data terdistribusi secara normal karena tingkat signifikansi lebih dari 0,05 dan model regresi dapat digunakan sebagai pengujian berikutnya. a. Uji Multikolerianitas Pada tabel Coefficients menunjukkan bahwa nilai VIF pada setiap variabel independen < 10 dan nilai tolerance > 0,1, maka dapat disimpulkan tidak terdapat

47 gejala multikolinearitas dalam model penelitian ini. Tabel Coefficients dapat dilihat dibawah ini : Tabel 4.5 Hasil Uji Mukltikolerianitas Tabel Coefficients b. Uji Heterokadastisitas Pada tabel Coefficients menunjukkan bahwa nilai sig pada setiap variabel independen > 0,05, maka dapat disimpulkan model penelitian terbebas dari heterokedastisitas. Hasil uji heterokadastisitas dapat dilihat pada tingkat signifikansi tabel Coefficients di bawah ini : Tabel 4.6 Hasil Uji Heterokadastisitas Tabel Coefficients

48 c. Uji Autokorelasi Pada tabel Model Sumamary, Durbin-Watson yang dihasilkan model regresi menunjukkan nilai 1,625 yang artinya dengan tingkat signifikansi 0,05 dan data sebanyak (n)=64 serta variabel (k)=3 diperoleh nilai dl sebesar 1.4990 dan du 1.6946 (tabel Durbin-Watson). Nilai Durbin-Watson berada diantara nilai du dan 4- du. Maka dapat disimpulkan bahwa model terbebas dari autokorelasi. Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada Tabel 4.7 di bawah ini : Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi Tabel Model Summary 4.2.3 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa masing-masing variabel independen berhubungan positif dengan variabel dependen. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel Coefficients di bawah ini : Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Tabel Coefficients

49 Dari tabel diatas maka persamaan regresinya adalah : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 Y = 16,374 + 0,945X 1 + 0,055X 2 + 0,001X 3 Keterangan : Y = Sustainability Report a = konstanta b 1, b 2, b 3 = koefisien regresi X 1 = ROA (%) X 2 = CR (%) X 3 = DER (%) Persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : i. Konstanta sebesar 16,374 artinya jika ROA (X 1 ), CR (X 2 ) dan DER (X 3 ) nilainya adalah 0, maka Sustainability Report (Y) nilainya adalah 16,374%. ii. Koefisien regresi variabel ROA (X 1 ) sebesar 0,945 artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan ROA mengalami kenaikan 1% maka Sustainability Report (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,945%. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara ROA dengan

50 Sustainability Report, semakin naik ROA maka semakin meningkat pengungkapan Sustainability Report. iii. Koefisien regresi variabel CR (X 2 ) sebesar 0,055 artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan CR mengalami kenaikan 1% maka Sustainability Report (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,055%. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara CR dengan Sustainability Report, semakin naik CR maka semakin meningkat pengungkapan Sustainability Report. iv. Koefisien regresi variabel DER (X 3 ) sebesar 0,001 artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan DER mengalami kenaikan 1% maka Sustainability Report (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,001%. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara DER dengan Sustainability Report, semakin naik DER maka semakin meningkat pengungkapan Sustainability Report. 4.2.4 Hasil Uji T (parsial) Hasil uji t pada Tabel Coefficient menunjukkan hipotesis dua variabel independen dapat diterima dan satu hipotesis variabel independen ditolak. Hasil uji ini dapat dilihat pada Tabel 4.9 :

51 Tabel 4.9 Hasil Uji T Tabel Coefficients Hasil pengujian hipotesis juga dapat ditunjukkan pada tabel di bawah ini : Tabel 4.10 Hasil Uji Hipotesis Variabel Sig Ket Profitabilitas (ROA X1) 0,001 Diterima Likuiditas (CR X2) 0,000 Diterima Leverage (DER X3) 0,798 Ditolak Dari hasil hasil pengujian hipotesis di atas maka dapat disimpulkan bahwa Profitabilitas dan Likuiditas secara signifikan berpengaruh terhadap Sustainability Report atau hipotesis ini dapat diterima. Sedangkan Laverage tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Sustainability Report atau hipotesis ditolak karena nilai sig > 0,05 yaitu 0,798. 4.2.5 Analisis Koefisien Determinasi Hasil analisis koefisien determinasi pada kolom Adjusted R Square menunjukkan nilai 0,446. Hal ini menunjukkan bahwa variabel-variabel independen mampu menerangkan variabel dependen (sustainability report) sebesar 44,6%.

52 Sedangkan sisanya yaitu sebesar 55,4% dijelaskan oleh faktor-faktor lain selain variabel yang diteliti. Hasil uji ini dapat dilihat pada tabel Model Summary di bawah ini : Tabel 4.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi Tabel Model Summary 4.3 Pembahasan Hasil Pengujian 4.3.1 Pengaruh Profitabilitas terhadap Pengungkapan Sustainability Report Hasil pengujian hipotesis pertama (H1) menyatakan bahwa profitabilitas perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan sustainability report atau H1 dapat diterima dengan hasil signifikansi sebesar 0,001. Nilai ini lebih kecil dari tingkat signifikan yang telah ditetapkan, yaitu sig < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa rasio profitabilitas yang diukur menggunakan Return On Asset (ROA) berpengaruh secara signifikan terhadap sustainability report. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam upaya meningkatkan nilai pemegang saham. Hal ini sesuai dengan teori stakeholder yang menyatakan bahwa konsep tanggung jawab sosial perusahaan dimana kelangsungan hidup perusahaan dipengaruhi oleh para stakeholder. Jika tingkat profitabilitas semakin tinggi maka pengungkapan sustainability report juga

53 tinggi, jika tingkat profitabilitas perusahaan semakin rendah maka pengungkapan sustainability report juga semkin rendah. Sebagai contoh perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. pada tahun 2013 mempunyai tingkat profitabilitas sebesar 28,81%, perusahaan dapat mengungkapkan sustainability report sebesar 42,68%. Sebaliknya persahaan PT XL Axiata Tbk. pada tahun 2015 mempunyai tingkat profitabilitas rendah dengan nilai 0,00%, pengungkapan sustainability report juga rendah dengan nilai 14,29%. Hasil penelitian ini sesuai dengan studi yang dilakukan oleh Sari (2013), Nasir (2014) dan Jannah (2016) karena profitabilitas yang tinggi dapat mempenga ruhi timbulnya pengungkapan sustainability report, dimana hal ini akan mempengaruhi tingkat kepercayaan stakeholder bahwasanya perusahaan telah melakukan pertanggungjawaban sosial kepada masyarakat sehingga pembangunan keberlanjutan perusahaan dapat berlangsung. Berbeda dengan penelitian Saputro (2013) yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak signifikan berpengaruh terhadap pengungkapan sustainability report karena tidak adanya manfaat secara langsung keuntungan dalam bentuk profitabilitas yang lebih didapat ketikaperusahaan mengungkapkan sustainability report. 4.3.2 Pengaruh Likuiditas terhadap ppengungkapan Sustainability Report Hasil pengujian hipotesis kedua (H2) menyatakan bahwa likuiditas perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan sustainability report atau H2 dapat diterima. Hal ini terbukti dari tingkat signifikannya sebesar 0,000 yang artinya nilai tersebut lebih kecil dari tingkat signifikansi yang telah ditentukan yaitu 0,05. Dapat

54 disimpulkan bahwa rasio likuiditas yang diukur menggunakan Current Ratio (CR) berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan sustainability report. Apabila tingkat likuiditas semakin besar maka perusahaan mengungkapkan sustainability report semakin tinggi, sebaliknya jika tingkat likuiditas semakin rendah maka perusahaan mengungkapkan sustainability report juga akan semakin rendah. Hal ini sesuai dengan teori stakeholder yang menyatakan bahwa kesuksesan dan hidup matinya suatu perusahaan sangat tergantung pada kemampuannya menyeimbangkan beragam kepentingan dari para stakeholder atau pemangku kepentingan. Contohnya PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada tahun 2013 memiliki tingkat likuiditas sebesar 615,00% dapat mengungkapkan sustainability report sebesar 92,31%. Sebaliknya PT XL Axiata Tbk. pada tahun 2015 mempunyai tingkat likuiditas 0,60% maka pengungkapan sustainability report perusahaan juga semakin rendah, yaitu 14,29%. Tingkat likuiditas yang tinggi akan menunjukkan kuatnya kondisi keuangan perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Saputro (2013) dan Jannah (2016) bahwa perusahaan dengan tingkat likuiditas yang tinggi berarti menandakan kemampuan besar untuk membayar kewajiban-kewajiban jangka pendeknya tepat waktu. Kondisi keuangan yang kuat akan mendorong perusahaan untuk mengungkap lebih banyak informasi sebagai instrumen untuk meyakinkan para stakeholdernya, yakni dengan mempublikasikan kegiatan yang berkaitan dengan sosial dan lingkungan melalui pengungkapan sustainability report. Berbeda dengan penelitian Sari (2013) dan Nasir (2014) yang menyatakan bahwa likuiditas tidak

55 memiliki pengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan sustainability report perusahaan. 4.3.3 Pengaruh Leverage terhadap Pengungkapan Sustainability Report Hasil pengujian hipotesis ketiga (H3) menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan sustainability report atau H3 ditolak. Hal ini dapat dibuktikan dengan tingkat signifikansi yang tinggi dengan nilai 0,798. Nilai tersebut lebih besar dari tingkat signifikansi yang telah ditentukan, sehingga dapat disimpulkan bahwa rasio leverage yang diukur menggunakan Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan sustainability report. Tidak adanya pengaruh leverage terhadap pengungkapan sustainability report disebabkan karena semakin tinggi tingkat leverage, maka perusahaan akan berusaha melaporkan profitabilitas agar tetap tinggi. Perusahaan yang mempunyai tingkat leverage yang tinggi berarti sangat tergantung pada pinjaman luar untuk membiayai asetnya. Sedangkan perusahaan yang mempunyai tingkat leverage rendah lebih banyak membiayai asetnya dengan modal sendiri. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian Saputro (2013), Sari (2013) dan Jannah (2016) yang dapat diartikan bahwa perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi akan mencerminkan perusahaan tersebut juga memiliki modal kerja tersedia yang cukup, sehingga perusahaan akan cenderung mengungkapkan informasi seperlunya saja. Sebagai contoh perusahaan Bank CIMB Niaga Tbk. yang memiliki tingat leverage tertinggi sebesar 1087,74 % (data terlampir) dapat mengungkapkan sustainability report sebesar 19,78 % sedangkan perusahaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. yang

56 memiliki tingkat leverage terendah sebesar 0,50 % (data terlampir) dapat mengungkapkan sustainabity report cenderung lebih tinggi yaitu sebesar 92,31 %, hal ini menjadi salah satu faktor ditolaknya hipotesis ketiga. Besar kecilnya tingkat leverage tidak mempengaruhi perusahaan dalam mengungkapkan sustainability report karena untuk mendapatkan laba yang tinggi, perusahaan dapat melakukan pengurangan biaya-biaya untuk dapat mengungkapkan sustainability reprt. Berbeda dengan penelitian Nasir (2014) yang menyatakan bahwa leverage berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan sustainability report.