PENGARUH KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI

PENGARUH KESEHATAN, KESELAMATAN, DAN KEAMANAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) WILAYAH SULUTTENGGO AREA PALU

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN NARKOTIKA NASIONAL (BNN) KOTA PALU

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Jember)

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI OLEH RIYATH ISKANDAR

ABSTRAK. Kata-kata kunci: gaji, insentif, kinerja karyawan. viii. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH DISIPLIN KERJA, KOMUNIKASI, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. AXA FINANCIAL INDONESIA SURABAYA

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT BOSOWA BERLIAN MOTOR CABANG MAKASSAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

SKRIPSI. PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN KANTOR PUSAT PT. PP. LONDON SUMATERA Tbk. SUMATERA UTARA OLEH

Pendahuluan. Arief et al., Pedoman Penulisan Artikel Ilmiah Mahasiswa pada...

PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI YOKOBENTO CABANG KOTA BEKASI

SKRIPSI OLEH OCTARI ARINI LUBIS

SKRIPSI PENGARUH DESKRIPSI KERJA, JENJANG KARIR, DAN PENGAWASAN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. BANK RAKYAT INDONESIA CABANG PUTRI HIJAU MEDAN

SKRIPSI PENGARUH INSENTIF MATERIAL DAN INSENTIF IMMATERIAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PT. DOW AGROSCIENCES INDONESIA CABANG MEDAN OLEH

Edu Geography

SKRIPSI. Untuk memenuhi persyaratan Penyusunan skripsi guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Oleh : Vivi Anaviyah

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. ARINA MULTIKARYA CABANG BANDUNG

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

ABSTRAK. Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Brand Image

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada Karyawan PT. Pattindo Malang)

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMA SWASTA SE-KOTA PEKANBARU

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA (SMK) TERHADAP PENCAPAIAN KINERJA PEGAWAI PERUM PERHUTANI DIVISI REGIONAL JAWA TENGAH

ABSTRAK. Kata-kata kunci : ketersediaan fasilitas, pemberian insentif, kinerja karyawan. vii. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI, KEMAMPUAN, DAN KEPUASAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN BUMIPUTERA 1912 KUDUS

PENGARUH HUMAN RELATION, LEADERSHIP DAN TRAINING TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada Karyawan PT. Berkat Manunggal Jaya Di Semarang)

SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAPKINERJA KARYAWAN PT. INDOJAYA AGRINUSA, TBK TJ. MORAWA SUMATERA UTARA OLEH

SKRIPSI PENGARUH KOMPENSASI LANGSUNG DAN BUDAYA KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. BANK CIMB NIAGA, TBK CABANG ICON SUMATERA UTARA OLEH

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA (Studi pada Karyawan Perum Perhutani Ngawi)

BAB IV HASIL PENELITIAN. Tabel 5.1. Deskriptif Struktur Organisasi

SKRIPSI PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT SOCFIN INDONESIA AEK PAMIENKE OLEH NURPAISYAH

PENGARUH KOMPENSASI KARYAWAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Survei pada Karyawan UD. Dinikoe Keramik Malang)

PENGARUH PELATIHAN, KEMAMPUAN KERJA DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KUDUS.

PENGARUH KETERAMPILAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN DONGGALA

ABSTRAK. Kata kunci: Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kinerja Karyawan.

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN KLAMPOK DI BANJARNEGARA

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

PENGARUH TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BANK RIAU KEPRI KANTOR PUSAT PEKANBARU

SKRIPSI OLEH: CHRISTIAN H NAINGGOLAN

Badriyah et al., Pengaruh Pengembangan Karir, Penilaian Prestasi Kerja dan...

SKRIPSI PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN SPESIALISASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PT. LANGKAT NUSANTARA KEPONG (LNK) Oleh :

ABSTRAK. Kata Kunci : Kompensasi Langsung, Kompensasi Tidak Langsung, Kinerja.

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

SKRIPSI OLEH AHMAD MUNAWIR

SKRIPSI PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KONFLIK TERHADAP STRES KERJA KARYAWAN PADA PT. TELKOM INDONESIA DIVISI ENTERPRISE SERVICE MEDAN OLEH

ABSTRAK. Kata-kata kunci: gaya kepemimpinan, motivasi, dan kinerja karyawan. vii. Universitas Kristen Maranatha

Prosiding Manajemen ISSN:

SKRIPSI OLEH ALPRIANI GINTING

COMPENSATION EFFECT ON THE LECTURES PERFORMANCE OF FKIP RIAU UNIVERSITY

SKRIPSI PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA P.T ALTRAK 1978 CABANG MEDAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI MELON DI KABUPATEN NGAWI

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Insentif dan disiplin kerja. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor budaya organisasi dan

ABSTRAK. Kata kunci : kualitas pelayanan, harga, kepuasan pelanggan. viii

SKRIPSI PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA (PTPN) II TANJUNG MORAWA-MEDAN

Diajukan Oleh: RETNO LIA MAYASARI A

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SOLOK SELATAN JURNAL

SKRIPSI PENGARUH PENGEMBANGAN SDM DAN KOMPETENSI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN OLEH

ABSTRAK. Kata Kunci : Tax compliance cost, tax service quality, tindakan tax evasion. vii. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA

SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN OLEH

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, KEMAMPUAN DIRI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN TESIS

SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN STRESS KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA AMIK TUNAS BANGSA PEMATANG SIANTAR OLEH MEIRINA LUBIS

ABSTRAK. Kata kunci : sistem penilaian kinerja, sistem penghargaan, kinerja karyawan.

Jurnal Cendekia Vol 13 No 3 Sept 2015 ISSN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS, FASILITAS KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN KUDUS

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

KKMA 02 TESIS. Disusun oleh : Nama. : M a s l u r i NIM : Q Jurusan TAHUN 20100

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

ABSTRAK. Kata kunci : Gaya kepemimpinan, kompensasi, dan motivasi. vii. Universitas Kristen Maranatha

(Studi pada karyawan SKPD kabupaten Sleman) Oleh: Nur Widayati Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRACT

PENGARUH PROMOSI JABATAN DAN SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT PGASCOM PALEMBANG

SKRIPSI PENGARUH HARGA KOMPETITIF, KELENGKAPAN PRODUK, DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI TOKO SEPATU DAVIN PAJAK USU MEDAN OLEH

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH DISIPLIN KERJA, MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN MARKETING PT KARYA ZIRANG UTAMA DAIHATSU KUDUS

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN PACITAN SKRIPSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

ABSTRACT. Keywords : Training, Work Motivation and Employee Performance.

SRI WINARNI Q

PENGARUH SLOGAN GOOD FOOD, GOOD LIFE

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PERHUBUNGAN PROPINSI SUMATERA UTARA OLEH

PENGARUH MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI 6 PEKANBARU

SKRIPSI PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CHERRY HOTEL GROUP MEDAN OLEH

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PENGADILAN NEGERI KLAS 1B RABA BIMA

SKRIPSI. PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk CABANG BELMERA OLEH

SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU, KARAKTERISTIK PEKERJAAN DAN KARAKTERISTIK SITUASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR BADAN PERTANAHAN NASIONAL KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN HARGA DAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN WATERPARK DANAU TANAH MAS PALEMBANG

PENGARUH KETERAMPILAN, KOMUNIKASI DAN PELATIHAN TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR PADA PT. TIRTA INVESTAMA SURABAYA

SKRIPSI OLEH : AZALEA AZURA BR TARIGAN

PENGARUH KEMAMPUAN KEWIRAUSAHAAN DAN SISTEM KEMITRAAN TERHADAP MOTIVASI PETERNAK AYAM PEDAGING DI KECAMATAN BANTIMURUNG KABUPATEN MAROS

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA PT. X

SKRIPSI PENGARUH PENGHARGAAN DAN AKTUALISASI DIRI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT.REYCOM DOCUMENT SOLUSI MEDAN OLEH

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Gender Responden CODING GENDER FREQ % 1 PRIA %

ABSTRAK. Kata-kata kunci: motivasi kerja, kepemimpinan, budaya organisasi, kepuasan kerja. Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

PENGARUH KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH Farisya Wulandari farisyapakamundi@yahoo.co.id Mahasiswa Program Studi Magister Administrasi Publik Pascasarjana Universitas Tadulako Abstract This study aimed to examine the effect of independent variable interpersonal communication on employees performance. The data in this study were collected by the method of observation, questionnaires and documentations. Data analysis techniques used multiple regression analysis. The population in this study is all employees in Departement of Education and Cultural of Central Sulawesi Province as many as 182 people. The sampling technique used is proportional random sampling, which took samples of the number of respondents as many as 125 employees. The theory used the principle of interpersonal communication from Devito, while the performance used Mathis and Jackson theory. The results of this study partially showed the dominant dimension of interpersonal communication significantly affect to the performance of employees in Departement of Education and Cultural of Central Sulawesi Province is Postiveness (X1. 4 ), while the lowest determination partial are Emphaty (X1. 2 ) and Equality (X1. 5 ) Simultaneously, a positive and significant relationship between communication interpersonal and employee performance by 0.322 or 32,2% with the level of the relationship amounted to 56,8% which means included in the category of Low influence. This case suggests that interpersonal communication is not the main aspect that affect the performance on the employees of departement of education and culture of Central Sulawesi Province, there are 67,8 % or 0,678 the effect of other variables not included in this study. Keywords: Interpersonal Communication, Employee, Performance Suatu organisasi yang melayani kepentingan publik seperti organisasi pemerintahan maupun organisasi swasta menginginkan pencapaian maksimal hasil kerja demi tercapaianya tujuan organisasi. Untuk mencapai tujuan tersebut salah satu elemen penting yang harus diperhatikan yaitu sumber daya manusia. Dalam hal ini pegawai yang melaksanakan dan mengatur serta menjalankan tujuan organisasi. Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pegawai Negeri Sipil berkedudukan sebagai unsur aparatur Negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil, dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan dan pembangunan (Sumber: Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian ). Berdasarkan hal tersebut, maka kinerja pegawai (PNS) harus dinilai dan ditingkatkan secara berkesinambungan. Peningkatan kinerja pegawai senantiasa dilakukan agar dapat mencapai sasaran pelayanan prima bagi masyarakat, yaitu terciptanya pelayanan yang disajikan oleh aparatur pemerintah yang sesuai dengan standar, serta dapat menciptakan citra positif. Kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi 137

138 e Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 3, Maret 2017 hlm 137-144 ISSN: 2302-2019 organisasi. Kinerja dapat diketahui dan diukur jika individu atau sekelompok karyawan telah mempunyai kriteria atau standar keberhasilan tolak ukur yang ditetapkan oleh organisasi (Moeheriono, 2010:60) Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Propinsi Sulawesi Tengah dapat diketahui komposisi pegawai berdasarkan bagian dalam satuan kerja adalah sebagai berikut: Tabel 1. Capaian Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah No Program atau Kegiatan Realisasi 2013 2014 1 Pogram Pelayanan Adminstrasi Perkantoran 98,84% 90,63% 2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 90,57% 96,37% 3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 93,03% 96,63% 4 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian 99,93% 98,41% Kinerja dan Keuangan 5 Pogram Pendidikan Anak Usia Dini 98,67% 98,27% 6 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun 93,35% 96,98% 7 Program Pendidikan Menengah 96,71% 98,56% 8 Program Pendidikan Non Formal 97,56% 97,72% 9 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 98,79% 99,23% 10 Program Manajemen Layanan Pendidikan 96,59% 97,91% 11 Program Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus 91,62% 92,05% 12 Program Kebudayaan 91,31% 96,24% 13 Program Peningkatan dan Pengembangan Museum 93,44% 98,28% 14 Program Pengelolaan Keragaman Budaya 90,40% 99,66% Sumber: Data Primer Tahun 2015 Dari data diatas dapat dilihat bahwa kinerja pegawai dalam pencapaian program atau kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya sudah sangat baik dengan adanya peningkatan realisasi dari tahun 2013-2014. Pada tahun 2013, dari empat belas program semuanya dapat terealisasi dengan akumulasi pencapaian kinerja sebsar 96,26%, sedangkan pada tahun 2014 hanya naik sebesar 0,54% menjadi 96,80%. Bedasarkan data, wawancara dan observasi langsung yang dilakukan menunjukkan bahwa kinerja pegawai sudah sangat baik, namun masih ada sebagian pegawai yang belum maksimal dalam bekerja. Hal ini terlihat ketika pegawai diberikan tugas, sebagian dari mereka bisa menyelesaikannya tepat waktu. Namun ada juga pegawai yang mengerjakan tugasnya tetapi tidak sesuai dengan tenggang waktu yang diberikan. Seperti setiap pertanggungjawaban untuk kegiatan atau program yang dilaksanakan oleh bagian atau bidang yang ada pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah mengalami keterlambatan, ini akan menghambat kerja pegawai pada Bagian Keuangan sehingga berdampak pada realisasi anggaran. Contoh lain yaitu beberapa pegawai tidak memiliki inisiatif untuk menciptakan pekerjaan hanya menunggu perintah dari pimpinan, ada beberapa pegawai yang tidak memiliki rasa tanggungjawab terhadap pekerjaan padahal tugas yang diberikan tersebut sudah mendekati deadline sehingga orang lain yang harus meng-handle pekerjaannya. Ini berarti menambah beban kerja dari pegawai teresebut dan hal ini

Farisya Wulandari, Pengaruh Komunikasi Antar Pribadi Terhadap Kinerja Pegawai Dinas.139 tentunya akan berdampak pada output organisasi. Terdapat juga beberapa kendala, yaitu: 1. Masih rendahnya koordinasi tentang pemahaman tupoksi dari pegawai dalam mendukung pelaksanaan tugas. Dimana untuk mendukung pelaksanaan tugas-tugas yang ada setiap pegawai harus senantiasa memiliki kemampuan yang baik terhadap apa yang telah menjadi tupoksinya. 2. Ada beberapa pimpinan yang tidak terbuka tentang ide dan gagasan dalam mengerjakan suatu pekerjaan, seperti tidak memberikan pengarahan dan pembinaan kepada para pegawai tentang apa yang harus dikerjakan. Disisi lain, juga terdapat pegawai yang tidak mendukung gagasan dan ide antara sesama rekan kerja dan pimpinan sehingga memicu terjadinya miss communication (kesalahpahaman), yang tentunya berdampak bagi penyelesaian tugas di kantor. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik mengangkat judul tentang Pengaruh Komunikasi Antarpribadi terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Propinsi Sulawesi Tengah. METODE Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah Eksplanasi, yaitu penelitian yang dimaksdukan untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasinya atau menjelaskan hubungan, perbedaan atau pengaruh suatu variabel dengan variabel lain (Bungin, 2005:38). Karena itu penelitian ini menggunakan sampel dan hipotesis. Dalam penelitian ini penulis akan menjelaskan tentang pengaruh Komunikasi Interpersonal terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Propinsi Sulawesi Tengah secara simultan maupun parsial. Jumlah Populasi 182 orang kemudian dapat diketahui sampel dengan menggunakan rumus Slovin, sebanyak 125 orang dengan menggunakan teknik penarikan sampel stratified random sampling, yaitu menghendaki cara penarikan sampel dari tiaptiap sub populasi dengan memperhitungkan besar kecilnya sub-sub populasi tersebut. Metode pengumpulan data yaitu dengan melakukan observasi, dokumentasi dan menyebar kuesioner yaitu daftar pertanyaan yang ditujukan kepada pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah yang mampu dan berwenang dalam memberikan jawaban yang diperlukan. Metode analisis dengan menggunakan analisis regresi berganda untuk melihat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Dimana pada kasus regresi berganda terdapat satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen. Menurut Sugiyono (2008: 277) persamaan regresi berganda dapat dijabarkan sebagai berikut: Y = a + b 1 X1. 1 + b 2 X1. 2 + b n X n +e HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Deskripsi identitas responden penelitian ditinjau dari berbagai segi antara lain: jenis kelamin, usia, pendidikan dan golongan, adalah sebagai berikut: Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Jumlah Persentase No. Kelamin (orang) (%) 1. Pria 57 45,6 2. Wanita 68 54,4 Total 125 100 Profil responden berdasarkan jenis kelamin di kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Propinsi Sulawesi Tengah, dapat dilihat dari jumlah responden di dominasi oleh pegawai jenis kelamin Perempuan sejumlah 68 orang (54,4 %),

140 e Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 3, Maret 2017 hlm 137-144 ISSN: 2302-2019 sedangkan pegawai dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 57 orang (45,6 %). Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia No Usia Frekuensi Persentase 1. 2. 3. 4. 30 Tahun 31-40 Tahun 41-50 Tahun 51 Tahun 18 14,4 51 40,8 35 28 21 16,8 Total 125 100 Mayoritas responden berada pada kelompok usia 31 40 tahun sebanyak 51 responden atau sebesar 40,8 %, kemudian disusul usia 41 50 sebanyak 35 responden atau sebesar 28 %, dan usia di atas 51 tahun sebanyak 21 responden atau sebesar 16,8 %, sedangkan yang berusia di bawah 30 tahun sebanyak 18 responden atau sebesar 14,4 %. Hasil tersebut menunjukkan mayoritas pegawai pada Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulwaesi Tengah memiliki usia 31-40 tahun dan 41-50 tahun. Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan No Pendidikan 1. Frekuensi Persentase (%) SLTA 45 36 2. S 1 58 46,4 3. S 2 20 16 4. S 3 2 2,6 Total 125 100 Jumlah pegawai berdasarkan tingkat Kualifikasi pendidikan yang ada, dapat dikatakan bahwa Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah sangat potensial, dimana untuk jenjang Pendidikan S 3 berjumlah 2 responden atau 2,6 %, untuk jenjang Pendidikan S 2 berjumlah 20 responden atau 16 %. Kemudian untuk jenjang pendidikan S 1 (sarjana) yaitu sebanyak 58 responden dengan persentase sebesar 46,4 %. Sementara pegawai yang memiliki jenjang pendidikan SLTA sebanyak 45 responden atau sebesar 36 %. Hasil ini menunjukkan bahwa dari tingkat pendidikan pegawai sebagian besar atau mayoritas berpendidikan S 1 (sarjana) dan SLTA, beberapa responden lainnya berasal dari jenjang pendidikan S 2 (magister), dan S 3 (doktor). Tabel 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Golongan Pegawai No Golongan Frekuensi Persentase 1 Golongan 43S 34,4 II 2 Golongan 76 60,8 III 3 Golongan 6 4,8 IV Total 125 100 Mayoritas responden berada pada pegawai golongan III yaitu sebanyak 76 orang (60,8 %), pegawai golongan II sebanyak 43 orang (34,4 %) dan pegawai golongan IV sebanyak 6 orang (4,8 %). Hasil Analisis Regresi Berganda Regresi Linear Berganda bertujuan untuk mengetahui pengaruh semua variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen). Adapun hasil pengujian regresi linear berganda yang ditunjukkan dalam tabel berikut:

Farisya Wulandari, Pengaruh Komunikasi Antar Pribadi Terhadap Kinerja Pegawai Dinas.141 Model Tabel 6. Regresi berganda Unstandardized Coefficients B Std. Error 1 (Constant) 15.687 2.441 X1. 1.423.172 X1. 2.384.190 X1. 3 -.575.227 X1. 4.749.194 X1. 5.376.183 Sumber: Hasil Olahan Data Hasil analisis regresi linier berganda bila dikonversi ke dalam bentuk persamaan regresi liner berganda sebagai berikut: Y = 15,687 + 0,423X1. 1 + 0,384X1. 2-0,575X1. 3 + 0,749X1. 4 + 0,376 Setelah dijabarkan dalam bentuk tabel dan persamaan diatas, maka dapat diasumsikan bahwa: 1. Nilai konstanta adalah sebesar 15,687 Artinya jika variabel komunikasi antarpribadi (X) nilainya adalah 0, maka kinerja pegawai nilainya adalah sebesar 15,687. 2. Nilai koefisien regresi Keterbukaan (X1. 1 ) sebesar 0,423 Artinya, kinerja pegawai akan meningkat sebesar 0,423 satuan untuk setiap peningkatan satu satuan dimensi Keterbukaan (X1. 1 ). Jadi, jika terjadi peningkatan dimensi Keterbukaan (X1. 1 ) sebesar 1 satuan, maka akan terjadi peningkatan pada variabel Kinerja (Y) sebesar 0,423. 3. Nilai koefisien regresi Empati (X1. 2 ) sebesar 0,384 Artinya, kinerja pegawai akan meningkat sebesar 0,384 satuan untuk setiap peningkatan satu satuan dimensi Empati (X1. 2 ). Jadi, jika terjadi peningkatan dimensi Empati (X1. 2 ) sebesar 1 satuan, maka akan terjadi peningkatan pada variabel Kinerja (Y) sebesar 0,384. 4. Nilai koefisien regresi Sikap Mendukung (X1. 3 ) sebesar 0,575 dan bertanda negatif. Artinya, bahwa sikap mendukung mempunyai hubungan yang berlawanan arah dengan kinerja pegawai. Jadi, jika terjadi peningkatan dimensi Sikap Mendukung (X1. 3 ) sebesar 1 satuan, maka akan terjadi penurunan pada variabel Kinerja (Y) sebesar 0,575. 5. Nilai koefisien regresi Rasa Positif (X1. 4 ) sebesar 0,749 Artinya, kinerja pegawai akan meningkat sebesar 0,749 satuan untuk setiap peningkatan satu satuan dimensi Rasa Positif (X1. 4 ). Jadi, jika terjadi peningkatan dimensi Rasa Positif (X1. 4 ) sebesar 1 satuan, maka akan terjadi peningkatan pada variabel Kinerja (Y) sebesar 0,749. 6. Nilai koefisien regresi Kesetaraan (X1. 5 ) sebesar 0,376 Artinya, kinerja pegawai akan meningkat sebesar 0,376 satuan untuk setiap peningkatan satu satuan variabel Kesetaraan (X1. 5 ). Jadi, jika terjadi peningkatan dimensi Kesetaraan (X1. 5 ) sebesar 1 satuan, maka akan terjadi peningkatan pada variabel Kinerja (Y) sebesar 0,376. Pengujian Hipotesis Pertama ( Uji t) Pengujian secara parsial dimaksudkan untuk melihat besar pengaruh setiap dimensi variabel bebas (komunikasi antarpribadi) terhadap variabel terikat (kinerja pegawai). Dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Uji t T Sig. 6.427.000 2.456.015 2.024.045-2.536.013 3.854.000 2.055.042 Sumber: Hasil Olahan Data

142 e Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 3, Maret 2017 hlm 137-144 ISSN: 2302-2019 1. Berdasarkan tabel diatas, untuk dimensi keterbukaan (X1. 1 ) terdapat nilai Sig 0,015. Nilai signifikansi lebih kecil dari 5% atau 0,015<0,05. Variabel X1. 1 mempunyai t hitung sebesar 2,456 dengan t tabel 1,960. Jadi t hitung > t tabel. Nilai t positif menunjukkan bahwa variabel X1. 1 mempunyai hubungan yang searah dengan Y. Jadi dapat disimpulkan variabel keterbukaan memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. 2. Untuk dimensi empati (X1. 2 ), terdapat nilai Sig 0,045. Nilai signifikansi lebih kecil dari 5% atau 0,045<0,05. Variabel X1. 2 mempunyai t hitung sebesar 2,024 dengan t tabel 1,960. Jadi t hitung > t tabel. Nilai t positif menunjukkan bahwa variabel X1. 2 mempunyai hubungan yang searah dengan Y. Jadi dapat disimpulkan variabel empati memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. 3. Untuk dimensi sikap mendukung (X1.3 ), terdapat nilai Sig 0,013. Nilai signifikansi lebih kecil dari 5% atau 0,013<0,05. Variabel X1. 3 mempunyai t hitung sebesar 2,536 dengan t tabel 1,960. Jadi t hitung > t tabel. Nilai t negatif menunjukkan bahwa variabel X1. 3 mempunyai hubungan yang berlawanan arah dengan Y. Jadi dapat disimpulkan variabel sikap mendukug memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. 4. Untuk dimensi rasa positif (X1.4 ), terdapat nilai Sig 0,000. Nilai signifikansi lebih kecil dari 5% atau 0,000<0,05. Variabel X1. 4 mempunyai t hitung sebesar 3,854 dengan t tabel 1,960. Jadi t hitung > t tabel. Nilai t positif menunjukkan bahwa variabel X1. 4 mempunyai hubungan yang searah dengan Y. Jadi dapat disimpulkan variabel rasa positif memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. 5. Untuk dimensi kesetaraan (X1.5 ), terdapat nilai Sig 0,042. Nilai signifikansi lebih kecil dari 5% atau 0,042<0,05. Variabel X1. 5 mempunyai t hitung sebesar 2,055 dengan t tabel 1,960. Jadi t hitung > t tabel. Nilai t positif menunjukkan bahwa variabel X1. 5 mempunyai hubungan yang searah dengan Y. Jadi dapat disimpulkan variabel kesetaraan memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Pengujian Hipotesis Kedua (Uji F) Penelitian ini menggunakan regresi linear berganda sehingga salah satu pengujian hipotesis menggunakan uji F. Untuk mengetahui hal tersebut, maka dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel Uji F Mean Square F Sig. 169.582 11.329.000 a 14.969 Sumber: Hasil Olahan Data Hasil uji F yang diperoleh dalam penelitian ini sebesar 11,329 dengan signifikansi 0,000. Dapat disimpulkan bahwa semua variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Berarti bahwa pengaruh secara simultan komunikasi antarpribadi terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Propinsi Sulawesi Tengah ditentukan oleh dimensi keterbukaaan, empati, sikap mendukung, rasa positif dan kesetaraan. Sementara untuk koefisien determinasi (R2) atau besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, maka dapat dilihat pada tabel berikut: Model R R Square Adjusted R Square 1.568 a.322.294 Nilai R Square sebesar 0,322 memiliki arti bahwa kemampuan komunikasi antarpribadi (variabel bebas) memberikan kontribusi sebesar 32,2% kepada variabel terikat (kinerja pegawai). Sisanya sebesar 67,8% dipengaruhi oleh faktor lain di luar

Farisya Wulandari, Pengaruh Komunikasi Antar Pribadi Terhadap Kinerja Pegawai Dinas.143 model regresi yang diperoleh. Besar pengaruh variabel komunikasi antarpribadi terhadap kinerja pegawai tergolong rendah karena berada pada kisaran 0,20 0,399 (Sugiyono, 2005:149). Tingkat hubungan diantara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) dapat dilihat dari nilai R pada tabel 4.19 yaitu 0,568 atau 56,8%. Besar interval koefisien yang berada pada kisaran nilai 0,40 0,599 dikategorikan sedang (Sugiyono, 2005:149) Artinya adalah komunikasi antarpribadi bukan merupakan salah satu aspek utama dalam meningkatkan kinerja pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah. Padahal menurut peneliti, komunikasi Interpersonal sebenarnya dapat memberikan manfaat bagi terciptanya kinerja yang baik. Dengan adanya komunikasi interpersonal maka akan timbul rasa solidaritas yang tinggi sehingga pekerjaan dapat terkoordinasi dengan baik. Seperti yang dikemukakan Kohler (dalam Beni Usman, 2013) yang menyatakan pentingnya komunikasi antarpribadi yang terjadi antar pegawai, kompetensi dalam melakukan komunikasi yang baik akan mampu memperoleh dan mengembangkan tugas yang diembannya, sehingga tingkat kinerja suatu organisasi (perkantoran) menjadi semakin baik. Dan sebaliknya, apabila terjadi komunikasi yang buruk akibat tidak terjalinnya hubungan yang baik, sikap yang otoriter atau acuh, perbedaan pendapat atau konflik yang berkepanjangan, dan sebagainya, dapat berdampak pada hasil kerja yang tidak maksimal. Peningkatan kinerja pegawai secara perorangan akan mendorong kinerja sumber daya manusia secara keseluruhan dan memberikan feed back yang tepat terhadap perubahan perilaku, yang direkflesikan dalam kenaikan produktifitas. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan Hasil analisis data mengenai pengaruh komunikasi antarpribadi terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Secara parsial, dimensi komunikasi antarpribadi yakni Keterbukaan, Empati, Sikap Mendukung, Rasa Positif, Kesetaraan berpengaruh dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah. Dimensi komunikasi antarpribadi yang dominan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja adalah Rasa Positif, sedangkan yang memberikan kontribusi terendah adalah Dimensi empati dan kesetaraan. 2. Secara simultan, Kegiatan komunikasi antarpribadi di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah memberikan pengaruh dan signifikan terhadap kinerja pegawai sebesar 32,2% atau sebesar 0,322 yang tergolong rendah. Berdasarkan hasil penelitian, komunikasi antarpribadi yang selama ini terjalin di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah belum sepenuhnya berjalan dengan baik, terlihat dari aspek-aspek komunikasi antarpribadi yang diuji dalam penelitian ini tidak semuanya direspon baik oleh pegawai serta masih terdapat 67,8% atau 0,678 pengaruh dari variabel atau faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini. Rekomendasi Dimensi empati dan kesetaraan memiliki nilai determinasi parsial yang rendah. Hal ini sekiranya dapat menjadi acuan bagi pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah dalam melaksanakan tugasnya harus menubuhkan sikap peduli, berempati dalam hal ini saling memperhatikan satu sama lain dan mampu merasakan serta memahami suatu persoalan yang sedang dialami dari berbagai sudut pandang. Dari sudut pandang

144 e Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 3, Maret 2017 hlm 137-144 ISSN: 2302-2019 kesetaraan, dalam suatu organisasi pimpinan dalam hal ini tidak melakukan pembedaan dalam artian memandang status dalam melakukan komunikasi antarpribadi. Pimpinan menganggap semua setara seperti bersahabat dan tidak ada jenjang yang membuat canggung. Setiap pegawai tidak memandang kesenioran dan kejunioran dan saling mendukung satu sama lain walaupun ada perbedaan unit kerja. dengan SPSS ver 10.0 for Windows. Bandung, Alfabeta Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: PT. Alfabeta. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian UCAPAN TERIMA KASIH Beberapa pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam penyusunan artikel ini, untuk itu maka dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya, khusus kepada Dr. Hasanuddin Mustari, M.Si dan Dr. Muh. Khairil, M.Si. yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyelesaian artikel ini. DAFTAR RUJUKAN Beny Usman. 2013. Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai pada Fakultas Ekonomi Iniversitas Palembang. Bungin, Burhan. 2005. Metode Penelitian Sosial: Format-format Kuantitatif dan Kualitatif. Surabaya: Airlangga University Press Devito, Joseph A. 1997. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: Professional Book. Gibson, Ivancevich & Donelly. 1997. Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses. Jakarta: Erlangga. Mathis dan Jackson. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Gunung Agung. Moeheriono, 2010, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi, Cetakan kedua, Jakarta: Ghalia Indonesia. Sugiyono & Eri Wibowo. 2005. Statistika Untuk Penelitian dan Aplikasinya