KONTRIBUSI BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
KINERJA PEGAWAI DINAS PASAR KOTA PADANG

HUBUNGAN PENERIMAAN INSENTIF DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SINTUK TOBOH GADANG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

HUBUNGAN PENGAWASAN YANG DILAKUKAN PIMPINAN DENGAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

KONTRIBUSI GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SD NEGERI KECAMATAN SUNGAI PAGU KABUPATEN SOLOK SELATAN

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan

HUBUNGAN MORAL KERJA DENGAN PELAKSANAAN TUGAS GURU SEBAGAI PENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 3 KOTA PADANG

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI BAGIAN SEKRETARIAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA BARAT

KONTRIBUSI PELAKSANAAN PENGAWASAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN KOTA SAWAHLUNTO

HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA SEKOLAH DENGAN DISIPLIN KERJA GURU DALAM MENGAJAR DI SMK NEGERI 2 BUKITTINGGI

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU DI SMK NEGERI 2 PARIAMAN

HUBUNGAN ETOS KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 LUBUK SIKAPING

PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN BARAT. Elizar Ramli 1

DISIPLIN KERJA GURU DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI (SMK N) KOTA SOLOK

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU DI SMP N KECAMATAN PALEMBAYAN KABUPATEN AGAM

PEMBINAAN PEGAWAI DALAM PELAKSANAAN TUGAS DI BIRO UMUM KANTOR GUBERNUR PROVINSI SUMATERA BARAT

HUBUNGAN PENEMPATAN DENGAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS SOSIAL PROVINSI SUMATERA BARAT

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN MORAL KERJA GURU DI SMK NEGERI 2 BUKITTINGGI

HUBUNGAN PENGAWASAN DENGAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN DHARMASRAYA

HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SAWAHLUNTO ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN PENEMPATAN PEGAWAI DENGAN KINERJA PEGAWAI DI KANTOR DINAS SOSIAL PROVINSI SUMATERA BARAT

HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI SUMATERA BARAT

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN

KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA PARIAMAN

DISIPLIN KERJA SATUAN PENGAMANAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Universitas Diponegoro,

KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BAGIAN ASISTEN PEMERINTAHAN KANTOR GUBERNUR SUMATERA BARAT ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH KEPUASAN DAN DISIPLIN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT JASA MARGA (PERSERO) TBK. CABANG JAKARTA-CIKAMPEK. Utin Wigiatri Endang Hendrayanti

HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA BUKITTINGGI

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RESTORAN A&W MALL TRANS STUDIO MAKASSAR. A s m a w i y a h 1

PERSEPSI GURU TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH DI SMK NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN KOTA PADANG

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN...

Keyword : Discipline Work, Employee Performance, Human Resources

HUBUNGAN PELAKSANAAN SUPERVISI OLEH KEPALA SEKOLAH DENGAN KOMPETENSI PROFESONAL GURU SMP NEGERI KECAMATAN KUBUNG KABUPATEN SOLOK

Sumarlan 1), Liandy Disma Anggara 2) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Madiun Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Madiun

KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA PARIAMAN ARTIKEL ILMIAH

KONTRIBUSI KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN PADANG TIMUR

Oleh FITRI WIJAYANTI UNDJILA NIM: ABSTRAK

ABSTRAKSI. Pendahuluan

HUBUNGAN KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN KOTA SAWAHLUNTO

MOTIVASI KERJA GURU PROFESIONAL DALAM MELAKSANAKAN TUGAS MENGAJAR DI SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) KECAMATAN SUNGAI BEREMAS KABUPATEN PASAMAN BARAT

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA DIVISI ENGINEERING PT.BRIDGESTONE KARAWANG

DISIPLIN KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG

KONTRIBUSI KOMPETENSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP PELAKSANAAN TUGAS GURU SMP NEGERI KECAMATAN PADANG TIMUR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. ORGANIK AGRO SYSTEM (OASIS) BANDAR LAMPUNG. Oleh Rina Milyati Yuniastuti.

DAFTAR PUSTAKA. Almigo, Nurzep, 2004, Hubunghan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan,, Jurnal PSYCHE Vol.1. No.

HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SWASTA KECAMATAN KOTO TANGAH PADANG

PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN GUNUNG TUJUH KERINCI ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI SUMATERA BARAT

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PADA GURU DAN KARYAWAN SMK PANCASILA 1 KUTOARJO

PENGARUH INSENTIF TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PT. PALU BATU MADU. Oleh : Firza Umar Salim *) ABSTRAK

PENGARUH MOTIVASI CAMAT TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN BONTANG UTARA

SEMANGAT KERJA GURU DI SMK NEGERI KABUPATEN SOLOK SELATAN

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang)

BUDAYA ORGANISASI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA PADANG ARTIKEL ILMIAH OLEH: PUTRI WARTI SARI AKMAL NIM: / 2011

PERSEPSI PEGAWAI TENTANG PELAKSANAAN PENGAWASAN PIMPINAN DI PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA BARAT AREA PADANG

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEMAMPUAN KERJA KARYAWAN KOPERASI ANUGERAH DI PURWOREJO

KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA PADANGAM

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA UNIT INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA RSUD DR.

KONTRIBUSI PEMBINAAN MORAL KERJA GURU SEKOLAH DASAR

ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2016

PENGARUH IMBALAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA DOSEN TETAP YAYASAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT. Zulkifli, Azwar*

PENGARUH MUTASI JABATAN DAN PENGHARGAAN TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PADA BAGIAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH KOTA SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI

MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG. Reva Maria Valianti *) Abstrak

HUBUNGAN KONFLIK DENGAN KINERJA PEGAWAI BIRO BINA SOsSIAL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITIC Tahun 2013, Hal 1-7

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. Inti Luhur Fuja Abadi (ILUFA), Pasuruan)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad Tohardi. (2002). Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya Manusia. Universitas Tanjung Pura. Bandung. Mandar Maju.

PENGARUH ROTASI JABATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN KABUPATEN KUTAI TIMUR. Mohamad Jain

Oleh : Muhammad Ali Kusnady ABSTRAK

HUBUNGAN PERANAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SMK NEGERI 2 KOTA

HUBUNGAN ANTARA KOMPENSASI DENGAN LOYALITAS KERJA KARYAWAN DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II KEBUN SEI MUSAM

KOMITMEN GURU YANG DISERTIFIKASI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DI SMK NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN KOTA PADANG

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN DISIPLIN KERJA GURU SMA

PERSEPSI GURU TENTANG PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG DILAKUKAN OLEH KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 PADANG

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, PENGEMBANGAN KARIR DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PEMASARAN PT. NYONYA MENEER SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

DAFTAR PUSTAKA. Dessler, G Human Resource Management. 8th edition. New Jersey: Prentice-Hall,

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI PT. BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG SOLO

ANALYSIS WORK DISCIPLINE OF THE KINDERGARTEN TEACHER AT SUBDISTRICT BANGKO AREA ROKAN HILIR

OLEH : ELVIN VARA AULIA NPM : PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA PADANG

HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI DENGAN SEMANGAT KERJA GURU DI SMK NEGERI I KECAMATAN AMPEK ANGKEK KABUPATEN AGAM ARTIKEL ILMIAH

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP PENILAIAN KINERJA PEGAWAI OLEH PIMPINAN BIRO UMUM DI KANTOR GUBERNUR PROVINSI SUMATERA BARAT

PENINGKATAN DISIPLIN KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR YAYASAN MUTIARA GAMBUT

Desser, Gary Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesepuluh Jilid 2. Jakarta. Pt Macanan Jaya Djaali Psikologi Pendidikan. Pt.

KOMPETENSI, MOTIVASI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA SALES PROMOTION

PENGARUH KOMPENSASI KARYAWAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Survei pada Karyawan UD. Dinikoe Keramik Malang)

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SAMARINDA

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta.

PENGARUH PENGAWASAN ATASAN DAN KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. JAMSOSTEK (PERSERO) CABANG SUMATERA BARAT

MORAL KERJA GURU DALAM MENGAJAR DI SEKOLAH DASAR NEGERI DI GUGUS V KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG

PENGARUH DISIPLIN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN ROKAN HULU

SEMANGAT KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN SIPORA UTARA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

Transkripsi:

KONTRIBUSI BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT Refki Yuliarman Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract This research aim to to get information about performance of, Organizational culture by head and also placement by head contribution to Employee performance in Badan Kepegaewaian Daerah Provinsi Sumatera Barat. Population of this research are all of Badan Kepegawaian Daerah Provinsi sumatera Barat amounting 76 people. Level of sampel 55 taken officer people by using stratified propotional random sampling technique. Instrument of this research questionare which in form of Likert scale. Data analysed by using correlation technique and regresi preceded normalitas test, homogenitas test, linearitas test and also continued with searching the level of organizational culture by head variable contribution to employee performance with result 21,64%, while rest 78,36% influenced by other factor. So, can be concluded that organizational culture by head represent one of factor influencing employee performance in Badan Kepegawaian Daerah Provinsi sumatera Barat. Kata Kunci : Budaya Organisasi ; Kinerja Pegawai PENDAHULUAN Salah satu faktor yang menyebabkan sebuah organisasi dapat berkembang adalah apabila seluruh komponen organisasi tersebut berjalan dengan efektif, dengan demikian organisasi akan dapat mencapai target, hasil atau sasaran yang diinginkan. Pegawai merupakan komponen organisasi yang bertugas membantu pencapaian tujuan organisasi. Seorang pegawai dituntut untuk dapat bekerja semaksimal mungkin sehingga ia mampu menjadi individu yang professional. Jika pegawai telah selesai melakukan suatu pekerjaan dengan baik maka kinerja akan timbul dalam diri pegawai. Kinerja pegawai ini dapat dilihat dari sikap pegawai dalam bekerja. Hasibuan (2005:202) mengungkapkan bahwa Kinerja adalah suatu proses pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh pegawai untuk mencapai hasil yang lebih baik. Halaman 588 831

Selanjutnya kinerja pegawai tidak hanya dapat dilihat dari sikap pegawai sehari-hari dalam bekerja, akan tetapi dapat juga dilihat dari hasil pekerjaan yang dilakukan. Pegawai akan merasa bangga apabila dalam bekerja akan menghasilkan pekerjaan dengan prestasi kerja baik. Sebaliknya pegawai yang tidak meningkatkan hasil kerjanya maka prestasinya akan menurun sehingga akhirnya dapat merugikan organisasi. Setiap pegawai yang bekerja berharap memperoleh kinerja yang baik dari tempat kerjanya. Kinerja pegawai yang bagus akan menimbulkan prestasi dan produktivitas yang tinggi juga dari pegawai. Hal ini tentu sangat diharapkan pimpinan. Untuk itu, pimpinan perlu memahami apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kinerja pegawai. Berbagai cara dapat dilakukan dalam meningkatkan kinerja pegawai, seperti memberikan gaji atau upah yang layak, memberikan penghargaan kepada pegawai yang berprestasi, menyediakan peralatan yang membantu tugas pegawai dan menerabkan budaya kerja yang baik dalam bekerja. Kinerja seseorang sangat penting diperhatikan karena akan mempengaruhi beberapa hal. Menurut Strauss dan Sayles dalam Handoko (1987:2009) kinerja pegawai sangat penting untuk aktualisasi diri, atau dengan kata lain dengan adanya peningkatan kinerja pegawai maka seorang pegawai dapat melakukan pengembangan diri ke arah yang lebih baik. Pada dasarnya seorang pegawai yang merasa kinerjanya baik terhadap pekerjaannya akan lebih disiplin dalam melaksanakan pekerjaan dan ini akan mempengaruhi absensi seorang pegawai tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pentingnya meniningkatkan kinerja seorang pegawai diantaranya untuk perkembangan kemampuan pegawai ke arah yang lebih baik, untuk meningkatkan prestasi kerja dan produktivitas pegawai dan untuk mengurangi tingkat absensi seorang pegawai. Berdasarkan kenyataan yang peneliti temui dan dilengkapi beberapa informasi dari pegawai terlihat beberapa masalah di Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat yang mengindikasikan bahwa rendahnya tingkat kinerja pegawai. Kondisi ini nampak dari fenomena, yaitu adanya beberapa pegawai yang kurang bergairah dalam berkerja. Hal ini ditandai dengan rendahnya disiplin pegawai dalam penyelesaian tugas, dimana tugas dan tanggungjawab pekerjaan belum diselesaikan pegawai secara tepat waktu. Selanjutnya, masih ada sebagian pegawai yang kinerjanya menurun karena budaya kerja tidak diterapkan, dengan suasana lingkungan kerja, ini ditandai dengan moral kerja pegawai yang rendah. Dimana pegawai terlihat tidak bersemangat dalam melaksanakan aktivitasnya di kantor. Jika dilihat dari prestasi kerjanya, masih terdapat sebagian pegawai yang belum menunjukkan prestasi kerja yang baik, kondisi ini karena pegawai merasa kinerjanya menurun.fenomena di atas mencerminkan bahwa kinerja yang dicapai pegawai belum optimal sebagaimana yang diharapkan. Guna meningkatkan kinerja pegawai, dibutuhkan ketepatan dari pimpinan dalam menempatkan pegawainya sesuai dengan karakteristik pekerjaan yang dibutuhkan. Hal ini dikarenakan buday organisasi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai, jadi banyak atau Halaman 589 831

sedikitnya budaya kerja yang diterapkan kepada pegawai dapat memberikan pengaruh pada kinerja pegawai. Hasibuan (2005:203) mengungkapkan bahwa kinerja pegawai dipengaruhi beberapa faktor, yaitu (1) Balas jasa yang adil dan layak, (2) budaya organisasi, (3) Berat-ringannya pekerjaan, (4) Suasana dan lingkungan pekerjaan, (5) Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan, dan (7) Sifat pekerjaan monoton atau tidak. Pada dasarnya budaya organisasi merupakan salah satu cara dimana pegawai dituntut untuk bekerja sesuai dengan nilai-nilai dan aturan yanag telah ada, baik sebagai akibat dari adanya perubahan budaya kerja yang baru maupun sebagai akibat terjadinya peningkatan hasil kerja ang baik. Untuk membudayakan budaya kerja ynag telah ada tau yag telah diterapkan itu maka pegawai bertugas untuk menyesuaikan diri dengan budaya kerja yang baru. Budaya organisasi merupakan suatu proses yang sangat menentukan dalam meni ngkatkan kinerja pegawai, karena budaya organisasi yang diterapakan dapat membantu sebuah oranisasi dalam pencapaian tujuan organisasi yang telah ditentukan. Budaya organisasi bertujuan untuk merubah sikap dan cara bekerja seorang pegawai yang tepat pada jabatan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya sehingga kinerja pegawai akan meningkat. Manusia sebagai tenaga kerja merupakan unsur yang sangat penting bagi perusahaan, maka pengelolaan sumber daya manusia harus dilakukan secara profesional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan akan kemampuan sumber daya manusia sebagai pegawai dengan tuntutan organisasi. Keseimbangan tersebut merupakan kunci utama perusahaan agar perusahaan dapat berkembang secara produktif. Budaya organisasi yang tidak tepat akan berpengaruh terhadap produktivitas perusahaan sehingga perlu diadakannya pencocokan antara keterampilan, pengetahuan dan jabatan pekerjaan. Pencapaian terhadap keseimbangan tersebut dapat dimulai dari perekrutan, penyeleksian, mengklasifikasian, sikap pegawai sesuai dengan kemampuan, penataan dan perkembangan karirnya. Hasibuan (2005:54) menjelaskan bahwa pendidikan merupakan suatu indikator yang mencerminkan kemampuan seseorang untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan. dengan latar belakang pendidikan pula seseorang akan dianggap mampu bersikap baik dalam bekerja. Di samping latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, kondisi kesehatan fisik, umur pegawai dan sebagainya, mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai. Pendapat di atas menjelaskan bahwa latar belakang pendidikan yang pernah dialami sebelumnya menjadi salah satu perhatian oleh pimpinan dalam menerakan budaya organisasi kepada pegawai. Misalnya sarjana Administrasi Pendidikan harus bias memenagement suatu pekerjaan dengan baik dan terencana dengan menggunakan sikap yang baik pula dalam pelaksanaan pekerjaannya. Begitu juga dengan pengalaman kerja, keterampilan, kondisi Halaman 590 831

kesehatan fisik dan mental pegawai dan sebagainya. Hal yang dimaksudkan untuk mengubah sikap pegawai. Namun berdasarkan kenyataan di lapangan, ditemukan bahwa budaya organisasi yang diterapkan terhadap pegawai belum mencapai angka maksimal dan kesesuaian karakteristik serta persyaratan pegawai yang ada. Hal ini terlihat dari fenomena, yaitu masih ada sebagian pegawai yang menempati jabatan tertentu kurang sesuai dengan latar belakang pendidikan yang dimiliki pegawai tersebut. Masih ada beberapa pegawai yang belum mampu menyelesaikan pekerjaan dan tugasnya secara tepat waktu karena minimnya pengetahuan dan keterampilan kerja yang dimilikinya. Masih ada sebagian pegawai yang sudah berusia lanjut namun caranyanya bekerja belum mengarah kepada nilai-nilai yang telah ditetapkan oleh organisasi. Budaya organisasi yang diterapkan seharusnya berpedoman kepada prinsip semakin tinggi ilmu yang telah didapat pegawai maka semakin baik sikap yang dicerminkan oleh seorang pegawai dalam bekerja Budaya organisasi yang diterapkan kepada pegawai hendaknya dapat memberikan keuntungan bagi organisasi. Sedangkan keuntungan bagi pegawai sendiri adalah pegawai dapat bekerja sesuai dengan budaya kerja yang ada, serta pegawai dapat lebih meningkatkan kinerjanya dalam mencapai hasil yang lebih baik. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat. yang terhitung sebagai Pegawai Negeri Sipil sampai tahun 2013 adalah berjumlah 76 orang. Adapun pengambilan sampel dilakukan dengan teknik stratified propotional random sampling. Besar sampel penelitian adalah 55 orang. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang sumbernya adalah pegawai. sebelum analisis data dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Data dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi dan analisis regresi sederhana. HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Kinerja Pegawai Skor maksimal untuk variabel kinerja pegawai adalah 175 dan skor minimal 35. Skor yang diperoleh tersebar dari skor terendah 100 dan skor tertinggi 161. Setelah pengolahan data diperoleh mean = 131,8, median = 131,55, modus = 131,05 dan SD = 13,72. Halaman 591 831

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Skor Kinerja Pegawai Kelas Interval f % f Frekuensi Relatif 161-167 1 1.82 154-160 1 1.82 147-153 7 12.73 47.27% 140-146 8 14.55 133-139 9 16.36 126-132 11 20.00 20.00% 119-125 8 14.55 112-118 6 10.91 105-111 3 5.45 32.73% 98-104 1 1.82 N 55 100.00% Berdasarkan Tabel 1, diperoleh 20% menyatakan kinerja pegawai berada pada kelas interval rata-rata, 47,27% menyatakan bahwa kinerja pegawai berada di atas kelas interval rata-rata, sedangkan 32,73% menyatakan bahwa kinerja pegawai berada di bawah kelas interval rata-rata. Skor ideal diperoleh sebesar 75,31%. Ini berarti bahwa kinerja pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat dalam artian cukup tinggi. Deskripsi Data Budaya Organisasi yang diterapkan Skor maksimal variabel budaya organisasi yang diterapkan adalah skor 100 dan skor minimal 20. Skor yang diperoleh tersebar dari skor terendah 39 dan skor tertinggi 96. Setelah pengolahan data diperoleh mean = 69,31, median 68,58, modus = 67,12 dan SD = 11,76. Tabel 2. Distribusi Skor Variabel Budaya Organisasi Kelas Interval f % f Frekuensi Relatif 91-97 3 5.45 84-90 4 7.27 77-83 5 9.09 45.45% 70-76 13 23.64 63-69 19 34.55 34.55% 56-62 5 9.09 49-55 3 5.45 42-48 2 3.64 20.00% 35-41 1 1.82 N 55 100.00% Halaman 592 831

Berdasarkan Tabel 2, diperoleh 34,55% menjawab budaya organisasi yang diterapkan berada dalam kelas interval rata-rata, 45,45% menyatakan bahwa budaya organisasi berada di atas kelas interval rata-rata, sedangkan 20% menyatakan bahwa budaya organisasi berada di bawah kelas interval rata-rata. Skor ideal diperoleh sebesar 69,31%. Ini berarti bahwa budaya organisasi yang diterapkan di Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat, dalam artian cukup tepat. Kontribusi antara variabel Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh harga r² = 0,2164. Ini berarti variabel Budaya organisasi memberikan kontribusi terhadap variabel Kinerja Pegawai sebesar 21,64% (0,2164 x 100%), sisanya 78,36% dipengaruhi oleh faktor lainnya. PEMBAHASAN Kontribusi budaya organisasi sebesar 21,64% terhadap kinerja pegawai. Ini menandakan bahwa budaya organisasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai. Hasil penelitian ini memperkuat pendapat Hasibuan (2005:203) yang menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja adalah budaya organisasi. Selain itu kinerja pegawai berada pada kategori cukup tinggi (75,31% dari skor ideal). Hal ini perlu dipelihara dan ditingkatkan oleh pimpinan. Mengingat begitu pentingnya kinerja pegawai untuk mencapat tujuan organisasi maka pimpinan perlu melakukan usaha-usaha yang dapat menimbulkan dan mendorong kinerja yakni dengan memperhatikan aspirasi dan kebutuhankebutuhan pegawai seperti kondisi dan fasilitas kerja, tunjangan lembur, penghargaan atas hasil kerja dan lain sebagainya. Langkah ini dinilai lebih efektif karena pegawai yang merasa terpenuhi harapannya menciptakan kinerja dengan sedirinya. Sebagaimana pendapat Pandji Anoraga (2001:79) mengemukakan bahwa Biasanya orang akan merasa bangga atas kerja yang telah atau sedang ia jalankan, apabila apa yang ia kerjakan itu dianggapnya telah memenuhi harapannya, sesuai dengan tujuan ia bekerja. Selanjutnya analisis data penelitian diperoleh bahwa budaya organisasi yang berada pada kategori cukup tepat (69,31% dari skor ideal). Mengingat begitu pentingnya masalah budaya organisasi ini, maka prinsip KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisa data penelitian dapat disimpulkan bahwa pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat memiliki kinerja cukup baik terhadap pekerjaannya yang ditandai dengan cukup tingginya tingkat capaian kedisiplinan, loyalitas dan prestasi kerja. Halaman 593 831

Pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat merasa Budaya Organisasi yang diterapkan terhadap pegawai cukup tepat yang ditandai dengan naiknya tingkat capaian ketepatan/kesesuaian budaya kerja pegawai, kecocokan sikap dengan keinginan pegawai dalam bekerja. Di samping itu budaya organisasi yang diterapkan memberikan kontribusi terhadap kinerja pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat. Seiring dengan simpulan diharapkan pegawai melaksanakan pekerjaan secara optimal dan profesional serta lebih menerima segala bentuk kebijakan aturan diberlakukan pimpinan terhadap dirinya sehingga akan menciptakan kinerja yang baik bagi pegawai tersebut. Selain itu, pegawai juga melatih sikap dan kecerdasan emosional yang menyangkut kedisiplinan, loyalitas dan prestasi kerjanya. Seterusnya, dalam menerapkan budaya organisasi pimpinan hendaknya sesuai dengan latar belakang pendidikan, keterampilan, pengalaman kerja, umur, kesehatan fisik, minat yang dimiliki pegawai.selanjutnya pimpinan mempertahankan dan meningkatkan kinerja pegawai dengan memperhatikan aspek-aspek yang terkait kebutuhan pegawai seperti finansial, pengahargaan, sarana prasarana kerja dan sebagainya. Karena terdapat kontribusi budaya organisasi yang terhadap kinerja pegawai, maka pimpinan dalam menerapkan budaya organisasi betul-betul memperhatikan persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan. Dengan demikian kinerja pegawai dapat dicapai dan terus terpelihara. DAFTAR PUSTAKA Anwar, Prabu Mangkunegara. 2005. Psikologi Perusahaan. Bandung : Trigenda Karya Ashar, Sunyoto Munandar. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta : Universitas Indonesia ( UI-Press). Edy, Sutrisno. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Kencana Gouzali, Saydam. 1996. Manajemen SDM (Humas Resources Management) suatu Pendekatan Mikro. Jakarta : Djambatan Hani, T Handoko. 2009. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Anggota IKAPI. Husaini, Usman dan Purnomo, S. Akbar. 2003. Pengantar Statistika. Jakarta : Bumi Aksara. Panji Anoraga. 1992. Psikologi Kerja. Jakarta : Rineka Cipta. 2001. Perilaku Organisasi. Jakarta : Pustaka Jaya Alex. Malayu, S.P Hasibuan. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara. Nitisemito, Alex S. 1987. Menimbulkan Semangat Kerja dan Kegairahan Kerja Karyawan. Jakarta : Ghalia Indonesia. Halaman 594 831

Nurhizrah, Gistituati. 2009. Manajemen Pendidikan. Padang : UNP Press. Rahmadona. 2010. Kontribusi Budaya Organisasi terhadap Efektivitas kerja Guru dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar. Skripsi tidak diterbitkan. Padang : Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan UNP. Schuler, Rendall. 1997. Manajemen SDM. Edisi Keenam. Jilid I. Jakarta : Erlangga. Siswanto, Sastrohadiwiryo. 2002. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta : Rinela Cipta. Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV. Alfabeta. Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Veithzal, Rivai. 2006. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada. Wibowo. 2011. Manajemen Kinerja. Jakarta : Rajawali Pers. Halaman 595 831