16 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan semakin meningkat. Kesehatan bagi masyarakat menjadi sebuah kebutuhan yang mendasar karena menyangkut hidup masyarakat di masa yang akan datang. Hal ini berarti hidup masyarakat dimasa yang akan datang salah satunya dipengaruhi oleh faktor kesehatan dimasa kini. Karena itu masyarakat akan semakin menuntut tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih baik. Pelayanan dalam bidang kesehatan adalah salah satu bentuk kongkret pelayanan publik. Sehat adalah hak azasi setiap manusia. Kesehatan merupakan sebuah investasi bagi negara, dalam artian hanya manusia yang sehat yang baik jasmani dan rohani saja yang dapat melakukan pembangunan kelak dan untuk dapat mewujudkan tujuan nasional diperlukan tenaga sumber daya manusia yang tangguh, mandiri, dan berkualitas. Hal ini sangat diperlukan untuk menghadapi era globalisasi, karena penduduk yang sehat bukan saja akan menunjang keberhasilan program pembangunan tetapi juga meningkatkan produktifitas dan meningkatkan dan meningkatakan pendapatan. Salah satu permasalahan kependudukan terbesar yang dihadapi pemerintah hingga saat ini adalah permasalahan kesehatan (Human Healt). Dampak dari permasalahan ini bukan hanya dihadapi oleh bangsa Indonesia semata, namun permasalahan kesehatan ini telah menjadi isu global. Masalah kesehatan masyarakat terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia didasarkan pada dua aspek utama yaitu, aspek fisik seperti
17 misalnya sarana kesehatan dan pengobatan penyakit, sedangkan yang kedua adalah aspek non fisik yang menyangkut masalah kesehatan. Pelayanan yang dimaksud adalah pelayanan yang mudah, murah, cepat, dan dengan prosedur yang tidak berbelit-belit. Masyarakat mengharapkan agar kiranya pelayanan yang diberikan lebih baik dan tidak memandang dari sudut pandang baik status sosial ataupun kelas-kelas tertentu. Menurut keputusan menteri kesehatan RI No. 1 Tahun 2002 Bab 11 Pasal 2 Ayat 2 tentang susunan Organisasi Tata Kerja Rumah Sakit Umum bahwa Rumah Sakit merupakan suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan kedokteran, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien. Aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia antara lain adalah kesehatan. Setiap orang melakukan berbagai cara untuk memperoleh kesehatan yang prima. Seseorang yang menderita sakit biasanya akan berusaha untuk mengatasi dan mengobati penyakit yang dideritanya hingga sembuh. Seseorang dalam mencapai kesembuhan yang diharapkannya terkadang membutuhkan bantuan dari pihak lain dalam hal ini adalah rumah sakit. Keadaan ini membuat rumah sakit perlu memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen dalam hal ini adalah pasien yang akan menggunakan jasa rumah sakit sehingga dapat merasakan kepuasan terhadap kualitas yang ditawarkan (Azwar, 1996). Perkembangan rumah sakit di Indonesia terus meningkat seiring dengan berjalannya waktu. Jika dahulu rumah sakit hanya didirikan oleh badan-badan keagamaan, sosial ataupun pemerintah (non-profit oriented), sekarang banyak
18 didirikan oleh berbagai badan usaha swasta yang usahanya berorientasi pada laba (profit oriented). Rumah sakit sebagai unit usaha pelayanan kesehatan yang berfungsi sosial, namun harus dikelola secara profesional. Untuk memperoleh keunggulan daya saing dalam skala global, rumah sakit dituntut mampu menyajikan pelayanan yang berkualitas dengan harga yang wajar dan bersaing, hal ini bisa dikatakan bahwa kunci pokok untuk meningkatkan daya saing industri jasa pelayanan kesehatan adalah kualitas pelayanan. Dengan tujuan untuk tercapainya kepuasan pelanggan yang secara tidak langsung bisa menguatkan loyalitas pelanggan. Perkembangan ini tercermin pada perubahan fungsi klasik rumah sakit yaitu pada awalnya rumah sakit hanya memberi pelayanan yang bersifat penyembuhan terhadap pasien melalui rawat inap. Karena kemajuan ilmu pengetahuan khususnya teknologi kedokteran fungsi rumah sakit bertambah menjadi bersifat pemulihan. Keduanya dilaksanakan secara terpadu melalui upaya promosi kesehatan (Promotif) dan pencegahan (Preventif). (http://www.scribd.com/doc/21745323/manajemen-pelayanan-medik-di-rs diakses tanggal 20 oktober 2012 pukul 12.00 wib). Rumah sakit pada dasarnya bertujuan memberikan kepuasan bagi pasiennya. Dalam konsep perspektif mutu total (Perspectif Total Quality) dikatakan bahwa pasien merupakan penilai terakhir dari kualitas, sehingga kualitas dapat dijadikan salah satu senjata untuk mempertahankan pasien di masa yang akan datang. Kualitas pelayanan sangat penting dalam meningkatkan kepuasan pasien dan dengan sendirinya akan menumbuhkan citra rumah sakit tersebut. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Bank Dunia, hasil yang
19 diperoleh menunjukkan bahwa kualitas pelayanan di Rumah Sakit baik pelayanan keperawatan maupun pelayanan tenaga spesialis masih rendah (Notoadmojo, 2003). Sementara itu berbagai sarana pelayanan yang dikelola oleh sektor lain di luar kesehatan, termasuk yang dikelola oleh TNI/POLRI dan BUMN, sekalipun telah memberikan kontribusi yang besar dalam pembangunan kesehatan, namun dalam kenyataannya belum sepenuhnya merupakan bagian integral dari upaya kesehatan secara keseluruhan. Potensi pelayanan kesehatan swasta dan upaya kesehatan berbasis masyarakat yang semakin meningkat, belum didayagunakan sebagaimana mestinya. Sementara itu keterlibatan dinas kesehatan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dan keterkaitannya dengan pelayanan rumah sakit sebagai sarana pelayanan rujukan masih dirasakan sangat kurang (Depkes RI, 2004). Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dapat dilakukan dari berbagai aspek pelayanan seperti peningkatan kualitas fasilitas kesehatan, peningkatan kualitas profesionalisme sumber daya manusia dan peningkatan kualitas manajemen rumah sakit. Pelayanan yang berkualitas harus dijaga dengan melakukan pengukuran secara terus menerus, agar diketahui kelemahan dan kekurangan dari jasa pelayanan yang diberikan, dan dibuat tindak lanjut sesuai dengan perioritas permasalahannya (Azwar, 1996). Dahulu Rumah Sakit itu hanya untuk menyembuhkan pasien, namun pada saat ini fungsinya telah berkembang menjadi suatu pelayanan kesehatan tempat orang melakukan konsultasi (chek up), ronsen, dan kebutuhan kesehatan lainnya. Dengan munculnya kebutuhan akan kesinambungan pelayanan serta
20 perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran, maka fungsi Rumah Sakit pada saat ini telah mencakup pendidikan dan penelitian. Rumah Sakit Umum Swadana Daerah Tarutung merupakan salah satu pusat kesehatan yang berada di daerah Tapanuli Utara yang dimana rumah sakit tersebut adalah Rumah Sakit milik pemerintah daerah. Pelayanan-pelayanan yang dilakukan oleh Rumah Sakit Umum Swadana Daerah Tarutung tidak jauh beda dengan pelayanan yang diberikan oleh pusat kesehatan lainnya, baik itu pelayanan dalam bidang jasa, seperti halnya dalam pelayanan infrastruktur, jaminan kesehatan seperti Jamsostek, askes, ataupun Jamkesmas dan pelayanan-pelayanan kesehatan lainnya. Di daerah kabupaten Tapanuli Utara terdapat satu-satunya Rumah Sakit yaitu Rumah Sakit Umum Swadana Daerah Tarutung. Masyarakat sebagian besar dan pada umumnya melakukan pengobatan di Rumah Sakit Umum Swadana Daerah Tarutung ini. Disamping tempatnya yang strategis, tidak jauh dari daerahdaerah kecamatan, rumah sakit ini juga hanya satu-satunya di Tarutung. maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang Respon Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan (Studi Deskriptif Di Rumah Sakit Umum Swadana Daerah Tarutung). 1.2. Perumusan masalah Dari uraian diatas yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana respon masyarakat terhadap pelayanan kesehatan Rumah Sakit Umum Swadana Daerah Tarutung?
21 1.3. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui bagaimana respon masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Swadana Daerah Tarutung. 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah : 1.4.1. Manfaat Teoritis Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan khususnya yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan dalam rumah sakit. 1.4.2. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan literatur kajian terhadap pengembangan ilmu sosiologi. Sekaligus menjadi acuan bagi penelitian berikutnya khususnya kajian yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan. 1.5. Hipotesis Hipotesis merupakan proposisi yang akan diajukan keberlakuannya atau merupakan jawaban sementara atas pertanyaan penelitian (prasetio, 2005: 1976). Maka Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : Ho : Tidak ada pengaruh Respon Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Swadana Daerah Tarutung. Ha : Ada pengaruh Respon Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Swadana Daerah Tarutung.
22 1.6. Defenisi Operasional Konsep adalah unsur penting dalam suatu penelitian. Konsep merupakan defenisi yang dipakai oleh para peneliti dalam menggambarkan secara abstrak suatu fenomena sosial atau fenomena alami. Menurut R. K. Merton, konsep adalah defenisi dari apa yang perlu diamati. Konsep merupakan variabel-variabel dimana kita menentukan adanya hubungan empiris. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kerangka konseptual adalah rangkaian pengertian logis, yang dipakai untuk menentukan jalan pemikiran dalam penelitian guna memperoleh permasalahan yang tepat. Adapun konsepkonsep penting dalam penelitian ini adalah : 1. Respon adalah kesan-kesan yang dialami jika perangsang sudah tidak ada. 2. Masyarakat adalah organisasi hidup (kumpulan manusia) dimana mengalami perubahan, saling mempengaruhi satu sama lain dan setiap sistem mempunyai fungsi dan peranan yang berbeda-beda tetapi saling mendukung (Spencer, 1985), yang dalam penelitian ini adalah masyarakat atau pasien yang ada di Rumah Sakit Umum Swadana Daerah Tarutung. 3. Rumah sakit adalah tempat orang-orang yang sakit untuk berobat. Dalam hal ini adalah Rumah Sakit Umum Swadana Daerah Tarutung. 4. Pelayanan adalah bidang usaha yang dikelola pemerintah dan diajukan untuk melayani kepentingan masyarakat yang mempunyai fungsi sosial tanpa berorientasi pada aspek keuntungan. 5. Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, keluarga, kelompok, dan atau pun masyarakat.