KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM MEMOTIVASI KERJA GURU PADA MTS SWASTA LAM UJONG KABUPATEN ACEH BESAR

dokumen-dokumen yang mirip
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU PADA SMP NEGERI 2 SIMEULUE TIMUR

STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA SD NEGERI 2 KOTA BANDA ACEH

(Efforts To Increase Teachers Discipline In The Classroom through the Principal Waskat at SMP Negeri 4 Rimba Melintang Rokan Hilir) Oleh: Sariana *)

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PEMBINAAN KINERJA GURU DI SD NEGERI DRAJIDAN BOYOLALI

PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN OLEH KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONAL GURU BIMBINGAN KONSELING DI SMP NEGERI 8 BANDA ACEH

PENGARUH PROFESIONALISME DAN MOTIVASI KERJA KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU PADA SMP NEGERI SE-KECAMATAN KUTA BARO

BAB I PENDAHULUAN. harus selalu beradaptasi kembali dengan guru baru yang mengajarnya. Dalam

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai

KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA PROFESIONAL GURU IPA

PEMBINAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN

KINERJA GURU SERTIFIKASI DALAM PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 2 TAKENGON KABUPATEN ACEH TENGAH

PELAKSANAAN SUPERVISI AKEDEMIK OLEH KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONAL GURU PADA SMP NEGERI 1 SIMEULUE TIMUR KABUPATEN SIMEULUE

STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA SD NEGERI UNGGUL MONTASIK

PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEKOLAH MELALUI MANAJEMEN STRATEGIK PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 BANDAR BARU

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB V PEMBAHASAN. A. Pendekatan kepala madrasah dalam meningkatkan profesionalisme guru

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI MTsN RUKOH BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN GURU PADA MAN PEGASING KEBUPATEN ACEH TENGAH

PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH PADA SMP 1 LHOKNGA KECAMATAN LHOKNGA KABUPATEN ACEH BESAR

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA MADRASAH ALIYAH RUHUL ISLAM ANAK BANGSA BANDA ACEH.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dalam Undang-

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Muhammad Khoerudin, 2016

BAB I PENDAHULUAN. hlm U. Saefullah, Psikologi Perkembangan dan Pendidikan, CV Pustaka Setia, Bandung, 2012,

PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEKOLAH MELALUI MANAJEMEN STRATEGIK PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 BANDAR BARU

PROFESIONALISME KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SMA NEGERI 4 WIRA BANGSA MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari kualitas pendidikan itu sendiri. Banyak

BAB VI KESIMPULAN. tiga sub bab pokok bahasa, yaitu kesimpulan, Implikasi dan saran.

PERANAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKANKEDISIPLINAN BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. tugasnya melalui manajemen pendidikan yang diterapkan. Sebagai pelaksana

MANAJEMEN PEMBELAJARAN GURU PADA SD NEGERI 1 PEUKAN PIDIE KABUPATEN PIDIE

TESIS. Diajukan kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Penyusunan Tesis

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang merupakan organisasi

EFEKTIVITAS KEPENGAWASAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME TENAGA PENDIDIK DI MADRASAH ALIYAH NEGERI BEUREUNUEN

KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN KEPALA SEKOLAH SMP NEGERI 2 KALIWUNGU KENDAL T E S I S

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI, IKLIM ORGANISASI, DAN KEDISIPLINAN KERJA GURU SEKOLAH SE-KOTA MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. signifikan tanpa didukung oleh guru yang profesional dan berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. profesional harus menguasai betul seluk-beluk pendidikan dan pengajaran

BAB II KAJIAN TEORI. untuk melakukan atau bertindak sesuatu. Keberadaan pegawai tentunya

KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA SD NEGERI LAMKLAT KECAMATAN DARUSSALAM KABUPATEN ACEH BESAR

Jurnal Administrasi Pendidikan ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 9 Pages pp

BAB I PENDAHULUAN. mengusahakan tercapainya pendidikan nasional. Sistem Pendidikan Nasional

: Kompetensi Manajerial, Kepala Sekolah, Kinerja guru

Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Upaya Peningkatan Kinerja Guru di SMK PGRI 1 Gresik

PENDAHULUAN. Keywords: Teachers Commitment, Principal Leadership and Teachers discipline

BAB I PENDAHULUAN. daya sekolah untuk dapat menjalankan tugas secara profesional.

FUNGSI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan peningkatan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pemaparan penelitian ini, maka diperoleh

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DALAM PEMBERDAYAAN GURU PADA SMP NEGERI 6 KOTA BANDA ACEH

MOTIVASI KERJA DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI FAKULTAS DAKWAH IAIN AR-RANIRY

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

PENGELOLAAN KKG DI GUGUS SULTAN AGUNG DABIN 6 KARANGRAYUNG

STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMA NEGERI 1 MUTIARA KABUPATEN PIDIE

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Setelah diadakan penelitian mendalam tentang kepemimpinan Kepala

BAB I PENDAHULUAN. hlm Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003,

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran. Guru memiliki kedudukan sebagai figur sentral dalam

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

BAB V PENUTUP. A. Simpulan

EFEKTIVITAS MANAJEMEN KESISWAAN PADA SMP NEGERI 3 SAKTI KABUPATEN PIDIE

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

APA ITU PENGINTEGRASIAN?

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI MANAJER DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SMA NEGERI 1 MEUREUDU

1. Terdapat hubungan yang signifikan positif dan berarti Pelaksanaan Supervisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang melaksanakan

UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN SILABUS DAN RPP MELALUI ON THE JOB TRAINING DI SMP NEGERI 2 RANAH BATAHAN

kompetensi tersebut karena guru merupakan orang terdepan yang secara langsung

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERSEPSI GURU TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPALA SEKOLAH SEBAGAI MOTIVATOR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI (SMA N) KOTA SAWAHLUNTO

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan dalam pembukaan undangundangdasar

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

FUNGSI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan pelaksanaan pendidikan di sekolah, guru merupakan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan peran dan tugasnya, ini berarti kinerja guru merupakan faktor

Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Peningkatan Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Kabupaten Aceh Besar

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP TRI MURTI KECAMATAN PAKISAN KABUPATEN MALANG. Oleh

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KABUPATEN ACEH BESAR

BAB V PEMBAHASAN. A. Keterampilan Teknikal Pimpinan Pondok Pesantren dalam Pengelolaan. Pendidikan Pesantren di Kota Banjarbaru

Profil Keterampilan Mengajar Mahasiswa Calon Guru Melalui Kegiatan Induksi Guru Senior

HUBUNGAN PENERIMAAN INSENTIF DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SINTUK TOBOH GADANG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

KOORDINASI PENGAWAS DAN KEPALA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN PADA SD NEGERI LAMPEUNEURUT KABUPATEN ACEH BESAR

KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI MIN RUKOH BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. peranan guru, kepala madrasah dan komite madrasah dalam mengelola. satuan pendidikan. Guru merupakan ujung tombak dalam mendidik

PENGARUH PENGUATAN KAPASITAS DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KOMPETENSI SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA GURU SMA DI KABUPATEN ACEH BESAR

BAB I PENDAHULUAN. Standar nasional pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam

Evektifitas Pelaksanaan Tugas Pengawas dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan pada Sekolah Dasar Lingkungan UPTD Suku I Disdikpora Kota Banda Aceh

PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN PADA SMA NEGERI 2 SAMBAS

KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SE KECAMATAN BANGUNTAPAN KABUPATEN BANTUL

PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH UNTUK PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SD NEGERI 10 BANDA ACEH ABSTRAK

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA SEKOLAH DASAR LUAR BIASA NEGERI BANDA ACEH

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA SMAN 2 KAWAY XVI KABUPATEN ACEH BARAT

PELAKSANAAN PEMBINAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SEKOLAH DASAR OLEH PENGAWAS DI GUGUS I BALECATUR KECAMATAN GAMPING KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai krisis yang

UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DI SMP NEGERI 1 LENDAH JURNAL

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan mengembangkan sumber daya manusia. Oleh karena

Transkripsi:

ISSN 2302-0156 PascasarjanaUniversitasSyiah Kuala 6 Pages pp. 54-59 KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM MEMOTIVASI KERJA GURU PADA MTS SWASTA LAM UJONG KABUPATEN ACEH BESAR Asriani 1, Murniati A.R. 2, Bahrun 3 1 SMP Negeri 1 Leupung Kabupaten Aceh Besar 2 Prodi Magister Administrasi Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Syiah Kuala,, Indonesia 3 Koresponden: as.kifani@yahoo.com Diterima : 21/08/2015 Reviewer : 27/09/2016 Dipublish : 15/05/2017 Abstract: Leadership is a process headmaster affect or give examples of leaders to followers in an effort to achieve organizational goals. Leadership headmaster was very influential in increasing job motivation of teachers in the execution of their duties at the school. This study aims to determine the leadership of headmaster in developing the work program headmaster, set the strategy and the factors that affect the work motivation of teachers. This study used a qualitative approach. Techniques used in collecting data through interviews, observation and documentation. Subjects of research include headmaster, deputy heads and teachers. The research found that: (1) Program headmaster in improving teachers' motivation to work, including work program, program settings physical and non physical environment, reward and incentive program for madrasah personnel; (2) Strategy headmaster to increase the motivation of teachers, improving teacher competence, implementation of reward and punishment, participation, delegation of authority, incentives, promotions, creating a harmonious relationship within the madrasah and give good example; and (3) Factors that affect the work motivation of teachers include responsibility and discipline. Keywords: Leadership, principal, and work motivation Abstrak: Kepemimpinan kepala madrasah merupakan proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan kepala madrasah sangat berpengaruh dalam memotivasi kerja guru dalam pelaksanaan tugasnya di madrasah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepemimpinan kepala madrasah dalam mengembangkan program kerja kepala madrasah, mengatur strategi dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja guru. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Subjek penelitian meliputi kepala madrasah, wakil kepala dan guru. Hasil penelitian ditemukan bahwa: (1) Program kepala madrasah dalam memotivasi kerja guru meliputi program kerja, program pengaturan lingkungan fisik dan non fisik, program pemberian reward dan insentif kepada personil madrasah; (2) Strategi kepala madrasah dalam memotivasi kerja guru dilakukan dengan peningkatan kompetensi guru, penerapan reward dan punishment, partisipasi, pendelegasian wewenang, insentif, promosi, menciptakan hubungan harmonis dalam lingkungan madrasah dan memberi contoh teladan; dan (3) Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja guru meliputi tanggung jawab dan kedisiplinan. Kata Kunci: Kepemimpinan, Kepala Madrasah, dan Motivasi Kerja \ PENDAHULUAN Kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan seorang pemimpin harus menjadi simbol yang benar-benar mantap, karena dia orang yang menempati suatu kedudukan tertentu dalam organisasi formal, atau seseorang dengan kemampuan-kemampuan yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan kelompok secara bersahaja. Muhaimin et al. (2011), mengemukakan: kepemimpinan adalah adanya suatu proses dalam kepemimpinan untuk memberikan pengaruh secara sosial kepada orang lain, sehingga orang lain tersebut menjalankan suatu proses sebagaimana di inginkan oleh pemimpin. Peningkatan mutu pendidikan ditentukan -54 Volume 5, No. 2, Mei 2017

PascasarjanaUniversitasSyiah Kuala oleh peningkatan proses belajar mengajar. Dengan adanya proses belajar mengajar dapat meningkat pula kualitas lulusannya. Peningkatan kualitas proses pembelajaran ini akan tergantung pada pengelolaan madrasah dan pengajaran/pendekatan yang diterapkan oleh kepemimpinan kepala madrasah. Berdasarkan kajian teori, kepemimpinan kepala madrasah terbukti mempengaruhi implementasi dan pemeliharaan perubahan dan berhubungan dengan hasil belajar siswa. Kualitas lulusan pendidikan dipengaruhi oleh kualitas manajemen madrasah atau manajemen pengelolaan pendidikan. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh fasilitas pendukung, proses belajar mengajar dan pengajaran. Menurut Suhardiman (2012) bahwa: Kepala Madrasah sangat berperan dalam meningkatkan mutu pendidikan di madrasah. Program kerja kepala madrasah dilakukan untuk membantu guru dalam pelaksanaan tugas secara efektif. Dalam pelaksanaannya, program yang dilakukan dengan diskusi, dialog dan dengan mengikutkan guru pada pelatihan atau seminar yang diadakan oleh dinas terkait. Dalam hal kepemimpinan kepala madrasah, motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses dan hasil kerja guru sehingga akan meningkatkan mutu pendidikan. Mutu pendidikan tidak dipengaruhi oleh satu faktor tetapi ada beberapa variabel yang dianggap saling mempengaruhi. Hal ini perlu sebuah kajian yang akan mengidentifikasi secara empirik hubungan langsung atau tidak langsung dalam suatu rangkaian dari sistem pendidikan. Pada umumnya semua orang termasuk guru dalam melaksanakan pekerjaan selalu didorong oleh kebutuhan untuk mencapai keinginan dan kebutuhan. Motivasi berpengaruh dengan faktor kepribadian, kebutuhan dan kepuasan yang terjadi pada diri manusia. Thoha (2011) mengemukakan bahwa: Motivasi kerja dapat ditimbulkan karena dua faktor internal dan eksternal, faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri manusia itu sendiri seperti: (1) Sikap; (2) Kepribadian; (3) Pendidikan; (4) Pengalaman; (5) Cita-cita; dan (6) Perasaan. Sedangkan faktor eksternal adalah yang berasal dari luar diri manusia seperti: (1) sikap kepemimpinan seorang kepala madrasah; dan (2) keharmonisan sesama guru. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja guru tersebut tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, tidak pula yang satu lebih penting dari yang lain. Faktor-faktor merupakan suatu sistem, artinya satu sama lain saling mendukung dan saling menguatkan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Peran seorang pemimpin atau kepala madrasah memiliki tanggung jawab yang penuh serta memiliki wewenang yang kuat untuk meningkatkan kinerja bawahannya. Pentingnya peran kepala madrasah, sebagai pemimpin tertinggi dalam madrasah haruslah bersikap adil dan memiliki wibawa yang tinggi agar dapat mendukung tercapainya suatu tujuan menjadi lebih baik. Wahyosumidjo (2013) mengemukakan sebagai berikut: 1) Kepala madrasah berperan sebagai kekuatan sentral yang menjadi kekuatan penggerak kehidupan madrasah, 2) Kepala madrasah harus memahami tugas dan fungsi mereka demi keberhasilan madrasah, serta memiliki kepedulian kepada guru, staf dan siswa. Motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mecapai tujuan organisasi. Motivasi adalah usaha pemberian dorongan pada seseorang agar mau bertindak dengan cara yang diinginkan dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Strategi yang digunakan oleh kepala madrasah untuk memberikan motivasi kepada Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan harus dengan strategi yang sudah teruji. Dalam hal memotivasi dalam suatu madrasah, faktorfaktor ini timbul karena guru atau pegawai Volume 5, No. 2, Mei 2017-55

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala tersebut mempunyai persamaan dan perbedaan, faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi secara garis besar di klarifikasikan atas dua faktor yaitu internal dan eksternal. Usman (2014) mengemukakan bahwa: ada cara seorang pimpinan memotivasi bawahan dalam melaksanakan manajemen untuk menimbulkan motivasi kerja: 1. Pemberian penghargaan disesuaikan dengan kebutuhan bawahan. 2. Jelaskan prestasi yang diharapkan. 3. Buatlah prestasi yang menantang dan dapat dicapai. 4. Hubungkan penghargaan dengan prestasi. 5. Analisa faktor-faktor yang bertentangan dengan keefektifan penghargaan. 6. Penentuan penghargaan yang memadai. Kepala madrasah sangat diharapkan dapat memberikan motivasi terhadap kerja guru dalam melaksanakan tugas. Kurangnya kinerja untuk membuat karya ilmiah, keikutsertaan dalam mengikuti seminar, jarang membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), membuat silabus untuk mata pelajaran, status guru honor yang lebih banyak, membuat kebijakan kepala madrasah cenderung susah untuk dilaksanakan. Kepemimpinan kepala madrasah sebagai manajer pendidikan di sebuah madrasah memiliki peran yang sangat besar dalam menciptakan motivasi kerja guru. Kepala madrasah merupakan penggerak, penentu arah kebijakan menuju madrasah dan pendidikan secara luas. Sebagai pengelola institusi satuan pendidikan, kepala madrasah dituntut untuk selalu meningkatkan kepemimpinannya. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan permasalahan yaitu: Bagaimanakah kepemimpinan kepala madrasah dalam memotivasi kerja guru pada Madrasah Tsanawiyah (MTs) Swasta Lam Ujong Kabupaten Aceh Besar? Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang kepemimpinan kepala madrasah dalam memotivasi kerja guru pada MTs Swasta Lam Ujong Kabupaten Aceh Besar. Manfaat dalam penelitian ini dapat menjadi masukan bagi kepala sekolah, komite sekolah, pengawas serta pengambil kebijakan di Dinas Pendidikan dalam peningkatan mutu pendidikan dimasa yang akan datang. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode deskriptif. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Sugiyono (2012) mengemukakan bahwa: Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh Spradley dinamakan social situation atau situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis. Lokasi penelitian ini adalah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Swasta Lam Ujong Kabupaten Aceh Besar. Subjek penelitian ini adalah: kepala madrasah, wakil kepala, dan guru. Waktu pelaksanaan penelitian berlangsung selama tiga bulan yaitu mulai bulan Februari hingga April 2016. HASIL DAN PEMBAHASAN Program Kepala Madrasah dalam Memotivasi Kerja Guru pada MTs Swasta Lam Ujong Kabupaten Aceh Besar Berdasarkan wawancara dengan kepala madrasah mengemukakan bahwa: Program kerja kepala madrasah untuk peningkatan motivasi kerja guru dilaksanakan berdasarkan program yang telah dirumuskan dan dilaksanakan berdasarkan kewenangan dan prosedur yang telah ditetapkan. Selanjutnya kepala madrasah juga mengemukakan: -56 Volume 5, No. 2, Mei 2017

PascasarjanaUniversitasSyiah Kuala Program kerja madrasah untuk peningkatan motivasi kerja guru di madrasah pada dasarnya disesuaikan dengan kebijakan Kantor Kementerian Agama Kabupaten dan Provinsi. Program-program tersebut adalah sebagai berikut: 1) Penataran dan pelatihan dengan tujuan memperluaskan wawasan profesi guru dan keilmuan para guru. 2) Program Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) yang dilaksanakan seminggu sekali bertempat di madrasah yang ditunjuk. MGMP ini merupakan wadah diskusi para guru untuk memecahkan masalah yang dijumpai dalam proses belajar mengajar. Dalam diskusi tersebut guru bisa memberi masukan berupa pendapat dan menambah wawasan yang berkaitan dengan proses pembelajaran dikelas. 3) Program supervisi guru. Program ini adalah layanan dan bantuan kepada guru untuk mengembangkan situasi belajar mengajar. Konsep supervisi sebenarnya diarahkan pada pembinaan, artinya kepala madrasah, guru dan para personel lainnya di madrasah diberi fasilitas untuk meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. 4) Program observasi kelas, yaitu program pembinaan guru yang dilakukan pada saat guru mengajar. Supervisor mengobservasi kelas dengan tujuan untuk memperoleh data tentang segala urusan yang terjadi dalam proses belajar mengajar. Data ini sebagai dasar bagi supervisor dalam melakukan pembinaan terhadap guru yang diobservasi. mengemukakan bahwa: Kebijakan yang saya buat yaitu dengan memberikan reward dan insentif para personel madrasah bertujuan untuk memotivasi kerja guru. Bentuk penghargaan kepada guru dan peserta didik dapat berupa material seperti hadiah, dan non material seperti pemberian sertifikat, penghargaan dan lencana sehingga bisa meningkatkan etos kerja guru. mengemukakan bahwa: Dalam memotivasi kerja guru menyangkut pengaturan lingkungan fisik madrasah meliputi: pengaturan lingkungan kantor yang kondusif dan nyaman, halaman dan lingkungan madrasah yang aman, segar, rapi dan teratur. Sedangkan menyangkut lingkungan non fisik, saya menanamkan sikap kekeluargaan, terbuka dan suasana harmonis dalam lingkungan kerja. Danim (2010) mengemukakan bahwa Alasan esensial diperlukannya pembinaan dan pengembangan guru adalah karakteristik tugas yang terus berkembang seirama dengan perkembangan Iptek. Disamping reformasi internal pendidikan itu sendiri. Pelatihan pengembangan guru merupakan proses yang ditempuh oleh guru pada saat menjalani tugas kedinasan yang diorganisasikan secara beragam dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi, ketrampilan, sikap, pemahaman dan performansi yang dibutuhkan oleh guru pada masa yang akan datang. Strategi Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Memotivasi Kerja Guru pada MTs Swasta Lam Ujong Kabupaten Aceh Besar Dari wawancara dengan kepala madrasah mengemukakan bahwa: MTs Swasta Lam Ujong adalah salah satu madrasah yang berada didalam naungan Kementerian Agama. Peningkatan kompetensi guru dilakukan oleh kepala madrasah dengan melaksanakan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) tingkat madrasah. Adapun program MGMP merupakan salah satu program tetap disamping program-program peningkatan kompetensi guru lainnya seperti pelatihan guru bidang studi juga dilaksanakan. MGMP dilaksanakan secara rutin setiap seminggu sekali dengan nara Volume 5, No. 2, Mei 2017-57

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala sumber digunakan guru senior yang ada di madrasah. Selanjutnya, guru-guru yang diwawancarai mengemukakan sikapnya menyangkut pelaksanaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) sebagai berikut: Kami merasa banyak manfaat dari pelaksanaan MGMP ini, selama kami mengikuti MGMP banyak pengetahuan kami bertambah, persoalan-persoalan yang menjadi kendala dalam proses belajar mengajar, pembuatan perangkat pembelajaran (silabus, prota, prosem, penentuan kriteria ketuntasan minimal dan Rencana Pelaksanaan Pelajaran) dapat kami tanyakan dan diskusikan dengan teman-teman yang lebih memahaminya, sehinggga dengan bekal pengetahuan yang baik, dan motivasi dalam mengajar juga meningkat. adalah: Penghargaan (reward) perlu diberikan kepada para guru yang dalam melaksanakan tugasnya mempunyai komitmen yang tinggi dan keikhlasan, ini adalah contoh guru yang profesional. Penghargaan diberikan dengan bentuk pujian, baik dalam rapat maupun diluar rapat dewan guru dan staf atau dimumkan dalam upacara senin, berbentuk sertifikat dan dengan memberikan nilai prestasi kerja yang baik. Sutikno (2012) mengemukakan bahwa: Ada beberapa cara atau tehnik pengembangan pegawai yang dapat dilakukan antara lain: (1) Melalui usaha sendiri, seperti belajar melalui buku, majalah, atau kursrs-kursus; (2) Melalui kelompok profesi, misalnya kelompok bidang studi sejenis, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Kelompok Kerja Guru (KKG) dan lain-lain; (3) In Servis Training, misalnya penataran, tugas, tugas belajar, latihan keahlian; (4) Lokakarya, seminar, rapat kerja, simposium, dan sebagainya; (5) Promosi: diberi jabatan dengan beban dan tanggung jawab yang lebih besar dari jabatan semula. Strategi kepala madrasah dalam memotivasi kerja guru dilakukan melalui peningkatan kompetensi guru yaitu dengan menggiatkan program MGMP dan melakukan supervisi guru secara rutin, penerapan reward dan punishment, partisipasi, pendelegasian/wewenang, menyusun insentif yang efektif, melakukan promosi dan memberi contoh teladan. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja guru pada MTs Swasta Lam Ujong kabupaten Aceh Besar dalam meningkatkan tanggung jawab guru, mengemukakan bahwa: Untuk memberikan dorongan agar terlaksanakan tugas dengan baik saya selalu berusaha dengan cara-cara memberi nasehat dalam upacara bendera hari senin dan ada juga memberi nasehat langsung ketika memeriksa perangkat pembelajarannya, terutama guru yang sering tidak membuat persiapan. Dari wawancara dengan kepala madrasah mengemukakan bahwa: Guru yang disiplin dalam melaksanakan tugas, dan masuk kelas tepat pada waktunya, karena ada anggapan dari guru bahwa disiplin adalah sesuatu yang baik untuk dilaksanakan. Berdasarkan wawancara dengan guru mengemukakan bahwa: Guru-guru menyukai gaya yang diterapkan kepala madrasah, karena gaya kepemimpinan tersebut guru dapat terdidik, terlatih dan menjadi contoh kelak bila mereka dipercayakan menjadi kepala madrasah. tetapi ada sebagian guru, gaya tersebut kurang disukai karena menurut penilaian mereka gaya tersebut terlalu lembek dan target madrasah tidak tercapai secara maksimal. Guru yang disiplin dalam melaksanakan tugas, dan masuk kelas tepat pada waktunya, karena ada anggapan dari guru bahwa disiplin adalah sesuatu yang baik untuk dilaksanakan. Tanlain, dkk (Sagala, 2013) mengemukakan ada beberapa poin yang menjadi tanggung jawab guru, antara lain: -58 Volume 5, No. 2, Mei 2017

PascasarjanaUniversitasSyiah Kuala Mematuhi norma dan nilai kemanusiaan, menerima tugas mendidik bukan sebagai beban, tetapi dengan gembira dan senang hari, menyadari benar apa yang dikerjakan dan akibat dari setiap perbuatannya itu, belajar dan mengajar memberikan penghargaan kepada orang lain termasuk kepada anak didik, bersikap arif bijaksana dan cermat serta hatihati, dan sebagai orang beragama melakukan kesemua yang tersebut di atas berdasarkan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Jadi faktor yang mempengaruhi motivasi kerja guru, dalam kepemimpinan kepala madrasah yang meliputi tanggung jawab kepala madrasah dan guru, kedisiplinan kepala madrasah dan guru, serta kebijakan dalam menjalankan tugas. KESIMPULAN Program kepala madrasah dalam memotivasi kerja guru, yaitu dengan membuat program kerja kepala madrasah, membuat program pengaturan lingkungan fisik dan non fisik madrasah. Program kerja kepala madrasah tentang peningkatan motivasi kerja guru tidak dibuat secara khusus tetapi dimasukkan dalam program kerja tahunan kepala madrasah secara keseluruhan. Strategi kepala madrasah dalam memotivasi kerja guru pada MTs Swasta Lam Ujong Kabupaten Aceh Besar, yaitu dengan peningkatan kompetensi terhadap guru, penerapan reward dan punishment, partisipasi (pemberdayaan), pendelegasian wewenang, menyusun sistem balas jasa yang efektif, melakukan promosi bagi guru, menciptakan hubungan yang harmonis dalam lingkungan madrasah dan memberi contoh teladan. Strategi yang digunakan kepala madrasah secara umum sudah dapat membangkitkan motivasi kerja guru, biarpun masih ada beberapa orang guru belum memotivasinya secara signifikan. Faktor yang mempengaruhi motivasi kerja guru, dalam kepemimpinan kepala madrasah yang meliputi tanggung jawab kepala madrasah, tanggung jawab guru, kedisiplinan kepala madrasah dan guru serta kebijakan dalam menjalankan tugas. DAFTAR PUSTAKA Danim, S. 2010. Kepemimpinan Pendidikan, Alfabeta, Bandung. Muhaimin. Suti ah, dan L. S. Prabowo. 2011. Manajemen Pendidikan (Aplikasinya dalam Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah). Prenata Media Group, Jakarta. Sagala, S. 2013. Administrasi Pendidikan Kotemporer. Alfabeta, Bandung. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Alfabeta, Bandung. Suhardiman, B. 2012. Studi Pengembangan Kepala Sekolah Konsep dan Aplikasi. Rineka Cipta, Jakarta. Sutikno, S. 2012. Holistica, Lombok. Manajemen Pendidikan. Thoha, M. 2011. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Usman, H. 2014. Manajemen (Teori, Praktik dan Riset Pendidikan). PT. Bumi Aksara, Jakarta. Wahjosumidjo. 2013. Kepemimpinan Kepala Sekolah tinjauan teoritik dan permasalahan. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Volume 5, No. 2, Mei 2017-59