BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2017 sebesar 5,1%. Kondisi ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pada kondisi pasar seperti sekarang ini, kosumen memiliki. berbagai alasan memilih suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan yang terjadi pada perusahaan yang bergerak dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I. sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. Honda PT Ekajaya Karunia Abadi Surabaya berusaha melakukan kebijakan

BAB 1 PENDAHULUAN. % pada tahun 2013 lalu. Tertinggi kedua setelah China. Indikasi ini juga dinyatakan

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan semakin tinggi. Maka dengan ini upaya untuk mengantisipasi hal

Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran adalah suatu perpaduan dari akivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk

BAB II KERANGKA TEORITIS. Pemasaran adalah proses sosial dan dengan proses itu individu dan

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan jasa

Strategi Pemasaran Pada PT. Promankasa Holcim Lisa Vania DD01 Dosen Pembimbing : Dr. Misdiyono, SE., MM

BAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan bebas ini, masing-masing perusahaan dituntut untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini perekonomian makin maju dan berkembang dengan pesat,

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menjadi pasar yang sangat berpotensial bagi perusahaan-perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan yang bersifat biogenetik seperti rasa lapar dan haus, maupun

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

ANALISIS ASPEK MARKETING. Business Plan Template

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

Oleh : HP :

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, industri informasi semakin penting keberadaannya

BAB I PENDAHULUAN. yang tetap ingin survive dalam menciptakan keunggulan kompetitif yang UKDW

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku

FUNGSI PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN.

RESEARCH. Ricky Herdiyansyah SP, MSc. Ricky Sp., MSi/Pemasaran Agribisnis. rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII

BAB 1 PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen. nilai lebih tinggi dibanding pesaing kepada konsumen, seperti harga yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan besar maupun perusahaan kecil, bersama-sama berjuang

DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Rivegamora Medan Gambar 3.1 Skema Jalur Distribusi PT. Rivegamora Medan...

BAB I PENDAHULUAN. terutama bisnis produk kecantikan/kosmetik dan masyarakat yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada

BAB I PENDAHULUAN. Inspirasi yang mendasari dilakukannya penelitian ini adalah adanya

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI SEMEN DI INDONESIA

ANALISIS ASPEK MARKETING

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Dapat kita lihat begitu banyak kendaraan yang digunakan oleh masyarakat, dari. ataupun untuk usaha misal pedagang kaki lima.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Keller, 2008). Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan. Masing-masing restoran harus mampu menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang ada, baik politik, sosial budaya, ekonomi dan teknologi. Sebagian

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan.

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang efektif sangat dibutuhkan setiap perusahaan untuk menunjang. keahlian manajemen perusahaan dalam bidang pemasaran.

BAB I PENDAHULUAN. gratis kepada konsumen misalnya telepon gratis, internet gratis, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia saat ini berjalan dengan pesat, yang menciptakan

TINJAUAN PUSTAKA. ekonomis pada tahun 1910 (di Pulau Raja), Asahan dan sungai Liput (dekat perbatasan Aceh).

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa

BAB 1 PENDAHULUAN. mobil. Sepeda motor harganya masih bisa dijangkau oleh masyarakat luas,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB 1 PENDAHULUAN. susu di Indonesia dengan negara lain dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

BAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan

PERENCANAAN PEMASARAN Fakultas TEKNIK

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh masyarakat, dengan sistem perkeretaapian di Indonesia. ini terlihat dari pengembangan-pengembangan yang terus

BAB I PENDAHULUAN. sektor properti dan infrastruktur, dengan pertumbuhan Compound Annual

BAB I PENDAHULUAN. Apalagi tuntutan konsumen untuk dipuaskan semakin besar.

Pentingnya Penerapan Teori Marketing 7P dalam Usaha Anda

I. PENDAHULUAN. kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan

BAB II LANDASAN TEORITIS. Pengertian pasar telah banyak didefinisikan oleh ahli-ahli ekonomi. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pesatnya pembangunan ekonomi telah mendorong pertumbuhan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang lain, melainkan antara satu supply chain dengan supply

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kondisi persaingan dunia bisnis yang semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan pelanggan sendiri adalah perasaan senang atau kecewa

BAB I PENDAHULUAN. batik. Batik Indonesia dibuat di banyak daerah di Indonesia dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang prospektif dan semakin diminati para pengembang properti di

PEMASARAN PRODUK PERTANIAN Konsep Pemasaran. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis Universitas Jember

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Gula merupakan salah satu komoditas strategis dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Masalah distribusi seringkali menjadi kendala terbesar terutama bagi perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal mobilitas dari satu tempat ketempat lain. Hal. favorit masyarakat karena dianggap paling efektif dan efisien.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. (funding) dalam bentuk Giro, Tabungan dan Deposito yang dana tersebut. disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. diprediksi berdasarkan pada perilaku masa lalunya. Pembelajaran (learning)

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan pokok dari perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia pada umumnya dewasa ini sangat cepat berubah demikian

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Persada, Jakarta, 2002, hlm Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep, dan Strategi, Raja Grafindo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. karena itu produk yang telah dibuat oleh perusahaan harus dapat sampai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini perilaku konsumen erat kaitannya dengan proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang sebelumnya menguasai pasar. Bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN. barang yang lengkap, nyaman dan layak bagi konsumen. Dengan kemajuan perusahaan yang bergerak dibidang retail di Kota

BAB 1 PENDAHULUAN. Keberhasilan dan kegagalan suatu perusahaan merupakan kenyataan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis makin dihadapkan pada persaingan yang ketat dewasa

BAB II URAIAN TEORITIS. Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Nasabah pada PT. Bank Sumut Cabang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu perusahaan dalam usahanya untuk mengembangkan, mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Menurut Hurriyati (2005, p.49) : untuk bauran pemasaran jasa mengacu

BAB I PENDAHULUAN UKDW. (tangible) kinerjanya pada dasarnya tidak nyata (intangible) dan biasanya

BAB I PENDAHULUAN. turut menentukan kelangsungan hidup bagi suatu perusahaan sebab. bahaya kebangkrutan. Dalam memasarkan barang yang dihasilkan oleh

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin bersaing akibat perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Sejak krisis melanda Indonesia tidak sedikit perusahaan yang mengalami

mengenai strategi bauran pemasaran eceran yakni keragaman produk (product

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi ekonomi Indonesia yang belum membaik sejak tahun 2013, dan kondisi ekonomi global yang juga mengalami perlambatan menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2016 sebesar 5,3 % sedangkan prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2017 sebesar 5,1%. Kondisi ini menyebabkan pertumbuhan konstruksi dan konsumsi semen juga mengalami perlambatan yang mana pada tahun 2016 sebesar 4,1% (Demand Semen sebesar 64.980.000 ton) dan prediksi konsumsi semen tahun 2017 tumbuh 7,1% (Demand Semen sebesar 69.593.580 ton). Untuk Pertumbuhan Demand Semen sejak tahun 2015 tetap didorong oleh Proyek-Proyek Infrastruktur Pemerintah. Perekonomiaan Indonesia yang mengalami perlambatan bertolak belakang dengan Pertumbuhan Kapasitas Pabrik Semen di Indonesia, dengan beroperasional tambahan kapasitas dari Pabrik Eksisting dan beroperasinya pabrik dari pendatang baru. Peta pabrik semen di Indonesia sebagaimana terlihat pada gambar 1 berikut: 1

Gambar 1 : Sebaran Pabrik Semen di Indonesia Sedangkan Kapasitas Pabrik sebagaimana terlihat pada tabel 1 berikut: Tabel 1: Kapasitas Pabrik Semen di Indonesia PT Semen Padang sebagai perusahaan semen yang berada di Propinsi Sumatera Barat menjadikan Pulau Sumatera sebagai wilayah pemasaran utama, terutama Propinsi Sumatera Barat, Propinsi Jambi, Propinsi Riau, Propinsi Bengkulu dan Propinsi Sumatera Utara. Realisasi penjualan Semen Padang per- Propinsi yang ada di pulau Sumatera tahun 2006-2016 adalah sebagaimana terlihat pada grafik 1 berikut: 2

Grafik 1 : Realisasi Penjualan Semen Padang per- Propinsi di Pulau Sumatera Tahun 2006-2016 Dari gambar 1 dan tabel 1 terlihat bahwa Kapasitas Pabrik Semen di Indonesia berada diatas Demand nasional sampai dengan tahun 2020, dimana kelebihan kapasitas pada tahun 2020 sebesar 27,951 juta ton. Market Share masing-masing pabrik semen yang memasok kebutuhan semen di Sumatera tahun 2015 sebagaimana terlihat pada tabel 2 berikut: Tabel 2 : Market Share per-pabrik di Sumatera Tahun 2015 3

Terlihat bahwa PT Semen Padang dengan market share 48,74% sebagai Market Leader untuk Sumatera, yang kemudian diikuti oleh PT Semen Andalas Indonesia (Lafarge) dengan market share 16,10 % dan PT Holchim Indonesia dengan market share 10,92%. Adapun identifikasi 5 (lima) kekuatan yang menentukan daya tarik jangka panjang pasar semen di Sumatera berdasarkan Micheal Porter (2009) adalah sebagai berikut: 1. Ancaman Rivalitas Pasar Yang Intens Sebuah pasar dianggap tidak menarik jika sudah berisi banyak pesaing yang kuat atau agresif. Untuk Sumatera, PT Semen Padang merupakan Market Leader, tetapi kapasitas produksi pesaing, seperti PT ITP yang masih besar sehingga kelebihan kapasitas akan dijual di Sumatera, belum lagi pendatang baru di Industri Semen. Hal ini menyebabkan perang harga dan perang iklan. 2. Ancaman Pendatang Baru. Adapun ancaman pasokan semen dari Import, yaitu semen merupakan hasil produksi Vietnam dan dijual di Indonesia (umumnya) dan Sumatera (khususnya) dengan memakai merk Indonesia, seperti Semen Merah Putih dan Semen Pantara. 3. Ancaman Produk Baru Pengganti. Produk pengganti, sekarang mulai adanya dijual Mortar Semen sehingga konsumen bisa langsung memakai dengan menambahkan air. Tetapi substitusi produk ini belum memberikan daya saing yang besar karena harganya yang masih mahal dibandingkan semen biasa. 4

4. Ancaman Daya Tawar Pembeli Yang Semakin Besar Produk semen pada umumnya sama, sehingga tidak ada differensiasi produk antar perusahaan. Hal ini menyebabkan konsumen di Sumatera memiliki daya tawar yang tinggi karena adanya 5 (lima) merk semen yang dijual dipasaran. 5. Ancaman Daya Tawar Distributor Yang Semakin Besar Dalam penjualan semen di Sumatera, penjualan PT Semen Padang sangat tergantung pada Distributor, terutama yang memiliki fasilitas pendistribusian ke pelanggan, antara lain Packing Plant, Transportasi, Gudang, kapal dan sebagainya. Adapun potensi ancaman atau terganggunya penjualan PT Semen Padang di Sumatera disebabkan adanya Kelebihan Kapasitas Pabrik Semen dibandingkan dengan Demand Semen sebagaimana terlihat pada gambar 2 berikut : Gambar 2 : Persentase Tambahan Kapasitas New Entrants dan Sebaran Per-Pulau 5

Berdasarkan Gambar 2, terlihat bahwa persentase tambahan kapasitas dari New Entrants yang terbesar adalah dari Pabrik Semen Merah Putih sebesar 58% (Pabrik ini merupakan pengembangan usaha dari Grup Wilmar, yang selama ini dikenal sebagai Produsen Minyak Sawit Terbesar di Indonesia), dan diikuti oleh Produsen Pabrik Semen dari Cina, yaitu Conch dan Bima sebesar 25% serta dari Thailand yaitu Siam Cement Grup sebesar 16%. Dimana dari segi kualitas untuk semua produk semen di Indonesia harus sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Dengan banyak merk yang masuk ke Sumatera dan Kapasitas Pabrik yang lebih besar dibandingkan Demand Semen menyebabkan pelanggan PT Semen Padang yang ada sekarang berpotensi untuk pindah ke merk lain. Untuk itu PT Semen Padang harus mempertahankan pelanggan yang loyal. Ada 6 (enam) alasan mengapa suatu institusi perlu mempertahankan loyalitas pelanggan, yaitu : 1. Pelanggan yang ada lebih prospektif, artinya pelanggan yang loyal akan memberikan keuntungan yang besar kepada institusi. 2. Biaya mendapatkan pelanggan yang baru jauh lebih besar dibandingkan menjaga dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada. 3. Pelanggan yang sudah percaya pada institusi dalam suatu urusan akan percaya dalam urusan yang lain. 4. Biaya operasi institusi akan menjadi efisien jika memiliki banyak pelanggan yang loyal. 6

5. Institusi dapat mengurangkan biaya psikologis dan sosial dikarenakan pelanggan yang lama telah mempunyai banyak pengalaman positif dengan institusi. 6. Pelanggan yang loyal akan selalu membela institusi bahkan berusaha pula untuk menarik dan memberi saran kepada orang lain untuk menjadi pelanggan. Pola pendistribusian PT Semen Padang di Sumatera sebagaimana terlihat pada gambar 3 berikut: Gambar 3 : Pola Distribusi PT Semen Padang di Sumatera Berdasarkan gambar 3 tersebut terlihat bahwa entitas saluran distribusi PT Semen Padang di Sumatera sangat banyak dan beragam, tidak sinkronnya koordinasi antar entitas akan menyebabkan ketersediaan dan ketepatan pendistribusian semen sampai ke pelanggan akan terganggu. Keunggulan bersaing 7

perusahaan dapat dicapai melalui serangkaian aktivitas untuk menghasilkan produk dengan mutu yang diinginkan pelanggan dan didukung oleh kegiatan pemasaran secara efektif dan efisien. Pada saat yang sama, berbagai aktifitas operasional dan manajerial perusahaan harus mampu menjamin produk bermutu tersebut dapat diperoleh pelanggan dalam jumlah yang tepat dan pada saat yang tepat. Beberapa perusahaan sudah mulai memperhatikan arti pentingnya loyalitas pelanggan. Meskipun perusahaan sudah memiliki pelanggan yang loyal, dalam kondisi krisis seperti sekarang ini perusahaan harus tetap memberikan perhatian pada loyalitas pelanggan agar tidak terjadi perpindahan merek/brand switching pada pelanggannya. Pelanggan yang loyal biasanya akan melakukan pembelian ulang, komitmen terhadap produk/merek tersebut, dan seringkali merekomendasi orang lain untuk membeli produk yang dikonsumsinya. Perusahaan dapat mengembangkan berbagai strategi untuk mempengaruhi loyalitas konsumen. Salah satu strategi untuk mempengaruhi loyalitas pelanggan adalah dengan bauran pemasaran (marketing mix). Bauran pemasaran merupakan kombinasi dari empat variabel utama yaitu produk, harga, distribusi, dan promosi. Marketing mix merupakan kombinasi variabel yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan/reaksi konsumen pada pasar sasarannya. Keberhasilan suatu perusahaan antara lain memiliki pelanggan yang loyal terhadap produk/mereknya. Untuk mengembangkan loyalitas pelanggan dapat menggunakan marketing mix. Penelitian ini mencoba untuk menguji pengaruh 8

variabel-variabel marketing mix, serta variabel pelayanan dan variabel pembelian terhadap loyalitas pelanggan. Untuk model penelitian di Sumatera dipilih Kota Medan sebagai objek penelitian dengan dasar pertimbangan adalah sebagai berikut: 1. Kota Medan sebagai ring I pemasaran PT Semen Padang. 2. Persaingan yang ketat antara Produsen Semen di Indonesia dan Perusahaan Importir Semen dari Asia Tenggara, terutama Vietnam yang surplus kapasitas serta New Entrants melalui pendirian Pabrik Semen di Indonesia. 3. Tingkat pertumbuhan konsumsi semen yang tinggi setiap tahun. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan sebelumnya, maka rumusan permasalahan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1) Apakah Variabel Produk (Product) mempengaruhi Loyalitas Pelanggan PT Semen Padang di Kota Medan? 2) Apakah Variabel Harga (Price) mempengaruhi Loyalitas Pelanggan PT Semen Padang di Kota Medan? 3) Apakah Variabel Distribusi (Place) mempengaruhi Loyalitas Pelanggan PT Semen Padang di Kota Medan? 4) Apakah Variabel Promosi (Promotion) mempengaruhi Loyalitas Pelanggan PT Semen Padang di Kota Medan? 5) Apakah Variabel Pelayanan mempengaruhi Loyalitas Pelanggan PT Semen Padang di Kota Medan? 9

6) Apakah Variabel Pembelian mempengaruhi Loyalitas Pelanggan PT Semen Padang di Kota Medan? 7) Apakah Variabel Kepuasan Pelanggan mempengaruhi Loyalitas Pelanggan PT Semen Padang di Kota Medan? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian adalah: 1. Menguji pengaruh Variabel Produk terhadap Loyalitas Pelanggan PT Semen Padang di Kota Medan. 2. Menguji pengaruh Variabel Harga terhadap Loyalitas Pelanggan PT Semen Padang di Kota Medan. 3. Menguji pengaruh Variabel Distribusi (Place) terhadap Loyalitas Pelanggan PT Semen Padang di Kota Medan. 4. Menguji pengaruh Variabel Promosi terhadap Loyalitas Pelanggan PT Semen Padang di Kota Medan. 5. Menguji pengaruh Variabel Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan PT Semen Padang di Kota Medan. 6. Menguji pengaruh Variabel Pembelian terhadap Loyalitas Pelanggan PT Semen Padang di Kota Medan. 7. Menguji pengaruh Variabel Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan PT Semen Padang di Kota Medan. 10

1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut : Bagi Perusahaan : Membantu PT Semen Padang dalam Penentuan Strategi Pemasaran dan Proses Pengambilan Keputusan berdasarkan variabel-variabel yang mempengaruhi Loyalitas Pelanggan. Bagi Peneliti : Penelitian ini memberikan pengetahuan yang luas tentang Manajemen Pemasaran stratejik pada umumnya dan Customer Loyalty. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini lebih diarahkan pada ruang lingkup penelitian yang berkaitan dengan rumusan masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, yaitu : a) Penelitian ini mengkaji pengaruh dari variabel Produk, Harga, Distribusi, Promosi, Pelayanan, Pembelian dan Kepuasan Pelanggan terhadap loyalitas pelanggan PT Semen Padang di Kota Medan. b) Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh pelanggan PT Semen Padang di Kota Medan yang dijadikan sebagai sample untuk menguji variabel-variabel yang digunakan. 11

1.6 Sistematika Penulisan Sistematika Penulisan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut: a. Bab I, merupakan bab pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan ruang lingkup penelitian serta sistematika penelitian. b. Bab II, berisikan tinjauan literatur, dalam bab ini secara lengkap akan membahas tentang Loyalitas Pelanggan dan Kepuasaan Pelaanggan. Selain itu, juga dibahas mengenai tinjauan penelitian terdahulu yang menunjukkan pengaruh marketing mix terhadap loyalitas pelanggan dan kerangka penelitian teoritis. c. Bab III, merupakan bab yang menyajikan serangkaian metode penelitian, terdiri dari desain penelitian, teknik pengumpulan data, definisi operasional, desain sampling, metode pengukuran dan scaling, pengujian hipotesis. d. Bab IV, berisikan tentang pembahasan dari hasil penelitian, terdiri dari gambaran umum lokasi penelitian, hasil penelitian, pengujian hipotesis penelitian dan pembahasan dari hasil penelitian yang ditemukan berupa strategi pemasaran serta program kerja. e. Bab V, merupakan bab penutup yang memberikan kesimpulan dan saran secara objektif berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, serta penjelasan terhadap keterbatasan yang dihadapi selama melakukan penelitian ini. 12