BAB 1 PENDAHULUAN. inflamasi akut, demam, otalgia, dan iritabilitas. (WHO, 2010).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit tidak menular (PTM) merupakan masalah kesehatan utama di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan ibu hamil adalah salah satu aspek yang penting untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. kemudian akan mengalami asma dan rhinitis alergi (Djuanda, 2007). inflamasi dan edukasi yang kambuh-kambuhan (Djuanda,2007).

Kata kunci : Otitis Media Akut, Karakteristik, Anak, Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Denpasar.

BAB I PENDAHULUAN. penyakit yang menyerang seperti typhoid fever. Typhoid fever ( typhus abdominalis, enteric fever ) adalah infeksi

BAB I PENDAHULUAN. tertentu, dimana jarak ini menentukan apakah seseorang dikatakan sehat

TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat mencapai derajat Ahli Madya. Oleh: ESTI MUHARUMSIH

BAB 1 PENDAHULUAN. baik pada usia produktif maupun usia lanjut (Junaidi, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. atraumatic care atau asuhan yang terapeutik. 500/ penduduk dengan angka kematian antara 0,6 5 %.

BAB I PENDAHULUAN. manusia di dunia. Penderita Diabetes Mellitus diperkirakan akan terus

BAB I PENDAHULUAN. yang menderita penyakit ini adalah Amerika Serikat dengan penderita

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh agens infeksius. Kasus pneumonia tidak memiliki kriteria usia

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Sehat dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut WHO upaya untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. kearah perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan keluarga dan

BAB I PENDAHULUAN. Kematian seorang ibu sewaktu hamil atau dalam waktu 42 hari. sesudah berakhirnya kehamilan tidak bergantung pada tempat, maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Gagal jantung adalah keadaan patofisiologi dimana jantung sebagai pompa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit tidak menular (PTM) merupakan masalah kesehatan utama di

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak dan dewasa muda. Penyakit ini mencapai lebih dari 13 juta kematian per

BAB I PENDAHULUAN. paru yang disebabkan oleh kuman dari kelompok Mycobacterium

BAB I PENDAHULUAN. penduduk tiap tahunnya. Insiden tertinggi demam thypoid terdapat pada anakanak. kelompok umur 5 tahun (Handini, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah diabetes melitus (DM). Diabetes melitus ditandai oleh adanya

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Hal ini merupakan suatu pergeseran paradigma dari sikap menunggu

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah hipertensi. Hipertensi adalah keadaan peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium

BAB I PENDAHULUAN. penyakit semakin dikenal oleh masyarakat. Salah satu diantaranya adalah apa yang

BAB I PENDAHULUAN. sedang berkembang menuju masyarakat industri. Perubahan kearah. pada gilirannya dapat memacu terjadinya perubahan pola penyakit.

BAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. menyerang lebih dari 25% populasi dewasa. (Smeltzer & Bare, 2001)

BAB I PENDAHULUAN. mentalnya bertambah, pada masa ini juga anak-anak sudah mulai. mengenal dunia luar sehingga pada masa ini anak-anak sangat rentan

BAB I PENDAHULUAN. Apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiforis, biasanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.Latar Belakang. Anak merupakan aset masa depan yang akan melanjutkan pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini pembangunan dan perkembangan suatu negara telah

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

BAB I PENDAHULUAN. ini dituangkan menjadi 4 misi yaitu Meningkatkan derajat kesehatan. tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai pada anak. Bangkitan kejang ini terjadi karena adanya kenaikan suhu

BAB I PENDAHULUAN. berencana (KB). (Maritalia ; h.111)

BAB I PENDAHULUAN. rendah, cenderung meningkat dan terjadi secara endemis. Biasanya angka

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan salah satu faktor terpenting dalam kehidupan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh Salmonella Typhi yang masih dijumpai secara luas di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan adalah modal utama individu untuk berekreasi dan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Demam Typhoid (typhoid fever) merupakan salah satu penyakit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mmhg. Berdasarkan tinggi rendahnya diastolic maka dapat beberapa gradasi

BAB I PENDAHULUAN. Sumber penularan penyakit demam typhoid adalah penderita yang aktif,

BAB I PENDAHULUAN. individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak merupakan anugerah Tuhan yang Maha Kuasa. Sudah semestinya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era globalisai membawa pengaruh yang sangat besar tidak hanya dalam

BAB I PENDAHULUAN. membawa oksigen ke berbagai organ tubuh. trimester III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Stroke merupakan masalah kesehatan yang utama bagi masyarakat modern

BAB I PENDAHULUAN. paling sering ditemukan didunia. Tumor ini sangat prevalen didaerah tertentu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. otitis media dibagi menjadi bentuk akut dan kronik. Selain itu terdapat sistem

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya angka Kematian Ibu yang masih tinggi (AKI) di. berbagai pihak. Terdapat beberapa penyebab yang

BAB I PENDAHULUAN. yang kompleks, menggunakan gabungan alat ilmiah khusus dan rumit, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. keadaan keluarga dan sekitarnya secara umum. Penilaian status kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tenaga bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan utama

BAB I PENDAHULUAN. namun juga sehat rohani juga perlu, seperti halnya di negara sedang

BAB I PENDAHULUAN. Kajian epidemiologi menunjukkan bahwa ada berbagai kondisi yang. non modifiable yang merupakan konsekuensi genetik yang tak dapat

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam penyakit yang ada. Salah satu diantaranya adalah Diabetes

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan, dan keturunan. Berdasarkan ke empat faktor tersebut, di negara yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat yang penting, khususnya di negara berkembang. Obat-obat andalan

BAB I PENDAHULUAN. Mata merupakan bagian pancaindera yang sangat penting dibanding

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gangguan pada sistem pernafasan merupakan penyebab utama

BAB I PENDAHULUAN. tengkorak, percepatan dan perlambatan (accelerasi-decelerasi) yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan

kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai Indonesia sehat, dalam Indonesia sehat diharapkan setiap warga negara Indonesia tinggal dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kebidanan dalam suatu negara adalah Kematian Maternal. Kematian

BAB I PENDAHULUAN. tuba falopi kemudian berimplantasi di endometrium. (Prawiroharjho, ketidakpuasan bagi ibu dan bayinya (Saifuddin. 2000).

BAB I PENDAHULUAN. pada beberapa Negara industri maju dan Negara berkembang seperti

4.3.1 Identifikasi Variabel Definisi Operasional Variabel Instrumen Penelitian

BAB 1 : PENDAHULUAN. intelejensi bagi setiap orang guna menjalani kegiatan serta aktifitas sehari-hari secara

BAB I PENDAULUAN. kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling penting, terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi. ASI juga merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keperawatan jiwa adalah proses interpesonal yang berupaya untuk

BAB I PENDAHULUAN UKDW. keseluruhan yang memberikan pelayanan kuratif maupun preventif serta

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan mendengar dan berkomunikasi dengan orang lain. Gangguan

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, merasa gagal

BAB I PENDAHULUAN. jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kesehatan yang baik merupakan suatu kondisi dimana tidak hanya

ASUHAN KEBIDANAN PADA An. E USIA 8 TAHUN DENGAN VARICELLA. Nur Hasanah* dan Heti Latifah** ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan dalam masyarakat (Depkes RI, 2009). pembangunan berkelanjutan yang diberi nama Sustainable Development Goals

BAB I PENDAHULUAN. lima tahun pada setiap tahunnya, sebanyak dua per tiga kematian tersebut

BAB I PENDAHULUAN. masih cenderung tinggi, menurut world health organization (WHO) yang bekerja

BAB I PENDAHULUAN. Asia, khususnya di Indonesia, setiap tahun diperkirakan 500 ribu orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem Kesehatan Nasional Indonesia (2011) merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya kesejahteraan dan ketersediaan pangan dapat. mengakibatkan sejumlah masalah, termasuk meningkatnya kejadian penyakit

BAB I PENDAHULUAN. pecahnya ketuban yang di sebabkan berbagai faktor seperti infeksi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. ini terdapat diseluruh dunia, bahkan menjadi problema utama di negara-negara

BAB 1 PENDAHULUAN. yang optimal meliputi kesehatan fisik, mental dan sosial. Terdapat pendekatanpendekatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut hasil survey kesehatan rumah tangga (SKRT) tahun 2004, angka

BAB I PENDAHULUAN. Peran serta seorang bidan dalam menurunkan angka kematian pada ibu

BAB 1 PENDAHULUAN. terdapat kemungkinan suatu keadaan yang dapat mengancam jiwa ibu dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak merupakan. dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016)

masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan sehat, berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), mempunyai

BAB V PEMBAHASAN. besar dan dapat menjadi sistem pengumpulan data nasional. tidak hanya puhak medis tetapi juga struktural.

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Otitis Media Akut (OMA) adalah peradangan akut pada telinga bagian tengah yang berlangsung dalam 3 minggu atau bahkan bisa lebih. (Donaldson, 2010).Penyakit ini merupakan masalah kesehatan khususnya pada anak-anak. Diperkirakan 70% anak mengalami Otitis Media Akut (OMA) menjelang usia 3 tahun, 20% pada usia 6-11 tahun, namun pada usia dewasa insidennya mulai berkurang sekitar 10%. Faktor-faktor risiko terjadinya OMA adalah variasi musim dimana OMA lebih sering terjadi pada musim gugur atau musim dingin, predisposisi genetik, gangguan anatomi, alergi, lingkungan, sosial ekonomi yang rendah maupun posisi tidur yang salah. Terjadinya penyakit OMA dijabarkan menjadi beberapa tahap yaitu efusi pada telinga tengah yang akan berkembang menjadi pus yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme, disertai tanda-tanda inflamasi akut, demam, otalgia, dan iritabilitas. (WHO, 2010). Otitis Media Akut (OMA) seringkali terjadi pada anak-anak. Statistik dari beberapa negara maju menjelaskan bahwa OMA merupakan infeksi yang umum pada usia dini dan merupakan alasan umum untuk berobat. Prevalensi OMA disetiap negara berbeda-beda, namun biasanya berada pada kisaran 2,3% 20%. Otitis Media Akut bisa terjadi karena infeksi yang bisa disebabkan dari pola hygiene yang kurang baik dan bisa

menyebabkan komplikasi yang berbahaya seperti meningitis maupun tuli seumur hidup. Tenaga medis dari Quebec, Kanada menghabiskan waktu kira-kira 4,9 jam untuk keseluruhan penanganan OMA dan lebih dari sepuluh juta dolar setiap tahunnya dihabiskan untuk biaya penanganan OMA. (Dube dkk, 2011).Pada tahun 2008, program Active Bacterial Core Surveilans (ABCS) dari Center for Disease Control and Prevention (CDC) menunjukan kasus OMA terjadi sebanyak enam juta kasus per tahun. Otitis Media Akut (OMA) menyebabkan 45-62% indikasi pemberian antibiotik pada anak di Amerika Serikat. Beban negara tersebut yang digunakan untuk kasus OMA tergolong signifikan, melebihi 3,8 triliyun dolar setiap tahunnya disebabkan oleh karena pemakaian antibiotik yang tinggi. (Meropol, dkk, 2008). Studi epidemiologi OMA di negara-negara berkembang sangat jarang. Di Thailand, melaporkan bahwa prevalensi OMA pada anak-anak berumur kurang dari 16 tahun pada tahun 2006-2009 sebesar 0,8%. Prevalensi OMA di negara-negara maju rata-rata hampir sama dengan di USA. Di Indonesia sendiri belum ada data baku tentang prevalensi OMA. Berdasarkan survey kesehatan indera pendengaran tahun 1944-1996 pada tiap provinsi di Indonesia didapatkan prevalensi penyakit telinga tengah populasi segala umur di Indonesia sebesar 3,9%, hingga saat ini belum ada lagi survey khusus untuk indera pendengaran.

Pembangunan kesehatan yang menyangkut upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitasi), dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu. Tercapaianya hak atas hidup sehat bagi seluruh lapisan masyarakat melalui sistem kesehatan yang dapat menjamin terlindungnya masyarakat dari berbagai risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan dan terjadinya pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau dan merata. Asuhan keperawatan diberikan kepada mereka yang sehat maupun yang sakit, terutama pada klien dengan masalah gangguan dengan Otitis Media Akut (OMA), karena penyakit Otitis Media Akut (OMA) merupakan penyakit yang disebabkan karena infeksi dan apabila tidak segera mendapat penanganan akan menyebabkan muncul banyak masalah. (Kemenkes,2015). Berdasarkan data Profil Kesehatan Kabupaten Purbalingga tahun 2016, prevalensi gangguan pendengaran khususnya kasus OMA/OMSK pada usia 1-4 tahun sebanyak 0,005 %, usia 2-4 tahun sebanyak 0,03 %, usia 5-15 tahun sebanyak 0,069%, usia 16-44 tahun sebanyak 0,08 %, usia 45-64 tahun sebanyak 0,04 %, dan usia diatas usia 65 tahun sebanyak 0,02%. Data dari Puskesmas Kutawis jumlah gangguan pendengaran khususnya kasus OMA/OMSK pada usia 1-4 tahun sebanyak 0,15 %, usia 2-4 tahun sebanyak 0,35 %, usia 5-15 tahun sebanyak 0,53 %, usia 16-44 tahun sebanyak 0,7 %, usia 45-64 tahun sebanyak 0,34 %, dan usia diatas usia 65 tahun sebanyak 0,39 %. Berdasarkan data diatas maka penulis

tertarik untuk melakukan asuhan keperawatan keluarga dengan masalah Otitis Media Akut. B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan umum Melaporkan penerapan/aplikasi asuhan keperawatan pada keluarga dengan Otitis Media Akut (OMA) secara komprehensif. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penulisan laporan kasus ini adalah untuk menggambarkan : a. Pengkajian pada keluarga dengan masalah Otitis Media Akut (OMA). b. Analisa data hasil pengkajian dan menetapkan diagnosa keperawatan pada klien dengan Otitis Media Akut (OMA). c. Rencana tindakan keperawatan pada klien dengan Otitis Media Akut (OMA). d. Tindakan keperawatan kepada keluarga dengan Otitis Media Akut (OMA). e. Evaluasi atas tindakan keperawatan keluarga yang telah dilakukan pada keluarga dengan Otitis Media Akut (OMA). f. Membahas kesenjangan antara teori dan kondisi riil yang dilakukan pada pengelola keperawatan keluarga Bp. M dengan masalah Otitis Media Akut (OMA).

C. Metode Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data untuk penyusunan laporan kasus ini penulis menggunakan teknik sebagai berikut : 1. Observasi Partisipasi Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi terhadap keluarga dengan melakukan asuhan keperawatan secara langsung. 2. Wawancara Pengumpulan data dilakukan dengan cara anamnesis atau tanya jawab kepada klien, keluarga/orang terdekat klien atau dengan tenaga kesehatan lainnya yang berkaitan dengan klien. 3. Pemeriksaan fisik Pengumpulan data dilakukan dengan memeriksa keadaan fisik klien dan keluarga dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. 4. Dokumentasi Pengumpulan data dilakukan dengan cara melihat data yang ada seperti family folder, dan data tentang penyakit Otitis Media Akut (OMA) di Puskesmas Kutawis maupun Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga. D. Tempat dan Waktu Kegiatan dilakukan dirumah keluarga Bp. M di Desa Karanggedang Rt 06/ Rw 03, Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga. Pada tanggal 26-27 Maret 2017.

E. Manfaat Penulisan Hasil laporan kasus ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain : 1. Praktek Keperawatan Diharapkan laporan ini dapat bermanfaat bagi kegiatan asuhan keperawatan, yang berkaitan dengan masalah penyakit Otitis Media Akut (OMA). 2. Tenaga Kesehatan Laporan ini diharapkan bisa menjadi bermanfaat bagi tenaga kesehatan khususnya perawat dalam menangani suatu kasus yang lain. 3. Keluarga dan masyarakat Laporan ini diharapkan bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat terutama dalam pemahaman tentang penyakit Otitis Media Akut (OMA). 4. Mahasiswa Laporan ini diharapkan bermanfaat bagi mahasiswa terutama dalam memberikan pengalaman asuhan keperawatan keluarga dengan fokus masalah utama Otitis Media Akut (OMA).

F. Sistematika Penulisan BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, tujuan penulisan, metode pengumpulan data, tempat dan waktu, dan sistematika penulisan. BAB II : Tinjauan Pustaka yang terdiri dari konsep keluarga, konsep Otitis Media Akut dan konsep asuhan keperawatan secara teori. BAB III : Tinjauan Kasus yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. BAB IV : Pembahasan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. BAB V : Penutup yang terdiri dari simpulan dan saran.