PERKAWINAN SIRRI DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMER 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program strata satu (S1) pada Fakultas Hukum Universitas Katolik Soegijapranata Disusun Oleh : AUDITA SUKMA ADINEGARA 05.20.0050 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2009 i
HALAMAN PERSETUJUAN PERKAWINAN SIRRI DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMER 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program strata satu (S1) pada Fakultas Hukum Universitas Katolik Soegijapranata Disusun oleh : Audita Sukma Adinegara 05.20.0050 Semarang, Oktober 2009 Disetujui oleh : Dosen Pembimbing Skripsi (Emanuel Boputra, S.H., M.H.) FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2009 ii
PENGESAHAN Skripsi disusun oleh : Nama : AUDITA SUKMA ADINEGARA NIM : 05.20.0050 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal : 30 Oktober 2009 Susunan Dewan Penguji Dosen Penguji : 1. EMANUEL BOPUTRA, SH., MH. (...) 2. SRI HARTINI S., SH., CN. (...) 3. YUNI KUSNIATI, SH., M.Hum (...) Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Strata I Ilmu Hukum Pada tanggal :... Val. Suroto, S.H.,M.Hum. Dekan Fakultas Hukum Universitas Katolik Soegijapranata iii
ABSTRAKSI Perkawinan sirri adalah perkawinan yang dilakukan secara sembunyisembunyi atau secara diam-diam dan tidak dicatatkan. Perkawinan sirri sudah ada sebelum Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 berlaku. Dalam sistem hukum Indonesia tidak mengenal istilah perkawinan sirri atau semacamnya dan juga tidak mengaturnya secara khusus dalam sebuah peraturan. Namun dari aspek sosiologis, pemaknaan ini diberikan bagi perkawinan yang di lakukan secara diam-diam atau sembunyi-sembunyi dan tidak dicatatkan sesuai ketentuan Undang-Undang yang berlaku, khususnya tentang pencatatan perkawinan yang diatur dalam UU No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan Pasal 2 ayat (2) yang berbunyi: Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bermacam-macam alasan yang mendasari terjadinya perkawinan sirri yang terjadi di dalam masyarakat, antara lain karena tidak memenuhi syarat perkawinan seperti batas usia, izin dari kedua orang tua. Disamping itu yang paling banyak terjadi disebabkan karena laki-laki yang menjadi calon suami tersebut masih terikat oleh suatu perkawinan dengan wanita lain, sehingga menggunakan perkawinan sirri sebagai jalan pintas untuk menghindari diri dari keterikatan terhadap hukum perkawinan yang berlaku. Dari semua alasan yang mendasari terjadinya perkawinan sirri tersebut, perempuan sebagai isteri lebih banyak tidak mengetahui dampak hukum apa yang akan terjadi dan hal-hal yang dapat merugikan mereka terlebih jika terdapat anak hasil dari perkawinan sirri tersebut. Dalam perkawinan sirri perempuan dan anak menjadi pihak yang lemah dan sangat dirugikan. Oleh karena itu perlindungan hukum terhadap perempuan dan anak sangat dibutuhkan. Undang-Undang belum mengatur secara khusus tentang perkawinan sirri atau perkawinan dibawah tangan, sehingga tindakan yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan itsbath nikah untuk hal tertentu sesuai dalam Pasal 7 Kompilasi Hukum Islam (KHI) dan melakukan perkawinan ulang. Sedangkan terhadap anak dapat dilakukan pengakuan sebagaimana yang diatur dalam Undang-undang. Kata kunci : perkawinan sirri, dampak perkawinan sirri, perlindungan hukum iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN 1. Hidup bukan hanya untuk meminta atau memohon dan berpangku tangan, tetapi hidup untuk berusaha menjadi manusia yang berhasil dan manusia yang berguna. 2. Keberhasilan dan kesuksesan adalah 1% inspirasi dan 99% keringat. Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras. Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu dengan kesiapan. 3. Tidak ada 1 pun usaha yang sukses dan berhasil tanpa disertai dengan doa, ridho, rahmat dan hidayah Allah SWT. Penulisan Hukum ini kupersembahkan untuk : 1. Allah S W T 2. Keluargaku tercinta Bapak dan Ibu yang selalu memberi dukungan dan doa. 3. Kakak-kakak dan adik ku yang tercinta yang selalu mendoakanku. 4. Teman-teman ku yang selalu ada dan membantu dalam suka dan duka. v
KATA PENGANTAR Puji dan Syukur Kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan hukum. Adapun penulisan hukum ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh Gelar Kesarjanaan pada Fakultas Hukum Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu penulis dalam menyusun skripsi, yaitu kepada : 1. Allah SWT atas Ridho dan Hidayah-Nya dalam penulisan skripsi ini sehingga dapat selesai dengan baik. 2. Bapak Dr. Budi Widianarko, MSc selaku Rektor Unika Soegijapranata. 3. Bapak Valentinus Suroto S.H., M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum Unika Soegijapranata. 4. Bapak Hartyo Purwanto S.H., M.H. selaku dosen wali yang telah membimbing sejak awal perkuliahan hingga mendapatkan gelar sarjana. 5. Bapak Emanuel Boputra S.H., M.H. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan atas penulisan skripsi dari awal penulisan hingga akhir penulisan skripsi ini. 6. Bapak dan Ibu yang tercinta yang selalu memberikan dukungan positif sehingga penulisan skripsi ini dapat berjalan dan selesai dengan baik. 7. Seluruh dosen dan staf karyawan Fakultas Hukum Unika Soegijapranata atas kerjasama dan ilmu-ilmu yang diberikan selama belajar di Fakultas Hukum Unika Soegijapranata. 8. Untuk almamaterku Unika Soegijapranata, semoga skripsi ini dapat bermafaat. 9. Untuk Sahabat-sahabatku Gagan Ari Permadi, Christian Yudha Baskara, Agung Setiawan, Devy Antoro Putro, Muhammad Danu Reza dan lain-lain. vi
10. Untuk para pihak-pihak yang telah membantu tersusunnya skripsi ini, terima kasih atas kerjasama dan informasi yang diberikan sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik. Penulis berharap penulisan hukum ini dapat bermanfaat bagi semua pihak walaupun penulis merasa penulisan hukum ini belum bisa dianggap sempurna karena masih banyak kekurangan dan keterbatasan penulis oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga penulisan hukum ini dapat lebih jauh membuka wawasan bagi semua pihak yang membutuhkan dan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Terima Kasih Semarang, Oktober 2009 Penulis Audita Sukma Adinegara vii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii ABSTRAKSI... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN...v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI...viii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Perumusan Masalah... 6 C. Tujuan Penelitian... 6 D. Kegunaan Penelitian... 6 E. Metode Penelitian... 7 1. Metode Pendekatan... 8 2. Spesifikasi Penelitian... 8 3. Obyek Penelitian... 8 4. Metode Pengumpulan Data...... 9 5. Metode Analisis Data... 10 6. Metode Penyajian Data...... 11 F. Sistematika Penulisan... 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Perkawinan... 13 viii
1. Menurut Undang-undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan... 13 a. Pengertian Perkawinan... 13 b. Syarat dan syarat sah perkawinan... 15 c. Akibat Perkawinan... 19 2. Menurut Kompilasi Hukum Islam... 23 a. Pengertian Perkawinan... 23 b. Syarat dan syarat sah perkawinan... 23 c. Akibat Perkawinan... 28 B. Tinjauan Umum Tentang Kawin Sirri... 35 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Kawin Sirri...... 39 B. Dampak Perkawinan Sirri Terhadap Perempuan dan Anak... 47 C. Perlindungan Hukum Terhadap Perempuan dan Anak Dari Peraktek Kawin Sirri...57 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan... 65 DAFTAR PUSTAKA B. Saran... 67 ix