BAB III METODE PENELITIAN. (C). Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel (D). Metode. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

1. Variabel bebas (X) : Dukungan sosial teman sebaya. 1. Variabel terikat (Y) : Kemampuan bersosialisasi. 1. Kemampuan Bersosialisasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis yang telah disusun. Dalam penelitian yang bersifat kuantitatif ini, maka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. untuk melihat perbedaan (kepercayaan diri) ditinjau dari jenis kelamin.

BAB III METODE PENELITIAN. Pengambilan Sampel, (D) Metode Pengumpulan Data, (E) Validitas dan. Reliabilitas Alat Ukur, (F) Metode Analisis Data.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

BAB III METODE PENELITIAN. ini bersifat kuantitatif yang ingin melihat perbedaan kenakalan remaja (variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. gejala, baik statistik deskriptif maupun statistik infrensial. Menurut Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang digunakan. Dalam bab ini, akan diuraikan pokok-pokok bahasan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu gaya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel variabel yang diteliti yaitu kompensasi dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan karena data-data yang diperolah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti akan melakukan penelitian ini di SMA Negeri 2 Kejuruan Muda,

diri dengan kepuasan hidup, dimana lansia yang memiliki kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu kecerdasan

BAB III METODE PENELITIAN. menguraikan mengenai identifikasi variabel penelitian, defenisi oprasional,

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel penelitian, (B) Defenisi operasional penelitian, (C) Populasi dan

BAB III METODE PENELITIAN. Defenisi Operasional Variabel Penelitian, (C) Populasi, Sampel, Teknik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. matematis berdasarkan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai. Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2013). Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan dua variabel dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan metode penelitian ini akan menguraikan: (A). Identifikasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi obyek pengamatan penelitian dan sebagai faktor-faktor yang berperan

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya menggunakan data-data numerikal (angka) yang diolah. penelitian sampel besar (Azwar, 2012, h.5).

BAB III METODE PENELITIAN. dikemukakan sebelumnya, maka variabel-variabel yang akan digunakan. B. Definisi Operasional pada Wanita Pasca Melahirkan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan di bahas enam hal yang meliputi, identifikasi variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelompok atau signifikansi hubungan yang diteliti. Bila dipandang dari

BAB III METODE PENELITIAN. Operasional Variabel Penelitian, (c) Populasi, Sampel, Teknik Pengambilan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITTIAN. kepuasan kerja dengan komitmen organisasi. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel, (D) Metode pengumpulan data, (E) Validitas dan Reliabilitas alat ukur, 1. Variabel bebas : Adversity Quotient

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, maka baik buruknya suatu hasil penelitian sebagian tergantung pada

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah model korelasional (Newman, 2000). Maksud korelasional dari

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif ada tiga yaitu : eksperimen, survei, dan content analysis. Berdasarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis yang telah disusun. Dalam penelitian yang bersifat kuantitatif ini, maka

BAB III METODE PENELITIAN. ini menekankan analisisnya pada data-data yang bersifat numerical atau. penelitian sampel besar (Azwar, 2013, h. 5).

BAB III METODE PENELITIAN. Kebermaknaan Hidup sebagai variabel tunggal. hidup, dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel Penelitian, (B) Definisi Operasional Penelitian, (C) Populasi dan Teknik

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memperoleh data yang tetap sesuai dengan karakteristik dan tujuan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. sejauhmana perbedaan harga diri dan perilaku asertif siswa korban bullying

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Siswa-siswi SMP N 1 Besitang. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan. Suatu penelitian akan memberi hasil dan kesimpulan yang benar bila

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa.

BAB III METODE PENELITIAN. Lingkungan Keluarga dengan Perilaku Empati siswa kelas X SMA Negeri 1 Tibawa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: 2. Variabel bebas : Pola asuh overpotective

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis data dengan menggunakan angka-angka, rumus atau model

cenderung mengalami optimisme yang rendah. BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini terdapat variabel sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di dalam suatu penelitian. Menurut Kerlinger variabel sebagai sebuah konsep.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Reliabilitas Alat Ukur, serta (F). Metode Analisa Data. a. Variabel bebas : Budaya Organisasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. 2003). Menurut jenis penelitiannya, penelitian ini termasuk ke dalam jenis

BAB lll METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif diartikan sebagai suatu penelitian yang menggunakan alat

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan pada bab metode penelitian ini meliputi: Identifikasi variabel

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang bermanfaat untuk meningkatakan mutu suatu hal yang menarik minat

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang digunakan. Dalam bab ini, akan diuraikan pook-pokok bahasan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini meliputi identifikasi variable penelitian, defenisi operasional, populasi,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan unsur penting dalam penelitian ilmiah, karena metode

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. B. Identifikasi Variabel. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang digunakan yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan harus sesuai dengan okjek penelitian dan tujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu : 1. Variabel terikat : Komitmen Organisasi (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan unsur penting dalam penelitian ilmiah, karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menemukan apakah penelitian tersebut dapat dipertanggung jawabkan hasilnya. Pada bagian ini akan menguraikan mengenai (A). Identifikasi Variabel Penelitian (B). Defenisi Operasional Variabel (C). Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel (D). Metode Pengumpulan Data (E). Validitas dan Reliabilitas dan Metode Analisis Data (F). A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian 1. Variabel bebas (x) : Tipe kepribadian - Ekstrovert - Introvert 2. Variabel terikat (y) : Manajemen konflik B. Definisi Operasional Variabel Penelitian Defenisi operasional variabel dalam penelitian bertujuan untuk mengarahkan variabel penelitian agar sesuai dengan metode pengukuran yang akan di rumuskan nantinya. Adapun defenisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. manajemen konflik adalah strategi atau metode yang digunakan seseorang untuk mengatasi dan mengelola suatu konflik tertentu atau

mengkonseptualisasikan konflik serta menyalurkannya ke arah perkembangan yang positif sehingga membuat lingkungan itu aman buat diri sendiri maupun orang lain. Pengukuran manajemen konflik melalui aspek-aspek manajemen konflik menurut Gottman dan Korkoff (Mardianto, 2000), yaitu: a. Manajemen konflik destruktif yang meliputi conflict engagement (menyerang dan lepas control), withdrawal (menarik diri) dari situasi tertentu yang kadang-kadang sangat menakutkan hingga menjauhkan diri ketika menghadapi konflik dengan cara menggunakan mekanisme pertahan diri, dan compliance (menyerah dan tidak membela diri). b. Manajemen konflik konstruktif yaitu positive problem solving yang terdiri dari kompromi dan negosiasi. Semakin tinggi skor yang diperoleh dalam skala manajemen konflik berarti semakin tinggi manajemen konflik yang dimiliki, dan sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh maka semakin rendah pula manajemen konflik. 2. Tipe kepribadian adalah suatu rencana untuk menklasifikasikan seseorang individu yang disesuaikan berdasarkan satu set karakteristik kepribadian seperti ekstrovert dan introvert. Pengukuran tipe kepribadian melalui ciriciri tipe ekstrovert dan introvert menurut Eysenck (dalam Suryabrata, 1995), yaitu : a. Ciri-ciri tipe kepribadian ekstrovert yaitu terbuka, bersikap hangat, optimis, aktif, dinamis, ramah, sikap bergaul, memiliki banyak teman, impulsif, suka lelucon, suka akan perubahan-perubahan, suka tertawa

dan berbicara cenderung agesif, mudah kehilangan ketenangan, perasaan tidak berada diawah kontrol yang ketat, tidak selalu dapat dipercaya, cenderung berubah pendirian, tanggung jawab rendah, bekerja cepat tapi kurang teliti, prakts, bersemangat, responsif, obyektif, dapat mengembangkan gejala-gejala histeris. b. Ciri-ciri tipe kepribadian introvert yaitu pendiam, suka menjauhkan diri dari pergaulan, murung, sesnsitif terhadap kritik, introspektif, menghadapai persoalan sehari-hari dengan keseriusan tertentu, suka hidup teratur, selalu mempertahankan diri dari kontrol tertutup, sangat tenang, dapat dipercaya, jarang agresif, kadang-kadang pesimis, cenderung mempertahankan pendirian, sangat menghargai standar etik, dapat engembangkan gejala ketakutan dan depresi, aspirasi dan prestasi tinggi tapi menilai rendah, tanggung jawab tinggi, pasif. Semakin banyak subjek memilih pernyataan a pada skala keprbadian ekstrovert dan introvert, maka subjek cenderung bertipe kepribadian ekstovert, dan semakin banyak subjek memilih pernyataan b pada skala keprbadian ekstrovert dan introvert maka subjek cenderung bertipe kepribadian introvert. C. Populasi, Sampel, dan Metode Pengambilan Data 1. Populasi Masalah populasi, sampel dan teknik pengambilan data dalam penelitian ini merupakan hal yang cukup penting sebab akan menjadi penentu dari hasil penelitian. Populasi adalah keseluruh subjek penelitian. Apabila individu ingin

meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2010). Populasi penelitian adalah keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya. Populasi dalam penelitian ini adalah para siswi remaja di SMA N 1 ARSE kelas X dan XI yang berjumlah 175 siswa. 2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Menurut Arikunto (2010) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Azwar (2000) juga mengatakan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi sehingga harus memiliki ciri-ciri yang dimilki oleh populasi. Untuk memperoleh sampel yang dapat mencerminkan keadaan populasinya, maka harus digunakan teknik pengambilan sampel yang benar. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah purposive sampling, yaitu pemilihan sekelompok subyek berdasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (arikunto, 2010). Selanjutnya menurut Arikunto (2010) sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan berdasarkan atas strata, random, atau daerah tetapi didasarkan adanya tujuan. Dalam menggunakan teknik sampel ini ada syaratsyarat yang harus dipenuhi yaitu: a. Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu yang merupakan ciri-ciri pokok populasi.

b. Subjek yang diambil sebagai sample benar-benar merupakan subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi. c. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi pendahuluan. Untuk memperoleh sampel yang mewakili penggambaran secara maksimal keadaan populasinya. Yang dijadikan subjek penelitian adalah remaja di SMA N 1 ARSE. Ciri-ciri utama sampel dalam penelitian ini adalah 1. Remaja yang berkepribadian ekstrovert 2. Remaja yang berkepribadian introvert D. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode skala. Skala adalah suatu daftar yang berisi pernyataan yang diberikan kepada subjek agar dapat mengungkapkan aspek-aspek psikologis yang ingin diketahui. Menurut Azwar (2000) skala memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dari berbagai bentuk alat pengumpulan data yang lain seperti angket, karakteristik skala yaitu: a. Stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendak diukur, melainkan mengungkap indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan sehingga jawaban yang diberikan akan sangat tergantung pada interpretasi subjek dan lebih

bersifat proyektif, yaitu berupa proyeksi dari perasaan atau kepribadiannya. b. Skala psikologis selalu berisi banyak aitem karena indikator perilaku diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem. c. Respon subjek tidak dilasifikasikan sebagai jawaban benar atau salah. Semua jawaban diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguhsungguh. 1. Skala Manajemen Konflik Skala manajemen konflik dalam penelitian disusun berdasaran aspekaspek manajemen konflik yang dikemukakan oleh Gottman dan Korkoff yaitu manajemen konflik destruktif yang meliputi menyerang dan lepas kontrol, menarik diri dan menyerah dan tidak membela diri dan manajemen konstruktif yang terdiri dari kompromi dan negosiasi. Skala yang akan dikembangkan dalam penelitian adalah skala likert. Jawaban setiap aitem instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif samapai sangat negatif. Peneliti memperhatikan tujuan ukur, metode penskalaan dan format aitem yang dipilih, sehingga respon yang disajikan dalam skala adalah dalam bentuk pilihan jawaban yang terdiri dari empat jawaban kesesuaian antara responden dengan pernyataan yang disajikan. Jawaban kesesuaian antara responden dengan pernyataan yang disajikan tersebut adalah sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), sangat tidak sesuai (STS). Adapun skala yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skala langsung yaitu skala yang dikerjakan oleh

subjek penelitian dan subjek tinggal memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan. 2. Skala Kepribadian Skala tipe kepribadian di susun berdasarkan ciri-ciri tipe kepribadian ekstrovet dan introvet yang disampaikan oleh Eysenck (dalam Suryabrata, 1995), yaitu - Terbuka pendiam - Bersikap hangat dapat mengembangkan gejala ketakutan dan depresi - Optimis kadang-kadang pesimis - Aktif pasif - Ramah sensitif terhadap kritik - Suka bergaul suka menjauhkan diri dari pergaulan - Impulsif selalu mempertahankan diri dari dalam kontrol tertutup - Suka lelucon murung - Suka akan perubahn-perubahan suka hidup teratur - Suka tertawa dan berbicara cenderung agresif jarang agresif - Tidak selalu dapat dipercaya dapat dipercaya - Cenderung berubah pendirian cenderung mempertahankan pendirian - Tanggung jawab rendah tanggung jawab tinggi

- Bekerja cepat tapi kurang teliti menghadapi persoalan sehari-hari dengan keseriusan tertentu - Praktis aspirasi dan prestasi tinggi tapi menilai rendah - Responsif sangat menghargai standar etik - Obyektif introspektif - Dapat mengembangkan gejala-gejala histeris sangat tenang Skala tipe kepribadian ini menggunakan skala screening test. Pernyataan yang diberikan kepada masing-masing jawaban subjek pada setiap pernyataan akan menunjukkan kecenderungan pada diri subjek. Hal ini berguna untuk mempertegas setiap jawaban subjek dimana terdapat dua pernyataan a dan b, untuk pilihan a subjek yang memilih tipe kepribadian ekstrovet, dan pilihan jawaban b untuk subjek yang memiliki tipe kepribadian introvert. E. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Menurut Hadi (1990) suatu alat ukur dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang sebenarnya harus di ukur. Alat ukur dikatakan teliti pabila alat itu mempunyai kemampuan yang cermat menunjukkan ukuran besar kecilnya gejala yang diukur. Dalam penelitian ini skala di uji validitasnya dengan menggunakan teknik Analisis Product Moment dari Pearson, yakni mencari koefisien korelasi antara tiap butir item dengan skor total (Hadi, 1990), di mana rumusnya adalah sebagai berikut:

r xy = ( X 2 ) ( X ) N ( X )( Y) XY N 2 ( Y 2 ) ( Y) 2 N Keterangan : r xy N XY X Y X 2 Y 2 = Koefisien korelasi sistem dengan skor = Jumlah hasil kali antara setiap butir dengan skor total = Jumlah skor keseluruhan subjek tiap item = Jumlah skor keseluruhan aitem pada subjek = Jumlah kuadrat skor X = Jumlah kuadrat skor Y = Jumlah subjek Namun koefisien korelasi yang dengan teknik product moment di atas dinyatakan masih kotor, artinya kelebihan bobot. Kelebihan bobot ini disebabkan masuknya skor setiap butir ke dalam komponen skor total. Untuk menghindari kelebihan bobot ini digunakan teknik Part Whole. Adapun rumus dari Part Whole adalah sebagai berikut: rbt= (r xy ) (SD y ) (SD x ) (SD y ) 2 + (SD x ) 2 2(r xy )(SD x )(SD y ) Keterangan : Rbt r xy SD x SD y = angka korelasi setelah dikoreksi = angka korelasi sebelum dikoreksi = standart deviasi skor item = standart deviasi skor total

2. Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwasesuatu intrument dapat dpercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrument tersebut sudah baik. Instrument yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga (Arikunto, 2010). Uji reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini mengunakan pendekatan Internal Consistency (Cronbach s Alpha Coefficient) yang hanya memerlukan satu kali pengenaan tes tunggal pada sekelompok individu sebagai subjek dengan tujuan untuk melihat konsistensi di dalam tes itu sendiri. Tehnik ini dipandang ekonomis, praktis, dan berefesiensi tinggi sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi (Azwar,2000). Adapun rumus Alfa Cronbach sebagai berikut: Keterangan: CA = Koefisien Cronbach's Alpha K = Banyaknya pertanyaan dalam butir Sigma b kuadrat = Varians butir Sigma t kuadrat = Varians total

F. Metode Analisis Data Setelah data diperoleh, maka dilakukan analisa statistik untuk menguji hipotesis yang diajukan, yaitu untuk mengetahui perbedaan manajemen konflik antara tipe kepribadian ekstrovet dan introvet pada remaja, dengan menggunakan rumus Anava 1 jalur sebagai berikut: A A1 X A2 X Keterangan A A1 A2 X = tipe kepribadian = tipe kepribadian ekstrovert = tipe kepribadian introvert = manajemen konflik Sebelum data di analisis dengan teknik Anava 1 jalur, maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi terhadap data penelitian yang meliputi: a. Uji normalitas, yaitu untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian setiap masing-masing variabel telah menyebar secara normal b. Uji homogenitas varians, yaitu untuk melihat atau menguji apakah data-data yang telah diperoleh berasal dari sekelompok subjek yang dalam beberapa aspek psikologis bersifat sama (homogen).