MAKALAH HAM UNTUK STABILITAS POLITIK DAN KEAMANAN SERTA PEMBANGUNAN SOSIAL DAN EKONOMI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dan pelaksanaan HAM lebih banyak dijadikan objek power game diantara blokblok

BAB 11 PENGHORMATAN, PENGAKUAN, DAN PENEGAKAN

Hak atas Informasi dalam Bingkai HAM

SAMBUTAN PEMBUKAAN MENTERI PERTANIAN RI. PADA KONFERENSI INTERNASIONAL HAK ASASI PETANI Jakarta, 21 Juni 2008

MAKALAH. HAM dan Kebebasan Beragama. Oleh: M. syafi ie, S.H., M.H.

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TANGGAL 22 JUNI 2015 RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA TAHUN BAB I

dilibatkan, diminta pendapatnya sehingga materi konstitusi benar-benar mewakili masyarakat secara keseluruhan.

Perbedaan HAM pada UUD 1945 sebelum dan sesudah diamandemen A. Pendahuluan

Pendidikan Kewarganegaraan

MAKALAH. CEDAW: Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan. Oleh: Antarini Pratiwi Arna, S.H., LL.M

Serikat (telah menandatangani, namun belum bersedia meratifikasi), menguatkan keraguan akan perjanjian ini.

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Strategi Implementasi..., Baragina Widyaningrum, Program Pascasarjana, 2008

PENDAPAT TERPISAH HAKIM ZEKIA

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL

KONSEP DASAR HAM. Standar Kompetensi: 3. Menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan dan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM)

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL

=BAHAN TAYANG MODUL 14 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: Fakultas TEKNIK. Program Studi SIPIL.

KONSOLIDASI DEMOKRASI UNTUK KEMAKMURAN RAKYAT

Prinsip Dasar Peran Pengacara

HAK ATAS PENDIDIKAN. Materi Perkuliahan HUKUM & HAM (Tematik ke-3)

Eksistensi Konvensi Jenewa di Masa Depan

BAB V KESIMPULAN. di berbagai belahan dunia. Di titik ini, norma-norma HAM menyebar luas ke seluruh

Modul ke: HAK ASASI MANUSIA. 09Teknik. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

BAB III INSTRUMEN INTERNASIONAL PERLINDUNGAN HAM PEREMPUAN

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan mengambil keputusan dengan cepat dan akurat. Kemampuan tersebut

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Hak Asasi Manusia

Modul ke: Hak Asasi Manusia. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

BAB V KESIMPULAN. Benturan intervensi..., Rina Dewi Ratih, FISIP UI, 2008.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah memberikan perhatian yang sungguh-sungguh dalam memberantas

PROKLAMASI TEHERAN. Diproklamasikan oleh Konferensi Internasional tentang Hak-hak Asasi Manusia di Teheran pada tanggal 13 Mei 1968

NOMOR : M.HH-11.HM th.2011 NOMOR : PER-045/A/JA/12/2011 NOMOR : 1 Tahun 2011 NOMOR : KEPB-02/01-55/12/2011 NOMOR : 4 Tahun 2011 TENTANG

Tanggung Jawab Komando Dalam Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia Oleh : Abdul Hakim G Nusantara

HAK MASYARAKAT ADAT. Materi Perkuliahan HUKUM & HAM (Tematik ke-5) Vegitya Ramadhani Putri, MA, LLM

Point penting dari diskusi Panel Dalam First Session IGWG Meeting on Binding Treaty for TNCs (6-10 July 2015):

BAB 9 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI DALAM BERBAGAI BENTUK

Bahan Diskusi Sessi Kedua Implementasi Konvensi Hak Sipil Politik dalam Hukum Nasional

Hak Asasi Manusia. Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

Komisi Nasional HAM kerangka hukum dan mekanisme penegakan hukum HAM. Dr. Herlambang P Wiratraman Fakultas Hukum Universitas Airlangga 26 Mei 2015

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA

Mengetahui hak manusia yang melekat sejak lahir RINA KURNIAWATI, SHI, MH

BAB 10 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI DALAM BERBAGAI BENTUK

Mata Kuliah Kewarganegaraan

BAB V INSTRUMEN-INSTRUMEN INTERNASIONAL TENTANG PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA. 1. Memahami dan mengetahui sistem internasional hak-hak asasi manusia;

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MEKANISME PENGADUAN DAN PELAPORAN TERHADAP PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA

Pidato Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa Ke-71 New York, 23 September 2016

Panduan diskusi kelompok

DISAMPAIKAN OLEH : YUDA IRLANG, KORDINATOR ANSIPOL, ( ALIANSI MASYARAKAT SIPIL UNTUK PEREMPUAN POLITIK)

RAN HAM SEBAGAI KERANGKA DASAR PROSES REKONSTRUKSI SOSIAL MEMASUKI ERA INDONFSIA BARU. Oleh: Dr Hafid Abbas Dirjen Perlindungan HAM

Demokrasi Sebagai Kerangka Kerja Hak Asasi Manusia

PANCASILA DAN HAM. Makalah Disusun untuk: Memenuhi tugas akhir Pendidikan Pancasila STMIK AMIKOM

UNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 1999 TENTANG HAK ASASI MANUSIA PASAL 1

BAB 5 PENUTUP. 5.1.Kesimpulan

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) & SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

KOMENTAR UMUM 9 Pelaksanaan Kovenan di Dalam Negeri 1

Makalah. WORKSHOP Memperkuat Justisiabilitas Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya : Prospek dan Tantangan

Memutus Rantai Pelanggaran Kebebasan Beragama Oleh Zainal Abidin

MEWUJUDKAN TATAKELOLA PEMERINTAHAN DESA

Pendidikan Kewarganegaraan

PENGERTIAN HAM Hak adalah kekuasaan atau wewenang yang dimiliki seseorang atas sesuatu (Suria Kusuma, 1986). Istilah Hak asasi menunjukkan bahwa kekua

BAB 10 PENGHORMATAN, PENGAKUAN, DAN PENEGAKAN ATAS HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

PENGANTAR KONVENSI HAK ANAK

2017, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011

DEKLARASI TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN. Diproklamasikan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa

MENGATASI KONFLIK, NEGOSIASI, PENDEKATAN KEAMANAN BERPERSPEKTIF HAM

MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

Urgensi Pengembangan Indikator HAM

NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Universitas Indo Global Mandiri Palembang

Mengetahui bentuk pemerintahan yang baik RINA KURNIAWATI, SHI, MH

BAB I PENDAHULUAN. Pertama, hal Soerjono Soekanto, 2007, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cetakan

BAB 10 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI

PERLINDUNGAN PENGUNGSI SURIAH KORBAN GERAKAN NEGARA ISLAM IRAK AN SURIAH DI NEGARA-NEGARA EROPA. Oleh : Nandia Amitaria

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan dan berkedudukan sama di

DAFTAR ISI. Maksud, Tujuan dan Kerangka Penulisan Buku...3 BAGIAN I BAB I EVOLUSI PEMIKIRAN DAN SEJARAH PERKEMBANGAN HAK ASASI MANUSIA...

PEDOMAN TENTANG PERANAN PARA JAKSA. Disahkan oleh Kongres Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kedelapan. Tentang Pencegahan Kejahatan dan Perlakukan terhadap

Daftar Pustaka. Glosarium

DUA BELAS FAKTA DAN KEKELIRUAN TENTANG KONVENSI MUNISI TANDAN (Convention on Cluster Munitions)

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 129 TAHUN 1998 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL HAK-HAK ASASI MANUSIAINDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SEJARAH HAK AZASI MANUSIA

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kekuasaan atau adat yang berlaku untuk semua orang dengan tujuan untuk

PERNYATAAN KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA UNILEVER

Pengantar Memahami Hak Ekosob. M. Dian Nafi PATTIRO-NZAID

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Materi Kuliah HAK ASASI MANUSIA

No ekonomi. Akhir-akhir ini di Indonesia sering muncul konflik antar ras dan etnis yang diikuti dengan pelecehan, perusakan, pembakaran, perkel

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BAB I PENDAHULUAN. melakukan mobilisasi atau perpindahan tanpa batas yang menciptakan sebuah

HUKUMAN MATI NARAPIDANA NARKOBA DAN HAK ASASI MANUSIA Oleh : Nita Ariyulinda *

Demokrasi Berbasis HAM

UNOFFICIAL TRANSLATION

BERSATU MENGATASI KRISIS BANGKIT MEMBANGUN BANGSA

Perkenalan, Diskusi dan kesepakatan tentang kontrak perkuliahan. Ruang lingkup mata kuliah kewarganegaraan diperguruan tinggi: Etika Berwarga Negara

KEAMANAN NASIONAL KEBEBASAN INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. Hak asasi manusia ( selanjutnya disingkat dengan HAM ) adalah seperangkat hak yang

MAKALAH TRANSPARANSI PENGADILAN. Oleh: DR. IBRAHIM, S.H, M.H, LL.M.

SYARAT-SYARAT KEBERHASILAN TATANAN SOSIAL GLOBAL DAN EKONOMI BERORIENTASI PASAR.

Transkripsi:

FOCUS GROUP DISCUSSION DAN WORKSHOP PEMBUATAN MODUL MATERI HAM UNTUK SPN DAN PUSDIK POLRI Hotel Santika Premiere Yogyakarta, 17 18 Maret 2015 MAKALAH HAM UNTUK STABILITAS POLITIK DAN KEAMANAN SERTA PEMBANGUNAN SOSIAL DAN EKONOMI Oleh: Dafri Agussalim Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada

HAM UNTUK STABILITAS POLITIK DAN KEAMANAN SERTA PEMBANGUNAN SOSIAL DAN EKONOMI Dafri Agussalim Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada

Latar Belakang Masalah Dunia sekarang sedang dihadapkan dengan berbagai tantangan yang sangat berat: konflik bersenjata lokal maupun internasional, kerusuhan politik, penyakit pendemik, pelanggaran HAM, TNCs, korupsi, terorisme, natural dan atau man-made disasters, dll. Berbagai tragedi kemanusiaan tersebut terjadi di hampir seluruh belahan dunia, tanpa memandang negara maju atau terbelakang, negara besar atau kecil, Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika, dan perbedaan ideologi. Hal ini mendorong berbagai negara di dunia berusaha mencari solusi terhadap masalah tersebut dengan berbagai cara, termasuk menggunakan sumber daya politik, hukum, ekonomi dan militer, serta melibatkan berbagai pihak, negara maupun non-negara seperti oganisasi internasional, NGOs, INGOs, dan bahkan individual.

Argumen Utama Tingkat pemenuhan HAM masyarakat suatu negara berdampak langsung terhadap perkembangan politik, kondisi keamanan, pembangunan social dan ekonomi dari negara tersebut. Semakin baik penghormatan, perlindungan, pemenuhan dan pemajuan HAM yang dilakukan suatu pemerintah terhadap masyarakatnya maka semakin baik pula tingkat keamanan, stabilitas sosial dan politik serta pembangunan sosial dan ekonomi dari negara tersebut.

Saling Terkait Lynn Miller berargumen bahwa: Pertama, ada keterkaitan yang erat antara tiga tujuan dasar dari deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang hak asasi manusia yaitu: untuk mencapai kedamaian, melaksanakan pembangunan dan pemenuhan hak-hak asasi manusia. Kedua, ada keterkaitan antara hak ekonomi, sosial dan budaya dan hak sipil dan politik. Ketiga, ada keterkaitan antara kenyataan dalam masyarakat lokal dan kenyataan dalam masyarakat global dewasa ini. Singkatnya, tidak akan ada kedamaian tanpa terpenuhinya hakhak asasi manusia, tidak akan ada kedamaian jika pembangunan tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya, dan tidak akan ada pembangunan tanpa adanya kedamaian dan tanpa terpenuhinya hak-hak asasi manusia.

Bukti Emperis Manfaat HAM Banyak contoh emperis yang memperlihatkan bahwa penerapan kebijakan yang bernuansa HAM sangat bermanfaat untuk mewujudkan good governance di tingkat lokal dan nasional. Penerapan kebijakan yang bernuansa HAM secara konsisten akan berdampak pada peningkatan efisiensi dan efektivitas kerja pemerintah local maupun nasional. Standar-standar HAM misalnya dapat dijadikan dasar-dasar hukum, moral dan etika dalam mengatur perilaku negara (dalam hal ini khususnya pemerintah lokal) dan masyarakat mengenai apa yang boleh dan harus dikerjakan dan apa yang tidak boleh dikerjakan demi penghormatan, perlindungan dan pemenuhan HAM masyarakat luas.

Memperkuat Negara: HAM dan Pembangunan Philip Alston and Mary Robinson dalam bukunya Human Rights and Development menemukan bahwa pembangunan dan modernisasi telah menciptakan suatu kondisi dimana individual atau kelompok tertentu menjadi sangat rentan terhadap pelanggaran HAM. Oleh karena itu, menurut mereka, konsep pembangunan suatu negara harus dikaitkan dengan upaya perwujudan HAM bagi semua warganya. Lebih lanjut Dias mengatakan bahwa di banyak bukti juga bahwa perlindungan dan penegakan HAM akan meningkatkan partisipasi mayarakat dan oleh karenanya akan pula meningkatkan dukungan publik dan produktifitas dalam pembangunan tersebut.

HAM dan Pembangunan Sosial dan Ekonomi Perlindungan dan pengakan HAM juga akan membuka dan memperlancar komunikasi antara masyarakat dan pemerintah yang pada akhirnya berdampak positif bagi peningkatan efisiensi kerja pemerintah serta menciptakan mekanisme kontrol terhadap kemungkinan terjadinya tindakan korupsi dan mismanagement (menciptakan good governance). HAM menganut prinsip equal concern and respect, yang menuntut pemerintah melakukan tindakan campur tangan guna mengurangi ketidakmerataan dan ketidakadilan sosial dan ekonomi dalam masyarakat. Negara harus melindungi mereka yang rentan untuk menjadi korban perlakuan yang diskriminatif baik di bidang politik, sosial, ekonomi dan budaya yang menyebabkan mereka memiliki keterbatasan atau hambatan untuk mendapatkan akses ke sumber-sumber sosial, politik dan ekonomi

HAM dan Stabilitas Politik dan Keamanan Dengan demikian, perlindungan dan penegakan HAM juga akan memacu pemerintah untuk menyediakan pelayan dasar yang maksimal bagi masyarakatnya dan memberi ruang dan akses bagi mereka yang tidak beruntung untuk dapat memperjuangkan hak-hak mereka. Dan akhirnya, bahwa penegakan dan perlindungan HAM akan sangat membantu terciptanya stabilitas dan keamanan masyarakat dan negara. Sudah banyak bukti bahwa negara yang mengabaikan atau melanggar HAM pasti tidak stabil dan tidak aman. Makna di balik argumen tersebut di atas yaitu adanya keharusan bagi suatu negara agar memperlakukan setiap warganya dengan adil, baik secara moral dan hukum maupun secara politik, sosial, ekonomi dan budaya. Jika ada ketidaksamaan dalam perlakuan, misal dalam hal kesempatan dan materi yang timbul langsung maupun tidak langsung dari keputusan atau kebijakan politik harus tetap compatible atau sesuai dengan konsepsi politik mengenai keadilan yang didasarkan atas prinsip dan nilai-nilai HAM yang dimaksud.

Relevansi untuk Indonesia Dalam konteks ini, argumen bahwa HAM adalah produk Barat dan oleh karenanya hanya cocok dan efektif untuk masyarakat dan negaranegara Barat tersebut, tidak dapat dipertahankan kebenarannya. Connelly, misalnya, menemukan bahwa ternyata HAM juga merupakan alat dan sarana yang efektif bagi negara-negara non-barat dalam perjuangan untuk mencapai tujuan dan kepentingan nasional mereka, melebih keefektifan strategi dan pendekatan yang tidak berdasarkan HAM. Bahwa masih ada beberapa negara yang dipimpin rezim authoritarian menolak mengaitkan HAM dengan pembangunan, menurut Conelly, tidak berarti bahwa pembangunan yang berdasarkan HAM telah gagal. Sebaliknya, menurutnya, selama dua dekade terakhir semakin meningkat kecenderungan internasional untuk memandang HAM bukan saja sebagai syarat dan alat untuk pembangunan ekonomi, tetapi juga bahkan telah menjadi tujuan utama dari pembangunan itu sendiri.

HAM dan Demokrasi Walaupun demikian, beberapa penulis dan peneliti mengakui bahwa penegakan dan penghormatan HAM berkaitan langsung dan erat dengan demokrasi. Demokrasi dan HAM pada dasarnya share suatu komitmen terhadap suatu cita-cita untuk mewujudkan kesamaan dan keadilan sosial, ekonomi dan politik bagi semua warga. Penghormatan, perlingungan dan pemenuhan prinsip dan nilai-nilai HAM tidak dapat tidak memerlukan demokrasi. Sedangkan HAM dapat membantu terwujudnya demokrasi itu sendiri.

Peran Negara Negara memikul tanggungjawab utama dalam upaya penghormatan, penegakan, perlindungan, pemenuhan dan pemajuan HAM. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam setiap perjanjian HAM internasional (Kovenan maupun Konvensi HAM Internasional). Bentuk tanggungjawab tersebut berupa mengeluarkan produk hukum dan undang-undang, keputusan-keputusan politik, serta program-program. Siapa yang dimaksud negara? Adalah aparat negara tersebut, yaitu birokrat, administrator, politisi, penegak hukum (jaksa, hakim, polisi dan lain-lain) serta aparat militer.

Relevansi dan Urgensi HAM bagi Polisi Polisi adalah aparat negara, penegak hukum yang merupakan garda terdepan dalam upaya mewujudkan tanggungjawab negara di bidang penghormatan, perlindungan, pemenuhan dan pemajuan HAM warga negaranya. Masalahnya, pada saat yang sama polisi juga merupakan aparat yang paling rentan untuk melakukan (disadari atau tidak dan disengaja atau tidak) untuk melakukan pelanggaran HAM terhadap masyarakat. Ada banyak faktor yang membuat polisi rentan untuk melakukan pelanggaran HAM. Misal karena lemahnya sumberdaya manusia, ketidaktahuan terhadap HAM itu sendiri, dorongan untuk mencapai kepentingan pribadi atau kelompok, dll.

Cara Pandang: Materi Apa yang Relevan? Fokus Utama adalah materi-materi yang relevan dengan upaya polisi untuk melindungi HAM masyarakat. Misal CCPR, termasuk CERD dan CAT. Juga ICESCR dan konvensi turunannya, seperti CEDAW, CRoC dll. Sekali lagi pemberian materi tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan polisi terhadap upaya negara dalam menghormati, melindungi, menegakan, memenuhi dan memajukan HAM masyarakatnya, bukan sebaliknya! Ini artinya, pengajaran HAM bukan hanya dimaksudkan untuk mendorong para polisi tahu (knowing) semata tentang HAM tetapi juga untuk merubah cara pandang, sikap dan prilaku dari para peserta didik tersebut.

Metode Pengajaran Oleh karena pengajaran HAM ini dimaksudkan bukan hanya untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang HAM, melain untuk merubah cara pandang, sikap dan perilaku terhadap HAM, maka diperlukan metode pengajaran yang juga sesuai dengan kebutuhan tersebut. Metode kuliah atau pengajaran konvensional seperti ceramah (apalagi yang bersifat monolog dan satu arah) dipastikan tidak tepat dan tidak memadai untuk ini. Diperlukan cara-cara yang lebih kreatif, yang memungkinkan pengajaran tersebutbenar-benar mampu menginternalisasikan nilai-nilai HAM yang diajarkan tersebut dalam diri para peserta didik.

Misal dalam bentuk kuliah yang lebih kolaboratif dan partisipatif, sehingga memungkinkan para peserta ikut ambil bagian langsung dan share berbagai ide dan pengalaman riil yang mereka alami dengan peserta lainnya. Di samping metode konvensional, maka sangat penting menerapkan metode lainnya seperti diskusi klaster, kuliah lapangan, magang, pembuatan karya ilmiah yang lebih inovatif (misal film documenter), bakti sosial, mengundang korban HAM sebagai nara sumber, dll.

Penutup Pengajaran HAM di lembaga pendididkan kepolisian adalah timely, merupakan suatu kebutuhan yang mendesak dan sangat penting. Pengajaran HAM tersebut akan sangat bermanfaat bukan saja bagi masyarakat banyak tetapi juga bagi polisi (individual maupun kelembagaan). Pengajaran HAM di lembaga pendidikan kepolisian dimaksudkan bukan hanya untuk membantu para peserta didik mengetahui (knowing) tentang Hamj tetapi untuk merubah cara pandang, sikap, dan perilaku para peserta tersebut dalam msyarakat nantinya. Diperlukan pilihan materi bahan ajar HAM yang tepat (relevan dengan tugas dan tanggungjawab polisi dalam masyarakat). Diperlukan metode yang pengajaran yang lebih kreatif dan inovatif: bersifat kolaboratif dan partisipatif serta bersentuhan langsung dengan realitas masyarakat di lapangan.