BAB I PENDAHULUAN. Proyek konstruksi merupakan suatu industri yang melibatkan kerjasama yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumberdaya manusia yang berkualitas. Dengan pendidikan. mengukur, menurunkan, dan menggunakan rumus-rumus matematika

BAB I PENDAHULUAN. dapat meraih hasil belajar yang relatif tinggi (Goleman, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau. perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai

BAB I PENDAHULUAN. juga dirasa sangat penting dalam kemajuan suatu negara karena berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan guru dalam pembelajaran di kelas. Guru diharapkan mampu lebih. pendidikannya atau yang akan terjun ke masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Syifa Zulfa Hanani, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. prestasi belajarnya. Namun dalam upaya meraih prestasi belajar yang. memuaskan dibutuhkan suatu proses dalam belajar.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Industri konstruksi mempunyai peranan yang sangat besar untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa pemerintah sedang giat-giatnya

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA TINGKAT I PRODI DIII KEBIDANAN STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2012

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) TERHADAP. PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (Persero) APJ DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. baru. Hasil dari proses belajar tersebut tercermin dalam prestasi belajarnya. Namun dalam

BAB I PENDAHULUAN. Masa sekarang masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

STUDI MENGENAI KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERANAN KEPEMIMPINAN MANAJER PROYEK KONSTRUKSI DI JAKARTA. Laporan Tugas Akhir

BAB 1 PENDAHULUAN. individu terutama dalam mewujudkan cita-cita pembangunan bangsa dan negara.

BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Kuliah dan pekerjaan merupakan dua hal yang saling berkaitan, karena

BAB 1 PENDAHULUAN. karena remaja tidak terlepas dari sorotan masyarakat baik dari sikap, tingkah laku, pergaulan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat biasanya mengartikan anak berbakat sebagai anak yang

BAB I PENDAHULUAN. masa depan dengan segala potensi yang ada. Oleh karena itu hendaknya dikelola baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,

HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI KEIKUTSERTAAN DALAM EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DENGAN TINGKAT KECERDASAN EMOSIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia pendidikan saat ini masih banyak orang yang cenderung

BAB I PENDAHULUAN. 2010). Sehingga diupayakan generasi muda dapat mengikuti setiap proses

BAB I PENDAHULUAN. adalah kualitas guru dan siswa yang mesing-masing memberi peran serta

BAB I PENDAHULUAN. dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan efisien. 1. perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, seseorang tidak hanya dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. Mencuatnya prestasi gemilang Gita Gutawa, meski masih berusia belia,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam merencanakan harga suatu proyek, perusahaan. transaksi dalam hal ini adalah antara owner dan kontraktor.

BAB I PENDAHULUAN. karena sumber daya manusia secara aktif mendorong produktifitas. karena itu perusahaan harus selalu memperhatikan, menjaga, dan

BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting untuk

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Pendidikan merupakan usaha. sadar dan terencana untuk mewujudkan susasana belajar dan proses

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini mengakibatkan persaingan di dunia kerja semakin tinggi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan proyek konstruksi di Kota Yogyakarta saat ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. tantangan atau hambatan akan muncul dan mempengaruhi suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu sekolah yang tidak lepas dari cita-cita mencetak

BAB I PENDAHULUAN. berilmu, kreatif, inovatif, mandiri, dan bertanggung jawab, serta menjadi. Pendidikan akuntansi khususnya pendidikan akuntansi yang

ARIS RAHMAD F

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eli Hermawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan yang berkualitas yang disajikan. Kesuksesan dari perusahaan bisa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini membahas masalah yang berhubungan dengan penelitian

(Survey di Perguruan Tinggi di Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kecemasan dapat dialami oleh para siswa, terutama jika dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi tidak

BAB I PENDAHULUAN. terkait antara individu dan interaksi antara kelompok. Berbagai proses sosial dan

EFFECTIVENESS OF GROUP COUNSELING SERVICES TO IMPROVE EMOTIONAL INTELLIGENCE

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang cerdas dan berkualitas. apabila ada usaha atau upaya yang dilakukan. Niat atau tekad yang kuat yang

KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN INTELEKTUAL MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sepanjang hayatnya, baik sebagai individu, kelompok sosial, maupun sebagai

BAB I PENDAHULUAN. gelar tinggi belum tentu sukses berkiprah di dunia pekerjaan. Seringkali mereka

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Masalah pendidikan perlu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peran penting dalam rangka memelihara

BAB I PENDAHULUAN. Cipta,2008), hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. membuat manusia dituntut untuk mengikuti segala perubahan yang terjadi dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan suatu proses yang berlangsung secara aktif dan integratif untuk mencapai suatu

BAB I PENDAHULUAN. dari hari ke hari. Oleh karenanya strategi menentukan harga penawaran menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah keberhasilan perlu diperhatikan dalam upaya mengikuti perkembangan

PENTINGNYA KECERDASAN EMOSIONAL SAAT BELAJAR. Laelasari 1. Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang. Kesehatan menjelaskan bahwa tenaga kesehatan adalah setiap orang yang

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi yang memadai. Karyawan dapat menghasilkan kontribusi yang baik

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pada hakekatnya pendidikan merupakan sarana yang dapat

PENGARUH IKLIM SEKOLAH DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan studi di universitas. Pada saat menjalani studi, mahasiswa diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan hidup sesorang pada dasarnya tergantung pada kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan kinerja karyawan menurun. Penurunan kinerja karyawan akan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini persaingan dalam dunia bisnis sangat ketat, oleh sebab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini kecerdasan emosi telah diakui sebagai salah satu aspek yang

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DAN EFIKASI DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR

I. PENDAHULUAN. teratur, dan berencana yang berfungsi untuk mengubah atau mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memiliki peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak terhadap bidang ekonomi, politik, sosial, budaya saja, melainkan

BAB I PENDAHULUAN. R. Masri, Sareb. Menulis: Meningkatkan Dan Menjual Kecerdasan Verbal Dan Linguistic Anda. (Malang: Penerbit Dioma, 2002), hlm.

Interpersonal Communication Skill

BAB I PENDAHULUAN. sahamnya kepada masyarakat melalui pasar modal, perusahaan besar, dan

BAB I PENDAHULUAN. terapan maupun aspek penalarannya mendukung kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

*( Abdul Ghofur Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan

BAB 1 PENDAHULUAN. hitungan hari saja. Bukan hanya perusahaan-perusahaan saja yang merasakan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kebanyakan perusahaan memanfaatkan orang-orang yang ber-

BAB I PENDAHULUAN. Para manajer memiliki peran strategis dalam suatu organisasi. Peran

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan proyek konstruksi di Indonesia, penerapan. keselamatan dan kesehatan kerja masih kurang maksimal.

PENGARUH INTELLIGENCE QUOTIENT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam dunia pendidikan dan juga dalam dunia nyata. Matematika

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya memiliki kinerja yang baik merupakan tanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang primer dan fundamental. Pengertian keluarga disini berarti nuclear family

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh dan perubahan yang besar dalam dunia pendidikan. Begitu pula

Metsi Daud 1. Keywords: Emotional Intelligence, Academic Achievement

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek konstruksi merupakan suatu industri yang melibatkan kerjasama yang baik dalam suatu organisasi. Dalam setiap kelompok kerja terdiri dari banyak anggota yang memiliki karakter dan ciri masing masing. Oleh karena itu kehadiran seorang pemimpin dalam mengarahkan kemampuan tiap anggota kelompok memiliki arti yang sangat penting. Seorang pemimpin, atau dalam organisasi proyek konstruksi disebut sebagai manajer proyek. Dimana manajer proyek adalah orang yang memiliki tingkat tanggung jawab paling tinggi dalam kesuksesan atau kegagalan suatu proyek. Dalam kenyataannya, sekitar 88 % manajer proyek menghabiskan lebih dari setengah waktu kerjanya untuk berinteraksi dengan orang lain dalam organisasinya maupun antar organisasi (Strohmeier,1992). Hal inilah yang menuntut seorang manajer proyek untuk dapat memimpin organisasinya secara efektif serta membina hubungan yang baik melalui kepemimpinannya untuk memastikan proyek memperoleh hasil yang diharapkan. Kepemimpinan seorang manajer proyek ditunjukkan dengan kemampuannya mengelola dan mengarahkan orang orang yang ada dalam organisasinya. Kemampuan ini sering diidentikkan dengan tinggi rendahnya kapasitas 1

2 kecerdasan (Intelligence Quotient/IQ) dari manajer proyek tersebut. Berdasarkan studi yang telah dilakukan, ditemukan bahwa tingginya IQ seseorang tidak sepenuhnya menjamin kesuksesan dalam hidup. Kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 20 % bagi kesuksesan, sedangkan 80 % adalah sumbangan factor kekuatan kekuatan lain, diantaranya adalah kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ) yakni kemampuan memotivasi diri sendiri, mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati, mengatur suasana hati (mood), berempati serta kemampuan bekerja sama (Goleman,2000). Dalam proyek konstruksi, kedua inteligensi itu sangat diperlukan. IQ tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa partisipasi penghayatan emosional terhadap kondisi yang terjadi di sekitar manajer proyek. Namun biasanya kedua inteligensi itu saling melengkapi. Keseimbangan antara IQ dan EQ merupakan kunci keberhasilan (Goleman,2002). Kemampuan yang dimiliki oleh seorang manajer proyek di dalam sebuah organisasi dan profesi konstruksi bukan hanya perlu mengembangkan rational intelligence yaitu model pemahaman terhadap pekerjaan saja, melainkan juga perlu mengembangkan emotional intelligence dalam menjalankan peranan di lingkungan kerjanya. Kepemimpinan merupakan keahlian yang harus dimiliki oleh seorang manajer proyek. Kepemimpinan yang baik dari seorang manajer proyek akan berpengaruh terhadap kinerja proyek. Penelitian ini akan meneliti lebih lanjut mengenai hubungan antara kecerdasan emosional dan kepemimpinan manajer proyek.

3 1.2. Rumusan Masalah Permasalahan yang dapat dirumuskan dalam kaitannya dengan kecerdasan emosional dan kepemimpinan adalah : 1. Apakah dimensi kecerdasan emosional yang paling kuat tingkatannya dalam diri manajer proyek? 2. Apakah peranan kepemimpinan yang paling sering dilakukan oleh manajer proyek? 3. Bagaimana hubungan masing masing dimensi kecerdasan emosional terhadap peranan kepemimpinan yang dilakukan oleh manajer proyek? 1.3. Batasan Masalah Adapun batasan Masalah dalam penelitian ini yaitu : 1. Penelitian dilakukan terhadap perusahaan kontraktor yang ada di Jakarta. 2. Responden yang mengisi kuesioner adalah site manager. 1.4. Keaslian Tugas Akhir Menurut referensi tentang tugas akhir yang ada di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, tugas akhir dengan judul Studi Mengenai Kecerdasan Emosional (Emotional Intelligence) dan Kepemimpinan Manajer Proyek Konstruksi di Yogyakarta sudah pernah dilakukan sebelumnya. Perbedaan tugas akhir ini dengan penelitian sebelumnya ada pada lokasi penelitian dan responden yang digunakan adalah di Jakarta Indonesia.

4 1.5. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui dimensi kecerdasan emosional yang paling kuat tingkatannya dalam diri manajer proyek. 2. Untuk mengetahui peranan kepemimpinan yang paling sering dilakukan oleh manajer proyek. 3. Untuk mengetahui hubungan masing masing dimensi kecerdasan emosional terhadap peranan kepemimpinan yang dilakukan oleh manajer proyek. 1.6. Manfaat Penelitian Penulisan tugas akhir ini memiliki manfaat yang cukup besar, baik untuk penulis maupun pihak kontraktor. Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut : 1. Bagi Penulis Menambah pengetahuan mengenai kecerdasan emosional dan kepemimpinan dalam proyek konstruksi beserta metode yang dilakukan untuk meneliti masalah tersebut. 2. Bagi Perusahaan Konstruksi/Kontraktor Memberikan informasi dan pengetahuan mengenai kecerdasan emosional dan kepemimpinan dari manajer proyek. Sehingga diharapkan dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam meningkatkan kemampuan manajer proyek.

5 1.7. Sistematika Penulisan Sistematika isi dan penulisan laporan tugas akhir ini antara lain : Bab I : Pendahuluan Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah dan batasan masalah, keaslian tugas akhir, tujuan dan manfaat dari penelitian serta sistematika penulisan tugas akhir. Bab II : Tinjauan Pustaka Berisi tentang teori teori yang menjadi landasan dari masalah yang hendak dibahas, juga hal hal lain yang berkaitan dan dapat dijadikan dasar teori untuk menjawab permasalahan yang menjadi topik tugas akhir. Bab III : Metodologi Penelitian Berisi tentang metode pengumpulan data, obyek penelitian, komposisi kuisioner, metode pengambilan sampel, metode pengolahan data, metode analisis data serta alat analisis data. Bab IV : Analisis Data Berisi tentang laporan pelaksanaan penelitian yang terdiri dari data responden, analisis mengenai dimensi kecerdasan emosional yang paling kuat tingkatannya dalam diri manajer proyek, analisis mengenai peranan kepemimpinan yang paling sering dilakukan oleh manajer proyek tingkat kepemimpinan, dan analisis mengenai hubungan masing masing dimensi kecerdasan emosional terhadap peranan kepemimpinan yang dilakukan oleh manajer proyek.

6 Bab V : Kesimpulan Berisi tentang kesimpulan dari hasil analisis dan saran yang memuat ide untuk perbaikan dari penelitian yang telah dilakukan.