REFORMASI 1998 Reformasi di bidang Politik Reformasi di bidang Hukum Refromasi di Bidang Keamanan Reformasi di bidang Keuangan Reformasi di bidang birokrasi?
KUTIPAN DARI HASIL PENELITIAN TAHUN 2001 DARI PUSAT STUDI KEPENDUDUKAN DAN KEBIJAKAN UGM Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia Sumatera Barat Yogyakarta Sulawesi Selatan 3
Tingkat Akuntabilitas TINGKAT AKUNTABILITAS APARAT BIROKRASI DAERAH PENELITIAN SUMATERA BARAT YOGYAKARTA SULAWESI SELATAN N % N % N % BAIK 26 9,1 42 12,9 39 13,0 BURUK 261 90,9 283 87,1 261 87,0 JUMLAH 287 100,0 325 100,0 300 100,0 Prinsip masyararakat sebagai raja tidak layak diterapkan, karena dalam banyak kasus, masyarakat juga sering melakukan kesalahan. Kami tidak hidup dari masyarakat, tidak ada kaitan langsung masyarakat dengan kami. Kami sudah digaji. Masyarakat tidak senang pun, kami tetap hidup. Yang menentukan keberadaan kami adalah pemerintah, bukan masyarakat (FGD, Padang, 2000) 4
SIKAP APARAT BIROKRASI DALAM MENGHADAPI KELUHAN PENGGUNA JASA SIKAP APARAT Jengkel- Membiarkan Menampung Keluhan DAERAH PENELITIAN SUMATERA BARAT YOGYAKARTA SULAWESI SELATAN N % N % N % 4 2,6 7 3,3 13 7,8 73 48,0 94 43,0 50 30,4 Berusaha 75 49,4 117 53,7 102 61,8 Menyelesaikan JUMLAH 152 100,0 218 100,0 165 100,0 Saya mengurus IMB ke Dinas Tata Kota sampai bertahun-tahun belum selesai juga. Kalau ditanya, bagaimana caranya supaya IMB cepat selesai? Orang kelurahan jawabnya kalau orang Tata Kota masih diam, berarti belum selesai, ya kita diamkan saja 5
Pekerjaan di Luar Tugas Pokok Pelayanan PEKERJAAN APARAT DI LUAR TUGAS POKOK PEMEBERIAN PELAYANAN DAERAH PENELITIAN SUMATERA BARAT YOGYAKARTA SULAWESI SELATAN N % N % N % Ya 99 34,5 165 50,8 75 25,0 Tidak 188 65,5 160 49,2 225 75,0 JUMLAH 287 100,0 325 100,0 300 100,0 Banyak karyawan saya yang ngobyek, terutama golongan bawah. Mereka tentunya tidak bisa mengandalkan gaji PNS saja. Jadi kalaupun mereka mengerjakan obyekan pada jam kantor, saya menolelir perbuatan mereka, asalkan pada saat dibutuhkan, mereka ada di tempat (Sleman, 2000) 6
Pemberian Uang Dari Masyarakat Pengguna Jasa PENGAKUAN APARAT ATAS PEMBERIAN UANG DARI MASYARAKAT DAERAH PENELITIAN SUMATERA BARAT YOGYAKARTA SULAWESI SELATAN N % N % N % Ya 184 64,1 201 61,8 175 58,3 Tidak 103 35,9 124 38,2 125 41,7 JUMLAH 287 100,0 325 100,0 300 100,0 Kalau di RT dan RW, saya cuma masukin uang kas aja Rp. 1000,-, di kelurahan dan kecamatan juga sama Rp. 2.500,- an, nah tapi di BPN saya habis banyak, kurang lebih Rp. 250.000,- lah. Yang Rp. 150.000,- untuk biaya resmi, tapi yang Rp. 100.000,- saya bagi-bagiin ke petugas di sana. Setiap petugas saya kasih amplop, isinya rata-rata Rp. 15.000,- sampai Rp. 20.000,- an. Kalau nggak gitu, prosesnya lama 7
DASAR PEMBEDAAN PELAYANAN OLEH APARAT DASAR PEMBE- DAAN DAERAH PENELITIAN SUMATERA BARAT YOGYAKARTA SULAWESI SELATAN Kedekatan dengan Petugas Status Sosial Pengguna Jasa Sikap Pengguna Jasa N % N % N % 119 77,8 160 88,9 129 85,4 29 18,9 17 9,4 9,4 12,7 5 3,3 3 1,7 3 1,9 JUMLAH 153 100,0 180 100,0 151 100,0 Sebagai orang Jawa, kultur untuk mendahulukan kepentingan yang mempunyai status lebih tinggi masih kental, kalau tidak begitu saya segan. Buat saya, itu biasa dan normal-normal saja, soalnya, dimana-mana kan juga begitu Saya ngurus SIUP lancar-lancar saja, dan keluarnya juga cepat, soalnya saya sudah kenal baik dengan petugas RT, RW, Kecamatan, dan Dinas Perdagangan. 8
Posisi tidak seimbang. Rawan Penyimpangan Tidak terbuka dan akuntabel. Sanksi dan hukuman
UNDANG-UNDANG NO. 25 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PUBLIK Menyeimbangkan posisi penyelenggara dengan masyarakat Memberikan hak dan kewajiban Memberikan akses Memberikan sanksi san hukuman
Kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundangundangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh Penyelenggara Pelayanan Publik. (UU No. 25/2009 tentang Pelayanan Publik)
Cunsumption 1 Barang Privat (rivalry dan feasible) 3 Barang Publik (Non rivalry tapi feasible) (Savas, 2000) 2 Barang Privat (rivalry dan exclution) 4 Barang Publik (Non rivalry dan Non exclusion) Menjadi domein sektor publik: Barang publik. Eksternalitas. Monopoli alamiah. Ketidaksetaraan. Exclusion
Kontrak Sosial Absolut Konstutusional
Patron -------- Client
Hubungan hukum Perikatan Kesepakatan
ASPEK HUKUM YANG PENTING Keharusan Penggunaan Standar Pelayanan Publik. (Pertama dan Utama) Hak, Kewajiban, dan Larangan Sanksi (Pidana, Perdata, dan Administrasi)
KOMPONEN SP SERVICE DELIVERY 1. PERSYARATAN 2. SISTEM, MEKANISME, DAN 1. PERSYARATAN 2. PROSEDUR PROSEDUR 3. JANGKA WAKTU 3. JANGKA WAKTU PELAYANAN PENYELESAIAN 4. 4. BIAYA/TARIF 5. PRODUK PELAYANAN 6. PENANGANAN PENGADUAN, SARAN, MASUKAN PENGADUAN, SARAN, DAN MANUFACTURING 1. DASAR HUKUM 2. SARANA DAN PRASARANA, DAN/ATAU FASILITAS 3. KOMPETENSI PELAKSANA 4. PENGAWASAN INTERNAL 5. JUMLAH PELAKSANA 6. JAMINAN PELAYANAN 7. JAMINAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN PELAYANAN 8. EVALUASI KINERJA PELAKSANA
Pasal UU/PP Sanksi Hukum (UU 25/2009 dan PP 96/2012) Dikenakan atas kewajiban yang tidak dijalankan dan merupakan penjabaran Sanksi yang telah ada dalam Undang-undang, misalnya: Pasal 20 (1) UU Pasal 20 (2) UU Pasal 26 (1) PP Pasal 27 (1) PP Pasal 20 (3) UU Pasal 30 (1) PP Pasal 33 (1) PP Uraian Kewajiban Penyelenggara Wajib menyusun dan menetapkan SP Wajib mengikutsertakan Masyarakat dalam Penyusunan SP Pembahasan Rancangan SP wajib ikutkan masy. Rancangan SP yang telah dibahas wajib dipublikasikan Wajib menerapkan SP Wajib menyusun dan menetapkan Maklumat Pelayanan Ancaman Sanksi Dengan sanksi Pemberhentian dengan tidak hormat Dengan sanksi Pembebasan dari Jabatan Tegoran tertulis Tegoran tertulis Wajib meninjau ulang SP yang telah ditetapkan dalam waktu 3 tahun Dengan sanksi Pembebasan dari Jabatan Pembebasan dari jabatan Pembebasan dari jabatan
HAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN Hak dan kewajiban Penyelenggara dan Masyarakat: Penyelenggara (pasal 14 dan 15) Masyarakat (pasal 18 dan 19) Hak, Kewajiban, dan Larangan bagi Pelaksana (Pasal 16 dan 17) Kewajiban Penyelenggara pada pasal 15 diderivasi ke dalam beberapa pasal lainnya (pasal 20-21, 22, 23 dst) Hak masyarakat: Memberitahukan penyelenggara/pelaksana untuk memperbaiki pelayanan yang di bawah standar pelayanan Mengadukan pelaksana yang menyimpang dari standar pelayanan/tidak memperbaiki pelayanan Mendapat pelayanan yang berkualitas Larangan bagi Pelaksana: Rangkap jabatan jadi komisaris atau pengurus organisasi usaha (bagi pelaksana dari instansi pemerintah, BUMN/BUMD) Meninggalkan tugas dan kewajiban (kecuali dengan alasan yang jelas, rasional dan sah) Melanggar asas asas penyelenggaraan pelayanan publik
PELANGGARAN HUKUM DAN SANKSI 1. Sanksi Administrasi - Bagi Pejabat Publik. - Bagi Non-Pejabat Publik 2 Gugatan terhadap penyelenggara atau pelaksana ke PTUN, bila menimbulkan kerugian di bidang tata usaha negara*) 3 Gugatan terhadap penyelenggara ke pengadilan (peradilan umum), bila terdapat perbuatan melawan hukum (onrechtmatige overheidsdaad)*) 4 Laporan terhadap penyelenggara ke pihak berwenang, bila terdapat dugaan tindak pidana, diajukan ke Peradilan umum.*) *) Gugatan ke pengadilan dan laporan ke pihak berwenang tidak menghapus kewajiban penyelenggara.
Kedeputian Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi