KEPUTUSAN RAPAT KARAKA SANGHA SABHA (DEWAN PIMPINAN SANGHA) I/2001 SANGHA THERAVADA INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN KARAKASANGHASABHA (DEWAN PIMPINAN) SANGHA THERAVADA INDONESIA

KEPUTUSAN RAPAT KARAKASANGHASABHA (DEWAN PIMPINAN) III/2008 SANGHA THERAVADA INDONESIA

KEPUTUSAN MAHA SANGHA SABHA (PASAMUAN AGUNG) TAHUN 2002 SANGHA THERAVADA INDONESIA. Nomor : 02/PA/VII/2002

KEPUTUSAN RAPAT KARAKA SANGHA SABHA (DEWAN PIMPINAN SANGHA) III/2000 SANGHA THERAVADA INDONESIA

KEPUTUSAN RAPAT KARAKA SANGHA SABHA (DEWAN PIMPINAN) II/2006 SANGHA THERAVADA INDONESIA

KEPUTUSAN KARAKASANGHASABHA (DEWAN PIMPINAN) SANGHA THERAVADA INDONESIA Nomor: 01/RAPIM-III/XI/2013 NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMASAMBUDDHASSA

KEPUTUSAN KARAKASANGHASABHA (DEWAN PIMPINAN) SANGHA THERAVADAINDONESIA Nomor: 01/RAPIM-III/XI/2010 NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMASAMBUDDHASSA

KEPUTUSAN SIDANG MAHASANGHASABHA (PERSAMUHAN AGUNG) TAHUN 2007 SANGHA THERAVADA INDONESIA. Nomor : 01/PA/VII/2007

KEPUTUSAN KARAKASANGHASABHA (DEWAN PIMPINAN) SANGHA THERAVADA INDONESIA NOMOR: 01/RAPIM-I/III/2012 NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMASAMBUDDHASSA

KEPUTUSAN KARAKASANGHASABHA (DEWAN PIMPINAN) SANGHA THERAVADA INDONESIA Nomor: 01/RAPIM-III/XII/2012 NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMASAMBUDDHASSA

KEPUTUSAN SIDANG MAHASANGHASABHA (PERSAMUHAN AGUNG) TAHUN 2013 SANGHA THERAVADA INDONESIA Nomor: 01/PA/VI/2013. Tentang:

SANGHA THERAVADA INDONESIA Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya Jl. Agung Permai XV/12, Jakarta Telp (021) Faks (021)

KEPUTUSAN KARAKASANGHASABHA (DEWAN PIMPINAN) SANGHA THERAVADA INDONESIA. Nomor: 01 /RAPIM-I/IV/2014 NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMASAMBUDDHASSA

KEPUTUSAN RAPAT KARAKA SANGHA SABHA (DEWAN PIMPINAN SANGHA) II/2008 SANGHA THERAVADA INDONESIA

POLA PEMBINAAN SANGHA THERAVADA INDONESIA TERHADAP UMAT BUDDHA DI TANGERANG SELATAN ARTIKEL SKRIPSI

Buddha di Desa Rancaiyuh.

KEPUTUSAN KARAKASANGHASABHA (DEWAN PIMPINAN) II/2012 SANGHA THERAVADA INDONESIA NOMOR: 01 /RAPIM-II/VII/2012

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Padepokan/vihara Dhammadipa Arama 1

SANGHA THERAVADA INDONESIA Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya Jl. Agung Permai XV/12, Jakarta Telp (021) Faks (021)

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

PROPOSAL SPONSORSHIP KATHINA PUJA 2561 B.E./2017 KELUARGA MAHASISWA BUDDHIS DHAMMAVADDHANA BINUS UNIVERSITY

KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (8) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 21 Agustus 2004 s.d. tanggal 09 Oktober 2004

BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2013

Kebahagiaan Berdana. Diposkan pada 02 Desember 2015

2016, No Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 168); 6. Pe

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KOTA PEKALONGAN

STRATEGI PEMBINAAN UMAT OLEH DHARMADUTA. Oleh: Warsito. Abstrak:

PERAN PENYULUH AGAMA BUDDHA DALAM PELAYANAN KEAGAMAAN DI VIHARA RANCAKA DHARMA KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL SKRIPSI

KEMENAG. Pendidikan. Keagamaan. Budha. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN KEAGAMAAN BUDDHA

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG PENGISIAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

LEMBARAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN ALOR TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014 NOMOR 5 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

Dharmayatra tempat suci Buddha

Awal Penyebaran Pembentukan Lembaga (28 Oktober 1964) Awal Kepemimpinan (1965)

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG TENTANG PERMUSYAWARATAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA BUPATI MUSI RAWAS

II. KEDUDUKAN, KEANGGOTAAN, TUGAS DAN KEWAJIBAN PPK, PPS, KPPS DAN PPDP

Vihara terbuka untuk bhikkhu dan bhikkhuni (maechee atau anagarini), dan juga umat awam pria dan umat awam wanita.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG,

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2016

BAB III PENUTUP. wilayah lokasi KKN bagi Kelompok III. Masyarakat yang heterogen terdiri dari

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SELAYAR,

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Artikel ilmiah Tema Politik dan Agama Buddha MENUJU KEPEMIMPINAN YANG DEMOKRATIS MENURUT AJARAN BUDDHA

PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 03 TAHUN 2006

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENGUSULAN CALON ANGGOTA KONSIL MASING-MASING TENAGA KESEHATAN

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 26 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

BAB III KONSEP DANA DALAM BUDDHA

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA MUKADIMAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PENGAWAS RUMAH SAKIT PROVINSI JAWA TIMUR

MANFAATKANLAH WAKTU ANDA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia sejak zaman kerajaan-kerajaan, teristimewa pada masa

WAWANCARA DENGAN BHANTE SADDHANYANO MENGENAI TEMA PELAYANAN

SĪLA-2. Pariyatti Sāsana hp ; pin!

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR TATA LINGKUNGAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA. BAB I NAMA dan KEDUDUKAN

DPD Patria Sumatera Utara. Juara II. Lomba Berkarya Dhamma PIKIRAN ADALAH PELOPOR DARI SEGALA SESUATU DODI PURNOMO WIJAKSONO, SURABAYA

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 18 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA / KELURAHAN

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN. Pedoman Akademik 1

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 38 Tahun : 2015

BAB I PENDAHULUAN. Selama keberadaannya di Pulau Jawa, Bikkhu Narada Thera telah melakukan

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 5 TAHUN 2018 T E N T A N G

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 177, Tam

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

Mengapa bhikkhu harus dipotong rambutnya? Mengapa bhikkhu itu tidak boleh beristeri? Mengapa anak perempuan tidak boleh dekat bhikkhu?

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

2017, No Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3432); 3. Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembara

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN NOMOR 4 TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2006 NOMOR: 6

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

DHARMMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG

Transkripsi:

Nomor : 01/RAPIM-I/II/01 MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN RAPAT KARAKA SANGHA SABHA (DEWAN PIMPINAN SANGHA) I/2001 BAB I : PROGRAM PELAKSANAAN KEGIATAN 2001 2002 SANGHA THERAVADA INDONESIA Pasal 1 : Program Pelaksanaan Kegiatan 2001 2002 Sangha Theravãda Indonesia seperti tersebut dalam lampiran yang tidak terpisahkan surat keputusan ini. Pasal 2 : Program tersebut merupakan pedoman kegiatan Sangha Theravãda Indonesia yang dikoordinir oleh masing-masing koordinator bidang Pasal 3 : Program tersebut berlaku sampai dengan Rapat Pimpinan I/2002 Sangha Theravãda Indonesia yang akan datang BAB III : KETUA BHIKKHU DAERAH PEMBINAAN PROPINSI DATI I (PADESA NAYAKA) BANTEN, GORONTALO, DAN SULAWESI TENGGARA Pasal 1 : Mengangkat Bhikkhu Dhammakaro sebagai Ketua Bhikkhu Daerah Pembinaan Propinsi Dati I (Padesa Nãyaka) Banten Pasal 2 : Mengangkat Jagaro Thera sebagai Ketua Bhikkhu Daerah Pembinaan Propinsi Dati I (Padesa Nãyaka) Gorontalo Pasal 3 : Mengangkat Bhikkhu Buddhimano sebagai Ketua Bhikkhu Daerah Pembinaan Propinsi Dati I (Padesa Nãyaka) Sulawesi Tenggara Pasal 4 : Masa pengabdian Ketua Bhikkhu Daerah Pembinaan Propinsi Dati I (Padesa Nãyaka) Banten, Gorontalo, dan Sulawesi Tenggara berlangsung sejak keputusan ini ditetapkan sampai dengan tanggal 31 Desember 2002 BAB IV : PERWAKILAN DI THAILAND Pasal 1 : Membentuk Perwakilan Sangha Theravãda Indonesia di Thailand Pasal 2 : Tugas Perwakilan Sangha Theravãda Indonesia di Thailand: 1. Mewakili organisasi Sangha Theravãda Indonesia di Thailand 2. Menjadi Koordinator Bhikkhu Anggota Sangha Theravãda Indonesia di Thailand 3. Menjajagi Pembentukan Lembaga Kerjasama Sangha Theravãda Indonesia dengan Sangha Dhammayuttika Thailand Pasal 3 : Perwakilan Sangha Theravãda Indonesia di Thailand Masa Bakti 2001 2002 terdiri dari: 1. Abhisuriyo Mahãthera 2. Mahã Dhammadhiro Thera Pasal 4 : Masa pengabdian Perwakilan Sangha Theravãda Indonesia di Thailand Masa Bakti 2001 2002 berlangsung sejak keputusan ini ditetapkan sampai dengan tanggal 31 Desember 2002 BAB V : PENDIRIAN YAYASAN, ATAU DISINGKAT, ATAU DISINGKAT STI, DI JAKARTA Pasal 1 : Mendirikan Yayasan Sangha Theravada Indonesia, atau disingkat Sangha Theravada Indonesia, atau disingkat STI, di Jakarta. Pasal 2 : Mengingat penulisan kata bahasa Pali Theravada yang mungkin belum tepat,

maka dalam hal ini bisa diterima jika terdapat penulisan Therawada, atau Teravada, atau Terawada. Pasal 3 : Badan Pendiri Yayasan Sangha Theravada Indonesia, atau disingkat Sangha Theravada Indonesia, atau disingkat STI, di Jakarta, adalah: 1. Bhikkhu ex-officio Mahãnãyaka 2. Bhikkhu ex-officio Sanghanãyaka 3. Bhikkhu ex-officio Sekretaris Jenderal 4. Bhikkhu ex-officio Ketua Bidang Vinaya 5. Bhikkhu ex-officio Kepala Badan Pemeriksa Sanghadana Pasal 4 : Badan Pengawas Yayasan Sangha Theravada Indonesia, atau disingkat Sangha Theravada Indonesia, atau disingkat STI, di Jakarta, adalah: 1. Bhikkhu ex-officio Mahãnãyaka 2. Bhikkhu ex-officio Sanghanãyaka 3. Bhikkhu ex-officio Sekretaris Jenderal 4. Bhikkhu ex-officio Ketua Bidang Vinaya 5. Bhikkhu ex-officio Kepala Badan Pemeriksa Sanghadana Pasal 5 : Badan Pengurus Yayasan Sangha Theravada Indonesia, atau disingkat Sangha Theravada Indonesia, atau disingkat STI, di Jakarta, terdiri dari 9 (sembilan) bhikkhu, adalah: 1. Bhikkhu ex-officio Mahãnãyaka 2. Bhikkhu ex-officio Sanghanãyaka 3. Bhikkhu ex-officio Sekretaris Jenderal 4. Bhikkhu ex-officio Ketua Bidang Vinaya 5. Bhikkhu ex-officio Kepala Badan Pemeriksa Sanghadana 6. Bhikkhu ex-officio Koordinator Padesa Nãyaka 7. Bhikkhu ex-officio Padesa Nãyaka BAB VI : BADAN PENGAWAS YAYASAN BUDDHA METTA, JAKARTA Pasal 1 : Mengangkat Jotidhammo Thera sebagai anggota baru Badan Pengawas Yayasan Buddha Metta, Jakarta, menggantikan anggota lama yang telah tiada. Pasal 2 : Mengangkat Bhikkhu Dhammakaro sebagai anggota baru Badan Pengawas Yayasan Buddha Metta, Jakarta, menggantikan anggota lama yang telah tiada. BAB VII : BADAN PENGAWAS YAYASAN DHAMMADIPA, MANADO Pasal 1 : Mengangkat Uttamo Thera sebagai anggota baru Badan Pengawas Yayasan Dhammadipa, Manado, menggantikan anggota lama yang telah tiada. BAB VIII : HARI ULANG TAHUN KE-25, PADA TANGGAL 23 OKTOBER 2001 Pasal 1 : Menghimbau kepada Pengurus-pengurus Vihara Binaan Sangha Theravãda Indonesia untuk mengadakan Upacara Pattidana Khusus terhadap Para Almarhum Bhikkhu Anggota Sangha Theravãda Indonesia pada tanggal 23 Oktober 2001. Pasal 2 : Memberikan Plakat Penghargaan Pengabdian Dhamma kepada umat-umat Buddha yang telah berjasa dalam pembinaan Dhamma oleh masing-masing Ketua Bhikkhu Daerah Pembinaan Propinsi Dati I (Padesa Nãyaka). Pasal 3 : Mencetak ulang (setelah diperbaiki) buku Paritta Suci, dengan hak penerbitan berada pada Sangha Theravãda Indonesia. Pasal 4 : Menyusun dan menerbitkan buku Sejarah Pengabdian Sangha Theravãda Indonesia Selama Dua-puluh-lima Tahun, Tahun 1976 2001.

BAB X : PENATARAN, TATAP-MUKA & DENGAR PENDAPAT, PERTEMUAN KOORDINATIF/KOMUNIKATIF, DISKUSI DHAMMA-VINAYA, RAPAT PIMPINAN II/2001, DAN PESAMUAN AGUNG SANGHA THERAVADA INDONESIA TAHUN 2001 Pasal 1 : Penataran Anggota Sangha Theravãda Indonesia akan diselenggarakan di Saung Paramita, Ciapus, Bogor, pada tanggal 9 Juni 2001. Pasal 2 : Tatap-muka dan Dengar Pendapat antara Dewan Pimpinan Sangha Theravãda Indonesia dengan Anggota Sangha Theravãda Indonesia akan diselenggarakan di Saung Paramita, Ciapus, Bogor, pada tanggal 10 Juni 2001. Pasal 3 : Pertemuan Koordinatif/Komunikatif Antara Dewan Pimpinan Sangha Theravãda Indonesia, PP Magabudhi, PP Wandani, dan DPP Patria, akan diselenggarakan di Saung Paramita, Ciapus, Bogor, pada tanggal 10 Juni 2001. Pasal 4 : Diskusi Dhamma-Vinaya akan diselenggarakan di Saung Paramita, Ciapus, Bogor, pada tanggal 10 Juni 2001. Pasal 5 : Rapat Pimpinan II/2001 Sangha Theravãda Indonesia dan Pesamuan Agung Sangha Theravãda Indonesia Tahun 2001 akan diselenggarakan di Saung Paramita, Ciapus, Bogor, pada tanggal 11 12 Juni 2001. BAB XI : SAAT BERLAKUNYA KEPUTUSAN INI Pasal 1 : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan > Ditetapkan di Banjarmasin Tanggal 27 Februari 2001 RAPAT KARAKA SANGHA SABHA (DEWAN PIMPINAN SANGHA) I / 2001 Ketua Umum: Sekretaris Jenderal: Dhammasubho Thera Jotidhammo Thera LAMPIRAN KEPUTUSAN RAPAT KARAKA SANGHA SABHA (DEWAN PIMPINAN SANGHA) I/2001 Nomor : 01/RAPIM-I/II/01 Tentang BAB I : PROGRAM PELAKSANAAN KEGIATAN 2001 2002 SANGHA THERAVADA INDONESIA PROGRAM PELAKSANAAN KEGIATAN 2001 2002 1. Bidang Umum Koordinator: Sekretaris Jenderal/Wakil Sekretaris Jenderal Sangha Theravãda Indonesia 1.1. Rapat Pimpinan Sangha Theravãda Indonesia pada bulan Oktober 2001 dan bulan Februari 2002 1.2. Tatap-muka dan Dengar Pendapat antara Dewan Pimpinan Sangha dengan anggota Sangha Theravãda Indonesia pada tanggal 10 Juni 2001 1.3. Pertemuan Koordinatif/Komunikatif dengan PP Magabudhi, PP Wandani, DPP Patria, pada tanggal 10 Juni 2001 1.4. Pesamuan Agung Sangha Theravãda Indonesia Tahun 2001 pada tanggal 11 12 Juni 2001

1.5. Menyelenggarakan pertemuan komunikatif dengan PP Magabudhi, PP Wandani, DPP Patria, minimal 1 kali 1.6. Memberikan keterangan/penjelasan berkenaan dengan organisasi Sangha Theravãda Indonesia kepada masyarakat luas 2. Bidang Pembinaan Umat Buddha Koordinator: Ketua/Wakil Ketua Bhikkhu Pembina Daerah Tingkat I 2.1. Membangkitkan minat umat Buddha untuk menjadi sãmanera dan bhikkhu anggota Sangha Theravãda Indonesia 2.2. Pembudayaan tradisi pindapata, paling tidak dilakukan di halaman vihara 2.3. Mengadakan seminar minimal 1 kali yang merupakan kerjasama dengan lembaga Agama Buddha setempat 2.4. Bimbingan dan dorongan kepada anak-anak Buddhis untuk secara aktif mengikuti: Sekolah Minggu, Lomba Baca Paritta dan Kitab Suci Dhammapada, Lomba Menggambar Tema Dhamma, dll. 2.5. Bimbingan dan dorongan pada generasi muda/pemuda vihãra untuk aktif menghayati Buddha Dhamma, dengan turut berperan serta dalam acara: Kemah Dhamma (Dhamma camp), Pengenalan Dhamma (Dhammasanthuta), Dialog Dhamma (Dhammasakaccha), Ziarah Dhamma (Dhammayatta). 2.6. Temu muka/anjangsana (Safari Dhamma) kepada umat Buddha. 2.7. Menganjurkan dan rnembimbing dayaka-sabha vihãra untuk aktif mengunjungi, menghibur, dan membantu umat Buddha yang sedang dirundung penderitaan. 2.8. Menghimbau Kepala vihãra atau Dayaka Sabha vihãra mengirimkan kartu ucapan selamat hari raya Agama Buddha kepada umat Buddha setempat. 2.9. Menganjurkan Kepala vihãra atau Dayaka Sabha vihãra atau lembaga Agama Buddha menyelenggarakan program meditasi. 2.10. Menganjurkan Kepala vihãra atau Dayaka Sabha vihãra atau lembaga Agama Buddha menggerakkan bantuan bahan pokok bagi masyarakat umum, dengan menggerakkan usaha-usaha pengentasan kemiskinan. 2.11. Penyantunan guru agama Buddha asuh, anak asuh, dan pandita asuh lewat yayasan-yayasan yang dikelola oleh Sangha Theravada Indonesia. 2.12. Meningkatkan minat umat Buddha untuk menjadi donor darah dan donor mata. 2.13. Menyelenggarakan pertemuan komunikatif dengan PD Magabuhi minimal 2 kali. 2.14. Bekerjasama dengan PD Magabudhi mengadakan Penataran Pandita anggota Magabudhi minimal 2 kali. 2.15. Memberi dorongan terbentuknya DPD Pemuda Theravãda Indonesia (Patria) dan PD Wanita Theravãda Indonesia (Wandani) di masing-masing propinsi. 2.16. Bekerjasama dengan Magabudhi, Wandani, atau Patria mengadakan kursus Dhamma bagi umat Buddha yang akan melakukan upacara pengukuhan pernikahan. 2.17. Mengirimkan Data vihãra Theravãda (baik dibawah asuhan Sangha Theravãda Indonesia maupun organisasi Agama Buddha Theravãda Indonesia lain) kepada Sekretariat Sangha Theravãda Indonesia. 2.18. Mengadakan upacara Pattidana Khusus terhadap para almarhum bhikkhu anggota Sangha Theravãda Indonesia dalam rangka Peringatan Hari Ulang Tahun Sangha Theravãda Indonesia ke-25 pada tanggal 23 Oktober 2001

3. Bidang Bantuan Sarana Vihara Koordinator: Kepala Biro Bantuan Sarana Vihara 3.1. Memberikan bantuan dana untuk renovasi/perbaikan vihãra, membantu pengadaan patung Buddha, buku Paritta, buku Dhamma terutarna bagi vihãra/cetiya yang sangat membutuhkan atas persetujuan Padesa Nãyaka/ Upa Padesa Nãyaka 3.2. Meminta laporan pertanggungjawaban dari vihãra-vihãra atas penggunaan dana bantuan sarana vihãra yang diterima dari Sangha Theravãda Indonesia 3.3. Mendorong pemikiran umat Buddha untuk menggali sumber dana (misalnya: membuat rumah abu, krematorium, percetakan, kios perlengkapan Buddhis, usaha dana gotong- royong, dll.) guna merawat dan mengembangkan fungsi vihãra dalam rangka memajukan kesejahteraan vihãra 3.4. Membuat papan pengenal vihãra Binaan Sangha Theravãda Indonesia 4. Bidang Hubungan Antar Lembaga Koordinator: Kepala Biro Hubungan Antar Lembaga 4.1. Reinventarisasi Yayasan-yayasan Theravãda Indonesia dengan meminta fotokopi akte yayasan terbaru 4.2. Menganjurkan kepada yayasan-yayasan untuk mengadakan perpanjangan/penyempurnaan pengurus yayasan, bagi pengurus yayasan yang masa baktinya telah berakhir 4.3. Mengusulkan kepada Sangha Theravãda Indonesia untuk merekomendasi pengangkatan anggota Badan Pengawas Yayasan yang masih lowong. 4.4. Mengurus pendirian Yayasan Sangha Theravada Indonesia, atau disingkat Sangha Theravada Indonesia, atau disingkat STI, di Jakarta 5. Bidang Kesejahteraan Sangha Koordinator: Kepala Biro Kesejahteraan Sangha 5.1. Mengadakan cek kesehatan bagi para bhikkhu yang berusia di atas 50 tahun, minimal 2 kali; dan bhikkhu yang berusia di bawah 50 tahun, minimal 1 kali. 5.2. Mengadakan general cek-up kesehatan bagi para bhikkhu yang berusia di atas 50 tahun, minimal 1 kali. 5.3. Bila anggota Sangha Theravãda Indonesia meninggal dunia, mengadakan pendekatan dengan keluarga mendiang untuk mengambil keputusan tentang upacara duka, kremasi, dan surat-surat yang berkaitan dengan almarhum. 5.4. Memberikan dana kesejahteraan dan pembinaan bagi daerah-daerah yang membutuhkan disalurkan dan dipertanggungjawabkan oleh Padesa Nãyaka/Upa Padesa Nãyaka. 6. Bidang Pendidikan Bhikkhu / Samanera Koordinator: Kepala Biro Pendidikan Bhikkhu / Samanera 6.1. Pabbajjã Sãmanera Sementara Umum XVI di Vihara Mendut, Magelang, pada tanggal 21 Juni sampai dengan 6 Juli 2001 dengan peserta sebanyak 30 orang 6.2. Pabbajjã Sãmanera Sementara Mahasiswa & Sarjana VI di Saung Paramita, Ciapus, Bogor, pada tanggal 29 Juli sampai dengan 12 Agustus 2001, dengan peserta sebanyak 30 orang 6.3. Pabbajjã Sãmanera Sementara Samãdhi & Masa Vassa 2545/ 2001 di Padepokan Dhammadipa Arama, Malang pada tanggal 5 Agustus sampai dengan 5 November 2001 (minimal 1 bulan dan maksimal 3

bulan), dengan peserta 20 orang 6.4. Pabbajjã Sãmanera Tetap Tahun 2001 pada tanggal 2 Desember 2001 di Padepokan Dhammadipa Arama, Malang 6.5. Pabbajjã Sãmanera Sementara Remaja & Pelajar IX-A di Vihara Sasana Subhasita, Tangerang, pada tanggal 11 Desember sampai dengan 25 Desember 2001, dengan peserta sebanyak 30 orang 6.6. Pabbajjã Sãmanera Sementara Remaja & Pelajar IX-B di Vihara Tanah Putih, Semarang, pada tanggal 11 Desember sampai dengan 25 Desember 2001, dengan peserta 20 orang 6.7. Meningkatkan kualitas pengetahuan tenaga pengajar Lembaga Pendidikan Samanera, Sangha Theravãda Indonesia 6.8. Mengadakan program latihan meditasi selama minimal 10 hari bagi para samanera, navaka-bhikkhu, dan majjhima-bhikkhu 6.9. Menerbitkan buku Prosedur Pentahbisan (terjemahan), Pedoman Pelaksanaan Pabbajjã Sãmanera bagi Panitia Pabbajjã Sãmanera, Perlengkapan Pabbajjã Sãmanera, dan Poster Sopan Santun 6.10. Mencetak ulang buku Kebaktian Pagi dan Kebaktian Sore 6.11. Mencetak ulang buku Samanera-Sikkha 6.12. Menyelenggarakan Penataran Anggota Sangha Theravada Indonesia pada tanggal 9 Juni 2001 6.13. Menyelenggarakan Diskusi Dhamma-Vinaya pada tanggal 10 Juni 2001 7. Bidang Penelitian/Penyeleksian Koordinator: Kepala Biro Penelitian/Penyeleksian 7.1. Membuat blanko perjanjian tugas belajar di perguruan tinggi baik di luar negeri maupun dalam negeri. 7.2. Membuat tes seleksi tertulis bagi calon Sãmanera sementara 3 bulan dan tetap. 7.3. Membuat panduan materi wawancara seleksi calon bhikkhu 7.4. Menerbitkan buku Paritta Suci 7.5. Menyusun dan menerbitkan buku Sejarah Pengabdian Sangha Theravada Indonesia, Selama Dua-puluh-lima Tahun, Tahun 1976 2001 8. Bidang Registrasi Koordinator: Kepala Biro Registrasi 8.1. Membuat Kartu Anggota Sangha Theravãda Indonesia. 8.2. Memperpanjang dan mendapatkan Kartu Dhammaduta dari Departemen Agama RI 8.3. Mengurus perlengkapan dan upacara Upasampada Tahun 2002 pada bulan Maret 2002 RAPAT KARAKA SANGHA SABHA (DEWAN PIMPINAN SANGHA) I/2001 Ketua Umum: Dhammasubho Thera Sekretaris Jenderal: Jotidhammo Thera