BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus dengan

BAB III METODE PENELITIAN. metode studi kasus dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Pada penelitian ini,

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. oleh subjek penelitian secara holistik, dan mendeskripsikannya dalam bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. desa Mungseng sebagai tempat penelitian karena desa Mungseng merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB III METODE PENELITIAN. membergunakan cara-cara atau metode-metode untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian field reaserch atau lapangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2009:15) mengemukakan bahwa: peneliti menjadi sosok kunci dalam pembuatan instrumen penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

BAB III METODE PENELITIAN. dan Taylor (Moleong, 2000:3) penelitian kualitatif adalah prosedur

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. Tepatnya Pada divisi penerimaan dan pembayaran, karena PT SEMEN GRESIK ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam kategori penelitian kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat. Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Moleong (2012: 6) mengemukakan pengertian metode penelitian kualitatif sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 3 Depok, yang lokasinya berada di Dusun Sopalan, Desa atau

BAB III METODE PENELITIAN. langkah-langkah yang antara lain : pendekatan penelitan, penentuan objek

BAB III METODE PENELITIAN. Boyband Korea (Studi pada Komunitas Safel Dance Club ) mengambil. penggemar boyband Korea di Kota Yogyakarta.

angka statistik, melainkan dalam bentuk kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Yogyakarta.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jumoyo Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB III METODE PENELITIAN. ganda; kedua, menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama

BAB III METODE PENELITIAN. narkoba oleh mahasiswa di Kota Yogyakarta dilakukan di Kepolisian Resort

III. METODE PENELITIAN. kelompok, atau situasi. Menurut Smith, sebagaimana dikutip Lodico,Spaulding

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN. kelas VIII-H di SMP IPIEMS Surabaya serta faktor yang mendukung dan. menghambat dalam penerapan pendekatan tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, dan perilaku yang dapat diamati.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena penelitian kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan metode kualitatif. Penelitian deskriptif (descriptive research)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Taylor mendefinisikan, metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Penelitian kualitatif lebih menekankan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. teknik validasi hasil penelitian, dan instrumen penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitiannya berkarakteristik kualitatif. Kirk dan Miller (dikutip Moleong, 2013; 4)

BAB III METODE PENELITIAN. kriteria pengambilan data yang akan dilakukan. untuk mengumpulkan data-data sekaligus untuk dianalisis lebih

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kasus. Menurut Lexy J. Moleong (2007: 6) penelitian kualitatif adalah

III. METODE PENELITIAN. jenis data penelitian yang terdiri dari data primer dan data sekunder. Selanjutnya

Transkripsi:

96 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab metode penelitian ini akan dibahas beberapa kajian antara lain: (1) Desain penelitian, (2) Partisipan dan tempat penelitian, (3) Pengumpulan data, (4) Validitas penelitian, (5) Analisis data. 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan kualitatif dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor (1975: 5) dalam Moleong (2013: 4) prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang dapat diamati. Senada dengan hal tersebut, Denzim dan Lincoln (1987) dalam Moleong (2013: 5) mengemukakan penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Masih senada dengan di atas, Moleong (2013: 6) menyimpulkan, penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh seubjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Menurut Creswell (1998: 147-150) menyebutkan langkah-langkah yang sering dipakai dalam penelitian kualitatif adalah sebagai berikut: a. Peneliti memulai dengan suatu deskripsi penuh mengenai mengalaman pribadinya tentang fenomena tersebut. b. Peneliti kemudian menemukan pernyataan-pernyataan, tentang bagaimana orang memahami topic yang diteliti, membuat daftar pertanyaan yang signifikan dan memperlakukan semua data secara sama. c. Pertanyaan-pertanyaan ini kemudian dikelompokkan ke dalam unut-unit makna, peneliti membuat daftar unit-unit dan kemudian menulis sebuah deskripsi. 96

97 d. Peneliti kemudian melakukan refleksi pada deskripsi pribadinya dan menggunakan variasi imajinatif atau deskripsi struktural, mencari semua makna. e. Peneliti kemudian menyusun suatu deskripsi menyeluruh dari makna dan esensi dari pengalaman tersebut. Menggunakan metode penelitian studi kasus akan dihasilkan sebuah penelitian tentang suatu peristiwa di lapangan secara aktual dan mendalam. Yin (2014: 1) mengemukakan studi kasus adalah salah satu metode penelitian ilmu-ilmu sosial. Yin (2014: 1) juga berpendapat studi kasus merupakan strategi yang cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how atau why, bila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki, dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer (masa kini) dalam kehidupan nyata. Senada dengan kutipan di atas, Stake (1995) dalam Creswell (2013: 20) menjelaskan studi kasus adalah Strategi penelitian dimana di dalamnya peneliti menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok individu. Kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti mengumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah ditentukan. Penelitian ini dilaksanakan dalam kurun waktu tiga bulan yaitu dari bulan Februari-April 2015. Untuk selengkapnya jadwal penelitian akan ditampilkan dalam tabel di bawah ini. No Nama Kegiatan 1 Persiapan dan survey Tabel 3.5 Rencana Penelitian 2 Penyusunan dan pengembangan pedoman pengumpulan data Februari Maret April 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 3 Pengumpulan data,

98 reduksi refleksi dan verifikasi 4 Analisis dan interpretasi 5 Penulisan laporan akhir 3.2 Partisipan dan Tempat Penelitian Partisipan menurut KKBI adalah orang yang ikut berperan serta di suatu kegiatan. Brainly (2014) juga mengemukakan pengertian partisipan yaitu semua orang/manusia yang berpartisipasi/ikut serta dalam suatu kegiatan. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa partisipan adalah orang yang berperan dalam suatu kegiatan, dalam hal ini adalah orang yang memberikan informasi atau data penelitian. Partisipan dalam penelitian ini adalah Kaprodi atau Sekprodi PPKn FKIP UMS, dosen mata kuliah Pendidikan Kepramukaan, mahasiswa semester dua prodi. Untuk lebih jelasnya nama-nama partisipan dalam penelitian ini, akan disajikan dalam tabel di bawah ini. Tabel 3.6 Daftar Partisipan Penelitian No Nama Pekerjaan Alamat 1. Drs. Achmad Muthali in, M.Si Dosen dan Sekprodi Surakarta 2. Drs. Suyahman, M.Si., MH Dosen Prodi PPKn Surakarta FKIP UMS 3. Agus Prasetyo, S.Pd., M.Pd Dosen Prodi PPKn Surakarta FKIP UMS 4. Susilo Mahasiswa Prodi Surakarta 5. Aveliani Hendra S Mahasiswa Prodi Kartasura

99 6. Ikhtiar Deny P Mahasiswa Prodi 7. Sayoga Adi K Mahasiswa Prodi 8. Risqi Fat-Han Hadi Mahasiswa Prodi 9. Mohammad Nur Huda Mahasiswa Prodi 10. Luthfi Suryanto Mahasiswa Prodi 11. Rohmatun Aliyah R Mahasiswa Prodi 12. Pratama Yoga Wica Mahasiswa Prodi 13. M. Bandung Raharjo Mahasiswa Prodi Surakarta Sukoharjo Madiun Pekalongan Sukoharjo Kartasura Surakarta Surakarta Lokasi penelitian ini berada di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan lebih spesifiknya berada di Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP UMS. Kampus UMS beralamatkan di Jalan A Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura Telp. (9271) 717417-719483 Fax (0271) 715488 Surakarta 57102. Program studi memiliki visi, misi, dan tujuan sebagai berikut: Visi Program Studi Menjadi pusat pengembangan pendidikan dan pembelajaran bidang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan serta Ketatanegaraan, untuk membentuk bangsa yang berkarakter kuat dan memiliki kesadaran berkonstitusi menuju masyarakat madani.

100 Misi Program Studi a. Menyelenggarakan pendidikan guru bidang studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan serta Ketatanegaraan. b. Memajukan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta meningkatkan sumberdaya manusia yang berkarakter kuat, sehingga mampu memecahkan permasalahan bangsa dan memberikan pelayanan pendidikan menuju masyarakat madani. c. Menyelenggarakan pendidikan dan pembinaan generasi muda melalui program pendidikan kepramukaan. Tujuan Program Studi a. Menghasilkan guru bidang studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan serta Ketatanegaraan yang profesional, mampu mengembangkan pembelajaran inovatif dan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas. b. Menghasilkan guru yang mampu menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk mendukung profesionalisme sebagai guru. c. Menghasilkan guru berkarakter kuat dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita nasional. d. Menghasilkan guru yang memiliki kemampuan dalam membina generasi muda melalui pendidikan kepramukaan. Penelitian ini dilaksanakan di Prodi karena peneliti tertarik untuk mengangkat tentang Pendidikan Kepramukaan yang biasanya sebagai kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan diluar proses pembelajaran, namun Pendidikan Kepramukaan di Prodi menjadi mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh mahasiswa di semester I dengan bobot 2 sks dan di semester II dengan bobot 2 sks, hal ini menjadi daya tarik peneliti untuk melakukan penelitian pada hal tersebut. Berdasarkan visi, misi, dan tujuan Prodi akan menghasilkan guru yang memiliki kemampuan dalam membina generasi muda melalui Pendidikan Kepramukaan, maka peneliti tertarik untuk mengetahui pola pembinaan mahasiswa sebagai warga negara yang harus memiliki kompetensi kewarganegaraan yang

101 meliputi pengetahuan, keterampilan, watak kewarganegaraan melalui mata kuliah Pendidikan Kepramukaan sebagai penguatan karakter generasi muda. 3.3 Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi. a. Observasi Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung (Sukmadinata, 2009:220). Observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung objek datanya (Jogiyanto, 2011:24). Dari pengertian di atas dapat disimpulkan observasi adalah teknik atau cara mengumpulkan data dengan mengamati obyek secara langsung. b. Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2006:231). Atau setiap bahan tertulis atau film, lain dari record, yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik (Moleong, 2004:216-217). Dapat disimpulkan bahwa dokumentasi adalah bahan-bahan atau data yang berupa catatan maupun transkrip yang dapat dijadikan untuk mengumpulkan data. c. Wawancara Wawancara adalah alat yang dipergunakan dalam komunikasi tersebut yang berbentuk sejumlah pertanyaan lisan yang diajukan oleh pengumpul data sebagai pencari informasi (interviewer atau information) yang dijawab lisan pula oleh responden (interviewer) (Nawawi dan Hadari, 1993:98). Wawancara (Interview) adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden (Jogiyanto, 2011:25). Wawancara adalah cara-cara memperoleh data dengan berhadapan langsung, bercakap-cakap, baik antara individu maupun individu dengan kelompok

102 (Ratna, 2011:222). Wawancara adalah suatu kegiatan dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan pada para responden (Subagyo, 1997:39). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan wawancara adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh pengumpul data kepada responden dengan mengajukan pertanyaan lisan untuk mendapatkan informasi. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur. Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh, sedangkan wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya (Sugiyono, 2010:157-160). 3.4 Validitas Penelitian Pengujian keabsahan data penulisan dilakukan dengan cara perpanjangan pengamatan dan triangulasi. Perpanjangan keikutsertaan peneliti akan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan. Selain itu keikutsertaan juga dimaksudkan untuk membangun kepercayaan para subjek terhadap peneliti dan juga kepercayaan peneliti sendiri (Moleong, 1991:175-178). Triangulasi dilakukan dengan cara memanfaatkan metode, ini berarti peneliti mengadakan pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. Penelitian ini menggunakan observasi dan wawancara untuk sumber data yang sama secara serempak (Patton, 1987:329 dalam Moleong, 1991:178). Dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik, untuk lebih jelasnya akan digambarkan di bawah ini.

103 A Wawancara mendalam B C Gambar 3. 2 Triangulasi Sumber (Sugiyono, 2005: 84). Observasi partisipatif Wawancara mendalam Sumber data sama Dokumentasi Gambar 3. 3 Triangulasi Teknik (Sugiyono, 2005: 84). 3.5 Analisis Data Teknik pengolahan dan analisis data menggunakan analisis proses siklus yang interaktif, menurut Miles dan Huberman (1992: 16-18) dengan tahapan sebagai berikut: a. Pengumpulan data 1. Analisis sebelum di lapangan Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau data sekunder, yang akan digunakan untuk menemukan fokus penelitian.

104 2. Analisis selama di lapangan Analisis data selama di lapangan dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Secara sederhana dapat digambarkan analisa penelitian melalui beberapa langkah yaitu: peneliti membuat catatan-catatan hasil observasi baik yang intensif, partisipatif maupun gambaran yang kausal. Catatan ini segera dibuat deskripsi untuk menggambarkan masalah yang diteliti dari penampakan kasat mata baik dari sisi tindakan sosial yang dilakukan maupun dari sisi pengaruh situasi social dan lingkungan fisik yang terjadi. Gambaran ini memberikan panduan kepada peneliti kerangka analisa untuk melakukan rekonstruksi, membuat kategori dan konsep, melakukan interpretasi dan menjelaskan posisi serta lingkungan yang melengkapinya. b. Penyajian data Rakitan organisasi informasi yang memungkinkan adanya penarikan kesimpulan saat penelitian dilakukan. Dalam penyajian data diperoleh berbagai jenis metrik gambar, jaringan kerja, keterkaitan kegiatan atau tabel. c. Reduksi data Setelah data dan informasi dari lapangan terkumpul, langkah kemudian adalah melakukan reduksi data yaitu menyajikan data secara jelas dan singkat. Penyajian data pertama kali dilakukan bagian demi bagian, kemudian dalam bentuk tabulasi. Selanjutnya disajikan dalam bentuk deskripsi dan interpretasi sesuai data yang diperoleh dari lapangan. Mereduksi data berarti merangkum, melihat hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencari bila diperlukan. Reduksi data merupakan bagian dari analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan akhir dapat ditarik dan diverifikasi.

105 d. Penarikan kesimpulan Langkah akhir dari proses analisis data adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi, hal ini dimaksudkan untuk mencari makna dari data yang dikumpulkan. Kesimpulan ini dirumuskan dalam bentuk pernyataan singkat agar mudah dipahami dengan mengacu kepada tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Proses analisis data berlangsung terus menerus selama kegiatan penelitian dilakukan. Untuk mencapai pada suatu kesimpulan, peneliti berusaha mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dan menggali informasi yang lebih mendalam. Kesimpulan yang sudah dirumuskan masih harus terus diverifikasikan secara berulang dan bertahap hingga dapat dirumuskan kesimpulan akhir. Analisis data tersebut, apabila digambarkan akan nampak seperti gambar di bawah ini, yang terdiri dari langkah-langkah pengumpulan data, penyajian data, reduksi data, kesimpulan. Pengumpulan data Penyajian data Reduksi data Kesimpulan: Penarikan/verifikasi Gambar 3. 4 Komponen-komponen analisis data (Milles dan Huberman, 1992:20).