PENERAPAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

dokumen-dokumen yang mirip
2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

2015 PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Dwi Sukmalanita, 2013 Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia menjadi penghela ilmu pengetahuan (carrier of knowledge).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar menuntut seseorang untuk berpikir ilmiah dan mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

2015 PENERAPAN METODE BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu.

BAB I PENDAHULUAN. seorang pendidik yang mempunyai kompetensi, baik kompetensi pedagogik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. intelektual, sosial, dan emosional peserta didik. Belajar bahasa pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Melalui pendidikan, diharapkan setiap individu

BAB I PENDAHULUAN. informasi baik yang sudah lalu maupun yang terbaru. Teks berita adalah naskah

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

2016 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia sangat diperlukan bagi perkembangan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sarana untuk berkomunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas tertentu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan informasi pengetahuan ke buku catatan yang telah didapat dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mampu berkomunikasi dengan baik. Salah satu cara untuk meningkatkan

M 2015 PENERAPAN TEKNIK BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dan saling mengisi (Tarigan, 2013:1). Setiap keterampilan, erat. semakin cerah dan jelas pula jalan pemikiranya.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Kedua bahasa tersebut mempunyai. hubungan yang erat satu dengan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang terpelajar atau bangsa yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitan Betta Anugrah Setiani, 2013

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

BAB I PENDAHULUAN. didik disekolah melalui proses pembelajaran. Namun, mengupayakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa yang tidak dapat keluar dari sistem yang mengikatnya atau mengaturnya.

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi tujuan pembelajaran bahasa Indonesia yang tercantum dalam. budaya dan intelektual manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum berbasis kompetensi (Competency Based Curriculum) Pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi (Kurikulum 2004) sangat

2015 PENERAPAN MODEL SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPTIF

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki peran sentral dalam

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kita dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang dapat menjamin kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mewujudkan potensi yang dimilikinya. Tirtarahardja

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISISISWA KELAS VI SD ISLAM QURROTA A YUN NGUNUTMELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL

I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Fersil Viali, 2016 Penerapan Metode Copy The Master dalam Pembelajaran Menulis Petunjuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kualitas hidupnya. Mengingat pentingnya kedudukan dan fungsi Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak (listening

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan berkomunikasi peserta didik dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wulan Nurchasanah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia mengandung keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. daya manusia yang siap menyampaikan maupun menulis teks berita. Menulis teks

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

dalam sebuah penelitian. Dari keempat keterampilan berbahasa membaca merupakan kegiatan penting dalam pembelajaran. Membaca merupakan seni atau art

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Alpiah, 2014 Penerapan Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Menulis Berita

BAB I PENDAHULUAN. dan emosional. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai mata pelajaran diajarkan

2014 KEEFEKTIFAN MOD EL PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS D ISKUSI

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tujuan agar siswa terampil menyimak, terampil berbicara, terampil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah. Pembelajaran bahasa

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Pelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut: 1) berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis; 2) menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara; 3) memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan; 4) menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial; 5) menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa; 6) menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia (Cahyani, 2012, hlm. 154). Hal tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa siswa agar dapat berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulis. Salah satu tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah meningkatkan empat keterampilan berbahasa siswa, yaitu keterampilan menyimak (listening skills), berbicara (speaking skills), membaca (reading skills), dan menulis (writing skills). Tarigan (2008, hlm. 3) mengemukakan bahwa keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan bahasa yang harus dikuasai siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Menulis dan berbicara merupakan suatu kegiatan yang produktif, penulis harus terampil memanfaatkan grafolegi, struktur bahasa, dan kosa kata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur Tarigan (2008, hlm. 3). Menulis merupakan sebuah bentuk tulisan yang dihasilkan dari gagasan, ide, pikiran seseorang yang terdapat tujuan. Salah satu tujuan pembelajaran menulis mendorong siswa mengekspresikan diri secara bebas ke dalam bentuk tulisan.

2 Sehingga, mampu mengembangkan bakat dalam membuat sebuah tulisan yang baik. Tarigan (2008, hlm.85) mengemukakan bahwa meskipun menulis ditempatkan pada posisi terakhir, tidak berarti menulis tidak penting. Beberapa penelitian mengemukakan bahwa menulis merupakan keterampilan berbahasa paling tinggi sekaligus paling langka digunakan dalam komunikasi berbahasa. Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian Alwasilah (2005, hlm. 193) tentang perkuliahan menulis yang menyatakan bahwa dari 212 responden, mayoritasnya (lebih dari 75%) mengungkapkan bahwa menulis dipersepsi sebagai keterampilan bahasa yang paling sulit dikuasai (43,22%), yang diikuti oleh keterampilan berbicara (28,64%), menyimak (21,11%), dan membaca (7,04%). Tidak seperti keterampilan berbicara dan menyimak yang bisa diperoleh melalui interaksi alamiah, keterampilan menulis hanya dapat diperoleh dan dikembangkan dengan menguasai konsep-konsep teoretis tertentu, disertai dengan latihan-latihan yang sudah pasti jatuh-bangun dalam mencapai penguasaan keterampilan tersebut (Tarigan, 2008, hlm. 2).Oleh karena itu, keterampilan menulis akan diperoleh saat seseorang telah terampil menggunakan bahasa dalam aspek yang lainnya. Seperti halnya keterampilan bahasa lainnya, menulis juga membutuhkan bahasa sebagai mediumnya. Kemampuan berbahasa setiap orang akan berkembang sesuai dengan tahapan usia dan karakteristik perkembangannya. Menurut Piaget (1995, hlm. 44-45), anak usia 11-15 tahun merupakan tahap terakhir dari perkembangan kognitif, yakni tahap operasional formal. Pada tahap ini, individu melampaui dunia nyata, pengalaman-pengalaman konkret, dan berpikir secara abstrak dan lebih logis. Sebagai bagian dari pemikiran yang lebih abstrak, anak-anak remaja mengembangkan gambaran keadaan menjadi lebih ideal. Seiring dengan meningkatnya daya nalar abstrak dan logis pada remaja, keterampilan menulis mereka pun akan meningkat. Pemikiran logis membantu penulis remaja membangun struktur hierarkis untuk menyampaikan gagasan kepada pembacanya. Pada tahap ini pula, individu menyukai penggunaan kalimat singkat, padat, jelas dan bermain dengan kata-kata untuk mengekspresikan pendapat mereka. Bahkan, mereka menciptakan ungkapan-ungkapan baru yang sifatnya tidak baku. Oleh karena itu, dalam usia remaja, individu dikatakan telah

3 mampu menguasai keterampilan berbahasa secara kreatif, salah satunya yakni menulis kreatif. Akhadiah(1988) menyatakan bahwa beberapa masalah yang sering dilontarkan dalam pengajaran menulis antar lain kurang mampunya siswa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini terlihat dari pilihan kata yang kurang tepat, kalimat yang kurang efektif., sukar mengungkapkan gagasan karena kesulitan memilih kata atau membuat kalimat, bahkan kurang mampu mengembangkan ide secara teratur dan sistematis. Di samping, itu kesalahan ejaan pun menjadi masalah yang paling sering dijumpai dalam tulisan para peserta didik kita. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang tidak dikuasai oleh setiap orang, apalagi dalam konteks seperti menulis esai, karya ilmiah, laporan penelitian, dan sebagainya.sama halnya dengan adanya kendala menulis yang sering terjadi, siswa-siswi tersebut pun merasa kesulitan dalam menuangkan ide dan gagasan mereka ke dalam sebuah tulisan dalam bentuk teks berita. Terlebih dalam teks berita terdapat unsur-unsur 5W + 1H (Apa, Siapa, Di mana, Mengapa, dan Bagaimana) Kemampuan menulis yang harus dicapai siswa tidak hanya berupa gambaran yang tidak jelas diatas kertas yang abstrak dan tidak memiliki sistem. Menulis dalam jalur kompetensi di KTSP mengharuskan siswa mampu menyusun tulisan yang memiliki karakter-karakter tersendiri sesuai konteks atau tujuan teks itu sendiri. Jadi konsep-konsep yang dituangkan siswa pada sebuah tulisan itu memiliki tujuan pasti yang bisa jelas terlihat. Sehingga tulisan menjadi lebih akurat dan mudah dipahami oleh pembaca. Walaupun menulis bukanlah menjadi hal yang mudah oleh karena itu diterapkan pada setiap individu siswa, pada kenyataannya masih banyak siswa yang masih belum mampu untuk menuangkan konsep-konsep yang mereka miliki pada sebuah tulisan. Lebih dari itu, masih banyak pembelajaran yang kebingungan tentang batasan-batasan mengenai jenis-jenis teks yang terkandung dalam KTSP. Salah satu kompetensi yang harus mampu dicapai oleh siswa adalah mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkuman, teks berita, slogan/poster

4 dan kompetensi dasar bagian 12.2 menulis teks berita secara singkat, padat, dan jelas. Menulis sendiri merupakan kegiatan yang menuangkan ide ke dalam sebuah tulisan. Seperti yang diungkapkan Tarigan ( 2008, hlm. 3) menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif, penulis harus terampil dalam memanfaatkan grafolegi, struktur bahasa, dan kosa kata. Jadi siswa harus mampu menuangkan ide-ide dengan cara penulisan yang benar dan sesuai. Salah satu produk tulisan adalah teks berita, teks berita adalah laporan tercepat karena bersifat publikatif. Semakin baru peristiwa atau kejadian yang diberitakan akan mudah terpublikasi secara luas. Namun pada kenyataamya sebuah berita bukan sesuatu yang mudah untuk dipublikasikan. Menulis teks berita harus mempunyai kejelian dalam memilih hal-hal penting yang cocok untuk dipertahankan. Pendapat-pendapat di atas semoga dapat dimengerti, mengingat keterampilan menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif. Akan tetapi, kita dapat menyimpulkan bahwa sebagian siswa mengalami kesulitan mengutarakan ide dalam tulisan teks berita. Tercapai tidaknya tujuan pembelajaran yang ideal dalam pengajaran bahasa Indonesia khususnya dalam menulis teks berita juga bergantung pada pihak pengajarnya. Guru yang kurang kreatif dalam penyampaian meterinya dapat menjadi salah satu kendala proses pembelajaran. Fenomena di lapangan menyatakan bahwa pendekatan konvensional masih banyak diterapkan dalam pembelajaran di sekolah, yakni metode ceramah dan penugasan. Penerapan pendekatan ini menjadi pemicu kurangnya aktivitas siswa dalam pembelajaran sehingga siswa merasa cepat bosan. Siswa seringkali hanya dijejali teori menulis dan mencatatnya, namun tidak mempraktikkan pembelajaran menulis itu sendiri dalam pembelajarannya secara langsung. Selain itu, konsep pembelajaran ini telah menekankan siswa untuk tidak bergerak aktif menciptakan pengalaman belajarnya sendiri. Pembelajaran konvensional cenderung membuat orang tidak aktif secara fisik dalam jangka waktu lama. Hal ini akan memicu terjadinya kelumpuhan otak sehingga belajar pun melambat layaknya merayap atau bahkan berhenti sama sekali (Meier, 2003, hlm. 90).

5 Berdasarkan pemaparan di atas dapat diamati bahwa kurangnya minat siswa dalam pembelajaran menulis, khususnya menulis teks berita dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal (dalam diri siwa) dan faktor eksternal (di luar siswa). Faktor internal yang datang dari dalam diri siswa meliputi malas atau sulit menemukan ide dan mengembangkan topik karena kurangnya pengalaman. Sementara itu, faktor ekternal yang datang dari luar siswa meliputi kurangnya inovasi pendekatan/metode/dan teknik. Hal tersebut dapat diatasi dengan penerapan berbagai pendekatan/metode/teknik yang bervariasi dan inovatif. Guru harus dapat menerapkan pendekatan/metode/teknik yang dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa dapat menciptakan pengalaman belajarnya sendiri dan mencapai makna dalam pembelajaran. Berkaitan dengan keadaan siswa yang heterogen, maka guru harus dapat mengemas sebuah pembelajaran yang dapat merangkul semua gaya belajar siswa sehingga dapat memotivasi dan memfasilitasi siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan baik, yakni terampil menulis teks berita. Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud untuk mengujicobakan pendekatan kooperatif tipe investigasi kelompok dalam pembelajaran menulis teks berita. Metode investigasi kelompok salah satu metode pendekatan kooperatif dari keempat metode pendekatan kooperatif. Metode investigasi berada pada urutan kedua, metode ini dapat digunakan dalam pembelajaran menulis teks berita di sekolah. Dengan metode ini siswa mampu menemukan suatu topik yang nantinya akan dibuat kelompok. Ada beberapa metode yang bisa digunakan oleh guru untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis teks berita salah satunya adalah metode investigasi kelompok. Investigasi kelompok adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok. Pembelajaran menulis dengan penerapan pendekatan koperatif tipe investigasi kelompok pada siswa SMP adalah pembelajaran menulis teks berita. Dipilihnya pembelajaran menulis teks berita agar siswa lebih kreatif dalam menemukan ide dan agar siswa mampu mengerjakan secara berkelompok.

6 Penelitian ini bukanlah penelitian yang berjalan sendiri ada beberapa peneliti sebelumnya yang berjalan searah dengan penelitian ini. seperti penelitian yang di lakukan oleh Virly Shiva Laviani (2012) yang berjudul Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Berita Melalui Metode Problem Based Learning. Selain penelitian tersebut penulis juga menemukan beberapa penelitian lain tentang metode investigasi kelompok yang di lakukan oleh Wati (2012) yang berjudul Keefektifan Model Proyek Respon Kreatif dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita. Jika dilihat dari penamaan, variabel terikat yang digunakan peneliti dan digunakan beliau memang berbeda, namun pada dasarnya pendekatan kooperatif tipe investigasi kelompok dalam pembelajaran menulis teks berita ini lebih menekankan siswa ke dalam sistem pembelajaran kelompok. Yang membedakan penelitian kali ini dengan penelitian yang sudah ada adalah penulis akan mengeksperimenkan pendekatan kooperatif tipe investigasi kelompok ini dengan menulis teks berita secara singkat, padat, dan jelas. Atas dasar kenyataan yang ada, perlu dihadirkan sebuah metode yang dapat membantu meningkatkan keterampilan menulis siswa, untuk itu dibutuhkan perbaikan yang dapat mendorong siswa secara keseluruhan agar aktif menulis. Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar yaitu dengan menggunakan metode investigasi kelompok. Dengan melihat masalah yang terjadi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana metode investigasi kelompok dapat membantu meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis teks berita serta untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran menulis teks berita berjalan dengan menggunakan metode investigasi kelompok. Selain itu, kebersamaan dan kerjasama dalam pembelajaran merupakan kerjasama diantara para siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran bersama. Disamping tujuan bersama yang akan dicapai, kebersamaan dan kerjasama dalam pembelajaran ini juga diarahkan untuk mengembangkan kebersamaan diantara para siswa. Para siswa bisa saling membantu dan saling memberi motivasi satu sama lain.

7 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut. 1) Bagaimanakah kemampuan menulis teks berita siswa pada kelas eksperimen sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan kooperatif tipe investigasi kelompok? 2) Bagaimanakah kemampuan menulis teks berita siswa pada kelas kontrol sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan konvensional? 3) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks berita siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hal-hal sebagai berikut: 1. Tujuan Umum Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk memberi alternatif solusi untuk memecahkan masalah menulis pemahaman yang dialami oleh siswa dengan menggunakan pendekatan kooperatif tipe investigasi kelompok. 2. Tujuan Khusus Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : 1) kemampuan menulis teks berita siswa pada kelas eksperimen sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan kooperatif tipe investigasi kelompok; 2) kemampuan menulis teks berita siswa pada kelas kontrol sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan konvensional; 3) tingkat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks berita siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol.

8 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini meliputi manfaat teoretis dan manfaat praktis. 1. Bagi Guru : Guru dapat menerapkan pendekatan kooperatif tipe investigasi kelompok sebagai wawasan atau pengetahuan dan referensi pembelajaran baru yang dapat diterapkan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis teks berita. 2. Bagi Siswa Siswa mendapatkan pengajaran yang baik dalam pembelajaran menulis teks berita sehingga siswa dapat memahami teks berita dengan baik. 3. Bagi Pembaca Pembaca mendapatkan pengalaman tentang pembelajaran menulis pemahaman teks khususnya teks berita dengan penerapan pendekatan kooperatif tipe investigasi kelompok metode. 1.5 Definisi Oprasional Agar tidak jadi kesalah pahaman dalam penelitian ini, maka istilah-istilah dalam penelitian ini akan didefinisikan sebagai berikut 1) Pendekatan kooperatif tipe investigasi kelompok adalah sistem pembelajaran yang saling membantu dimana pembelajaran ini dibagi dalam sebuah kelompok agar terciptanya kerjasama antara siswa yang lain sehingga muncullah berbagai pendapat. pendekatan kooperatif yang melibatkan kerjasama siswa dalam menentukan ide dan gagasan yang menjadikan tulisan lebih terarah dan lebih merasakan tulisan tersebut. Bekerja sama disini agar

9 siswa dapat berpikir kritis sehingga muncul pendapat, siswa tersebut dapat bertukar pikiran dan menambah wawasan saat semua mengeluarkan pendapat-pendaptnya. Untuk menyelesaikan masalah dapat mengunakan cara pendekatan kooperatif tipe investigasi kelompok, 2) Pembelajran menulis adalah kegiatan menuangkan gagasan, pikiran, dan perasaan seseorang yang diungkapkan melalui tulisan. Diharapkan tulisan tersebut dapat dipahami oleh pembaca, 3) Kemampuan menulis adalah suatu kemampuan yang dimiliki siswa dengan memahami isi pokok suatu teks. Dalam menulis pemahaman teks berita, siswa memahami informasi baru yang ada dalam teks dan dihubungkan dengan informasi atau pengetahuan yang pernah siswa ketahui sebelumnya dari pembelajaran yang diajarkan oleh guru. 4) Teks berita adalah teks yang berisi informasi faktual mengenai peristiwaperistiwa nyata kehidupan yang perlu diketahui oleh khalayak. 1.6 Struktur Organisasi Skripsi ini terdiri atas lima bab. Masing-masing bab berisi hal-hal yang berhubungan dengan penelitian, yang meliputi pendahuluan, kajian teori, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan penelitian, simpulan dan saran, serta daftar pustaka dan lampiran-lampiran. Bab satu pendahuluan berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi oprasional, dan struktur organisasi skripsi. Latar belakang penelitian akan membahas berkenaan dengan alasan dilakukannya penelitian, yang berkaitan dengan judul penelitian, yaitu Penerapan Pendekatan Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 49 Bandung Tahun Ajaran 2014-2015). Sementara itu, permasalahan yang akan diteliti secara spesifik diuraikan pada bagian rumusan masalah. Tujuan dan manfaat penelitian menguraikan tentang tujuan dan manfaat dari penelitian yang akan dilakukan. Struktur organisasi menguraikan tentang sistematika penulisan dan garis besar isi.

10 Bab dua dalam penelitian ini berisi kajian pustaka berupa konsep teori mengenai bidang yang dikaji. Konsep teori yang digunakan dalam kajian pustaka, meliputi teori tentang pendekatan kooperatif tipe investigasi kelompok dalam pembelajaran menulis. Pada bab ini diuraikan tentang teori-teori yang berkaitan dengan judul skripsi. Pada bab dua menjelaskan setiap variabel dalam penelitian dan melihat pemelitian-penelitian terdahulu yang memiliki kontribusi dalam penelitian ini. Pada bab tiga dalam penelitian ini mulai dirancang metode penelitian yang hendak diaplikasikan, yang meliputi metode penelitian, partisipan yang terlibat dalam penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, defini, instrumen penelitian, dan analisis data. Metode penelitian yang dipilih adalah eksperimen semu. Bab empat merupakan hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri atas pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, rumusan masalah, dan tujuan penelitian; serta pembahasan atau analisis temuan. Dalam bab ini akan dipaparkan hasil penelitian yang telah diperoleh dari pengambilan data dan penelitian. Bab lima mencakup simpulan dan saran. Simpulan adalah hasil penelitian untuk melihat efektifitas dari pendekatan kooperatif tipe investigasi kelompok yang peneliti ajukan. Saran merupakan pendapat atau anjuran yang dikemukakan sebagai bahan pertimbangan. Bagian terakhir dalam skripsi ini adalah daftar pustaka dan lampiranlampiran. Daftar pustaka memuat semua sumber yang pernah dikutip dan digunakan dalam penulisan skripsi. Lampiran-lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam penelitian dan penulisan skripsi.