BAB I PENDAHULUAN. maternal (maternal mortality). Menurut definisi World Health Organization

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. keadaan pelayanan kebidanan dalam suatu negara (Saifuddin 2009, h.7).

BAB I PENDAHULUAN. kematian per kelahiran hidup. (Kemenkes RI 2015,h.104). Pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan selama kehamilan dan prinsip makan yang besar (Noerpramana

BAB I PENDAHULUAN. bayi yang meninggal di Indonesia berdasarkan estimasi Survei Demografi

BAB I PENDAHULUAN. kebidanan dalam suatu negara adalah Kematian Maternal. Kematian

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan kehamilan yang dapat menyebabkan kematian (Dinana,

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan reproduksi karena seluruh komponen yang lain sangat dipengaruhi. keluarga sehat dan bahagia (Anggraini, 2010.h.10).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan suatu proses yang normal dan alamiah.perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. neonatal hingga 17 per kelahiran hidup. Kementrian Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. menjadi 32/1.000 kelahiran hidup pada Tahun 2015 (Depkes RI, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Fatihah Rizqi, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. melalui alat indra (Lukaningsih, 2010: 37). Dengan persepsi ibu hamil dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. care yang kemudian diubah sedikit oleh WHO Expert Commitee on. apapun dan kemudian dapat merawat bayinya dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Yunita Tri Setya, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. keadaan keluarga dan sekitarnya secara umum. Penilaian status kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Witri Puji Rahayu, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. membawa oksigen ke berbagai organ tubuh. trimester III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II.

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari

BAB I PENDAHULUAN. mulai masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan penggunaan KB

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Setiap kehamilan dapat menimbulkan risiko kematian ibu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya 80-90% kehamilan akan berlangsung normal dan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap saat yang dapat membahayakan jiwa ibu dan bayi (Marmi, 2011:11).

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. kontrasepsi.proses tersebut akan menentukan kualitas sumber daya manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu komplikasi atau penyulit yang perlu mendapatkan penanganan lebih

BAB I PENDAULUAN. kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya

BAB I PENDAHULUAN. terakhir (Mochtar, 2012;h.35). Persalinan adalah rangkaian proses yang

BAB I PENDAHULUAN. ibu, dalam melalui proses tersebut wanita akan mengalami masa masa

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah penting dalam memberikan bantuan dan dukungan pada ibu. bagi ibu maupun bayi yang dilahirkan (Sumarah, dkk. 2008:1).

keselamatan ibu dan bayi. Upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) perlu didukung upaya untuk mencapai universal coverage pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan kelahiran, tersedianya dan penggunaan fasilitas. obstetri yang rendah pula (Profil kesehatan jawa tengah 2015).

BAB I PENDAHULUAN. persalinan, perawatan bayi yang baru lahir dan pemeliharaan ASI

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan masyarakat sangat diperlukan. seorang bidan yang berkompeten untuk menangani masalah-masalah tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga mampu untuk menekan AKI dan AKB. Angka Kematian Ibu (AKI)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. hamil perlu dilakukan pelayanan antenatal secara berkesinambungan, seperti

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Dwi Anggun Nugraeni, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. kontrasepsi merupakan proses fisiologis dan berksinambungan. Pada

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan antenatal yang ditetapkan. Pelayanan antenatal care ini minimum

BAB 1 PENDAHULUAN. instrumental. Orang menghargai kesehatan karena kesehatan ikut mendasari

BAB I PENDAHULUAN. penentu status kesejahteraan negara. Hal tersebut dikarenakan Angka Kematian

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

BAB I PENDAHULUAN. dari kehamilan dengan risiko usia tinggi (Manuaba, 2012: h.38).

BAB I PENDAHULUAN. Kematian seorang ibu sewaktu hamil atau dalam waktu 42 hari. sesudah berakhirnya kehamilan tidak bergantung pada tempat, maupun

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),

BAB I PENDAHULUAN. anak. Setiap prosesnya tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan kondisi

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini dalam setiap menit setiap hari, seorang ibu meninggal disebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan kebidanan komperhensif mencangkup empat kegiatan. pemeriksaan berkesinambungan yaitu Asuhan Kebidanan

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya angka Kematian Ibu yang masih tinggi (AKI) di. berbagai pihak. Terdapat beberapa penyebab yang

BAB I PENDAHULUAN. hamil sehingga dapat membahayakan ibu dan janin jika mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara negara tetangga.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan ibu merupakan bagian yang sangat penting dalam. kesehatan reproduksi karena seluruh bagian yang lain sangat dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. laporan dari kabupaten/kota Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa

BAB I PENDAHULUAN kelahiran hidup. Penyebab kematian terbanyak ibu di sebabkan

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada proses laktasi. Dalam prosesnya kemungkinan keadaan

BAB I PENDAHULUAN. proses selanjutnya. Proses kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir

BAB I PENDAHULUAN. bayi baru lahir, dan kontrasepsi (Manuaba, 2014; h.28) kematian maternal (maternal mortality) (Prawirohardjo, 2014; h.7).

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling penting, terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi. ASI juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komperhensif mencakup empat kegiatan pemeriksaan. berkesinambungan diantaranya adalah Asuhan Kebidanan Kehamilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan ibu hamil adalah salah satu aspek yang penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyara kat yang setinggitingginya.

BAB I PENDAHULUAN. terjadi yaitu perdarahan, infeksi dan pre eklampsia ( Saifuddin, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. (Fraser, 2009 h. 635). Pada umumnya kehamilan berkembang dengan

BAB l PENDAHULUAN. Angka Kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan antenatal adalah upaya untuk menjaga kesehatan ibu pada masa

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baru dilahirkan (Saifuddin, 2010:1). Keberhasilan penyelenggaraan. gerakan keluarga berencana (Manuaba, 2010:10).

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Kehamilan

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan laporan Countdown bahwa setiap dua menit, disuatu

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Hal ini merupakan suatu pergeseran paradigma dari sikap menunggu

BAB I PENDAHULUAN. penurunam dibanding dengan tahun 2013 sebesar 99,6%. Cakupan. pertolongan persalinan oleh nakes tahun 2014 mengalami kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan dan persalinan adalah suatu proses yang normal, alami

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kemenkes (2015) cakupan pelayanan kesehatan K1 dan K4. memperlihatkan peningkatan kecenderungan adanya perbaikan akses

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2014 menyebutkan bahwa Angka kematian ibu (AKI) sebesar per kelahiran hidup, dibanding tahun 2013 sebesar

BAB I PENDAHULUAN. konsepsi, fertilisasi, nidasi, dan implantasi. Selama masa kehamilan, gizi ibu dan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami pubertas yang ditandai dengan terjadinya menstruasi. (Hani, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. dan Afrika. Menurut World Health Organization (dalam Briawan, 2013), anemia

BAB I PENDAHULUAN. menentukan derajat kesehatan masyarakat dan keberhasilan pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan fisik dan emosi dari ibu setra perubahan sosial dalam keluarga

BAB I PENDAHULUAN. Maternity Care, tujuan Maternity Care atau pelayanan kebidanan adalah

BAB I PENDAHULUAN. jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang

BAB I PENDAHULUAN. Bidan merupakan profesi yang menjalin kemitraan dengan. perempuan dan membantu menyelesaikan permasalahan yang terkait

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk adalah terjadinya perubahan jumlah penduduk pada

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang dapat. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium

BAB I PENDAHULUAN. unsur penentu status kesehatan (Saifuddin, 2013). Keadaan fisiologis bisa

BAB I PENDAHULUAN. KB yang bertujuan untuk memberikan pelayanan berkualitas untuk

BAB 1 PEDAHULUAN. Kehamilan merupakan proses yang alami artinya perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu negara atau wilayah ialah angka kematian ibu. Angka Kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu kodrat dari wanita yaitu mengandung, melahirkan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ukuran yang dipakai untuk menilai baik buruknya keadaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ukuran yang dipakai untuk menilai baik buruknya keadaan pelayanan kebidanan (maternity care) dalam suatu negara atau daerah ialah kematian maternal (maternal mortality). Menurut definisi World Health Organization (WHO) kematian maternal ialah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan. Sebab-sebab kematian ini didapat dibagi dalam 2 golongan, yakni yang langsung disebabkan oleh komplikasi-komplikasi kehamilan, persalinan, nifas, dan sebab-sebab yang lain seperti penyakit jantung, kanker, dan sebagainya (associated causes) (Saifuddin 2014, h.7). Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2014 Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia mencapai angka 289.000 jiwa. Di mana terbagi atas beberapa Negara, antara lain Amerika Serikat mencapai 9300 jiwa, Afrika Utara 179.000 jiwa dan Asia Tenggara 16.000 jiwa. Untuk AKI di negara-negara Asia Tenggara diantaranya Indonesia mencapai 214 per 100.000 kelahiran hidup menduduki urutan pertama di antara 6 negara Asia Tenggara (WHO, 2014). Di Indonesia kejadian anemia ibu hamil sekitar 51% (Saifuddin 2008, h.6). Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, dan pengaruhnya sangat besar tehadap kualitas sumber daya manusia. Anemia kehamilan disebut potential danger to mother and child (potensial 1

2 membahayakan ibu dan anak), karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayan kesehatan pada lini terdepan (Manuaba 2010, h.237). Menurut World Health Organization (WHO), kejadian anemia kehamilan berkisar antara 20% dan 89% dengan menetapkan Hb 11g% sebagai dasarnya. Angka anemia kehamilan di Indonesia menunjukan nilai yang cukup tinggi. Hoo Swie Tjiong menemukan angka anemia kehamilan 3,8% pada timester I, 13,6% trimester II, dan 24,8% pada trimester III. Simanjuntak mengemukakan bahwa sekitar 70% ibu hamil di Indonesia mengalami anemia akibat kekurangan gizi. Pada pengamatan lebih lanjut menunjukan bahwa kebanyakan anemia dialami masyarakat adalah karena kekurangan zat besi yang diatasi melalui pemberian zat besi secra teratur dan peningkatan gizi. Selain itu, di daerah pedesaan banyak dijumpai ibu hamil dengan malnutrisi, kehamilan dan persalinan dengan jarak berdekatan, dab ibu hamil dengan pendidikan dan tingkat sosisl ekonomi rendah (Manuaba 2010, hh.237-238). Akibat anemia dapat berakibat pada saat seperti gangguan His (kekuatan mengejan), kala pertama dapat berlangsung lama, dan terjadi partus terlantar, kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering memerlukan tindakan operasi kebidanan, kala uri dapat diikuti retensio plasenta dan perdarahan postpartum karena atonia uteri, kala empat dapat terjadi perdarahan postpartum sekunder dan atonia uteri (Manuaba 2010, h.240).

3 Presentasi bokong adalah janin letak memanjang dengan bagian terendah bokong, kaki, atu kombinasi keduanya. Dengan insiden 3-4% dari seluruh kehamilan tunggal pada umur kehamilan cukup bulan ( 37 minggu), presentasi bokong merupakan malpresentasi yang paling sering dijumpai. Sebelum umur kehamilan 28 minggu, kejadian presentasi bokong berkisar antara 25-30% dan sebagian besar akan berunah menjadi presentasi kepala setelah umur 34 minggu. Penyebab terjadinya presentasi bokong tidak diketahui, tetapi terdapat beberapa faktor risiko selain prematuritsa, mioma uteri, kehamilan multipel, anomali janin (anensefali, hidrosefalus), dan riwatyat presentasi bokong sebelumnya (Saifuddin 2014, h.588). Secara umum tujuan dari pelayanan antenatal care salah satunya yaitu untuk memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin. Sementara secara khusus yaitu mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit-penyulit yang terdapat saat kehamilan, persalinan dan nifas (Marmi 2014, hh.13-14). Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu atau 42 hari, namun secara keseluruhan akan pulih dalam waktu 3 bulan (Anggraini 2010, h.1). Jika pada masa nifas ibu mengalami permasalahan maka akan berimbas kepada kesejahteraan bayi yang dilahirkannya karena ibu yang sakit tentu tidak dapat merawat dan menyusui bayinya dengan baik sehingga angka morbiditas dan mortalitas bayi pun akan meningkat (Purwanti 2012, h.1).

4 Masa neonatus merupakan masa yang sangat penting dan memerlukan perhatian dan perawatan khusus. Hal ini dapat dipahami karena waktu kelahiran, bayi baru lahir mengalami sejumlah adaptsi. Bayi ini membutuhkan pemantaun ketat untuk menghadapi masa transisi dari kehidupan di dalam rahim ke kehidupan di luar rahim, penangana bayi baru lahir yang sehat yang kurang baik dapat menyebabakan kelainan atau gangguan yang mengakibatkan cacat seumur hidup, bahkan kematian (Saputra 2014, h.7). Berdasarkan data yang didapat penulis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan 2015, selama 1 tahun terakhir yaitu data dari bulan Januari-November 2015 didapatkan bahwa di Kabupaten Pekalongan mempunyai 12.364 sasaran ibu hamil dan diantara ibu hamil tersebut 0,39% (49 orang) hamil dengan anemia. Sedangkan berdasarkan data yang didapat penulis dari Puskesmas Kedungwuni I Kabupaten Pekalongan 2015, selama 1 tahun terakhir yaitu data dari bulan Januari-Desember 2015 didapatkan bahawa di Puskesmas Kedungwuni I mempunyai 900 sasaran ibu hamil dan diantara ibu hamil tersebut 2,44% (22 orang) hamil dengan anemia. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis memberikan asuhan kebidanan yaitu Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. T di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni I Kabupaten Pekalongan Tahun 2016. B. Rumusan Masalah

5 Berdasarkan latar belakang di atas, maka didapatkan rumusan masalah Bagaimana penerapan Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. T di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni I tahun 2016? C. Ruang Lingkup Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka penulis membatasi studi kasus hanya pada Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. T di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni I Kabupaten Pekalongan dan dilakukan asuhan kebidanan mulai tanggal 12 Januari 2016 25 Mei 2016. D. Penjelasan Judul 1. Asuhan Kebidanan Komprehensif Adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai keluhan atau masalah dalam bidang kesehatan Ibu masa hamil, persalinan, nifas, bayi setelah lahir (KIA), seta keluarga berencana (KB). 2. Puskesmas Kedungwuni I Kabupaten Pekalongan Adalah puskesmas rawat jalan yang beralamat di Jalan Raya Capgawaen, kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan. E. Tujuan Penulisan

6 1. Tujuan Umum Dapat menerapkan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny.T selama kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir serta neonatus di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni tahun 2016. 2. Tujuan Khusus 1.a. Mampu memberikan asuhan kebidanan pada ibu Hamil Ny. T dengan Anemia Ringan di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni I tahun 2016. 1.b. Mampu memberikan asuhan kebidanan pada ibu bersalin Ny.T di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni I tahun 2016. 1.c. Mampu memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas Ny.T di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni I tahun 2016. 1.d. Mampu memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dan neonatus By.Ny.T di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni I tahun 2016. F. Manfaat Penulisan Setelah dilakukan studi kasus diharapkan laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi: 1. Bagi penulis Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia ringan, bersalin, nifas, bayi baru

7 lahir dan neonatus pada Ny.T dan memperoleh pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan kebidanan tersebut. 2. Bidan Sebagai masukan dan motivasi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dengan mendeteksi secara dini. 3. Institusi pendidikan Dapat menjadi pengetahuan dan keterampilan tambahan untuk pengembangan ilmu kebidanan dan manajemen kebidanan dalam memberikan asuhan kebidanan ibu hamil dengan anemia ringan, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan neonatus. G. Metode Pengumpulan Data Metode yang dilakukan penulis dalam laporan tugas akhir ini adalah : 1. Wawancara Wawancara bertujuan untuk mendapatkan suatu data dari Ny.T secara lisan atau tanya jawab dengan berhadapan muka melalui sebuah pertemuan dengan Ny.T. 2. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan yang dilakukan langsung kepada Ny.T untuk mengumpulkan hasil pemeriksaan fisik yang normal atau yang menunjukan kelainan.

8 2.a. Inspeksi Inspeksi adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan penulis kepada Ny.T dengan cara melihat atau memandang kondisi fisik seperti pemeriksaan wajah, mata abdomen dan ekstrimitas. 2.b. Palpasi Palpasi adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan penulis kepada Ny.T dengan cara meraba contohnya melakukan palpasi leopord untuk mengetahui tinggi fundus uteri pada masa kehmilan atau nifas, posisi janin ada tidaknya kelainan pada payudara. 2.c. Auskultasi Auskultasi dilakukan oleh penulis pada Ny.T untuk mendengarkan denyut jantung janin dengan menggunakan alat Doppler, memastikan kondisi organ dalam toraks dan abdomen pada By.Ny.T menggunakan stetoskop. 2.d. Perkusi Perkusi dilakukan berupa pukulan langsung ke permukaan tubuh seperti pemeriksaan reflek patela. 3. Pemeriksaan penunjang a. Darah Pemeriksaan darah yang dilakukan oleh penulis adalah pemeriksaan Hb. Pemeriksaan hemoglobin dilakukan untuk mendeteksi faktor

9 resiko kehamilan yang adanya anemia. Pemeriksaan Hb pada Ny.T selama kehamilan dilakukan 3 kali pada kunjungan pertama usia 26 minggu, 31 minggu, dan 35 minggu. Dan 1 kali pada masa nifas. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi anemia pada ibu nifas. Pemeriksaan Hb ini dengan menggunakan Hb sahli. b. Urine 2.d.1) Pemeriksaan reduksi Untuk mengetahui kadar glukosa dalam urine ibu hamil. Tujuan dilakukan protein reduksi ini untuk mengetahui ada tidaknya penyakit DM pada Ny.T. Pemeriksaaan reduksi dalam kasus ini dilakukan 2 kali selama masa kehamilan pada usia kehamila 26 minggu dan 31 minggu. 2.d.2) Pemeriksaan protein Untuk mengetahui kadar protein dalam urine ibu hamil. Tujuan untuk mendeteksi ibu hamil ke arah preeklamsia. Pemeriksaan protein yang digunakan yaitu metode sederhana. Pemeriksaan protein dalam kasus ini dilakukan 2 kali selama masa kehamilan pada usia kehamilan 26 minggu dan 31 minggu. 4. Studi dokumentasi Studi dilakukan dengan mempelajari status kesehatan klien yang bersangkutan dari catatan bidan dan buku KIA.

10 H. Sistematika Penulisan Sistematika dalam penulisan Laporan Tugas Akhir yaitu sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, penjelasan judul, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN TEORI Terdiri dari konsep dasar medis berisi tentang kehamilan, anemia dalam kehamilan, faktor resiko, presentasi bokong atau letak sungsang, persalianan, nifas, bayi baru lahir dan neonatus, konsep dasar manajemen kebidanan, pendokumentasian manajemen kebidanan, dasar hukum. BAB III TINJAUAN KASUS Terdiri dari uraian pengkajian, asuhan dan penatalaksaan dari asuhan kebidanan. BAB IV PEMBAHASAN Membahas tentang asuhan yang telah diberikan terhadap teori yang ada, sehingga apakah sesuai dengan teori atau tidak.

11 BAB V PENUTUP Dalam penutup terdiri dari kesimpulan dari laporan tugas akhir dan saran yang memberikan kemajuan terhadap asuhan, penulis dan semua instansi yang terlibat.