WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

SALINAN. Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 31 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 429 TAHUN 2010 TENTANG

.000 WALIKOTA BANJARBARU

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 69 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN MUSI RAWAS

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI SUMATERA SELATAN WALIKOTA PAGAR ALAM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR TAHUN 2016

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN.

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 117 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1

WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

WALIKOTA PAREPAREIKOTA PAREPARE

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS ORGANISASI KECAMATAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI D

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 56 TAHUN 2016 TENTANG

-1- BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 65 TAHUN 2016

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT DAERAH

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-P TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERTANIAN WALIKOTA SURAKARTA,

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 20 TAHUN

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

c. mendistribusikan...

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2008 TENTANG

(1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana strategis dinas, berdasarkan rencana strategis pemerintah daerah; b. perumus

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 28 TAHUN 2008 T E N T A N G

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN,

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2.

BUPATI TANAH LAUT PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 40 TAHUN 2014 T E N T A N G

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS KANTOR KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA.

BUPATI MANDAILING NATAL

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2008 T E N T A N G

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN MUSI RAWAS

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 78 TAHUN 2001 SERI D.75 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 126 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN KABUPATEN SITUBONDO

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA,

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

BUPATI MANDAILING NATAL

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH

DINAS PERKEBUNAN. Tugas Pokok dan Fungsi. Sekretaris. Sekretaris mempunyai tugas :

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG

29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG

Transkripsi:

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAREPARE, Menimbang : a. bahwa untuk menindaklanjuti ketentuan Pasal 4 Peraturan Daerah Kota Parepare Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, dan untuk efektifitas, efisiensi serta optimalnya penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan, maka perlu menetapkan kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu dibentuk Peraturan Walikota tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 5.Undang...

Menetapkan : 5. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601); 6. Peraturan Pemerintah RI Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Le mbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 8. Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor 43/ Permentan/ OT.010/ 8/ 2016 tentang pedoman Nomenklatur, tugas dan fungsi Dinas Urusan Pangan dan Dinas Urusan pertanian daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota; 9. Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan RI Nomor 26/Permen-Kp/2016 tentang Pedoman Nomenklatur Perangkat Daerah dan Unit Kerja Pada Perangkat Daerah Provinsi Dan Kabupaten/Kota Yang Melaksanakan Urusan Pemerintahan Di Bidang Kelautan Dan Perikanan; 10. Peraturan Daerah Kota Parepare Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Parepare Tahun 2016 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kota Parepare Nomor 127). MEMUTUSKAN: PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Daerah Kota Parepare. 2. Pemerintah Daerah adalah Walikota Sebagai Unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 3. Walikota adalah Walikota Parepare. 4. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Parepare. 5. Sekretaris adalah Sekretaris pada Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Parepare. 6. Bidang adalah Bidang pada Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Parepare. 7. Sub Bagian adalah Sub Bagian pada Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Parepare. 8.Seksi...

8. Seksi adalah Seksi pada Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Parepare. 9. Tugas adalah ikhtisar dari keseluruhan tugas jabatan. 10. Fungsi adalah pekerjaan yang merupakan penjabaran dari tugas. 11. Rincian tugas adalah paparan atau bentangan atas semua tugas jabatan yang merupakan upaya pokok yang dilakukan pemegang jabatan dalam memproses bahan kerja menjadi hasil kerja dengan menggunakan perangkat kerja. 12. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsional pada Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Parepare. BAB II KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu KEDUDUKAN Pasal 2 Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan merupakan unsur pelaksana urusan Pertanian, Kelautan dan Perikanan yang menjadi kewenangan daerah, yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Bagian Kedua SUSUNAN ORGANISASI Pasal 3 (1) Organisasi Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas. (2) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) membawahkan: a. Sekretaris, membawahkan 2 (dua) Sub Bagian terdiri dari: 1) Sub Bagian Administrasi Umum dan Kepegawaian; dan 2) Sub Bagian Program dan Keuangan. b. Bidang Pertanian membawahkan 3 (tiga) Seksi terdiri dari: 1) Seksi Prasarana dan Sarana Pertanian; 2) Seksi Tanaman Pangan dan Hortikultura; dan 3) Seksi Perkebunan. c. Bidang Penyuluhan membawahkan 3 (tiga) Seksi terdiri dari: 1) Seksi Kelembagaan Penyuluhan; 2) Seksi Ketenagaan Penyuluhan; dan 3) Seksi Metode dan Informasi Penyuluhan. d.bidang Peternakan membawahkan 3 (tiga) Seksi terdiri dari: 1) Seksi Perbibitan dan Produksi; 2) Seksi Pengembangan Usaha, Sarana dan Prasarana Peternakan; dan 3) Seksi Kesehatan Hewan. e. Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil, Pembudidaya dan Usaha Perikanan membawahkan 3 (tiga) Seksi terdiri dari: 1) Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Nelayan Kecil dan Pembudidaya; 2) Seksi Fasilitasi Kemitraan Usaha; dan 3) Seksi Kelembagaan Nelayan Kecil, Pembudidaya dan Produksi Perikanan. f.bidang...

f. Bidang Pengelolaan Budidaya membawahkan 3 (tiga) Seksi terdiri dari: 1) Seksi Teknologi, Produksi dan Pembenihan Ikan; 2) Seksi Mutu dan Lingkungan; dan 3) Seksi Penerbitan Izin Usaha Pembudidaya Ikan dan Penerbitan Tanda Pencatatan Usaha Pembudidayaan Ikan (TPUPI). g. Kelompok Jabatan Fungsional. (3) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini. Bagian Ketiga TUGAS DAN FUNGSI Paragraf 1 Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Pasal 4 (1) Kepala Dinas Pertanian, Kelautan, dan Perikanan mempunyai tugas membantu Walikota dalam melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan yang menjadi kewenangan Daerah. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan kebijakan teknis dinas; b. pelaksanaan tugas dukungan teknis dinas; c. pemantauan, pengevaluasian, dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis dinas; d. pemberian pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi dinas; dan e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan (3) Dalam melakukan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Kepala Dinas memiliki rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana dan program kerja dinas; b. merumuskan kebijaksanaan teknis dinas; c. mengkoordinasikan penyusunan rencana program kerja dinas; d. menyelenggarakan rencana strategik dan program kerja dinas e. menyusun peta pengembangan, rehabilitasi, konservasi, optimalisasi dan pengendalian lahan pertanian, kelautan dan perikanan; f. menetapkan dan mengawasi tata ruang dan tata guna lahan pertanian, kelautan dan perikanan; g. menetapkan sentra komoditas pertanian, kelautan dan perikanan; h. menetapkan sasaran areal tanam dan luas baku lahan pertanian yang dapat diusahakan sesuai kemampuan sumber daya lahan yang ada; i. memetakan potensi dan pengelolaan lahan pertanian, kehutanan, perikanan dan kelauatan; j. menyelenggarakan penyusunan statistik tanaman pangan dan holtikultura, hasil perkebunan, kelautan dan perikanan; k. menyediakan informasi tanaman pangan dan holtikultura, perkebunan, kelautan dan perikanan; l.llmenyelenggarakan....

l. menyelenggarakan promosi komoditas tanaman pangan dan holtikultura, perkebunan, kelautan dan perikanan; m. mengawasi harga komoditas tanaman pangan dan holtikultura; n. melaksanakan kebijakan pengelolaan sumber daya kelautan dan ikan; o. melaksanakan pengawasan dan penegakan hukum di wilayah laut; p. melaksanakan pengelolaan dan pemanfaatan perikanan; q. memberikan rekomendasi izin penangkapan dan atau pengangkutan ikan yang menggunakan kapal perikanan sampai dengan 10 GT serta tidak menggunakan tenaga kerja asing; r. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja/instansi teknis dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas; s. mengkoordinir penyusunan dan melaporkan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas; t. memantau pelaksanaan tugas dilingkungan dinas dan memberi saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan pengambilan kebijakan; dan u. melaksanakan evaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan dan program dinas. Paragraf 2 Sekretariat Pasal 5 (1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan. (2) Sekretaris mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pelaksanaan kegiatan ketatausahaan meliputi administrasi umum, kepegawaian, surat menyurat, penyusunan program kegiatan, pelaporan dan keuangan. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sekretarismenyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan teknis administrasi umum, kepegawaian, keuangan, perencanaan, evaluasi, dan pelaporan; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan administrasi umum, kepegawaian, perencanaan dan pengelolaan keuangan dan aset; c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan dalam lingkup dinas; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. (4) Dalam melakukan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), Sekretaris memiliki rincian tugas sebagai berikut: a. merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan dan mengendalikan serta menetapkan kebijakan umum kepegawaian, keuangan dan perlengkapan; b. menyusun kegiatan tahunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas; c. mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkup dinas; d. mengkoordinasikan dan memberi petunjuk kepada para kepala bidang untuk kelancaran pelaksanaan tugas; e. mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan umum; f. mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan kepegawaian; g.mengelola...

g. mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan pengelolaan keuangan dan aset; h. mengelola dan mengkoordinasikan urusan perlengkapan; i. melakukan pemantauan, evaluasi terhadap penyelenggaraan administrasi umum, pengelolaan keuangan dan aset; j. menilai prestasi kerja para kepala Sub Bagian dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir; k. menginventarisir permasalahan-permasalahan dan menyiapkan data/bahan pemecahan masalah sesuai bidang tugasnya; l. menyiapkan bahan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP); dan m. membuat laporan hasil pelaksanaan tugas dan memberi pertimbangan dan saran kepada kepala dinas sesuai dengan tugas dan fungsi. Paragraf 3 Sub Bagian Administrasi Umum dan Kepegawaian Pasal 6 (1) Sub Bagian Administrasi Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris. (2) Kepala Sub Bagian Administrasi Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pelayanan administrasi umum dan kepegawaian, perlengkapan serta administrasi surat menyurat dan barang inventaris kantor. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Sub Bagian Administrasi Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan kebijakan teknis sub bagian; b. pelaksanaan program dan kegiatan; c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian dan pengawasan program dan kegiatan dalam lingkup sub bagian; d. pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan dalam lingkup sub bagian; dan e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan fungsi. (4) Dalam melakukan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), Kepala Sub Bagian Administrasi Umum dan Kepegawaian memiliki rincian tugas sebagai berikut: a. menyiapkan dan menyusun perencanaan program dan kegiatan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu; b. mengkoordinasikan tugas-tugas kerja di lingkup sub bagian; c. melaksanakan program dan kegiatan yang telah ditetapkan; d. melakukan pembinaan dan pengendalian terhadap tugas sub bagian; e. menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dalam pelaksanaan tugas sub bagian; f. menghimpun, mengolah, menggandakan dan menyimpan dokumen, arsip kepegawaian, inventaris barang dan perlengkapan secara rapi; g. melakukan kegiatan administrasi persuratan sesuai tata naskah dinas; h. mengelola administrasi kepegawaian, barang inventaris, perpustakaan serta rumah tangga dinas; i. menerima, memproses serta mendistribusikan surat kedinasan; j.mengelola...

j. mengelola dan mendistribusikan perlengkapan rumah tangga dan inventaris dinas; k. melaksanakan pengurusan administrasi perjalanan dinas; l. membantu sekretaris dalam rangka menghimpun dan merumuskan penetapan kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dinas; m. melakukan inventarisasi permasalahan sesuai dengan bidang tugasnya dan mencari solusi atas masalah tersebut; q. melakukan pengawasan dalam pelaksanaan tugas sub bagian; r. membantu sekretaris dalam penyusunan LAKIP dinas; dan s. membuat laporan hasil pelaksanaan tugas dan memberi saran pertimbangan kepada pimpinan sesuai tugas pokok dan fungsi. Paragraf 4 Sub Bagian Program dan Keuangan Pasal 7 (1) Sub Bagian Program dan Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekeretaris. (2) Kepala Sub Bagian Program dan Keuangan mempunyai tugas menyusun dan membuat program kerja dan pengelolaan keuangan Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat ( 2), Kepala Sub Bagian Program dan Keuangan menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan kebijakan teknis sub bagian; b. pelaksanaan program dan kegiatan; c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian dan pengawasan program dan kegiatan pejabat fungsional dalam lingkup sub bagian; d. pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat fungsional dalam lingkup sub bagian; dan e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas pokok dan fungsi. dan ayat (3), Kepala Sub Bagian Program dan Keuangan memiliki rincian tugas sebagai berikut: a. melaksanakan perumusan program kerja dinas, baik yang bersifat program jangka pendek maupun jangka menengah; b. menyusun rencana kebutuhan pengadaan barang dan jasa serta sarana dan prasarana penunjang kelancaran pelaksanaan tugas dinas; c. melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penganalisaan dan penyajian data statistik serta informasi dinas; d. menyusun daftar usulan kegiatan; e. melaksanakan penyiapan bahan dan penyusunan RKA/DPA dinas; f. melaksanakan urusan pengelolaan gaji dan melaksanakan penggajian; g. melaksanakan proses administrasi terkait dengan penatausahaan dan pengelolaan keuangan dinas; h. mengkoordinasikan penyusunan program dan kegiatan dinas; i. melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan program dan kegiatan sub bagian dan dinas; j. memberikan saran dan pertimbangan dalam rangka perbaikan program dan kegiatan; k. melakukan monitoring, evaluasi serta pelaporan program dan kegiatan secara berkala; l.llmenyusun...

l. menyusun dan membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dinas; m. membuat laporan atas pelaksanaan kegiatan dinas secara berkala (bulanan, triwulan, semester, tahunan serta insidentil); n. melakukan inventarisasi terhadap permasalahan-permasalahan yang menghambat pelaksanaan tugas dan fungsi dinas dan memberikan solusi pemecahannya; dan o. membuat laporan hasil pelaksanaan tugas dan memberi saran pertimbangan kepada pimpinan sesuai tugas pokok dan fungsi. Paragraf 5 Kepala Bidang Pertanian Pasal 8 (1) Bidang Pertanian dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pertanian, Kelautan dan perikanan. (2) Kepala Bidang Pertanian dan Perkebunan mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis, melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi di bidang pertanian dan perkebunan. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang Pertanian mempunyai fungsi: a. penyusunan kebijakan bidang; b. penyediaan dukungan infrastruktur bidang; c. pengembangan potensi dan pengelolaan lahan dan irigasi pertanian; d. penyediaan, mengawasi, dan memberi bimbingan penggunaan pupuk, pestisida, serta alat dan mesin pertanian; e. pemberian bimbingan pembiayaan pertanian dan perkebunan; f. pemberian fasilitas investasi dalam lingkup bidang; g. pemantauan dan pengevaluasian dalam lingkup bidang; dan h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan dan ayat ( 3), Kepala Bidang Pertanian mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana dan program kerja bidang; b. menyiapkan bahan perumusan kebijakan bidang; c. mengumpulkan dan mengolah data dalam lingkup bidang; d. membina dan mengembangkan produksi tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan; e. mengkaji dan mengembangkan sarana pengolahan hasil dan pemasaran; f. mengelola kerjasama dan koordinasi dalam lingkup bidang; g. melaksanakan pembinaan dan pengkajian teknis dalam lingkup bidang; h. mengendalikan dan melakukan pengawasan dalam lingkup bidang; i. mengkaji dan melaksanakan upaya-upaya pengembangan dalam lingkup bidang; j. memberi pembinaan pemasaran hasil dalam lingkup bidang; k. mengembangkan dan melaksanakan pendidikan dan pelatihan dalam lingkup bidang; l.mengembangkan...

l. mengembangkan produk-produk unggulan dalam lingkup bidang; m. mengelola rekomendasi perizinan dalam lingkup bidang; n. melaksanakan bimbingan dan penyuluhan dalam lingkup bidang; o. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan; p. melaksanakan evaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan dan program bidang; dan q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan Paragraf 6 Seksi Prasarana dan Sarana Pertanian Pasal 9 (1) Seksi Prasarana dan Sarana Pertanian dipimpin oleh seorang Kepala seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pertanian. (2) Kepala Seksi Prasarana dan Sarana Pertanian mempunyai tugas melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi di bidang prasarana dan sarana pertanian. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat ( 2), Kepala Seksi Prasarana dan Sarana Pertanian mempunyai fungsi: a. penyusunan kebijakan b. penyediaan dukungan infrastruktur pertanian; c. pengembangan potensi dan pengelolaan lahan dan irigasi pertanian; d. penyediaan, pengawasan, dan bimbingan penggunaan pupuk, pestisida, serta alat dan mesin pertanian; e. pemberian bimbingan pembiayaan pertanian; f. pemberian fasilitasi investasi pertanian; g. pemantauan dan evaluasi di bidang sarana dan prasarana pertanian; dan h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan dan ayat ( 3), Kepala Seksi Prasarana dan Sarana Pertanian memiliki rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana dan program kerja b. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, di bidang pengembangan lahan irigasi pertanian, pupuk, pestisida, alat dan mesin pertanian; c. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan dan pemberian bimbingan teknis di bidang pembiayaan pertanian; d. melakukan penyiapan bahan penyediaan lahan, jalan usaha tani, dan jaringan irigasi tersier; e. melakukan penyusunan peta pengembangan, rehabilitasi, konservasi, optimalisasi dan pengendalian lahan pertanian; f. melakukan penyiapan bahan pengembangan tata ruang dan tata guna lahan pertanian; g. melakukan penyiapan bahan bimbingan pemberdayaan kelembagaan pemakai air; h. melakukan penyediaan pupuk, pestisida, alat dan mesin pertanian; i.melakukan...

i. melakukan pengawasan peredaran dan pendaftaran dalam pemanfaatan pupuk, pestisida, alat dan mesin pertanian; j. melakukan penjaminan mutu pupuk, pestisida, alat dan mesin pertanian; k. melakukan pendampingan dan supervisi di bidang pembiayaan pertanian; l. memberi bimbingan, fasilitasi dan pelayanan investasi pertanian; m. melakukan penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan n. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan; o. melaksanakan evaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan dan program dan p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan Paragraf 7 Seksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Pasal 10 (1) Seksi Tanaman Pangan dan Hortikultura dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pertanian. (2) Kepala Seksi Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi di bidang tanaman pangan dan hortikultura. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Seksi Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai fungsi: a. penyusunan kebijakan perbenihan, produksi, perlindungan, pengolahan dan pemasaran hasil dalam lingkup b. penyusunan rencana kebutuhan dan penyediaan benih dalam lingkup c. pengawasan mutu dan peredaran benih dalam lingkup d. pemberian bimbingan penerapan peningkatan produksi dalam lingkup e. pengendalian dan penanggulangan hama penyakit, penanggulangan bencana alam, dan dampak perubahan iklim dalam lingkup f. pemberian bimbingan pascapanen, pengolahan dan pemasaran hasil dalam lingkup g. pemberian rekomendasi teknis dalam lingkup h. pemantauan dan evaluasi dalam lingkup dan i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan dan ayat (3), Seksi Tanaman Pangan dan Holtikultura mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana dan program kerja b. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang perbenihan, perlindungan, peningkatan, dan pengolahan hasil tanaman dalam lingkup c.melakukan...

c. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana tanam dan produksi dalam lingkup d. melakukan bimbingan peningkatan mutu dan produksi dalam lingkup e. melakukan bimbingan penerapan teknologi budidaya dalam lingkup f. melakukan penyiapan bahan penyediaan dan pengawasan peredaran benih dalam lingkup g. melakukan penyiapan bahan pengawasan dan pengujian mutu benih dalam lingkup h. melakukan penyiapan bahan sertifikasi benih dan pengendaliaan sumber benih dalam lingkup i. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan benih dan pengembangan varietas unggul dalam lingkup j. melakukan penyiapan bahan rekomendasi pemasukan dan pengeluaran benih yang beredar dalam lingkup k. melakukan penyiapan bahan bimbingan produksi benih dan kelembagaan benih dalam lingkup l. melakukan penyiapan bahan pengendalian serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dalam lingkup m. melakukan penyiapan bahan, pengelolaan data, pengendalian, pemantauan, bimbingan operasional pengamatan dan peramalan OPT dalam lingkup n. melakukan penyiapan bahan bimbingan kelembagaan OPT dalam lingkup o. melakukan penyiapan bahan sekolah lapang pengendalian hama terpadu dalam lingkup p. melakukan penyiapan bahan penanganan dampak perubahan iklim dalam lingkup q. melakukan penyiapan bahan penanggulangan bencana dalam lingkup r. melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis perbenihan dan perlindungan dalam lingkup s. melakukan penyiapan bahan bimbingan dan pengembangan unit pengolahan hasil dalam lingkup t. melakukan penyiapan bahan kebutuhan alat pengolahan hasil dalam lingkup u. melakukan penyiapan bahan penerapan cara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB) dan pemberian surat keterangan kelayakan pengolahan (SKKP/SKP) dalam lingkup v. melakukan pelayanan dan pengembangan informasi pasar dalam lingkup w. melakukan fasilitasi promosi produk dalam lingkup x. menyiapkan bahan pemberian bimbingan teknis pengolahan dan pemasaran hasil dalam lingkup y. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengolahan dan pemasaran hasil dalam lingkup z. melakukan penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan aa. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan; bb. melaksanakan evaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan dan program dan cc. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan Paragraf...

Paragraf 8 Seksi Perkebunan Pasal 11 (1) Seksi perkebunan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pertanian. (2) Kepala Seksi Perkebunan mempunyai tugas menyiapkan dan melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi di bidang perkebunan. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Seksi perkebunan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan kebijakan di bidang perbenihan, produksi, perlindungan, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan; b. pengawasan mutu dan peredaran benih di bidang; c. pemberian bimbingan penerapan peningkatan produksi di bidang; d. pengendalian dan penanggulangan hama penyakit, penanggulangan bencana alam, dan dampak perubahan iklim di bidang; e. penanggulangan gangguan usaha, dan pencegahan kebakaran di bidang; f. pemberian bimbingan pascapanen, pengolahan dan pemasaran hasil di bidang; g. pemberian rekomendasi teknis di bidang perkebunan; h. Pemantauan dan evaluasi di bidang; dan i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan dan ayat ( 3), Kepala Seksi Perkebunan memiliki rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana dan program kerja b. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan c. menyiapkan bahan rencana tanam dan produksi dalam lingkup d. melakukan bimbingan peningkatan mutu dan produksi dan penerapan teknologi budidaya dalam lingkup e. melakukan penyediaan dan pengawasan peredaran/penggunaan benih dalam lingkup f. melakukan pengawasan dan pengujian mutu benih tanaman dalam lingkup g. melakukan sertifikasi benih dan pengendalian sumber benih dalam lingkup h. merencanakan kebutuhan benih dan pengembangan vaeritas unggul dalam lingkup i. melakukan penyiapan bahan rekomendasi pemasukan dan pengeluaran benih yang beredar dalam lingkup j. melakukan penyiapan bahan bimbingan produksi benih dan kelembagaan benih dalam lingkup k. melakukan penyiapan bahan pengendalian serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dalam lingkup l. melakukan penyiapan bahan, pengelolaan data, pengendalian, pemantauan, bimbingan operasional pengamatan dan peramalan OPT dalam lingkup m.melakukan...

m. melakukan penyiapan bahan bimbingan kelembagaan OPT dalam lingkup n. melakukan penyiapan bahan sekolah lapang pengendalian hama terpadu dalam lingkup o. melakukan penyiapan bahan penanganan dampak perubahan iklim dalam lingkup p. melakukan penyiapan bahan penanggulangan bencana dalam lingkup q. melakukan pemberian bimbingan teknis perbenihan dan perlindungan dalam lingkup r. menyiapkan bahan bimbingan dan pengembangan unit pengolahan hasil dalam lingkup s. melanyusun kebutuhan alat pengolahan hasil dalam lingkup t. menyiapkan bahan penerapan cara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB) dan pemberian surat keterangan kelayakan pengolahan (SKKP/SKP) dalam lingkup u. melakukan pelayanan dan pengembangan informasi pasar dalam lingkup v. melakukan fasilitasi promosi produk dalam lingkup w. menyiapkan bahan pemberian bimbingan teknis pengolahan dan pemasaran hasil dalam lingkup x. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengolahan dan pemasaran hasil dalam lingkup y. melakukan penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan z. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan; aa. melaksanakan evaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan dan program dan bb. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan Paragraf 9 Kepala Bidang Penyuluhan Pasal 12 (1) Bidang Penyuluhan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pertanian, Kelautan dan perikanan. (2) Kepala Bidang Penyuluhan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan, program dan penyelenggaraan penyuluhan pertanian, kelautan dan perikanan. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang Penyuluhan mempunyai fungsi: a. penyusunan kebijakan dan program bidang; b. pemberian bimbingan kelembagaan dan ketenagaan dalam lingkup bidang; c. pemberian fasilitas penumbuhan dan pengembangan kelembagaan dan forum masyarakat bagi pelaku utama dan pelaku usaha; d. peningkatan kapasitas penyuluh Pegawai Aparatur Sipil Negara, swadaya dan swasta; e. pengembangan metode penyuluhan dan pengelolaan informasi penyuluhan; f.pemantauan...

f. pemantauan dan evaluasi dalam lingkup bidang; dan g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan dan ayat ( 3), Kepala Bidang Penyuluhan memiliki rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana dan program kerja bidang; b. melakukan koordinasi, integrasi, sinkronisasi penyuluhan lintas sektor; c. mengoptimalisasi partisipasi masyarakat dalam penyuluhan; d. mengadvokasi masyarakat dalam penyuluhan dengan melibatkan unsur pakar, dunia usaha, institusi terkait, perguruan tinggi, dan sasaran penyuluhan; e. melaksanakan satuan administrasi pangkal penyuluhan pertanian pada tingkat kota; f. mengelola pembiayaan penyuluhan; g. melaksankan, memantau dan mengevaluasi penyuluhan; h. mengembangkan kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha untuk mengembangkan usaha tani; i. mengembangkan forum masyarakat untuk mengembangkan usahatani dan memberikan umpan balik kepada pemerintah daerah; j. meningkatkan kapasitas penyuluh ASN, Swadaya dan Swasta; k. melaksanakan tata usaha penyuluhan; l. melaksanaan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan tugas dalam lingkup bidang; m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas bidang kepada pimpinan; n. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan; o. melaksanakan evaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan dan program bidang; dan p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan Paragraf 10 Seksi Kelembagaan Penyuluhan Pasal 13 (1) Seksi Kelembagaan Penyuluhan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Penyuluhan. (2) Kepala Seksi Kelembagaan Penyuluhan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pelaksanaan, dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi di bidang kelembagaan penyuluhan pertanian, kelautan dan perikanan. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat ( 2), Kepala Seksi Kelembagaan Penyuluhan mempunyai fungsi: a. penyusunan kebijakan dan program b. pemberian bimbingan kelembagaan dalam lingkup c. Fasilitasi penumbuhan dan pengembangan kelembagaan dan forum masyarakat bagi pelaku utama dan pelaku usaha; d. pemantauan dan evaluasi di bidang penyuluhan pertanian, kelautan dan perikanan; dan e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan (4) Dalam...

dan ayat (3), Kepala Seksi Kelembagaan penyuluhan memiliki rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana dan program kerja b. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dalam lingkup c. melakukan penyiapan bahan penguatan dan pengembangan serta peningkatan kapasitas dalam lingkup d. melakukan penyiapan bahan penguatan dan pengembangan serta peningkatan kapasitas kelembagaan petani dan nelayan; e. melakukan penyiapan bahan dan fasilitasi akreditasi dalam lingkup f. melakukan penyiapan bahan dan fasilitasi sertifikasi dan akreditasi kelembagaan petani dan nelayan; g. melakukan penyiapan bahan penilaian dan pemberian penghargaan kepada kelembagaan penyuluh; h. melakukan penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan i. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan; j. melaksanakan evaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan dan program dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan Paragraf 11 Seksi Ketenagaan Penyuluhan Pasal 14 (1) Seksi Ketenagaan Penyuluhan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Penyuluhan. (2) Kepala Seksi Ketenagaan Penyuluhan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pelaksanaan, dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi di bidang ketenagaan penyuluhan pertanian, kelautan dan perikanan. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Seksi Ketenagaan Penyuluhan mempunyai fungsi: a. penyusunan kebijakan dan program b. pemberian bimbingan kelembagaan dan ketenagaan dalam lingkup c. peningkatan kapasitas penyuluh Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN), swadaya dan swasta; d. pemantauan dan evaluasi di bidang penyuluhan pertanian, kelautan dan perikanan; dan e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan dan ayat ( 3), Kepala Seksi Ketenagaan Penyuluhan memiliki rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana dan program kerja b. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan dalam lingkup c.melakukan...

c. melakukan penyusunan dan pengelolaan database dalam lingkup d. melakukan penyiapan bahan pengembangan kompetensi kerja penyuluh; e. melakukan penyiapan bahan dan fasilitasi penilaian dan pemberian penghargaan kepada penyuluh; f. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan g. melakukan penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi; h. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan; i. melaksanakan evaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan dan program dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan Paragraf 12 Seksi Metode dan Informasi Penyuluhan Pasal 15 (1) Seksi Metode dan Informasi penyuluhan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Penyuluhan. (2) Kepala Seksi Metode dan Informasi penyuluhan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pelaksanaan, dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi di bidang metode dan informasi penyuluhan pertanian, kelautan dan perikanan. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat ( 2), Kepala Seksi Metode dan Informasi Penyuluhan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana dan program kerja b. peningkatan kapasitas penyuluh Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN), swadaya dan swasta; c. pengembangan metode penyuluhan dan pengelolaan informasi penyuluhan; d. pemantauan dan evaluasi dalam lingkup dan e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan dan ayat (3), Kepala Seksi Ketenagaan Penyuluhan memiliki rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana dan program kerja b. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan dalam lingkup c. melakukan penyusunan dan pengelolaan database dalam lingkup d. melakukan penyiapan bahan pengembangan kapasitas penyuluh; e. melakukan penyiapan bahan dan fasilitasi pengembangan metode penyuluhan dan pengelolaan informasi penyuluhan; f. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan g. melakukan penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi; h.memberikan...

h. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan; i. melaksanakan evaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan dan program dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan Paragraf 13 Bidang Peternakan Pasal 16 (1) Bidang Peternakan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan. (2) Kepala Bidang Peternakan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan bidang peternakan dan kesehatan hewan. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat ( 2), Kepala Bidang Peternakan menyelenggarakan fungsi: a. Penetapan dan penyusunan rencana dan program kerja dalam lingkup bidang; b. Penyelenggaraan tugas dalam lingkup bidang; c. Pengkoordinasian perencanaan teknis dalam lingkup bidang; d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program dan kegiatan dalam lingkup bidang; dan e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan fungsi. dan ayat ( 3), Kepala Bidang Peternakan memiliki rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana dan program kerja bidang; b. menyusun kebijakan di bidang benih/bibit, produksi, peternakan dan kesehatan hewan, perlindungan serta pengolahan dan pemasaran hasil di bidang peternakan; c. melaksanakan penetapan dan pengawasan kawasan peternakan; d. menetapkan peta potensi peternakan; e. melakukan pengawasan penggunaan alat dan mesin dalam lingkup bidang; f. mengelola sumber daya genetik hewan; g. merencanakan kebutuhan dan penyediaan benih/bibit ternak, pakan ternak, dan benih/bibit hijauan pakan ternak; h. memberi bimbingan penerapan peningkatan produksi ternak; i. mengendalikan penyakit hewan dan kesehatan masyarakat veteriner; j. melakukan pengawasan terhadap peredaran dan pengunaan serta sertifikasi benih/bibit ternak, pakan, hijauan pakan ternak, dan obat hewan; k. mengawasi pemasukan dan pengeluaran hewan, dan produk hewan; l. melaksanakan sertifikasi persyaratan teknis kesehatan masyarakat veteriner dan kesejahteraan hewan; m. memberi rekomendasi di bidang peternakan, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner; n. memberi bimbingan pascapanen, pengolahan dan pemasaran hasil di bidang peternakan; o.melakukan...

o. melakukan pembinaan, pengembangan usaha dan penyediaan sarana dan prasarana dalam lingkup bidang p. menfasilitasi bimbingan pembiayaan dalam lingkup bidang; q. memantau dan mengevaluasi dalam lingkup bidang; dan r. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan; s. melaksanakan evaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan dan program bidang; dan t. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan Paragraf 14 Seksi Perbibitan dan Produksi Pasal 17 (1) Seksi Perbibitan dan Produksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Peternakan. (2) Kepala Seksi Produksi dan Perbibitan melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan pemantauan serta evaluasi dalam urusan produksi dan perbibitan peternakan. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat ( 2), Kepala Seksi Produksi dan perbibitan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan program dan kegiatan dalam lingkup b. pelaksanaan program dan kegiatan dalam lingkup c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, dan pengawasan program dan kegiatan dalam lingkup d. pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan dalam lingkup dan e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan dan ayat (3), Kepala Seksi Perbibitan dan Produksi memiliki rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana dan program kerja b. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan anggaran dalam lingkup c. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan benih/bibit, pakan dan produksi dalam lingkup d. melakukan penyiapan bahan penyediaan dan peredaran pakan, benih/bibit ternak, dan hijauan pakan ternak; e. melakukan penyiapan bahan pengendalian penyediaan peredaran hijauan pakan ternak (HPT); f. melakukan penyiapan bahan pengawasan produksi, mutu, pakan dan benih/bibit HPT; g. melakukan penyiapan bahan pengujian benih/bibit HPT; h. melakukan peningkatan mutu genetik ternak melalui pemanfaatan teknologi tepat guna seperti inseminasi buatan (IB); i. melakukan pemberian bimbingan peningkatan produksi ternak; j. melakukan penyiapan bahan pemberdayaan kelompok peternak; k. melaksanakan inventarisasi dan identifikasi sarana dan prasarana produksi bibit; l. menyiapkan bahan bimbingan teknis pembibitan dan pakan ternak; m. melaksanakan pengawasan terhadap benih dan bibit yang beredar di pasaran; n.menyiapkan...

n. menyiapkan bahan bimbingan pada pengembangan teknologi perbibitan; o. melakukan penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi Perbibitan dan Produksi; p. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan; q. melaksanakan evaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan dan program dan r. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan Paragraf 15 Seksi Pengembangan Usaha, Sarana dan Prasarana Peternakan Pasal 18 (1) Seksi Pengembangan Usaha, Sarana dan Prasarana Peternakan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Peternakan. (2) Kepala Seksi Pengembangan Usaha, Sarana dan Prasarana Peternakan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan perencanaan, pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis, pemantauan dan pengevaluasian serta pelaporan pelaksanaan tugas dalam urusan pengembangan usahaa, sarana dan prasarana peternakan. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Seksi Pengembangan Usaha, Sarana dan Prasarana Peternakan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan program dan kegiatan dalam lingkup b. pelaksanaan program dan kegiatan dalam lingkup c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, dan pengawasan program dan kegiatan dalam lingkup d. pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan dalam lingkup dan e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan dan ayat ( 3), Kepala Seksi Pengembangan Usaha, Sarana dan Prasarana Peternakan memiliki rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana dan program kerja b. menfasilitasi bimbingan pelaksanaan kebijakan dalam lingkup c. menfasilitasi bimbingan pemantauan pelaksanaan pengembangan usaha dan sarana prasarana peternakan yang dilakukan swasta; d. menfasilitasi bimbingan pelaksanaan penetapan penyebaran, registrasi dan redistribusi ternak dalam rangka pengembangan usaha peternakan. e. menfasilitasi bimbingan pelaksanaan identifikasi seleksi ternak dan calon peternak/penggaduh; f. menfasilitasi bimbingan pelaksanaan seleksi lokasi; g. melaksanakan identifikasi lokasi terhadap pengembangan usaha dan sarana prasarana peternakan. h. menfasilitasi bimbingan pelaksanaan sistem pengembangan usaha dan sarana prasarana peternakan; i. merumuskan kebijakan penetapan dan pengawasan kawasan peternakan; j.llmerumuskan...

j. merumuskan kebijakan penetapan peta potensi peternakan; k. menfasilitasi bimbingan penetapan kawasan industri peternakan rakyat; l. merumuskan kebijakan penerapan kebijakan alat dan mesin peternakan; m. melaksanakan identifikasi dan inventarisasi kebutuhan alat dan mesin peternakan; n. melaksanakan pengawasan penerapan standar mutu alat dan mesin peternakan; o. melaksanakan pengawasan produksi, peredaran, penggunaan dan pengujian alat dan mesin peternakan; p. membina dan mengembangkan pelayanan jasa alat dan mesin peternakan; q. melaksanakan analisis teknis, ekonomis dan sosial budaya alat dan mesin peternakan; r. menfasilitasi bimbingan penggunaan dan pemeliharaan alat dan mesin peternakan; s. membina dan mengembangkan bengkel/ pengrajin alat dan mesin peternakan; t. melaksanakan temuan-temuan teknologi baru di bidang peternakan; u. melaksanakan kajian, pengenalan dan pengembangan teknologi tepat guna dalam lingkup v. mengolah data lalu lintas hewan dan ternak serta penyebaran pengembangan ternak; w. membina dan mengembangkan kegiatan usaha peternakan serta pemasaran hasil-hasilnya; x. menfasilitasi penyelenggaraan investasi kemitrausahan antara pengusaha dalam rangka pengembanagan usaha peternakan serta memberikan pembinaan dan pengembangan usaha peternakan; y. menfasilitasi dan menyelenggaragakan pembinaan pengembangan dan bimbingan usaha dan permodalan; z. menyelengarakan penyebarluasan informasi dan mengembangkan sistem informasi, promosi dan melakukan analisis serta evaluasi sistem pemasaran; aa. menyiapkan bahan pemetaan wilayah pengembangan usaha peternakan berdasarkan jenis komoditi ternak (spesifik lokasi ) dengan mempertimbangkan aspek pemasaran; bb. merencanakan pembentukan industri pakan ternak dengan berbahan baku sumber lokal dan pedesaaan; cc. melaksanakan pengawasan mutu dan promosi hasil peternakan; dd. melaksanakan pengumpulan dan penyebaran informasi pasar; ee. menyiapkan bahan rekomendasi usaha peternakan dan penyediaan pengelolaan hasil peternakan; ff. melaksanakan inventarisasi, identifikasi skala prioritas pembangunan, pengembanagan rehabilitasi sarana prasarana peternakan; gg. melaksanakan optimalisasi pemanfaatan sarana prasarana budidaya ternak dan peningkatan pengembanagan prasarana budidaya peternakan; hh. menyiapkan data base pengembangan usaha dan sarana prasarana peternakan; ii. jj. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan; melaksanakan evaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan dan program dan kk. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan Paragraf 16...

Paragraf 16 Seksi Kesehatan Hewan Pasal 19 (1) Seksi Kesehatan Hewan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Peternakan. (2) Kepala Seksi Kesehatan Hewan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan pemantauan serta evaluasi di bidang kesehatan hewan. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat ( 2), Kepala Seksi Kesehatan Hewan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan program dan kegiatan dalam lingkup b. pelaksanaan program dan kegiatan dalam lingkup c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, dan pengawasan program dan kegiatan dalam lingkup d. pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan dalam lingkup dan e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan dan ayat (3), Kepala Seksi Kesehatan Hewan memiliki rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana dan program kerja b. melaksanakan pengawasan lalu lintas ternak, produk ternak dan hewan kesayangan dari/ke wilayah kabupaten; c. melaksanakan penanggulangan, penutupan dan pembukaan daerah wabah penyakit Hewan; d. melaksanakan pengawasan peredaran dan penggunaan obat hewan di tingkat distributor e. melaksanakan pemeriksaan, pengadaan penyimpanan, pemakaian dan peredaran obat hewan; f. menfasilitasi bimbingan pemakaian obat hewan di tingkat peternak; g. memberi rekomendasi instalasi karantina hewan; h. memberi Surat Keterangan asal hewan dan produk hewan; i. melaksanakan koordinasi pelayanan pengendalian penyakit hewan dengan sub unit kerja lain di lingkungan dinas; j. pelaksanaan pelayanan medik/paramedik veteriner; k. melakukan Pengawasan Pemotongan Hewan Qurban; l. melakukan pencegahan penularan zoonosis; m. melakukan Pemantauan dan Evaluasi pelaksanaan Kegiatan Kesehatan Hewan, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Bidang Peternakan; n. melaksanakan evaluasi program dan kegiatan dalam lingkup seksi Kesehatan hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner; o. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan; p. melaksanakan evaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan dan program dan q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan Paragraf...

Paragraf 17 Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil, Pembudidaya dan Usaha Perikanan Pasal 20 (1) Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil, Pembudidaya dan Usaha Perikanan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pertanian, Kelautan dan perikanan. (2) Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil, Pembudidaya dan Usaha Perikanan mempunyai tugas melakukan pembinaan dan pengelolaan di bidang pemberdayaan nelayan kecil pembudidaya dan usaha perikanan. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil, Pembudidaya dan Usaha Perikanan mempunyai fungsi: a. penyusunan rencana dan program kerja bidang; b. pemberian pembinaan teknis dan pemberdayaan masyarakat nelayan dalam lingkup bidang; c. penyiapan koordinasi, fasilitasi perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan pembudidaya nelayan kecil, usaha perikanan dan fasilitasi kemitraan; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya; dan ayat ( 3), Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil, Pembudidaya dan Usaha Perikanan memiliki rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana dan program kerja bidang; b. membentuk dan meningkatkan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia dalam lingkup bidang; c. melaksanakan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat nelayan kecil/pesisir dan pembudidaya; d. melaksanakan analisis data statistik dan informasi dalam lingkup bidang; e. melaksanakan penyiapan koordinasi, fasilitasi perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan pemberdayaan nelayan kecil, pembudidaya dan usaha perika f. melaksanakan penyiapan koordinasi, fasilitasi perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan fasilitasi kemitraan usaha, serta pemberian kemudahan akses iptek dan informasi kepada nelayan kecil, pembudidaya dan pelaku usaha perikanan; g. melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi dengan instansi terkait dalam lingkup bidang; h. melaksanakan evaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan dan program bidang; dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan Paragraf...

Paragraf 18 Seksi Pengembangan SDM Nelayan Kecil dan Pembudidaya Pasal 21 (1) Seksi Pengembangan SDM Nelayan Kecil dan Pembudidaya dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil, Pembudidaya dan Usaha Perikanan. (2) Kepala Seksi Pengembangan SDM Nelayan Kecil dan Pembudidaya mempunyai tugas melakukan pengumpulan data, identifikasi, analisis, penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan seksi Pengembangan SDM Nelayan kecil dan Pembudidaya Menyiapkan dan menyelenggarakan pelayanan Teknis dan administratif di seksi pengembangan SDM nelayan kecil dan pembudidaya. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat ( 2), Kepala Seksi Pengembangan SDM Nelayan Kecil dan Pembudidaya mempunyai fungsi: a. penyusunan rencana dan program kerja b. pelaksanaan kebijakan teknis c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, dan pengawasan program dan kegiatan dalam lingkup d. pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan dalam lingkup dan e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan dan ayat ( 3), Kepala Seksi Pengembangan SDM Nelayan Kecil dan Pembudidaya memiliki rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun dan melaksanakan program kerja seksi Pengembangan SDM Nelayan kecil dan Pembudidaya; b. pengumpulan data, identifikasi, analisis, penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan penyusunan kegiatan pemberdayaan nelayan dan usaha perikanan; c. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, serta pendampingan bagi nelayan; d. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, serta pendampingan bagi Nelayan kecil dan Pembudidaya, pelaku usaha perikanan; e. melaksanakan evaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan dan program dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan Paragraf 19 Seksi Fasilitasi Kemitraan Usaha Pasal 22 (1) Seksi Fasilitasi Kemitraan Usaha dipimpin oleh seorang kepala seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala bidang pemberdayaan nelayan kecil, pembudidaya dan usaha perikanan. (2) Kepala Seksi Fasilitasi Kemitraan Usaha mempunyai tugas melakukan pengumpulan data, identifikasi, analisis, penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan seksi fasilitasi kemitraan usaha serta menyiapkan dan menyelenggarakan pelayanan teknis dan administratif di Seksi Fasilitasi Kemitraan Usaha. (3) Untuk...