Pengaruh metode simulasi materi sistem peredaran darah pada manusia terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMPN 7 Palangka Raya.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana dalam kegiatan belajar mengajar yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V PEMBAHASAN. Kemudian, kedua kelas tersebut diberikan perlakuan yang berbeda dalam

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. menggunakan metode simulasi melalui media gambar. Adapun metode

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang mempunyai tujuan, yang dengan. didik (Sardiman, 2008: 12). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. dalam proses pembelajaran selama ini dan sistem pembelajaran yang. mudah. Diperlukan peran aktif guru sebagai pendidik untuk dapat

I. PENDAHULUAN. dan alam sekitar. Biologi sebagai salah satu bidang IPA menyediakan

BAB V PEMBAHASAN. menjawab, dan saling membantu satu sama lain. Model pembelajaran tipe ini

I. PENDAHULUAN. dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan

I. PENDAHULUAN. pendidikan. Proses pendidikan dipandang sebagai aktivitas yang dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Pendidikan sudah merupakan kebutuhan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu upaya dalam meningkatkan sumber daya manusia dan

I. PENDAHULUAN. berbangsa, dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan

I. PENDAHULUAN. Proses pembelajaran di sekolah saat ini sangat menekankan pada konsep teoritis

2016 PENERAPAN TEKNIK MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SAINS SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai salah satu sektor yang paling penting dalam pembangunan

BAB V PEMBAHASAN HASIL INTEGRASI SAINS DAN ISLAM. A. Pengaruh Model Kooperatif Group Investigation (GI)

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR KONSEP SISTEM GERAK PADA MANUSIA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT PADA SISWA KELAS VIIID SMP NEGERI 1 BANDUNGAN

Kelebihan model PBL menurut Pannen, Mustafa, Sekarwinahayu (2005:65) yaitu: fokus pada

I. PENDAHULUAN. dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya. Dengan. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan dewasa ini bukan hanya untuk memenuhi target kurikulum semata, namun menuntut adanya pemahaman kepada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan bangsa, mulai dari pembangunan gedung-gedung,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa maka akan semakin tinggi derajat atau kedudukan bangsa tersebu. mampu berkompetensi dalam persaingan global.

I. PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang. memungkinkannya untuk berfungsi secara menyeluruh dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA ULAR TANGGA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI POKOK BAHASAN GERAK PADA TUMBUHAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. belajar yang dialami oleh siswa sebagai peserta didik. Hal ini berhungan

I. PENDAHULUAN. Seorang pendidik memiliki peranan yang penting dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik yang dapat memberikan pengaruhnya terhadap pertumbuhan baik

I. PENDAHULUAN. mempelajari fenomena alam dan segala sesuatu yang terjadi di alam. IPA

I. PENDAHULUAN. (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) didasarkan pada pemberdayaan siswa untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang menginginkan kemajuan. pendidikan, karena pendidikan berperan penting dalam meningkatkan potensi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi. sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha untuk mempersiapkan ataupun memperbaiki

I. PENDAHULUAN. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan merupakan sarana dan wahana yang strategis di dalam

BAB I PENDAHULUAN. segala lingkungan dan sepanjang hidup. 1 Menurut Undang-Undang Nomor 20

SEMNAS ENTREPRENEURSHIP Juni 2014 Hal:

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa untuk belajar. Kegiatan

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan UPI (2009:171) mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pendidikan akan berhasil dengan. negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I Pendahuluan Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pengajarannya, oleh karena itu setiap pengajar menginginkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidup dan selalu berubah mengikuti perkembangan zaman,

yang ditetapkan di sekolah yaitu 100% siswa memperoleh nilai 65.

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).

I. PENDAHULUAN. tersebut Kosasih Djahiri (dalam Amri dan Ahmadi, 2010: 2) makna bahwa pendidikan harus dilakukan oleh usaha sadar manusia

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

EduSains Volume 3 Nomor 1; 2015 ISSN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha untuk menumbuhkembangkan potensi SDM melalui

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu pranata pembangunan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mencakup tiga segmen

BAB 1 PENDAHULUAN. dan teknologi (IPTEK), dunia pendidikan dituntut untuk meningkatkan mutu dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kegiatan memobilisasi segenap komponen pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengalamannya kepada siswa pada setiap mata pelajaran.

I. PENDAHULUAN. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. dengan aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. yang diterapkan supaya hasil belajar siswa semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia saat ini masih kurang efektif, dimana proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. berkualitas dan satu satunya wadah yang berfungsi sebagai alat untuk. membangun SDM yang bermutu tinggi adalah pendidikan.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan manusia yang bertakwa

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 40 Undang-Undang RI No 20 Tahun 2013 Pendidik dan Kependidikan berkewajiban :

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pemebelajaran agar peserta didik secara aktif

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Biologi memiliki peran penting dalam peningkatan mutu

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN TGT (Teams Games Tournament) DAN NHT (Numbered Heads Together) DENGAN MEDIA GAMBAR

PENGGUNAAN MODEL LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

I. PENDAHULUAN. interaksi antara guru dan siswa (Johnson dan Smith di dalam Lie, 2004: 5).

I. PENDAHULUAN. seseorang dengan lingkungan. Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja

BAB 1 PENDAHULUAN. Guru tidak hanya sebagai pengajar tapi juga fasilitator yang membimbing dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB V PEMBAHASAN Pengaruh metode simulasi materi sistem peredaran darah pada manusia terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMPN 7 Palangka Raya. Berdasarkan hasil analisis data pretes pada materi sistem peredaran darah pada manusia, diketahui bahwa kedua kelas penelitian mempunyai skor rata-rata yang tidak jauh berbeda, sehingga dapat dikatakan bahwa kedua kelompok mempunyai kemampuan yang sama sebelum diadakan perlakuan. Kemudian, kedua kelas tersebut diberikan perlakuan yang berbeda yaitu berupa metode simulasi pada materi sistem peredaran darah manusia pada kelas eksperimen (VIII-2) sedangkan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol (VIII 1). Berdasarkan data postes dari kelas eksperimen dan kontrol, terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik yaitu postes pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada postes kelas kontrol. Hal ini terlihat pada rata-rata nilai pretes ke postes pada masing-masing kelas penelitian. Rata-rata nilai pretes kelas eksperimen adalah 29.22. Sedangkan nilai postes kelas eksperimen adalah 74.35. Adapun selisih antara pretes dan postes pada kelas eksperimen yaitu sebesar 45.13 (45%). Rata-rata nilai pretes kelas kontrol adalah 34.52. Sedangkan nilai postes kelas kontrol adalah 70.35. Adapun selisih antara pretes dan postes pada kelas kontrol yaitu sebesar 35.83 (36%). 63

64 Peningkatan hasil belajar peserta didik juga terlihat pada nilai N-gain yang menunjukkan bahwa N-gain kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelompok kontrol yaitu 0,639 untuk kelas eksperimen, sedangkan pada kelas kontrol yaitu sebesar 0,548. Adapun kriteria N-gain untuk kedua kelas penelitian yaitu termasuk kategori sedang. Hal ini disebabkan masing-masing kelas mampu memmahami materi yang diajarkan, baik dengan metode ceramah maupun dengan metode simulasi sehingga memiliki peningkatan rentang nilai rata-rata yang tak jauh berbeda yaitu antara 70.35 dan 74.35. Hasil belajar akhir kelompok kontrol lebih rendah dibandingkan kelompok eksperimen ditunjukkan pada hasil belajar akhir peserta didik (postes) yang dikonsultasikan pada nilai KKM IPA (biologi) yang telah ditetapkan sekolah yaitu 75 untuk tahun 2013/2014. Yakni bahwa pada kelompok eksperimen jumlah peserta didik yang tidak tuntas mencapai nilai KKM berjumlah 10 orang, sedangkan pada kelompok kontrol berjumlah 16 orang. Analisis uji hipotesis penelitian menunjukkan bahwa metode simulasi memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar peserta didik yang mendapatkan pembelajaran dengan metode simulasi pada materi sistem peredaran darah manusia pada siswa kelas VIII. Analisis data hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara hasil belajar peserta didik yang diajar dengan metode simulasi pada materi sistem peredaran darah manusia dengan peserta didik yang mendapatkan

65 pembelajaran konvensional baik dilihat dari nilai postes, gain dan N-gain untuk materi sistem peredaran darah manusia di kelas VIII SMP 7 Palangka Raya. Selain itu, penerapan metode simulasi mampu memberikan kemudahan bagi siswa untuk mengusai materi pelajaran khususnya materi sistem peredaran darah pada manusia. Hal tersebut dikarenakan metode pembelajaran ini mengarahkan siswa lebih banyak kesempatan untuk berfikir, menjawab dan saling mem bantu sama lain dalam memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran. Melalui metode simulasi siswa dituntut bisa memerankan proses peredaran darah, diharapkan siswa mampu berempati serta mampu memecahakan masalah yang dihadapi dalam pelajaran, sehingga siswa lebih bersemangat dan termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis hasil belajar siswa dikatakan memperoleh hasil belajar tuntas, hal ini menunjukan bahwa dengan menerapkan metode simulasi mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Sebagaimana dalam tujuan metode simulasi yaitu dengan menerapkan metode simulasi siswa dapat berfikir kritis dan menimbulkan respon yang positif dari siswa yang lamban atau kurang cakap. Hal ini membuktikan bahwa dalam penelitian ini pembelajaran dengan metode simulasi mempunyai pengaruh positif terhadap meningkatnya hasil belajar peserta didik. Hal itu dikarenakan proses pembelajaran pada metode simulasi telah mampu mengaktifkan peserta didik sehingga pembelajaran tidak lagi bersifat teacher center tapi telah bernuansa student center. Sesuai dengan pendapat Jhonson dalam Fitri Handayani KD, bahwa pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang

66 melibatkan peserta didik dalam aktifitas pembelajaran dan membantu mereka mengkaitkan pelajaran akademis dengan konteks kehidupan nyata yang mereka hadapi. 1 Menurut Depdiknas suasana belajar yang menyenangkan sangat diperlukan karena otak tidak akan bekerja optimal bila perasaan dalam keadaan tertekan, perasaan senang biasanya akan muncul bila belajar diwujudkan dalam bentuk permainan. Siswa akan belajar dan terus belajar jika kondisi pembelajaran dibuat menyenangkan, nyaman, dan jauh dari perilaku yang menyakitkan perasaan siswa karena belajar melibatkan perasaan. Penggunaan metode simulasi dalam materi sistem peredaran darah bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, dengan mencapai ketuntasan peningkatan belajar sebesar 65 %. Tujuan penelitian ini bukan semata-mata untuk meningkatkan hasil belajar siswa saja, disamping tujuan tersebut diharapkan setelah siswa mengikuti pembelajaran dengan menggunakankan metode simulasi pada peredaran darah, siswa lebih memahami pentingnya peredaran darah dalam kehidupan manusia dan dapat menjaga kesehatan aliran darah dan dari segala penyakit. Berdasarkan Al-qur an surah al-haqqah ayat 45-46 Allah berfirman: 1 Fitri Handayani, Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Purwodadi Kabupaten Pasuruan pada Materi Keragaman Bentuk Muka Bumi, Jurnal Penelitian Kependidikan, TH. 20, No. 2, Oktober 2010 h. 174

67 Niscaya benar-benar Kami pegang Dia pada tangan kanannya (45 ) Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya.( 46 ) Maksud dari ayat tersebut ialah jika Rasulullah SAW berdusta terhadap Allah maka sanksi yang akan diberikan ialah pemotongan pembuluh darah yang keluar dari jantungnya (aorta) sehingga kematian adalah hasil akhirnya. Aorta memiliki aliran darah yang cepat karena tekanannya langsung berasal dari kontraksi jantung, selain itu volume darahnya masih sangat banyak ( hanya punya 1 percabangan kecil yaitu koroner) oleh karena itu ketika aorta dipotong maka konsekuensinya ialah akan terjadi pendarahan yang sangat hebat lalu syok dan dengan mudahnya dapat menimbulkan kematian. Ayat ini menjelaskan bahwa: Darah dipandang sebagai suatu kendaraan untuk hidup dan arteri yang langsung berasal dari jantung (aorta) penting untuk mempertahankan hidup. 2 Allah begitu maha hebat menciptakan manusia dengan begitu sempurna. Peredaran darah yang begitu rumit dibayangkan yang berpusat pada jantung, bermula dari jantung cairan darah beredaran keseluruh tubuh dengan baik dan lancar. Allah begitu baik menciptakan itu semua, bahkan memberitahukan kepada manusia betapa pentingnya pembuluh darah dan jantungnya 2 http://kalodibuangsayangbanget.wordpress.com/2011/06/25/sayangi-jantung-anda-denganmempelajari-al-qur%e2%80%99an/

68 Jadi, dengan ayat alqur an dan hadits diatas selain siswa bisa memahami materi dan diingatkan agar selalu menjaga kesehatan dan menjaga pola makan dan minum yang tidak berlebihan, hal ini juga bisa menambahkan keimanan dan ketakwaan siswa dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah SWT.