BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia merupakan Self Regulatory Organization (SRO)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan ekonomi, terutama di negara yang menganut sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal adalah sarana yang mempertemukan penjual dan pembeli

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. didefinisikan sebagai pasar untuk sebagai instrumen keuangan (sekuritas)

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, naiknya suku bunga, dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan swasta. Pasar modal menjadi sarana perusahaan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna menjual

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu ataupun keluarga pasti menginginkan untuk hidup

BAB 1 perusahaan sehingga menjadi faktor penentu dalam berinvestasi.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pasar modal. Pasar modal merupakan sarana untuk menghimpun

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana (investor), dapat menyalurkan dananya dengan berinvestasi

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara dapat dilihat dan diukur melalui berbagai cara, salah satunya dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat diantaranya dividen dan capital gain. Dividend merupakan bagian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2006) Saham dapat didefenisikan

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Pasar modal menurut Keppres No.60 tahun 1988 ialah bursa yang merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

BAB 1 PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham (Sartono, 2002). pemilik atau pemegang saham dapat tercapai (Linda, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana yang sangat efektif untuk

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jatuhnya perekonomian di Indonesia akibat krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus mengalami peningkatan rata-rata sebesar 67% per tahun dari

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Bursa Efek Indonesia sebagai salah satu pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. dana tersebut ke berbagai sektor yang produktif. Pasar modal dalam fungsi ekonominya menyediakan fasilitas untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu instrumen investasi yang dapat memberikan return UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada masa perekonomian saat ini perusahaan diwajibkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Di indonesia, alternatif untuk mendapatkan dana dapat diperoleh melalui pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. bisa hanya mengandalkan kepada satu sumber pendanaan saja, yaitu hutang karena

BAB I PENDAHULUAN. diperdagangkan. Pasar modal dapat dikatakan pasar abstrak, karena yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM.

BAB II TIMJAUAN PUSTAKA

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu Negara, karena pasar modal memiliki fungsi sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Memasuki era globalisasi, perkembangan teknologi informasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. ingin melakukan investasi sehingga masyarakat umum juga dapat ikut berperan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan ekonomik negara adalah alokasi sumber daya ekonomik

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dimana pertumbuhan tersebut sejalan dengan era globalisasi ekonomi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB 1. Pasar modal adalah bagian dari pasar financial dan tempat bertemunya investor dan

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari penjualan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan konsumen di era modern sekarang ini telah mendorong tumbuhnya

BAB I PENDAHULUAN. diperdagangkan di pasar modal Indonesia. Saham dapat didefinisikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam arus globalisasi sekarang ini, setiap individu ataupun keluarga pasti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. go public yang terdaftar di bursa efek setiap tahun berkewajiban untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada pertengahan tahun 1997

BAB I PENDAHULUAN. berharga yang berjangka panjang seperti saham, obligasi, waran, dan right

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemilik atau para pemegang saham. Untuk mencapai tujuan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia secara efektif, dengan di dukung oleh sumber-sumber lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. satu lembaga keuangan non bank, pasar modal berfungsi sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah untuk mendapatkan dana dari masyarakat yang dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan global dimulai dengan kasus subprime mortgage dan

BAB 1 PENDAHULUAN. modal dan menawarkan sahamnya di masyarakat/publik (go public). Perusahan

BAB I PENDAHULUAN. tambahan modal tersebut adalah dengan menginvestasikan kepemilikan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perekonomian yang terus berkembang, perusahaan harus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal dapat dijadikan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan industri manufaktur merupakan jenis industri

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan industri-industri manufaktur harus mencari sumber dana guna

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal merupakan lembaga perantara (intermediaries) yang berperan

BAB I PENDAHULUAN. investasi (return) dari investasi yang dilakukan. Return yang diperoleh berupa

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. (Tandelilin, 2010:31). Salah satu bidang investasi yang cukup menarik namun

ANALISIS PENGARUH BEBERAPA FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam jenis salah satunya adalah pasar modal (capital market), pasar

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang gencar dalam. melakukan pembangunan disemua sektor, salah satunya pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dunia usaha terhadap permodalan saat ini cenderung menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Dividen merupakan salah satu bentuk peningkatan wealth pemegang saham. Investor

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang sedang berkembang di berbagai bidang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:1). Pada umumnya perusahaan-perusahaan besar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Saham menjadi salah satu alternatif investasi di pasar modal yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bursa Efek Indonesia merupakan Self Regulatory Organization (SRO) yang berperan sebagai fasilitator dalam perkembangan pasar modal di Indonesia. Menurut Husnan (2005:3), pasar modal didefinisikan sebagai pasar untuk berbagi instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta. Dari definisi tersebut dapat dipahami bahwa pasar modal memperdagangkan berbagai komoditas modal sebagai instrumen jangka panjang. Komoditas modal tersebut dibagi menjadi dua kelompok yaitu modal yang diperoleh dengan hutang dan modal sendiri. Modal sendiri yaitu surat berharga yang bersifat penyertaan atau ekuitas seperti saham, option, warrant, dan right. Sedangkan modal hutang yaitu surat berharga yang bersifat hutang atau sering juga disebut sebagai surat berharga pendapatan tetap (fixed income) seperti obligasi (obligation) dan obligasi konversi (convertible bond). Sektor industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor usaha yang akan terus mengalami pertumbuhan. Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia, volume kebutuhan terhadap makanan dan minuman pun terus meningkat. Sejak krisis global yang terjadi pada pertengahan tahun 2008, hanya industri makanan dan minuman yang

dapat bertahan. Permintaan pada sektor tersebut tetap tinggi. Industri makanan dan minuman dapat bertahan tidak bergantung pada bahan baku eksport dan lebih banyak menggunakan bahan baku domestik. Selain itu, karakteristik masyarakat yang cenderung gemar berbelanja makanan, ikut membantu mempertahankan industri makanan dan minuman. Dengan tidak terpengaruhnya industri makanan dan minuman terhadap krisis global yang terjadi maka saham pada perusahaan makanan dan minuman lebih banyak menarik minat investor karena tingkat konsumsi masyarakat akan semakin bertambah sejalan dengan tuntutan kebutuhan manusia yang semakin kompleks. Pada dasarnya harga saham terbentuk dari interaksi antara penjual dan pembeli yang terjadi di bursa efek yang akan bergerak sesuai dengan kekuatan permintaan dan penawaran yang terjadi atas saham tersebut. Sehingga semakin banyak investor yang meminati saham perusahaan makanan dan minuman maka semakin tinggi pula harga saham yang ditawarkan. Hal ini dapat dilihat dari indeks harga saham kelompok makanan dan minuman yang merupakan salah satu dari 5 indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia yang mempunyai tingkat harga saham yang cukup baik selain industri pertanian, pertambangan, industri dasar dan kimia, dan aneka industri. (http://populerkan.blogspot.com) Data Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) menunjukkan tren pertumbuhan industri makanan dan minuman dalam negeri yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Volume penjualan di tahun 2007 mencapai Rp 383 triliun, di tahun 2008 mencapai Rp 505 triliun, di

tahun 2009 mencapai Rp 555 triliun dan di tahun 2010 mencapai Rp 605 triliun. Data Kementerian Perindustrian menunjukkan bahwa di tahun 2010 industri makanan dan minuman memberikan kontribusi sebesar 34,35% atas pertumbuhan industri nasional non-migas. Dalam konteks manajemen keuangan perusahaan dikenal tiga fungsi utama manajemen keuangan yaitu fungsi penggunaan dana yang menyangkut keputusan investasi, fungsi mendapatkan dana yang menyangkut keputusan pembelanjaan (pendanaan) serta fungsi pengalokasian laba yang menyangkut kebijakan dividend. Pendanaan menggunakan saham (baik saham biasa atau saham preferen) merupakan bentuk pendanaan permanen bagi perusahaan. Pemegang saham baik saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock) adalah pemilik perusahaan. Pengambilan keputusan investasi dalam saham memerlukan pertimbangan-pertimbangan, perhitunganperhitungan dari analisis yang mendalam untuk menjamin keamanan dana yang diinvestasikan serta keuntungan yang diharapkan oleh investor. Calon investor harus mengetahui keadaan serta prospek perusahaan yang menjual surat berharganya. Hal ini dapat diperoleh dengan mempelajari dan menganalisis informasi yang relevan. Suatu informasi dikatakan relevan bagi investor jika informasi tersebut mampu mempengaruhi keputusan investor untuk melakukan transaksi di pasar modal yang tercermin pada perubahan harga saham. Salah satu informasi yang dianggap relevan oleh para investor adalah laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan adalah salah satu informasi publik yang dapat digunakan

untuk merevisi dan mendeteksi harga sekuritas seperti saham, obligasi, dan sekuritas lainnya. Dengan kata lain, pasar bereaksi terhadap pengumuman laporan keuangan. Reaksi tersebut ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dan volume perdagangan saham perusahaan yang melakukan pengumuman laporan keuangan. Bagi perusahaan yang menerbitkan saham di pasar modal, harga saham yang diperjual belikan di bursa merupakan indikator nilai perusahaan. Peningkatan kemakmuran pemilik perusahaan ditunjukkan oleh peningkatan harga saham. Bagi investor, informasi mengenai Earning Per Share, Dividend Per Share, dan Financial Leverage menjadi kebutuhan yang sangat mendasar dalam pengambilan keputusan. Informasi tersebut dapat mengurangi ketidakpastian dan resiko yang mungkin terjadi, sehingga keputusan yang diambil diharapkan akan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Darmadji (2001:139) menyatakan semakin tinggi nilai earning per share akan menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham. Dengan meningkatnya laba maka harga saham cenderung naik, sedangkan ketika laba menurun maka harga saham ikut juga turun. Dividend adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividend yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai (cash dividend) atau dapat pula berupa dividen saham (stock dividend). Pembayaran dividen yang stabil

dapat memberikan kesan kepada investor bahwa perusahaan tersebut mempunyai prospek yang baik terhadap harga saham di masa mendatang. Financial leverage dapat diartikan sebagai kemampuan perusahaan dalam menggunakan kewajiban-kewajiban keuangan yang sifatnya tetap berupa bunga atas hutang dan dividen untuk saham preferen yang memperbesar pengaruh perubahan Earning Before Interest and Taxes terhadap pendapatan per lembar saham biasa (Earning Per Share). Tingkat financial leverage atau Degree of Financial Leverage (DFL) mengukur persentase perubahan Earning Per Share terhadap persentase perubahan Earning Before Interest and Taxes. Financial Leverage perusahaan yang tinggi cenderung membuat harga saham turun, sedangkan Financial Leverage yang rendah akan membuat harga saham cenderung naik. Hal ini disebabkan karena jika Financial Leverage tinggi maka dapat dikatakan hutang perusahaan semakin besar, dan investor merasa resiko berinvestasi semakin besar pula, sehingga investor merespon negatif terhadap kenaikan Financial Leverage. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Susanto (2004) menguji pengaruh Financial Leverage, Earning Per Share, dan Price Earning Ratio terhadap Harga Saham Blue Chip di Bursa Efek Surabaya periode 1997-2001. Hasil penelitan menunjukkan bahwa variabel independen Financial Leverage, Earning Per Share, dan Price Earning Ratio tidak berpengaruh secara parsial maupun signifikan terhadap variabel dependen yaitu Harga Saham Blue Chip di Bursa Efek Surabaya.

Penelitian sejenis yang dilakukan oleh Naibaho (2009) juga melakukan penelitian mengenai pengaruh Dividend Per Share (DPS) dan Return On Equity (ROE) terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dividend Per Share memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sedangkan Return On Equity tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dividend Per Share dan Return On Equity secara simultan (bersama-sama) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan fundamental untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share, Dividend Per Share, dan Financial Leverage terhadap harga saham. Dengan menganalisis laporan keuangan para investor dapat melihat hubungan antara resiko dan hasil yang diharapkan dari modal yang ditanamkan. Saham merupakan salah satu instrumen pasar modal yang selalu mengalami perubahan harga. Harga saham dikatakan murah, mahal atau wajar dengan melihat kondisi fundamental perusahaan secara sederhana yang dapat dilihat melalui laba yang diperoleh, dividen perusahaan maupun tingkat leverage keuangan (degree of financial leverage). Dari hasil analisis inilah kemudian para investor melakukan transaksi dalam perdagangan saham di pasar modal. Kesesuaian antara permintaan dan penawaran di pasar modal

akan menentukan harga saham bagi setiap perusahaan yang go public di pasar modal. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai faktor yang mempengaruhi harga saham dengan menganalisis lebih lanjut mengenai Pengaruh Earning Per Share, Dividend Per Share, dan Financial Leverage Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Food & Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2009. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka Peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Apakah Earning Per Share, Dividend Per Share, dan Financial Leverage berpengaruh secara parsial terhadap harga saham pada perusahaan Food & Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah Earning Per Share, Dividen Per Share, dan Financial Leverage berpengaruh secara simultan terhadap harga saham pada perusahaan Food & Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? C. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan diadakannya penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah Earning Per Share, Dividend Per Share, dan Financial Leverage berpengaruh secara parsial terhadap harga saham pada perusahaan Food & Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Untuk mengetahui apakah Earning Per Share, Dividend Per Share, dan Financial Leverage berpengaruh secara simultan terhadap harga saham pada perusahaan Food & Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut: 1. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pengaruh Earning Per Share, Dividend Per Share, dan Financial Leverage terhadap harga saham perusahaan Food & Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Bagi perusahaan yang tergabung dalam industri makanan dan minuman yang menjadi unit analisis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak manajemen perusahaan yang dapat digunakan sebagai masukan dan dasar untuk meningkatkan kinerja perusahaan yang dapat dilihat dari Earning Per Share, Dividend Per Share, dan Financial Leverage yang baik menunjukkan prospek bagus bagi perusahaan di masa yang akan datang yang dapat menarik investor untuk menanamkan modal dalam perusahaan sehingga dimungkinkan dapat menambah modal untuk usaha pengembangan perusahaan dan sebagai bahan informasi dalam pengambilan keputusan. 3. Bagi investor, hasil dari penelitian ini dapat memberikan informasi tentang pengaruh informasi dari laporan keuangan terhadap harga saham yang diperdagangkan di pasar modal, sehingga dapat dijadikan sebagai

pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi serta dapat dipergunakan sebagai salah satu alat untuk memilih atau menentukan perusahaan mana yang mempunyai Earning Per Share, Dividend Per Share, dan Financial Leverage yang baik dan mampu meramalkan hargaharga saham perusahaan Food & Beverage di Bursa Efek Indonesia sehingga akan mengurangi resiko kerugian dan menghasilkan return saham yang baik. 4. Bagi pembaca dan pihak lain, sebagai bahan referensi dan sumber informasi dalam melakukan penelitian sejenis.