1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan produk. Salah satu tujuan dari sebuah perusahaan adalah mendapatkan laba yang maksimal. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan manajemen dengan tingkat efektifitas yang tinggi. Dengan mengetahui rasio profatibilitas yang dimiliki, perusahaan dapat memonitor perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu. Agar dapat memaksimalkan laba yang didapat oleh perusahaan, manajer keuangan perlu mengetahui faktor-faktor yang memiliki pengaruh besar terhadap profitabilitas perusahaan. Dengan mengetahui pengaruh dari masing-masing faktor terhadap profatibilitas, perusahaan dapat menentukan langkah untuk mengatasi masalah-masalah dan meminimalkan dampak negative yang akan timbul.
2 Semua faktor yang terdapat dalam sebuah perusahaan memiliki pengaruh terhadap kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang lebih besar. Semakin lama waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk melakukan produksi, maka semakin besar biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk pemeliharaan ataupun biaya produksi. Lamanya periode perputaran dari beberapa faktor yang ada, akan berpengaruh terhadap biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Manajemen modal kerja mempunyai peranan penting dalam mencapai tujuan perusahaan karena sebagai besar waktu manajer financial dialokasikan untuk manajemen modal kerja. Dengan demikian perputaran modal kerja merupakan aspek penting dari keseluruhan manajemen keuangan. Dimana perputaran modal kerja seperti perputaran persediaan dan perputaran piutang. Menurut Munawir (2002), hubungan perputaran piutang dan perputaran persediaan terhadap laba usaha sangatlah erat. Sebab apabila perputaran efektif, maka perolehan labanya sudah memadai dengan modal kerja yang ada. Dikatakan demikian karena didalam perhitunganya, kedua perputaran tersebut menggunakan net sales atau penjualan bersih. Dengan demikian sudah pasti pengaruh dari perputaran tersebut akan mempengaruhi
3 laba dari perusahaan, karena laba didapat dari mengurangi penjualan dengan semua biaya yang dikeluarkan untuk usaha memperoleh pendapatan tersebut. Perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, membutuhkan pengolaan terhadap modal kerja secara efesien. Hal ini karena aktiva lancar perusahaan manufaktur biasa mengembangkan lebih dari separuh dari total aktivanya. Tingkat aktiva lancar yang berlebih dapat dengan mudah merealisasi pengembalian atas asset (ROA) yang rendah. Untuk mengetahui seberapa besar modal kerja yang dialokasikan perusahaan untuk operasi perusahaan, dapat digunakan rasio lancar atau yang lebih dikenal dengan current ratio. Perkembangan atau perubahan yang terjadi pada persediaan dan piutang, serta struktur modal akan memengaruhi profitabilitas perusahaan. Perubahan sturktur modal atau leverage memengaruhi biaya, serta efesiensi perusahaan dalam melakukan produksi. Hal ini dikarenakan, semakin besar hutang yang harus ditanggung perusahaan untuk membiayai suatu produksi, baik untuk bunga, maupun untuk membayar perantara keuangan. Kajian ini diperlukan karena perubahan-perubahan pada persediaan dan piutang serta biaya akan mempengaruhi laba yang diperoleh.
4 Penelitian ini menggunakan ROA sebagai alat untuk mengukur profitabilias perusahaan. Rasio ini merupakan rasio yang terpenting dalam rentabilitas yang ada. Ratio ROA sering digunakan oleh top manajemen untuk mengevaluasi unit-unit usaha dalam perusahaan manufaktur. Manajer divisi mempunyai pengaruh yang besar terhadap aktiva yang digunakan dalam divisi tersebut, tetapi kurang mempunyai pengaruh terhadap bagaimana aktiva tersebut dibiayai karena divisi tersebut tidak merancang untuk mencari pinjaman sendiri, pengeluaran obligasi maupun saham. Dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelum terdapat inkonsistensi hasil penelitian. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini mengambil judul Pengaruh Perputaran Persediaan dan Perputaran Piutang Terhadap ROA Perusahaan Manufaktur di BEI. Penelitian ini mencoba untuk mengetahui seberapa besar pengaruh masing-masing variable terhadap profitabilitas perusahaan. Dengan demikian perusahaan dapat mengetahui kebijakan yang harus diambil untuk kelangsungan perusahaan.
5 B. Rumusan Masalah Ada banyak faktor yang mempengaruhi profitabilitas suatu perusahaan. Faktor-faktor tersebut dapat diukur mengunakan rasio keuangan. Rasio keuangan seperti periode perputaran persediaan, perputaran hutang dagang, rasio lancar, rasio utang, pertumbuhan penjualan dan ukuran perusahaan, dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variable terhadap profitabilitas perusahaan. Maka dari rumusan masalah tersebut dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Apakah perputaran persediaan dan perputaran piutang berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas (ROA) perusahaan manufaktur di BEI? 2. Apakah perputaran persediaan dan perputaran piutang berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas (ROA) perusahaan manufaktur di BEI?
6 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian. 1. Tujuan Penelitian Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan perputaran persediaan dan perputaran piutang terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) b. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial perputaran persediaan dan perputaran piutang terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2. Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan, antar lain : a. Bagi peneliti Bagi peneliti hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sarana untuk melatih berfikir secara ilmiah dengan dasar pada disiplin ilmu yang diperoleh dibangku kuliah khusunya lingkup akuntansi, dan menerapkannya pada data yang diperoleh dari objek yang diteliti.
7 b. Bagi kalangan akademik dan pembaca Bagi kalangan akademik dan pembaca hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah data perpustakaan dengan tambahan referensi bagi penelitian selanjutnya, dengan melihat variable manakah yang sesuai dengan teori dan bersifat signifikan. Variable ini layak menjadi variable penelitian pada penelitian selanjutnya.