BAB I PENDAHULUAN. grop, 2014), Andi Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik, (Jakarta: Renada Media

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan. berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum yang dikembangkan pada tataran satuan pendidikan. Oleh karena itu,

BAB II KAJIAN TEORI. A. Buku Teks 1. Pengertian Buku Teks

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pusat kegiatan pembelajaran dan guru sebagai fasilitator. Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Sekolah Dasar. Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR BERBASIS TEMATIK SEBAGAI PANDUAN PEMBELAJARAN BAGI GURU KELAS IV SD BERDASARKAN KURIKULUM 2013 ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan

NILAI-NILAI SIKAP TOLERAN YANG TERKANDUNG DALAM BUKU TEMATIK KELAS 1 SD Eka Wahyu Hidayati

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ASPEK SIKAP PADA MATA PELAJARAN PKn DI SMP NEGERI 24 BULUKUMBA

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional dalam

BAB I PENDAHULUAN. didik untuk menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran peserta didik secara aktif

pembelajaran yang bersifat monoton, yakni selalu itu-itu saja atau tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan secara optimal supaya menghasilkan lulusan-lulusan yang

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sektor pendidikan memegang peranan sangat penting dalam pembangunan

PENGEMBANGAN BROSUR SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VII DENGAN MATERI KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

Berdasarkan pendapat diatas, menegaskan bahwa pendidikan sangat penting bagi setiap insan manusia. Pendidikan sangat erat kaitannya dengan guru dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang sangat utama bagi kemajuan suatu bangsa.

ANALISIS KESESUAIAN ANTARA BUKU TEKS SISWA TEMATIK TERPADU TEMA BENDA-BENDA DI LINGKUNGAN SEKITAR SD/MI KELAS V DENGAN KOMPETENSI DASAR KURIKULUM 2013

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MERENCANAKAN MENU KESEMPATAN KHUSUS SEBAGAI KESIAPAN MENGOLAH MAKANAN UNTUK PESTA PERNIKAHAN PADA SISWA DI SMKN 3 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah segala usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Berbagai penemuan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah yang bersangkutan di mana anak didik belajar. Di sekolah inilah anak

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Pasal 9. tentang Perlindungan Anak mmenyatakan bahwa setiap anak berhak

ANALISIS MUATAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA BUKU SISWA KELAS VI SEMESTER 2 SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang. dalam pembangunan bangsa dan karakter.

BAB 1 PENAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah beragam, antara lain: kurikulum 2013 hanya akan memberi beban

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena itu merupakan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan dan kelangsungan hidup Bangsa dan Negara di segala bidang. dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, Indonesia dapat sejajar dengan bangsa-bangsa yang sudah maju.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang didalam kegiatannya dilakukan oleh guru dan siswa. Pendidikan juga merupakan elemen yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan pancasila dan Undang-undang dasar tahun

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembelajaran, antara lain adalah powerpoint dan internet. Kemajuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi, kepribadian, kecerdasan dan keterampilan yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. sifat konstruktif dalam hidup manusia. Karena itulah kita dituntut untuk mampu

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. secara terus-menerus. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya manusia memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia memerlukan berbagai macam pengetahuan dan nilai. Terkait

2015 ANALISIS MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang. warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Menyadari pentingnya proses peningkatan kualitas sumber daya manusia,

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

BAB I PENDAHULUAN. Sesederhana apapun peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya masing-masing. Pendidikan di Indonesia di mulai dari pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu unit kerja tidak bisa terlepas dari kegiatan administrasi

I. PENDAHULUAN. taraf hidup manusia. Sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. jenjang SD sampai SMP. Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan formal

IMPLEMENTASI BANTUAN PENDIDIKAN MASYARAKAT. (Studi Kasus Di SMP Muhammadiyah 10 Surakarta Berdasarkan. Perda No. 11-A Tahun 2012 Tentang BPMKS)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kunci kemajuan, semakin baik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dan evaluasi yang perlu dilakukan untuk menentukan tingkat pencapaian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pratiwi Tristiyani, 2014 Pendapat peserta didik tentang

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi setiap warga negara. Di dalam UUD 1945 Pasal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kurikulum merupakan ciri utama pendidikan disekolah, dengan kata lain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai pihak dan pendekatan. Upaya-upaya tersebut dilandasi suatu kesadaran

BAB I PEDAHULUAN. manusia. Pendidikan merupakan faktor utama dalam proses untuk membentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana

BAB I. tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bagi individu agar berkembang dan tumbuh menjadi manusia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang berupa fakta, konsep dan prinsip saja, tetapi juga merupakan

I. PENDAHULUAN. pendidikan adalah agar anak tersebut bertambah pengetahuan dan keterampilan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan yang di dalamnya mengandung unsur-unsur seperti guru, peserta didik,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang Sisdiknas Pasal 4 ayat 4 menyatakan bahwa Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Saat belajar siswa tidak lepas dari sumber belajar. Sumber belajar

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buku adalah bahan tertulis dalam bentuk lembaran kertas yang dijilid dan diberi kulit (cover) yang menyajikan ilmu pengetahuan yang disusun secara sistemmatis oleh pengarangnya. Buku diartikan sebagai is number of sheet of paper, either printed or blank, fastened together in a cover. Buku di sini berarti sejumlah lembar kertas baik cetakan maupun kosong yang jilid dan diberi kulit. Secara umum, buku merupakan bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan buah pikir dari pengarangnya. Oleh pengarangnya isi buku didapatkan oleh pengarangnya dari berbagai cara, contohnya: hasil penelitian, hasil pengamatan, hasil aktualitas pengalaman, atau hasil imajinasi seseorang yang disebut sebagai fiksi. Namun ditegaskan abdul majid bahwa buku sebagai bahan ajar merupakan buku yang berisi suatu ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis. 1 Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi. Kurikulum berbasis kompetensi adalah outcomes-based curriculum dan oleh karena itu pengembangan kurikulum diarahkan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dari SKL. 2 Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, 1 Andi Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik, (Jakarta: Renada Media grop, 2014), 242-243. 2 Implementasi Kurikulum 2013 Bahan Ajar PLPG tahun 2013, 16.

2 pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. 3 Melalui pengembangan kurikulum 2013 akan menghasilkan insan Indonesia yang produktif, krestif, inovatif, dan efektif yang sesuai dengan tujuan dan fungsi pendidikan nasional. Tujuan Pendidikan Nasional adalah tujuan yang bersifat paling umum dan merupakan sasaran akhir yang harus dijadikan pedoman oleh setiap usaha pendidikan. Artinya, setiap lembaga dan penyelengaraan pendidikan harus dapat membentuk manusia yang sesuai dengan rumusan itu, baik pendidikan yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan formal, informal mapun nonforma. Tujuan pendidikan umum biyasannya dirumuskan dalam bentuk perilaku yang ideal sesuai dengan pandangan hidup dan filsafat suatu bangsa yang dirumuskan oleh pemerintah dalam bentuk undang-undang. Tujuan Pendidikan Nasional merupakan sumber dan pedoman dalam usaha penyelanggaraan pendidikan. Secara jelas tujuan pendidikan nasioanl yang bersumber dari sistem pancasila dirumuskan dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003, pasal 3, bahwa: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa dan martabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik, agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara demokratis serta bertanggung jawab. 4 3 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Uji Publik Kurikulum 2013, Tematik Integratif, dalam http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/node/2028, diakses 16 Oktober 2016. 4 Tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum dan Pembelajaran (jakarta : Rajawali pers, 2013), 47.

3 Untuk mewujudkan fungsi pendidikan nasional tersebut maka sangat diperlukan usaha untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran tingkat satuan pendidikan. Kualitas yang di harapkan meliputi berbagai macam komponen, di antaranya adalah pendidik, peserta didik, dan bahan ajar. Tidak hanya itu, keberhasilan kurikulum 2013 salah satunya adalah fasilitas dan sumber belajar yang memadai. Fasilitas dan sumber belajar tersebut perlu didayagunakan seoptimal mungkin, dipelihara, dan disimpan dengan sebaik-bainya. 5 Sumber belajar memiliki peranan penting dalam hubungannya dengan penyusunan bahan ajar. Dari sumber belajarlah, kita dapat memperoleh berbagai macam kebutuhan bahan ajar. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas. 6 Bahan ajar merupakan salah satu komponen yang memegang peranan penting dalam pembelajaran. Salah satu bahan ajar yang dibutuhkan adalah buku teks. Keberadaan buku teks sangat menunjang fungsi pendidikan nasional. Oleh karena itu, buku teks harus dapat menyajikan bahan ajar yang bermakna bagi siswa. 7 Menurut Depdiknas pembelajaran tematik memiliki beberapa ciri khas antara lain : 1) Pengalaman dan kegiatan sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar; 2) Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa; 3) Kegiatan belajar 5 E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi kurikulum, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), 49. 6 Andi prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik, 138. 7 Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Mengajar Yang Kreatif dan Efektif, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2016), 147.

4 akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama; 4) Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa; 5) Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatif sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui siswa dalam lingkungannnya; 6) Mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain. Selain itu sebagian model pembelajaran di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, pembelajaran tematik memiliki karakteristik antara lain: berpusat pada siswa, memberikan pengalaman langsung, pemisahan mata pelajar tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran, bersifat fleksibel, hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa, dan menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan. 8 Dalam pengukuran kualitas buku teks harus diperhatikan aspek-aspek penting yaitu kesesuaian isi dengan kurikulum, kebenaran konsep, bahasa, dan penyajian grafik. Apabila buku teks yang digunakan kesesuaian isi dengan kurikulumnya rendah maka kompetensi yang diharapkan sulit dicapai. Hal ini akan terjadi jika guru cenderung menganggap keseluruhan buku itu benar dan menerima apa adannya tanpa menganalisis terlebih dahulu isi materi buku teks tersebut. Jika kurikulum diperbaharui, maka buku teks pelajaran yang digunakan siswapun harus menyesuaikan kurikulum yang berlaku. Sehingga tidak menimbulkan ketimpangan pada seseorang yang menggunakan buku ajar. Penerapan kurikulum di SD/MI di awali dari 8 Triyanto, Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia Dini TK/RA dan Anak Usia Kelas Awal SD/MI, (Jakarta : Kencana, 2011), 162-163.

5 kelas I dan kelas IV. Buku teks yang diterbitkan oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan republik indonesia 2013 modelnya berbeda dengan buku ajar yang terdahulu. Buku ajar ini berbentuknya bukan mata pelajaran yakni tema. Karena kurikulum 2013 ini sifatnya tematik integratif maka semua mata pelajaran disatukan dan dibagi menjadi beberapa tema. Seperti halnya buku ajar kelas IV SD/MI ada sembilan tema salah satu tema adalah Cita-Citaku Buku teks yang dikembangan oleh kemdikbud terdiri dari buku siswa dan buku guru. Buku-buku yang telah diterbitkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2013 tentu masih perlu ditanyakan. Apakah buku yang telah diterbitkan sudah sesuai dengan kurikulum 2013 atau belum. Dalam jurnal Mendeley dijelaskan bahwa When using content analysis, the aim was to build a model to describe the phenomemon in a conceptual form. The concepts are derived from the data in inductive content analysis. Tujuan analisis ini adalah untuk membangun sebuah model untuk mendeskrisikan fenomena dalam sebuah pembentukan konsep. Konsep didapatkan dari data dalam analisis isi. 9 Pemerintahan sudah berupaya untuk menyediakan buku teks yang bermutu. Bentuk dari kegiatan ini adalah dibentuknya Badan Standar Nasioanal Pendidikan (BSNP) yang salah satu tugasnya adalah menilai kelayakan buku teks. 10 Dalam Peraturan Pemerintahan Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasioanal Pendidikan Pasal 43 ayat (5) disebutkan bahwa 9 http://www.mendeley.com/catalog/thee-approaches-qualitative-content-analysis/ diakses 15 oktober 2016. 10 http://bsnp-indonesia.org/id/?page-id=74, diakses 16 oktober 2016.

6 kelayakan isi, bahan, penyajian, dan kegrafikaan buku teks pelajaran dinilai oleh BSNP dan ditetapkan dengan peraturan mentri. 11 Analisis buku teks ini ditunjukan pada buku kelas IV SD/MI Tema Cita-Citaku sebagai objek penelitian karena penerapan dalam buku k-13 ketiga diberlakukan untuk kelas I dan IV SD/MI. Banyak ditemukan buku yang tidak memenuhi syarat dari segi isi, bahasa, dan grafika, misalnya mengandung salah konsep, penulisan notasi keliru, data yang tidak akurat, pesan yang tidak jelas, bahasa yang rancu. Berdasarkan penemuan yang saya dapatkan ketika pelaksanaan di lapangan banyak sekali buku teks yang tidak sesuai. Terlebih lagi, buku teks pelajaran jenjang SD/MI Kurikulum 2013 akan berlaku untuk sekali pakai. Pada tahun berikutnya, pemerintahan akan mencetak buku baru. Pencetakan buku ini akan dilakukan setiap tahun. 12 Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian ingin melakukan penelitian dengan judul Analisisi Kesesuaian Isi Buku Teks Siswa Kelas IV SD/MI Tema Cita-Citaku Dengan Kurikulum 2013 B. Pembatasan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah, maka pembatasan masalah dititik beratkan pada: kesusaian isi buku teks siswa kelas IV tema cita-citaku dengan kurikulum 2013 edisi revisi 2016 cetakan ke 3 yang di terbitkan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Bilitbang, kemedikbud. 11 Peraturan Pemerintahan Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 43 ayat (5). 12 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Buku Teks SD kurikulum 2013 berlaku sekali pakai, dalam http://www.kemendibud.go.id/kemendikbud/node/2028, diakses 16 oktober 2016.

7 C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kesesuaian isi buku teks siswa kelas IV SD/MI Tema Cita-Citaku dengan kurikulum 2013 berdasarkan empat aspek : spritual, sosial, pengetahuan dan keterampilan? D. Tujuan Penelitinian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian isi buku teks siswa kelas IV SD/MI Tema Cita-Citaku dengan kurikulum 2013 berdasarkan empat aspek : spritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan. E. Kerangka Pemikiran Dalam setiap sekolah mengharapkan buku teks adalah sebagai acuan bagi proses pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam belajar. Namun pada kenyataannya dalam buku teks kurikulum 2013 ini masih ada konsep dalam buku teks yang kurang jelas sehingga siswa bingung dalam memahaminya. Baik dalam segi isi, bahasa, dan grafika, misalnya mengandung salah konsep, penulisan notasi keliru, data yang tidak akurat, pesan yang tidak jelas, dan bahasa yang rancu. Dengan ini guru harus melakukan bagaimana agar siswa mudah menerima pembelajaran dari buku teks kurikulum 2013 tidak hanya menggunakan satu buku teks saja akan tetapi menggunakan dari sumber-sumber lain agar dapat memudahkan siswa memahami isi pembelajaran tersebut.

8 Maka dari pertanyaan tersebut, penulis akan menganalisis kesesuaian isi buku teks siswa kelas IV SD/MI Tema Cita-Cita ku dengan Kurikulum 2013. F. Metodologi Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan karena penelitian ini bertujuan untuk menganalisis suatu buku teks, yang mana hal ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan tujuan penelitian yang telah ditentukan. Deskripsi sendiri merupakan karakteristik dari penelitian kualitatif. 2. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dokumen (documentary analysis) atau analisis isi (content analysis). Definisi tentang konsep analisis isi atau kajian isi, seperti yang dituliskan oleh Lexy J. Moleong dalam Metodologi Penelitian Kualitatif adalah sebagai berikut: 1) Kajian sebagai teknik penelitian untuk keperluan mendeskripsikan secara objektif, sistematis, dan kuantitatif tentang menifestasi komunikasi. 2) Kajian isi adalah metodelogi penelitian yang memanfaatkan seperangkat prosedur untuk menarik kesimpulan yang shahih dari data atas dasar konteksnya.

9 3) Kajian isi adalah sebagai teknik apapun yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan. 13 Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan isi buku teks kelas IV SD/MI tema cita-cita ku berdasarkan aspek spritual, aspek sosial, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan. Hal ini dilakukan sebagai upaya peningkatan kualitas buku teks tematik yang digunakan oleh pendidik serta peserta didik kelas IV SD/MI. Buku acuan utama yang digunakan adalah buku teks siswa kelas IV SD/MI tema cita-citaku dengan kurikulum 2013. 3. Sumber Data Penelitian Sumber data adalah subjek dari mana data diperoleh Arikunto mengklasifikasikan sumber data menjadi tiga tingkatan huruf p dalam bahasa Inggris, meliputi: P = person, sumber data berupa orang P = place, sumber data berupa tempat P = paper, sumber data berupa simbol. Sumber data dalam penelitian ini termasuk dalam katagori paper, yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar, atau simbol-simbol lain. 14 Sumber data dalam penelitian ini berupa buku teks siswa kelas IV SD/MI Tema Cita- Cita Ku Dengan Kurikulum 2013 terbitan Kementerian dan Kebudayaan. 13 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, ( bandung: PT Remaja Rosdakarya,2012), 220. 14 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka cipta,2013), 172.

10 G. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dalam penelitian ini terbagi menjadi lima bab sebagai berikut : BAB I adalah pendahuluan; terdiri dari Latar Belakang Masalah, Pembatasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kerangka Pemikiran, Metodologi Penelitian dan Sistematika Penelitian. BAB II adalah membahas tentang pengertian buku teks, kualitas buku teks, kedudukan buku teks dalam proses pembelajaran, fungsi buku teks, perundang-undangan tentang penilaian buku teks, pengetian kurikulum, standar kelayakan isi buku teks tematik berdasarkan BSNP, identitas buku teks siswa kelas IV SD/MI tema cita-cita ku, dan gambaran umum buku teks siswa kelas IV SD/MI tema cita-cita ku. BAB III adalah fokus penelitian; terdiri dari tempat penelitian, waktu peneliti, teknik pengumpulan data, teknik analisis data. BAB IV adalah Hasil Penelitian; terdiri dari Hasil Penelitian dan Pembahasan Penelitian. BAB V adalah penutup; terdiri dari Simpulan dan Saran.