35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang go pulic di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang diamil diatasi pada perusahaanperusahaan manufaktur pada tahun 003-007. Pemilihan perusahaan sektor manufaktur dikarenakan industri manufaktur terdiri dari eragai susektor dan jumlah perusahaannya paling anyak dianding industri lain sehingga akan menghilangkan pengaruh karakteristik susektor. Pengamilan sampel dilakukan menggunakan metode purposive sampling yaitu sampel dipilih erdasarkan kriteria tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun kriteria tertentu yang digunakan dalam pengamilan sampel penelitian ini, yaitu : 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar secara erturut-turut pada selama periode tahun 003-007. Alasannya adalah untuk menjaga kekonsistenan data untuk data time series.. Perusahaan yang sahamnya aktif diperdagangkan, yaitu frekuensi transaksi perdagangan >150 kali tiap tahun (Lipe, 1986 dalam Palupi, 006). Alasan dipilihnya saham teraktif diperdagangkan adalah supaya menghindari supaya data tidak ias terutama untuk return saham.
36 3. Perusahaan yang laporan keuangannya harus mempunyai tahun uku yang erakhir per 31 Desemer. Alasan dipilihnya kriteria ini adalah untuk menjaga kekonsistenan data yaitu perusahaan yang erakhir tutup ukunya adalah akhir tahun. 4. Perusahaan yang data keuangan dan return sahamnya lengkap pada periode tahun pengamatan, yaitu 003-007. Hasil dari seleksi sampel setelah melalui kriteria yang ditentukan diuraikan pada tael erikut : Tael 3.1 Sampel penelitian Identifikasi Perusahaan Jumlah Total perusahaan manufaktur yang terdaftar 151 erturut-turut selama tahun 003-007 Perusahaan yang tidak aktif diperdagangkan (41) Perusahaan yang laporan keuangannya tidak () erakhir 31 Desemer Perusahaan yang datanya tidak tersedia (19) Jumlah sampel akhir yang digunakan 89 Sumer : Data sekunder diolah, 009. Sampel akhir yang diperoleh seanyak 89 perusahaan sehingga total oservasi selama lima tahun ada 445 oservasi. 3.. Jenis dan Sumer data penelitian Dalam penelitian ini yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (Indrianto dan Bamang, 00). Data sekunder umumnya erupa ukti, catatan atau
37 laporan historis yang tersusun dalam arsip yang dipulikasikan dan yang tidak dipulikasikan. Data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu erupa data return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia, data QR, ITO, DER, EPS, dan PBV selama tahun 003-007, Data-data terseut diperoleh dari ICMD 003 - ICMD 007, dan www.yahoo.finance.com. 3.3. Definisi operasional dan pengukuran variael penelitian 3.3.1 Variael Dependen Dalam penelitian ini variale dependennya adalah return saham. Return saham merupakan pendapatan yang erhak diterima oleh seorang investor karena menginvestasikan modalnya dalam entuk saham. Return saham dihitung dengan cara mengurangkan harga saham penutupan akhir ulan dengan harga saham penutupan ulan seelumnya, kemudian diagi dengan harga saham penutupan ulan seelumnya (Utama dan Santosa, 1998). Return dihitung dengan rumus (Jogiyanto, 000): Ri = ( P t P P t 1 t 1 ) Dimana : Return Saham (tingkat keuntungan saham) i Harga saham individu akhir periode Harga saham individu awal periode
38 3.3. Variael Independen 1. Likuiditas Likuiditas menggamarkan kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang jangka pendeknya. Rasio likuiditas dalam penelitian ini diproksikan dengan quick ratio (QR) dengan skala pengukuran dan dirumuskan seagai erikut : QR = Aktiva Lancar Inventory Hutang Lancar. Aktivitas Aktivitas digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas dari akun-akun lancar tertentu. Rasio aktivitas dalam penelitian ini diproksikan oleh inventory turnover (ITO) yang dirumuskan seagai erikut : ITO = HPP Persediaan 3. Leverage Leverage menggamarkan kemapuan perusahaan memayar hutang dengan ekuitas yang dimilikinya. Rasio leverage dalam penelitian ini diproksikan oleh Det to Equity Ratio (DER) yang dirumuskan seagai erikut : DER = 4. Profitailitas Hutang Jangka Panjang Ekuitas Profitailitas menggamarkan efisiensi manajemen dalam memanfaatkan sumer daya menjadi laa. Rasio profitailitas dalam penelitian ini
39 diproksikan oleh earnings per share (EPS). EPS menunjukkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lemar saham iasa. Rasio ini dirumuskan seagai erikut : EPS = Laa Saham Biasa Jumlah Saham Biasa yang Beredar 5. Nilai pasar Rasio nilai pasar merupakan perandingan antara harga pasar saham dengan nilai uku ekuitasnya. Nilai pasar diproksikan dengan price/ook value (PBV). Ukuran PBV menunjukkan tingakat kemahalan saham. Perusahaan yang memiliki tingkat PBV yang tinggi menunjukkan perusahaan terseut memiliki rate of return yang tinggi. PBV dihitung dengan rumus seagai erikut : PBV = H arg a Pasar Saham Biasa Nilai Buku Saham Biasa Persistensi Laa Akuntansi Penelitian ini menggunakan koefisien regresi dari regresi antara laa periode sekarang dengan periode yang akan datang, seagai proksi persistensi laa akuntansi. Hal ini mengacu pada penelitian Lipe (1990) dalam Palupi (006). Persamaan regresi yang digunakan untuk mengukur variael ini adalah: E it+1 = a + E it + ε dengan,
40 = persistensi laa akuntansi selama satu tahun amatan penelitian (PERST) E it+1 = laa akuntansi perusahaan i pada tahun setelah t E it = laa akuntansi perusahaan i pada tahun t Laa yang erfluktuasi (naik turun) mencerminkan persistensi yang rendah, sedangkan laa yang stail memiliki persistensi yang leih tinggi. Semakin esar koefisien regresi semakin tinggi persistensi laa atau dapat dikatakan semakin persisten. Persistensi laa dikatakan rendah jika koefisien regresinya kurang dari nilai median dan jika leih esar dari nilai median dikatakan tinggi. 3.4. Alat analisis data 1. Uji Asumsi dasar Regresi Model regresi yang aik adalah model regresi yang memenuhi asumsi dasar sehingga diperoleh model regresi yang BLUE ( Best Linear Uniased Estimate). Uji asumsi dasar yang dimaksud meliputi : a. Uji Multikolinieritas Multikolenieritas erarti antara variale eas yang satu dengan variale eas yang lain dalam model regresi saling erkorelasi linier, iasanya korelasi mendekati sempurna atau sempurna (koefisien korelasinya tinggi atau mendekati 1). Akiat adanya multikolinieritas dalam model regresi mengakiatkan pengaruh masing-masing variael eas sulit dideteksi atau sulit diedakan. Pengujian multikolinieritas
41 dengan menganalisis koefisien korelasi parsial diantara variale eas, koefisien korelasi yang tinggi mengindikasikan adanya gejala multikolinieritas dalam model regresi.. Uji Autokorelasi Autokorelasi erarti terdapatnya korelasi diantara kesalahan pengganggu pada data pengamatan yang diurutkan waktu, sehingga munculnya suatu data dipengaruhi oleh data seelumnya. Adanya gejala autokorelasi dalam model regresi menyeakan model yang dihasilkan tidak dapat dipergunakan untuk menduga nilai variale terikat dari nilai eas tertentu. Pengujian ada tidaknya autokorelasi dengan metode Durin Watson Test. c. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas erarti adanya variasi residual yang tidak sama untuk semua pengamatan atau terdapatnya variasi residual yang semakin esar pada jumlah pengamatan yang leih esar pula. Pengujian gejala heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan uji Glejser. d. Normalitas Penggunaan model regresi harus memenuhi asumsi ahwa data erdistriisi normal, terpenuhinya syarat normalitas akan menjamin dapat dipertanggungjawakannya model analisis yang digunakan sehingga kesimpulan yang diamil juga dapat dipertanggungjawakan.
4. Analisis Regresi Berganda Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan analisis regresi erganda untuk menganalisa data. Analisis regresi erganda menyangkut huungan antara seuah variael dependen dengan dua atau leih variael independen yang telah diketahui nilainya. Analisis regresi erganda pada penelitian ini dihitung dengan rumus seagai erikut : Persistensi laa rendah Y a + + + + + + e = 1 1 3 3 4 4 5 5 Dimana: Y = a = 1 = = 3 = 4 = return saham konstanta koefisien regresi variael eas (1) koefisien regresi variael eas () koefisien regresi variael eas (3) koefisien regresi variale eas (4) 5 = koefisien regresi variale eas (5) 1 = likuiditas = aktivitas 3 = leverage profitailitas 5 = nilai pasar e = residu
43 Penerimaan dan penolakan hipotesis 1-5 untuk persistensi laa rendah: Jika nilai signifikansi t < α, maka H1a - H5a diterima. Persistensi laa tinggi Y a + + + + + + e = 1 1 3 3 4 4 5 5 Dimana: Y = a = 1 = = 3 = 4 = return saham konstanta koefisien regresi variael eas (1) koefisien regresi variael eas () koefisien regresi variael eas (3) koefisien regresi variale eas (4) 5 = koefisien regresi variale eas (5) 1 = likuiditas = aktivitas 3 = leverage profitailitas 5 = nilai pasar e = residu Penerimaan dan penolakan hipotesis 1-5 untuk persistensi laa tinggi: Jika nilai signifikansi t < α, maka H1 - H5 diterima.
44 3. Analisis Sensitivitas Untuk mengetahui apakah ada peredaan pengaruh rasio keuangan terhadap return saham perusahaan yang memiliki persistensi laa rendah dengan perusahaan yang memiliki persistensi laa tinggi digunakan uji eda t. Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 5%. Uji eda t yang digunakan mengacu dari Tuasikal (00), dengan rumus seagai erikut : t = SSE df 1 1 + SSE + df β β 1 ( β 1) ( df1) ( β ) ( df ). + ( t1) ( SSE1) ( t ) ( SSE ) Dimana : Β = koefisien regresi SSE = Sum of Square Error df = degree of freedom t = t-statistic Apaila nilai t-test leih kecil dari nilai t-tael (1,96), maka tidak terdapat peredaan pengaruh kekuatan regresi pada masing-masing su-sampel. Jika nilai t-test leih esar dari t-tael maka terdapat peredaan kekuatan regresi pada masing-masing su-sampel.