TA 91. golf side town house. di Semarang. s a n t y l u s i a n i l2b BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
TOWNHOUSE DI SEMARANG

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SHOPPING MALL DI BUKIT SEMARANG BARU. Diajukan Oleh : Rr. Sarah Ladytama L2B

1 A p a r t e m e n S i s i n g a m a n g a r a j a S e m a r a n g

Perumahan Golf Residence 2 Graha Candi Golf Semarang (dengan Penekanan Desain Arsitektur Tropis)

[TUGAS AKHIR 38] CONDOTEL DI SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

PERUMAHAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI KECAMATAN JAGAKARSA, JAKARTA SELATAN DENGAN PENEKANAN DESAIN EKO-ARSITEKTUR

CLUB HOUSE Di kawasan perumahan kompleks VI PKT Bontang BAB I PENDAHULUAN

CONDOMINUM DI KAWASAN CENTRAL BUSINESS DISTRICT JAKARTA SELATAN Dengan Penekanan Desain Arsitektur Post-Modern

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Tugas Akhir 2015 BAB I PENDAHULUAN. Apartemen di Palembang Latar Belakang

Apartemen di Kawasan Bekasi Kota

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

Sports Hotel di Kawasan Bukit Gombel Semarang BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang. Ayuningtyas Fitri A - L2B LEMBAGA PENDIDIKAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DI SEMARANG

TOWN HOUSE DI JAKARTA SELATAN

CITY HOTEL BINTANG EMPAT DI SEMARANG

Rusunawa Buruh di Kawasan Industri Mangkang Semarang

SHOPPING MALL DI BUKIT SEMARANG BARU

RUMAH SUSUN MILIK DI JAKARTA DENGAN PENENKANAN DESAIN MODERN-GREEN Sevi Maulani, 2014 BAB I PENDAHULUAN

TOWNHOUSE Sebagai Pengembangan Perumahan Grand Tembalang Regency Di Semarang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

ENTERTAINMENT CENTER DI SEMARANG

RUMAH SUSUN SEDERHANA DI SEMARANG

CITY HOTEL BINTANG 3 DI PEKALONGAN

HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pengembangan Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa) kini tengah digencarkan oleh pemerintah tepatnya Kementerian

BAB I PENDAHULUAN TA 29

Apartemen untuk Wanita di Kota Semarang I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang Hans Dian Sintong

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Diponegoro merupakan universitas terbesar di Kota Semarang. Lokasi kampus Universitas Diponegoro

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK DI KUDUS BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 diakses tanggal 25 Juni 2009.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN APARTEMEN DI SEMARANG 1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Redesain Gedung Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Diponegoro 1

FASILITAS TERAPI DAN PENDIDIKAN ANAK AUTIS DI SEMARANG

APARTEMEN DI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KOMPLEKS GEDUNG OLAHRAGA DI WONOSOBO

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Kolam Renang Indoor Universitas Diponegoro - Tugas Akhir 135 LP3A BAB I PENDAHULUAN

Panti Wredha di Kabupaten Semarang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bontang terletak 150 km di utara Samarinda. Dengan wilayah yang relatif kecil dibandingkan kabupaten

SEKOLAH NASIONAL BERTARAF INTERNASIONAL PERMATA BANGSA DI SEMARANG

CLUB HOUSE DI SEMARANG INTERNASIONAL GOLF COURSE PENEKANAN DESAIN PORT-MODERN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

Pasar Ikan Higienis Di Juwana, Pati BAB I PENDAHULUAN

APARTEMEN DI BEKASI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PENGEMBANGAN BUMI PERKEMAHAN PENGGARON KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

RUMAH SUSUN BURUH PABRIK DI KAWASAN INDUSTRI TERBOYO SEMARANG

Gedung Perkuliahan Jurusan Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro BAB I PENDAHULUAN

KONDOMINIUM BAB I PENDAHULUAN

REDESAIN PASAR INDUK BATANG Penekanan Desain Arsitektur Tropis

BAB I PENDAHULUAN GEDUNG OLAHRAGA UNDIP - 1 -

1 C I T Y H O T E L D I H A R B O U R B A Y B A T A M F e r i t W i b o w o BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Pendaftar SMK se-kota Semarang Tahun No Tahun Ajaran Pendaftar Diterima

Redesain Kantor Bupati Kabupaten Sukoharjo BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. C I T Y H O T E L B I N T A N G 3 D I S E M A R A N G I m a n t a k a M u n c a r

LOW RISE GARDEN APARTMENT DI BOGOR Dengan Penekanan Desain Arsitektur Modern Organik

PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG

APARTEMEN MAHASISWA DI KOTA DEPOK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GALERI FOTOGRAFI DI SEMARANG PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR HIGH TECH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

CITY HOTEL BINTANG EMPAT DI SEMARANG

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) PUSAT GROSIR DI KAWASAN NGALIYAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN FRANSISCA RENI W / L2B

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ASRAMA TARUNA DI AKADEMI KEPOLISIAN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN. Akademi Kepolisian atau lebih dikenal dengan singkatan Akpol, adalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

SMK Pariwisata Bertaraf International di Semarang

REDESAIN GEDUNG JURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK UNDIP TEMBALANG

REDESAIN KANTOR DINAS PENDIDIKAN JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR PERIODE 36 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TERMINAL BUS TIPE A KOTA TEGAL

CONDOTEL DI KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN TUGAS AKHIR LATAR BELAKANG

Asrama Mahasiswa UNDIP Mohammad Iqbal Hilmi L2B09060

WISMA TAMU UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN. Auditorium Universitas Diponegoro 2016

BAB I PENDAHULUAN TA Latar Belakang PENATAAN KAWASAN PERMUKIMAN SUNGAI GAJAH WONG DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan dasar dari manusia disamping pangan dan sandang adalah papan, yang disebut juga sebagai rumah. Awalnya manusia membuat rumah karena ingin mencari suatu tempat untuk berlindung dari berbagai macam gangguan yang ada, baik gangguan yang berasal dari alam maupun dari manusia itu sendiri. Dengan semakin berkembangnya peradaban manusia, kebutuhan manusia akan rumah pun menjadi berbeda-beda dan berkembang sejalan dengan kondisi sosial ekonomi, sosial budaya, dan siklus kehidupan serta perkembangan jumlah keluarga (Eko Budiharjo,94). Seperti yang terjadi pada masyarakat urban, rumah hadir bukan hanya sebagai tempat berlindung dari gangguan cuaca dan manusia, selain sebagai tempat untuk beristirahat, kini rumah juga bertambah fungsinya menjadi suatu media berekspresi yang kemudian menjadi perwujudan simbol kedudukan sosial si penghuni dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan fungsi yang semakin kompleks itulah, beragam jenis dan tipe rumah pun lahir, baik yang dibangun per unit maupun secara massal, baik yang low-rise maupun highrise building. Pada masyarakat urban di kota-kota besar yang notabene kehidupannya sudah disibukkan dengan masalah pekerjaan, beberapa tuntutan terhadap lingkungan hunian seperti : kedekatan dari pusat kota dengan akses mudah kemana-mana di pusat kota serta nyaman dan aman selama 24 jam di lingkungan yang tidak terlalu luas sudah mulai menjadi syarat mutlak. Hunian di pusat kota pada saat ini lebih didominasi oleh model hunian seperti apartemen dan kondominium hal ini seiring dengan menyempitnya lahan kosong di tengah kota, tetapi walaupun demikian, sebagian besar masyarakat Indonesia yang kebanyakan masih lebih menyenangi model hunian yang langsung berhubungan dengan tanah atau lebih dikenal dengan s a n t y l u s i a n i l2b 001 262 1

sebutan landed house cenderung menghendaki adanya alternatif hunian yang dapat menciptakan suasana lain yang lebih homy. Menjawab semua tuntutan tersebut, hunian model town house dirasa tepat karena hadir dengan menawarkan suasana baru dan dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang mendukung para penghuninya. Tidak terkecuali di kota besar seperti Semarang, sebagai ibu kota propinsi, Semarang merupakan kota tersibuk di Jawa Tengah. Dengan tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 1,65 % dari masing-masing kecamatan yang ada sampai tahun 2010, maka dapat diprediksi bahwa penduduk Kota Semarang pada tahun tersebut akan mancapai 1.633.711 jiwa (sumber: RTRW Kota Semarang, Bappeda Kota Semarang, 2005). TABEL 1. PROYEKSI TINGKAT PERTUMBUHAN PENDUDUK HINGGA TAHUN 2010 DIRINCI PER KECAMATAN DI KOTA SEMARANG BWK KECAMATAN r JUMLAH PENDUDUK TAHUN 2010 Semarang Tengah - 1,50 % 207.227 I Semarang Selatan 0,01 % Semarang Timur -2,50 % II Candisari 0,24 % 147.866 Gajahmungkur 1,39 % III Semarang Utara 3,50 % 340.369 Semarang Barat 0,40 % IV Genuk 3,50 % 88.456 V Pedurungan 4,58 % 282.809 Gayamsari 0,85 % VI Tembalang 3,93 % 144.626 VII Banyumanik 2,86 % 137.265 VIII Gunungpati 2,60 % 65.927 IX Mijen 3,40 % 73.263 X Ngaliyan 3,25 % 145.903 Tugu 1,35 % 1.633.711 Sumber :RTRW Kota Semarang, Bappeda Kota Semarang, 2005 Dengan melihat besarnya jumlah tersebut maka dapat dipastikan kebutuhan akan tempat tinggal / rumah tentunya akan semakin meningkat pula. s a n t y l u s i a n i l2b 001 262 2

TABEL 2. PROYEKSI KEBUTUHAN RUMAH DI KOTA SEMARANG TAHUN 2010 BWK Kebutuhan Rumah Luas Rumah (ha) Jmlh.Pddk Th.2010 Besar Sedang Kecil Besar Sedang Kecil Luas Total (ha) I 207.227 4.145 12.433,62 24.867 130 194 194 518 II 147.866 2.957 8.871,96 17.744 132 198 199 528 III 340.369 6.807 20.422,14 40.844 304 455 457 1.216 IV 88.456 1.769 5.307,36 10.615 111 166 166 442 V 282.809 5.656 16.968,54 33.937 295 441 441 1.177 VI 144.626 2.893 8.677,56 17.355 181 272 271 723 VII 137.265 2.745 8.235,90 16.472 172 258 257 686 VIII 65.927 1.319 3.955,62 7.911 95 142 142 378 IX 73.263 1.465 4.395,78 8.792 68 102 102 272 X 145.903 2.918 8.754,18 17.508 182 274 273 730 Total 1.663.711 32.674 98.023 196.045 1.668 2.502 2.501 6.671 Sumber :RTRW Kota Semarang, Bappeda Kota Semarang, 2005 Disadari signifikansi dari town house untuk pemenuhan hunian tinggal bagi warga Semarang relatif tidak sebesar perumahan yang berjumlah ratusan hingga ribuan unit. Apalagi town house biasanya diperuntukkan bagi masyarakat kelas atas dan ekspatriat. Tetapi apabila kita melihat sisi lain dari perkembangan Kota Semarang saat ini seperti : mulai diliriknya Kota Semarang sebagai tujuan bisnis dan investasi oleh para calon investor, baik yang berskala mikro maupun makro pengembangan Bandar Udara Ahmad Yani menjadi bandara internasional, akan semakin membuka peluang bertambah dan beragamnya pendatang yang masuk ke Kota Semarang, baik lokal, nasional maupun internasional mengutip sebuah pernyataan Jika diperhatikan maka 50% transaksi properti rumah dilakukan untuk tujuan sewa karena penghuninya kebanyakan ekspatriat, Suara Merdeka - Selasa,07 Desember 2004, maka tentunya poin-poin tersebut diatas dapat dijadikan pertimbangan untuk prospek town house. Dengan melihat prospek-prospek tersebut diatas, pengembangan suatu lingkungan hunian yang dapat mengakomodir kebutuhan tempat tinggal bagi warga Semarang dan ekspatriat yang ada dirasa sangat perlu, mengingat perkembangan Kota Semarang yang cukup bagus diiringi pula s a n t y l u s i a n i l2b 001 262 3

dengan meningkatnya ekspatriat yang akan bekerja dan menetap, dimana jumlah ekspatriat yang terdaftar di Kota Semarang pada tahun 2004 akhir adalah sebanyak 176 orang yang tersebar dari 85 perusahaan, dan jumlah ini diprediksi akan mengalami peningkatan untuk tahun-tahun berikutnya (sumber: Disnakertrans Prop. Jawa Tengah, Maret 2005). Melihat sasaran pengguna dari town house ini yaitu golongan masyarakat kelas atas dan ekspatriat, maka tema lingkungan yang dirasa cukup tepat untuk digunakan sebagai konsep dari town house ini adalah dengan memadukannya dengan sebuah fasilitas olahraga. Jika dilihat olahraga yang banyak digemari oleh kalangan atas dan ekspatriat di Indonesia, khususnya di Semarang adalah olahraga golf. Terbukti dengan cukup banyaknya fasilitas Padang Golf yang tersebar di beberapa lokasi, diantaranya Padang Golf Bumi Sendang Mulyo Permai di Sendang Mulyo, Padang Golf Manyaran Indah di Manyaran, Padang Golf yang menyatu dengan perumahan Graha Candi Golf di Jangli, BSB Golf & Country Club di BSB, bahkan kini sudah mulai dirintis pula padang golf yang bertaraf internasional yaitu Semarang International Golf Course Can Golf Club di Gombel Lama. Suatu kelebihan lagi, kebanyakan dari padang golf tersebut lokasinya tak jauh dari pusat kota dan dengan akses yang mudah pula, hal ini tentunya dapat dijadikan sebuah pertimbangan lagi terhadap prospek town house di Semarang. Dengan melihat prospek Kota Semarang dan sasaran pengguna diatas, maka tepat rasanya apabila memadukan sebuah fasilitas olahraga, yaitu berupa Padang Golf dengan lingkungan hunian bermodel town house yang menjadi sebuah konsep Golf Side Town House. Diharapkan dengan memadukan keduanya dalam satu kawasan dapat memenuhi dan memberikan alternatif kebutuhan tempat tinggal bagi warga Semarang dan ekspatriat yang ada. s a n t y l u s i a n i l2b 001 262 4

B. Tujuan dan Sasaran 1. Tujuan Memperoleh suatu pendekatan perencanaan dan perancangan Golf Side Town House yang representatif dengan merumuskan permasalahan dan menganalisanya dengan susunan yang teratur. 2. Sasaran Tersusunnya suatu kesimpulan yang mendukung proses perencanaan dan perancangan Golf Side Town House. C. Manfaat 1. Secara Subjektif Memenuhi salah satu persyaratan dalam menempuh Tugas Akhir sebagai ketentuan kelulusan Sarjana Strata 1 (S1) pada Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik UNDIP Semarang. Sebagai acuan selanjutnya dalam kegiatan studio grafis yang merupakan tahapan selanjutnya dalam pengerjaan Tugas Akhir ini. 2. Secara Objektif Sebagai tambahan wawasan dan perkembangan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa arsitektur yang akan mengajukan proposal Tugas Akhir. D. Lingkup Pembahasan 1. Ruang Lingkup Substansial Perencanaan dan perancangan perumahan berupa town house dengan memanfaatkan lingkungan Padang Golf, menjadi sebuah alternatif hunian berkonsep Golf Side Town House. 2. Ruang Lingkup Spasial Perencanaan dan perancangan Golf Side Town House direncanakan di wilayah Kota Semarang yang memiliki luas ± 374 km 2, yang dibagi menjadi 10 Bagian Wilayah Kota (BWK). s a n t y l u s i a n i l2b 001 262 5

E. Metode Pembahasan Dalam penyusunan LP3A ini menggunakan metode deskriptifkomparatif. Dimana diawali dengan pengumpulan data berupa data primer, yaitu survey lapangan, wawancara dan pengamatan langsung kemudian mengumpulkan data sekunder berupa studi literatur untuk mencari landasan yang tepat sebagai pegangan dalam menganalisa data primer. Sedangkan komparatif digunakan untuk studi banding, yang ditempuh melalui buku, internet, maupun membandingkan langsung dengan town house yang sudah ada. F. Sistematika Pembahasan BAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang, tujuan dan sasaran, manfaat, lingkup pembahasan, metode pembahasan serta sistematika pembahasan sebagai acuan penjabaran pada bab-bab berikutnya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN STUDI BANDING Dalam bab ini diuraikan mengenai tinjauan pustaka berupa studi literatur yang berasal dari regulasi, referensi dan studi banding dengan cara komparasi terhadap town house yang sudah ada. BAB III DATA Menguraikan tentang kondisi Kota Semarang secara umum, sebagai daerah perencanaan Golf Side Town House, maupun uraian mengenai kawasan padang golf yang ada sebagai bagian tak terpisahkan dari lingkungan hunian Golf Side Town house nantinya. BAB IV KESIMPULAN, BATASAN, DAN ANGGAPAN Berisi tentang kesimpulan, batasan dan anggapan dalam perencanaan dan perancangan Golf Side Town House di Semarang. s a n t y l u s i a n i l2b 001 262 6

BAB V PENDEKATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Menguraikan pendekatan terhadap lokasi, pelaku, proses aktifitas pelaku (kegiatan), kebutuhan fasilitas ruang, studi kapasitas dan besaran ruang, hubungan antara fasilitas ruang, pendekatan utilitas umum, pendekatan struktur dan pendekatan penekanan desain. BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Membahas program perencanaan dan perancangan arsitektur untuk Golf Side Town House, meliputi aspek kontekstual, fungsional, teknis, kinerja, dan arsitektural. s a n t y l u s i a n i l2b 001 262 7

ALUR PIKIR LATAR BELAKANG AKTUALITA Prospek Perkembangan Kota Semarang cukup bagus Pengembangan Bandar Udara Ahmad Yani menjadi Bandara Internasional Meningkatnya ekspatriat yang bekerja dan menetap Kebutuhan akan perumahan semakin meningkat Alternatif hunian di pusat kota yang memberikan suasana berbeda semakin banyak peminatnya Banyaknya peminat olahraga golf, terlihat dari banyaknya fasilitas olahraga tersebut bahkan sudah mulai dibangun pula yang berstandar internasional, yang tersebar dengan lokasi yang tak jauh dari pusat kota dan akses yang mudah URGENSI Dibutuhkan perencanaan dan perancangan terhadap fasilitas, sarana dan prasarana dari lingkungan perumahan dengan memberikan suasana berbeda, yaitu perumahan dengan model Town House hunian berupa ORIGINALITAS Merencanakan dan merancang lingkungan hunian bermodel town house, yang memanfaatkan salah satu kawasan Padang Golf yang ada di Kota Semarang sebagai bagian tak terpisahkan dari lokasi hunian nantinya yang menjadi Golf Side Town House di Semarang RUMUSAN MASALAH Bagaimana menciptakan suatu model hunian Golf Side Town House yang memenuhi persyaratan baik dari segi tata letak terhadap lapangan golf yang sudah ada, pemenuhan kebutuhan ruang maupun dari segi teknis dan Arsitektural STUDI BANDING Narwastu Town House Executive Paradise Complex Town House Kemang STUDI PUSTAKA & DATA Tinjauan Permukiman & Perumahan Tinjauan mengenai Town House Tinjauan mengenai Olahraga Golf & Tata Letak Perumahan di Padang Golf Tinjauan Penekanan Desain Arsitektur Tropis Data Kota Semarang Data Padang Golf S F E E D B A C K KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN Kesimpulan adalah hasil dari analisa, batasan adalah batas ruang lingkup perancangan dan anggapan adalah hal yang mempengaruhi proses perancangan yang dimisalkan pada keadaan ideal PENDEKATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Lokasi, Pelaku, Kegiatan dan Kebutuhan Ruang, Standar Besaran Ruang, Kapasitas, Hub. Kel. Ruang, Sirkulasi, Utilitas, Teknis (struktur), dan Arsitektural PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Program dasar perencanaan dan perancangan arsitektur dari golf side town house, berupa konsep penekanan desain Arsitektur Tropis, program ruang dan site / tapak terpilih s a n t y l u s i a n i l2b 001 262 8