WALIKOTA PROBOLINGGO

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KOTA BUKITTINGGI

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR : 63 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DANA ASURANSI KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA PROBOLINGGO

GUBERNUR MALUKU KEPUTUSAN GUBERNUR MALUKU NOMOR : 126 TAHUN 2002 TENTANG

BUPATI SAMBAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMBAS,

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 9 TAHUN 2012

BUPATI LAMONGAN TENTANG BUPATI LAMONGAN, bahwa dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Kabupaten

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 3 TAHUN 2014 T E N T A N G

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN DANA KAPITASI DAN NON KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.693,2012

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

TENTANG PEMANFAATAN DANA NON KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA PUSKESMAS KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SOLOK

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 18 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DASAR PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TANGERANG SELATAN. Menimbang : a. bahwa pembangunan di bidang kesehatan pada. dasarnya ditujukan untuk peningkatan

BUPATI MAGELANG PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA KAPITASI DAN NON KAPITASI

BERITA DAERAH KOTA CILEGON

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BONTANG,

BERITA DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2014 NOMOR 19 SERI F NOMOR 315 PERATURAN BUPATI SAMOSIR NOMOR 18 TAHUN 2014

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN BUPATI DHARMASRAYA NOMOR : 7 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 6 TAHUN 2015 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 36/PMK.02/2011 TENTANG PELAKSANAAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN MENTERI DAN PEJABAT TERTENTU

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 2 TAHUN 2012 T E N T A N G POLA TARIF BLUD RSUD PROF.DR.M.A HANAFIAH SM BATUSANGKAR

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG JASA PELAYANAN KESEHATAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

1 of 5 18/12/ :36

BUPATIEMPAT LAWANG PROVINSI SUMATERA SELATAN. PERATURAN BUPATI EMPAT LAWANG NOMOR : 0i\ TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN TARIF KAPITASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

BUPATI NGAWI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 2 TAHUN : 2007 SERI : C PERATURAN BUPATI KULON PROGO

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI BERAU

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 51 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 37/PMK.02/2011 TENTANG

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BENGKULU SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 10 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI SIMEULUE QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG KONTRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 42 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK

WALIKOTA PALANGKA RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR : 19 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 121 TAHUN : 2011 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 115/PMK.02/2009 TENTANG PELAKSANAAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN MENTERI DAN PEJABAT TERTENTU

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI Nomor : 15 Tahun 2007 Seri : B Nomor 06

GUBERNUR SULAWESI BARAT

PERATURAN BUPATI BANTUL

WALIKOTA TASIKMALAYA

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 50 TAHUN 2014

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 8 TAHUN TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 32 TAHUN 2012 BERITA DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2012 NOMOR 32 TENTANG

BUPATI BADUNG NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG TATA KELOLA PENGGUNAAN DANA PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSKESMAS SE KABUPATEN BADUNG

BUPATI GAYO LUES PROVINSI ACEH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG TATA KELOLA PENGGUNAAN DANA PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSKESMAS SE-KABUPATEN BADUNG

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 505 TAHUN 2011 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 87 TAHUN : 2008 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 6 TAHUN 2008

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG

Transkripsi:

WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM PEMBIAYAAN DAN PENGGUNAAN DANA PROGRAM ASURANSI KESEHATAN PADA PUSKESMAS DAN JARINGANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang : a. bahwa dalam upaya menunjang ketertiban dan kelancaran serta peningkatan mutu pelayanan kesehatan bagi peserta PT. Askes (Persero) dan Anggota Keluarganya di Puskesmas Kota Probolinggo berdasarkan Peraturan Bersama Menteri Kesehatan Republik Indonesia dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 138/MENKES/PB/II/2009 dan Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Tarif Pelayanan Kesehatan Bagi Peserta PT. Askes (Persero) dan Anggota Keluarganya di Puskesmas, Balai Kesehatan Masyarakat dan Rumah Sakit Daerah, maka perlu mengatur Sistem Pembiayaan dan Penggunaan Dana Asuransi Kesehatan dimaksud; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a Konsideran ini, maka dipandang perlu menetapkan Pedoman Pelaksanaan Sistem Pembiayaan dan Penggunaan Dana Program Asuransi Kesehatan pada Puskesmas dan Jaringannya dengan Peraturan Walikota Probolinggo. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kota Kecil Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat (Berita Negara tanggal 14 Agustus 1950); 2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1

1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041); sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3687)Undangundang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1949 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 5. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 6. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 7. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 8. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah dengan Undangundang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4448); 9. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia 2

Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 10. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 11. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1991 tentang Pemeliharaan Kesehatan Pegawai Negeri Sipil, Penerimaan Pensiun, Veteran dan Perintis Kemerdekaan beserta Keluarganya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3456); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1992 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum Husada Bakti Menjadi Perusahaan Perseroan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 16); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3866); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaranan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 18. Keputusan Presiden Nomor 56 Tahun 1974 tentang Pembagian, Penggunaan, Cara Pemotongan, Penyetoran dan Besarnya Iuran Wajib Pegawai Negeri, Pejabat Negara 3

dan Penerima Pensiun, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 1977; 19. Peraturan Bersama Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 138/MENKES/PB/II/2009 dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Tarif Pelayanan Kesehatan Bagi Peserta PT. Askes (Persero) dan Anggota Keluarganya di Puskesmas, Balai Kesehatan Masyarakat dan Rumah Sakit Daerah; 20. Peraturan Daerah Kota Probolinggo Nomor 4 Tahun 2012 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Probolinggo (Lembaran Daerah Kota Probolinggo Tahun 2012 Nomor 4); 21. Peraturan Walikota Probolinggo Nomor 28 Tahun 2012 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Daerah (Berita Daerah Kota Probolinggo Tahun 2012 Nomor 28); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM PEMBIAYAAN DAN PENGGUNAAN DANA PROGRAM ASURANSI KESEHATAN PADA PUSKESMAS DAN JARINGANNYA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Probolinggo 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Probolinggo. 3. Walikota adalah Walikota Probolinggo. 4. Dinas adalah Dinas Kesehatan Kota Probolinggo. 5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kota Probolinggo. 6. Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Asuransi Kesehatan Indonesia yang selanjutnya disingkat PT. ASKES (Persero) adalah perusahaan yang menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi pegawai negeri sipil, penerima pensiun, veteran dan perintis kemerdekaan beserta keluarganya. 7. Peserta adalah pegawai negeri sipil, penerima pensiun, veteran dan perintis kemerdekaan yang membayar iuran untuk jaminan pemeliharaan kesehatan. 8. Anggota Keluarga adalah istri atau suami dari peserta dan anak yang sah atau anak angkat dari peserta yang berhak menerima tunjangan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4

9. Kartu Askes adalah identitas yang diberikan kepada setiap peserta dan anggota keluarganya sebagai bukti sah untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 10. Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama adalah pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat umum yang meliputi pelayanan rawat jalan tingkat pertama dan rawat inap tingkat pertama. 11. Pemberi Pelayanan Kesehatan yang selanjutnya disingkat PPK adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan bagi peserta PT. ASKES (Persero) dan Anggota Keluarganya. 12. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah Unit Pelayanan Teknis Dinas Kesehatan Daerah yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. 13. Jaringan Puskesmas, selanjutnya disebut Jaringannya adalah Puskesmas Pembantu (Pustu), Puskesmas Keliling (Pusling) dan Pos Kesehatan Kelurahan (Pokeskel) sebagai sarana pelayanan kesehatan dasar yang memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama. 14. PPK Tingkat Pertama adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yaitu Puskesmas dan Jaringannya. 15. Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama adalah pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat umum yang meliputi pelayanan rawat jalan tingkat pertama. 16. Rawat Jalan Tingkat Pertama adalah pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat umum yang dilaksanakan pada PPK tingkat pertama untuk keperluan observasi, diagnosis, pengobatan dan/atau pelayanan kesehatan lainnya. 17. Rawat Inap Tingkat Pertama adalah pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat umum dan dilaksanakan pada Puskesmas rawat Inap, untuk keperluan observasi,perawatan, diagnosis, pengobatan, dan/atau pelayananmedis lainnya, dimana peserta dan/atau anggota keluarganya dirawat inap paling singkat 1 (satu) hari. 18. Jasa Sarana adalah imbalan yang diterima oleh Puskesmas atas pemakaian sarana dan fasilitas Puskesmas, bahan obat-obatan, bahan kimia dan alat kesehatan habis pakai yang digunakan langsung dalam rangka observasi, diagnose, pengobatan dan rehabilitasi; 19. Jasa Pelayanan adalah imbalan yang diterima oleh pelaksana pelayanan atas jasa yang diberikan kepada pasien dalam rangka observasi, diagnosis, pengobatan, konsultasi, visite, rehabilotasi medik dan atau pelayanan lainnya. 20. Sistem Pembiayaan Kapitasi adalah cara pembiayaan pelayanan kesehatan tingkat pertama berdasarkan jumlah kartu Askes yang terdaftar di Puskesmas. 21. Tenaga Medis adalah Dokter, Dokter Gigi dan Dokter Spesialis. 22. Tenaga Paramedis adalah Bidan, Perawat, Ahli Gizi, Sanitarian, Tenaga Laborat, Apoteker. 5

23. Tenaga non Medis adalah tenaga administrasi dan tenaga bagian umum yang menunjang operasional pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan. Pasal 2 Dana program asuransi kesehatan bersumber dari PT. ASKES (Persero), sebagai pengganti biaya pelayanan kesehatan bagi peserta PT. ASKES dan Anggota Keluarganya yang dibayarkan kepada PPK tingkat pertama. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 3 (1) Peraturan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi peserta PT. ASKES (Persero) dan Anggota Keluarganya. (2) Peraturan ini bertujuan untuk memberikan jaminan pelayanan kesehatan yang berkesimbungan bagi peserta PT. ASKES (Persero) dan Anggota Keluarganya. BAB III SISTEM PEMBIAYAAN DAN PENGGUNAAN DANA Bagian Kesatu Rawat Jalan Tingkat Pertama Pasal 4 (1) Tarif pelayanan Rawat Jalan Tingkat Pertama ditetapkan berdasarkan Sistem Pembiayaan Kapitasi. (2) Komponen kapitasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari jasa sarana, jasa pelayanan dan pengadaan obat-obatan. Pasal 5 Penggunaan dana kapitasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) diatur sebagai berikut : a. sebesar 60% (enam puluh persen) untuk Jasa Sarana dari seluruh komponen kapitasi yang merupakan biaya yang dianggarkan untuk penggunaan sarana di PPK tingkat pertama baik medis maupun non medis; dan b. sebesar 40%(empat puluh lima persen) untuk Jasa Pelayanan dari seluruh komponen kapitasi yang meliputi biaya jasa pelaksana dalam rangka observasi, diagnosis, pengobatan dan/atau pelayanan medis lain serta untuk administrasi pelayanan. 6

Pasal 6 Penggunaan Jasa Sarana sebesar 60% sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a diatur sebagai berikut : a. sebesar 20% (dua puluh persen) untuk biaya operasional Dinas; b. sebesar 50% (lima puluh persen) untuk biaya operasional PPK Tingkat Pertama; dan c. sebesar 30% (tiga puluh persen) untuk pengadaan bahan dan alat medis habis pakai serta obat-obatan bagi Peserta PT. ASKES (Persero). Pasal 7 Penggunaan Jasa Pelayanan sebesar 40% sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b diatur sebagai berikut : a. sebesar 30% (tiga puluh persen) digunakan untuk jasa pelayanan tenaga medis; b. sebesar 60% (enam puluh persen) digunakan untuk jasa pelayanan tenaga paramedis dan non medis; dan c. sebesar 10% (sepuluh persen) digunakan untuk administrasi pelayanan. Bagian Kedua Rawat Inap Tingkat Pertama Pasal 8 (1) Tarif pelayanan Rawat Inap Tingkat Pertama ditetapkan berdasarkan tarif paket per hari rawat, disesuaikan dengan perjanjian antara PT. ASKES (Persero) cabang Pasuruan dengan Dinas tentang Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama bagi peserta Askes Sosial PT. ASKES (Persero). (2) Komponen Tarif paket Rawat Inap Tingkat Pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi tarif atas jasa sarana dan jasa pelayanan. Pasal 9 (1) Tarif atas jasa sarana sebagaimana dimaksud pada Pasal 8 ayat (2) merupakan biaya penggunaan sarana dan fasilitas pada PPK Tingkat Pertama, akomodasi, obat-obatan, bahan dan alat kesehatan habis pakai yang digunakan dalam rangka observasi, diagnosis, pengobatan, perawatan, dan/atau pelayanan medis lainnya. (2) Tarif atas jasa pelayanan sebagaimana dimaksud pada Pasal 8 ayat (2) meliputi biaya untuk pemberi pelayanan dalam rangka observasi, diagnosis, pengobatan, perawatan, konsultasi, visite dan/atau pelayanan medis lainnya, serta untuk pelaksana administrasi pelayanan. 7

Pasal 10 Penggunaan Tarif paket rawat inap tingkat pertama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) diatur sebagai berikut : a. sebesar 60% (enam puluh persen) untuk Jasa Sarana; dan b. sebesar 40%(empat puluh lima persen) untuk Jasa Pelayanan. Pasal 11 Penggunaan Jasa Sarana sebesar 60% sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf a diatur sebagai berikut : a. sebesar 20% (dua puluh persen) untuk biaya operasional Dinas; b. sebesar 50% (lima puluh persen) untuk biaya operasional PPK Tingkat Pertama; dan c. sebesar 30% (tiga puluh persen) untuk pengadaan bahan dan alat medis habis pakai serta obat-obatan bagi Peserta PT. ASKES (Persero). Pasal 12 Penggunaan Jasa Pelayanan sebesar 40% sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf b diatur sebagai berikut : a. sebesar 30% (tiga puluh persen) digunakan untuk jasa pelayanan tenaga medis; b. sebesar 60% (enam puluh persen) digunakan untuk jasa pelayanan tenaga paramedis dan non medis; dan c. sebesar 10% (sepuluh persen) digunakan untuk administrasi pelayanan. Bagian Ketiga Pengadaan Obat-obatan Pasal 13 (1) Pengadaan obat-obatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf c dan Pasal 11 huruf c dianggarkan melalui APBD. (2) pengadaan obat-obatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan biaya yang diberikan untuk melengkapi kebutuhan obat-obatan untuk Peserta PT. ASKES (Persero) di PPK Tingkat Pertama. (3) perencanaan pengadaan obat-obatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan bersama oleh PPK Tingkat Pertama dan Dinas. (4) pelaksanaan pengadaan dan pendistribusian obat kepada PPK Tingkat Pertama dilakukan oleh Dinas. 8

BAB IV PEMBAYARAN KOMPONEN JASA DAN PENGADAAN OBAT-OBATAN Pasal 14 (1) Pembayaran komponen jasa sarana, jasa pelayanan dan pengadaan obatobatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 8 ayat (1) dibayarkan setiap bulan. (2) pengadaan obat-obatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 untuk Peserta PT. ASKES (Persero) dilakukan melalui tender berdasarkan pengajuan kebutuhan obat-obatan dari PPK Tingkat Pertama. BAB V PERSYARATAN DAN JENIS PELAYANAN KESEHATAN Bagian Kesatu Persyaratan Pelayanan Kesehatan Pasal 15 (1) Persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh Peserta PT. ASKES (Persero) dan Anggota Keluarganya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut : a. wajib memiliki Kartu Askes yang telah terdaftar pada PPK Tingkat Pertama sesuai pilihan. b. memperlihatkan Kartu Askes yang berlaku untuk mendapatkan setiap pelayanan. c. untuk memperoleh pelayanan kesehatan tingkat lanjutan, perserta dan/atau anggota keluarganya harus membawa surat rujukan dari Puskesmas, kecuali dalam keadaan gawat darurat. d. wajib mengurus dan menyerahkan surat jaminan perawatan dari PT. ASKES (Persero), selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) hari kerja sejak yang bersangkutan dirawat. e. PPK wajib meneliti keabsahan Kartu Askes serta kebenaran penggunaannya. f. PT. ASKES (Persero) wajib membayar biaya kapitasi kepada Pemerintah Daerah setiap bulan. g. PPK wajib membuat surat bukti pelayanan yang harus ditandatangani oleh peserta dan/atau anggota keluarganya. h. selambat-lambatnya setiap tanggal 10 bulan berikutnya PPK harus sudah mengajukan tagihan biaya pelayanan kepada PT. ASKES (Persero). 9

Bagian Kedua Jenis Pelayanan Kesehatan Pasal 16 Jenis Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama yang diberikan kepada Peserta PT. ASKES (Persero) dan Anggota Keluarganya, sebagai berikut : a. konsultasi medis dan penyuluhan kesehatan; b. pemeriksaan pengobatan dan tindakan medis kecil oleh Dokter Umum/Paramedis; c. pemeriksaan penunjang diagnostik/laboratorium sederhana (darah/urine/ feses lengkap) dan gula darah reduksi; d. pemeriksaan dan cabut gigi sulung, cabut gigi permanen normal, cabut gigi permanen dengan disertai komplikasi ringan/sedang dan tambal gigi oleh Dokter Gigi; e. tindakan medis kecil/sederhana seperti hecting sampai dengan 6 jahitan, rawat luka, ekstraksi kuku; f. pemeriksaan ibu hamil, nifas, ibu menyusui, bayi dan anak balita oleh bidan atau dokter termasuk pelayanan imunisasi dasar; g. pelayanan program Keluarga Berencana (KB) dan upaya penyembuhan terhadap efek samping kontrasepsi; h. pemberian obat standar sesuai indikasi medis; i. pelayanan gawat darurat; dan j. pemberian surat rujukan ke tingkat lanjutan apabila diperlukan, sesuai dengan indikasi medis. BAB VI PELAPORAN DAN PEMBINAAN Pasal 17 (1) Penggunaan dana yang berasal dari PT. Askes (Persero) dipertanggung jawabkan oleh PPK Tingkat Pertama kepada Walikota melalui Kepala Dinas Kesehatan. (2) Tata cara pelaporan penggunaan dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut : a. PPK mengirimkan laporan meliputi : 1. jumlah kunjungan Rawat Jalan Tingkat Pertama; dan 2. jumlah rujukan. b. laporan disampaikan kepada Kepala Dinas dengan tembusan Kepala PT. ASKES (Persero) Regional paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya; dan 10

c. PT. ASKES (Persero) Cabang membuat rekapitulasi laporan dari PPK Tingkat Pertama dan menyampaikan kepada PT. ASKES (Persero) Regional setiap 3 (tiga) bulan dengan tembusan kepada Kepala Dinas. (3) Dinas memberikan pembinaan kepada PPK Tingkat Pertama dalam hal pelaksanaan Peraturan Walikota ini. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 18 Peraturan Walikota ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Probolinggo. Ditetapkan di Probolinggo pada tanggal 27 April 2013 WALIKOTA PROBOLINGGO, Ttd, Diundangkan di Probolinggo Pada tanggal 27 April 2013 HM. BUCHORI SEKRETARIS DAERAH KOTA PROBOLINGGO, Ttd, Drs. H. JOHNY HARYANTO, M.Si Pembina Utama Madya NIP. 195704251984101001 BERITA DAERAH KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2013 NOMOR 16 Salinan sesuai dengan aslinya, KEPALA BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT DAERAH KOTA PROBOLINGGO, AGUS HARTADI Pembina Tk I NIP. 196608171992031016 11

12