I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup dari penelitian.

I. PENDAHULUAN. dan berpartipasi secara aktif dalam pembangunan. Pendidikan memegang. agar mutu pendidikan dapat terus ditingkatkan.

I. PENDAHULUAN. antara lain dengan mengadakan perubahan serta perbaikan kurikulum guna

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu negara sangatlah ditentukan oleh kualitas

I. PENDAHULUAN. Dunia pendidikan mempunyai tiga lingkungan, yakni lingkungan keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan pembelajaran merupakan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan

I. PENDAHULUAN. Rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang terus

1. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna

I. PENDAHULUAN. suatu wadah yang disebut sebagai lenbaga pendidikan. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP dan MTs

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan hal-hal. tersebut secara rinci dikemukakan berikut ini.

HUBUNGAN KETERAMPILAN HITUNG, PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN GURU MENGAJAR, CARA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI

I. PENDAHULUAN. individu yang belajar, maka tidak dapat dikatakan bahwa pada diri individu

I. PENDAHULUAN. dan berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan.

I. PENDAHULUAN. penelitian. Adapun pembahasan secara lebih rinci ditunjukkan pada bagian-bagian

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini akan membahas beberapa hal mengenai latar belakang

I. PENDAHULUAN. merupakan modal utama dalam pembangunan masyarakat suatu bangsa.

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif dapat. mengembangkan potensi pada dirinya untuk dapat memiliki kekuatan

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

I. PENDAHULUAN. perkembangan. Perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang

I. PENDAHULUAN. siswa secara fisik dan emosional dimana siswa diberi tugas untuk kemudian

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Pada

I. PENDAHULUAN. Secara keseluruhan pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan dan ilmu pengetahuan berperan penting dan meningkatkan mutu

1. PENDAHULUAN. Bab ini akan mengemukakan beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

I. PENDAHULUAN. Pembahasan beberapa hal tersebut secara rinci disajikan sebagai berikut.

I. PENDAHULUAN. Pada bab 1 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

I. PENDAHULUAN. Secara umum pada Bab I ini akan di bahas mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Disamping itu

I. PENDAHULUAN. dan sebaliknya prestasi belajar yang rendah menunjukkan bahwa tujuan belajar

I. PENDAHULUAN. Saat ini pendidikan sangatlah penting bagi kehidupan manusia. Banyak yang

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting yang mutlak diperlukan

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

I. PENDAHULUAN. masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pembelajaran dan latihan

I. PENDAHULUAN. yang sangat besar terhadap perkembangan dunia pendidikan di Indonesia.

1. PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang merupakan salah satu jalan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang dapat ditempuh untuk mengembangkan. dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh

I. PENDAHULUAN. Pembahasan pada bab pendahuluan ini akan disampaikan beberapa hal pokok

I. PENDAHULUAN. dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

I. PENDAHULUAN. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. memungkinkan bagi kita untuk mengetahui tentang budaya yang berbeda

I. PENDAHULUAN. manusia masih ada di muka bumi, belajar sangat penting bagi manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. penting dan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Prestasi

I. PENDAHULUAN. Bab I ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

I. PENDAHULUAN. dunia saat ini, potensi negara indonesia sebenaranya tergolong sangat baik,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting pada kehidupan setiap orang. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu aset yang dapat mendukung serta menunjang

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan berupa seperangkat hasil pendidikan yang tercapai oleh peserta

I. PENDAHULUAN. pembangunan nasional, karena manusia merupakan subjek sekaligus objek dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi setiap manusia.

I. PENDAHULUAN. berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2008: 79).

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari kompetensi guru sebagai pendidik. Sesuai dengan Undang-undang

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian adapun pembahasan secara lebih

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. pikir, dan hipotesis. Sebelum analisis kritis dan komparatif terhadap teori-teori

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapinya dan mampu untuk melakukan sesuatu yang baru. untuk menunjang kemajuan kehidupan, baik bagi diri dan bangsanya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pengembangan sumber daya

I. PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam kehidupannya. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari melalui sekolah, baik dalam lingkungan, di rumah maupun

BAB I PENDAHULUAN. Tinggi rendahnya prestasi yang diperoleh siswa dapat dipengaruhi oleh banyak

I. PENDAHULUAN. Beberapa prinsip pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas proses

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

I. PENDAHULUAN. diperlukan modal intelektual, modal sosial dan kredibilitas bangsa sehingga

I. PENDAHULUAN. Pada bagian pertama ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi

I. PENDAHULUAN. Karakterisktik siswa yang beragam selalu dihadapkan guru dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dalam proses pembelajaran ditentukan oleh bagaimana seorang

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

I. PENDAHULUAN. Teknologi (IPTEK) yang semakin kompleks di berbagai bidang kehidupan. Untuk

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

I. PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang. memungkinkannya untuk berfungsi secara menyeluruh dalam kehidupan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

I. PENDAHULUAN. dan dapat menyesuaikan secara aktif dalam kehidupannya. melalui pendidikan yang baik akan dihasilkan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan berperan penting dalam pembangunan masyarakat suatu bangsa,

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak pernah dipisahkan dari aspek kehidupan suatu bangsa.

I. PENDAHULUAN. dihadapkan terhadap hal baik ekonomi, sosial, budaya maupun politik.

1. PENDAHULUAN. dikarenakan sasaran dari pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya

I. PENDAHULUAN. yang diharapkan. Oleh karena itu, pemerintah senantiasa menaruh perhatian yang

PENGARUH MINAT DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS

I. PENDAHULUAN. pembelajaran. Dalam perkembangan selama ini SMP Negeri 1 Way Bungur

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan memiliki peranan penting terhadap kemajuan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yoga Sidik Permana, 2015

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia adalah melalui pendidikan. Hal ini identik dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. dunia dalam segala aspek kehidupan. Salah satu faktor penentu siap atau

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak mengalami perubahan, misalnya dalam menghadapi perubahan zaman,

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. prasarana pendidikan, sistem penilaian dan pengelolaan pendidikan. Pembenahan semua komponen pendidikan, pada tahun terakhir ini

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. kerangka pikir yang merupakan perpaduan antara variabel satu dengan variabel

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas pendidikan warga bangsa tersebut karena dengan pendidikan yang baik manusia dapat mencapai kesejahteraan hidup, mengembangkan potensi dirinya, mewujudkan kehidupan yang lebih baik dan berpartisipasi secara lebih aktif dalam pembangunan. Dengan demikian pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan untuk berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2004: 79). Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang berfungsi sebagai mitra kerja dengan keluarga dan masyarakat dalam melaksanakan tugas membentuk warga masyarakat dan warga negara seperti yang diinginkan. Salah satu usaha sekolah yang digunakan untuk mencapai tujuannya adalah dengan meningkatkan hasil belajar siswa.

SMA adalah jenjang sekolah menengah atas yang merupakan suatu lembaga 2 pendidikan formal yang terdiri dari kelas X, XI, dan XII. SMA ada yang negeri dan ada yang swasta. SMA Bina Mulya merupakan sekolah swasta yang kurikulum yang diterapkan sama dengan di SMA Negeri yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dengan menerapkan sistem pengajaran yang bernuansa islam. Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan pada siswa kelas XII IPS semester ganjil SMA Bina Mulya Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013, hasil belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi dan matematika rendah. Di bawah disajikan data hasil mid semester mata pelajaran akuntansi dan matematika. Tabel 1. Hasil MID Semester Ganjil.Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Kelas XII IPS SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun 2012 No Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) 1 84 1 1,88% 2 74 83 10 18,87% 3 64 73 4 7,55% 4 54 63 9 16,98% 5 53 29 54,72% Jumlah 53 100% Sumber: Guru Mata Pelajaran Akuntansi SMA Bina Mulya Bandar Lampung Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui hasil belajar siswa bervariasi dari nilai yang tinggi sampai dengan nilai yang rendah. Hasil belajar yang diperoleh siswa kelas XII IPS SMA Bina Mulya dari 53 siswa yang mendapat nilai kurang dari 74 sebanyak 42 siswa atau sebesar 79,25%. Hal ini berarti sebagian besar siswa memiliki hasil belajar yang masih tergolong rendah. Di SMA Bina Mulya terdapat Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu tingkat pencapaian kompetensi dasar

yang harus dicapai oleh siswa per-mata pelajaran. Hal ini dilakukan untuk 3 menentukan tingkat keberhasilan siswa. Dari penelitian pendahuluan yang dilakukan, diperoleh bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) siswa di SMA Bina Mulya adalah 74. Jika siswa telah mencapai kriteria tersebut maka siswa tidak perlu mengikuti pembelajaran remedial, sebaliknya jika siswa belum mencapai kriteria yang diharapkan maka siswa tersebut harus mengikuti remedial yang diadakan oleh guru yang bersangkutan. Tabel 2. Daftar Nilai Yang Mencapai KKM dan Tidak Pada Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Kelas XII IPS SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun 2012 No Tingkat Ketuntasan Frekuensi Persentase (%) 1 74 11 20,75% 2 < 74 42 79,25% Jumlah 53 100% Sumber: Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA Bina Mulya Bandar Lampung Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat hasil belajar siswa kelas XII IPS SMA Bina Mulya masih tergolong rendah, sehingga dapat dikategorikan bahwa hasil siswa yang menguasai mata pelajaran akuntansi tergolong rendah jika dibandingkan dengan siswa yang belum menguasai bahan pelajaran. Akuntansi menurut Harahap (2001: 4), akuntansi adalah menyangkut angkaangka yang akan disajikan dasar dalam proses pengambilan keputusan, angka itu menyangkut uang atau nilai moneter yang menggambarkan catatan dari transaksi perusahaan. Karena akuntansi berhubungan dengan keterampilan hitung maka untuk mendapatkan hasil belajar akuntansi yang baik siswa perlu menguasai keterampilan hitung yang baik. Keterampilan hitung yang dipelajari siswa di sekolah terdapat dalam mata pelajaran matematika.

Tabel 3. Hasil MID Semester Ganjil.Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas XII IPS SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun 2012 4 No Nilai Jumlah Siswa Persentase% 1 84 1 1,88% 2 74 83 6 11,32% 3 64 73 4 7,54% 4 54 63 12 22,64% 5 53 30 56,62% Jumlah 53 100% Sumber: Guru Mata Pelajaran Matematika SMA Bina Mulya Bandar Lampung Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui hasil belajar siswa bervariasi dari nilai yang tinggi sampai dengan nilai yang rendah. Hasil belajar yang diperoleh siswa kelas XII IPS SMA Bina Mulya dari 53 siswa yang mendapat nilai kurang dari 74 sebanyak 46 siswa atau sebesar 86,79%. Hal ini berarti sebagian besar siswa memiliki hasil belajar yang masih tergolong rendah. Di SMA Bina Mulya terdapat Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu tingkat pencapaian kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa per-mata pelajaran. Hal ini dilakukan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa. Dari penelitian pendahuluan yang dilakukan, diperoleh bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) siswa di SMA Bina Mulya adalah 74. Jika siswa telah mencapai kriteria tersebut maka siswa tidak perlu mengikuti pembelajaran remedial, sebaliknya jika siswa belum mencapai kriteria yang diharapkan maka siswa tersebut harus mengikuti remedial yang diadakan oleh guru yang bersangkutan. Tabel 4. Daftar Nilai Yang Mencapai KKM dan Tidak Pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas XII IPS SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun 2012 No Tingkat Ketuntasan Frekuensi Persentase (%) 1 74 7 13,21% 2 < 74 46 86,79% Jumlah 53 100% Sumber: Guru Mata Pelajaran Matematika SMA Bina Mulya Bandar Lampung

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat hasil belajar siswa kelas XII IPS SMA 5 Bina Mulya masih tergolong rendah, sehingga dapat dikategorikan bahwa hasil siswa yang menguasai mata pelajaran matematika tergolong rendah jika dibandingkan dengan siswa yang belum menguasai bahan pelajaran. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keterampilan hitungnya juga rendah. Secara umum hal-hal yang mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar terbagi atas dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses belajar mengajar dirancang dan dijalankan secara professional. Hasil belajar menjadi sangat penting sebagai indikator keberhasilan belajar. Baik bagi guru maupun siswa. Bagi seorang guru, hasil belajar siswa merupakan pedoman evaluasi bagi keberhasilan belajar siswa. Seorang guru dapat dikatakan berhasil apabila lebih dari separuh jumlah siswa (65%) telah mencapai standar ketuntasan yang telah ditetapkan. Sedangkan bagi siswa, hasil belajar merupakan sarana informasi untuk mengukur tingkat kemampuan atau keberhasilan belajarnya, apakah mengalami perubahan yang bersifat positif maupun perubahan yang bersifat negatif. Hal ini senada dengan pendapat Djamarah dan Zain (2006: 128) yang menyatakan: Siswa dinyatakan berhasil dalam belajarnya apabila siswa tersebut menguasai bahan pelajaran minimal 65%. Faktor lain yang diduga berhubungan dengan hasil belajar akuntansi yang rendah adalah persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar dan cara belajar siswa tersebut. Proses belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Proses belajar mengajar akan berhasil bila hasilnya mampu membawa perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap dalam diri siswa.

6 Guru adalah unsur manusiawi dalam pendidikan. Guru adalah orang tua siswa di sekolah. Guru dan siswa adalah dua sosok manusia yang tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan. Oleh karena itu, dalam pencapaian tujuan pendidikan guru harus memiliki keterampilan dalam mengajar. Tenaga pengajar di SMA Bina Mulya masih kurang hal ini terlihat dari guru mata pelajaran akuntansi dan matematika masing-masing hanya satu orang. Guru-guru di SMA Bina Mulya juga bukan merupakan PNS kebanyakan dari mereka adalah tenaga honorer. Walaupun mereka adalah tenaga honorer diharapkan mereka dapat mengajar dengan baik dan professional. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilaksanakan tanggal 23 November 2012 dari 27 responden 23 diantaranya berpendapat keterampilan guru masih rendah. Hal itu mereka nilai dari banyaknya guru yang masih belum bisa mengoptimalkan waktu belajar dikelas, guru memberikan tugas kepada siswa kemudian ditinggal ke kantor atau ngobrol dengan guru di kelas sebelah. Hal lain guru hanya menjelaskan kemudian memberikan tugas dengan demikian dapat dikatakan variasi dalam mengajar masih kurang. Persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengajar yang baik dapat menunjang kegiatan belajar mengajar yang lebih menyenangkan, sehingga berdampak juga pada hasil belajar siswa yang dicapai. Hamzah B. Uno (2008: 7) menyatakan prinsip prinsip umum yang harus dijadikan pegangan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar adalah sebagai berikut: 1. Mengajar harus berdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki siswa. 2. Pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan harus bersifat praktis 3. Mengajar harus memperhatikan perbedaan individual setiap siswa. 4. Kesiapan (readiness) dalam mengajar sangat penting dijadikan landasan dalam mengajar.

5. Tujuan pengajaran harus diketahui siswa. 6. Mengajar harus mengukuti prinsip psikologis tentang belajar. 7 Siswa merupakan objek dalam pendidikan. Seseorang yang mencari ilmu sebanyak mungkin dari gurunya namun, banyak siswa di SMA Bina Mulya yang dalam kegiatan belajar mengajar khususnya pelajaran akuntansi dan matematika mereka tidak memperhatikan guru yang sedang menjelaskan mereka malah mengerjakan pekerjaan rumah di kelas. Siswa tidak membagi waktu belajar sebagaimana mestinya yang seharusnya pekerjaan rumah itu dikerjakan di rumah namun mereka kerjakan di kelas pada saat pelajaran berlangsung. Ada pula siswa yang sudah sekuat tenaga belajar namun hasil yang mereka capai tidak sesuai dengan yang diharapkan. Cara belajar setiap siswa berbeda-beda,dengan menggunakan suatu metode atau cara belajar yang efektif, praktis dan mudah untuk diterapkan siswa sehingga berdampak pula pada hasil belajar yang dicapai. Berikut disajikan data mengenai cara belajar siswa yang peneliti dapat melalui hasil observasi dan wawancara yang dilaksanakan tanggal 23 November 2012 dari 27 responden. Tabel 5. Cara Belajar Siswa Kelas XII Semester Ganjil di SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/1013 No Cara Belajar Tidak Melakukan Keterangan Melakukan 1 Membuat jadwal dan pelaksanaannya 10 17 Banyaknya siswa yang 2 Membaca dan membuat catatan 18 9 diwawancara adalah 27 siswa 3 Mengulang bahan pelajaran 23 4 4 Konsentrasi dalam belajar 15 12 5 Mengerjakan tugas 17 10 Sumber: Wawancara dan observasi

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa cara-cara belajar pada siswa 8 kelas XII IPS dari 27 responden sebagian besar tidak melakukan cara-cara belajar yang seharusnya dilakukan sebagai seorang pelajar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa cara-cara belajar pada siswa kelas XII IPS di SMA Bina Mulya Bandar Lampung semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013 tergolong tidak tepat. Hal ini sesuai dengan pendapat Djamarah dan Zain (2006 : 44), yaitu Metode belajar adalah cara yang dilakukan dalam kegiatan belajar atau cara yang digunakan dalam memberikan pelajaran (mengajar) kepada orang yang mempelajarinya (belajar). Penentu cara belajar memiliki andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik, akan ditentukan oleh kerelevansian penggunaan suatu cara atau metode yang tepat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Untuk menjawab persoalan di atas maka penulis perlu mengadakan penelitian dengan judul: Hubungan keterampilan hitung, persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar dan cara belajar dengan hasil belajar Akuntansi siswa kelas XII IPS semester ganjil di SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika kelas XII IPS SMA Bina Mulya Bandar lampung tahun 2012 yang masih rendah. 2. Keterampilan hitung siswa kelas XII IPS SMA Bina Mulya Bandar lampung tahun 2012 yang masih rendah.

9 3. Cara belajar siswa dalam mempelajari mata pelajaran akuntansi kelas XII IPS SMA Bina Mulya Bandar lampung tahun 2012 yang kurang efektif dan efisien. 4. Persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengajar khususnya akuntansi masih kurang, karena sebagian besar guru-gurunya adalah tenaga honorer. 5. Hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS SMA Bina Mulya Bandar lampung tahun 2012 yang masih rendah. 6. Banyak siswa yang tidak memperhatikan ketika guru mengajar mata pelajaran akuntansi dan matematika kelas XII IPS. 7. Banyak siswa yang masih mengerjakan pekerjaan rumah (PR) ketika pelajaran berlangsung. 8. Sebagian besar siswa masih menggunakan waktu belajar untuk hal-hal yang kurang berguna. C. Pembatasan Masalah Pada penelitian ini masalah dibatasi pada keterampilan hitung (X1), persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar (X2), cara belajar (X3) dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS di SMA Bina Mulya Bandar Lampung (Y). D. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut. 1. Apakah ada hubungan keterampilan hitung dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS Semester Ganjil di SMA Bina Mulya Bandar

Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 apabila persepsi siswa tentang 10 keterampilan guru mengajar dan cara belajar dikendalikan? 2. Apakah ada hubungan persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS Semester Ganjil di SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 apabila keterampilan hitung dan cara belajar dikendalikan? 3. Apakah ada hubungan cara belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS Semester Ganjil di SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 apabila keterampilan hitung dan persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar dikendalikan? 4. Apakah ada hubungan keterampilan hitung, persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar dan cara belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS Semester Ganjil di SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013? E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui. 1. Hubungan keterampilan hitung dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS Semester Ganjil di SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013. 2. Hubungan persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS Semester Ganjil di SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013.

11 3. Hubungan cara belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS Semester Ganjil di SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013. 4. Hubungan keterampilan hitung, persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar dan cara belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS Semester Ganjil di SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013. F. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk hal-hal sebagai berikut: Kegunaan penelitian ada dua hal yaitu: 1. Kegunaan teoritis, memberikan informasi bagi peneliti dan untuk mengembangkan pengetahuan khususnya dalam bidang pendidikan. 2. Kegunaan Praktis, penelitian ini berguna untuk: a. Sebagai masukan dalam usaha meningkatkan keterampilan hitung, keterampilan guru dan cara belajar siswa. b. Siswa : sebagai salah satu cara untuk mengetahui persentase hubungan keterampilan hitung, persepsi siswa tentang keterampilan guru, dan cara belajar dengan hasil belajar Akuntansi. c. Guru : sebagai mediasi untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran mata pelajaran Akuntansi.

G. Ruang Lingkup Penelitian 12 Ruang lingkup dalam penelitian ini mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. Objek Penellitian Keterampilan hitung, persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengajar, cara belajar, dan hasil belajar akuntansi. 2. Subjek Penelitian Siswa kelas XII IPS semester ganjil. 3. Tempat Penelitian SMA Bina Mulya Bandar Lampung. 4. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tahun ajaran 2012/2013. 5. Disiplin Ilmu Disiplin ilmu dalam penelitian ini adalah pendidikan.