PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH BERUPA LABORATORIUM

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 01 TAHUN 2016 TENTANG

-2- dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah atas Laboratorium

BUPATI SUKABUMI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

TARIF LAYANAN JASA TEKNIS BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO SERI. E

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/331/KPTS/013/2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG TARIF PEMERIKSAAN SAMPEL AIR LIMBAH PADA LABORATORIUM LINGKUNGAN KOTA JAMBI

LEMBARAN DAERAH PROPINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 18 TAHUN 2001 SERI B NOMOR 2

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/331/KPTS/013/2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK PENERANGAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKABUMI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 5 TAHUN TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKABUMI,

TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN /KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 07 TAHUN 2013

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI, PARIWISATA DAN TEMPAT OLAHRAGA DI KABUPATEN SUKABUMI

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

BUPATI SUKABUMI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK SARANG BURUNG WALET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKABUMI,

TARIF LINGKUP AKREDITASI

Peraturan...

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 15 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG

Lampiran 1. Kebutuhan air di kampus IPB Dramaga saat libur

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BUPATI SUKABUMI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG PAJAK PARKIR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 01 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI JASA PERIZINAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUKABUMI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

NOMOR : 10 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN/ATAU PERTOKOAN BUPATI PURWAKARTA,

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH

LEMBARAN DAERAH TAHUN 2010 NOMOR : 12 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI JAMBI

NOMOR : 28 TAHUN 2008

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BAKU MUTU AIR LAUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2007

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 91 TAHUN 2015TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

NOMOR 3 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2013

PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR: 429/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 TANGGAL: 19 APRIL 2010 PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LABUHANBATU Nomor 12 Tahun 2011 Seri B Nomor 12

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2009

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

Jenis pengujian atau sifat-sifat yang diukur

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 16 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IJIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2011 SERI C.3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PASAR

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI IZIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

BUPATI KAUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAUR NOMOR 09 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI IZIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/330/KPTS/013/2012 TENTANG

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 15 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUKABUMI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK RESTORAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKABUMI,

PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN TAHUN 2011 NOMOR 31 SERI B NOMOR 19

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2003 NOMOR 08 SERI B PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 08 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

BUPATI KETAPANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PEMERIKSAAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI KAWASAN INDUSTRI MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKABUMI,

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/231/KPTS/013/2005 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RETRIBUSI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PEMERIKSAAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 12 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMASA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAMASA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGENDALIAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RETRIBUSI PELAYANAN PASAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 21/ KPTS/013/2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PENYEDIAAN DAN/ATAU PENYEDOTAN KAKUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 08 TAHUN 2005 TENTANG

NOMOR : 9 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PASAR BUPATI PURWAKARTA,

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

Salinan NO : 1/LD/2014 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 1 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT PELELANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKABUMI,

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 05 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI IZIN PENGENDALIAN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 122 TAHUN 2010 SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 5 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG,

L A M P I R A N DAFTAR BAKU MUTU AIR LIMBAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG,

BUPATI KAUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAUR NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK DAN AKTA CATATAN SIPIL

GUBERNUR JAWA TIMUR, 4. Peraturan Pemerintah Nomor 93 Tahun 1999 tentang Perusahaan Umum Jasa Tirta I ;

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 5 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NOMOR : 12 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING BUPATI PURWAKARTA,

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH BERUPA LABORATORIUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKABUMI, Menimbang : a. bahwa untuk menjaga dan melestarikan lingkungan hidup dari bahaya pencemaran perlu dilakukan pemeriksaan kualitas lingkungan terhadap kegiatan dan/atau usaha yang menimbulkan dampak terhadap kualitas lingkungan; b. bahwa pemeriksaan kualitas lingkungan dilakukan di Laboratorium Lingkungan Kabupaten Sukabumi; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Berupa Laboratorium; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 8 Agustus 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam lingkungan Provinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3274); 4. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4377); 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

- 2-7. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 8. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); 9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 10. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3445); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3838); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3838); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4161); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Repub lik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia T ahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lemb aran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4737); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

- 3-19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolan Keuangan Daerah; 20. Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2003 Tentang Pengendalian Pembuangan Limbah Cair (Lembaran Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2003 Nomor 13 Seri C); 21. Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sukabumi (Lembaran Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2000 Nomor 21 Seri D); 22. Peraturan Daerah Nomor 32 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sukabumi (Lembaran Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2008 Nomor 32) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 32 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sukabumi (Lembaran Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2010 Nomor 1); 23. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup ( Lembaran Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2009 Nomor 7); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SUKABUMI dan BUPATI SUKABUMI MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH BERUPA LABORATORIUM BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Sukabumi. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 3. Bupati adalah Bupati Sukabumi. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah DPRD Kabupaten Sukabumi. 5. Badan adalah Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sukabumi. 6. Kepala Badan adalah Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sukabumi. 7. Unit Pelaksana Teknis Badan Laboratorium Lingkungan yang selanjutnya disebut UPTB adalah Unit Pelaksana Teknis Badan Laboratorium Lingkungan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sukabumi.

- 4-8. Kas Daerah adalah Kas Pemerintah Darah Kabupaten Sukabumi 9. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Berupa Laboratorium yang selanjutnya disebut retribusi adalah pungutan atas jasa pelayanan di laboratorium lingkungan. 10. Sampel adalah bagian kecil dari air atau air limbah dan jenis lainnya yang diambil dengan cara tertentu yang dapat mewakili keseluruhan yang lebih besar. 11. Air Limbah adalah setiap sisa hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair. 12. Sumber Air adalah wadah air yang terdapat di atas dan di bawah permukaan tanah termasuk dalam pengertian ini akuifer, mata air, sungai, danau, rawa, situ, waduk dan muara. 13. Air adalah semua air yang terdapat di atas dan di bawah permukaan tanah. 14. Baku Mutu Air Limbah adalah Batas Kadar dan Jumlah Unsur Pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam air limbah yang akan dibuang atau dilepas ke sumber air dari suatu usaha atau kegiatan. 15. Sumber Pencemar adalah Badan Hukum, Badan Sosial dan atau Perorangan yang karena usaha dan/atau kegiatannya mengakibatkan pencemaran. 16. Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat SKRD adalah surat keputusan yang menentukan besarnya jumlah retribusi yang terutang. 17. Surat Tagihan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat STRD adalah Surat untuk melakukan Tagihan Retribusi dan atau Sanksi administrasi berupa denda. 18. Surat Setoran Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut SSRD adalah surat yang digunakan oleh wajib retribusi untuk melakukan pembayaran atau penyetoran retribusi yang terutang ke Kas Daerah. Pasal 2 (1) Pemeriksaan kualitas lingkungan dimaksudkan sebagai upaya untuk menjaga dan melestarikan kualitas lingkungan. (2) Setiap kegiatan atau usaha yang menimbulkan dampak terhadap perubahan kualitas lingkungan wajib dilakukan pemeriksaan kualitas lingkungan. (3) Pemeriksaan kualitas lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilakukan oleh UPTB. BAB II WEWENANG PENGUJIAN Pasal 3 (1) Bupati berwenang melakukan pengujian kualitas lingkungan. (2) Kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilimpahkan kepada Kepala Badan yang secara operasional dilaksanakan oleh Kepala UPTB. Pasal 4 (1) Badan dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, memanfaatkan sarana dan prasarana UPTB. (2) Untuk memperoleh data dan informasi tentang kualitas lingkungan, UPTB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melakukan pengujian terhadap sampel. (3) UPTB dalam melakukan pengujiannya dapat berkoordinasi dengan Laboratorium lain yang sejenis dan terakreditasi.

- 5 - Pasal 5 Pemeriksaan kualitas lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, meliputi pengujian parameter kualitas air dan parameter kualitas udara dengan Sistem Mutu dan metode pengujian berdasarkan standard yang diakui. BAB III RETRIBUSI Bagian Pertama Nama, Golongan, Subjek dan Objek Retribusi Pasal 6 (1) Dengan nama Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah dipungut retribusi atas layanan penyediaan jasa pemeriksaan kualitas ;lingkungan di UPTB. (2) Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk golongan retribusi jasa usaha. Pasal 7 (1) Subyek Retribusi adalah orang atau badan hukum yang memperoleh jasa pelayanan pemeriksaan kualitas lingkungan. (2) Obyek Retribusi adalah setiap jasa pelayanan pemeriksaan kualitas lingkungan yang diberikan oleh UPTB. Bagian Kedua Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa Pasal 8 (1) Pengenaan retribusi pemeriksaan laboratorium ditentukan oleh tingkat penggunaan jasa pelayanan. (2) Pemeriksaan kualitas lingkungan didasarkan atas jenis, jumlah sampel dan parameter pengujian. Bagian Ketiga Prinsip dalam Penetapan Tarif Retribusi Pasal 9 Prinsip penetapan besarnya tarif retribusi didasarkan dengan memperhatikan komponen: a. biaya bahan baku pengujian; b. biaya pemeliharaan peralatan; c. jasa pengujian; d. biaya akreditasi, kalibrasi dan uji profisiensi; dan e. biaya transportasi pengambilan sampel.

- 6 - Bagian Keempat Struktur dan Besarnya Tarif Pasal 10 Struktur dan besarnya tarif retribusi ditetapkan sebagai berikut: No. Parameter Fisika Parameter Uji Besarnya Tarif Retribusi (Rp.) 1 TDS : Jumlah Zat Padat Terlarut 20.000 2 TSS : Jumlah Zat Padat Tersuspensi 25.000 3. Suhu 10.000 4. DHL : Daya Hantar Listrik 15.000 5. Kekeruhan 20.000 6. Warna 30.000 Parameter Kimia 1. ph : Derajat Keasaman 10,000 2. DO : Oksigen terlarut 15,000 3. COD : Kebutuhan oksigen Kimiawi 60,000 4. BOD : Kebutuhan Oksigen Biologis 8,000 5. Total Phospat : Fosfat 20.000 6. NO3-N : Nitrat 20.000 7. NH3-N : Amoniak 30.000 8. As : Arsen 40.000 9. Hg : Air Raksa 65.000 10. Cd : Cadmium 35.000 11. Co : Kolbalt 35.000 12. Cr (VI) : Kromat 20.000 13. NO2N : Nitrit 15.000 14. Zn : Seng 25.000 15. CN : Sianida 30.000 16. H2S : Sulfida 40.000 17. Cu : Tembaga 30.000 18. Pb : Timbal 30.000 19. F : Florida 15.000 20. Mn : Mangan 30.000 21. Fe : Besi 30.000 22. Cr : Khrom Total 30.000 23. Kesadahan 25.000 24. Nikel 32.000 25. Natrium 32.000 26. Salinitas 20.000 27. SO4 : Sulfat 30.000 28. Amonium 25.000

- 7-29. Bau 10.000 30. Alumunium 25.000 31. Kalium 25.000 32. Kalsium 25.000 33. Kalsium 25.000 34. Magnesium 25.000 35. Alkalinitas Methyl 25.000 36. Alkalinitas Phenol 25.000 37. Rasa 10.000 38. Selenium 65.000 39. Sianida 30.000 40. Silika 25.000 41. Total Nitrogen 55.000 42. Zat Organik 25.000 43. Surfaktan 50.000 44. Antimoni 75.000 45. Timah 25.000 Parameter Biologi 1. Deterjen sebagai MBAS 40.000 2. Senyawa Fenol sebagai fenol 45.000 3. Minyak dan Lemak 80.000 Parameter Mikrobiologi 1. Total Coliform 80.000 2. E. Coli 100.000 Parameter Udara 1. Partikel Debu 250.000 2. Kebisingan 15.000 3. Sulfur Oksida (Sox) 60.000 4. Nitrogen Oksida (Nox) 60.000 5. Oksida/Ozon (Ox/O3) 60.000 6. Amoniak (NH3) 60.000 7. Karbon Oksida (Cox) 60.000 8. Debu + Timbal 350.000 9. Organodilerme 500.000 10. Organoposfat 500.000 11. Karbamat 500.000 12. Pestisida Formulasi 500.000 13. Gas Metan 250.000 14. Suhu 25.000 15. Arah Kecepatan Angin 50.000 16. Kelembaban 25.000

- 8 - Bagian Kelima Tata Cara Pemungutan Retribusi Pasal 11 Retribusi dipungut di wilayah Daerah Pasal 12 (1) Subyek retribusi wajib mengisi Berita Acara Pengambilan Sampel yang disediakan oleh UPTB. (2) Pengambilan sampel dilakukan oleh petugas UPTB. Pasal 13 (1) Pemungutan retribusi tidak dapat diborongkan. (2) Retribusi ditetapkan dengan mengunakan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan. (3) Berdasarkan SKRD sebagaimana dimaksud pada ayat (2), retribusi dipungut dari wajib retribusi. (4) Pembayaran retribusi oleh wajib retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan secara tunai dengan menggunakan SSRD. (5) Pembayaran Retribusi dilakukan melalui Bendahara Penerimaan Badan. (6) Bendahara Penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) ditetapkan dengan keputusan Bupati. (7) Hasil Pemungutan Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disetor ke Kas Daerah secara bruto. BAB IV PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI Pasal 14 (1) Bupati dapat memberikan pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi untuk kepentingan sosial, bencana alam dan kepentingan pemerintah daerah. (2) Tata cara pemberian pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Bupati. BAB V PENAGIHAN RETRIBUSI Pasal 15 (1) Penagihan retribusi terutang didahului dengan surat teguran, surat peringatan atau surat lain yang sejenis. (2) Pengeluaran surat teguran, surat peringatan atau surat lain yang sejenis sebagai awal tindakan pelaksanaan penagihan retribusi, dikeluarkan segera setelah 7 (tujuh) hari sejak jatuh tempo pembayaran.

- 9 - (3) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal surat teguran, peringatan atau surat lain yang sejenis, wajib retribusi harus melunasi retribusi yang terutang. (4) Surat teguran, peringatan atau surat lain yang sejenis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan oleh Pejabat yang ditunjuk. Pasal 16 (1) Hak untuk melakukan penagihan retribusi, kadaluarsa setelah melampaui jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak saat terhutangnya retribusi, kecuali apabila wajib retribusi melakukan tindak pidana di bidang retribusi. (2) Kadaluarsa penagihan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tertangguh apabila : a. diterbitkan surat teguran, surat peringatan atau surat lain yang sejenis; atau b. ada pengakuan utang retribusi dari wajib retribusi, baik langsung maupun tidak langsung. (3) Dalam hal diterbitkan surat teguran, surat peringatan atau surat lain yang sejenis sebagaimana dimakud pada ayat (2) huruf a, kadaluarsa penagihan dihitung sejak tanggal diterimanya surat teguran tersebut. (4) Pengakuan utang retribusi secara langsung sebagaimana di maksud pada ayat (2) huruf b adalah wajib retribusi dengan kesadarannya menyatakan masih mempunyai utang retribusi dan belum melunasinya kepada Pemerintah Daerah. (5) Pengakuan utang retribusi secara tidak langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, dapat diketahui dari pengajuan permohonan angsuran atau penundaan pembayaran dan permohonan keberatan oleh wajib retribusi. Pasal 17 (1) Piutang retribusi yang tidak mungkin ditagih lagi karena hak untuk melakukan penagihan menjadi kadaluarsa dapat dihapuskan. (2) Bupati menetapkan Keputusan Penghapusan Piutang Retribusi yang sudah kadaluarsa sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (3) Tata cara penghapusan piutang retribusi yang sudah kadaluarsa diatur dengan Peraturan Bupati. BAB VI SANKSI ADMINISTRASI Pasal 18 (1) Dalam hal wajib retribusi tidak membayar tepat pada waktunya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan/atau kurang membayar atau data hasil pengujian laboratorium tidak diberikan, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen ) setiap bulan dari besarnya retribusi yang terutang atau kurang bayar dan ditagih dengan menggunakan STRD. (2) Bunga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenakan paling lama 3 (tiga) bulan sejak keterlambatan dan disetorkan ke Kas Daerah.

- 10 - BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 19 Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Sukabumi Ditetapkan di Palabuhanratu Pada tanggal 7 Oktober 2010 BUPATI SUKABUMI, Diundangkan di Palabuhanratu Pada tanggal 7 Oktober 2010 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SUKABUMI, SUKMAWIJAYA Drs. H. DEDEN ACHADIYAT Pembina Utama Madya NIP. 19550620 198003 1 009 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2010 NOMOR 7