BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan sarana infrastruktur dalam dunia teknik sipil mengalami perkembangan yang cukup pesat, meningkatnya populasi manusia dan terbatasnya lahan merangsang peningkatan pembangunan konstruksi gedung bertingkat (high rise building), sehingga manajemen konstruksi yang baik sangat diperlukan guna mendapatkan bangunan yang berkualitas. Seiring populasi manusia dari tahun ke tahun meningkat, maka lahan kosong akan semakin sulit ditemui. Hal tersebut mendesak pihak-pihak pengembang untuk berpikir lebih keras lagi dalam membangun suatu hunian yang tidak mengganggu lingkungan sekitar, mulai dari persiapan pembangunan, proses pembangunan, dan pemeliharaan bangunan. Proyek pembangunan Apartemen Uttara The Icon pada periode Desember-Maret adalah fase pekerjaan pondasi. Pelaksanaan pekerjaan pondasi meliputi pekerjaan bored pile, soldier pile, capping beam, loading test, dan pile cap. Pondasi merupakan elemen struktur yang sangat penting dalam suatu bangunan. Pondasi berperan sebagai penopang beban-beban yang bekerja di atasnya, kemudian pondasi menyalurkan tegangan akibat beban yang bekerja ke lapisan tanah keras di sekitar pondasi yang dapat menahan beban tersebut. Pondasi secara umum dibagi menjadi 2 jenis, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pemilihan jenis pondasi secara umum dilakukan dengan memperhatikan jenis tanah dan beban yang ditopang pada bangunan tersebut. Pondasi dangkal secara umum digunakan pada bangunan yang tidak terlalu tinggi yang mempunyai beban ringan dan jenis tanah yang keras berada di kedalaman yang tidak terlalu dalam, sedangkan pondasi dalam secara umum digunakan pada bangunan tinggi yang mempunyai beban yang berat dan jenis tanah keras yang mampu menopang berat bangunan berada pada kedalaman yang jauh dari permukaan tanah. 1
Proyek Apartemen Uttara The Icon merupakan bangunan yang dibangun di lokasi yang sempit serta dekat dengan kawasan penduduk kota. Apartemen tersebut merupakan bangunan kategori tinggi, sehingga pondasi dalam yang tepat untuk digunakan adalah pondasi tiang bor. Pemilihan pondasi tiang bor dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa hal. Hal yang dimaksud adalah: 1. Kemudahan dalam mobilisasi dan pengoprasian alat. 2. Penggunaan tiang bor sebagai pondasi akan mengurangi gangguan kepada bangunan sekitar akibat getaran yang timbul jika menggunakan tiang pancang. 3. Dominasi lapisan tanah yang berada di lokasi proyek berupa tanah pasir sehingga untuk penggunaan tiang pancang akan sulit untuk dilaksanakan, karena lapisan pasir pada tanah yang dipancang akan semakin padat. Kepadatan akan mempengaruhi struktur tanah di sekitarnya termasuk rumah warga. Pondasi dalam pada dasarnya memiliki permasalahan yang cukup rumit dibandingkan pondasi dangkal, oleh karena itu dalam laporan tugas akhir ini akan difokuskan pada pembahasan pondasi dalam, yaitu pondasi tiang bor. Pondasi tiang bor merupakan pondasi yang dibuat dengan cara melubangi tanah sampai kedalaman tertentu kemudian dilakukan pengecoran pada lubang tanah tersebut yang sebelumnya sudah dipasang besi tulangan. Pondasi tiang bor sangat cocok diaplikasikan pada kondisi dimana lapisan tanah keras berada pada kedalaman lebih dari 15 m serta lokasi yang disekitarnya sudah padat penduduk. Daya dukung pondasi tiang bor meliputi daya dukung ujung (end bearing capacity) yang diperoleh dari tekanan ujung tiang pondasi dan gaya gesek pada selimut tiang pondasi (skin friction capacity) yang diperoleh dari gesekan antara dinding pondasi tiang dengan tanah sekitarnya. Daya dukung tanah yang mampu menahan beban-beban di atasnya dihasilkan oleh interaksi antara pondasi tiang bor dengan tanah, oleh karena itu untuk memperoleh keakuratan daya dukung tanah dalam perencanaan pondasi tiang perlu dilakukan penyelelidikan tanah (soil investigation). Metode penyelidikan 2
tanah untuk mendapatkan kapasitas daya dukung secara umum dibagi menjadi 2, yaitu statis dan dinamis. Penyelidikan tanah dengan metode statis dapat dilakukan dengan menggunakan metode Cone Penetration Test (CPT) dan Standart Penetration Test (SPT). Penyelidikan dengan CPT mempunyai tujuan untuk mengetahui perlawanan tanah terhadap batang konus dan hambatan lekat tanah yang merupakan indikasi dari daya dukung tanah pada lapisan tersebut. Daya dukung tanah diperoleh dengan menggunakan rumus empiris. Adapun penyelidikan SPT bertujuan untuk mendapatkan jenis tanah dan kepadatan relatif tanah pada kedalaman tertentu, kemudian diperoleh sampel tanah yang dapat diuji di laboratorium. Pelaksanaan pekerjaan pondasi tidak selalu berjalan dengan mulus dikarenakan beberapa faktor seperti perubahan mutu beton, keutuhan beton, dan kondisi tanah pada bagian dasar pengeboran yang tidak dapat diamati. Persoalan ini melahirkan tahapan evaluasi untuk menguji kelayakan pondasi tersebut. Evaluasi tersebut dapat dilakukan melalui pengujian PDA. Cakupan rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan pondasi tersebut dilakukan untuk menjamin hasil akhir suatu konstruksi yang kuat, aman dan ekonomis. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang dipaparkan di sub-bab 1.1 diambil permasalahan sebagai berikut: 1. Berapakah kapasitas daya dukung pondasi tiang tersebut jika dihitung dengan data SPT, dan parameter tanah hasil uji laboratorium atau metode klasik? 2. Bagaimana proses pengujian pondasi tiang menggunakan PDA test? 3. Berapakah kapasitas daya dukung pondasi dari hasil uji pembebanan dengan metode dinamis (PDA test). 3
1.3. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui daya dukung tiang bor tunggal berdasarkan data hasil SPT, parameter kuat geser tanah hasil uji laboratorium atau metode klasik dan PDA test. 2. Mengetahui proses pengujian pondasi tiang menggunakan PDA. 3. Membandingkan daya dukung tiang bor tunggal berdasarkan data SPT dan hasil uji laboratorium dengan PDA test untuk mengevaluasi kelayakan dan keamanan pondasi. 1.4. Batasan Masalah Pondasi tiang bor pada proyek pembangunan Apartemen Uttara The Icon pada dasarnya terdapat permasalahan yang cukup banyak dan luas untuk ditinjau dan dibahas, oleh sebab itu pada laporan tugas akhir ini sangatlah diperlukan pembatasan masalah supaya terhindar dari pembiasan ataupun penyimpangan pembahasan. Hal tersebut bukan berarti memperkecil arti pokok-pokok masalah yang akan dibahas, melainkan karena keterbatasan data dan hal teknis lapangan lainnya. Permasalahan yang akan ditinjau dan dibahas dalam laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian dilakukan pada tiang bor tunggal as 5A dan 6B pada proyek Apartemen Uttara The Icon-Yogyakarta. 2. Penelitian dilakukan pada tiang bor dengan ketegakan yang lurus (tidak miring). 3. Penelitian tidak meninjau akibat gaya horisontal. 4. Terbatasnya pengetahuan di lapangan pada lingkup privasi perusahan, penelitian ini hanya ditinjau pada pondasi tiang bor yang diuji dengan PDA test. 4
1.5. Manfaat Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini meliputi: 1. Penelitian pada laporan tugas akhir ini dapat digunakan sebagai peningkatan pemahaman dalam perencanaan dan perhitungan daya dukung pondasi tiang tunggal khususnya bagi penulis. 2. Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi dunia pendidikan pada masalah serupa yang berkaitan dengan pengujian kapasitas dukung tiang. 1.6. Sistematika Penulisan Sistematika dalam penyusunan tugas akhir dengan judul Analisis Dan Evaluasi Daya Dukung Pondasi Tiang Bor Tunggal Pada Proyek Pembangunan Apartemen Uttara The Icon Jl. Kaliurang km 5,3 Sleman, Yogyakarta ini dibagi dalam beberapa bab dengan substansi sebagai berikut: 1. Bab 1 Pendahuluan, mencakup latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, manfaat dan sistematika penulisan. 2. Bab 2 Tinjauan Umum dan Lingkup Perusahaan, bab ini berisi tentang latar belakang proyek, profil singkat perusahan, sejarah singkat perusahaan, visi dan misi perusahaan, jangkauan wilayah perusahaan, data proyek, struktur organisasi proyek. 3. Bab 3 Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori, di dalam bab ini termuat berbagai macam dasar-dasar teori dan referensi yang digunakan sebagai landasan dan tinjauan dalam penyusunan laporan tugas akhir, serta disajikan penjabaran dari latar belakang guna mendukung penelitian yang akan dilakukan. Isi dari bab 3 ini dapat berbentuk uraian kualitatif, model matematis, dan persamaan-persamaan yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. 4. Bab 4 Metodologi Penelitian, pada bab ini menjelaskan cara penyusunan laporan berupa uraian dan bagan alir. 5. Bab 5 Hasil dan Pembahasan, dalam bab ini mencakup analisa perhitungan daya dukung pondasi tiang bor dengan menggunakan beberapa metode yang kemudian diperoleh kapasitas dukung tiang yang dapat dipertanggung 5
jawabkan. Adapun selain itu pada bab 5 memaparkan metode evaluasi menggunakan PDA. 6. Bab 6 Kesimpulan dan Saran, pada bab ini berisi tentang kesimpulankesimpulan dari bab-bab sebelumnya serta saran-saran yang berguna dalam perkembangan dan keberhasilan perencanaan suatu bangunan. 7. Daftar Pustaka, mencantumkan literatur-literatur yang digunakan sebagai pendukung penyusunan laporan tugas akhir. 8. Lampiran, adalah kumpulan surat-surat yang berhubungan dengan penyusunan laporan tugas akhir dan kegiatan selama magang, gambar-gambar perencanaan struktur serta data pendukung lainnya. 6