dimilikinya. Dalam hal ini sangat dibutuhkan tenaga kerja yang memiliki kemampuan skill yang handal serta produktif untuk membantu menunjang bisnis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Labour Organization (ILO), bahwa di seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan atas pencapaian tujuan yang telah ditetapkan manajemen.

1 Universitas Esa Unggul

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang menjadi penentu pencapaian dan kinerja suatu perusahaan. Jika dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran

BAB I PENDAHULUAN. industri. Persaingan industri yang semangkin ketat menuntut perusahaan untuk

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN. standar kualitas pasar internasional. Hal tersebut semakin mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. bergeloranya pembangunan, penggunaan teknologi lebih banyak diterapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KUISIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia sebagai tenaga kerja dalam perusahaan tidak terlepas dari

INFORMASI TENTANG PROSEDUR PERINGATAN DINI DAN EVAKUASI KEADAAN DARURAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pasar lokal, nasional, regional maupun internasional, dilakukan oleh setiap

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu program yang dibuat

BAB 1 : PENDAHULUAN. berskala besar, menengah ataupun kecil. Hal ini berpengaruh terhadap ketatnya

BAB I PENDAHULUAN. Setiap tempat kerja selalu mempunyai risiko terjadinya kecelakaan. Besarnya

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional Indonesia yang berdampak positif terhadap penyerapan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. kuat. (2) Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu bentuk upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. kecelakaan disebabkan oleh perbuatan yang tidak selamat (unsafe act), dan hanya

BAB 1 : PENDAHULUAN. perhatian dan kerja keras dari pemerintah maupun masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah keselamatan kerja telah dikenal sejak berabad yang lalu sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BUDAYA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) UNTUK KELANGSUNGAN USAHA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Repository.Unimus.ac.id

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja mengalami sakit akibat kerja.

BAB 1 : PENDAHULUAN. dinyatakan bahwa pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan bagi para pekerja dan orang lain di sekitar tempat kerja untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan suatu upaya

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis di era globalisasi saat ini, menuntut perusahaan berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. merupakan kondisi yang menunjukkan Indonesia tidak dapat menghindarkan diri dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Potensi bahaya dan risiko kecelakaan kerja antara lain disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki dalam menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan dan perekonomian mereka masing-masing, sedangkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan dikondisikan oleh pihak perusahaan. Dengan kondisi keselamatan kerja

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Melihat perkembangan dunia modern saat ini, kegiatan industri telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan, merupakan kewajiban pengusaha untuk melindungi tenaga

BAB 1 : PENDAHULUAN. teknologi serta upaya pengendalian risiko yang dilakukan. Kecelakaan kerja secara

BAB I PENDAHULUAN. dipelihara dan dikembangkan.oleh karena itu karyawan harus mendapatkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Dalam menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO)

BAB 1 : PENDAHULUAN. maupun pemberi kerja, jajaran pelaksana, penyedia (supervisor) maupun manajemen,

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan K3 juga salah satu penyebab terjadinya kecelakaan.

BAB I PENDAHULUAN. bertahan dan berkompetisi. Salah satu hal yang dapat ditempuh perusahaan agar

BAB 1 : PENDAHULUAN. faktor yaitu, unsafe action dan unsafe condition. OHSAS menyebutkan risiko

BAB I PENDAHULUAN. maupun internasional, dilakukan oleh setiap perusahaan secara kompetitif. Dari segi dunia

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi industri seperti sekarang ini, persaingan di bidang industri

BAB I PENDAHULUAN. tempo kerja pekerja. Hal-hal ini memerlukan pengerahan tenaga dan pikiran

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas Dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum. Oleh SUCI RAMADHANI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan di bidang manufaktur dan jasa sangat ketat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya sebuah kecelakaan. Istilah risiko (risk) memiliki banyak definisi,

BAB I PENDAHULUAN. mempertimbangkan manfaat namun juga dampak risiko yang ditimbulkan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seperti faktor modal, alam, dan tenaga kerja. Ketiga faktor tersebut merupakan hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pekerja seperti yang tercantum dalam UU No.13 Tahun 2003 pasal 86 ayat 1

BAB I PENDAHULUAN. operasi serta membentuk perusahaan perusahaan modal ventura atau bergabung dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera Utara menyatakan bahwa luas perkebunan karet Sumatera Utara pada tahun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat dunia industri

Tabel I.1 Data Kecelakaan Kerja di Rumah Batik Komar. (Sumber : Rumah Batik Komar) Kecelakaan kerja Dampak Frekuensi

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatannya sewaktu

BAB I PENDAHULUAN. kecelakaan kerja juga tinggi (Ramli, 2013). terjadi kecelakaan kasus kecelakaan kerja, 9 pekerja meninggal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kesehatan dan keselamatan kerja masih merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu upaya

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam Undang Undang Dasar 1945 Pasal 27 Ayat 2 Ditetapkan bahwa Setiap warga

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. yang dicapai seseorang setelah ia melakukan suatu kegiatan. mencapai prestasi yang diukur atau dinilai.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia secara umum diperkirakan termasuk rendah, padahal tenaga kerja adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB 1 PENDAHULUAN. kerja, kondisi serta lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka meningkatkan

BAB 1 : PENDAHULUAN. ditandai dengan semakin berkembangnya prindustrian dengan mendayagunakan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan teknologi dan industri di Indonesia, mendorong

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambaran aspek..., Aldo Zaendar, FKM UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan industri di Indonesia sekarang ini berlangsung sangat

BAB 1 : PENDAHULUAN. masalah-masalah baru yang harus bisa segera diatasi apabila perusahaan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan pembangunan (Sastrohadiwiryo, 2003,hal.17). Menurut Sumakmur (1996,hal.23), disisi lain kegiatan industri dalam

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan kerja karyawan pada suatu perusahaan sering kali

BAB I PENDAHULUAN. maka tidak dapat dipungkiri lagi bahwa arus globalisasi tersebut membawa

BAB I PENDAHULUAN. Produktivitas merupakan salah satu faktor yang mendominasi suatu perusahaan

Evaluasi Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001:2007 pada Perusahaan Perkebunan di Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. tepat akan dapat merugikan manusia itu sendiri. Penggunaan Teknologi

BAB I PENDAHULUAN. sumberdaya manusia yang dimiliki perusahaan. Faktor-faktor produksi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di bidang usaha saat ini semakin kompetitif sehingga

TIN211 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri Materi #3 Ganjil 2016/2017. Sistem Manajemen K3

Transkripsi:

14 Pada era industrialisasi seperti sekarang ini, persaingan menuntut perusahaan untuk memanfaatkan serta mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimilikinya. Dalam hal ini sangat dibutuhkan tenaga kerja yang memiliki kemampuan skill yang handal serta produktif untuk membantu menunjang bisnis perusahaan agar mampu bersaing. Selain tenaga kerja, untuk menunjang proses produksi perusahaan juga menggunakan mesin-mesin yang berteknologi tinggi untuk tujuan meningkatkan produktivitas kerja karyawan dalam mecapai efisiensi dan efektifitas. Tentunya dalam penggunaan mesin-mesin yang berteknologi tinggi dapat menimbulkan risiko keselamatan dan kesehatan kerja. Risiko tersebut tentunya mempunyai hubungan dengan produktivitas kerja karyawan dimana dapat menurunkan produktivitas kerja serta menurunkan produksi perusahaan dan otomatis hal ini dapat menyebabkan perusahaan mengalami kerugian. Oleh sebab itu tenaga kerja atau keryawan harus mendapat perhatian lebih dari perusahaan dalam pengoperasian mesin-mesin dengan teknologi tinggi agar terhindar dari kecelakaan kerja. Namun dapat kita lihat dalam beberapa tahun belakangan ini bahwa disetiap negara di berbagai belahan dunia dalam setiap tahunnya ribuan kecelakaan kerja terjadi di tempat kerja yang menimbulkan korban jiwa, kerusakan materi, dan gangguan produksi. Menurut laporan International Labour Organization (ILO) tahun 2013 bahwa 1 pekerja di dunia meninggal setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja mengalami sakit akibat kerja. Tahun sebelumnya (2012) ILO mencatat angka kematian dikarenakan kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK) sebanyak 2 juta kasus setiap tahun.

15 Begitu juga di Indonesia, angka kecelakaan kerja setiap tahunnya sangat tinggi. Berikut merupakan tabel jumlah kasus kecelakaan kerja yang terjadi di Indonesia dari tahun 2007-2014. Tabel 1.1 Jumlah kasus kecelakaan kerja dari tahun 2007-2014 NO Tahun Jumlah Kasus 1 2007 83.714 2 2008 94.736 3 2009 96.314 4 2010 98.711 5 2011 99.491 6 2012 103.000 7 2013 104.201 8 2014 105.501 Sumber: www.depkes.go.id Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari tahun ke tahun jumlah kasus kecelakaan kerja terus meningkat. Karena semakin meningkatnya kecelakaan kerja di Indonesia maka ditetapkan beberapa peraturan keselamatan dan kesehatan kerja (Soehatman, 2010:12) antara lain adalah sebagai berikut: 1. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Diberlakukan tanggal 12 Januari 1970 yang memuat berbagai persyaratan tentang keselamatan kerja. Dalam undang-undang ini ditetapkan mengenai kewajiban pengusaha, hak dan kewajiban tenaga kerja serta syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh organisasi. 2. Undang-undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Dalam perundangan mengenai ketenagakerjaan ini salah satunya memuat tentang keselamatan kerja yaitu: Pasal 86: menyebutkan bahwa setiap organisasi wajib menerapkan upaya keselamatan dan kesehatan kerja untuk melindungi keselamatan tenaga kerja.

16 Pasal 87: mewajibkan setiap organisasi melaksanakan Sistem Manajemen K3 yang terintegrasi dengan manajemen organisasi lainnya. Hal tersebut diatas dapat dijadikan acuan bagi perlidungan tenaga kerja dari bahaya atau kecelakaan dan penyakit akibat kerja maupun lingkungan kerja. Tentunya dengan adanya penerapan sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja dalam perusahaan akan dapat membentuk tenaga kerja yang produktif, sehat dan berkualitas. PT. Coca Cola Amatil Medan merupakan perusahaan minuman ringan terkemuka yang memproduksi dan mendistribusikan produk berlisensi dari The Coca Cola Company. Dalam produksinya tentunya melibatkan kontak langsung antara tenaga kerja dengan mesin-mesin serta alat-alat berteknologi tinggi yang cenderung memiliki risiko kecelakaan. Salah satu bentuk kebijakan yang dipilih perusahaan PT. Coca Cola Amatil Medan dalam mengantisipasi dan mengurangi kecelakaan kerja dalam rangka meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja karyawan yaitu dengan menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yaitu Sistem Manajemen K3 OHSAS 18001. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001 (Occupational Health and Safety Assesment Series- 18001) adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang bertujuan untuk mengelola aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada setiap proses kerja. PT. Coca Cola Amatil Medan yang berlisensi dari The Coca Cola Company yang merupakan perusahaan yang sudah berstandar internasional tentunya menggunakan SMK3 18001 dalam mengelola aspek K3 pada karyawan dalam setiap proses produksinya.

17 Adapun tujuan dari penerapan SMK3 OHSAS 18001 ini sendiri tidak berbeda dengan tujuan sistem manajemen K3 Pemenaker, yaitu perlindungan terhadap para pekerja dari hal yang tidak diinginkan yang timul dari lingkungan kerja ataupun aktivitas pekerjaan itu sendiri, yang berdampak terhadap keselamatan dan kesehatan para pekerja. Selain itu agar tidak menimbulkan kerugian besar akibat dari kecelakaan kerja yang bisa menjadikan citra buruk perusahaan. SMK3 OHSAS 18001 ini merupakan bagian dari manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, kegiatan perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan untuk pengembangan, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan K3. Dalam proses produksi minuman, perusahaan PT. Coca Cola Amatil Medan tidak hanya berorientasi pada produk, sebagaimana banyak terjadi pada industri lainnya, akan tetapi juga berorientasi pada proses dan risiko yang dimiliki pada industri ini dapat dikatakan tinggi dan resiko kecelakaan kerja juga dikhawatirkan mempengaruhi pruduktivitas kerja karyawan. Akan tetapi jika dalam proses nya faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja perusahaan diperhatikan serta perusahaan juga akan sangat terbantu jika risiko kerja dapat diminimalisir dengan adanya program keselamatan dan kesehatan kerja melalui pengambilan keputusan yang tepat dalam hal ini yaitu Kebijakan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Otomatis angka kecelakaan kerja dapat berkurang, dan biaya konpensasi akibat kecelakaan dapat ditekan. Dari gambaran latar belakang yang sudah dijabarkan diatas membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh

18 Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) OHSAS 18001 Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Coca Cola Amatil Medan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang diatas, maka penulis merumuskan permasalahan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah faktor-faktor Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001 ( komitmen top management, peraturan dan prosedur K3, konumikasi pekerja, kompetensi pekerja, lingkungan kerja, dan keterlibatan pekerja) berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Coca Cola Amatil Medan? 2. Faktor Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001 manakah yang paling dominan mempengaruhi produktivitas kerja karyawan PT. Coca Cola Amatil Medan? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan hasi perumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001 ( komitmen top management, peraturan dan prosedur K3, konumikasi pekerja,

19 kompetensi pekerja, lingkungan kerja, dan keterlibatan pekerja) terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Coca Cola Amatil Medan. 2. Untuk mengetahui faktor Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001 yang paling dominan mempengaruhi produktivitas kerja karyawan PT. Coca Cola Amatil Medan. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Perusahaan PT. Coca Cola Amatil Medan Dapat menjadi bahan evaluasi dan referensi dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan. 2. Bagi Pihak Lain Diharapkan penulisan ini dapat dijadikan bahan bacaan yang mampu menambah wawasan dan dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya. 3. Bagi Penulis Hasil penelitian dapat dijadikan bahan bacaan untuk menambah ilmu pengetahuan dan dapat memberikan pandangan atau cakrawala yang lebih luas tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) OHSAS 18001. 1.5 Batasan Penelitian Dikarenakan banyaknya divisi dalam pembagian tugas di PT. Coca Cola Amatil Medan dan yang bersentuhan langsung dengan alat-alat produksi hanya

20 divisi produksi yang risiko kecelakaan kerja nya relatif tinggi dibandingkan divisi lain maka penulis hanya meneliti pengaruh penerapan SMK3 OHSAS 18001 terhadap karyawan divisi produksi saja. Tujuan pembatasan penelitian ini adalah untuk menjaga agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan fokus. BAB II KERANGKA TEORI