penjual minuman keras yang lolos dari hukum.

dokumen-dokumen yang mirip
PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELANGGARAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 8 TAHUN 2007 TERHADAP PENJUAL MINUMAN KERAS TANPA IZIN

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Batu Bacan merupakan batu hidup yang akan berubah warnanya

BAB V PENUTUP. 1. Pelaksanaan penegakan hukum penataan ruang di kawasan jalan Bantul-

BAB III PENUTUP. karena adanya hambatan-hambatan sebagai berikut: informasi bahwa akan adanya penertiban.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permasalahan tentang minuman keras di Indonesia semakin marak dan

BAB III PENUTUP. maka dapat ditarik kesimpulan bahwa : dapat dilaksanakan secara maksimal.

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

BAB III PENUTUP. permasalahan dalam penulisan hukum ini sebagai berikut: menggunakan telepon seluler pada saat berkendara adalah langsung

BAB V. Organisasi Pada Dinas Daerah Kota Bandung terhadap anak jalanan di Jalan

DAFTAR PUSTAKA. Adisapoetra R. Kosim, Pengantar Ilmu Hukum Administrasi Negara, Jakarta : Pradnya Paramita, 1978.

BAB III PENUTUP. Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya maka didapatkan

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Chidir, 2005, Badan Hukum, cet ke 3, Alumni, Bandung.

BAB III PENUTUP. sebagai jawaban atas permasalahan, yaitu : Klaten, antara lain adalah :

BAB III PENUTUP. A. Simpulan. Berdasarkan rangkaian pembahasan dan analisis, maka dapat ditarik. simpulan :

Daftar Pustaka. Ade Saptomo, 2010, Hukum dan Kearifan Lokal Revitalisasi Hukum Adat Nusantara, PT. Grasindo, Jakarta

Lex Privatum, Vol. IV/No. 7/Ags/2016

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perubahan tersebut ditegaskan bahwa ketentuan badan-badan lain

Daftar Pustaka. SF. Marbun dan Moh. Mahfud MD, Pokok-Pokok Hukum Administrasi Negara, Cetakan Pertama, Liberty, Yogyakarta, September 1987.

I. PENDAHULUAN. pengobatan dan pelayanan kesehatan. Namun, dengan semakin berkembangnya zaman, narkotika

BAB V PENUTUP. unsur-unsurnya adalah sebagai berikut : dapat diminta pertanggung jawaban atas perbuatannya.

pengelolaan lingkungan menyebabkan ketidak terpaduan dilaksanakan sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing

DAFTAR PUSTAKA. Ade Maman Suherman, 2002, Aspek Hukum Dalam Ekonomi Global, Jakarta, Ghalia Indonesia Baru

DAFTAR PUSTAKA. Grafika, Jakarta Grafika, Anton M.Moelijono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998

BAB III PENUTUP. sebelumnya maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

DAFTAR PUSTAKA. Badan Pembinaan Hukum Nasional, Penelitian Aspek-Aspek Hukum Tentang. Ketentuan AMDAL Dalam Pembangunan Industri, Departemen

DAFTAR PUSTAKA. Achmad Ali, Menguak Realitas Hukum, Rampai Kolom dan Artikel Pilihan dalam. Bidang Hukum, Prenada Media Group, Jakarta, 2008.

BAB III PENUTUP. Berdasarkan analisa kasus diatas dapat disimpulkan bahwa ada. keterkaitan antara jumlah kerugian negara dengan berat ringannya pidana

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Samosir, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : pada pertumbuhan produk Andaliman.

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Kemajuan perindustrian tidak lepas dari peran pemerintah. memberi kemudahan di sektor perizinan industri.

KEBIJAKAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENGUSAHAAN AIR BAWAH TANAH DI DITRESKRIMSUS POLDA JATENG

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan. sebagai berikut:

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI PERBANDINGAN PENJATUHAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PERTAMA DAN RESIDIVIS.

PELAKSANAAN PERATURAN WALI KOTA DENPASAR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN WARALABA

perundang-undangan tentang pemberantasan tindak pidana korupsi serta tugas dan wewenang Kejaksaan, maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB III PENUTUP. POLRI dalam memberantas peredaran minuman keras illegal khususnya di

BAB III PENUTUP. dalam perkara pelibatan anak dalam distribusi narkotika pada praktek. anak segera lepas dari rasa trauma.

DAFTAR PUSTAKA. Ash-shofa, Burhan, 2004, Metode Penelitian Hukum, cetakan keempat, PT Rineka Cipta, Jakarta.

BAB III PENUTUP. bahwa berlakunya Otonomi daerah dengan asas Desentralisasi. ditegaskan dalam Pasal 1 Angka 7 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

DAFTAR PUSTAKA. Amirudin dan Asikin, Zainal, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Rajawali Press, Jakarta.

BAB III PENUTUP. Berdasarkan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: ( 1 ) Kebijakan Pemerintah Kabupaten Sleman dalam menangani

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Barda Nawawi Arief, pembaharuan hukum pidana tidak

DAFTAR PUSTAKA. Apeldoom. L.J. Van, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta, 1993.

SANKSI PIDANA PELANGGARAN KEWAJIBAN OLEH APARATUR HUKUM DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK DI INDONESIA 1 Oleh: Wailan N. Ransun 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan

DAFTAR PUSTAKA. Adami,Chazawi,Kejahatan Terhadap Pemalsuan, Jakarta: Raja Grafindo

BAB V P E N U T U P. untuk itu penulis dapat mengemukan kesimpulan sebagai berikut :

BAB III PENUTUP. dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

SKRIPSI PELAKSANAAN TEKNIK PEMBELIAN TERSELUBUNG OLEH PENYELIDIK DALAM TINDAK PIDANA PEREDARAN GELAP NARKOTIKA DI KOTA PADANG

3. Diperlukan adanya aturan tentang penapisan jenis usaha/kegiatan di daerah. jenis usaha/dan atau kegiatan agar terjaga fungsi pelestarian lingkungan

PENGATURAN WEWENANG PEMERINTAH DAERAH DALAM PENERAPAN SANKSI ADMINISTRASI LINGKUNGAN. Oleh : Nopyandri 1. Abstrak

PENERAPAN SANKSI PIDANA TERHADAP PENYALAHGUNAAN PSIKOTROPIKA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN Oleh: Oktaphiyani Agustina Nongka 2

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap pembahasan dan hasil penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk dipenuhi. Manusia dalam hidupnya dikelilingi berbagai macam bahaya. kepentingannya atau keinginannya tidak tercapai.

DAFTAR PUSTAKA. Abdussalam dan DPM Sitompul, 2007, Sistem Peradilan Pidana, Restu Agung,

BAB III PENUTUP. maka dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Dasar pertimbangan yang dipergunakan oleh hakim di dalam menerapkan

BAB III PENUTUP. (Berita Acara Pelaksanaan Putusan Hakim) yang isinya. dalam amar putusan Hakim.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki wilayah yang sangat luas dan beraneka ragam budaya. Selain itu Indonesia

dikeluarkan oleh masyarakat sekitar perkebunan. 1. Perlu adanya ketegasan dalam peraturan perundang-undangan, bahwa

I. PENDAHULUAN. Perdagangan dan peredaran gelap narkotika di Indonesia tampaknya semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1945) memberikan hak kepada setiap orang untuk mendapatkan lingkungan. sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. lazim disebut norma. Norma adalah istilah yang sering digunakan untuk

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Zainuddin, 2010, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta.

BAB III PENUTUP. terdahulu, maka penulis menyimpulkan beberapa hal yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum, maka

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan analisis pembahasan, hasil penelitian yang penulis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu. Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Cilacap seperti pelayanan perizinan

DAFTAR PUSTAKA., 2011, Kebatalan dan Pembatalan Akta Notaris, Refika Aditama, Bandung.

I. PENDAHULUAN. kaya, tua, muda, dan bahkan anak-anak. Saat ini penyalahgunaan narkotika tidak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagaimana diuraikan dalam bab sebelumnya dapat dikemukakan kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat dilihat dari adanya indikasi angka kecelakaan yang terus

BAB I PENDAHULUAN. beli, tetapi disebutkan sebagai dialihkan. Pengertian dialihkan menunjukkan

Peran Dinas Tata Kota Bandar Lampung Dalam Pengendalian Pemanfaatan Tata Ruang. Ati Yuniati. Abstrak

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Penanggulangan pelanggaran lalu lintas oleh pengendara sepeda motor di

DAFTAR KEPUSTAKAAN., Hukum Acara Pidana, Sinar Grafika, Jakarta, 2010;, Asas-asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, Jakarta, 2004;

DAFTAR PUSTAKA. Adjie, Habib, 2007, Hukum Notaris Indonesia, Rafika Aditama, Bandung.

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Kadir Muhammad, 1982, Hukum Perikatan, Alumni, Bandung. Adrian Sutedi, 2003, Hukum Perburuhan, Sinar Grafika, Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam pergaulan di tengah kehidupan masyarakat dan demi kepentingan

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat. disimpulkan sebagai berikut:

DAFTAR PUSTAKA. Buku-buku Abdurrahman, 1984, Kedudukan Hukum Adat dalam Perundang-Undangan Agraria Indonesia, Cetakan I, Jakarta, Akademika Pressindo

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan. bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. dapat di pandang sama dihadapan hukum (equality before the law). Beberapa

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi pemerintah dalam menjalankan fungsi dan tugasnya. 1

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PERIZINAN, PEREDARAN DAN PENJUALAN MINUMAN BERALKOHOL

TINJAUAN HUKUM PIDANA TERHADAP UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG KEBIJAKAN PENGATURAN TINDAK PIDANA NARKOTIKA DI INDONESIA

BAB III PENUTUP. pidana pembunuhan berencana yang menggunakan racun, yaitu: b. Jaksa Penuntut Umum membuat surat dakwaan yang merupakan dasar

BAB III PENUTUP. menjalankan tugas dan wewenangnya, yaitu terdiri dari: berkurang atau bahkan tidak ada waktu sama sekali.

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum Mengenai Penegakan Hukum Pidana. 1. Penegak Hukum dan Penegakan Hukum Pidana

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Haysil, Marhainis. Dasar-dasar Hukum Pajak, Jakarta: Badan Penerbit. Yayasan Pembinaan Keluarga UPN Veteran

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK DIBAWAH UMUR YANG MENJADI KORBAN TINDAK PIDANA PENCABULAN

BAB III PENUTUP. mengambil kesimpulan sebagai berikut: dilakukan oleh anak-anak, antara lain : bentuk penanggulangan secara preventif yaitu :

DAFTAR PUSTAKA. Adami Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, Pelajaran Hukum Pidana Bagian I, Raja Grafindo Persada,

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Setelah dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh dalam Penulisan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:.

BAB III PENUTUP. sampailah pada kesimpulan yaitu : 1. Bahwa proses pemberian izin industri batik di Kota Yogyakarta, Dinas

PENUTUP. penelitian lapangan, serta pembahasan dan analisis yang telah penulis lakukan

DAFTAR PUSTAKA...., 2015, Menguak Tabir Hukum Edisi Kedua, Kencana, Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan modus-modus kejahatan.

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan maka dapat disimpulkan. bahwa :

Transkripsi:

95 masyarakat terbuka dengan pihak kepolisian sehingga masih banyak penjual minuman keras yang lolos dari hukum. Kendala dalam pelaksanaan sanksi yang berasal dari faktor lingkungan masyarakat dan faktor kebudayaan. Kurang maksimalnya pelaksanaan sanksi terhadap penjual minuman keras tanpa izin dikarenakan masyarakat dan lingkungannya yang kurang mendukung dengan peraturan yang telah dibuat. Masyarakat masih enggan peduli dengan peraturan yang ada. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian pada bab pembahasan, sebagai jawaban terhadap masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa : 1. Sanki terhadap penjual minuman keras yang tidak memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan yang melanggar Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 8 Tahun 2007 tentang Pelarangan, Pengedaran, Penjualn dan Penggunaan Minuman Beralkohol, dilaksanakan dengan cara : a. Penjual minuman yang tertangkap oleh pihak kepolisian barang bukti disita dan perkara dilimpahkan ke pihak pengadilan.

96 Hakim yang memeriksa perkara ini adalah hakim tunggal pemeriksaan dengan acara cepat tindak pidana ringan. b. Hakim menjatuhkan sanksi atau putusan berupa denda yang jumlah berbeda-beda antara penjual yang satu dengan yang lainnya. c. Bagi residivis yang sudah 3 kali masuk persidangan sanksi denda yang diberikan akan meningkat, misalkan saat ia pertama kali ditangkap dan disidangkan denda yang diberikan Rp 500.000 kemudian tertangkap lagi denda meningkat menjadi Rp 1.000.000. d. Apabila dengan sanksi denda dirasa kurang cukup pada saat yang bersangkutan tertangkap lagi maka akan dikenai sanksi kurungan. 2. Adapun kendala yang dihadapi oleh aparat penegak hukum dalam pelaksanaan sanksi terhadap penjual minuman keras tang tidak memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan adalah sebagai berikut : a. Penjualan minuman keras tanpa izin dilakukan secara tertutup b. Kurang baiknya kerjasama antara pihak kepolisian dengan masyarakat. B. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, dapat disampaikan beberapa saran sebagai berikut :

97 1. Sebaiknya Pemerintah lebih memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan penjualan minuman keras tanpa izin, yaitu dengan membuat peraturan perundang-undangan yang memuat sanksi lebih tegas lagi seperti denda yang lebih tinggi dan pembongkaran tempat usaha sehingga penjual minuman keras jera dengan perbuatannya. 2. Sebaiknya aparat Kepolisian bekerja sama dengan Satuan Polisi Pamong Praja dalam melaksanakan penegakan hukum agar kesulitan dari pihak Kepolisian dapat terbantu dan penegakan hukum akan lebih mudah serta lebih tertib. 3. Sebaiknya ada kerjasama yang baik antara aparat penegak hukum dengan masyarakat dalam melaksanakan penegakan hukum terhadap penjual minuman keras tanpa izin, sehingga bisa lebih mudah mencegah, mengurangi atau meminimalisir keberadaan penjual minuman keras tanpa izin.

98 DAFTAR PUSTAKA Buku Ahmad Muda A.K, 2006, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Reality Publisher. Akmal Boedianto,2010,Hukum Pemerintahan Daerah Pembentukan Perda APBD,CV.Putra Media Nusantara, Surabaya. Basah, Sjachran,2010,Pencabutan Izin Salah Satu Sanksi Hukum Administrasi. Makalah pada penataran Hukum Administrasi dan Lingkungan di Fakultas Hukum Unair Surabaya. Bottonley,Stephen, 1994, Law in Context, The Federation Press. Joewana, Satya,1989, Gangguan Penggunaan Zat Narkotika, Alkohol dan Zat Adiktif Lain, PT Gramedia, Jakarta. Mardani,2008,Penyalahgunaan Narkoba dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum Pidana Nasional, RajaGrafindo Persada, Jakarta. Marwan. M dan Jimmy P, 2009, Kamus Hukum Dictionary Of Law Complete Edition, Surabaya,Reality Publisher. Mertokusumo, Sudikno, 1998, Mengenal Hukum,Liberty, Yogyakarta.

99 Mukti Fajar dan Yulianto Ahmad, Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris, Putaka Pelajar,Yogyakarta. Nawawi, Barda, 1998, Beberapa Aspek Kebijakan Penegakan dan Pengembangan Hukum Pidana, Citra Aditya Bhakti. North,1990, dalam Lembaga Administrasi Negara, Standar Pelayanan Publik, Cetakan Pertama. Nurwijaya, Hartanti,dkk, 2009,Budaya Alkohol dan Cara Mencegah Kecanduannya, PT ELex Media Komputindo,Jakarta. P.de Han, dkk, 1996,dalam Philipis Hadjon, Penegakan Hukum Administrasi, Yuridika, No.1 Tahun XI, Januari Februari. Philipus M. Hadjon, 1998, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Prodjohamidjojo, Martiman,1997, Memahami Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, PT Pradnya Paramita, Jakarta. Pudyatmoko, Sri, 2009, Perizinan Problema dan Upaya Pembenahan, PT Grasindo, Jakarta. Raharjo, Satjipto, 2002, Perkembangan Metode dan Pilihan Masalah, Universitas Muhammadiyah, Surakarta. ---------------------, 2009, Masalah Penegakan Hukum Suatu Tinjauan Sosiologis, Sinar Baru, Bandung. Ridwan.H.R, 2006, Hukum Administrasi Negara, RajaGrafindo, Jakarta. Schaffmeisster,1995, Hukum Pidana, Liberty, Yogyakarta. Soehino,1995, Perkembangan Pemerintahan di Daerah, Liberty, Yogyakarta. Soejono, 1996, Kejahatan Penegakan Hukum Di Indonesia, Rineka Cipta. Soekanto, Soerjono,2002, Faktor-faktor yang mempengaruhi Penegakan Hukum,PT. Raja Grafindo Persada, Cetakan ke-empat, Jakarta -------------------------, 2005, Pokok-Pokok Sosiologi Hukum, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta. Spelt. N.M dan J.B.J ten Berge,1993, Pengantar Hukum Perizinan, disunting oleh Philipus M, Hadjon, Yuridika, Surabaya.

100 Stroink en J.G. Steenbeek F.A.M, 1985, Inleiding in het Staats-en Sdministratief Recht, Alpen aan den Rijn: Samson H.D. Tjeenk Willink. Suharto, 2002, Hukum Pidana Materiil, Sinar Grafika,Jakarta. Sunarso, Siswanto, 2005, Wawasan Penegakan Hukum, Bandung: Citra Aditya Bakti. -----------------------, 2004, Penegakan Hukum Psikotropika, RajaGrafindo Persada, Jakarta. Sutedi, Adrian 2009, Implikasi Hukum Atas Sumber Pembiayaan Daerah Dalam Kerangka Otonomi Daerah, Jakarta, Sinar Grafika. --------------------, 2010, Hukum Perizinan dalam Sektor Pelayanan Publik, Sinar Grafika, Jakarta. Sutiyoso, Bambang, 2004, Aktualita Hukum Dalam Era Reformasi, RajaGrafindo Persada,Jakarta. Triwulan, Titik Tutik, 2006, Pengantar Ilmu Hukum, Prestasi Pustaka. Van.M.M Praag,1950, Algemeen Nederlands Administratief Recht, Juridische Boekhandel en Uitgeveriij A,Jongbloed & Zoon, s-gravenhage. Versteden.C.J.N,1994, Inleiding Algemeen Bestuursrecht, Samson H.D. Tjeenk Willink, Alpena an den Rij, 1994. Wijoyo, Suparto, 2005, Laku-Lika-Liku, Airlangga University Press, Surabaya. --------------------, 2005, Refleksi Matarantai Pengaturan Hukum Pengelolan Lingkungan Secara Terpadu di Indonesia, Airlangga University Press, Surabaya. Peraturan Perundang-udangan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomo 118) Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82)

101 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244 ) Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2013 tentang Pengawasan dan Pengendalian Minuman Beralkohol, (Lembaran Negara Republik Indinesia Tahun 2013 Nomor 42 ) Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20/M-DAG/PER/4/2014 tentang Pengendalian dan Pengawasan terhadap Pengadaan, Peredaran dan Penjualan Minuman Beralkohol. Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 8 Tahun 2007 tentang Pelarangan Pengedaran, Penjualan dan Penggunaan Minuman Beralkohol, (Lembaran Daerah Tahun 2007 Nomor 3 Seri E ) Website : http://perijinan.slemankab.go.id/, diunduh tanggal 19 November 2015