PERANCANGAN APLIKASI PEMANTAU POSISI PERANGKAT MOBILE DENGAN TEKNOLOGI LBS Andreas Christian, Triyanto, Maria Marsella Binus University ABSTRAK Tujuan penelitian, ialah membuat sebuah aplikasi pelacakan lokasi perangkat elektronik berbasis LBS (location based service) dan meningkatkan fungsi aplikasi yang dibuat menjadi media sosial untuk membentuk komunitas. Metode penelitian dengan menggunakan studi literatur, pengumpulan data, metode analisis, dan metode perancangan. Hasil yang dicapai ialah aplikasi yang mampu mengetahui posisi dari sesama pengguna yang berada dalam grup (kelompok), pemantauan posisi sesama pengguna secara real-time, menunjukkan rute terpendek dari lokasi pengguna ke pengguna lain dan dapat berkomunikasi dengan sesama pengguna dalam grup dengan menggunaka metode post and reply. Simpulan, aplikasi ini dapat memberikan informasi posisi keberadaan user dan teman sesama pengguna aplikasi, menjadi media sosial yang dapat menghubungkan user satu dengan yang lainnya dengan baik, dan dapat membantu user untuk menemukan rute menuju teman sesama pengguna aplikasi. Kata Kunci: Aplikasi, pemantau posisi, media komunikasi, GPS PENDAHULUAN Dengan adanya perkembangan teknologi informasi, memberi kemudahan dan kenyamanan bagi penggunanya. Menurut Iskandar (2008), aspek kenyamanan ini meliputi perasaan aman dari berbagai hal yang tidak diinginkan, misalnya seperti orang yang tersesat disuatu daerah dan tidak mengetahui lokasi dimana ia berada atau orang tua yang ingin mencari anaknya yang terpisah atau terlepas dari pengawasannya. Seperti yang terjadi pada masa libur lebaran tahun 2012, data dari pikiran-rakyat.com (Agustus 2012), sebanyak 166 kasus anak hilang atau terpisah dari orang tuanya yang ditangani oleh Badan Penyelamatan Wisata Tirta (Balawista) Pangandaran. Data dari GO-Gulf.com (Februari 2012), terdapat 5 milyar pengguna handphone di seluruh dunia. Dan sebanyak 1,8 milyar diantaranya adalah pengguna smartphone dan diketahui juga bahwa 89% dari pengguna smartphone, menggunakan smartphone-nya sepanjang hari. Banyaknya pengguna smartphone di seluruh dunia, secara tidak langsung turut mempengaruhi kasus kehilangan smartphone. Hal tersebut dibuktikan dari hasil survey yang didapat dari Lookout Mobile Security (Maret 2012), dimana sebanyak 9 juta orang kehilangan smartphone pada tahun 2011. Smartphone juga memberikan kemudahan kepada penggunanya dalam melakukan aktivitas dan hiburan, tidak terkecuali dalam hal mengakses internet. Data dari comscore.com (Desember 2011), pengguna smartphone mengakses situs sosial media lebih dari 7 jam selama bulan Maret dan pengguna smartphone lebih menyukai mengakses sosial media di smartphone dibanding di komputer. Hal ini menunjukan, akan pentingnya sosial media dalam penggunaan smartphone. Data dari ipsos-na.com (Maret, 2012), dari sekitar 20% populasi di Indonesia yang menggunakan internet, 83% dari pengguna internet ini aktif di sosial media. Ini membuat Indonesia menempati posisi pertama dalam pengguna
media sosial di dunia.maka dirancang suatu aplikasi pelacak berbasis mobile (smartphone) dengan teknologi GPS, BTS, dan web serta sebagai sosial media yang baik. Tujuan dari perancangan aplikasi ini adalah membuat sebuah aplikasi pelacakan smartphone dengan menggunakan teknologi LBS (location based service), memberikan navigasi rute kepada pengguna untuk menuju perangkat yang terlacak, dan meningkatkan fungsi aplikasi yang dibuat menjadi media sosial untuk membentuk komunitas. METODE PENELITIAN Dalam perancangan aplikasi ini, metode metode yang dilakukan untuk mendukung penelitian ini adalah: 1. Studi Literatur Mempelajari hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang bersumber dari berbagai jurnal nasional maupun internasional dan artikel internet seperti data pengguna social network, data pengguna smartphone, data orang tua yang kehilangan anak dan lainnya. 2. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner yang diberikan kepada responden. Kuesioner yang diberikan dibagi dalam dua tahap, yaitu kuesioner user requeirements dan evaluation. 3. Metode Analisis Melakukan analisis data yang didapat dari pengumpulan data yang dilakukan sebelumnya untuk mendefinisikan sistem yang sesuai dengan permasalahan. 4. Metode Perancangan Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan aplikasi ini adalah Rapid Application Development (RAD). Terdapat 4 tahapan dalam metode perancangan ini, yaitu: Requirement Planning Mendefinisikan kebutuhan user dan ruang lingkup sistem. User Design Membuat rancangan layar dengan menggambarkan komponen-komponen penting pada sistem. Construction Aplikasi mulai dikembangkan dengan menggunakan acuan dari proses sebelumnya. Cutover Pada tahap ini, dilakukan implementasi sistem yang telah dibuat dan dilakukan serangkaian pengujian untuk menguji sistem. Gambar 1 Fase pada RAD
HASIL DAN BAHASAN Sesuai dengan metode pemodelan RAD, pada tahap awal dilakukan pengumpulan data kebutuhan aplikasi dan mendapatkan solusi untuk perancangan sistem. Pengumpulan data kebutuhan dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Perancangan Sistem 1. Use Case Diagram Gambar 2 Use Case Diagram
Pada use case diagram terdapat 4 aktor, yaitu user, admin, super admin dan starloc service. User dapat mengakses aplikasi dan mengolah data yang ada, seperti melakukan pengiriman posisi, melakukan pendaftaran, melakukan log in, membuat dan menghapus shout, memberikan dan menghapus comment pada shout, menghapus notifikasi, mengubah data user, menambah dan menghapus teman, melakukan pengaturan pada aplikasi, melakukan aktifitas group seperti menambah group, mengubah nama group, mengubah warna pada group, melakukan grouping dan menghapus group, log out, dan dapat melakukan tracking. Pada starloc service, dapat melakukan pengiriman posisi sama seperti dengan user namun berbeda cara pengiriman. Sedangkan admin merupakan generalisasi dari user, dimana admin mewarisi semua use case user. Pada sistem aplikasi ini admin berperan sebagai pengontrol user dimana admin memiliki fungsionalitas tambahan yaitu dapat menghapus account. Sedangkan pada super admin yang merupakan generalisasi dari admin, dan memiliki fungsionalitas tambahan yaitu dapat menambah admin dan menghapus admin. Pada aktor application berfungsi sebagai pengirim posisi user, dimana posisi user yang dikirimkan oleh aplikasi menuju database akan dikembalikan ke aplikasi dan ditampilkan pada menu peta. Berikut ini gambar use case diagram. 2. Class Diagram Gambar 3 Class Diagram
3. Sequence Diagram Gambar 4 Send User Position From User Sequence Diagram Sequence diagram di atas menggambarkan proses bagaimana User akan mengirim posisinya secara manual. Terdapat 1 aktor yaitu User dan 2 objek yaitu MapActivity dan Position di dalam sequence diagram ini. Pertama-tama User akan menekan menu dan application akan menampilkan map menu. Setelah itu User menekan check in dan MapActivity akan mengambil posisi User. Selanjutnya MapActivity akan melakukan update posisi pada Position. 4. Activity Diagram Gambar 5 Send User Position From User Activity Diagram
Aplikasi menampilkan menu map. User menekan tombol menu tambahan map. User menekan tombol update position. Aplikasi mengambil data posisi user. Aplikasi melakukan update data posisi user. 5. Database Diagram Gambar 6 Database Diagram Pada Aplikasi Server Tampilan Layar Aplikasi Pada Smartphone Android Berikut ini merupakan tampilan aplikasi Starloc pada smartphone Android dengan layar 240 x 432: ldpi 3.4 inch dan sistem operasi Android 4.1.2, Jelly Bean. Tampilan layar berikut ini merupakan tampilan awal aplikasi Starloc. Pada halaman ini user dapat melakukan login dengan cara memasukkan email dan password user pada kolom yang tersedia. Setelah memasukkan email dan password user dapat menekan tombol sign in untuk melakukan login. Jika user belum memiliki account atau belum terdaftar pada database maka user dapat menekan tulisan sign up yang berada di bawah tombol sign in untuk masuk ke halaman registrasi untuk melakukan pendaftaran.
Gambar 7 Tampilan Halaman Awal / Pembuka SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Aplikasi berbasis Android pada perangkat smartphone ini dapat membantu user dalam melacak perangkat mobile yang sudah terinstall aplikasi Starloc. Pelacakan dapat dilakukan melalui website maupun smartphone yang sudah terinstall aplikasi Starloc. 2. Aplikasi ini dapat membantu user dalam mendapatkan informasi posisi keberadaan user dan teman sesama pengguna aplikasi. 3. Aplikasi ini dapat menjadi media sosial yang dapat menghubungkan user satu dengan yang lainnya dengan baik. 4. Aplikasi ini dapat menjadi pengontrol dan pemantau lokasi bagi orang tua yang ingin mengawasi lokasi keberadaan anak mereka. 5. Aplikasi ini dapat membantu user untuk menemukan rute menuju teman sesama pengguna aplikasi. Saran Berdasarkan hasil implementasi, evaluasi dan kesimpulan-kesimpulan di atas, maka didapat beberapa saran yang dapat diajukan untuk pengembangan selanjutnya, antara lain: 1. Diharapkan aplikasi ini kedepannya dapat memberikan achievement atau penghargaan berupa bintang atau yang lainnya kepada user berdasarkan seberapa sering user mengunjungi suatu lokasi. 2. Diharapkan aplikasi ini kedepannya dapat dioperasikan pada operating system lainnya. 3. Diharapkan menggunakan server dengan kapabilitas yang lebih baik, agar kecepatan untuk mengakses aplikasi lebih cepat.
4. Penambahan teknologi augmented reality, agar sistem tracking lebih baik. 5. Diharapkan tampilan aplikasi dapat di custom oleh user. REFERENSI ComScore. (2011). It s a Social World: Social Networking Leads as Top Online Activity Globally, Accounting for 1 in Every 5 Online Minutes. Retrieved Oktober 21, 2012, from, http://www.comscore.com/insights/press_releases/2011/12/social_networking_leads_as_top_ Online_Activity_Globally. Go-Gulf. (2012). Smartphone Users Around the World Statistics and Facts [Infographic]. Retrieved Oktober 22, 2012, from, http://www.go-gulf.com/blog/smartphone/. Iskandar, Aripin Haryanto, Rony, Wend & Tanutama,Lukas. (2008). Sistem Cerdas Pelacak Anak Luar Ruang. Jurnal Teknik Komputer, 18, 91-99. Lookout. (2012). Mobile Lost & Found: Your Phone s Favorite Hiding Places. Retrieved Oktober 22, 2012, from, https://blog.lookout.com/blog/2012/03/22/mobile-lost-found-your-phones-favoritehiding-places/ Pikiran Rakyat. (2012). Jumlah Kehilangan di Pangandaran Pada Liburan Capai 166 Kasus. Retrieved Oktober 20, 2012, from, http://www.pikiran-rakyat.com/node/200964. RIWAYAT PENULIS Andreas Christian lahir di kota Jakarta pada 11 Februari 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Bina Nusantara dalam bidang Computer Science pada 2013. Triyanto lahir di kota Lampung pada 30 September 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Bina Nusantara dalam bidang Computer Science pada 2013. Maria Marsella lahir di kota Jakarta pada 30 Juni 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Bina Nusantara dalam bidang Computer Science pada 2013.