Bab 1. Pendahuluan. Setelah perang dunia II, Jepang mengalami kemajuan yang sangat pesat di bidang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tiga orang wanita karir

Bab 1. Pendahuluan. Dalam menjalani kehidupan, manusia memiliki kodrat. Kodrat itu antara lain; lahir,

BAB 1 PENDAHULUAN. Jepang merupakan suatu negara modern yang masih terikat kuat oleh nilainilai

BAB 5 RINGKASAN. Peranan wanita bagi masyarakat Jepang pada era Meiji adalah sebagai seorang istri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi seorang wanita Jepang yang masih tradisional, kebahagiaan bagi mereka adalah

Bab 1. Pendahuluan. dengan sesama kita, manusia. Bahasa merupakan salah satu sarana yang

BAB 3 ANALISIS DATA. 3.1 Analisis Kasus Dampak Karir Terhadap Menurunnya Angka Kelahiran di

KARAKTERISTIK KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI

BAB I PENDAHULUAN. terlupakan dalam perjalanan hidup seseorang dalam membentuk dan membina

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan, dengan otoritas dan memiliki organisasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN Persaingan Industri Jasa Restoran di Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. bagi mahasiswa-mahasiswi sangat beragam. Mereka dapat memilih jurusan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki pemerintah dan pemerintahan yang berjalan, hukum,

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan interaksi tersebut dalam berbagai bentuk. Manusia. malam harinya. Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Pada rentang kehidupan manusia akan selalu terjadi proses perkembangan.

BAB I PENDAHULUAN. matang baik secara mental maupun secara finansial. mulai booming di kalangan anak muda perkotaan. Hal ini terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. Sudah jadi kodrat alam bahwa manusia sejak dilahirkan ke dunia selalu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, sebagai kehendak Sang pencipta yang telah

Resensi Buku JADI KAYA DENGAN BERBISNIS DI RUMAH OLEH NETTI TINAPRILLA * FENOMENA WANITA * WANITA BERBISNIS : ANTARA KELUARGA DAN KARIR

BAB III DAMPAK DAN USAHA MENGATASI FENOMENA SEKKUSU SHINAI SHOKOGUN DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT JEPANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rini Yuniati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. bagi manajernya dengan kisaran pemotongan rata-rata 60%. Menurut juru

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan

BAB I PENDAHULUAN. Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkat

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari proses interaksi sosial. Soerjono Soekanto (1986) mengutip

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan kata lain masa dewasa adalah masa di mana seseorang semestinya sudah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perempuan di beberapa negara maju lebih memilih melajang atau berpasangan

BAB I PENDAHULUAN. atau di kota. Namun banyak manusia yang sudah mempunyai kemampuan baik

BAB I PENDAHULUAN. tentang apa yang terjadi di seluruh dunia dan di sekitar mereka, selalu ada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini, generasi muda khususnya remaja, telah diberikan berbagai disiplin ilmu sebagai persiapan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. Masyarakat adalah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh

BAB I PENDAHULUAN. mengubah pola perilaku konsumsi masyarakat. Globalisasi merupakan

BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN. nilai-nilai tradisionalnya. Sebelum Perang Dunia II, sistem keluarga Jepang didasarkan

BAB 5 RINGKASAN. Salah satu jenis perkawinan yang menjadi kebudayaan Jepang yaitu perkawinan

Keluarga-keluarga Masa Kini di Prancis Oleh: Nuning Catur Sri Wilujeng. Namun suatu penelitian tentang model-model keluarga menunjukkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bangsa memiliki ciri khas dan budaya masing-masing. Ciri khas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia dalam proses perkembangannya untuk meneruskan jenisnya membutuhkan

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

LAMPIRAN A PEDOMAN OBSERVASI DAN WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. salah satu tanda dari kekuasaan dan kebesaran Allah SWT. Yang berlandaskan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pernikahan merupakan salah satu tahapan dalam kehidupan manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan informasi dan hiburan yang terlengkap, tercepat, dan terakurat. alternatif untuk mendapatkan hiburan dan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. terbitnya. Keberagaman suatu majalah tersebut ditentukan berdasarkan target

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satunya adalah krisis multidimensi yang diderita oleh siswa sebagai sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejarah jeans berasal dari bahan denim yang dibuat pertama kali untuk para

BAB I PENDAHULUAN. dan komunikasi memungkinkan perpindahan data dan informasi informasi dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengakses informasi melalui media cetak, TV, internet, gadget dan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. berketetapan untuk tidak menjalankan tugas dan kewajiban sebagai suami-istri. Pasangan

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KESADARAN GENDER DENGAN PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP CITRA PEREMPUAN DriLAM IKLAN DI TELEVISI

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan aset dan generasi penerus bagi keluarga, masyarakat

Bab 1. Pendahuluan. seseorang perlu untuk mempelajari bahasa negara tersebut. Selain sebagai bahasa negara,

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Obor Indonesia, 1999, p Jane Cary Peck, Wanita dan Keluarga Kepenuhan Jati Diri dalam Perkawinan dan Keluarga, Yogyakarta:

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu akan berubah juga. Dampaknya dapat dirasakan akibat perubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini. Globalisasi adalah ketergantungan dan keterkaitan antar manusia dan antar bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan mencari pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan akan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. yang menjembatani masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Pada usia ini individu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menimbulkan konflik, frustasi dan tekanan-tekanan, sehingga kemungkinan besar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. termasuk etnis Arab yang mempengaruhi Negara Indonesia sejak 100 tahun

BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik. perkawinan antara manusia yang berlaian jenis itu.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pola Kelekatan Orangtua Tunggal Dengan Konsep Diri Remaja Di Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. orang umumnya mulai berpikir untuk berumah tangga dan memiliki

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR SOSIAL DENGAN SIKAP REMAJA DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN UNTUK MENIKAH MUDA DI KECAMATAN PUNUNG KABUPATEN PACITAN

BAB I PENDAHULUAN. saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana dua

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan hasrat seksual, dan menjadi lebih matang. Pernikahan juga

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan gagasan-gagasan ataupun merefleksikan pandangannya terhadap

PENERIMAAN DIRI PADA WANITA BEKERJA USIA DEWASA DINI DITINJAU DARI STATUS PERNIKAHAN

BABI PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, fenomena pernikahan dini kian lama

BAB I PENDAHULUAN. ke masa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO (Word Health

METODE PENELITIAN. nikah, peneliti menggunakan tipe penelitian eksplanatori dengan metode

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk

Bab 1. Pendahuluan. Wirawan dalam Panudju dan Ida (1999:83) mengungkapkan bahwa masa remaja

BAB I PENDAHULUAN. perempuan di Indonesia. Diperkirakan persen perempuan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menikmati masa remajanya dengan baik dan membahagiakan, sebab tidak jarang

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan utama dalam pembangunan suatu bangsa adalah membangun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan merupakan bersatunya seorang laki-laki dengan seorang

BAB V PENUTUP. menjadi tidak teratur atau terasa lebih menyakitkan. kebutuhan untuk menjadi orang tua dan menolak gaya hidup childfree dan juga

BAB I PENDAHULUAN. berkeluarga maupun belum berkeluarga sering mengunjungi pusat perbelanjaan

MANAJEMEN KONFLIK ANTARPRIBADI PASANGAN SUAMI ISTRI BEDA AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. di Nigeria (79%), Kongo (74%), Afganistan (54%), dan Bangladesh (51%) (WHO,

BAB I PENDAHULUAN. sebuah hubungan keluarga. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Desa setempat:

BAB I PENDAHULUAN. untukmemenuhi berbagai kebutuhan manusia tersebut dalam kehidupan seharihari

Transkripsi:

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Setelah perang dunia II, Jepang mengalami kemajuan yang sangat pesat di bidang industri. Dengan berkembangnya industri, maka muncullah kota-kota baru sebagai tempat untuk perluasan industri, sehingga seiring dengan perkembangan kota-kota baru tersebut, masyarakat jepang pun mengalami perubahan yaitu menjadi masyarakat perkotaan. Seiring dengan berkembangnya industri maka berkembang pula teknologi yang cepat membuat ilmu pengetahuan serta informasi-informasi baru yang datang dari luar Jepang dapat dinikmati langsung oleh generasi muda Jepang. Dengan masuknya kebudayaan-kebudayaan asing ke Jepang menimbulkan pengaruh yang cukup menonjol pada sikap serta karakteristik manusia Jepang, terlebih lagi pada generasi mudanya. Karena itu, masyarakat jepang pun mengalami perubahan-perubahan pada pola hidup. Lalu, dengan adanya pengaruh prinsip demokrasi, maka kehidupan berkeluarga juga turut terpengaruh oleh prinsip ini, dimana setiap anggota keluarga memiliki kedudukan serta hak yang sama. Dimana orang tua sudah sulit untuk memaksakan kehendak mereka kepada anak-anaknya dan anak-anak muda pun juga sudah memiliki pemikiran serta tanggapan masing-masing yaitu anggapan bahwa mereka dapat menentukan hidup, serta menentukan pekerjaan-pekerjaan yang mereka inginkan dan sebagainya. Saat ini, salah satu bentuk perubahan pola hidup generasi muda jepang yang sangat menonjol adalah pola hidup yang lebih dikenal dengan istilah parasaito shinguru atau 1

parasite single. Istilah terserbut diambil dari bahasa inggris yaitu parasite yang berarti benalu, serta single yang berarti lajang. Gaya hidup masyarakat Jepang masa kini sangatlah beragam. Dari kota ke kota memiliki ciri khas gaya hidup yang mermacam-macam. Mulai dari awal sampai akhirpun demi memenuhi kebutuhan hidup, dan gaya hidup yang up to date orang-orang Jepang banyak yang melakukan kerja paruh waktu atau yang dikenal dengan istilah arubaito. Pada saat ini kebutuhan hidup masyarakat Jepang sangatlah mahal dan semakin beragam. Khususnya para wanita yang semakin hari semakin terbujuk oleh tuntutan gaya hidup yang semakin meningkat. Wanita-wanita ini pun semakin memutar otak agar lebih bisa memenuhi kebutuhan yang mereka inginkan. Sekarang ini tingkat pendidikan bagi wanita pun meningkat, para wanita pada zaman ini berlomba-lomba agar mereka bisa menunjukkan vitalitas dan kemampuan mereka agar tidak diremehkan oleh para pria. Pemikiran wanita saat ini adalah semakin tinggi mereka memiliki ilmu dalam bidang pendidikan maka semakin tinggi pula jabatan yang akan mereka tempati di perusahaan-perusahaan di Jepang. Maka posisi mereka pun tidak dianggap rendah dan dipercaya dapat menyamai kemampuan atau keahlian pria. Semakin tinggi tingkat pendidikan dan semakin banyak wanita yang berkarir justru membuat sebuah masalah baru bagi negara Jepang. Pada dasarnya banyak masalah yang telah ditimbulkan yaitu masalah kelahiran anak, pernikahan, perceraian, dan juga kematian. Salah satu yang akan diangkat dalam penulisan skripsi ini adalah masalah yang terjadi pada wanita-wanita Jepang yang berusia antara 20 30 tahun yang pada umumnya mengalami peningkatan dalam tingkat konsumerisme. Orang-orang itu umumnya pada usia tersebut mereka masih tinggal dengan orang tuanya tetapi disisi lain mereka hanya memanfaatkan keadaan. Maksudnya mereka hanya menumpang hidup 2

dan menghambur-hamburkan uang yang diterima dari orang tua hanya untuk kesenangan individu saja. Seperti berfoya-foya dan bersenang-senang bersama temantemannya. Berhubungan dengan terjadinya banyak kenaikan dan penurunan angka pada beberapa sistem di Jepang dan mulai meningkat seiring berjalannya waktu. Pemerintahan Jepang sudah mewaspadai hal ini karena selain dapat merugikan diri mereka sendiri serta membuat resah orang tua mereka. Berbagai kenaikan serta penurunan tersebut adalah kenaikan angka konsumerisme masyarakat Jepang, penurunannya adalah menurunnya angka wanita yang menikah karena masih merasa nyaman tinggal bersama orang tua mereka, serta penurunan angka kelahiran yang disebabkan ketidakinginan untuk menikah. Ini merupakan salah satu dari berbagai jenis kegagalan dalam Jepang selain tingkat bunuh dirinya yang cukup tinggi. Menurut hasil survei dari Ministry of Health and Welfare, angka kelahiran anak menjadi masalah yang sangat kritis. Karena angka kelahiran anak pada tahun 1999 merupakan persentasi yang sangat kecil yaitu hanya 14,8 % ini merupakan angka terkecil kedua setelah negara Itali dan diprediksikan pada tahun 2030 angka kelahiran di Jepang semakin sedikit hanya mencapai 13,9 %. Ini merupakan sebuah hal yang ironis, nantinya akan terjadi pelonjakan angka pada usia tua karena generasi mudanya tidak berkembang dan tidak dapat menggantikan posisi usia tua yang semakin hari semakin meningkat. Sebagai salah satu negara yang sangat berkembang, Jepang ternyata mengalami kesulitan dalam memberantas kejadian-kejadian tersebut. Banyak akibat yang bisa disebabkan oleh kejadian tersebut. Mulai dari penurunan angka wanita yang menikah, 3

angka kelahiran anak, dan lain-lain. Kejadian yang bebarapa tahun belakangan menimpa negara Jepang ini dikenal dengan fenomena parasaito shinguru atau Parasite Single. Fenomena inilah yang beberapa tahun belakangan ini menjadi topik pembicaraan oleh masyarakat Jepang. Siaran televisi, siaran radio, maupun media massa banyak membahas permasalahan ini. Istilah tersebut sebenarnya sudah dikenal sejak tahun 1976 dan terus mengalami peningkatan hingga sekarang. Menurut Yamada (1999:8-11) seorang sosiolog dari Universitas Tokyo Gakusei melalui buku yang beliau keluarkan yang berjudul The Age of Parasite Singles yang terbit pada tahun 1999, definisi parasaito shinguru adalah orang-orang muda yang belum menikah baik laki-laki maupun perempuan, berusia antara 20-34 tahun dan mereka sudah lulus sekolah dan sudah bekerja, namun tetap menumpang hidup di rumah orang tua serta menggantungkan kehidupan dasar mereka kepada orang tua. Selanjutnya, mereka menikmati hidup yang santai, penuh kesenangan, serba mewah dan enak. Meskipun pola hidup menumpang pada orang tua bukanlah hal yang baru di jepang, tetapi kecenderungan menunda pernikahan dewasa ini telah membuat peningkatan jumlah orang muda yang memiliki predikat ini. Diperkirakan tahun 1995 saja sudah ada sekitar sepuluh juta orang muda Jepang memiliki predikat dan menurut perkiraan Yamada, jumlah orang muda yang memiliki predikat ini akan meningkat menjadi 10% dari jumlah populasi penduduk Jepang di tahun 2000. Dengan menjadi parasaito shinguru, anak-anak muda Jepang menikmati hidup mereka yang bisa dikatakan cukup enak tanpa harus bekerja keras untuk membiayai hidup mereka sehari-hari seperti membayar sewa apartemen maupun kebutuhankebutuhan dasar lainnya karena semuanya telah terpenuhi oleh orang tua mereka. 4

Akibatnya penghasilan kerja mereka dapat mereka gunakan untuk berfoya-foya, berbelanja barang-barang mewah dan bermerk, bahkan untuk membeli mobil. Keadaan tersebut sangat dipengaruhi oleh gaya serta pola hidup mereka sehari-harinya. Dengan keadaan mereka yang serba enak inilah lalu menimbulkan kecenderungan untuk menunda pernikahan. Karena bagi mereka pernikahan adalah suatu hal yang dapat menurunkan tingkat kemapanan mereka. Karena secara otomatis jika mereka menikah nanti maka mereka harus hidup mandri dan mulai membiayai keperluan rumah tangga, sehingga akan sulit bagi mereka untuk menikmati kehidupan enak yang telah mereka dapatkan sebelumnya ketika mereka masih hidup menumpang di rumah orang tua dengan segala kemudahan-kemudahannya. Pada umunya, harga untuk sebuah kondominium di Jepang sangatlah mahal, terutama dibeberapa kota besar di Jepang. Untuk menemukan kondominium yang sederhana dengan harga rendah pun sulit, dan juga kebanyakan orang-orang muda yang baru bekerja belum dapat menghasilkan uang yang banyak. Oleh karena itu, tidaklah mudah bagi mereka untuk keluar dari rumah orang tua mereka dan memilih untuk tinggal sendiri. Tidak selalu seperti itu, bukanlah hal yang mustahil untuk tidak tinggal bersama orang tua mereka dan memilih untuk hidup sendiri. Dengan kata lain, mereka tidak ingin keluar dari rumah orang tuanya. Karena pada dasarnya mereka tidak ingin melepas hasil yang mereka dapatkan sebelumnya dan juga kehidupan yang nyaman. Dalam beberapa kasus, menjadi pekerja rumah tangga atau penjaga rumah merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh Ibu mereka. Dan apabila penghasilan mereka sedang rendah, mereka tidak perlu terlalu khawatir karena mereka tidak perlu membantu dalam membayar biaya hidup di rumah orang tua mereka. Dengan hal seperti itu, keuangan mereka pun semakin banyak. Mereka dapat membeli barang- 5

barang yang mereka inginkan dengan harga serta merk terkenal. Mereka juga dapat menjaga gaya hidup mereka. Beberapa dari mereka tidak ingin meninggalkan kebiasaan mereka tersebut. Tidak hanya barang-barang yang mereka beli, tetapi pekerjaan mereka yang juga penting. Anak muda Jepang berharap untuk mendapatkan pekerjaan yang tepat. Sekarang ini, pekerjaan tidak hanya untuk menghasilkan uang saja, tetapi menjadi bagian dalam gaya hidup. Sayangnya, terkadang pekerjaan yang tepat itu hanya diartikan sebagai pekerjaan yang mementingkan gaya hidup atau lifestyle. Beberapa orang tidak dapat tetap dengan pekerjaan dan hidup mereka saat ini. Jadi beberapa memilih untuk tetap tinggal bersama orang tua mereka sampai mereka benar-benar menemukan pekerjaan yang tepat bagi diri mereka tersebut. Gambaran-gambaran tentang kehidupan ideal masyarakat muda Jepang itulah yang menjadi salah satu penyebab meningkatnya fenomena-fenomena di Jepang saat ini. Sehingga peneliti merasa tertarik untuk menggali lebih dalam fenomena parasaito shinguru dalam masyarakat Jepang saat ini. 1.2 Rumusan Permasalahan Karena adanya beberapa penyebab yang menimbulkan munculnya fenomena di Jepang. Dimana anak-anak muda yang sudah lulus sekolah dan bekerja tetapi masih ingin tinggal bersama orang tua mereka dikarenakan mereka merasa nyaman dengan keadaan tersebut dimana mereka tidak perlu mencemaskan mengeluarkan uang untuk biaya rumah tangga. Oleh karena itu, rumusan permasalahan dalam skripsi ini adalah menganalisis hasil angket tentang fenomena parasaito shinguru yang terdapat pada masyarakat Jepang saat ini. 6

1.3 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian dalam skripsi ini akan dibatasi pada analisa tentang parasaito shinguru yang terdapat di Jepang dengan pembagian angket yang ditujukan kepada 42 responden orang Jepang dengan rentan usia 20 36 tahun baik yang berada di Indonesia maupun di Jepang. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah penulis ingin meneliti tentang fenomena parasaito shinguru yang sedang marak menjadi perbincangan di kalangan masyarakat Jepang. Turut menjabarkan pengertian dari parasaito shinguru, serta bagaimana pandangan orang Jepang terhadap fenomena parasaito shinguru tersebut. Manfaat penelitian ini diharapkan agar para pembaca dapat mendapatkan informasi dan pengetahuan dalam upaya promotif dan preventif terhadap fenomena parasaito shinguru dan dapat lebih memahami tentang fenomena parasaito shinguru di Jepang. 1.5 Metode penelitian Dalam skripsi ini saya akan menggunakan metode kuantitatif ( quantitative research ), quantitative research adalah suatu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner ( angket ) sebagai alat pengumpulan data yang pokok. ( Syaodih, 2005 : 60 ). Dari data yang diperoleh, kemudian digunakan metode kepustakaan untuk mengumpulkan konsep dan teori yang akan digunakan sebagai acuan untuk menganalisis hasil dari angket yang telah diperoleh. Kemudian peneliti menggunakan metode deskriptif analistis untuk menganalisis hasil kuisioner ( angket ) 7

yang diperoleh dengan konsep dan teori yang ada. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena - fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau pada masa yang sudah lampau. Sedangkan penelitian analitis yang penulis ambil untuk metode dalam skripsi ini adalah metode analisis isi atau dokumen yaitu ditujukan untuk menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen resmi, dokumen perundangan, dan kebijakan maupun hasil-hasil penelitian. ( Syaodih, 2005 : 54 ). Penulis akan menyampaikan kuesioner secara langsung kepada 42 responden, setelah itu, saya akan mengolah serta menganalisis hasil dari kuesioner yang telah dijawab oleh responden dengan dibantu program SPSS (Statistical Product and Services Solution). 1.6 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisannya terbagi dalam 5 bab. Dalam bab I pendahuluan akan diuraikan tentang latar belakang permasalahan yang sedang dihadapi, tujuan penulisan, ruang lingkup atau pembatasan masalah, metode penelitian dalam pengumpulan data, serta sistematila penulisan. Dalam bab II landasan teori akan menjelaskan landasan teori yang akn digunakan, mengenai sistem itu sendiri dan apa-apa saja yang nantinya akan dapat dihubungkan dalam permasalahan yang terjadi yang bisa dijadikan solusi secara teori. Dalam bab III analisis data memberikan beberapa analisis data yang digunakan dalam proses penelitian. Dalam bab IV simpulan dan saran akan penulis sampaikan dengan memberikan kesimpulan pada sistem yang sudah dianalisa dan dirancang, serta saran yang diharapkan dapat berguna bagi penambahan pengetahuan masyarakat Indonesia maupun 8

Jepang tentang fenomena ini.dalam bab V ringkasan, ini merupakan bab terakhir yang berisi ringkasan dari keseluruhan bab. 9