ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL PEMECAHAN MASALAH DALAM BUKU SISWA PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII KURIKULUM 2013

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL PEMECAHAN MASALAH DALAM BUKU SISWA MATEMATIKA WAJIB SMA KELAS X KURIKULUM 2013

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL PEMECAHAN MASALAH DALAM BUKU SISWA PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VIII KURIKULUM 2013

DWI SUSILOWATI A

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL PEMECAHAN MASALAH DALAM BUKU SISWA PELAJARAN MATEMATIKA WAJIB SMA KELAS XI KURIKULUM 2013

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL PEMECAHAN MASALAH DALAM BUKU SISWA MATEMATIKA WAJIB SMA KELAS X KURIKULUM 2013

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL PEMECAHAN MASALAH DALAM BUKU SISWA MATEMATIKA WAJIB SMA KELAS X KURIKULUM 2013

ANALISIS LEVEL KOGNITIF SOAL SOAL PEMECAHAN MASALAH PADA BUKU SISWA MATEMATIKA KELAS VII KURIKULUM 2013

Oleh: RIZKY LINAR PALUPI A

Banina Firdaus et al., Analisis Soal dalam Buku Matematika Kelas VII Kurikulum

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GARIS SINGGUNG LINGKARAN BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN PADA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEC.

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

MEMINIMALKAN KESULITAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI SMP NASKAH PUBLIKASI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ROTATING TRIO EXCHANGE BERBASIS LKS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI DISCOVERY LEARNING PADA SISWA SMP NASKAH PUBLIKASI

IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA MENGGUNAKAN NEWMAN S ERROR ANALYSIS (NEA) PADA PEMECAHAN MASALAH OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

ANALISIS KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA MATEMATIKA DALAM MENYELESAIKAN SOAL STRUKTUR ALJABAR II

ARTIKEL PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. pada Program Studi Pendidikan Matematika.

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL PEMECAHAN MASALAH DALAM BUKU SISWA PELAJARAN MATEMATIKA PEMINATAN SMA KELAS X KURIKULUM 2013

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL PEMECAHAN MASALAH DALAM BUKU SISWA PELAJARAN MATEMATIKA PEMINATAN SMA KELAS X KURIKULUM 2013

IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP MUHAMMADIYAH MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2016/ 2017

ANALISIS KESALAHAN SISWA BERDASARKAN KATEGORI KESALAHAN WATSON DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL HIMPUNAN DI KELAS VII D SMP NEGERI 11 JEMBER

Desi Suryaningsih et al., Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan...

Key word : analysis of national exam, conten validity, cognitive domains.

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 2 Tahun 2014

Titi Solfitri 1, Yenita Roza 2. Program Studi Pendidikan Matematika ABSTRACT

Diajukan Oleh : Agung Setiawan Nugroho A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Memecahkan masalah merupakan pekerjaan rutin manusia, sebab. dalam kehidupan sehari-hari sering dihadapkan pada masalah.

PADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL- SOAL OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TOROH

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BERDASARKAN NEWMAN S ERROR ANALYSIS PADA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL PEMECAHAN MASALAH DALAM BUKU SISWA PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS IX KURIKULUM 2013

KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG ALJABAR BENTUK PECAHAN

ANALISIS SOAL ULANGAN HARIAN BUATAN GURU BIOLOGI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 DITINJAU DARI TINGKAT TAKSONOMI BLOOM

Oleh: Desi Novita *), Anna Cesaria **), Hamdunah **) Mahasiswa Program Studi Pendididkan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat.

PENINGKATAN PRESTASI MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN TUGAS MIND MIND SEBAGAI INSTRUMEN PENILAIAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA MATERI FUNGSI KUADRAT

ANALISIS KESALAHAN LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA PRODUK MGMP WONOGIRI

Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Materi Luas Permukaan serta Volume Prisma Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Barru

Dwi Ratnasari Dewi SMP Negeri 11 Madiun

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN KARTU SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 7 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2014/2015

Yunandasari et al., Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)...

ANALISIS KESULITAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL SISWA KELAS X SMK HARAPAN KARTASURA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKANALAT PERAGA PADA SISWA KELAS III SEMESTER II SD NEGERI 67 PAGARALAM

TINGKAT KESULITAN DAN DAYA BEDA SOAL TES SUMATIF BAHASA INDONESIA BERDASARKAN KURIKULUM 2013 SMP

Noviana Kusumawati Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pekalongan Jl. Sriwijaya No 3 Pekalongan, ABSTRAK

ANALISIS KARAKTERISTIK SOAL SOAL PEMECAHAN MASALAH UJIAN NASIONAL (UNAS) SISWA SMP TAHUN AJARAN 2009/2010 DAN 2010/2011 NASKAH PUBLIKASI

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA

ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH DIMENSI TIGA

Mika Ambarawati Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP Budi Utomo Malang Jalan Citandui 46 Malang

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PUBLIKASI ILMIAH AFRINA NUR BAITI A

ANALISIS KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL PERSAMAAN GARIS LURUS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 WONOGIRI

IMPLEMENTASI BIMBINGAN BELAJAR PADA SISWA KESULITAN MATEMATIKA DI SDN BADRAN SURAKARTA

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH BERDASARKAN GENDER PADA MATERI BANGUN DATAR

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: DESI FITRIANI A

PENGGUNAAN METODE COMPLETE SENTENCE

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECKS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 KABUPATEN TEBO

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun oleh: EFIE ARINI

PENERAPAN MEDIA PAPAN FLANEL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS III SDN 1 PANJER

ANALISIS KEMAMPUAN GURU DALAM MELAKSANAKAN PENILAIAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR TAHUN 2016/2017

Hariadi PW SMP Negeri 10 Surakarta ABSTRACT

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL- SOAL OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TOROH

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA SMP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Widhati 1), Chumdari 2), Siti Kamsiyati 3) PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN GENERATIVE LEARNING DENGAN PENGGUNAAN METODE THE STUDY GROUP

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MATERI BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG.

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI PENYAJIAN DATA STATISTIK UNTUK KELAS X SMA N 3 PADANG. Oleh

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS V SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI PECAHAN DENGAN MEDIA BANGUN GEOMETRI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD

Nancy et al., Analisis Tingkat Kognitif Uji Kompetensi pada Buku Sekolah Elektronik (BSE)...

Disusun Oleh: Lilis Ambar Wiratmi A PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

AKTIVITAS METAKOGNISI DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS V SD N 03 SINGOSARI TAHUN AJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Untuk menciptakan manusia yang berkualitas tentunya tidak lepas

PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI I TRUCUK DENGAN MEDIA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN ANALISIS WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP N 1 BANGUNTAPAN

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

Keywords: Student Result learning, cooperative learning mode, kancing gemerincing type, and talking stick type.

Penerapan Media Komik Matematika Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di Sekolah Dasar

454 Penerapan Model Pembelajaran

oleh: Ma ruf Egie Adilistiyo A

Asmaul Husna. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNRIKA Batam Korespondensi: ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika

Transkripsi:

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL PEMECAHAN MASALAH DALAM BUKU SISWA PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII KURIKULUM 213 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Srata I pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: RIKA WULANDARI A411315 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 217

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL PEMECAHAN MASALAH DALAM BUKU SISWA PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII KURIKULUM 213 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendiskripsikan tingkat kesulitan soal pemecahan masalah matematika ditinjau dari komponen-komponen soal: jenis masalah, jenis bialangan, jenis operasi, banyak opareasi, banyak pertanyaan, kecukupan data, dan kemiripan dengan soal sebelumnya dalam buku siswa matematika SMP kelas VII kurikulum 213. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi pada setiap sempel soal dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan alur tahapan reduksi data, penyajian data, dan penyimpulan. Hasil penelitaian menunjukkan: 1) Terdapat 582 soal pemecahan masalah atau sekitar 33,64% dari 173 butir soal; 2) Jenis soal pemecahan masalah 69,93% dominan rutin; 3) jenis bilangan dominan bilangan cacah sebanyak 7,45%; 4) Jenis operasi lebih banyak menggunakan operasi perkalian sebanyak 44,16%; 5) Banyak operasi dominan menggunakan lebih dari satu operasi sebanyak 59,8%; 6) Banyak pertanyaan dominan mengunakan satu pertanyaan sebanyak 81,44%: 7) Memiliki kecukupan data lengkap sebanyak 87,8%; 8) Sebanyak 69,42% soal yang tidak mirip dengan soal sebelumnya. Sehingga soal pemecahan masalah dikategorikan mempunyai tingkat kesulitan sedang. Kata kunci: buku siswa, soal pemecahan masalah, tingkat kesulitan. Abstract This study aims to analyze and describe the level of difficulty of problem solving item mathematics in terms of the components of the matter: type of problem, type of cardinal numbers, type of operation, the kind of operations, the kind of questions, data adequacy, and similarities with the previous question in the students book mathematics Junior High School 7th grade Curriculum 213. This research uses qualitative research. Data collection method used is observation on each sample question and documentation. Data analysis techniques use the flow of data reduction steps, data presentation, and conclusion. The results showed: 1) There were 582 problem solving questions or about 33,64% of the 173 items; 2) The type of problem solving question 69,93% dominant routine; 3) The type of dominant number of counting numbers as much as 7,45%; 4) Type of operations using more multiplication as much as 44,16%; 5) Many dominant operations use more than one operation as much as 59,8%; 6) Many dominant questions using one question as much as 81,44%: 7) Have a complete data sufficiency of 87,8%; 8) 69,42% questions is not similar to the previous questions. So the problem solving questions is categorized as having medium difficulty level. Keywords: student's books, problem solving, the level of difficulty. 1

2 1. PENDAHULUAN Upaya pemerintah untuk memperbaiki mutu pendidikan nasional salah satunya adalah dengan meluncurkan kurikulum baru pada tahun 213, yaitu kurikulum 213. Kurikulum 213 (K-13) adalah kurikulum yang berlaku dalam Sistem Pendidikan Indonesia. Kurikulum ini merupakan kurikulum tetap diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan kurikulum-26 (yang sering disebut sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Agar program kurikulum dapat terlaksana dibutuhkan media sebagai alat untuk melakukan pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan yaitu bahan ajar. Kesesuaiana isi bahan ajar dengan kurikulum sangat diperlukan untuk menunjang tercapainya tujuan kurikulum. Pada kurikulum 213 bahan ajar yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran yaitu buku guru dan buku siswa yang telah disediakan pemerintah sebagai buku teks wajib sumber belajar di sekolah bagi siswa. Menurut Trianto (27: 73) buku ajar siswa atau Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah panduan siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah. Selain itu buku bacaan siswa juga sebagai panduan belajar baik dalam proses pemeblajaran di kelas maupun belajar mandiri. Soal pemecahan masalah biasanya melibatkan beberapa kombinasi konsep dan keterampilan dalam suatu situasi baru atau situasi yang berbeda. Peranan soal pemecahan masalah menurut Susilowati (212) dapat digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam persiapan mengerjakan tes, karena meliputi kemampuan untuk menyelesaikan masalah dalam matematika maupun konteks lain yang berkaitan, diantaranya kemampuan merancang, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. Sukma (212) menguraikan bahwa dalam pembelajaran Matematika siswa sering mengalami kesulitan dalam penyelesaian soal terutama pada soal pemecahan masalah. Suharsimi Arikunto ( 213: 222 ) mengatakan bahwa soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya

3 soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauan. Peran tingkat kesulitan dalam menyelesaikan soal matematika dapat digunakan untuk meningkatkan mutu kegiatan belajar mengajar dan akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa (Firda Listiyana, 212). Prestasi belajar matematika dapat dicapai melalui proses belajar mengajar yang melibatkan guru dan siswa. Memperhatikan uraian diatas, penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mendiskripsikan tingkat kesulitan soal-soal pemecahan masalah dalam buku siswa matematika SMP kelas VII kurikulum 213 berdasarkan: jenis masalah, jenis bilangan, jenis operasi, banyak operasi, banyak soal pertanyaan, kecukupan data, dan kemiripan dengan soal sebelumnya. 2. METODE PENELITIAN Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif. Penelitian kualitatif menyusun data melalui kegiatan menganalisis dan mendiskripsikan kenyataan di lapapangan berdasarkan fenomena yang terjadi. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Isi (Content Analysis). Analisis isi digunakan untuk menganalisis soal-soal pada buku siswa matematika kelas VII Kurikulum 213. Tahap-tahap pelaksanaan penelitian dilaksanakan mulai dari persiapan sampai penulisan laporan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal-soal pemecahan masalah yang ditinjau berdasarkan tingkat kesulitan soal yakni jenis bilangan, jenis operasi, banyak operasi, banyak soal/pertanyaan, kecukupan data, kemiripan dengan soal sebelumnya dan letak pertanyaan. Sumber data dalam penelitian ini adalah Buku Siswa Matematika Kelas VII (semester 1 dan semester 2) kurikulum 213 tahun terbit 216. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi dengan tahap analisis isi dan dokumentasi. Analisis data dilakukkan bersamaan dengan proses pengumpulan data dengan alur tahapan pertama, reduksi data yaitu untuk mengidentifikasi, menyederhanakan dan mengubah bentuk data yang di lapangan. Data yang telah didiperoleh disederhanakan dan diseleksi relevansinya dengan masalah peneliti, sedangkan data yang tidak perlu dibuang. Alur tahapan

4 kedua adalah penyajian data yang sudah direduksi. Penyajian data yang sistematis serta mantap dalam bentuk tabel dan diagram akan memudhkan penerikan kesimpulan atau menentukan tindakan yang akan dilakukkan selanjutnya. Alur tahapan terakhir adalah penyimpulan, data yang sudah direduksi dan disajikan secara sistematis akan disimpulkan sementara. Penarikan kesimpulan dilakukkan secara bertahap mulai dari kesimpulan sementara sampai kesimpulan terakhir. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini berhasil mengumpulkan data deskriptif mengenai banyak soal pemecahan masalah. Karakteristik soal berdasarkan tingkat kesulitan yang ditinjau dari jenis masalah, jenis bilangan, jenis operasi, banyak operasi, banyak soal pertanyaan, kecukupan data, dan kemiripan dengan soal sebelumnya dalam buku siswa matematika SMP kelas VII kurikulum 213. Data tentang banyaknya soal pemecahan masalah dalam buku siswa matematika SMP kelas VII kurikulum 213 yang dianalisis disajikan dalam Tabel 4.1 dan Gambar 4.1 Tabel 4.1 Banyak Soal Pemecahan Masalah Jumlah Soal Aspek Pemecahan Masalah Bukan Pemecahan Masalah Total Bilangan 323 232 555 Aljabar 146 571 717 Geometri dan Pengukuran 91 295 386 Statistika dan Peluang 22 5 72 Total 582 1148 173

Banyak Soal 5 6 571 4 2 323 232 295 146 91 22 5 Soal Pemecahan Masalah Bukan Soal Pemecahan Masalah Jenis Soal Bilangan Aljabar Geometri dan Pengukuran Statistika dan Peluang Gambar 4.1 Banyak Soal Pemecahan Masalah Soal pemecahan masalah pada aspek bilangan sebanyak 323 soal atau sekitar 55,5%, aspek aljabar sebanyak 146 soal atau sekitar 25,9%, aspek geometri dan pengukuran sebanyak 91 soal atau sekitar 15,63%, dan aspek statistika dan peluang sebanyak 22 soal atau sekitar 3,78%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada buku tersebut soal-soalnya di dominasi oleh soal bukan pemecahan masalah serta soal pemecahan masalah lebih banyak didominasi pada aspek bilangan. Sedangkan ditinjau dari jenis masalah distribusi soal pemecahan masalah disajikan pada Tabel 4.2 berikut ini. Tabel 4.2 Distribusi Soal Berdasarkan Jenis Masalah Aspek Jenis Maslah Rutin Non Rutin Bilangan 26 117 Aljabar 12 26 Geometri dan Pengukuran 61 3 Statistika dan Peluang 2 2 Total 47 175 Berdasarkan distribusi soal tersebut, berikut data tampilan dalam diagram pada Gambar 4.2

Banyak Soal 6 25 2 15 1 5 26 117 12 61 26 3 Bilangan Aljabar Geometri dan Pengukuran Jenis Masalah 2 2 Statistika dan Peluang Rutin Non Rutin Gambar 4.2 Distribusi Soal Berdasarkan Jenis Masalah Soal pemecahan masalah berdasarkan jenis masalahnya yaitu jenis masalah rutin sebanyak 47 soal atau sekitar 69,93% dan jenis masalah non-rutin sebanyak 175 soal atau sekitar 3,7%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa soal pemecahan masalah didominasi jenis masalah rutin dan lebih banyak didominasi oleh aspek bilangan. Berdasarkan jenis bilangan dapat disajikan data dalam bentuk tabel dan gambar diagram sebagai berikut. Tabel 4.3 Distributor Soal Berdasarkan Jenis Bilangan Aspek Jenis Bilangan Cacah Negatif Pecahan Desimal Bilangan 28 13 49 5 Aljabar 125 3 4 Geometri dan Pengukuran 63 1 3 3 Statistika dan Peluang 14 8 Total 41 17 56 61 Berdasarkan distribusi soal pemecahan masalah berdasarkan jenis bilangan tersebut, berikut data tampilan dalam diagram pada Gambar 4.3

Banyak Soal 7 25 2 28 15 1 5 13 49 5 125 63 14 3 4 1 3 3 8 Bilangan Aljabar Geometri dan Pengukuran Jenis Bilangan Statistika dan Peluang Bilangan Cacah Bilangan Negatif Bilangan Pecahan Bilangan Desimal Gambar 4.3 Distributor Soal Berdasarkan Jenis Bilangan Dari 582 soal 7,45% menggunakan jenis bilangan cacah, 2,92% menggunakan jenis bilangan negatif, 9,62% menggunakan jenis bilangan pecahan, dan 1,48% menggunakan jenis bilangan desimal/persen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa aspek bilangan yang paling banyak menggunakan jenis bilangan dan jenis bilangan yang paling yang banyak digunakan yaitu bilangan cacah. Berdasarkan jenis operasi dapat disajikan data dalam bentuk tabel dan gambar diagram sebagai berikut. Tabel 4.4 Distribusi Soal Berdasarkan Jenis Operasi Aspek Jenis Operasi + - Bilangan 62 63 157 158 Aljabar 71 7 38 11 Geometri dan Pengukuran 14 21 56 23 Statistika dan Peluang 1 1 6 2 Total 148 155 257 194 Keterangan : (+) : Penjumlahan, (-) : Pengurangan ( ) : Perkalian, ( ) : Pembagian

Banyak Soal 8 18 16 14 12 1 8 6 4 2 62 63 157158 71 7 38 14 21 Bilangan Aljabar Geometri dan Pengukuran 11 Jenis Operasi 56 23 1 1 6 2 Statistika dan Peluang (+) Penjumlahan (-) Pengurangan ( ) Perkalian ( ) Pembagian Gambar 4.4 Distribusi Soal Berdasarkan Jenis Operasi Jenis operasi perkalian merupakan jenis operasi paling banyak digunakan yaitu sekitar 44,16%, operasi pembagian sebanyak 33,33%, operasi pengurangan sebanyak 26,63%, dan operasi penjumlahan sebanyak 25,43%. Pada aspek bilangan kategori soalnya cenderung lebih sulit karena jumlah soal yang menggunakan operasi perkalian dan operasi pembagian lebih banyak. Berdasarkan banyak operasi yang ada dalam soal pemecahan masalah dapat disajikan data dalam bentuk tabel dan gambar sebagai berikut. Tabel 4.5 Distribusi Soal Berdasarkan Banyak Operasi Aspek Banyak Operasi 1 >1 Bilangan 38 83 22 Aljabar 35 22 89 Geometri dan Pengukuran 21 17 53 Statistika dan Peluang 16 2 4 Total 11 124 348 Keterangan : () : tidak ada operasi, (1) : satu operasi (>1) : lebih dari satu operasi

Banyak Soal 9 25 2 15 1 5 83 22 38 35 53 22 21 17 16 Bilangan Aljabar Geometri dan Pengukuran 89 Banyak Operasi 2 4 Statistika dan Peluang () Tidak ada operasi (1) Satu operasi (>1)Lebih dari satu operasi Gambar 4.5 Distribusi Soal Berdasarkan Banyak Operasi Terdapat 11 soal atau sekitar 18,9% tidak menggunakan operasi, yang hanya menggunakan satu operasi sebanyak 21,3%, dan lebih dari satu operasi sebanyak 59,8%. Pada aspek bilangan kategori soalnya cenderung lebih sulit karena banyak soal yang menggunakan operasi lebih dari satu. Berdasarkan banyak pertanyaan dapat disajikan data dalam bentuk tabel dan gambar diagram sebagai berikut. Tabel 4.6 Distribusi Soal Berdasarkan Banyak Pertanyaan Aspek Banyak Pertanyaan 1 >1 Bilangan 253 7 Aljabar 124 22 Geometri dan Pengukuran 78 13 Statistika dan Peluang 19 3 Total 474 18 Keterangan : (1) : satu pertanyaan, (>1) : lebih dari satu pertanyaan

Banyak Soal Banyak Soal 1 3 25 2 15 1 5 253 7 124 78 22 13 19 3 Bilangan Aljabar Geometri dan Pengukuran Banyak Pertanyaan Statistika dan Peluang Gambar 4.6 Distribusi Soal Berdasarkan Banyak Pertanyaan Dari 582 soal pemecahan masalah terdapat 474 atau sekitar 81,44% memiliki satu pertanyaan dan 18 soal atau sekitar 18,56% memiliki pertanyan lebih dari satu. (1) Satu pertanyaan (>1) Lebih dari satu pertanyaan Berdasarkan kecukupan data dapat disajikan data dalam bentuk tabel dan gambar diagram sebagai berikut. 3 25 2 15 1 5 Tabel 4.7 Distribusi Soal Berdasarkan Kecukupan Data Aspek Kecukupan Data Ekstra Lengkap Kurang Bilangan 4 282 37 Aljabar 1 13 15 Geometri dan Pengukuran 77 14 Statistika dan Peluang 22 Total 5 511 66 282 13 77 37 4 1 15 14 Bilangan Aljabar Geometri dan Pengukuran Kecukupan Data 22 Statistika dan Peluang Ekstra Lengkap Kurang Gambar 4.7 Distribusi Soal Berdasarkan Kecukupan Data

Banyak Soal 11 Dari 582 soal pemecahan masalah terdapat 5 soal atau sekitar,86% dengan data ekstra, 511 soal atau sekitar 87,8% dengan data lengkap, dan 66 soal atau sekitar 11,34% soal dengan data kurang. Berdasarkan kemiripan dengan soal sebelumnya dapat disajikan data dalam bentuk tabel dan gambar diagram sebagai berikut. 25 2 15 1 5 Tabel 4.8 Distribusi Soal Berdasarkan Kemiripan Data Aspek Kemiripan Data Mirip Tidak Mirip Bilangan 14 219 Aljabar 54 92 Geometri dan Pengukuran 11 8 Statistika dan Peluang 9 13 Total 176 44 14 219 54 92 8 11 9 Bilangan Aljabar Geometri dan Pengukuran Kemiripan Data 13 Statistika dan Peluang Mirip Tidak Mirip Gambar 4.8 Distribusi Soal Berdasarkan Kemiripan Data Berdasarkan kemiripan soal dengan soal sebelumnya terdapat 3,58% yang mirip dengan soal sebelumnya dan 69,42% yang tidak mirip dengan soal sebelumnya. Berikut akan disajikan hasil analisis deskriptif soal pemecahan masalah berdasarkan tingkat kesulitan sebagai brerikut.

Banyak Soal 12 2 Tabel 4.9 Analisis Tingkat Kesulitan soal Aspek Tingkat Kesulitan Soal Rendah Sedang Tinggi Bilangan 43 189 91 Aljabar 35 7 41 Geometri dan Pengukuran 17 5 24 Statistika dan Peluang 11 9 2 Total 16 318 158 189 15 1 5 43 91 35 7 41 5 17 24 11 Bilangan Aljabar Geometri dan Pengukuran Tingkat Kesulitan Soal 9 2 Statistika dan Peluang Rendah Sedang Tinggi Gambar 4.9 Analisis Tingkat Kesulitan soal Tingkat kesulitan soal pemecahan masalah dalam buku matematika SMP kelas VII kurikulum 213 yaitu 16 soal atau sekitar 18,21% dalam kategori rendah, 318 soal atau sekitar 54,64% dalam kategori sedang, dan 158 soal atau sekitar 27,15% dalam kategori tinggi. 4. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1) Soal pemecahan masalah pada buku siswa matematika SMP kelas VII kurikulum 213 sebanyak 582 soal terdiri dari 47 soal jenis soal pemecahan masalah rutin dan 175 soal jenis soal pemecahan masalah non-rutin. Dari dua jenis soal pemecahan masalah tersebut, jenis soal pemecahan non-rutin memiliki tingkat kesulitan soal yang relatif lebih sulit untuk diselesaikan, karena dalam penyelesaiannya dibutuhkan pemikiran kreatif dan penyelesaiannya menggunakan lebih dari satu metode dengan jawaban tidak tunggal; 2)Tingkat kesulitan soal dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :

13 a) Jenis bilangan, terdiri dari 4 jenis bilangan yaitu bilangan cacah, bilangn negatif, bilangan pecahan, dan bilangan desimal/persen. Dari 582 soal 7,45% menggunakan jenis bilangan cacah, 2,92% menggunakan jenis bilangan negatif, 9,62% menggunakan jenis bilangan pecahan, dan 1,48% menggunakan jenis bilangan desimal/persen, b) Jenis operasi, soal pemecahan masalah dalam buku siswa matematika SMP kelas VII kurikulum 213 dan jenis operasi perkalian merupakan jenis operasi paling banyak digunakan yaitu sekitar 44,16%, operasi pembagian sebanyak 33,33%, operasi pengurangan sebanyak 26,63%, dan operasi penjumlahan sebanyak 25,43%, c) Banyak operasi, terdapat 11 soal atau sekitar 18,9% tidak menggunakan operasi, yang hanya menggunakan satu operasi sebanyak 21,3%, dan lebih dari satu operasi sebanyak 59,8%, d) Banyak pertanyaan, jika dalam satu soal memiliki lebih dari satu pertanyaan maka tingkat kesulitannya relatif lebih sulit. Dari 582 soal pemecahan masalah terdapat 81,44% memiliki satu pertanyaan dan 18,56% memiliki pertanyan lebih dari satu, e) Kecukupan data dapat mempengaruhi proses penyelesaian soal. Dari 582 soal pemecahan masalah terdapat,86% dengan data ekstra, 87,8% dengan data lengkap, dan 11,34% soal dengan data kurang, f) Kemiripan soal dengan soal sebelumnya akan mempermudah siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah. Berdasarkan kemiripan soal dengan soal sebelumnya terdapat 3,58% yang mirip dengan soal sebelumnya dan 69,42% yang tidak mirip dengan soal sebelumnya; 3) Pada buku siswa matematika SMP kelas VII kurikulum 213 dikategorikan dalam tingkat rendah, sedang, dan tinggi. Tingkat kesulitan soal pemecahan masalah dalam buku matematika SMP kelas VII kurikulum 213 yaitu 16 soal atau sekitar 18,21% dalam kategori rendah, 318 soal atau sekitar 54,64% dalam kategori sedang, dan 158 soal atau sekitar 27,15% dalam kategori tinggi. DAFTAR PUSTAKA Listiyana, Faridha. 212. Analisis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Rumus-Rumus Segitiga Pada Materi Trigonometri Kelas X SMAN 1 Cawas Kabupaten Klaten. Skripsi. Surakarta: FKIP, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

14 Suharsimi Arikunto. 213. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Sukma, Silvia Fransisca. 212. Peran Guru dalam Pembelajaran Pemecahan Masalah. Mlarak: Dinamika Guru. Diakses tanggal 21 Desember 216 (https://dinamikaguru.wordpress.com). Susilowati, Dwi. 212. Analisis Tingkat Kesulitan Soal Pemecahan Masalah Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dalam Buku Ajar Matematika SMP Kelas VIII. Skripsi. Surakarta: FKIP, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Trianto. 27. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka, 27