III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Bandar Lampung yang terletak di Jl.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Xaverius 2 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP TMI Roudlotul Qur an Metro yang terletak di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP

III. METODE PENELITIAN. pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014. Kelas VIII di SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII MTs Al-Hikmah Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung yang berlokasi di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Pringsewu

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 23

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

A. Populasi dan Sampel

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 2

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung. Kelas X di SMK Muhammadiyah 2 Bandar Lampung terdiri

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Terbanggi Besar yang terletak di desa

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ngambur Pesisir Barat. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Bangunan

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Al-Hikmah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandar Lampung semester genap

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013 yang

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. yang terdiri dari 7 kelas yaitu kelas VIIIA - VIIIG. Pengambilan sampel dengan

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Nurul Iman Pesawaran yang terletak di di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin.

METODE PENELITIAN. terdiri dari 6 kelas jurusan manajemen (Akuntansi, Pemasaran dan Perkantoran).

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Mitra Bakti

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 17 Bandarlampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung. Populasi yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bangunrejo. Populasi yang diteliti

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 13 Bandarlampung yang beralamat di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Darul Huffaz Pesawaran yang terletak di jalan

III. METODE PENELITIAN. SMPN 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari enam kelas

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Metro

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 20 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Negeri 1 Terusan Nunyai yang terletak

METODE PENELITIAN. sebanyak 145 siswa yang terdistribusi ke dalam lima kelas (VIII A VIII E).

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Mathla ul Anwar Gisting. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandarlampung yang terletak di Jl.

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Tunas Mekar Indonesia yang terletak di Jalan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen semu (quasi experiment). Kelompok

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Trimurjo yang terletak di Jalan Raya

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar

III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Rumbia. Populasi dalam penelitian

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 12 Bandarlampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 22 Bandarlampung semester genap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

III. METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Kotabumi. Populasi yang diambil

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Tamansiswa

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pekalongan. Populasi dalam

METODE PENELITIAN. Bandar Lampung. Kelas VIII di SMP Negeri 24 Bandar Lampung terdiri dari

III. METODE PENELITIAN. Pringsewu yang terdiri dari enam kelas, yaitu VIII-1 sampai VIII-6 dengan ratarata

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester genap SMP

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2012/2013 Kelas VIII semester

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 2014 sampai dengan 7 Juli 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Natar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Gadingrejo yang terletak di Jalan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Terbanggi Besar. Populasi dalam

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Desain yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

III. METODE PENELITIAN. 3 kelas yaitu VIII-A, VIII-B, VIII-C,. Sedangkan sampel dalam penelitian ini

METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII Mts Al Hikmah

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI Jurusan Bangunan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Gajah Mada

Transkripsi:

24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di Jl. Turi Raya No.1 Labuhan Dalam, Kecamatan Tanjung Senang, Kota Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII semester ganjil tahun pelajaran 2015-2016 yang terdistribusi dalam 12 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 367 siswa. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Purposive Random Sampling yaitu pengambilan sampel dengan pertimbangan dua kelas yang dipilih memiliki kemampuan yang sama dan mewakili populasi. Dari hasil observasi, diketahui bahwa kelas VII SMP Negeri 19 Bandar Lampung terbagi dalam kelas kelas yang terdiri dari siswa dengan kemampuan yang heterogen. Oleh karena itu, setiap kelas terdiri dari siswa dengan kemampuan yang hampir sama. Berdasarkan hasil diskusi dengan guru mitra terpilihlah kelas VII F dan VII L. Kemudian dari kedua kelas tersebut dipilih secara acak untuk menentukan pembelajaran yang digunakan. Akhirnya diperoleh kelas VII L sebagai kelas eksperimen yaitu kelas yang pembelajarannya menggunakan problem based learning sedangkan kelas VII F sebagai kelas kontrol yaitu kelas yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional.

25 B. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian quasi experiment (eksperimen semu). Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah post-test only control group sesuai dengan yang dikembangkan oleh Furchan (1982: 353) seperti pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Post-test Only Control Group Design Kelompok Perlakuan Post-test E X P 1 P Y P 2 Keterangan: E = Kelas eksperimen P = Kelas kontrol X = Diberi perlakuan dengan menggunakan Problem Based Learning Y = Diberi perlakuan dengan menggunakan pembelajaran konvensional P 1 = Nilai post-test siswa pada kelas eksperimen P 2 = Nilai post-test siswa pada kelas kontrol C. Data Penelitian Data dalam penelitian ini adalah data tentang kemampuan komunikasi matematis siswa yang dicerminkan oleh skor yang berbentuk data kuantitatif. Data diperoleh melalui tes komunikasi matematis yang dilakukan setelah pembelajaran dengan menggunakan problem based learning. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes. Tes diberikan pada kelas PBL dan kelas Konvensional, yang dilakukan setelah pembelajaran.

26 E. Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian ini adalah tes. Bentuk tes yang digunakan adalah tes uraian karena dengan soal uraian langkah-langkah penyelesaian siswa yang mengandung indikator kemampuan komunikasi matematis dapat terlihat dengan jelas. Tes terdiri dari 4 soal uraian. Tes disusun berdasarkan indikator-indikator kemampuan komunikasi matematis. Penyusunan perangkat tes dilakukan dengan langkah sebagai berikut ini. 1. Melakukan pembatasan lingkup materi yang diujikan. 2. Menentukan tipe soal, yaitu soal esai. 3. Menentukan jumlah soal, yaitu 4 soal. 4. Menentukan waktu mengerjakan soal, yaitu 80 menit. 5. Membuat kisi-kisi soal berdasarkan indikator pembelajaran yang ingin dicapai. 6. Menulis butir soal, kunci jawaban, dan penentuan skor. 7. Menganalisis validitas. 8. Mengujicobakan instrumen. 9. Menganalisis reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukaran. 10. Memilih item soal yang sudah teruji berdasarkan analisis yang dilakukan. Tes komunikasi matematis ini menuntut siswa memberikan jawaban berupa menggambar (drawing), ekspresi matematika (mathematical expression), dan menuliskannya (written texts). Adapun pedoman penskoran tes pemahaman konsep disajikan pada Tabel 3.2.

27 Tabel 3.2 Pedoman Penskoran Soal Kemampuan Komunikasi Matematis Skor Menggambar (drawing) 0 Tidak ada jawaban 1 2 3 4 Skor Maksimal Membuat gambar namun isi nya tidak sesuai dengan konsep Membuat gambar sesuai dengan konsep namun kurang lengkap Membuat gambar sesuai dan lengkap Ekspresi Matematika (Mathematical Expression) Hanya sedikit dari pendekatan matematika yang benar Membuat pendekatan matematika dengan benar, namun salah dalam mendapatkan solusi Membuat pendekatan matematika dengan benar, solusi benar, namun terdapat langkahlangkah yang terlewati Membuat pendekatan matematika dengan benar, kemudian melakukan perhitungan atau mendapatkan solusi secara lengkap dan benar Menulis (Written Texts) Menjelaskan namun tidak sesuai dengan konsep dan tidak masuk akal Penjelasan secara matematis masuk akal namun kurang lengkap Penjelasan secara matematis masuk akal dan lengkap 3 4 3 Setelah perangkat tes tersusun, diujicobakan pada kelas di luar sampel penelitian tetapi masih dalam populasi. Uji coba dilakukan untuk menguji apakah soal-soal tersebut memenuhi kriteria soal yang layak digunakan. 1. Validitas tes Penelitian ini menggunakan validitas isi. Validitas isi tes komunikasi matematis ini dapat diketahui dengan cara membandingkan isi yang terkandung dalam tes komunikasi matematis dengan indikator pembelajaran yang telah ditentukan. Tes dikonsultasikan terlebih dahulu kepada guru mata pelajaran matematika kelas VII

28 terkait materi tes. Tes dikategorikan valid apabila butir-butir tesnya telah dinyatakan sesuai dengan kompetensi dasar serta bahasa siswa yang diukur berdasarkan penilaian guru mitra. Hasil penilaian menunjukkan bahwa tes yang digunakan untuk mengambil data kemampuan komunikasi matematis siswa telah memenuhi validitas isi (Lampiran B.5) Setelah instrumen diujicobakan, langkah selanjutnya adalah menganalisis hasil uji coba untuk diteliti kualitasnya. Tes yang digunakan dalam penelitian ini harus valid, memiliki reliabilitas yang tinggi atau sangat tinggi, memiliki tingkat kesukaran mudah, sedang, dan sukar, serta memiliki daya pembeda yang cukup baik, baik, dan sangat baik. 2. Reliabilitas tes Tes dengan reliabilitas tinggi akan meyakinkan bahwa hasil yang diperoleh akan sama atau tidak jauh berbeda apabila tes dilakukan kembali. Untuk mengukur reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha (Arikunto, 2008: 109) sebagai berikut:. r 2 n i 2 n 1 t 11 1 Keterangan: r 11 : reliabilitas yang dicari n : banyaknya item : jumlah varians dari tiap-tiap item 2 b 2 t : varians total.

29 Dalam penelitian ini, koefisien reliabilitas diinterpretasikan berdasarkan pendapat Arikunto (2008: 75) yang disajikan dalam Tabel 3.3 berikut. Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas Koefisien relibilitas (r 11 ) Kriteria 0,80 < r 11 1,00 Sangat tinggi 0,60 < r 11 0,80 Tinggi 0,40 < r 11 0,60 Cukup 0,20 < r 11 0,40 Rendah 0,00 < r 11 0,20 Sangat rendah Kriteria relibilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah cukup, tinggi, dan sangat tinggi dengan koefisien reliabilitas yaitu lebih dari 0,60. Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas instrumen tes kemampuan komunikasi matematis siswa, diperoleh koefisien sebesar 0,879. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tes yang digunakan memiliki kriteria reliabilitas yang tinggi. Hasil perhitungan reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.1. 3. Daya Pembeda Daya pembeda item adalah kemampuan suatu butir soal untuk dapat membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang kemampuannya rendah. Sebelum menghitung daya pembeda, data terlebih dahulu diurutkan dari siswa yang memperoleh nilai tertinggi sampai terendah, kemudian diambil 27% siswa yang memperoleh nilai tertinggi sebagai kelompok atas dan 27% siswa yang memperoleh nilai terendah sebagai kelompok bawah. Menurut Sudijono (2011: 386), daya pembeda dihitung menggunakan rumus : DP = -

30 Keterangan: DP B A B B J A J B : daya pembeda : banyaknya siswa kelompok atas yang dapat menjawab dengan benar pada butir soal yang bersangkutan. : banyaknya siswa kelompok bawah yang dapat menjawab dengan benar pada butir soal yang bersangkutan : jumlah siswa yang termasuk dalam kelompok atas : jumlah siswa yang termasuk dalam kelompok bawah Kriteria daya pembeda butir soal yang digunakan menurut Sudijono (2011: 389) disajikan pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Interpretasi Daya Pembeda Koefisien DP Interpretasi 0,70 < DP 1,00 Sangat baik 0,40 < DP 0,70 Baik 0,20 < DP 0,40 Cukup 0,00 < DP 0,20 Jelek DP 0,00 Sangat jelek Kriteria daya pembeda yang digunakan dalam penelitian ini adalah cukup, baik, dan sangat baik dengan koefisien daya pembeda yaitu lebih dari 0,20. Daya pembeda masing-masing butir soal dapat dilihat pada Tabel 3.6.Hasil perhitungan daya pembeda butir item soal selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.2. 4. Tingkat kesukaran Tingkat kesukaran digunakan untuk menentukan derajat kesukaran atau taraf kesulitan suatu butir soal. Menurut Sudijono (2011: 372), rumus yang digunakan untuk menghitung tingkat kesukaran suatu butir soal adalah sebagai berikut. TK =

31 Keterangan : TK = Tingkat kesukaran suatu butir soal = Jumlah skor yang diperoleh siswa pada suatu butir soal yang diperoleh = Jumlah skor maksimum yang dapat diperoleh siswa pada suatu butir soal Kriteria tingkat kesukaran butir soal yang digunakan menurut Sudijono (2011: 389) disajikan pada Tabel 3.5. Tabel 3.5 Interpretasi Tingkat Kesukaran Indeks Kesukaran Interpretasi TK = 0,00 Sangat sukar 0,00 < TK 0,30 Sukar 0,30 < TK 0,70 Sedang 0,70 < TK 1,00 Mudah TK > 1,00 Sangat Mudah Dalam penelitian ini, butir soal yang digunakan adalah soal-soal dengan interpretasi mudah, sedang, dan sukar. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran instrumen tes kemampuan pemahaman konsep matematis seperti tersaji pada Tabel 3.6. Perhitungan selengkapnya mengenai reliabilitas tes dapat dilihat pada Lampiran C.1sedangkan perhitungan daya pembeda dan tingkat kesukaran butir soal pada Lampiran C.2. Dari Tabel 3.6 dapat diketahui bahwa hasil tes uji coba memiliki kriteria reliabilitas tes yang tinggi yaitu 0,879. Karena instrumen tes telah memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas, serta setiap butir tes telah memenuhi daya pembeda dan tingkat kesukaran yang ditentukan, maka soal tersebut telah layak digunakan untuk pengambilan data penelitian.

32 Tabel 3.6 Rekapitulasi Hasil Tes Uji Coba No. Tingkat Reliabilitas Daya Pembeda Soal Kesukaran Kesimpulan 1a 0,38 (cukup) 0,55 (sedang) Dipakai 1b 0,34 (cukup) 0,40 (sedang) Dipakai 1c 0,76 (sangat baik) 0,53 (sedang) Dipakai 2 0,33 (cukup) 0,37 (sedang) Dipakai 3a 0,879 0,25 (cukup) 0,34 (sedang) Dipakai 3b (tinggi) 0,32 (cukup) 0,27 (sukar) Dipakai 3c 0,25 (cukup) 0,27 (sukar) Dipakai 3d 0,50 (baik) 0,41 (sedang) Dipakai 4a 0,76 (sangat baik) 0,58 (sedang) Dipakai 4b 0,49 (baik) 0,30 (sukar) Dipakai F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tahapan penelitian dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Tahap Perencanaan a. Melakukan observasi awal ke sekolah yang akan ditentukan sebagai populasi dan sampel penelitian. b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) da lembar kerja siswa (LKS). c. Mempersiapkan perangkat untuk instrumen tes 2. Tahap Pelaksanaan a. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran PBL dan Konvensional. b. Mengadakan posttest pada kedua kelas dengan menggunakan perangkat instrumen tes yang telah disiapkan. 3. Menganalisis hasil penelitian 4. Menyusun hasil penelitian

33 G. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan uji proporsi dan uji kesamaan dua proporsi. Sebelum pengujian hipotesis, dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas pada data yang telah didapat dari kelas yang menggunakan PBL dan pembelajaran Konvensional. 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk menentukan apakah data yang didapat berdistribusi normal atau tidak. Uji Normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Chi-Kuadrat. Uji Chi-Kuadrat menurut Sudjana (2005: 273) adalah sebagai berikut. a. Hipotesis Ho : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H 1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal b. Taraf signifikan : α = 0,05 c. Statistik uji = Keterangan: O i = frekuensi pengamatan E i = frekuensi yang diharapkan k = banyaknya pengamatan d. Keputusan uji Terima H 0 jika

34 Dalam penelitian ini, uji Chi-Kuadrat dilakukan dengan bantuan Software Microsoft Excel 2007dengan kriteria pengujian adalah terima H 0 jika. Hasil uji normalitas data penelitian disajikan dalam Tabel 3.7. Perhitungan uji normalitas data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.5 dan C.6. Tabel. 3.7 Hasil Uji Normalitas Data Penelitian Sumber Data Posttest Kelompok Penelitian Banyak Siswa Kesimpulan H 0 Eksperimen 27 11,1 Diterima Kontrol 27 11,1 Diterima Berdasarkan hasil uji normalitas data kemampuan komunikasi matematis siswa yang disajikan pada Tabel 3.7 di atas, terlihat nilai untuk setiap kelompok kurang dari. Ini berarti hipotesis nol untuk setiap kelompok diterima. Dengan demikian data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Setelah dilakukan uji prasyarat kemudian dilakukan uji hipotesis. 2. Uji Hipotesis a. Uji Proporsi Dalam penelitian ini, data nilai tes kemampuan komunikasi matematis siswa berdistribusi normal, sehingga untuk menguji hipotesis bahwa proporsi siswa yang mempunyai kemampuan komunikasi matematis dengan baik lebih dari 0,60 maka dilakukan uji proporsi pada data kemampuan komunikasi matematis siswa di kelas PBL. Apabila data berasal dari populasi yang berdistribusi normal, maka uji yang dilakukan adalah uji proporsi satu pihak dengan rumusan hipotesis sebagai berikut: H 0 : π = 0,60 (persentase siswa tuntas belajar = 60%)

35 H 1 : π > 0,60 (persentase siswa tuntas belajar > 60%) Statistik yang digunakan dalam uji proporsi pada penelitian ini, mengikuti yang dikembangkan oleh Sudjana (2005: 233-234), yaitu: = Keterangan: x = banyaknya siswa tuntas belajar n = jumlah sampel 0,60 = proporsi siswa tuntas belajar yang diharapkan Kriteria pengujian adalah tolak H 0 jika z hitung z 0,5 - α. Nilai z 0,5 α diperoleh dari daftar normal baku dengan peluang (0,5 α). Untuk z hitung < z 0,5 α H 0 diterima. b. Uji kesamaan dua proporsi Pada penelitian ini, data kemampuan komunikasi matematis merupakan data yang berdistribusi normal. Oleh karena itu, uji hipotesis yang digunakan adalah uji kesamaan dua proporsi satu pihak dengan rumusan hipotesis sebagai berikut. H 0 : π 1 = π 2 (proporsi siswa yang memiliki kemampuan komunikasi matematis dengan baik pada kelas PBL sama dengan pada kelas konvensional) H`1 : π 1 > π 2 (proporsi siswa yang memiliki kemampuan komunikasi matematis dengan baik pada kelas PBL lebih tinggi dari kelas konvensional)

36 Statistik yang digunakan dalam uji kesamaan dua proporsi pada penelitian ini, mengikuti yang dikembangkan oleh Sudjana (2005: 246), yaitu: z = dengan p = dan q = 1 p Keterangan: x 1 = banyaknya siswa yang memiliki kemampuan komunikasi matematis dengan baik pada kelas PBL. x 2 = banyaknya siswa yang memiliki kemampuan komunikasi matematis dengan baik pada kelas Konvensional. n 1 = jumlah siswa pada kelas PBL = jumlah siswa pada kelas konvensional n 2 Dengan kriteria tolak H 0 jika z z 0,5 α dan terima H 0 untuk z < z 0,5 α dengan α = taraf nyata.