ANGGARAN SEKTOR PUBLIIK (AnSP) Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA. PENDAPATAN, HIBAH, BELANJA PEMERINTAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. gencar melakukan beberapa upaya seperti halnya penentuan target penerimaan

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana yang terjamin untuk menjalankan fungsi-fungsi pemerintah. Sumber

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SiAP) Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA. PENDAHULUAN

ANGGARAN SEKTOR PUBLIIK (AnSP) Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

ANGGARAN SEKTOR PUBLIIK (AnSP) Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

ANGGARAN SEKTOR PUBLIIK (AnSP) Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA. PENYUSUNAN RKA SKPD

Perkembangan Penerimaan Pajak di Indonesia. Abstract

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERKEMBANGAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DAN REALISASI APBN SAMPAI DENGAN 31 AGUSTUS 2009

PERKEMBANGAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DAN REALISASI APBN SEMESTER I 2009

DASAR-DASAR PERPAJAKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

PERKEMBANGAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DAN REALISASI APBN SAMPAI DENGAN 30 SEPTEMBER 2009

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang satu sama lain pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi yang terjadi pada bidang politik mulai merambah pada bidang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang sehingga

BAB II KAJIAN PUSTAKA

NOTA KEUANGAN DAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN

REALISASI PENDAPATAN NEGARA SEMESTER I 2012

DASAR-DASAR PERPAJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang. Pembayar

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 (UUD NRI 1945), pasal

KEBIJAKAN FISKAL PAJAK DITANGGUNG PEMERINTAH. Abstrak

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Tujuan yang ingin dicapai oleh Indonesia sebagai salah satu negara

Jenis Penerimaan & Pengeluaran Negara. Pertemuan 4 Nurjati Widodo, S.AP, M.AP

Hukum Pajak. Ciri-Ciri Pajak (Pertemuan #3) Semester Genap

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat. Karena pajak mempunyai fungsi sebagai budgetair yang

REALISASI SEMENTARA APBNP

PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea 4.

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dibayarkan memiliki fungsi tertentu yaitu fungsi Budgetair (sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sommerfeld Ray M., Anderson Herschel M., dan Brock Horace R.

NOTA KEUANGAN DAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN 2012 REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. syarat mutlak yang harus dilakukan oleh pemerintah, demi terwujudnya. kesejahteraan rakyat. Dalam melaksanakan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. tingginya tingkat inflasi, naiknya harga barang-barang, melemahnya nilai tukar

PERMASALAHAN PAJAK INDONESIA. Ayu Noviani Hanum. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang. Abstrak

ANGGARAN SEKTOR PUBLIIK (AnSP) Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

ANGGARAN SEKTOR PUBLIK (AnSP) Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA. PENDAHULUAN APBN

PEREKONOMIAN INDONESIA APBN dan Peran Pemerintah Materi 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur dan lainnya, tidak terkecuali dengan Negara Indonesia. Untuk

BAB II LANDASAN TEORI KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI. keempat atas Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 ketentuan Umum dan Tata

III. METODE PENELITIAN. dari mencatat, mengumpulkan serta menyalin data-data yang diperlukan dari dinas

BAB II KAJIAN PUSTAKA. negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib. membayarnya menurut peraturan-peraturan umum (Undang-Undang)

BAB I. Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus-menerus dan

MEKANISME PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA NEGARA

Perpajakan, Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh. untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Hal ini dapat dilihat dari persentase dalam APBN tahun 2006 yang terdiri

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi pajak menurut Soemitro, S.H (1990) dalam Resmi (2013) adalah

Sama seperti pajak, namun terdapat imbalan (kontra-prestasi) secara langsung yang dapat dirasakan oleh pembayar retribusi

Keuangan Negara dan Perpajakan. Avni Prasetia Putri Fadhil Aryo Bimo Nurul Salsabila Roma Shendry Agatha Tasya Joesiwara

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

DATA POKOK APBN-P 2007 DAN APBN 2008 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. disederhanakan dengan memerhatikan asas keadilan, pemerataan, manfaat, dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

SOAL APBN DAN PAJAK MONETER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap negara membutuhkan dana yang cukup besar dalam melaksanakan

Tabel 1a APBN 2004 dan APBN-P 2004 (miliar rupiah)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang saat ini sedang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. a. Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H. ( Resmi, 2013) (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapatkan jasa timbal balik

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN DIREKTORAT PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK PENGELOLAAN PNBP DAN TANTANGAN KEDEPAN

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penerimaan utama negara yang digunakan untuk membiayai

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya berasal dari penerimaan pajak.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan hal yang penting bagi suatu negara yang terus

PENGERTIAN DAN DEFINISI CIRI CIRI YANG MELEKAT PADA DEFINISI PAJAK ISTILAH-ISTILAH PERPAJAKAN

Tabel 1a APBN 2004 dan APBN-P 2004 (miliar rupiah)

INFOGRAFIS REALISASI PELAKSANAAN APBN 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat adil dan makmur, diperlukan pembangunan di segala sektor.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) (APBN) terbesar. Hal ini sesuai dengan kebijaksanaan pemerintahan yang

SEKILAS TENTANG PEREKONOMIAN DAN FISKAL INDONESIA

ANGGARAN SEKTOR PUBLIIK (AnSP) Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA. PENDAPATAN, HIBAH, BELANJA PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. yang paling penting. Pendapatan tersebut nantinya digunakan untuk pembangunan

Perkembangan Perekonomian dan Arah Kebijakan APBN 2014

BAB I PENDAHULUAN. untuk menciptakan kemandirian dalam pembiayaan pembangunan dengan. mengurangi ketergantungan pada sumber dana luar negeri.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyatakan bahwa otonomi daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk

ekonomi K-13 PERPAJAKAN K e l a s A. PENGERTIAN PAJAK Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA

DATA POKOK APBN

BAB I PENDAHULUAN. langsung berhubungan dengan teori keahlian yang diterima diperkuliahan. Praktik

ANGGARAN SEKTOR PUBLIIK (AnSP) Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA. Proses Penyusunan dan Penetapan APBD

INFOGRAFIS REALISASI PELAKSANAAN APBN 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2 makro yang disertai dengan perubahan pokok-pokok kebijakan fiskal, dan pergeseran anggaran antarunit organisasi dan/atau antarprogram yang berdampak

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pemerintah dalam suatu negara adalah : 1) fungsi stabilisasi, yaitu

BAB III PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA INDONESIA DALAM APBN

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengatur keseimbangan kehidupan perekonomian dan pemanfaatan dana

DATA POKOK APBN-P 2007 DAN APBN-P 2008 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang penting terhadap tercapainya target APBN yang

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan komponen penting dalam perekonomian Indonesia. Pajak. penerimaan negara terbesar adalah pajak.

Transkripsi:

ANGGARAN SEKTOR PUBLIIK (AnSP) PENDAPATAN, HIBAH, BELANJA PEMERINTAH

Pendapatan, Hibah, Belanja Pemerintah Sesi 4 Copyright 2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id.

SIKLUS APBN & ASUMSI DASAR EKONOMI Tujuan Pembelajaran pada sesi ini adalah sebagai berikut. 1. Memahamkan pengertian Pendapatan Negara dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Negara 2. Memahamkan Struktur dan jenis Pendapatan Negara dan Hibah 3. Memahamkan Penerimaan Perpajakan 4. Memahamkan Belanja, Struktur Belanja Pemerintah Pusat 5. Memahamkan Klasifikasi Belanja Pemerintah Pusat 6. Menelusur sumber acuan 3 3

1. Memahamkan Pendapatan negara ALUR PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Pemerintah Pusat Renstra KL Pedoman Renja - KL Pedoman RKA-KL Rincian APBN Pedoman Diacu RPJP Nasional Pedoman RPJM Nasional Dijabar kan RKP Pedoman RAPBN APBN Diacu Diperhatikan Diserasikan melalui Musrenbang RPJP Daerah Pedoman RPJM Daerah Dijabarkan RKP Daerah Pedoman RAPBD APBD Pedoman Diacu Pemerintah Daerah Renstra SKPD Pedoman Renja - SKPD Pedoman RKA - SKPD Rincian APBD Planning Budgeting 4

1. Memahamkan pengertian pendapatan & Belanja Pendapatan & Belanja 1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-- APBN, adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh DPR. 2. Pendapatan Negara adalah hak Pemerintah Pusat yang diakui sebagai penambah kekayaan bersih yang terdiri atas Penerimaan Perpajakan, Penerimaan Negara Bukan Pajak, dan Penerimaan Hibah. 3. Penerimaan Perpajakan adalah semua penerimaan negara yang terdiri atas Pendapatan Pajak Dalam Negeri dan Pendapatan Pajak Perdagangan Internasional. 5

1. Memahamkan pengertian pendapatan & Belanja Pendapatan & Belanja 4. Pendapatan Pajak Dalam Negeri adalah semua penerimaan negara yang berasal dari pendapatan pajak penghasilan, pendapatan pajak pertambahan nilai barang dan jasa dan pendapatan pajak penjualan atas barang mewah, pendapatan pajak bumi dan bangunan, pendapatan cukai, dan pendapatan pajak lainnya. 5. Pendapatan Pajak Perdagangan Internasional adalah semua penerimaan negara yang berasal dari pendapatan bea masuk dan pendapatan bea keluar. 6. Penerimaan Negara Bukan Pajak--PNBP adalah semua penerimaan Pemerintah Pusat yang diterima dalam bentuk penerimaan dari sumber daya alam, pendapatan bagian laba Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PNBP lainnya, serta pendapatan Badan Layanan Umum (BLU). 6

1. Memahamkan pengertian pendapatan & Belanja Pendapatan & Belanja 7. Penerimaan Hibah adalah semua penerimaan negara baik dalam bentuk devisa dan/atau devisa yang dirupiahkan, rupiah, jasa, dan/atau surat berharga yang diperoleh dari pemberi hibah yang tidak perlu dibayar kembali dan yang tidak mengikat, baik yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri. 8. Belanja Negara adalah kewajiban Pemerintah Pusat yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih yang terdiri atas belanja Pemerintah Pusat dan Transfer ke Daerah. 7

2. Memahamkan faktor yang pengaruhi Pendapatan siklus Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Negara Pendapatan negara memiliki ketergantungan terhadap indikator ekonomi makro Indikator ekonomi makro yang mempengaruhi pendapatan negara adalah harga minyak internasional (ICP), pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar, dan lifting minyak bumi 8

2. Memahamkan faktor yang pengaruhi Pendapatan Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Negara Pendapatan negara memiliki ketergantungan terhadap indikator ekonomi makro No Jenis Pendapatan Negara Faktor yang Mempengaruhi 1 PPh Migas Indonesian Crude Price (ICP), lifting, dan kurs 2 PPh Non Migas inflasi dan pertumbuhan ekonomi 3 PPN dan PPnBM inflasi dan pertumbuhan ekonomi 4 Pajak Bumi dan Bangunan pertumbuhan ekonomi 5 Cukai inflasi, pertumbuhan ekonomi, produksi rokok, dan produksi MMEA 6 Pajak Lainnya inflasi dan pertumbuhan ekonomi 7 Bea Masuk kurs dan volume impor 8 Bea Keluar kurs dan volume impor 9 PNBP SDA Migas ICP, kurs, lifting, harga gas, dan volume produksi gas 9

2. Memahamkan faktor yang pengaruhi Pendapatan Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Negara Pendapatan negara memiliki ketergantungan terhadap indikator ekonomi makro No Jenis Pendapatan Negara Faktor yang Mempengaruhi 10 PNBP SDA Non Migas 11 Bagian Pemerintah atas Laba BUMN pertumbuhan ekonomi dunia dan kebijakan pemerintah terkait pengelolaan SDA non migas Langsung:: laba BUMN, kebijakan Pemerintah dalam menetapkan pay out ratio (POR) masing-masing BUMN Tidak langsung: inflasi, pertumbuhan ekonomi dalam negeri dan dunia 12 PNBP K/L 13 Pendapatan BLU jumlah jenis layanan yang dipungut PNBP, volume layanan, tarif layanan, dan kualitas pemberian layanan volume layanan, tarif layanan, dan kualitas pemberian layanan 10

3. Memahamkan Struktur dan jenis Pendapatan Negara dan Hibah Struktur Pendapatan Negara dan Hibah Struktur pendapatan negara dalam APBN: dua kali perubahan sejak tahun 1969/1970 sampai dengan sekarang. 1. periode 1969/1970 s.d 1999/2000, 2. Sejak tahun 2000 s.d sekarang 11

3. Memahamkan Struktur dan jenis Pendapatan Negara dan Hibah Struktur Pendapatan Negara dan Hibah Periode 1969/1970 s.d 1999/2000, penerimaan negara dalam APBN terdiri atas 1. penerimaan dalam negeri dan 2. penerimaan pembangunan. 12

3. Memahamkan Struktur dan jenis Pendapatan Negara dan Hibah Struktur Pendapatan Negara dan Hibah Periode 1969/1970 s.d 1999/2000, 1. Penerimaan dalam negeri: sumber-sumber dalam negeri, penerimaan: migas dan non-migas, pajak dan bukan pajak 2. penerimaan pembangunan: penerimaan yang berasal dari luar negeri. pinjaman/utang luar negeri, tetapi diperlakukan dan diadministrasikan dalam APBN sebagai penerimaan. 13

3. Memahamkan Struktur dan jenis Pendapatan Negara dan Hibah Struktur Pendapatan Negara dan Hibah Periode tahun 2000 s.d sekarang, struktur pendapatan negara dalam APBN berubah secara signifikan. pendapatan negara dibagi menjadi 3 bagian yaitu 1. penerimaan perpajakan, 2. penerimaan negara bukan pajak, dan 3. hibah. 14

3. Memahamkan Struktur dan jenis Pendapatan Negara dan Hibah Struktur Pendapatan Negara dan Hibah Periode tahun 2000 s.d sekarang, Pinjaman/utang luar negeri menjadi pos pembiayaan. Pos pembiayaan digunakan untuk membiayai pembangunan apabila pendapatan negara dan hibah belum dapat memenuhi kebutuhan belanja negara. Penerimaan migas merupakan primadona pada awal periode pertama (1969/1970 s.d 1985/1986). dikarenakan booming minyak yang terjadi pada dekade 1970an di mana harga minyak dunia terus meningkat sampai awal dekade 1980an. keadaan mulai berbalik, di mana harga minyak dunia cenderung menurun. 15

3. Memahamkan Struktur dan jenis Pendapatan Negara dan Hibah Struktur Pendapatan Negara dan Hibah Periode tahun 2000 s.d sekarang, Tahun 1983 Pemerintah melakukan serangkaian reformasi perpajakan: peraturan perundangan perpajakan baru yang mengatur mengenai pajak penghasilan (UU Nomor 7/1983), pajak pertambahan nilai (UU Nomor 8/1983) dan ketentuan umum dan tata cara perpajakan (UU Nomor 6/1983). 16

3. Memahamkan Struktur dan jenis Pendapatan Negara dan Hibah Struktur Pendapatan Negara dan Hibah Periode tahun 2000 s.d sekarang, Reformasi perpajakan tersebut juga melakukan perubahan mendasar pada sistem pemungutan pajak yang sebelumnya official assessment menjadi self assessment. berhasil meningkatkan penerimaan perpajakan, mulai tahun 1986/1987 penerimaan perpajakan telah menggantikan posisi penerimaan migas sebagai primadona dalam penerimaan negara 17

3. Memahamkan Struktur dan jenis Pendapatan Negara dan Hibah Struktur Pendapatan Negara dan Hibah Periode tahun 2000 s.d sekarang, Penerimaan migas --periode sebelumnya dicatat menjadi bagian tersendiri dari penerimaan negara, pada periode ini telah diintegrasikan menjadi komponen PNBP. Penerimaan pajak penghasilan yang berasal dari migas menjadi komponen penerimaan perpajakan. Perbandingan struktur penerimaan negara yang baru dengan yang lama dapat dilihat pada tabel di bawah ini.: 18

3. Memahamkan Struktur dan jenis Pendapatan Negara dan Hibah Perbandingan Struktur Penerimaan Negara a 19

3. Memahamkan Struktur dan jenis Pendapatan Negara dan Hibah Jenis-jenis Pendapatan Negara dan Hibah UU 17/ 2003 tentang Keuangan Negara, pendapatan negara terdiri atas: 1. penerimaan perpajakan, 2. penerimaan negara bukan pajak, dan 3. hibah. 20

3. Memahamkan Struktur dan jenis Pendapatan Negara dan Hibah Jenis-jenis Pendapatan Negara dan Hibah Berdasarkan struktur pendapatan negara dan hibah, penerimaan perpajakan terdiri dari: 1. pajak penghasilan, 2. pajak pertambahan nilai, 3. pajak bumi dan bangunan, 4. cukai, dan 5. pajak lainya serta 6. pajak perdagangan 21

3. Memahamkan Struktur dan jenis Pendapatan Negara dan Hibah Jenis-jenis Pendapatan Negara dan Hibah Pajak perdagangan internasional yang terdiri dari: bea masuk dan bea keluar. Sedangkan PNBP terdiri dari: penerimaan SDA (migas dan nonmigas), bagian Pemerintah atas laba BUMN, PNBP lainnya serta penerimaan BLU. Penerimaan perpajakan dan PNBP juga diklasifikasikan sebagai penerimaan dalam negeri. 22

3. Memahamkan Struktur dan jenis Pendapatan Negara dan Hibah P. Jenis-jenis Pendapatan Negara dan Hibah 23

1. Memahamkan Penerimaan Perpajakan siklus Penerimaan Perpajakan Pengertian Pajak 1. Prof. Dr. P. J. A. Adriani: iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan umum (undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan. 2. Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro SH, 24

1. Memahamkan Penerimaan Perpajakan siklus Penerimaan Perpajakan Pengertian Pajak 2. Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro SH: adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. atau Definisi tersebut kemudian dikoreksinya yang berbunyi sebagai berikut: Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment. 2. Sommerfeld Ray M., Anderson Herschel M., & Brock Horace R, 25

1. Memahamkan Penerimaan Perpajakan siklus Penerimaan Perpajakan Pengertian Pajak 3. Sommerfeld Ray M., Anderson Herschel M., & Brock Horace R, pajak adalah suatu pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah, bukan akibat pelanggaran hukum, namun wajib dilaksanakan, berdasarkan ketentuan yang ditetapkan lebih dahulu, tanpa mendapat imbalan yang langsung dan proporsional, agar pemerintah dapat melaksanakan tugas-tugasnya untuk menjalankan pemerintahan 26

Referensi 6. Menelusur sumber acuan Dirjen Anggaran. 2013. Dasar-dasar Praktek Pengyusunan APBN di Indonesia. Peraturan Pemerintah 10 tahun 2011 tentang Tata Cara Penagadaan Pinjaman dan/ atau Penerimaan Hibah Serta Penerusan Pinjaman dan/ atau Hibah Luar Negeri UU 14 tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 27