PENGGUNAAN MODEL KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI ORI TAHUN AJARAN 2012/2013

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN PEMBELAJARAN LUAS DAERAH BANGUN DATAR MELALUI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BAGI SISWA KELAS V SDN SAMBENG PURWOREJO TAHUN AJARAN

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN MODEL CTL DENGAN MEDIA MANIK-MANIK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD. 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENERAPAN PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN DI SEKOLAH DASAR KABUPATEN KEBUMEN TAHUN AJARAN 2011/2012

PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS III SD

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN GUMILIR 04 TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKASISWA KELAS V SDN 2 KEDUNG MENJANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VI SDN 2 KALIREJO KECAMATAN KARANGGAYAM TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DENGAN MEDIA KONKRET

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

PENERAPAN PENDEKATAN CTL DENGAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG GAYA KELAS IV SD NEGERI 2 PANJER

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN MEDIA PAPAN FLANEL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS III SDN 1 PANJER

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SDN 1 MULYOSRI

PENGGUNAAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS III SDN KRADENAN

1. Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3. Dosen PGSD FKIP UNS

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENGGUNANAN METODE HYPNOTEACHING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BENERWETAN TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MULTIMEDIA DAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PENGGUNAAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN BANYUURIP TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 2 PLARANGAN

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD

Keywords: Quantum Teaching, Concrete Media, Mathematics

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Keywords: Scientific, concrete object media, Mathematics

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DALAM PENINGKATAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KASEGERAN

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS

Kata kunci: Index Card Match, kartu gambar, Bahasa Inggris

PENENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS II SD NEGERI TEBING TINGGI

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING

Keywords: Open Ended Learning, multimedia, mathematic

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTETIC (VAK) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 ABEAN

IG.A.K. Wardani (2009: 10.7), yang menyatakan bahwa: Pemerintah telah berupaya keras meningkatkan profesionalitas

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KRACAK

Keywords: CTL Models, science learning, learning result.

PENGGUNAAN MODEL AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION

PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DIAM DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS V SD NEGERI 2 JOGOPATEN TAHUN AJARAN

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

Nur Khasananah 1, Triyono 2, Joharman 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret

PENERAPANMODEL KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK

PENGGUNAAN METODE MIND MAP DENGAN MEDIA VISUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN PATEMON GOMBONG TAHUN AJARAN 2013/2014

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS V SDN 2 SEMPOR KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI SIDOMULYO

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN BOROWETAN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN METODE SQ3R DALAM PENINGKATAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA ANAK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI JATIMALANG

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MAGNET MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN 1 PURWOGONDO TAHUN AJARAN 2013/2014

3

Key Word: creative-productive, buzz group, increasing, mathematic

PENERAPAN PENDEKATAN RME

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KARANGTANJUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Keywords: Pair Check, concrete media, fraction

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KUWARASAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN DI KELAS IV SD

PENERAPAN PENDEKATAN CTL DENGAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN PATEMON TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD ( STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

662 Aplikasi Model Sains...

PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN IPA DAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

PENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD

PENERAPAN TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR KELAS V SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL GUNA PENINGKATAN PENGENALAN POLA MATEMATIKA PADA ANAK KELOMPOK A TK KARANG INDRIYA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL JIGSAW DISERTAI MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SDN 2 WONOYOSO TAHUN AJARAN 2012/2013

Keywords: RME, paper folding media, fraction

PENGGUNAAN METODE COMPLETE SENTENCE

Kata kunci : Macromedia flash, sains teknologi masyarakat, IPA

PENGGUNAAN METODE SOSIODRAMA DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENYIMAK PADA SISWA KELAS IIIA SDI ULIL ALBAB KEBUMEN

Kata kunci : Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

Keywords: TAI (Team Assisted Individualization), increase, math, learning outcomes

Keywords: Auditory Intellectually Repetition, manipulative media, Mathematics

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

Keywords: learning, STAD, media charge cards, integers

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN KALIMAT PADA SISWA KELAS IV SDN 4 PANJER

Transkripsi:

PENGGUNAAN MODEL KONTEKSTUAL DALAM PENNGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATKA TENTANG PECAHAN PADA SSWA KELAS SD NEGER OR TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Patno Pustopo 1, Wahyudi 2, Warsiti 3 FKP, PGSD Universitas Sebelas Maret 1 Mahasiswa S1 PGSD FKP UNS 2, 3 Dosen S1 PGSD FKP UNS e-mail: patno.pustopo@yahoo.com Abstract: The Using Contextual Model n mproving mathematics Learning about fraction to grade student Ori SDN in Academic Year 2012/2013. This research is Classroom Action Research (CAR), which aims to enhance student mathematics learning in of the fraction. The experiment was conducted in three cycles, with each cycle consisting of planning, action, observation, and reflection. Source data came from students, peers, researchers, and documents. Results of this study Contextual learning model are: (1) constructivism, (2) questioning, (3) inquiry, (4) learning community, (5) modeling, (6) reflection, (7) the actual assessment, can enhance mathematics learning about the fraction in grade student SD. n the implementation of this study found the presence of constraints and can find a solution. Keywords: Contextual, Learning, Mathematics, Fraction. Abstrak: Model Pembelajaran Kontekstual dalam Peningkatan Pembelajaran Matematika tentang Pecahan pada Siswa Kelas SD Negeri Ori Tahun Ajaran 2012/2013. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran matematika siswa kelas tentang pecahan. Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus, dengan tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Sumber data adalah siswa, teman sejawat, peneliti, dan dokumen. Hasil penelitian ini adalah model pembelajaran Kontekstual dengan langkah-langkah yaitu: (1) konstruktivisme, (2) bertanya, (3) menemukan, (4) masyarakat belajar, (5) pemodelan, (6) refleksi, (7) penilaian sebenarnya, dapat meningkatkan pembelajaran matematika. Dalam pelaksanaan penelitian ini ditemukan adanya kendala dan dapat dicari solusinya. Kata Kunci: Kontekstual, Pembelajaran, Matematika, Pecahan. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu usaha manusia dengan penuh tanggung jawab untuk membimbing anak didik menuju kedewasaan dan membekali generasi bangsa (siswa) dengan berbagai kemampuan dan keterampilan hidup, sehingga diharapkan mampu merubah pola pikir masyarakat agar dapat bertahan hidup dan dapat bersaing dengan kehidupan yang penuh perkembangan ilmu pengetahuan. Fungsi dari pendidikan itu sendiri adalah membimbing anak ke arah tujuan yang kita nilai tinggi. Tujuan guru dalam mengajarkan suatu mata pelajaran adalah agar bahan yang disampaikannya dikuasai sepenuhnya oleh murid, bukan oleh beberapa orang saja yang 1 diberikan angka tertinggi. Undang-Undang Dasar 1945 menginginkan agar setiap warga negara mendapatkan kesempatan belajar seluas-luasnya. Pendidikan bersifat semesta, menyeluruh, dan terpadu. Semesta berarti bahwa pendidikan dinikmati oleh seluruh warga negara. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Dengan pendidikan itu, manusia dapat mengembangkan potensi dirinya sehingga menjadi manusia yang berkualitas atau dengan kata lain menjadi manusia yang memliki sumber daya yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan di setiap sektor

pembangunan khususnya dalam dunia pendidikan. Menurut Prawiradilaga (2009: 136) menyatakan bahwa pembelajaran adalah suatu system yang terdiri atas tujuan pembelajaran, kajian isi/materi ajar, strategi pembelajaran (metode, media, waktu, sistem penyampaian), serta asesmen belajar. Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 Tahun 2003, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Matematika menurut Ruseffendi, adalah bahasa simbol; ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif; ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur yang didefinisikan, ke dalam aksioma atau postulat, dan akhirnya ke dalil ( Heruman, 2008: 1). Berdasarkan kurikulum 2004 menjelaskan Matematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki objek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sudah diterima, sehingga keterkaitan antar konsep dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas. Contoh studi kasus di SD Negeri Ori, Kecamatan Kuwarasan, Kabupaten Kebumen, pada guru kelas SD Negeri Ori saat pembelajaran matematika yaitu melalui metode ceramah kemudian diberi contoh latihan soal dan siswa memperhatikan penjelasan guru tanpa menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, sehingga siswa bersikap pasif. Guru juga tidak menggunakan media pembelajaran, dalam mengajar guru hanya menggunakan buku sumber saja sebagai media dalam mengajar, sehingga masih sangat kurang media pembelajaran yang digunakan oleh guru tersebut. Anitah (2009: 45) berpendapat bahwa, Model adalah suatu kerangka berpikir yang dipakai sebagai panduan untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Menurut Nurhadi (dalam Sugiyanto, 2009 : 14 ) pembelajaran kontekstual adalah 2 konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Dan juga mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan mereka sendiri-sendiri. Pembelajaran CTL seperti diungkapkan Sanjaya (dalam Sugiyanto 2008:21) Komponen dalam Kontekstual ada tujuh macam komponen utama, yaitu Konstruktivisme (Constructivism), bertanya (Questing), menemukan (nquiri), masyarakat belajar (Learning Community), pemodelan (Modelling), refleksi (Reflection), dan penilaian sebenarnya (Authentic Assessment). Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mendeskripsikan penerapan model kontekstual dalam peningkatan pembelajaran matematika pada siswa kelas SD Negeri Ori Tahun Ajaran 2012/2013, (2) Untuk mengetahui peningkatan penggunaan model kontekstual pada pembelajara matematika Negeri Ori Tahun Ajaran 2012/2013, (3) Untuk menemukan kendala dan solusi penggunaan model kontekstual dalam peningkatan pembelajaran matematika Negeri Ori Tahun Ajaran 2012/2013. METODE PENELTAN Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Ori yang berada di alamat Desa Ori, Kecamatan Kuwarasan, Kabupaten Kebumen pada semester tahun ajaran 2012/2013, yakni bulan Februari s/d bulan Mei 2013. Subjek dalam penelitian ini yaitu: siswa kelas SD Negeri Ori yang berjumlah 28 siswa. Sumber data dari penelitian ini adalah siswa, teman sejawat, peneliti, dan dokumen. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, observasi, dan dokumentasi. Alat pengumpulan data menggunakan soal tes, lembar observasi, foto kegiatan, dan rekaman video. Uji validitas data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi data dan trianggulasi sumber. Analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas

ini adalah analisis data statistik deskriptif kuantitatif dan data kualitatif. ndikator kinerja penelitian tindakan kelas ini meliputi langkah-langkah pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran Kontekstual sebanyak 85%, serta peningkatan hasil belajar siswa terhadap materi pecahan sebanyak 85%. Prosedur dalam penelitian ini dilakukan dalam empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. HASL DAN PEMBAHASAN Kegiatan pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Sebelum penelitian di mulai diadakan pretest. Berikut tabel 1. hasil nilai pretest siklus -: Tabel 1. Nilai pretest siklus - Pertemuan Pertemuan 2 T TT T TT 3,57% 96,43% 10,71% 89,29% 10,71% 89,29% 14,29% 85,71% 28,57% 71,43% 32,14% 67,86% Pada pretest siklus pertemuan 1 yang mencapai tuntas KKM 3,57% dan yang tidak tuntas 96,43%, pada pertemuan 2 yang mencapai tuntas KKM ada 10,71% dan yang tidak tuntas ada 89,29%. Pada siklus pertemuan 1 yang mencapai tuntas KKM ada 10,71% dan yang tidak tuntas ada 89,29%, pada pertemuan 2 yang tuntas KKM ada 14,29%, yang tidak tuntas ada 85,71%. Pada siklus pertemuan 1 yang tuntas KKM ada 28,57% yang tidak tuntas ada 71,43%, pada pertemuan 2 yang tuntas KKK ada 32,14% dan yang tidak tuntas ada 67,86% Observasi penggunaan pembelajaran dilakukan saat pembelajaran berlangsung, persentase pelaksanaan pembelajaran Kontekstual selalu mengalami kenaikan setiap siklusnya dan dapat mencapai indikator capaiannya yaitu 85%. Berikut tabel 2 persentase hasil observasi pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran Kontekstual, siklus -: Tabel 2. Hasil Observasi Guru pada Pembelajaran Kontekstual Hasil Observasi Guru Ket 70,96% 85,71% 88,2% Meningkat Dari tabel 2, dapat diketahui bahwa hasil observasi terhadap guru mengalami peningkatan. Pada siklus hasil rata-rata observasi 70,96% sedangkan untuk siklus meningkat menjadi 85,71%. Sedangkan untuk siklus rata-rata observasinya meningkat lagi menjadi 88,2%. Sedangkan untuk rata-rata secara keseluruhan adalah 81,65%. Tabel 3. Hasil Observasi Siswa pada Pembelajaran Kontekstual Hasil Observasi Siswa Ket 71,6% 86,43% 88,37% Meningkat Dari tabel 3, dapat diketahui bahwa hasil observasi terhadap siswa mengalami peningkatan. Pada siklus, pelaksanaan pembelajaran dengan langkah Kontekstual, hasil analisis proses penerapan pembelajaran terhadap materi pelajaran termasuk dalam kategori baik, yaitu rata-rata persentase 71,6% pada siklus, 86,43% pada siklus, dan 88,37% pada siklus, dengan rata-rata keseluruhan mencapai 81,93%. Tabel 4. Persentase hasil belajar Penggunaan Pembelajaran Kontekstual - Presentase Ketuntasan Ket 85,71% 92,86% 100% Meningkat Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui hasil penggunaan model pembelajaran Kontekstual pada siklus yaitu mencapai 85,71%. Pada siklus mengalami peningkatan mencapai 92,86%, sedangkan pada siklus terjadi peningkatan kembali mencapai 100%. Persentase pelaksanaan 3

pembelajaran Kontekstual mengalami kenaikan dari siklus, sampai dengan siklus, dan semua siklus dapat mencapai indikator capaiannya yaitu 85%. Penggunaan model pembelajaran Kontekstual dalam peningkatan pembelajaran matematika tentang pecahan pada siswa kelas SD Negeri Ori Tahun Ajaran 2012/2013 memiliki beberapa langkah yang harus dilaksanakan oleh peneliti antara lain yaitu: (1) konstruktivisme (Constructivism), (2) bertanya (Questioning), (3) menemukan (nquiry), (4) masyarakat belajar (Learning Community), (5) pemodelan (Modelling), (6) refleksi (Reflection), (7) penilaian sebenarnnya (Authentic Assessment). Hal ini sesuai pendapat yang dikemukakan oleh Sugiyanto (2008:22) yang menyatakan bahwa langkah pembelajaran Kontekstual mencakup 7 komponen yaitu konstruktivisme, inkuiri, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian sebenarnya. Pada penelitian ini penggunaan model pembelajaran Kontekstual dalam peningkatan pembelajaran matematika Negeri Ori Tahun Ajaran 2012/2013. Hasil pembelajaran siswa yang diperoleh pada siklus jumlah siswa yang mendapat nilai KKM mencapai 85,71% dan yang mendapat nilai KKM sebesar 14,29%. Sedangkan penilaian proses pembelajaran tiap pertemuan siklus, rata-rata persentase nilai yang diperoleh pada pertemuan sebesar 70%, sedangkan pada pertemuan 2 meningkat menjadi 72,4%. Pada siklus jumlah siswa yang mendapat nilai KKM mencapai 92,86% dan yang mendapat nilai KKM sebesar 7,14%. Hasil pembelajaran pada siklus sama dengan siklus. Namun penilaian proses pembelajaran pada siklus meningkat dari tiap pertemuannya, pada pertemuan rata-rata persentase yang diperoleh sebesar 85,32%, sedangkan pada pertemuan 2 meningkat menjadi 86,43%. Pada siklus jumlah siswa yang mencapai nilai KKM mencapai 100%. Penilaian proses pembelajaran pada siklus mengalami peningkatan setiap pertemuannya, pada pertemuan rata-rata 4 persentase yang diperoleh 85,71%, sedangkan pada pertemuan 2 rata-rata persentase yang diperoleh meningkat menjadi 91,07%. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, dapat dikemukakan bahwa model pembelajaran Kontekstual dapat meningkatkan pembelajaran tentang pecahan. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Kontekstual ini dapat membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran dengan cara memeberikan gambaran sesuai dengan kondisi nyata kepada siswa. Hal ini sesuai pendapat yang dikemukakan Nurhadi (dalam Sugiyanto, 2009 : 14 ) pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Bahasan hasil penelitian yang relevan oleh Naila Maulida, (2010: ii) bahwa pembelajaran dengan pendekatan Kontekstual dapat meningkatkan ketrampilan menghitung bilangan pecahan pada siswa kelas V, jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan Kontekstual dapat meningkatkan ketrampilan berhitung bilangan pecahan pada mata pelajaran Matematika siswa kelas V. Penyampaian materi pembelajaran dengan mengaitkan kehidupan nyata seharihari siswa memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran. Sehingga nilai evaluasi siswa dari siklus sampai siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdasarkan prinsip pembelajaran Kontekstual yang disampaikan oleh Nurhadi (2004:23) yang menyatakan bahwa salah satu prinsip pembelajaran Kontekstual yaitu relating: belajar dikaitkan dengan konteks pengalaman kehidupan nyata. Berdasarkan kaitan antara hasil penelitian dengan kajian teori di atas dapat disimpulkan bahwa, model pembelajaran Kontekstual dapat meningkatkan pembelajaran siswa kelas tentang materi pecahan. Kendala yang dihadapi oleh peneliti (guru) dalam penggunaan model pembelajaran Kontekstual yaitu: (a) penguasaan kelas masih kurang sehingga siswa masih ada yang bermain sendiri saat

pembelajaran berlangsung, (b) guru kurang optimal dalam memberikan bimbingan pada siswa dalam kegiatan diskusi, (c) siswa masih sulit dalam membuat kesimpulan materi pembelajaran saat diskusi, (d) siswa kurang melakukan kerjasama dengan kelompoknya. Kendala yang dialami pada saat penggunaan model pembelajaran Kontekstual dapat diatasi dengan beberapa solusi antara lain: (a) penguasaan kelas ditingkatkan agar siswa lebih memperhatikan pelajaran, (b) guru akan memberikan bimbingan secara menyeluruh kepada siswa dalam kegiatan diskusi, (c) guru menerangkan kepada setiap kelompok untuk membuat kesimpulan materi pembelajaran, (d) guru mengarahkan siswa untuk berkelompok dengan kelompoknya dan saling bekerjasama antar anggota kelompok. SMPULAN DAN SARAN Simpulan dari penelitian ini adalah Penggunaan model pembelajaran Kontekstual pada pembelajaran matematika Negeri Ori pada Tahun Ajaran 2012/2013 yang dilaksanakan sesuai dengan 7 langkah pembelajaran Kontekstual yaitu: konstruktivisme (Constructivism), bertanya (Questioning), menemukan (nquiry), masyarakat belajar (Learning Community), pemodelan (Modelling), refleksi (Reflection), dan penilaian sebenarnya (Authentic Assessment), Dengan menggunakan model pembelajaran Kontekstual dapat meningkatkan pembelajaran matematika Negeri Ori Tahun Ajaran 2012/2013. Kendala pada model pembelajaran Kontekstual tentang pecahan pada siswa kelas SD Negeri Ori Tahun Ajaran 2012/2013, yaitu: (a) penguasaan kelas masih kurang, (b) guru kurang optimal dalam memberikan bimbingan pada siswa dalam kegiatan diskusi, (c) siswa masih sulit dalam membuat kesimpulan materi pembelajaran saat diskusi, (d) siswa kurang melakukan kerjasama dengan kelompoknya. Adapun solusi dari kendala tersebut yaitu: (a) penguasaan kelas ditingkatkan, (b) guru akan memberikan bimbingan secara menyeluruh 5 kepada siswa dalam kegiatan diskusi, (c) guru menerangkan kepada setiap kelompok untuk membuat kesimpulan materi pembelajaran, (d) guru mengarahkan siswa untuk berkelompok dengan kelompoknya dan saling bekerjasama antar anggota kelompok. Berdasarkan simpulan dalam penelitian yang telah dilaksanakan ini, ada beberapa saran sebagai berikut: (a) penggunaan model pembelajaran Kontekstual dapat digunakan dalam proses belajar mengajar, (b) penggunaan pembelajaran Kontekstual dapat dilakukan oleh semua guru, (c) siswa dapat mengembangkan potensi siswa, (d) sebaiknya siswa ikut berpartisipasi dan aktif setiap kegiatan dalam proses pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Anitah, Sri. 2009. Teknologi Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka. Heruman. 2008. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: Rosda. Nurhadi, dkk. 2004. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang (UM PRESS). Prawiradilaga, Salma Dewi. 2009. Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sugiyanto.2008. Model-Model Pembelajaran novatif. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 FKP UNS Surakarta. Undang-Undang Republik ndonesia Nomor 20. 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: PT Kloang Klende Putra Timur.